Tag: Budi Santoso

  • Pertamina Patra Niaga uji coba penggunaan Bioethanol E10

    Pertamina Patra Niaga uji coba penggunaan Bioethanol E10

    Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menguji coba penggunaan Bioethanol E10 dalam rangka percepatan pembangunan ekosistem bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel di Indonesia.

    Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan uji coba Bioethanol E10 dilakukan di wilayah Surabaya, Jawa Timur, selama satu tahun ke depan.

    Uji coba bekerja sama dengan PT Toyota-Astra Motor (TAM) dan PT Serasi Autoraya (TRAC) melalui skema use case collaboration.

    Penandatanganan kerja samanya dilakukan saat Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 di Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024).

    Riva mengatakan use case collaboration merupakan kolaborasi untuk mempelajari efektivitas bauran energi alternatif dari etanol dalam mereduksi emisi kendaraan bermotor dan mengevaluasi performa kendaraan dengan harapan mendukung pencapaian target pemerintah mengurangi emisi karbon.

    Kolaborasi tersebut, lanjutnya, menjadi bukti keseriusan industri otomotif untuk menciptakan ekosistem biofuel dalam proses transisi energi hijau di Indonesia.

    “Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia. Kami percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target net zero emission pada 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioetanol,” jelas Riva.

    Uji coba Bioethanol E10 dilakukan pada 50 unit kendaraan berjenis Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya dan Agya, yang dikelola layanan sewa kendaraan TRAC.

    Dengan memanfaatkan teknologi fleet management system (FMS), kendaraan dipantau kondisi dan perilaku mengemudi secara real time, sehingga efektivitas penggunaan E10 dapat dipelajari melalui data fuel consumption, driving behavior dan engine condition.

    Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso menjelaskan untuk kebutuhan use case tersebut, tangki Bioethanol E10 akan ditempatkan pada pool kendaraan TRAC di Wonosari, Surabaya.

    “Supply point Bioethanol E10 ini dari Fuel Terminal Surabaya dikirim ke lokasi pool TRSC yang sudah disiapkan tangki BBM di sana, sehingga pengisian BBM E10 ini bukan dilakukan di SPBU tetapi di lakukan di pool tersebut,” ungkapnya.

    Vice President Director TAM Henry Tanoto menyampaikan Toyota mempelajari penggunaan bioetanol dengan melakukan pengambilan sampel data seperti dyno test, carbon deposit quantity dan uji emisi.

    “Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat dilakukan sendiri, tapi butuh kerja sama dengan key stakeholder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta SERA, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif yaitu Bioethanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur,” terang Henry.

    Sementara, Presiden Direktur TRAC Mohammad Farauk menyampaikan kebutuhan penyediaan bahan bakar yang dapat mengurangi emisi karbon.

    “Kami selalu berkomitmen menjalankan bisnis transportasi yang ramah lingkungan. Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud nyata usaha TRAC dalam menekan emisi karbon dengan uji coba pemanfaatan sumber energi yang lebih bersih. Harapannya, inisiatif ini dapat membantu kami dalam menyediakan transportasi yang lebih hijau serta untuk mencapai tujuan sustainability perusahaan,” ungkapnya.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mendag ajak pelaku usaha memperkuat citra produk Indonesia

    Mendag ajak pelaku usaha memperkuat citra produk Indonesia

    Mari bangun citra produk Indonesia dalam hal apa pun, karena meskipun memiliki kualitas dan daya saing mumpuni.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak pelaku usaha Indonesia memperkuat citra atau ciri khas agar dapat menjual produknya di luar negeri.

    Mendag Budi saat melepas ekspor produk adonan roti produksi PT Juara Roti Indonesia ke Uni Emirat Arab (UEA), di Klaten, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang lebih baik dari negara lain.

    “Mari bangun citra produk Indonesia dalam hal apa pun, karena meskipun memiliki kualitas dan daya saing mumpuni, beberapa negara masih menganggap produk Indonesia berbeda. Hal ini mempengaruhi penjualan kita di pasar mancanegara,” ujar Budi melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

    Budi menyebut, dari total jumlah UMKM saat ini, hanya sekitar 3,74 persennya yang terus bertumbuh secara konsisten. Apabila ke depannya lebih banyak jumlah UMKM yang terus konsisten berkembang, kata Budi lagi, maka kontribusi dan peran UMKM terhadap perekonomian Indonesia akan jauh lebih besar.

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung pertumbuhan UMKM, termasuk Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

    Program tersebut menjadi salah satu program prioritas, selain pengamanan pasar dalam negeri dan perluasan pasar ekspor.

    “Kemendag mempunyai tiga program, salah satunya UMKM BISA Ekspor. Melalui program ini, Kemendag menggelar pendampingan dan pelatihan dan akan membantu pemasaran melalui lebih 40 perwakilan perdagangan dagang yang ada di negara mitra,” kata Budi lagi.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mendag melepas ekspor furnitur senilai Rp1,11 miliar

    Mendag melepas ekspor furnitur senilai Rp1,11 miliar

    Pelibatan UMKM sebagai pemasok menunjukkan besarnya potensi produk UMKM dalam merambah pasar ekspor.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk furnitur senilai 70.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1,11 miliar di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat.

    Furnitur tersebut merupakan produksi PT Inkase Indo Corpora yang akan diekspor ke Prancis dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan tersebut juga menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pemasok aksesori furniturnya seperti batu teraso, anyaman rotan, serta serat alami lainnya dalam aktivitas ekspornya.

    “Pelibatan UMKM sebagai pemasok menunjukkan besarnya potensi produk UMKM dalam merambah pasar ekspor. Pola kemitraan dengan UMKM dalam aktivitas ekspornya diharapkan dapat diikuti perusahaan lainnya sehingga ekspor furnitur Indonesia dapat meningkat dan merajai dunia,” ujar Mendag Budi melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

    Pada acara pelepasan ekspor, Budi mengajak pelaku UMKM untuk bergabung dalam Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) gagasan Kemendag. Program ini merupakan pendampingan UMKM dalam peningkatan kapasitas produk maupun pemasaran.

    Dalam mempersiapkan UMKM BISA Ekspor, Kemendag memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM dapat berinovasi dan selalu mampu beradaptasi untuk menghadapi tantangan pasar global.

    Kemendag menyiapkan dua hal, yakni peningkatan kualitas melalui pelatihan, termasuk pelatihan manajemen untuk kebutuhan ekspor dan dari sisi pemasaran, Kemendag mempunyai perwakilan perdagangan di luar negeri yang dapat dihubungi untuk membantu memasarkan produk UMKM.

    Kemendag juga terus memperbanyak perjanjian dagang dengan negara mitra untuk mempermudah ekspor produk UMKM.

    Budi menyebut, peningkatan ekspor juga harus meningkatkan ekspor produk UMKM. Jumlah UMKM di Indonesia berkisar 64 juta dan kebanyakan berumur singkat dan dari jumlah ini rasio kewirausahaannya hanya sekitar 3,47 persen.

    “Sementara itu, untuk menjadi negara maju, rasionya harus 10-12 persen. Rasio yang kita miliki saat ini harus kita tingkatkan,” katanya pula.

    Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), permintaan dunia untuk produk furnitur tercatat sangat menjanjikan dengan tren sebesar 15,98 persen dan nilai pasar sebesar 764,97 miliar dolar AS.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mendag Budi Lepas Ekspor Furnitur ke Prancis-AS Senilai US$ 70 Ribu

    Mendag Budi Lepas Ekspor Furnitur ke Prancis-AS Senilai US$ 70 Ribu

    Jakarta

    Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk furnitur senilai USD 70.000 atau setara Rp 1,11 miliar di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (22/11). Furnitur tersebut merupakan produksi PT Inkase Indo Corpora yang akan diekspor ke Prancis dan Amerika Serikat (AS).

    PT Inkase Indo Corpora adalah perusahaan furnitur yang menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pemasok aksesori furniturnya seperti batu teraso, anyaman rotan, serta serat alami lainnya dalam aktivitas ekspornya. Perusahaan ini juga aktif membina dan melatih UMKM pemasok

    “Pelibatan UMKM sebagai pemasok menunjukkan besarnya potensi produk UMKM dalam merambah pasar ekspor. Pola kemitraan dengan UMKM dalam aktivitas ekspornya diharapkan dapat diikuti perusahaan lainnya sehingga ekspor furnitur Indonesia dapat meningkat dan merajai dunia,” ungkap Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).

    Mendag Budi mengapresiasi dedikasi PT Inkase Indo Corpora atas komitmennya dalam berinovasi dan beradaptasi dengan permintaan buyer.

    “PT Inkase Indo Corpora telah melibatkan UMKM kecil sebagai pemasok untuk furnitur. Ini merupakan hal yang luar biasa. Artinya, UKM besar terus tumbuh berkembang dan yang kecil tidak tertinggal,” ujar Mendag Budi.

    Turut hadir Bupati Klaten Sri Mulyani dan CEO PT Inkase Indo Corpora Stefanus Husen. Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati hadir mendampingi Mendag Budi.

    Pada acara pelepasan ekspor, Mendag Budi mengajak pelaku UMKM untuk bergabung dalam Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) gagasan Kemendag. Program ini merupakan pendampingan UMKM dalam peningkatan kapasitas produk maupun pemasaran.

    “Dalam mempersiapkan UMKM BISA Ekspor, Kemendag memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM dapat berinovasi dan selalu mampu beradaptasi untuk menghadapi tantangan pasar global,” kata Mendag Budi.

    Kemendag menyiapkan dua hal. Pertama, dari sisi produk, Kemendag mendorong peningkatan kualitas melalui pelatihan, termasuk pelatihan manajemen, untuk kebutuhan ekspor. Kedua, dari sisi pemasaran, Kemendag mempunyai perwakilan perdagangan di luar negeri yang dapat dihubungi untuk membantu memasarkan produk UMKM. Kemendag juga terus memperbanyak perjanjian dagang dengan negara mitra untuk mempermudah ekspor produk UMKM.

    “Peningkatan ekspor juga harus meningkatkan ekspor produk UMKM. Jumlah UMKM di Indonesia berkisar 64 juta dan kebanyakan berumur singkat. Dari jumlah ini, rasio kewirausahaannya hanya sekitar 3,47 persen. Sementara itu, untuk menjadi negara maju, rasionya harus 10-12 persen. Rasio yang kita miliki saat ini harus kita tingkatkan,” papar Mendag Budi.

    Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), permintaan dunia untuk produk furnitur tercatat sangat menjanjikan dengan tren sebesar 15,98 persen dan nilai pasar sebesar USD 764,97 miliar. Indonesia menempati peringkat ke-21 sebagai eksportir furnitur dunia yang tren pertumbuhannya sebesar 3,63 persen dengan nilai mencapai USD 1,83 miliar pada tahun 2023.

    (akd/ega)

  • Sinergi pengawasan produk ilegal dan perlindungan konsumen di Kalbar

    Sinergi pengawasan produk ilegal dan perlindungan konsumen di Kalbar

    ANTARA – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak, Kalimantan Barat, bersama BPKN RI secara resmi menjalin sinergi terkait pengawasan produk ilegal dan perlindungan konsumen, Jum’at (22/11). Selain menjamin obat dan makanan yang beredar sesuai aturan, kerja sama lintas lembaga ini juga bertujuan memberikan standar perlindungan hukum kepada masyarakat sebagai pengguna akhir.
    (Indra Budi Santoso/Chairul Fajri/I Gusti Agung Ayu N)

  • Mendag Budi Pastikan Harga Bapok Stabil Jelang Nataru Saat Meninjau Pasar Gedhe Klaten – Page 3

    Mendag Budi Pastikan Harga Bapok Stabil Jelang Nataru Saat Meninjau Pasar Gedhe Klaten – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Gedhe, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terpantau stabil dan ketersediaannya cukup. Hal itu menunjukkan kesiapan menghadapi momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Mendag Budi menyampaikan hal itu saat memantau harga dan ketersediaan bapok di Pasar Gedhe hari ini, Jumat, (22/11). Turut hadir dalam pemantauan tersebut yaitu Bupati Klaten Sri Mulyani. Peninjauan dilakukan sebagai bagian dari persiapan menghadapi Nataru.

    “Setelah melihat sendiri di lapangan, harga-harga komoditas di Pasar Gedhe, termasuk beras, MINYAKITA, hingga cabai, cenderung normal. Bahkan, ada yang cenderung lebih murah. Kami harap harga terus stabil dan terjangkau masyarakat. Kami akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan untuk Nataru,” kata Mendag Budi.

     

    Mendag Budi juga mengatakan, pemerintah terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan momen Nataru dapat dilewati dengan baik. Selain itu, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan harga bapok terus stabil setelah momen Nataru.

    Menurut Mendag Budi, dalam menjaga stabilitas harga bapok, perlu ada keseimbangan harga di pasar yang menjaga kepentingan produsen dan kepentingan konsumen. “Jangan terlalu turun agar tidak memberatkan produsen dan jangan terlalu naik agar tidak memberatkan konsumen,” kata Mendag Budi.

    Dalam pantauan harga ke Pasar Gedhe hari ini, harga-harga komoditas yang terpantau stabil dibanding minggu lalu, antara lain beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp13.000/kg, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500/kg, gula pasir Rp16.500/kg, minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter, MINYAKITA Rp15.700/liter, minyak goreng curah Rp17.000/liter, dan tepung terigu kemasan premium Rp11.500/kg.

    Selanjutnya, daging sapi Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp33.000/kg, telur ayam ras Rp24.500/kg, cabai merah keriting Rp20.000/kg, cabai rawit merah Rp20.000/kg, bawang merah Rp38.000/kg, bawang putih kating Rp42.000/kg, dan bawang putih honan Rp35.000/kg.

     

  • Mendag pastikan pasokan bahan pokok aman jelang akhir tahun

    Mendag pastikan pasokan bahan pokok aman jelang akhir tahun

    ANTARA – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengecek ketersediaan dan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 di Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah, Jumat (22/11). Menurut Mendag, pemantauan menunjukkan stok kebutuhan pokok di Pasar Gedhe Klaten aman dan harga tidak mengalami kenaikan. (Denik Apriyani/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

  • Swasembada Pangan Dipercepat 2027, Wamentan Optimistis Bisa Terealisasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 November 2024

    Swasembada Pangan Dipercepat 2027, Wamentan Optimistis Bisa Terealisasi Regional 21 November 2024

    Swasembada Pangan Dipercepat 2027, Wamentan Optimistis Bisa Terealisasi
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono angkat bicara soal wacana
    swasembada pangan
    dipercepat pada tahun 2027.
    Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah itu, target percepatan swasembada pangan bisa diwujudkan pada 2027.
    “Kita pernah swasembada beras 2017, 2019, 2020, dan 2021. Kami maunya swasembada ini longlasting,” kata dia usai acara konsolidasi tim pemenangan calon kepala daerah Partai Gerindra di Wisma Sejahtera, Kota Magelang, Jateng, Kamis (21/11/2024).
    Sudaryono membantah, proyek yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu terlalu ambisius.
    “Kata Bung Karno, kan, gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalaupun tidak sampai langit, kamu jatuh di antara bintang-bintang,” cetusnya.
    Dalam kesempatan itu, dia membeberkan tiga masalah besar pertanian, yakni soal pupuk, air, dan harga komoditas pertanian yang sering rendah.
    “Kasih kami waktu sedikit (untuk membenahi semua masalah pertanian),” ucap dia.
    Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas percepatan swasembada pangan pada 2027 merupakan perintah Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil.
    “Perintah Presiden swasembada 2028, sekarang sudah maju lagi. Kemarin Bapak Presiden sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, (tapi) 2027,” kata Zulhas usai rapat koordinasi bidang pangan di kantor Kemenko Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2024).
    “Jadi tinggal tahun depan kan, tahun satunya sudah tuh, sampai. Jadi kita punya waktu dua tahun. Dua tahun harus bekerja keras,” lanjutnya.

    Untuk mencapai target tersebut, Zulhas mengumpulkan para menteri di bidang pangan membahas beberapa peraturan, pada hari ini.
    Hadir Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perdaganga Budi Santoso, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi hingga Dirut Perum Bulog Wahyu Suparyono.
    “Kami baru saja menyelesaikan rapat koordinasi. Pertama, ada beberapa usulan mengenai peraturan presiden (perpres), ada perpres mengenai neraca komoditas, perpres mengenai penyaluran pupuk subsidi,” kata Zulhas.
    Lalu, ada usulan kewenangan Bapanas dan Badan Karantina Nasional diatur oleh Menteri Pertanian.
    “Kemudian, Badan Usaha Bidang Pangan juga tadi usulan Pak Menteri Pertanian untuk di bawah kepemimpinan Kementerian Pertanian,” tutur Zulhas.
    Perum Bulog yang akan bertransformasi sebagai lembaga di bawah Presiden Prabowo langsung juga dibahas dalam rapat selama lebih kurang dua jam itu.
    Sebelumnya, Presiden Prabowo berencana mengatasi persoalan kekurangan pangan dalam waktu tiga tahun mendatang.
    Hal itu disampaikan Presiden saat berbicara pada sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil pada Senin (18/11/2024) waktu setempat.
    Selain mengatasi kekurangan pangan, Prabowo juga menegaskan pemerintah Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu empat tahun ke depan.
    Sehingga dalam lima tahun yang akan datang, Indonesia sudah bisa berkontribusi mengatasi persoalan kemiskinan dan kelaparan di dunia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UMKM mendunia, pertumbuhan ekonomi perkasa

    UMKM mendunia, pertumbuhan ekonomi perkasa

    Perajin membuat shuttlecock untuk memenuhi permintaan di sentra industri shuttlecock di Makam Bergolo, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2024). Guna memenuhi percepatan target pertumbuhan ekonomi Pemerintah Indonesia sebesar delapan persen pada 2029, Kemendag menargetkan ekspor nasional dapat tumbuh 7,1 persen pada 2025 hingga 9,6 persen pada 2029. ANTARAFOTO/Maulana Surya/YU (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

    UMKM mendunia, pertumbuhan ekonomi perkasa
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 21 November 2024 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Berawal dari semangat berwirausaha, membuat produk rumahan ala kadarnya, hingga akhirnya meraup omzet jutaan rupiah. Itulah ikhtiar yang jalani oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kini, sudah saatnya para pengusaha lokal ini mendapat tempat di pasar global.

    Upaya mendorong UMKM melakukan ekspor sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, baik oleh pemerintah ataupun pihak swasta. Berbagai pendampingan, pelatihan hingga bantuan terhadap akses finansial juga telah dihadirkan guna membantu para pengusaha “kecil” ini naik kelas.

    Mendorong peningkatan UMKM bisa ekspor menjadi isu yang sedangkan digencarkan oleh pemerintah. Betapa tidak, sektor ini telah menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi lantaran menyumbang lebih dari 60,5 persen produk domestik bruto (PDB) nasional, serta memiliki potensi yang besar untuk menembus pasar internasional.

    Namun, kontribusi ekspor UMKM periode Januari-Agustus 2024, berdasarkan instrumen Surat Keterangan Asal (SKA), baru mencapai 6,8 persen dengan nilai 11,6 miliar dolar AS (sekitar Rp184,8 triliun). Angka ini terbilang kecil, sehingga banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk membuat UMKM siap dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

    Jadi isu prioritas

    Pemerintah memandang pengembangan ekosistem UMKM ekspor menjadi hal yang sangat penting. Tak heran, bahwa isu ini menjadi topik utama dalam berbagai diskusi. Bahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memasukkannya ke dalam program prioritas yang harus dikejar.

    Tiga program prioritas Kemendag di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, adalah pertama, pengamanan pasar dalam negeri sehingga produk lokal dapat berdaya saing menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kedua, perluasan pasar ekspor dengan meningkatkan pangsa pasar produk ekspor di kancah global, dan ketiga, peningkatan UMKM “Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor untuk mendorong kontribusi ekspor UMKM terhadap kinerja perdagangan luar negeri Indonesia.

    Isu seputar UMKM go international sudah mulai sering digaungkan. Bahkan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso juga menyerukan masalah ini dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup serta Menteri Hubungan Perdagangan Singapura Grace Fu.

    Tak hanya itu, Indonesia juga menyampaikan soal pentingnya pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) dari negara-negara berkembang untuk berpartisipasi dalam perdagangan global, pada pertemuan Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Ministerial Meeting/AMM) ke-35 di Lima, Peru, Kamis (14/11).

    Bukan hanya Indonesia yang peduli dengan pengembangan produk dalam negeri, memberikan peran dan porsi bagi UMKM maupun kelas kecil dan menengah (UKM) atau small medium enterprise (SME), masih menjadi isu penting di negara-negara maju seperti Korea Selatan.

    Oleh karena itu, poin penguatan UKM, juga masuk dalam kesepakatan-kesepakatan perjanjian dagang dan kerja sama ekonomi tingkat internasional.

    “Kesepakatan-kesepakatan kerja sama ekonomi tingkat internasional itu sudah banyak yang masuk ke isu-isu seperti SME atau UMKM. Kebanyakan di negara-negara lain, masih mengutamakan perkembangan SME-nya,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal.

    Strategi pendorong

    Masih rendahnya sumbangan UMKM terhadap ekspor nasional tidak terlepas dari masalah rendahnya produktivitas dan daya saing, ketidaklengkapan administrasi dan legalitas usaha serta perencanaan finansial. Pelaku UMKM ini, tentunya tidak bisa berdikari tanpa ada bantuan, pendampingan dan pelatihan dari pemerintah maupun non-pemerintah.

    Mereka juga tidak serta-merta langsung bisa mengenalkan produk kepada calon pembeli di pasar global. Maka, pemerintah juga harus melakukan berbagai langkah untuk mendorong naiknya kontribusi ekspor dari sektor tersebut. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembangkan ekosistem UKM ekspornya sendiri. Jika ekosistemnya tidak ada atau tidak berjalan, bagaimana mungkin calon-calon eksportir ini mampu menjual produknya keluar negeri.

    Ekosistem tersebut meliputi banyak hal mulai dari permodalan, akses pasar ke luar negeri, pembina untuk pengembangan produk, hingga agregator yang akan membawa dan mempromosikan produk UKM. Selain itu, perlu juga adanya pembentukan dua pusat ekspor baru di luar Pulau Jawa. Saat ini pusat ekspor hanya berada di Surabaya dan Makassar. Penambahan pusat ekspor, diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekspor UKM.

    “Pusat ekspor juga akan sangat berperan penting bagi para pelaku ekspor agar dapat menemukan pasar yang lebih luas,” ucap Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Kemendag sendiri memiliki target mampu mencetak 100 UKM ekspor melalui hasil program UKM Bisa Ekspor yang sedang dijalankan. Selain itu, Kemendag juga menargetkan tercapainya 600 UKM yang mendapatkan pelatihan ekspor sepanjang periode 21 Oktober-31 Desember 2024.

    Jika ekosistem sudah terbentuk dan pusat ekspor telah ditambah, maka strategi selanjutnya adalah mengoptimalkan peran perwakilan perdagangan dalam promosi ekspor UKM dengan target transaksi mencapai 55 juta dolar AS (sekitar Rp876,3 miliar). Langkah lainnya berupa menyusun kalender kegiatan ekspor yang berisi jadwal-jadwal promosi maupun penjajakan kesepakatan dagang (business matching).

    Upaya-upaya promosi di luar negeri bisa dimaksimalkan dengan melibatkan perwakilan perdagangan di luar negeri. Namun, produk-produk yang dipamerkan harus lolos kurasi sehingga produk Indonesia memiliki standar yang konsisten. Membuat forum dialog antara pelaku usaha dan pihak-pihak yang terlibat untuk peningkatan ekspor, juga perlu untuk dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar tercipta jembatan yang efektif antara UMKM Indonesia dan pasar global.

    Kolaborasi adalah kunci

    UMKM/UKM tidak bisa berjalan sendirian, target pemerintah untuk meningkatkan ekspor juga tidak akan berwujud tanpa ada pelakunya. Keduanya pun tak bisa memperluas pasar bila tidak ada bantuan dari pihak ketiga, keempat dan seterusnya. Kolaborasi dan sinergi sudah menjadi barang wajib yang tidak bisa ditolak lagi. Di sini, UMKM sebagai pelaku usaha, membutuhkan fasilitas dan pembinaan, baik yang dilakukan oleh kementerian, lembaga maupun swasta.

    Diperlukan juga adanya agregator sebagai pembina ekspor. Kehadiran agregator ini bertugas untuk menjadi jembatan bagi UMKM yang ingin memperluas pasarnya keluar negeri. Selain itu, Indonesia memiliki perwakilan perdagangan di luar negeri dan para diaspora. Keduanya dapat berperan untuk mempertemukan UMKM dengan pembeli internasional.

    Terkait dengan agregator, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pernah menyebut telah menjalin hubungan atau kerja sama dengan beberapa mitra di luar negeri, seperti dengan Korea, Rusia, Dubai dan China untuk memasarkan produk-produk UMKM dalam negeri.

    Dengan kolaborasi yang saling menguntungkan dan terciptanya ekosistem, diharapkan peningkatan UMKM bisa ekspor, mampu tercapai. Kontribusi perdagangan luar negeri dari sektor tersebut semakin besar. Pasar ekspor Indonesia juga semakin luas dengan beragam produk yang ditawarkan.
     
    Niscaya, dengan diberikan tempat di pasar global, UMKM dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

    Sumber : Antara

  • Rutan Pontianak antisipasi politik praktis jelang Pilkada serentak

    Rutan Pontianak antisipasi politik praktis jelang Pilkada serentak

    ANTARA – Rutan Kelas IIA Pontianak berkomitmen menjaga kemurnian demokrasi di lingkungan internal melalui upaya pencegahan berbagai bentuk praktik politik praktis menjelang Pilkada 2024. Komitmen ini diwujudkan dengan sejumlah hal, dimulai dari penguatan sistem keamanan dan personel hingga edukasi dan sosialisasi kepada 849 Warga Binaan Pemasyarakatan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). (Indra Budi Santoso/Arif Prada/Rinto A Navis)