Tag: Budi Hermanto

  • Polisi Serahkan Jenazah Alvaro Kiano Nugroho ke Keluarga

    Polisi Serahkan Jenazah Alvaro Kiano Nugroho ke Keluarga

    Jakarta

    Polisi menyerahkan jenazah Alvaro Kiano Nugroho (6) kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah diterima langsung oleh Ibunda Arum Indah Kusumastuti dan kakeknya.

    Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (4/12/2025) penyerahan jenazah dilakukan pukul 14.05 WIB. Keluarga yang datang tampak mengenakan pakaian serba hitam.

    Ibunda Alvaro terlihat beberapa kali menyeka air mata. Ia mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ari Lilipaly dan Karumkit RS Polri Brigjen Prima Heru.

    Penyerahan jenazah berlangsung singkat. Jenazah Alvaro diangkut menggunakan peti berwarna putih.

    Dimakamkan Hari Ini

    Keluarga mengatakan sudah menerima hasil tes DNA terkait temuan kerangka yang diduga bocah Alvaro Kiano yang hilang sejak Maret lalu. Keluarga mengatakan sudah diberi informasi bahwa kerangka itu milik Alvaro.

    “Sepertinya begitu, karena kami pihak keluarga sudah diinfo begitu,” kata ibunda Alvaro, Arum Indah, dilansir Antara, Kamis (4/12/2025).

    Dia mengatakan pihaknya akan menjemput jenazah langsung ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Selanjutnya, katanya, jenazah akan langsung dimakamkan.

    “Insyaallah, siang jenazah sudah pulang ke rumah, belum tahu tepatnya jam berapa,” ujar Arum.

    Keterangan serupa juga disampaikan kakek Alvaro, Tugimin, yang menyebutkan hasil tes DNA itu telah disampaikan kepolisian kepada keluarga pada Rabu (3/12) sore.

    “Sudah, Ibu Kapolsek yang memberi tahu tadi sore,” ucap Tugimin.

    Alvaro Dibunuh Usai Diculik

    Sebelumnya, Alvaro dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025. Korban diculik dan dibunuh oleh ayah tirinya, AI, gara-gara cemburu dan menuding ibu korban yang juga istrinya itu telah berselingkuh.

    Selama 8 bulan menghilang, polisi telah melakukan segala upaya pencarian.

    Foto: Polisi menyerahkan jenazah Alvaro Kiano Nugroho kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur

    Hingga akhirnya polisi menemukan titik terang dan mengamankan AI terkait hilangnya Alvaro, pada Jumat (21/11).

    AI mengakui telah membawa Alvaro dari masjid tempat mengaji di Bintaro, Jaksel. Dia lalu membunuh korban dan membuang jasadnya ke wilayah Tenjo, Bogor, tiga hari setelah pembunuhan.

    Saat diamankan di ruang konseling di Polres Metro Jaksel, AI nekat mengakhiri hidupnya.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto dalam jumpa pers di Polres Jaksel, Senin (24/11/2025) menyampaikan proses penyelidikan kasus Alvaro dilakukan secara transparan. Dia mengatakan laporan yang diterima dilakukan analisa hingga mengumpulkan keterangan sejumlah saksi.

    “Kasus ini menjadi perhatian besar masyarakat dan penting bagi kami untuk menyampaikan informasi yang akurat, terverifikasi dan transparan,” ujar Kombes Budi dalam jumpa pers di Polres Jaksel.

    Halaman 2 dari 4

    (isa/isa)

  • 2
                    
                        Baru Tiba dari Bandara Soetta, Penumpang Mobil Sewa Diperas Rp 780.000
                        Megapolitan

    2 Baru Tiba dari Bandara Soetta, Penumpang Mobil Sewa Diperas Rp 780.000 Megapolitan

    Baru Tiba dari Bandara Soetta, Penumpang Mobil Sewa Diperas Rp 780.000
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap tiga pria yang diduga memeras dua penumpang yang baru tiba dari Bandara Soekarno Hatta di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/12/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.
    Pelaku memaksa korban membayar ongkos hingga Rp 780.000 dengan mengunci pintu mobil Toyota Avanza yang ditumpangi korban.
    Korban berhasil diselamatkan berkat laporan cepat warga melalui layanan darurat 110.
    “Dengan laporan cepat, petugas dapat langsung bergerak dan mengamankan korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Rabu (3/12/2025), dikutip
    Tribunnews
    .
    Tim Patroli Jaga Jakarta Regu C yang dipimpin Aipda Khoirul Setyawan segera melacak kendaraan berdasarkan ciri-ciri yang dilaporkan.
    Polisi menemukan ketiga pelaku bersama kendaraan di kawasan Jalan Enggano dan menangkap mereka tanpa perlawanan.
    Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz menegaskan, penangkapan ini menjadi bukti keseriusan aparat dalam menjaga rasa aman masyarakat.
    “Kami tidak akan memberi celah bagi pelaku yang mencoba merugikan masyarakat,” kata Erick Frendriz.
    Dalam operasi itu, polisi menyita satu unit Avanza hitam, uang tunai, ponsel, kartu identitas, dan pelat nomor palsu.
    Dua dari pelaku juga dinyatakan positif amphetamine dan methamphetamine berdasarkan hasil tes urine awal.
    Seluruh pelaku kini diserahkan ke Polres Metro Jakarta Utara untuk penyidikan lebih lanjut. Polisi mengimbau warga agar terus melapor melalui layanan 110 bila melihat tindakan mencurigakan.
    “Kami mengimbau masyarakat tidak ragu melapor melalui layanan 110 bila melihat tindakan mencurigakan,” kata Erick Frendriz.
    Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul “Sewa Mobil dari Bandara Soetta, Penumpang Diperas Rp 780.000 oleh Sopir Avanza Positif Sabu”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Umumkan Hasil Tes DNA Kerangka Diduga Bocah Alvaro Besok

    Polisi Umumkan Hasil Tes DNA Kerangka Diduga Bocah Alvaro Besok

    Jakarta

    Polda Metro Jaya mengatakan tes DNA terkait temuan kerangka diduga bocah Alvaro Kiano (6) yang hilang sejak Maret lalu telah selesai. Hasil tes DNA akan diumumkan besok.

    “Hasil sudah keluar. Tapi biar dokter forensik yang menyampaikan ya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).

    Budi mengatakan pengumuman hasil tes DNA akan dipimpin Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly. Setelah pengumuman, kerangka akan dimakamkan.

    “Di RS Polri jam 12 oleh Kapolres Jaksel, dilanjutkan penyerahan jenazah dan pemakaman,” katanya.

    Seperti diketahui, Alvaro diculik pada Maret 2025 di wilayah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Saat diculik, Alvaro disebut menangis tidak berhenti hingga akhirnya dibekap hingga meninggal dunia.

    Alvaro dibuang pada 9 Maret 2025 setelah diculik dan dibunuh. Sementara, Alex Iskandar melakukan bunuh diri pada Minggu (23/11) setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    (kuf/haf)

  • Polisi Bongkar ‘Bunker’ Amunisi Ilegal di Sebuah Kontrakan Jakbar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Desember 2025

    Polisi Bongkar ‘Bunker’ Amunisi Ilegal di Sebuah Kontrakan Jakbar Megapolitan 2 Desember 2025

    Polisi Bongkar ‘Bunker’ Amunisi Ilegal di Sebuah Kontrakan Jakbar
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya membongkar sebuah kontrakan di Jakarta Barat yang dijadikan ‘bunker’ atau penyimpanan ratusan amunisi ilegal.
    Dua pria berinisial OA (55) dan RS ditangkap dalam operasi tersebut. Penangkapan OA dilakukan setelah polisi mengembangkan informasi dari RS yang lebih dulu diamankan.
    Seluruh barang bukti kini dibawa ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lanjutan.
    Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto menyebut penangkapan OA dipicu keterangan RS yang telah ditangkap sebelumnya.
    Budi menjelaskan bahwa tim langsung menuju lokasi setelah mengantongi informasi dari RS.
    “Berdasarkan informasi tersebut, tim kemudian bergerak cepat menuju lokasi dan berhasil mengamankan OA di sebuah kontrakan pada Rabu (26/11/2025) malam sekitar pukul 21.30 WIB,” kata Budi, dikutip dari
    Antara
    .
    Dalam penggeledahan di kontrakan itu, polisi menemukan ratusan butir amunisi tanpa izin dengan berbagai ukuran. Temuan tersebut disertai sejumlah perlengkapan senjata api.
    “Selain amunisi, polisi juga turut menyita 17 magazine senjata api, 3 magazine airsoft, satu buku senpi, serta dua bok sparepart pistol. Seluruh barang bukti tersebut langsung dibawa ke Polda Metro Jaya guna pemeriksaan lanjutan,” kata Budi.
    Budi menegaskan komitmen Polda Metro Jaya dalam menindak peredaran senjata dan amunisi tanpa izin.
    Ia memastikan penegakan hukum akan dilakukan tanpa kompromi.
    “Kami tidak akan memberikan ruang bagi siapa pun yang mencoba mengedarkan amunisi atau senjata api tanpa izin. Penindakan akan kami lakukan secara tegas dan terukur,” kata Budi Hermanto.
    Kepolisian mengajak publik melaporkan aktivitas mencurigakan terkait senjata api ilegal.
    Budi mengatakan masyarakat dapat menggunakan saluran resmi yang tersedia.
    “Silakan segera laporkan melalui call center Polri 110. Layanan tersebut gratis dan beroperasi 24 jam,” ujar Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Besok, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Reuni 212 di Monas

    Besok, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Reuni 212 di Monas

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait dengan agenda reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Senin (1/12/2025).

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengatakan rekayasa lalu lintas ini dilakukan di Jalan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Timur hingga Jalan Merdeka Selatan.

    “Besok direncanakan ada Agenda Kegiatan Reuni 212 di Monas. Untuk itu kami telah menyiapkan beberapa rekayasa arus lalu lintas,” ujar Komarudin di Polda Metro Jaya, Senin (1/12/2025).

    Dia menambahkan, rekayasa lalu lintas ini diterapkan secara situasional. Artinya, penerapan bakal dilakukan dengan bergantung pada eskalasi di lapangan.

    Sebaliknya, jika eskalasi di lapangan masih memungkinkan dilintasi secara normal maka kepolisian tidak akan menerapkan rekayasa lalu lintas.

    “Namun, sekiranya memang nanti hasil pantauan di lapangan masih memungkinkan untuk dilintasi, ini tetap akan kita buka untuk aktivitas masyarakat,” imbuhnya.

    Sementara itu, Komarudin mengimbau kepada masyarakat agar bisa menghindari jalan di sekitar Monas untuk mengurai kepadatan.

    “Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta ataupun beraktivitas di Jakarta bisa menghindari ruas jalan tersebut,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro, Kombes Budi Hermanto mengatakan bahwa reuni 212 akan menggelar doa bersama dan salat istigasah. 

    Salah satunya agendanya mendoakan untuk warga yang tertimpa musibah di Sumatra. Budi menambahkan acara reuni 212 itu bakal dimulai pada 17.00 WIB hingga malam hari.

    “Ini sifatnya doa bersama karena pelaksanaan di hari kerja ini dilaksanakan mulai dari pukul 17.00 sampai dengan malam hari, karena pelaksanaan ada doa dan istigasah,” tutur Budi.

  • Keluar dari RS, Pelaku Ledakan SMAN 72 Dipindah ke Rumah Aman
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Desember 2025

    Keluar dari RS, Pelaku Ledakan SMAN 72 Dipindah ke Rumah Aman Megapolitan 1 Desember 2025

    Keluar dari RS, Pelaku Ledakan SMAN 72 Dipindah ke Rumah Aman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Setelah dinyatakan pulih secara fisik oleh dokter di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta dipindahkan ke rumah aman.
    “Terkait ABH (anak berkonflik dengan hukum) ledakan SMA 72, kami sampaikan, saat ini ABH berada di posisi rumah aman,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Senin (1/12/2025).
    Di rumah aman, kondisi psikologis ABH sedang dipulihkan oleh dokter.
    Perawatan dilakukan hingga dinyatakan layak untuk diperiksa penyidik.
    “Secara medis kondisi ABH ini sudah pulih, tetapi secara psikis dokter yang merawat harus berkoordinasi dengan penyidik termasuk kami juga akan berkoordinasi dengan Bapas,” kata Budi.
    Hampir sebulan berlalu, polisi menargetkan untuk bisa memeriksa ABH pekan ini, dengan pertimbangan kondisi yang akan disetujui oleh pihak berwenang terlebih dahulu.
    Seperti KPAI, Balai Pemasyarakatan (Bapas), Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan (P3A), dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
    “Diagendakan di dalam minggu ini semoga ABH benar-benar sudah pulih secara medis dan psikis sehingga bisa dilaksanakan permintaan keterangan dari ABH,” ujar dia.
    Selain ABH itu, masih ada dua pasien lain yang sedang memulihkan kondisi fisiknya di rumah sakit.
    Ledakan terjadi di masjid
    SMAN 72 Jakarta
    pada Jumat sekitar pukul 12.15 WIB, saat siswa dan guru tengah melaksanakan shalat Jumat.
    Masjid tersebut berada di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading.
    Menurut saksi, suara ledakan pertama terdengar ketika khotbah berlangsung, kemudian disusul ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda. Insiden ini mengakibatkan 96 orang luka-luka.
    Penyelidikan awal menunjukkan pelaku merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut, yang sebelumnya dikabarkan mengalami perundungan dan diduga menjadi salah satu latar belakang aksinya.
    Polisi juga menemukan benda menyerupai
    airsoft gun
    dan
    revolver
    di lokasi kejadian. Setelah diperiksa, keduanya dipastikan merupakan senjata mainan.
    Saat ini, motif dan penyebab pasti
    ledakan SMAN 72 Jakarta
    masih dalam penyelidikan kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Targetkan Periksa Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Pekan Depan

    Polisi Targetkan Periksa Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Pekan Depan

    Jakarta

    Polisi masih berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk memeriksa pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta. Polisi masih menunggu kondisi psikis korban pulih sepenuhnya.

    “Betul saat ini ABH (anak berkonflik dengan hukum) posisi di rumah aman, untuk pemeriksaan menunggu Bapas,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

    Budi mengatakan pemeriksaan dilakukan ketika kondisi psikis korban telah benar-benar pulih. Dia berharap pemeriksaan bisa dilakukan pekan depan.

    “Semoga minggu depan ini sudah bisa dan kondisi psikis ABH sudah benar pulih,” kata dia.

    Peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (17/11) saat khotbah salat Jumat. Sebanyak 96 orang menjadi korban ledakan.

    “ABH sosok pendiam,” kata Kombes Budi Hermanto saat dihubungi, Jumat (28/11).

    Penyidik kemudian menemukan benang merah terkait karakter dari ABH. Remaja itu diketahui merupakan sosok pendiam sejak kecil namun semakin menyendiri beberapa bulan terakhir.

    Saat ditanya apakah ada riwayat trauma menjadi korban perundungan pada diri ABH, Budi mengatakan hal itu baru bisa dibuktikan saat ABH telah diperiksa.

    “Kalau trauma itu perlu dinilai dan kaji dari ABH,” jelasnya.

    (lir/gbr)

  • 2 Petugas Piket Sudah Diperiksa Propam Buntut Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri Setelah Jadi Tersangka

    2 Petugas Piket Sudah Diperiksa Propam Buntut Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri Setelah Jadi Tersangka

    JAKARTA – Polda Metro Jaya memastikan Bidang Propam Polda Metro Jaya telah memeriksa dua petugas jaga atau piket saat ayah tiri Alvaro Kiano Nugroho (6), Alex Iskandar alias AI (6), bunuh diri di ruang konseling psikologis Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Iya, sudah diperiksa,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto kepada VOI, Minggu, 30 November 2025.

    Budi belum mau menjelaskan detail mengenai waktu maupun hasil pemeriksaan tersebut. Ia mengatakan hal itu menjadi kewenangan Bidang Propam Polda Metro Jaya.

    “Untuk hasil, silakan ke Propam, karena itu ranah mereka. Pemeriksaan tersebut merupakan pemeriksaan internal,” ujarnya.

    Sebelumnya, Alex Iskandar ditemukan tewas bunuh diri di ruang konseling psikologis Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu 23 November dini hari. 

    Alex bunuh diri usai ditetapkan jadi tersangka kasus penculikan dan pembunuhan terhadap anak tirinya Alvaro Kiano Nugroho.

    Polisi juga telah mengungkap motif dan peran Alex dalam kasus hilangnya Alvaro sejak Maret lalu.

    Kasi Propam Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Agung Ariyanto, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan ada atau tidaknya kelalaian petugas saat kejadian kematian Alex

    “Terkait bunuh diri ini, kami sudah memeriksa dua personel yang saat itu sedang piket,” katanya.

  • Kepribadian Digali, Pelaku Ledakan SMAN 72 Kini di Rumah Aman

    Kepribadian Digali, Pelaku Ledakan SMAN 72 Kini di Rumah Aman

    Jakarta

    Polisi terus mengusut kasus ledakan SMAN 72 Jakarta. Saat ini, anak berkonflik dengan hukum (ABH), pelaku ledakan telah keluar dari RS Polri dan dititipkan di rumah aman.

    Dirangkum detikcom, Sabtu (29/11/2025), peristiwa ledakan itu terjadi pada Jumat (17/11) saat khotbah salat Jumat. Sebanyak 96 orang menjadi korban ledakan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto pun mengungkap kondisi terkini ABH. Dia mengatakan ABH telah dititipkan ke rumah aman usai keluar dari RS Polri.

    “Dititip di rumah aman hasil koordinasi dengan Dinsos, KPAI, Bapas, UPT P3A, dan Apsifor,” kata Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Sabtu (29/11/2025).

    Budi mengatakan saat ini, ABH masih dilakukan penanganan psikis. Selain itu, dua siswa korban ledakan masih menjalani perawatan di RS Yasri dan RSCM.

    “ABH sudah keluar dari RS dan masih dilakukan penanganan psikis oleh dokter psikologis,” ujarnya.

    Kepribadian ABH Digali

    Polisi telah memeriksa ayah dari ABH sebanyak dua. Selain itu, teman sekolah ABH pun turut dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan, ABH diketahui merupakan sosok anak pendiam.

    “ABH sosok pendiam,” kata Kombes Budi Hermanto saat dihubungi, Jumat (28/11).

    Penyidik kemudian menemukan benang merah terkait karakter dari ABH. Remaja itu diketahui merupakan sosok pendiam sejak kecil namun semakin menyendiri beberapa bulan terakhir.

    “(Pendiam) dari kecil, tapi beberapa bulan belakangan semakin penyendiri dan menyibukkan diri sendiri dengan kegiatan,” ujar Budi.

    Saat ditanya apakah ada riwayat trauma menjadi korban perundungan pada diri ABH, Budi mengatakan hal itu baru bisa dibuktikkan saat ABH telah diperiksa.

    “Kalau trauma itu perlu dinilai dan kaji dari ABH,” jelasnya.

    Waktu Pemeriksaan ABH

    Dia menjelaskan pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi bersama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dinas Sosial DKI Jakarta, Unit Pelaksana Teknis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT P3A) DKI Jakarta, Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR), dokter medis dan psikis, serta tempat perlindungan sementara atau rumah aman.

    “Kita berkoordinasi untuk mencari waktu yang tepat saat kita mulai menggali atau meminta keterangan kepada ABH,” ucap Budi.

    Dia juga mengungkapkan kegiatan belajar dan mengajar di SMAN 72 Jakarta telah berangsur normal dan pendampingan penyembuhan trauma (trauma healing) masih berjalan, termasuk bagi keluarga korban maupun korban.

    “Ini tim trauma healing masih berjalan untuk memberikan pendampingan,” tutur Budi.

    Halaman 2 dari 3

    (amw/amw)

  • Keluarga Minta Bareskrim Ambil Alih Kasus Arya Daru, Polda Metro: Tidak Ada Urgensinya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Keluarga Minta Bareskrim Ambil Alih Kasus Arya Daru, Polda Metro: Tidak Ada Urgensinya Megapolitan 29 November 2025

    Keluarga Minta Bareskrim Ambil Alih Kasus Arya Daru, Polda Metro: Tidak Ada Urgensinya
    Tim Redaksi
    J
    AKARTA, KOMPAS.com –
    Keluarga
    Arya Daru
    Pangayunan (ADP) berencana meminta Bareskrim Polri mengambil alih penanganan kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri tersebut.
    Namun,
    Polda Metro Jaya
    menilai tidak ada urgensi untuk memindahkan perkara itu ke Mabes Polri.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan seluruh jenjang kepolisian memiliki kewenangan yang sama dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
    “Semua polisi dari tingkat Polsek, Polres, Polda dan Mabes (Polri) diberi kewenangan dalam penyelidikan dan penyidikan serta upaya paksa,” ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (29/11/2025).
    “Tidak ada urgensinya jika perkara tersebut dialihkan ke Bareskrim. Polda Metro Jaya mampu menangani peristiwa tersebut,” tegasnya.
    Terkait permintaan keluarga agar polisi mendalami lebam di dada jenazah, Budi menyebut hal itu terjadi karena salah penafsiran dari pihak pengacara.
    “Pengacara salah menafsirkan analogi contoh kasus lain yang diberikan oleh dokter forensik,” tuturnya.
    Ia menjelaskan, dalam audiensi sebelumnya, dokter forensik sempat memberikan contoh peristiwa lain yang mirip terkait temuan lebam. Penjelasan itu kemudian ditafsirkan keliru oleh pihak keluarga.
    Sementara mengenai keberadaan sidik jari pada lakban yang melilit kepala Arya Daru, Budi membenarkan bahwa terdapat empat sidik jari. Namun hanya satu yang berhasil diidentifikasi.
    “Penyidik membuka diri terhadap informasi apa pun, pasti akan didalami sejauh dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan,” ucap Budi.
    Sebelumnya, Ketua tim kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicolay Aprilindo, menyebut temuan lebam di dada, pelipis, dan tengkuk korban merupakan kejanggalan utama yang belum terjawab oleh polisi.
    Temuan ini baru diungkap setelah sebelumnya hanya dilaporkan luka memar pada lengan atas ADP.mNicolay mempertanyakan penyebab luka tersebut, apakah akibat benturan pasif atau karena pukulan.
    “Kami menanyakan terkait kekerasan akibat benda tumpul itu. Apakah itu benda tumpul yang pasif atau aktif?” ujarnya.
    Ia juga menilai penjelasan penyidik yang menyebut lebam muncul akibat korban bersandar di tembok rooftop Gedung Kemlu terkesan janggal.
    “Awalnya disebut karena menyender di rooftop Gedung Kemlu… tapi kejelasan ini pun tidak bisa dijawab oleh pihak penyidik. Dokter forensik juga tidak bisa menjelaskan asal-usulnya,” katanya.
    Selain itu, tim kuasa hukum mengungkap fakta bahwa terdapat empat sidik jari pada lakban, bukan tiga seperti yang disebutkan sebelumnya.
    “Yang teridentifikasi itu sidik jari almarhum… Yang tidak teridentifikasi dikatakan rusak nomor 000392, 000393, dan 000394,” ujar Nicolay.
    Ia menilai rusaknya tiga sidik jari tersebut mengindikasikan adanya pihak lain dalam proses kematian Arya.
    Merujuk berbagai temuan yang dinilai janggal, tim kuasa hukum meminta kasus segera naik ke tahap penyidikan. Menurut mereka, penyidikan diperlukan agar polisi dapat menggunakan kewenangan upaya paksa untuk mendalami titik-titik yang belum terungkap.
    Tim kuasa hukum juga meminta pelibatan ahli forensik pembanding dalam gelar perkara, terutama terkait temuan luka memar yang belum bisa dijelaskan oleh dokter RSCM.
    “Kami akan nanti carikan pembanding dokter forensik… Gelar perkara itu tujuannya untuk mencari kebenaran,” ujar anggota tim kuasa hukum, Firza Benzani.
    Jika Polda Metro Jaya tidak segera menaikkan status perkara, keluarga akan meminta Bareskrim Polri mengambil alih penyelidikan.
    “Kami minta segera untuk dilakukan gelar perkara… kalau itu tidak dilakukan, maka kami minta untuk Mabes Polri, Bareskrim Mabes Polri mengambil alih pemeriksaan,” kata Nicolay.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.