Tag: Budi Santoso

  • Harga Bapok di Pasar Ciracas Banyak di Bawah HET, Petani Merugi?

    Harga Bapok di Pasar Ciracas Banyak di Bawah HET, Petani Merugi?

    Jakarta

    Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengatakan banyak harga pangan di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, di bawah harga eceran tertinggi (HET). Misalkan saja untuk komoditas beras, telur, hingga daging ayam.

    Secara rinci ia menjelaskan untuk harga komoditas beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di kawasan ini masih berada di level Rp 12.000/kg dari HET Rp 12.500/kg. Kemudian telur ayam berada di level Rp 28.000/kg, dari HET Rp 30.000/kg.

    Ada juga komoditas ayam di level Rp 26.000/kg, atau jauh lebih rendah dari HET sebesar Rp 40.000/kg. Serta terakhir harga daging di level Rp 140.000/kg atau sesuai dengan ketentuan HET.

    “Jadi hari ini kita ke Pasar Ciracas, ya. Kita lihat tadi bareng-bareng sama teman-teman semua, harga relatif stabil,” kata Budi saat ditemui wartawan usai peninjauan di Pasar Ciracas, Sabtu (15/3/2025).

    Meski sebagian besar komoditas ini dijual di bawah harga HET, Budi meyakini bahwa kondisi ini tidak akan merugikan pedagang ataupun para petani hingga pembeli

    Sebab menurutnya HET merupakan titik seimbang yang menguntungkan semua pihak. Dalam hal ini harga tersebut sudah mempertimbangkan keuntungan untuk para petani/peternak dan masih terjangkau oleh pembeli.

    “Jadi ini kan harga HET, harga acuan itu harga keseimbangan. Keseimbangan antara konsumen dan produser, itu kita hitung,” paparnya.

    Sebagai contoh untuk harga acuan telur di Rp 30.000, menurutnya kalau harga komoditas ini mendekati HET berarti para peternak telur sudah bisa mendapatkan untung. Terkecuali jika harganya sudah jatuh sangat jauh jika dibandingkan dengan HET.

    “an kita memang mencari harga yang ideal ya, jadi nanti kita lihat. Katakanlah harga telur, harga acuannya kan Rp 30.000, harga tertinggi. Jadi artinya kalau dia mendekati Rp 30.000, ya berarti dari peternaknya sebenarnya sudah untung ya. Kecuali langsung jomplangnya jauh,” terang Budi.

    (eds/eds)

  • Cek Minyakita di Pasar Ciracas, Mendag Temukan Takarannya Sesuai Kemasan, Harga Rp 16 Ribu Per Liter – Halaman all

    Cek Minyakita di Pasar Ciracas, Mendag Temukan Takarannya Sesuai Kemasan, Harga Rp 16 Ribu Per Liter – Halaman all

    Minyakita yang dijual oleh si pedagang dibanderol sebesar Rp 16 ribu per liter atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter.

    Tayang: Sabtu, 15 Maret 2025 10:39 WIB

    Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com

    CEK MINYAKITA – Menteri Perdagangan Budi Santoso memeriksa Minyakita di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). Ia menemukan Minyakita yang dijual di sini memiliki takaran yang sesuai, yaitu sebesar satu liter.
    Dok: Endrapta Pramudhiaz 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memeriksa minyak goreng Minyakita yang dijual di Pasar Ciracas, Jakarta Timur.

    Dalam tinjauannya ke lokasi pada Sabtu (15/3/2025), ia mendapati Minyakita yang dijual oleh salah satu pedagang sesuai dengan volume yang tertera dalam kemasan.

    Pantauan Tribunnews di lokasi, Budi sempat berdialog secara singkat dengan si pedagang. Ia menanyakan harga satu liternya dibanderol berapa rupiah.

    Minyakita yang dijual oleh si pedagang dibanderol sebesar Rp 16 ribu per liter atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter.

    Menurut pengakuan si pedagang ke Budi, Rp 300 yang dibebankan ke harga Minyakita seliter ini untuk biaya kantong belanja. 

    “HET-nya Rp 15.700. Rp 300 buat kantong. Naik sedikit enggak masalah. Kalau kemarin kan ada yang sampai Rp 17 ribu,” kata Budi kepada awak media di sela-sela dialognya bersama si pedagang.

    Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemudian bertanya apakah Minyakita yang ia jual ini memilki volume satu liter. Si pedagang menjawab, “Pas seliter.”

    Budi pun membuka satu botol Minyakita dengan kemasan seliter itu dan mengukurnya dengan alat ukur.

    Usai menuangkan keseluruhan isi Minyakita tersebut ke dalam alat ukur yang diklaim sudah sesuai standar, Budi memperlihatkannya kepada awak media.

    “Kami coba cek pakai alat ukur sesuai standar, isinya sesuai dengan ketentuan 1000 mililiter atau seliter. Harganya hari ini Rp 16 ribu, jadi murah karena HET-nya Rp 15.700,” ujar Budi.

    Si pedagang kemudian sempat mengeluhkan bagaimana ia kesulitan mendapat stok Minyakita.

    Budi memastikan pemerintah akan tetap menjaga kondisi suplainya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mendag Budi Santoso Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Ciracas Jakarta, Ini Temuannya – Halaman all

    Mendag Budi Santoso Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Ciracas Jakarta, Ini Temuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meninjau harga bahan pokok di Pasar Circas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025).

    Pantauan Tribunnews, Budi tiba di lokasi sekitar pukul 7.55 WIB. Setibanya di Pasar Ciracas, ia langsung menyambangi pedagang telur. Dialog pun terjadi antara dirinya dengan si penjual.

    Budi bertanya berapa harga satu kilogram telur. Si pedagang menjawab dengan berkelakar.

    “Kalau hari Sabtu ada pak menteri [harganya] murah, Rp 28 ribu per kg,” jawab si pedagang.

    “Masa sih? Kemarin di Pasar Tomang harganya Rp 30 ribu,” tanya Budi kepada pedagang dengan nada tidak percaya.

    “Nah karena pak menteri ke sini, harganya murah. Apalagi ini hari Sabtu,” jawab si pedagang.

    Budi mengatakan harga telur ayam ini normal, berada di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) yang telah ditentukan, yaitu sebesar Rp 30 ribu per kg.

    Setelah menanyakan mengenai stok telur ayam sekarang ini, yang dijawab aman oleh si pedagang, Budi membeli 15 kg telur ayam untuk dibagikan kepada pembeli di Pasar Ciracas.

    Setelah dari pedagang telur, ia berpindah ke pedagang Minyakita. Di sini lah Budi membeli Minyakita kemasan satu liter untuk dicoba menggunakan alat ukur.

    Dari hasil percobaannya, Minyakita yang ia beli memiliki volume yang pas sesuai dengan takaran yang tertera dalam kemasan.

    “Dicoba pakai alat ukur yang sesuai standar, isinya sesuai dengan ketentuan 1000 mililiter. Jadi seliter. Harganya ini Rp 16 ribu, jadi murah karena Harga Eceran Tertinggi nya Rp 15.700,” ujar Budi.

    Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemudian juga membeli beberapa Minyakita untuk dibagikan ke ibu-ibu pengunjung Pasar Ciracas.

    Setelah itu, ia berpindah ke pedagang beras. Di sini ia juga menemukan harga beras di bawah acuan.

    Budi kembali membeli beras untuk dibagikan ke pengunjung Pasar Ciracas. Sempat terjadi sedikit kericuhan karena orang-orang berebut beras yang dibeli oleh Budi.

    Budi akhirnya memisahkan diri dari kerumunan dan berpindah ke pedagang ayam.

    Dari hasil dialog singkatnya bersama si pedagang, ia mendapati harga ayam dibanderol di bawah harga acuan Rp 40 ribu.

    Di situ, Budi mendapati harga ayam dibanderol sebesar Rp 26 ribu per kilogram. Ia pun kembali mentraktir beberapa ibu-ibu pengunjung Pasar Ciracas.

    Pedagang terakhir yang ia sambangi adalah penjual daging sapi. Harga per kilogramnya adalah Rp 150 ribu, di atas harga acuan yang ditentukan sebesar Rp 140 ribu per kg.

    Di pedagang terakhir ini, Budi kembali membeli daging sapi untuk dibagikan kepada orang-orang di Pasar Ciracas. 

    Sekitar 20 menit ia meninjau harga bahan pokok di Pasar Ciracas, Budi akhirnya menyudahi tinjauannya pada Sabtu ini. Ia menyempatkan diri untuk memberi keterangan pers kepada awak media yang sudah menunggu kehadirannya.

    Setelah itu, Budi meninggalkan lokasi dengan mobil Alphard-nya yang berwarna hitam.

  • Top 5 News: Skandal Kapolres Ngada hingga Semesta Ramadan BTV

    Top 5 News: Skandal Kapolres Ngada hingga Semesta Ramadan BTV

    Jakarta, Beritasatu.com – Skandal Kapolres Ngada mencabuli anak terungkap, serta Indonesia mengirim 600.000 tenaga kerja seusai moratorium ke Arab dicabut menjadi top 5 news sepanjang Jumat (14/3/2025).

    Berita lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu Wakil Menteri Agama (Wamenag) R Muhammad Syafi’i berharap Semesta Ramadan rutin digelar BTV hingga Baim Wong enggan rujuk dengan Paula Verhoeven. 

    Top 5 news Beritasatu.com:

    1. Skandal Kapolres Ngada Cabuli Anak Terungkap 

    Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkap kronologi kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang menyeret Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTT Kombes Pol Patar Silalahi menjelaskan, kasus ini mencuat setelah pihaknya menerima surat dari Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Surat bertanggal 22 Januari 2025 itu diterima Ditreskrimum Polda NTT sehari setelahnya, pada 23 Januari 2025.

    2. Wamenag Harap Semesta Ramadan Rutin Digelar BTV

    Wamenag R Muhammad Syafi’i resmi membuka event Semesta Ramadan 2025 bersama BTV yang digelar di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada Jumat (14/3/2025).

    Dalam sambutannya, Muhammad Syafii mengucapkan terima kasih pada B-Universe karena menyelenggarakan event ini sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat, memberikan hiburan dan memeriahkan pada Ramadan 2025.

    3. Indonesia Kirim 600.000 Tenaga Kerja Seusai Moratorium ke Arab Dicabut

    Top 5 news berikutnya, yaitu Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) berencana mengirimkan sekitar 600.000 tenaga kerja migran ke Arab Saudi setelah kebijakan moratorium penempatan pekerja ke negara tersebut nanti resmi dicabut.

    Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding mengungkapkan rencana tersebut seusai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (14/3/2025).

    4. Mendag Ungkap Penyebab Pasar Tradisional Sepi Jelang Lebaran 2025

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui pasar tradisional saat ini cenderung tidak terlalu ramai, terutama menjelang Lebaran 2025. Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Pasar Tomang Barat, Jakarta pada Jumat (14/3/2025).

    Saat berdialog dengan pedagang, beberapa di antaranya mengeluhkan tren pengunjung pasar mengalami penurunan, yang diduga akibat daya beli masyarakat menurun.

    5. Baim Wong Enggan Rujuk dengan Paula Verhoeven

    Selebritas Baim Wong memberikan indikasi rumah tangganya dengan Paula Verhoeven bakal berakhir di pengadilan agama. Hal tersebut tersebut terungkap melalui rekaman percakapan mereka yang beredar di media sosial (medsos).

    Baim Wong mengungkapkan, dirinya sudah tidak lagi memiliki perasaan cinta kepada Paula Verhoeven sehingga ia memutuskan untuk tetap melanjutkan perceraiannya.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Jumat (14/3/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Pemerintah Luncurkan Program Belanja Dorong Daya Beli di Momen Ramadan, Nyepi dan Idul Fitri 2025 – Halaman all

    Pemerintah Luncurkan Program Belanja Dorong Daya Beli di Momen Ramadan, Nyepi dan Idul Fitri 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah terus mendorong berbagai program guna menjaga daya beli masyarakat, terutama dalam menghadapi momen Ramadan, Nyepi, dan Idulfitri tahun ini.

    Pasar domestik Indonesia yang besar juga menarik perhatian negara lain, termasuk Vietnam.

    Dalam pertemuan dengan delegasi Vietnam baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Vietnam melihat Indonesia sebagai mitra strategis, dengan upaya peningkatan perdagangan antar kedua negara terus dilakukan.

    “Memang kalau kita lihat, pasar domestik kita besar. Kita ini negara USD1,3 triliun dan domestik marketnya 52 persen. Sehingga inilah pasar yang harus terus dijaga daya belinya,” ujar Airlangga dalam peluncuran Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran 2025 yang digelar secara hybrid dan serentak dilakukan di seluruh Indonesia, Jumat (14/3/2025).

    Airlangga menyoroti pentingnya program ini untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri.

    Untuk memastikan daya beli tetap kuat selama Ramadan, Nyepi, dan Idulfitri 2025, pemerintah juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi ASN, TNI, Polri, hakim, pensiunan, serta karyawan swasta, BUMN, dan BUMD. Selain itu, pengemudi dan kurir online akan menerima bonus hari raya berdasarkan kinerja mereka.

    Dukungan lainnya mencakup diskon tiket pesawat domestik hingga 14 persen melalui insentif PPN DTP, serta diskon tarif tol sebesar 20% di jalur utama mudik.

    Pemerintah juga menggelar program Pariwisata Mudik Lebaran bersama BUMN serta Operasi Pasar untuk menjaga stabilitas harga pangan.

    *Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Wisata Belanja*

    Program BINA tidak hanya bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat, tetapi juga mempromosikan produk lokal serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Program ini akan berlangsung sepanjang tahun dalam berbagai edisi, yaitu: BINA Lebaran (14-30 Maret 2025), BINA Back to School (Triwulan 2), BINA Merdeka 17 Agustus (Triwulan 3) dan BINA Discount End of Year (Triwulan 4)

    “Diskon hingga 70%. Kami harap ini bisa mendorong masyarakat untuk terus berbelanja,” ujar Airlangga.

    BINA Lebaran 2025 akan digelar selama 17 hari dengan partisipasi lebih dari 80.000 gerai ritel di 402 pusat perbelanjaan, stasiun, dan bandara.

    Target transaksi yang diharapkan mencapai Rp36,3 triliun.

    Lebih lanjut Airlangga juga menambahkan bahwa program ini menjadi momentum bagi Jakarta dan daerah lainnya untuk berkembang sebagai destinasi wisata berbasis event.

    Airlangga menyoroti bahwa pusat perbelanjaan di Indonesia, khususnya di Jakarta, sudah lebih baik dibandingkan beberapa negara lain. Ia menyebut pendapatan per kapita Jakarta yang mencapai USD 22.000 sebagai faktor pendukung daya beli yang kuat.

    “Indonesia memiliki petualangan belanja dan kuliner yang tak kalah menarik dari negara lain. Oleh karena itu, brand lokal harus mendapatkan tempat strategis di pusat perbelanjaan, bukan di sudut atau lantai atas, tetapi di area utama yang mudah diakses,” jelasnya.

    Acara peluncuran ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, serta perwakilan dari Pemprov DKI Jakarta, Hippindo, dan APPBI.

     

     

     

  • Pengawasan Ketat, Harga dan Volume Minyakita di Pasar Tomang Sesuai

    Pengawasan Ketat, Harga dan Volume Minyakita di Pasar Tomang Sesuai

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan harga dan volume minyak goreng Minyakita di Pasar Tomang Barat, Jakarta, sesuai aturan. Minyakita dijual dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter, dengan volume tetap 1 liter.

    Hal ini ditemukan saat mendag meninjau pasar dalam agenda Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan) bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq pada Jumat (14/3/2025).

    “Harga Minyakita sesuai HET Rp 15.700. Di beberapa pasar bisa lebih tinggi, tetapi di sini masih sesuai. Ukurannya juga normal, 1 liter,” ujar Mendag Budi Santoso.

    Pengawasan Ketat Harga dan Stok

    Mendag menegaskan pemerintah akan terus memantau harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), terutama Minyakita. Kemendag bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri, Pemerintah Daerah, serta Kementerian/Lembaga terkait untuk memastikan tidak ada kecurangan atau kelangkaan stok.

    “Kita harus melakukan pengawasan ketat bersama Satgas Pangan dan pihak terkait,” tegasnya.

    Sebelumnya, mendag juga mengecek harga bahan pokok lainnya di Pasar Tomang Barat. Ia menemukan meskipun harga beberapa komoditas naik, secara umum stok tetap aman dan terkendali.

    Beberapa temuan Mendag di pasar, yaitu harga telur ayam naik di atas HET Rp 30.000 per kilogram (kg), harga daging sapi di bawah HET Rp 140.000 per kg, dan pasokan bahan pokok aman dan tidak mengalami keterlambatan distribusi.

    Dengan pengawasan ketat ini, pemerintah berharap harga bahan pokok, terutama Minyakita tetap stabil dan pasokan aman, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025.

  • Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan Dukung Kajian Per Komoditas – Halaman all

    Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan Dukung Kajian Per Komoditas – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mendukung penuh inisiatif Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso merevisi terhadap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Permendag 36/2023 yang mengatur Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    Dalam revisi ini, Kemendag akan mengkaji setiap komoditas satu per satu, kemudian langsung menerapkannya dalam Permendag yang baru agar proses revisi dapat berjalan lebih cepat dan efisien.

    Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindra Wardana menyambut baik rencana tersebut.

    Ia menilai pendekatan ini adalah saran yang sudah lama mereka dorong kepada pemerintah.

    “Setuju sih. Itu kan saran kami dari dulu ya dan dorongan kami kepada Pak Mendag agar pengaturan penyesuaian Permendag 8 itu nanti dilakukan per sektor,” kata Danang kepada Tribunnews, Jumat (14/3/2025).

    “Jangan ke semua sektor kayak yang kemarin kan seluruh sektor masuk di Permendag 8 tuh. Kalau dipisah lebih bagus karena akan semakin akurat lah pada pengaturannya. Kami setuju banget,” ujarnya.

    Di sisi lain, Danang juga mengungkapkan bahwa kondisi industri tekstil saat ini masih belum bangkit dari keterpurukan.

    Hal itu terlihat dari tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan penutupan pabrik, di mana sudah ada lebih dari 60 pabrik tutup.

    “Besarnya angka pemutusan hubungan kerja, besarnya angka pabrik tutup yang sudah lebih dari 60 pabrik yang sudah tutup. Kemudian tenaga kerja kita sudah berguguran satu per satu,” ucap Danang.

    Dia menegaskan bahwa kondisi ini seharusnya dipandang sebagai situasi darurat.

    Menurut dia, Ini adalah keadaan yang darurat dan pemerintah harus melihatnya sebagai kejadian luar biasa, bukan sekadar masalah bisnis biasa.

    “Ini sebuah kejadian yang luar biasa sedang terjadi di Indonesia dan kami lihat ini benar-benar kekeliruan dalam manajemen pengaturan barang impor,” jelasnya.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan rencana terkait dengan revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    Budi akan melakukan perubahan secara bertahap, mengingat peraturan ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga (K/L).

    “Ya kan prosesnya bertahap. Jadi prosesnya kan kami komunikasikan dulu dengan K/L terkait. Kan gini, komoditas itu kan yang menangani tidak hanya satu K/L, berbagai K/L. Di industri hulu dan hilirnya kan juga berbeda,” kata Budi kepada wartawan di Karawang, Jawa Barat, Kamis (13/3/2025).

    Budi menjelaskan, dalam revisi ini Kemendag akan melakukan kajian komoditas secara satu per satu dalam Permendag 8/2024 agar prosesnya lebih cepat.

    Satu per satu komoditas itu rencananya akan dijadikan sebuah kelompok tertentu agar lebih cepat dalam peninjauan.

    Sebagai contoh, Budi menyebutkan komoditas Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Dalam mekanisme baru, setelah kelompok TPT selesai direvisi, Permendag baru akan segera diterbitkan.

    “Nah nanti Permendag 8 itu nanti rencananya kami kelompokkan saja [agar] lebih mudah. Misalnya kelompok TPT. Jadi mekanismenya kami ubah,” ujar Budi.

    “[Contoh] kalau TPT sudah selesai, ya sudah keluarkan dulu Permendag baru. Permendag impor khusus untuk produk ini misalnya. Itu enggak apa-apa,” ucapnya.

    Menurutnya, pendekatan ini akan mempercepat proses revisi.

    Ketika satu kelompok komoditas telah selesai direvisi, aturan baru untuk kelompok tersebut bisa langsung diterbitkan tanpa menunggu seluruh revisi selesai.

    “Jadi lebih cepat karena kan yang akan diubah banyak,” kata Budi.  

     

     

  • Mendag Ungkap Modus Produsen Sunat Takaran Minyakita

    Mendag Ungkap Modus Produsen Sunat Takaran Minyakita

    Jakarta

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkap modus produsen saat mengurangi takaran kemasan Minyakita 1 liter. Budi menyebut minyak yang digunakan adalah minyak goreng non Domestic Market Obligation (DMO).

    Minyak goreng non-DMO adalah minyak goreng komersial, seperti minyak goreng curah dan premium. Sementara minyak goreng DMO atau Minyakita yang didistribusikan oleh produsen dan mendapatkan insentif pengajuan hak ekspor.

    “Kita kan lagi pelajari minyak komersial yang dipakai apa, apakah curah, kita kan belum tahu. Yang jelas non DMO,” kata dia di Lippo Mall Nusantara, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025).

    Budi menyebut belum tahu apakah modus itulah yang menyebabkan harga Minyakita meningkat. Pihaknya akan mengevaluasi kembali setelah Lebaran.

    “Jadi kita lihat dulu, evaluasi itu, cuma belum sekarang. Ini kan sekarang sifatnya pelanggaran-pelanggaran. Jadi kita belum tahu apakah itu murni karena HET. Jadi, kita evaluasi dulu kejadian ini penyebab utamanya apa, nanti kita kumpul-kumpul abis Lebaran,” terang dia.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Moga Simatupang juga mengatakan indikasi yang ditemukan di sejumlah pelaku usaha menjual Minyakita menggunakan minyak goreng non-DMO kemudian mengurangi volume isi.

    “Dengan mengurangi volume isi, harga non-DMO disamakan dengan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita. Saat ini, barang bukti sudah disita Bareskrim,” ujar Moga.

    Moga menambahkan, bagi pelaku usaha yang mengurangi takaran di luar batas toleransi, dapat dikenakan sanksi lima tahun penjara atau denda Rp 2 miliar seperti yang diatur dalam UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dia menegaskan, Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan Polri akan terus berkoordinasi serta melakukan pengawasan ke beberapa daerah lainnya.

    “Selain untuk memastikan kesesuaian produk, pengawasan juga dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok untuk mencegah adanya kelangkaan, terutama menjelang Lebaran,” ungkap Moga.

    (ada/ara)

  • Mendag Bakal Evaluasi Kebijakan Minyakita Usai Lebaran

    Mendag Bakal Evaluasi Kebijakan Minyakita Usai Lebaran

    Jakarta

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso akan mengevaluasi kebijakan distribusi dan produksi Minyakita usai Lebaran. Evaluasi ini dilakukan menyusul adanya berbagai temuan kasus kecurangan pada distribusi Minyakita.

    Budi menjelaskan, pihaknya masih mendalami motif utama kecurangan yang dilakukan oleh para produsen Minyakita. Ia enggan menyimpulkan penyebab kecurangan yang dilakukan produsen Minyakita.

    “Kita pengin tahu dulu, penyebabnya apa dulu. Penyebabnya itu kita belum tahu. Jadi, tapi nanti saja setelah Lebaran ini. Jadi, kita yang penting pasokan untuk Lebaran terjaga, harga terjaga, ya. Ini kan tiga minggu lagi sudah selesai. Kita konsentrasi di situ ya, kita amankan harga-harga,” kata Budi di Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Budi mengatakan, hasil evaluasi ini akan dijadikan dasar perubahan kebijakan Minyakita. Sepanjang belum ada hasil evaluasi, ia mengaku tidak dapat memastikan penyebab kecurangan produsen Minyakita.

    “Jadi kan semua kebijakan itu bisa dievaluasi. Kita liat dulu apa penyebab masalah-masalah ini apa. Belum tentu juga karena HET-nya kan belum tentu juga. Makanya kita evaluasi dulu. Kita evaluasi, hasil evaluasinya apa, perlu perubahan atau tidak,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Budi juga mengaku akan terus berkomunikasi dengan para distributor minyak untuk memastikan pemenuhan stok. Selain itu, ia juga turut mengawasi pihak pengemasan atau repacker.

    “Kita komunikasi terus dengan produsen, jangan sampai tersendat, terus juga dengan distributor sama repacker. Repacker kan juga sekarang sering kita awasi ya. Akan kita pantau terus, akan kita awasi. Jangan sampai masih ada yang nggak sesuai kebutuhan,” tutupnya.

    Untuk diketahui, Kemendag menutup salah satu produsen minyakita PT Artha Eka Global Asia (AEGA) di Karawang, Jawa Barat, Kamis (13/3). Dari penutupan produsen tersebut, Kemendag mengamankan sebanyak 140 karton dengan volume kurang dari 1 liter dan 32.284 botol kemas kosong berukuran 750-800 ml.

    Langkah tegas ini merupakan tindak lanjut dari laporan yang diterima Kemendag dan Satgas Pangan Polri. Mulanya, laporan itu diterima kepada produsen minyak di kawasan Depok. Sayangnya, begitu sampai di lokasi, produsen tersebut ternyata sudah menutup pabrik kemasnya.

    Setelah melakukan penelusuran, ditemukan fakta Artha Eka Global Asia (AEGA) memindahkan lokasi pabrik kemasnya ke kawasan Karawang Sentra Bizhub, Karawang, Jawa Barat. Pabrik itu lah yang hari ini ditutup Kemendag dan Satgas Pangan Polri.

    “Jadi PT AEGA pindah ke sini baru sekitar 1 bulan. Nah seperti teman-teman lihat, kita temukan banyak botol-botol yang berukuran 750 mL yang rencananya akan digunakan untuk produksi MinyaKita,” kata Budi di pabrik kemas MinyaKita PT AEGA, Kabupaten Karawang, Kamis (13/3/2025).

    “Ya ini akhirnya belum sempat diproduksi dan sudah ketahuan dari tim pengawas sehingga tidak bisa memproduksi lagi, dan ini perusahaan sudah tidak boleh berproduksi lagi,” tukasnya.

    (ara/ara)

  • Banyak Masalah, Kebijakan Minyakita Akan Dievaluasi Seusai Lebaran

    Banyak Masalah, Kebijakan Minyakita Akan Dievaluasi Seusai Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengevaluasi kebijakan tata kelola minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita secara menyeluruh setelah Lebaran 2025. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan efektivitas kebijakan yang berlaku.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso  menyampaikan, Kemendag secara rutin mengevaluasi semua kebijakan di bawah kewenangannya, termasuk tata kelola Minyakita. Namun, hingga saat ini, evaluasi belum menyentuh aspek harga eceran tertinggi (HET).

    “Evaluasi kebijakan selalu dilakukan, tetapi belum sampai HET. Kita ingin tahu dahulu penyebabnya apa, kita belum tahu, nanti saja setelah Lebaran,” ujar Budi di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Saat ini, Kemendag sedang melakukan pemeriksaan terhadap dugaan kecurangan yang dilakukan oleh distributor dan pabrik pengemasan ulang (repacker) Minyakita. Salah satu modus yang terungkap adalah penyalahgunaan lisensi merek Minyakita oleh PT Artha Eka Global Asia (AEGA). Dua pabrik pengemasan ternyata mengemas Minyakita tidak sesuai takaran.

    AEGA juga menggunakan minyak goreng non-domestic market obligation (non-DMO) atau minyak goreng komersial untuk dikemas menjadi Minyakita.

    Budi menegaskan bahwa proses pemeriksaan masih berlangsung. Setelah hasil pemeriksaan selesai, Kemendag akan menentukan aspek mana yang perlu dievaluasi, baik dari sisi HET maupun kebijakan lainnya terkait Minyakita.

    “Bukan hanya soal evaluasi HET Minyakita. Semua kebijakan bisa dievaluasi, tetapi kami harus mengetahui akar permasalahan terlebih dahulu. Belum tentu ini terkait dengan HET, sehingga kami akan melakukan evaluasi menyeluruh berdasarkan hasil pemeriksaan,” kata Budi.