Tag: Budi Hermanto

  • Fakta-Fakta Penemuan Siswi SMA di Tangerang yang Hilang Sepekan

    Fakta-Fakta Penemuan Siswi SMA di Tangerang yang Hilang Sepekan

    Jakarta: Seorang siswi SMA Strada St Thomas Aquino, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, akhirnya ditemukan di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Siswi berinisial MG (16) ini sebelumnya dilaporkan hilang sejak sepekan lalu.
     
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto menyampaikan MG berhasil ditemukan oleh petugas dari Polres Metro Tangerang Kota pada Rabu, 12 November, sekitar pukul 15.56 WIB.
     
    Korban ditemukan di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Saat ditemukan, remaja berusia 16 tahun itu sedang duduk seorang diri, tepatnya di area depan kantin.
     
    “(sudah berhasil ditemukan) alhamdulillah dalam kondisi baik,” ujar Budi.

    Berikut fakta-faktanya:
     

     

    Kronologi Penemuan MG
    Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Awaludin Kanur mengungkapkan proses penyelidikan menemui titik terang saat telepon genggam milik korban diaktifkan di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat.
     
    “Dari hasil penelusuran, korban sempat berada di Hotel D’Paragon Manggarai, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya meninggalkan lokasi sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Awaludin.
     
    MG kemudian terdeteksi memesan ojek online dari hotel tersebut, dengan tujuan Taman Ismail Marzuki. Dengan petunjuk tersebut, pihak kepolisian akhirnya menemukan MG di Taman Ismail Marzuki dan langsung membawanya ke Mapolres Metro Tangerang Kota.
     
    “Korban dibawa ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk pemeriksaan dan pendampingan psikologi,” kata Awaludin.
     

     

    Diduga Jadi Korban Penculikan
    Awaludin mengatakan adanya dugaan penculikan anak di bawah umur. Atas hal tersebut, pihaknya telah memeriksa kesehatan dan visum et repertum terhadap korban, pemeriksaan psikologi korban, dan pendalaman terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat.
     
    “Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan pengumpulan alat bukti untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana sesuai Pasal 332 KUHP,” ujarnya.
     
    Hilang selama Sepekan
    Sebelumnya, Yohanes Hany selaku orang tua MG mengungkapkan putrinya tidak pulang ke rumah sejak Rabu, 5 November. Nomor telepon remaja berusia 16 tahun itu juga tidak bisa dihubungi maupun dilacak.
     
    Yohanes langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Ia juga meminta bantuan pada masyarakat untuk memberikan informasi apabila menemukan anak perempuannya.
     
    “Diduga dilarikan oleh laki-laki yang terduga otak kejahatan terorganisir,” tutur Yohanes.

    Jakarta: Seorang siswi SMA Strada St Thomas Aquino, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, akhirnya ditemukan di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Siswi berinisial MG (16) ini sebelumnya dilaporkan hilang sejak sepekan lalu.
     
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto menyampaikan MG berhasil ditemukan oleh petugas dari Polres Metro Tangerang Kota pada Rabu, 12 November, sekitar pukul 15.56 WIB.
     
    Korban ditemukan di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Saat ditemukan, remaja berusia 16 tahun itu sedang duduk seorang diri, tepatnya di area depan kantin.
     
    “(sudah berhasil ditemukan) alhamdulillah dalam kondisi baik,” ujar Budi.
     
    Berikut fakta-faktanya:
     

     

    Kronologi Penemuan MG

    Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Awaludin Kanur mengungkapkan proses penyelidikan menemui titik terang saat telepon genggam milik korban diaktifkan di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat.
     
    “Dari hasil penelusuran, korban sempat berada di Hotel D’Paragon Manggarai, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya meninggalkan lokasi sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Awaludin.
     
    MG kemudian terdeteksi memesan ojek online dari hotel tersebut, dengan tujuan Taman Ismail Marzuki. Dengan petunjuk tersebut, pihak kepolisian akhirnya menemukan MG di Taman Ismail Marzuki dan langsung membawanya ke Mapolres Metro Tangerang Kota.
     
    “Korban dibawa ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk pemeriksaan dan pendampingan psikologi,” kata Awaludin.
     

     

    Diduga Jadi Korban Penculikan

    Awaludin mengatakan adanya dugaan penculikan anak di bawah umur. Atas hal tersebut, pihaknya telah memeriksa kesehatan dan visum et repertum terhadap korban, pemeriksaan psikologi korban, dan pendalaman terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat.
     
    “Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan pengumpulan alat bukti untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana sesuai Pasal 332 KUHP,” ujarnya.
     

    Hilang selama Sepekan

    Sebelumnya, Yohanes Hany selaku orang tua MG mengungkapkan putrinya tidak pulang ke rumah sejak Rabu, 5 November. Nomor telepon remaja berusia 16 tahun itu juga tidak bisa dihubungi maupun dilacak.
     
    Yohanes langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Ia juga meminta bantuan pada masyarakat untuk memberikan informasi apabila menemukan anak perempuannya.
     
    “Diduga dilarikan oleh laki-laki yang terduga otak kejahatan terorganisir,” tutur Yohanes.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Resmi jadi Tersangka, Polisi Bakal Periksa Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi Hari Ini

    Resmi jadi Tersangka, Polisi Bakal Periksa Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya bakal memeriksa Roy Suryo Dkk dalam kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Kamis (13/11/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu bakal diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka.

    Selain Roy, kepolisian juga menjadwalkan pemeriksaan untuk Rismon Hasiholan Sianipar dan Tifauziah Tyassuma alias dr Tifa.

    “lya benar. Sementara 3 tersangka itu yang dijadwalkan kamis 13 November 2025,” ujar Budi saat dikonfirmasi, dikutip Kamis (13/11/2025).

    Hanya saja, Budi mengemukakan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan konfirmasi apakah Roy Suryo Cs akan menghadiri pemeriksaan perdana dalam kapasitasnya sebagai tersangka ini.

    “Belum ada konfirmasi,” pungkasnya.

    Secara terpisah, Roy Suryo menyatakan akan menghadiri agenda pemeriksaan itu bersama dengan kuasa hukumnya.

    “Benar, sudah ada panggilan pertama Kamis (13/11) jam 10.00 WIB dan insya Allah saya hadir bersama tim kuasa hukum,” tutur Roy.

    Sekadar informasi, dalam perkara yang telah dilaporkan langsung Jokowi ini, Polda Metro sudah menetapkan delapan tersangka.

    Delapan tersangka ini dibagi menjadi dua klaster. Klaster pertama yakni menjadi dua klaster. Klaster pertama yakni Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana (ES) dan Anggota TPUA Kurnia Tri Royani (KTR).

    Kemudian, Pengamat Kebijakan Umum Hukum dan Politik Damai Hari Lubis (DHL), Mantan aktivis ’98 Rustam Effendi (RE) dan Wakil Ketua TPUA Muhammad Rizal Fadillah (MRF).

    Sementara itu, klaster kedua Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo (RS), Ahli Digital Forensik Rismon Hasiholan Sianipar (RSH) dan Dokter Tifauzia Tyassuma alias dr Tifa (TT).

    Adapun, klaster pertama dijerat dengan Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP dan atau Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 27A jo Pasal 45 Ayat 4 dan atau Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45A Ayat 2 UU ITE.

    Kemudian, dalam klaster kedua dipersangkakan Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP dan atau Pasal 32 Ayat 1 jo Pasal 48 Ayat 1 dan atau Pasal 35 jo Pasal 51 Ayat 1 dan atau Pasal 27A jo Pasal 45 Ayat 4 dan atau Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45A Ayat 2 UU ITE.

  • Polisi Sudah Periksa Ayah Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72, Ibu Masih di LN

    Polisi Sudah Periksa Ayah Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72, Ibu Masih di LN

    Jakarta

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan pihaknya telah memeriksa ayah dari siswa pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ibu pelaku disebut masih berada di luar negeri.

    “Ayah ABH (anak berhadapan dengan hukum) sudah diminta keterangan termasuk beberapa saksi lainnya,” ujar Budi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (12/11/2025).

    Sementara itu, polisi belum memeriksa ibu kandung dari siswa pelaku. Budi mengatakan sang ibu berada di luar negeri saat ini.

    “(Ibu) masih di luar negeri, kerja,” jelas dia.

    Budi menjelaskan, pelaku hanya tinggal serumah dengan ayahnya. Diketahui bahwa ayah dan ibu pelaku sudah bercerai.

    “Kan kalau bicara tentang keluarga, ini kan sudah pisah. Ya (cerai). Ini memenjadikan problem bagi si anak. Jadi ini sebenarnya ada sisi kemanusiaan, ada sisi empati yang harus juga kita jaga,” ungkapnya.

    Seperti diketahui, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (11/11), polisi menyebutkan ABH terduga pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta tidak memiliki tempat curhat. Polisi mengatakan hal ini diduga menjadi pemicu ABH melakukan aksi peledakan itu.

    “Ada hal yang menarik juga di dalam proses penyidikan yang kami peroleh dari hasil penggalian keterangan maupun petunjuk-petunjuk yang ada. Bahwa yang bersangkutan anak berkonflik dengan hukum ini terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin dalam jumpa pers.

    Iman menjelaskan ABH tersebut merasa sendiri dan tidak punya tempat untuk menyampaikan keluh kesah. Kondisi itu dirasakan pelaku, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.

    “Dorongannya, di mana yang bersangkutan merasa sendiri kemudian merasa tak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik itu di lingkungan keluarga kemudian di lingkungannya itu sendiri maupun di lingkungan sekolah,” ujarnya.

    Sebagai informasi, siswa pelaku peledakan saat ini sudah ditetapkan sebagai ABH berdasarkan proses penyidikan pihak kepolisian.

    “Dari hasil sidik sementara anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH yang terlibat dalam ledakan merupakan siswa SMA aktif bertindak secara mandiri, tak berhubungan dengan jaringan teror tertentu,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dalam jumpa pers, Selasa (11/11).

    Peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (7/11) saat khotbah salat Jumat. Diketahui, ada 96 orang yang menjadi korban ledakan.

    Halaman 2 dari 2

    (maa/maa)

  • Polisi Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Tak Anti-Islam: Murni Dorongan Sendiri

    Polisi Pastikan Pelaku Ledakan SMAN 72 Tak Anti-Islam: Murni Dorongan Sendiri

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya memastikan terduga pelaku dalam kasus ledakan SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara tidak anti-Islam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan perbuatan pelaku dalam peristiwa ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta itu murni dari dorongan diri sendiri.

    “Jadi, jangan sampai dipikirkan, oh, ini menjadi anti-Islam, terus ataupun ini memang perbuatan murni berangkat dari dirinya sendiri,” ujar Budi kepada wartawan, dikutip Selasa (11/11/2025).

    Dia menambahkan bahwa hingga saat ini juga kepolisian belum menemukan adanya keterlibatan kelompok terorisme manapun pada peristiwa ini. Namun demikian, hal tersebut masih dianalisis oleh tim Densus 88.

    Di samping itu, Budi menjelaskan dorongan pelaku melakukan perbuatannya itu lantaran tekanan yang terakumulasi dari lingkungannya. 

    “Ini yang membuat jadi akumulasi yang harus kita berempati, makanya kita harus menjaga,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, terduga pelaku merupakan anak berhadapan hukum (ABH). Dia diduga merupakan siswa SMAN 72 Jakarta. Berdasarkan historis aktivitas di internet, terduga pelaku kerap mengunjungi forum darkweb.

    Adapun kasus ledakan ini terjadi di SMAN 72 Jakarta Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) sekitar 12.15 WIB. Saat olah TKP, petugas kepolisian telah menemukan ada tujuh peledak, empat di antaranya telah meledak.

    Kemudian, berdasarkan data terakhir yang diungkap kepolisian, total ada 96 korban dari peristiwa itu. Puluhan korban ini langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Misalnya, RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi hingga RS Pertamina. 

    Sementara, dari korban yang hampir mencapai seratus orang itu, sebagian telah dipulangkan ke kediamannya masing-masing.

  • Fakta Baru Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Dari Dark Web ke Pembuatan Bom

    Fakta Baru Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Dari Dark Web ke Pembuatan Bom

    Polda Metro Jaya menyebutkan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta bukan anti agama tertentu atau terlibat dengan organisasi atau kelompok tertentu.

    “Kita juga ingin meluruskan kepada masyarakat, memang terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti agama tertentu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Jakarta, Senin (10/11) seperti dilansir Antara.

    Saat dikonfirmasi apa yang membuat terduga pelaku melakukan hal tersebut, Budi menyebutkan untuk motif masih dilakukan pendalaman.

    “Diduga ada kurang perhatian keluarga dan itu sudah akumulasi, artinya, dari rumah, dari keluarga dan dari lingkungan sekitar, ini yang membuat jadi akumulasi yang harusnya kita berempati,” katanya.

    Detasemen Khusus (Densus) 88 terus mendalami dan menelusuri keterkaitan antara terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11) siang dengan jaringan teror.

    “Densus 88 menganalisa, apakah ini ada kaitan dengan pelaku-pelaku aksi teror lainnya, termasuk bagaimana motif. Itu adalah kewenangan dari Densus 88,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (8/11).

    Budi menyebut, kepolisian terus mendalami kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Saat ini, tim dari Densus 88 tengah menganalisa sejumlah aspek, termasuk motif serta aktivitas media sosial dari terduga pelaku.

    “Penyelidikan atas aktivitas media sosial terduga pelaku juga tengah dilakukan. Hal itu untuk menelusuri kemungkinan pelaku pernah bergabung dalam grup atau komunitas daring yang memiliki afiliasi dengan kelompok teror tertentu,” jelas Budi.

  • Ledakan SMAN 72, Densus 88: Pelaku Racik Bom Modal Tutorial Internet!

    Ledakan SMAN 72, Densus 88: Pelaku Racik Bom Modal Tutorial Internet!

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengungkap terduga pelaku peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta membuat bom rakitan secara mandiri.

    Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan terduga pelaku mengetahui cara merakit bom itu melalui internet.

    “Dirakit sendiri, dan pelaku mengakses melalui internet cara-cara merakit bom,” ujar Mayndra kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

    Hanya saja, Mayndra tidak menjelaskan secara detail terkait proses perakitan peledak itu lebih jauh, termasuk soal jenis peledak dan teknis bom tersebut. 

    “Tapi terkait dengan teknis yang itu berkenan konfirmasi ke Gegana atau ke Bid Humas Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    Meski belum menyebutkan nama komunitas yang kerap dikunjungi terduga pelaku, tetapi Mayndra mengungkap kegiatan itu telah dilakukan setahun terakhir.

    “Sejak tahun ini,” ungkap Mayndra.

    Sekadar informasi, terduga pelaku merupakan anak berhadapan hukum (ABH). Dia diduga merupakan siswa SMAN 72 Jakarta. Berdasarkan historis aktivitas di internet, terduga pelaku kerap mengunjungi forum darkweb.

    Selain itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Konbes Budi Hermanto menyatakan bahwa terduga pelaku juga sering meluapkan amarahnya lewat tulisan atau gambar.

    “Hasil pemeriksaan awal, ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan, tetapi tidak secara frontal. Menyampaikan dengan tulisan, gambaran-gambaran,” tutur Budi.

    Dalam hal ini, Budi mengimbau kepada pihak sekolah maupun orang tua agar bisa lebih peka terhadap siswa maupun anak-anaknya. Dengan demikian, hal itu bisa memitigasi kejadian yang tidak diinginkan.

    “Apabila kita cepat dan tanggap mungkin kita bisa memitigasi mengeliminir kejadian yang lebih besar,” pungkasnya.

  • 7 Fakta Maling Penembak Hansip Ditangkap dalam Hitungan Jam

    7 Fakta Maling Penembak Hansip Ditangkap dalam Hitungan Jam

    Jakarta

    Seorang penjaga keamanan lingkungan atau hansip tewas ditembak usai berupaya menggagalkan aksi pencurian motor (curanmor) yang terjadi di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Pelaku curanmor yang menembak korban pun ditangkap dalam hitungan jam.

    Dirangkum detikcom, Senin (10/11/2025), peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/11) pukul 03.30 WIB. Dinarasikan pelaku penembakan merupakan pelaku pencurian kendaraan bermotor.

    Korban yang memergoki kemudian berusaha menangkap pelaku. Sempat terjadi perselisihan antara korban dan pelaku hingga pelaku meletuskan tembakan beberapa kali.

    Setelah melepaskan tembakan, pelaku yang terlihat berjumlah dua orang segera melarikan diri. Korban juga sempat terlihat berlari setelah ditembak pelaku.

    Dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertofan membenarkan kejadian itu. Saat ini, kasus tersebut tengah dalam penyelidikan.

    “Iya (korban) meninggal dunia. Benar, kita lagi lidik (penyelidikan),” kata dia.

    Terungkap sejumlah fakta terkait pelaku yang ditangkap dalam hitungan jam.

    1. Pelaku Diburu Polisi

    Dicky mengatakan pelaku langsung diburu. Berdasarkan informasi yang diterimanya, korban merupakan Hansip yang ditembak saat memergoki aksi curanmor.

    “Informasi sementara seperti itu, tapi masih kita dalami lagi. Lagi kita kejar pelakunya, masih lidik,” tuturnya.

    Korban sempat berduel dengan pelaku saat akan menggagalkan aksi curanmor. Pelaku pun lalu melepaskan dua tembakan.

    “Saat melihat pelaku, korban langsung menabrakan sepeda motornya ke sepeda motor pelaku, dan sempat ada duel antara korban dan pelaku,” kata Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro, Sabtu (8/11).

    2. Pelaku Ditangkap dalam Kurun 12 Jam

    Polisi menangkap pelaku dalam hitungan jam. Polisi menangkap pelaku saat hendak kabur ke Lampung.

    “Dalam kurun waktu 12 jam, pelaku penembakan di Cakung dibekuk polisi. Pelaku diamankan saat akan kabur ke Lampung,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Minggu (9/11).

    Penangkapan dilakukan oleh tim Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Dia mengatakan ada satu orang yang ditangkap dan polisi masih mengejar pelaku lain.

    “Diamankan saat menyeberang di Bakauheni. Saat ini Tim dari Resmob dan Polres Jakarta Timur mengejar pelaku lainnya dan senpi yang digunakan,” ujarnya.

    3. 5 Orang Saksi Diperiksa

    Polisi telah memeriksa lima saksi terkait kasus ini. Hansip itu tewas akibat penembakan tersebut.

    “Saat ini dari pihak pasukan pengamanan masyarakat swakarsa (pam swakarsa) dan masyarakat sekitar lebih kurang ada tiga sampai lima orang saksi yang sudah diambil keterangannya,” kata Budi dilansir Antara, Minggu (9/11).

    Kelima saksi tersebut merupakan orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian dan mengetahui langsung rangkaian peristiwa. Penyidik Polres Metro Jakarta Timur bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi dan barang bukti di lokasi kejadian.

    “Termasuk pengolahan barang bukti yang ada di lokasi kejadian,” ujar Budi.

    4. Detik-detik Aksi Heroik Korban

    Salah satu rekan korban, Bima, menceritakan detik-detik menggagalkan curanmor bersama korban. Bima mengatakan awalnya, pukul 03.00 WIB, dia beristirahat setelah meronda keliling kampung di pos. Saat dia istirahat, korban memberi tahu adanya pergerakan pelaku curanmor dari CCTV.

    “Tiba-tiba itu si korban ini bilang ke saya ‘Bang Bima, kayaknya ada maling di depan’. Nah, tanpa sadar itu saya langsung naik ke motor, ikut sama korban. Nah, pas di tengah jalanan, ini saya bilang, Bang Ruin, naik belakang,” ujar Bima kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Bima, Ruin, dan korban pun berboncengan menggunakan satu motor. Karena berkecepatan tinggi mengejar pelaku, Ruin terjatuh. Dia dan korban pun menuju lokasi dan berduel dengan pelaku.

    “Nah, saya menuju lokasi TKP itu berdua. Nah, si korban ini langsung nabrak pelaku. Nah, setelah kita sempat duel, saya duel yang satu, si korban duel yang satu. Nah, setelah itu, pas denger suara letusan, itu saya refleks. Saya langsung melompat, kabur,” jelasnya.

    Setelah kabur, Bima pun berteriak meminta tolong setelah tembakan diletuskan pelaku. Ia meminta pertolongan Ketua RT setempat setelah korban terkena tembakan.

    “Saya sempat minta tolong sama Bang Ruin. Cuman saya udah langsung menuju ke rumah RT, minta bantuan. Pas RT nyampe, ternyata korban itu udah meninggal,” jelasnya.

    Saksi lainnya, Ruin, mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.

    “Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.

    5. Korban di Mata Keluarga

    Adik korban mengungkapkan sosok korban. Korban diketahui belum menikah.

    “Belum nikah kakak saya. Baru saya (adik-adiknya) yang nikah. Dia bela-belain hidup buat adik-adiknya. Dia membahagiakan adik-adiknya,” ujar adik korban, Siti Sarah, kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11).

    Siti mengatakan korban merupakan pekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Korban rela bekerja keras untuk adik-adiknya.

    “(Pekerjaan korban) hansip. Kadang disuruh nyupir pribadi mau. Serabutan. Serabutan, apa aja. Dia besi, motongin besi, mau di belakang. Pinggir kali tuh. Di pinggir kali, Madura-Madura. (Dia) diperintah apa aja mau. Pokoknya serabutan aja dia mau, gitu. Untuk adik-adiknya,” ucapnya.

    Adik korban lainnya, Siti Komariah, mengaku kaget saat mendapat kabar korban tergeletak setelah ditembak. Saat disamperin, korban sudah meninggal dunia.

    “Ya sedih lah, kaget kan. Pas dilihat kaget katanya. Aku diketok-ketokin pintu, emang Bapak lagi ngejagain, lagi ngurusin orang sakit kan, di gang itu, terus Bapak ke sini ngetok-ngetok pintu. Aku nggak tahu kejadiannya kayak gimana,” ucapnya.

    Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melayat ke rumah korban. Gus Ipul menyebutkan korban merupakan salah satu contoh pahlawan.

    “Saya datang ke sini terus terang aja ingin berbelasungkawa dan sekaligus ingin berdoa bersama keluarga. Semoga mudah-mudahan almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Gus Ipul mengatakan korban meninggal dalam keadaan tengah menjalankan tugas yang penting bagi warga sekitar. Korban menjalankan tugas dengan baik hingga meninggal dunia.

    “Besok tanggal 10 November dalam suasana peringatan Hari Pahlawan. Saya ingin menyampaikan bahwa almarhum ini salah satu contoh pahlawan hari ini yang melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain,” tuturnya.

    6. Teriakan Terakhir Korban

    Salah satu rekan korban, Ruin mengatakan korban sempat teriak minta tolong usai tertembak. Teriakan itu menjadi teriakan terakhir korban.

    “Dia (korban) juga sempat minta tolong, ya saya tolong. Cuman dia bicara ‘Bapak tolong saya, Bapak tolong saya’ tiga kali seperti itu. Ya udah, seterusnya dia cuman minta tolong ‘Tolong, tolong, tolong’,” ujar ujar Ruin kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Ruin mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.

    “Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.

    7. Pelaku Kedua Ditangkap

    Polisi menangkap maling motor, pelaku kedua penembakan seorang hansip inisial AS di Cakung, Jakarta Timur. Kedua pelaku diamankan oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur.

    “Pelaku R diamankan saat akan kabur ke lampung, diamankan saat menyeberang di Bakauheni. Setelah itu pelaku inisial PS juga diamankan oleh Subdit Resmob dan Polrestro Jaktim,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Minggu (9/11).

    Kedua pelaku yakni Romaja alias Roma dan Pam Saputra alias Pam. Sejumlah barang bukti diamankan dari kedua pelaku.

    “Saat ini 2 orang pelaku menjalani pemeriksaan intensif dari penyidik krimum Polda Metro Jaya. Diamankan senpi, kunci T, sepeda motor dan pakaian yang digunakan saat kejadian,” imbuh Budi.

    Halaman 2 dari 7

    (rdp/rdp)

  • Polisi Tangkap Pelaku Curanmor Bersenpi Tewaskan Hansip di Cakung Barat, Diringkus di Pelabuhan Bakauheni

    Polisi Tangkap Pelaku Curanmor Bersenpi Tewaskan Hansip di Cakung Barat, Diringkus di Pelabuhan Bakauheni

    JAKARTA – Tim gabungan Dir IV Bareskrim Mabes Polri, Subdit Resmob Direskrimum Polda Metro Jaya, Satreskrim Polrs Lampung Selatan dan KSKP Bakauheni berhasil meringkus pelaku curanmor yang terjadi Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    “Pelaku berinisial RS (29) ditangkap di pelabuhan Bakauheni,” tulis dalam laporan yang diterima VOI, Minggu, 9 November 2025.

    Pelaku RS tercatat sebagai warga Tanjung Kemala, Pubian, Lampung Tengah, Lampung.

    RS diketahui terlibat dalam aksi curanmor yang berujung penembakan di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Guna proses lebih lanjut, pelaku sudah dibawa ke Polda Metro Jaya.

    Sebelumnya diberitakan, polisi tengah memburu pelaku penembakan terhadap seorang hansip bernama Atim Suhara (42) yang tewas saat berusaha menggagalkan aksi pencurian sepeda motor (curanmor) di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu 8 November 2025 dini hari.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Timur dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah diterjunkan untuk mengusut kasus tersebut.

    “Saat ini anggota di lapangan masih bekerja. Kita berharap dalam waktu dekat pelaku dapat segera tertangkap. Mohon waktu kepada rekan-rekan agar teman-teman di lapangan bisa bekerja maksimal,” ujar Budi kepada wartawan, di Polda Metro Jaya, Sabtu 8 November 2025.

  • Ledakan SMAN 72, terduga pelaku sudah dipindahkan ke RS Polri

    Ledakan SMAN 72, terduga pelaku sudah dipindahkan ke RS Polri

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti menyatakan terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) ke RS Polri.

    “Terduga pelaku sudah tidak di sini. Jadi, sudah dipindahkan di Rumah Sakit Polri sehingga kami harus koordinasi dengan Kapolri untuk bertemu,” kata dia usai menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta, di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan terduga pelaku yang dipindahkan satu orang dan dirinya sudah masuk kamar rawat inap lalu dipindahkan ke RS Polri.

    “Sekarang otoritas terhadap terduga pelaku ini ada di kepolisian dan kami sekarang fokus pemulihan mental korban,” kata dia.

    Sementara itu, untuk pemulihan fisik dilakukan oleh tim dokter yang merawat sejumlah korban dan secara pemulihan mental secara psikologi sosial pihaknya akan melakukan bersama-sama.

    “Termasuk dengan terduga peledakan,” kata dia.

    Ia mengatakan pada Minggu ini sudah menjenguk pasien yang menjalani rawat inap bersama dengan keluarganya dan semuanya sudah mulai membaik.

    “Sudah kelihatan semua yang saya jenguk, kelihatan semangat, sudah optimis mereka,” kata dia.

    Ia mengatakan para korban ini memiliki ketabahan yang sangat tinggi dan sudah bisa menerima yang terjadi.

    “Saya salut dan bangga dengan anak-anak yang punya kekuatan mental dan juga punya ketabahan dalam menghadapi masalah yang memang tidak ringan,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Minggu malam.

    Abdul Mu’ti datang dengan mobil hitam yang dikawal petugas dan sampai di halaman Gedung Raudhah RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat sekitar pukul 18.34 WIB.

    Abdul mengenakan baju batik cokelat lengan panjang dengan peci hitam turun dari mobil hitam.

    Sewaktu turun, dirinya langsung masuk ke gedung rawat inap korban ledakan sekolah negeri di Jakarta Utara tersebut

    Ia menyapa wartawan yang sudah berkerumun menunggu kehadiran dirinya.

    Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto ​​​​​​mengatakan bahwa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara berstatus anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) saat ini masih menjalani perawatan di unit perawatan intensif (ICU) usai menjalani operasi.

    “Luka pasti di bagian kepala dan ada luka goresan. Iya, menjalani operasi pada bagian kepala,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya.

    Budi menyebut, anak tersebut kini sudah sadar, namun masih harus menjalani perawatan medis secara bertahap.

    Luka yang dialami cukup berat, terutama di bagian kepala, sehingga memerlukan tindakan operasi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Tangkap Maling Kedua yang Tembak Hansip hingga Tewas di Cakung

    Polisi Tangkap Maling Kedua yang Tembak Hansip hingga Tewas di Cakung

    Jakarta

    Polisi menangkap maling motor, pelaku kedua penembakan seorang hansip inisial AS di Cakung, Jakarta Timur. Kedua pelaku diamankan oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur.

    “Pelaku R diamankan saat akan kabur ke lampung, diamankan saat menyeberang di Bakauheni. Setelah itu pelaku inisial PS juga diamankan oleh Subdit Resmob dan Polrestro Jaktim,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Minggu (9/11/2025).

    Kedua pelaku yakni Romaja alias Roma dan Pam Saputra alias Pam. Sejumlah barang bukti diamankan dari kedua pelaku.

    “Saat ini 2 orang pelaku menjalani pemeriksaan intensif dari penyidik krimum Polda Metro Jaya. Diamankan senpi, kunci T, sepeda motor dan pakaian yang digunakan saat kejadian,” imbuh Budi.

    Peristiwa terjadi pada Sabtu (8/11), sekitar pukul 03.30 WIB, di Kampung Baru, Jalan Pelajar RT 07 RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung. Saat kejadian, korban sedang berjaga malam bersama dua rekannya, T (48) dan R (58).

    Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro menyebutkan peristiwa bermula ketika korban yang sedang memantau CCTV melihat dua orang mencurigakan di sekitar permukiman. Keduanya diduga hendak mencuri sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan.

    “Korban sedang melaksanakan jaga atau ronda malam sebagai Hansip RW 09. Korban pada saat itu sedang memonitor kamera pengawas (CCTV), melihat ada dua orang dicurigai sedang mencongkel motor,” kata Widodo di Jakarta, Sabtu (8/11).

    Korban bersama dua rekannya bergerak menuju lokasi menggunakan sepeda motor. Sesampai di lokasi, korban langsung menabrakkan motornya ke arah kendaraan pelaku untuk mencegah keduanya kabur hingga sempat terjadi perkelahian antara korban dan pelaku.

    Lalu, terdengar suara tembakan sebanyak dua kali yang membuat korban terjatuh. Kedua saksi langsung meminta pertolongan warga.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/imk)