Tag: Budi Harto

  • Periksa Eks Wadirut Bank BUMN, KPK Usut Pengadaan EDC Senilai Rp 2,1 T

    Periksa Eks Wadirut Bank BUMN, KPK Usut Pengadaan EDC Senilai Rp 2,1 T

    Jakarta

    KPK tengah mengusut dugaan korupsi di salah satu bank BUMN, yaitu BRI. Perkara yang diusut berkaitan dengan pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) tahun 2020 sampai 2024 dengan nilai proyek Rp 2,1 triliun.

    “Baik, terkait dengan penyidikan perkara pengadaan EDC di BRI terkait tempus perkaranya dari tahun 2020 sampai dengan 2024 dengan nilai proyek sekitar Rp 2,1 triliun,” kata Jubir KPK Budi Prasetyo di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).

    KPK juga telah melakukan penggeledahan di 2 lokasi terkait perkara ini pada oekan lalu. KPK mengamankan sejumlah dokumen hingga sejumlah barang bukti elektronik.

    “Di situ ada beberapa catatan keuangan yang nanti juga akan didalami oleh penyidik untuk melihat tentu, ke mana saja aliran hasil dugaan tindak pidana korupsi tersebut, juga bagaimana peran-peran dari para pihak dalam keterlibatan di pengadaan EDC tersebut,” tuturnya.

    KPK juga telah memeriksa mantan Wakil Direktur Utama (Wadirut) Bank Rakyat Indonesia (BRI), Catur Budi Harto. Pemeriksaan dilakukan pada Kamis (26/6).

    Selain itu, KPK juga telah melakukan pencegahan 13 kepada orang terkait perkara ini. Pencegahan dilakukan untuk memastikan penyidikan berjalan efektif.

    Budi menekankan setiap penanganan perkara di KPK selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas korupsi. Penanganan korupsi di sektor keuangan untuk mendukung upaya perbaikan perekonomian.

    “Karena dengan penanganan perkara tentu ini juga menjadi momentum untuk upaya mitigasi, upaya pencegahan, dan upaya perbaikan pada sektor keuangan dan perekonomian di Indonesia,” sebutnya.

    “Ya nanti detailnya, karena kan proses penggeledahan sedang terjalan,” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto kepada wartawan, Kamis (26/6).

    “Saya minta semuanya bisa memahami ini sebagai sebuah tahapan sebelum nanti juru bicara dengan Deputi Penindakan akan menyampaikan secara resmi rilis terhadap penanganan perkara yang dilakukan ada beberapa case lah ya, atau penyimpangan, dugaan penyimpangan yang terjadi di BRI,” tambahnya.

    (ial/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • KPK Geledah Kantor Pusat Bank Pelat Merah Terkait Kasus Pengadaan EDC

    KPK Geledah Kantor Pusat Bank Pelat Merah Terkait Kasus Pengadaan EDC

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI). Penggeledahan itu berkaitan dengan penyidikan dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture atau EDC. 

    “Benar,” ujar Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto kepada Bisnis saat dimintai konfirmasi, Kamis (26/6/2025). 

    Saat ditanya lebih lanjut apabila ada lokasi lain yang digeledah, Fitroh tidak merespons lebih lanjut. Namun, dia mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menaikkan status penanganan kasus itu ke tahap penyidikan. 

    Fitroh menjelaskan penyidikan dugaan korupsi di salah satu bank BUMN itu terkait dengan pengadaan mesin EDC. Dia juga tidak memerinci lebih lanjut terkait dengan hal tersebut. 

    Meski demikian, pimpinan KPK berlatar belakang jaksa itu menyebut belum ada pihak yang ditetapkan tersangka. 

    Fitroh mengatakan KPK menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) umum untuk kasus tersebut sehingga belum ada tersangka. 

    “Belum ada [tersangka],” kata Fitroh. 

    Hari ini, Kamis (26/6/2025), penyidik memeriksa Catur Budi Harto, mantan Wakil Direktur Utama BRI di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (26/6/2025). Namun, KPK belum memuat informasi pemeriksaan Catur maupun kasusnya pada jadwal pemeriksaan yang biasanya dibagikan oleh Humas KPK. 

    Saat dimintai konfirmasi, Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut bahwa penggeledahan sedang berjalan. 

    “Ya nanti detailnya, karena kan proses penggeledahan sedang terjadi,” ungkap Setyo kepada wartawan. 

    Dia menyebut upaya paksa itu terkait dengan dugaan penyimpangan yang terjadi di lingkungan BRI. 

  • KPK Periksa Eks Wadirut BRI Catur Budi Harto, Dugaan Korupsi Pengadaan EDC

    KPK Periksa Eks Wadirut BRI Catur Budi Harto, Dugaan Korupsi Pengadaan EDC

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan korupsi terkait dengan pengadaan mesin EDC di lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI).

    Kasus itu kini sudah dalam tahap penyidikan. Hal itu dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto.

    “Iya benar,” ujar Fitroh kepada Bisnis melalui pesan singkat saat dimintai konfirmasi, Kamis (26/6/2025).

    Fitroh lalu menyebut penyidikan dugaan korupsi di salah satu bank BUMN itu terkait dengan pengadaan EDC. Namun, dia tak memerinci lebih lanjut terkait dengan hal tersebut.

    Meski demikian, pimpinan KPK berlatar belakang jaksa itu menyebut belum ada pihak yang ditetapkan tersangka.

    “Belum ada [tersangka],” kata Fitroh.

    Adapun, hari ini penyidik KPK memeriksa Catur Budi Harto, mantan Wakil Direktur Utama BRI di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

    Namun, KPK belum memuat informasi pemeriksaan Catur maupun kasusnya pada jadwal pemeriksaan yang biasanya dibagikan oleh Humas KPK.

    Saat dimintai konfirmasi, Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut bahwa penggeledahan sedang berjalan.

    “Ya nanti detailnya, karena kan proses penggeledahan sedang terjadi,” ungkap Setyo kepada wartawan.

    Dia menyebut upaya paksa itu terkait dengan dugaan penyimpangan yang terjadi di lingkungan BRI.

  • Dirut BSI Hery Gunadi Jadi Nakhoda Baru BRI, Saladin Diangkat Jadi Direktur IT – Halaman all

    Dirut BSI Hery Gunadi Jadi Nakhoda Baru BRI, Saladin Diangkat Jadi Direktur IT – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) resmi menetapkan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi direktur utama BRI, Senin (24/3/2025).

    RUPST BRI juga mengangkat Direktur BSI Saladin D. Effendi sebagai Direktur Teknologi dan Informasi BRI.

    Hery Gunardi adalah Direktur Utama BSI sejak 1 Februari 2021, saat awal merger beberapa unit usaha syariah bank BUMN sampai dengan 24 Maret 2025.

    Sementara Saladin D Effendi menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Informasi (IT) sejak RUPS BSI Tahun 2023.

    Hery Gunadi Bawa Kinerja BSI Kincong

    Pengangkatan Hery Gunadi jadi dirut BRI tak lepas dari keberhasilan Hery Gunadi mengawal kinerja BSI yang solid sejak awal pembentukan bank syariah ini di 2021 hingga awal 2025 ini. 

    Di bawah kepemimpinan Hery Gunardi, bisnis BSI konsisten tumbuh double digit hingga akhir tahun 2024.

    Di bawah kepemimpinn Hery Gunadi, BSI telah mencanangkan Plan Transformasi Tahap II (2026-2030) sebagai kelanjutan atas Transformasi Tahap I yang dilakukan pada awal merger (2021-2025).

    Mengaku pada Corporate Plan BSI, tersebut telah ditetapkan fokus dan rencana bisnis Perusahaan di mana pada tahun 2030 aspirasi BSI adalah masuk dalam Top 5 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar. 

    Hery Gunadi juga telah menyiapkan kaderisasi serta proses seleksi kepemimpinan di BSI.

    Mengacu ketentuan internal di BSI, Perseroan memiliki mekanisme pejabat pelaksana tugas sampai dengan berlangsungnya RUPST selanjutnya.

    Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta kini menjadi pelaksana tugas dirut yang posisinya ditinggal Hery Gunadi. 

    Sementara, posisi pelaksana tugas dan wewenang Direktur Teknologi dan Informasi yang ditinggalkan Saladin D. Effendi ke BRI akan dijalankan oleh Direktur Risk Management Grandhis H. Harumansyah.

    Hery Gunadi Ngegas Bisnis BSI Sejak Merger

    Sejak merger pada tahun 2021 hingga 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan solid dan berada di atas rerata pertumbuhan bisnis perbankan nasional di bawah kepemimpinan Hery Gunadi.

    Aset BSI melonjak sebesar Rp173 triliun dari Rp236 triliun di awal merger (Februari 2021) menjadi Rp409 triliun di Desember 2024. Pertumbuhan aset ini meningkatkan posisi BSI menjadi peringkat 6 di industri perbankan nasional.

    Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar Rp121 triliun, dari Rp206 triliun di Februari 2021 menjadi Rp327 triliun pada akhir tahun buku 2024.

    Sedangkan dari penyaluran pembiayaan mencapai Rp278 triliun tumbuh Rp121 triliun dengan kualitas pembiayaan yang baik dengan NPF (gross) 1,90 persen.

    Dari sisi bottom line pun kinerja BSI sangat baik dengan pertumbuhan rata-rata double digit.

    Laba BSI pada akhir 2020 Rp2,1 triliun dan pada akhir tahun buku 2024 telah menjadi Rp7 triliun atau naik lebih dari tiga kali lipat dalam empat tahun. 

    Selain itu BSI juga berhasil mengokohkan diri masuk sebagai Top 9 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar pada tahun 2024, satu tahun lebih cepat dari aspirasi awal di mana diharapkan masuk sebagai Top 10 Global Islamic bank pada tahun 2025. 

    Capaian ini didukung oleh strategi bisnis yang tepat, konsistensi literasi dan edukasi perbankan syariah ke masyarakat dan juga peran nahkoda handal dari  Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

    ‘’Kami mengucapkan selamat atas pengangkatan dua direksi dari BSI ke BRI dan turut bangga bahwa talent terbaik BSI kini mendapat amanah untuk mengelola bank pelat merah terbesar dan khususnya mengembangkan UMKM Indonesia,’’ kata Bob Tyasika Ananta, Wakil Direktur Utama BSI. 

    Atas nama segenap pengurus dan karyawan BSI, Bob juga mengucapkan terimakasih atas dedikasi dan kontribusi Hery Gunardi serta direksi lainnya di BSI selama ini.

    Hasil RUPST BRI Hari Ini

    RUPST BRI hali ini setuju membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun.

    BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    RUPST BRI 2025 mengusung 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui.

    Tiga diantaranya seperti disampaikan Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.

    Selama tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. 

    RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST.

    Selain menetapkan perubahan pengurus perseroan, RUPST BRI 2025 juga memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:

    Sunarso sebagai Direktur Utama

    Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama

    Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer

    Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro       

    Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business

    Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi

    Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital

    Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko           

    Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan

    Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama

    Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

    Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen

    Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen

    Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen

    Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen

    Agus Riswanto sebagai Komisaris             

    Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris

    Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen

     

  • Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Bersiap Lakukan Buyback Rp3 triliun

    Gelar RUPST 2025, BRI Bagikan Dividen Rp51,73 triliun dan Bersiap Lakukan Buyback Rp3 triliun


    PIKIRAN RAKYAT –
    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.

    Penggunaan Laba Bersih Perseroan (Penetapan Dividen Tunai)

    Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun. ​

    Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

    “Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang”, jelas Hendy.

    Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback)

    Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

    Perubahan Pengurus Perseroan

    Pada RUPST BRI 2025 ini juga menetapkan perubahan pengurus perseroan, diantaranya memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:

    Sunarso sebagai Direktur Utama Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro  Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko   Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen Agus Riswanto sebagai Komisaris     Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST tersebut juga mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:

    No.

    Semula

    Menjadi

    1

    Direktur Kepatuhan

    Direktur Human Capital & Compliance

    2

    Direktur Human Capital

    3

    Direktur Bisnis Konsumer

    Direktur Consumer Banking

    4

    Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan

    Direktur Corporate Banking

    5

    Direktur Bisnis Mikro

    Direktur Micro

    6

    Direktur Keuangan

    Direktur Finance & Strategy

    7

    Direktur Digital dan Teknologi Informasi

    Direktur Information Technology

    8

    Direktur Commercial, Small, and Medium Business

    Direktur Commercial Banking

    9

    Direktur Retail Funding and Distribution

    Direktur Network dan Retail Funding

    10

    Direktur Treasury dan International Banking

    11

    Direktur Operations

    Kemudian, RPUST BRI 2025 mengangkat nama-nama sebagai berikut:

    Hery Gunardi sebagai Direktur Utama Hakim Putratama sebagai Direktur Operations Riko Tasmaya  sebagai Direktur Corporate Banking Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris Edi Susianto sebagai Komisaris Independen Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST juga mengalihkan penugasan nama nama berikut sebagai anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

    No.

    Nama

    Semula

    Menjadi

    1

    Agus Noorsanto

    Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan    

    Wakil Direktur Utama

    2

    Ahmad Solichin Lutfiyanto

    Direktur Kepatuhan  

    Direktur Human Capital & Compliance

    Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI menjadi sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    1

    Komisaris Utama

    Kartika Wirjoatmodjo

    2

    Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen

    Parman Nataatmadja*

    3

    Komisaris

    Awan Nurmawan Nuh

    4

    Komisaris

    Helvi Yuni Moraza*

    5

    Komisaris Independen

    Edi Susianto*

    6

    Komisaris Independen

    Lukmanul Khakim*

    *Anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Anggota Direksi

    1

    Direktur Utama

    Hery Gunardi*

    2

    Wakil Direktur Utama

    Agus Noorsanto*

    3

    Direktur Human Capital & Compliance

    Ahmad Solichin Lutfiyanto

    4

    Direktur Operations

    Hakim Putratama*

    5

    Direktur Corporate Banking

    Riko Tasmaya*

    6

    Direktur Network dan Retail Funding

    Aquarius Rudianto*

    7

    Direktur Treasury dan International Banking

    Farida Thamrin*

    8

    Direktur Micro

    Akhmad Purwakajaya*

    9

    Direktur Commercial Banking

    Alexander Dippo Paris Y S*

    10

    Direktur Consumer Banking

    Nancy Adistyasari*

    11

    Direktur Finance & Strategy

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari

    12

    Direktur Manajemen Risiko

    Mucharom*

    13

    Direktur Information Technology

    Saladin Dharma Nugraha Effendi*

    *Anggota Direksi yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Mata Acara RUPST BRI 2025

    Secara keseluruhan RUPST BRI 2025 kali ini membahas dan memutuskan 10 mata acara yang diantaranya adalah sebagai berikut:​

    Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2024, sekaligus Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2024. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2024. Penetapan gaji/Honorarium berikut Fasilitas dan Tunjangan Tahun Buku 2025, serta Tantiem/Insentif Kinerja/Insentif Khusus atas Kinerja Tahun Buku 2024 dan/atau Insentif Jangka Panjang Periode Tahun 2025-2027, untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2025 serta Laporan Keuangan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk Tahun 2025. Persetujuan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024 Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) BRI. Penetapan Plafon (Limit) Hapus Tagih atas Piutang Pokok Macet yang Telah Dihapusbuku Persetujuan atas Rencana Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perseroan (Buyback) dan Pengalihan Saham Hasil Buyback yang Disimpan Sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock) Perseroan. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

    Hasil lengkap putusan dari RUPST BRI Tahun 2025 dapat diakses pada website BRI melalui situs www.bri.co.id

    “Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya”, pungkas Hendy.​ ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BRI Gelar RUPST 2025, Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Bersiap Buyback Rp3 Triliun – Halaman all

    BRI Gelar RUPST 2025, Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Bersiap Buyback Rp3 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. 

    Pada RUPST kali ini, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. 

    Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

    Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. Tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.

    Penggunaan Laba Bersih Perseroan (Penetapan Dividen Tunai)

    Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. 

    Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun.

    Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

    “Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19 persen dalam jangka panjang,” jelas Hendy.

    Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback)

    Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun. Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

    Perubahan Pengurus Perseroan

    Pada RUPST BRI 2025 ini juga menetapkan perubahan pengurus perseroan, diantaranya memberhentikan dengan hormat nama-nama sebagai berikut:

    Sunarso sebagai Direktur Utama

    Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama

    Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer

    Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro

    Amam Sukriyanto sebagai Direktur Commercial, Small and Medium Business

    Arga Mahanana Nugraha sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi

    Agus Winardono sebagai Direktur Human Capital

    Agus Sudiarto sebagai Direktur Manajemen Risiko  

    Andrijanto sebagai Direktur Retail Funding and Distribution

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Keuangan

    Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama

    Rofikoh Rokhim sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

    Paripurna Poerwoko Sugarda sebagai Komisaris Independen

    Nurmaria Sarosa sebagai Komisaris Independen

    Haryo Baskoro Wicaksono sebagai Komisaris Independen

    Dwi Ria Latifa sebagai Komisaris Independen

    Agus Riswanto sebagai Komisaris  

    Rabin Indrajad Hattari sebagai Komisaris

    Heri Sunaryadi sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST tersebut juga mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:

    Kemudian, RPUST BRI 2025 mengangkat nama-nama sebagai berikut:

    Hery Gunardi sebagai Direktur Utama

    Hakim Putratama sebagai Direktur Operations

    Riko Tasmaya  sebagai Direktur Corporate Banking

    Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding

    Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking

    Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro

    Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking

    Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking

    Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy

    Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko

    Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology

    Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama

    Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

    Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris

    Edi Susianto sebagai Komisaris Independen

    Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen

    Dalam RUPST juga mengalihkan penugasan nama nama berikut sebagai anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

    Agus Noorsanto; semula Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan, menjadi Wakil Direktur Utama

    Ahmad Solichin Lutfiyanti; semula Direktur Kepatuhan, menjadi Direktur Human Capital & Compliance

    Sehingga Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI menjadi sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama: Kartika Wirjoatmodjo

    Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen: Parman Nataatmadja*

    Komisaris: Awan Nurmawan Nuh

    Komisaris: Helvi Yuni Moraza*

    Komisaris Independen: Edi Susianto*

    Komisaris Independen: Lukmanul Khakim*

    *Anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Anggota Direksi

    Direktur Utama: Hery Gunardi*

    Wakil Direktur Utama: Agus Noorsanto*

    Direktur Human Capital & Compliance: Ahmad Solichin Lutfiyanto

    Direktur Operations: Hakim Putratama*

    Direktur Corporate Banking: Riko Tasmaya*

    Direktur Network dan Retail Funding: Aquarius Rudianto*

    Direktur Treasury dan International Banking: Farida Thamrin*

    Direktur Micro: Akhmad Purwakajaya*

    Direktur Commercial Banking: Alexander Dippo Paris Y S*

    Direktur Consumer Banking: Nancy Adistyasari*

    Direktur Finance & Strategy: Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari

    Direktur Manajemen Risiko: Mucharom*

    Direktur Information Technology: Saladin Dharma Nugraha Effendi*

    *Anggota Direksi yang diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya apabila telah mendapat persetujuan dari OJK dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Mata Acara RUPST BRI 2025

    Secara keseluruhan RUPST BRI 2025 kali ini membahas dan memutuskan 10 mata acara yang diantaranya adalah sebagai berikut:

    Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Tahun Buku 2024, sekaligus Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2024.

    Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2024.

    Penetapan gaji/Honorarium berikut Fasilitas dan Tunjangan Tahun Buku 2025, serta Tantiem/Insentif Kinerja/Insentif Khusus atas Kinerja Tahun Buku 2024 dan/atau Insentif Jangka Panjang Periode Tahun 2025-2027, untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

    Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2025 serta Laporan Keuangan dan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk Tahun 2025.

    Persetujuan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Bank BRI Tahun 2024

    Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) BRI.

    Penetapan Plafon (Limit) Hapus Tagih atas Piutang Pokok Macet yang Telah Dihapusbuku

    Persetujuan atas Rencana Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perseroan (Buyback) dan Pengalihan Saham Hasil Buyback yang Disimpan Sebagai Saham Treasuri (Treasury Stock) Perseroan.

    Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

    Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

    Hasil lengkap putusan dari RUPST BRI Tahun 2025 dapat diakses pada website BRI melalui situs www.bri.co.id.

    “Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Hendy.

  • Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    Perombakan Direksi Bank BUMN Dimulai, Ini Calon Bosnya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, dunia perbankan tanah air dihebohkan dengan kabar perombakan besar-besaran di jajaran direksi dan komisaris bank-bank pelat merah.

    Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda utama merombak susunan kepengurusan.

    BRI: Siap Berganti Nahkoda

    BRI menjadi bank pertama yang memulai RUPST pada Senin, 24 Maret 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 11 Maret. Penundaan tersebut terjadi karena peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang kini menjadi pemegang saham mayoritas BUMN dengan kepemilikan 99%, sementara Kementerian BUMN masih memegang 1% saham Merah Putih.

    Pada RUPST kali ini, pergantian direksi menjadi agenda utama. Sunarso, yang menjabat Direktur Utama sejak 2019, dikabarkan akan digantikan. Beberapa nama santer disebut sebagai calon penggantinya, termasuk Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI yang telah berkarier lama di bank tersebut dan memiliki pengalaman di BNI serta BTN.

    Selain itu, Hery Gunardi, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), juga muncul sebagai kandidat kuat karena keberhasilannya memimpin BSI pasca-merger.

    Di jajaran direksi lainnya, nama-nama seperti Handayani, Supari, Agus Sudiarto, Agus Noorsanto, dan Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang telah menjabat lebih dari satu periode, diperkirakan turut mengalami rotasi. Begitu pula dengan sejumlah komisaris, termasuk Kartika Wirjoatmodjo dan Rofikoh Rokhim.

    Bank Mandiri: Stabilitas atau Perubahan?

    Bank Mandiri, yang semula menjadwalkan RUPST pada 12 Maret, memundurkan rapat menjadi 25 Maret 2025. Agenda utama yang diusung adalah persetujuan perombakan direksi dan komisaris.

    Meskipun Darmawan Junaidi disebut-sebut akan melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua, sejumlah nama lain sempat mengemuka, seperti Alexandra Askandar dan Riduan. Namun, kedua nama terakhir ini kabarnya akan diproyeksikan ke posisi lain.

    Selain posisi Direktur Utama, beberapa jabatan strategis di jajaran direksi dan komisaris juga diperkirakan akan mengalami perubahan. Nama-nama seperti Aquaris Rudianto, Toni E. B. Subari, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo masuk dalam daftar yang masa jabatannya akan dievaluasi. Begitu pula dengan komisaris Arif Budimanta dan Loeke Larasati.

    BNI: Perombakan di Tengah Jalan

    BNI juga turut menjadwal ulang RUPST dari 13 Maret ke 26 Maret 2025. Perubahan susunan direksi menjadi sorotan utama, terutama dengan kabar bahwa Royke Tumilaar akan digantikan setelah menyelesaikan satu periode kepemimpinan sejak 2020. Nama Putrama Wahju Setywan, bankir senior yang sempat menjabat Direktur di BNI dan Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia, muncul sebagai kandidat kuat pengganti.

    Selain posisi Direktur Utama, tiga direksi lainnya — Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir — juga dikabarkan akan digantikan seiring berakhirnya masa jabatan mereka. Novita dan David dikenal sebagai “bawaan” Royke dari Bank Mandiri, sedangkan Ronny adalah bankir karir di BNI.

    BTN: Nixon Tetap Bertahan?

    BTN dijadwalkan menggelar RUPST bersamaan dengan BNI pada 26 Maret 2025. Berbeda dengan BRI, Bank Mandiri, dan BNI, pucuk pimpinan BTN diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan.

    Nixon L.P. Napitupulu, yang baru diangkat sebagai Direktur Utama pada 2023, diprediksi akan tetap bertahan. Nixon memiliki rekam jejak panjang di BTN, termasuk menangani kredit bermasalah dan manajemen aset.

    Meski posisi Direktur Utama tampak aman, sejumlah direksi BTN yang telah menjabat lebih dari satu periode, seperti Elisabeth Novie Riswanti, Jasmin, Hirwandi Gafar, Setyo Wibowo, dan Andi Nirwoto, diperkirakan akan dievaluasi.

    Di jajaran komisaris, nama-nama seperti Chandra M. Hamzah, Armand B. Arief, dan Andin Hadiyanto juga masuk dalam radar perubahan.

    Dinamika Besar di Perbankan Pelat Merah

    Perombakan direksi dan komisaris di bank-bank BUMN kali ini bukan sekadar rotasi biasa. Ini merupakan langkah strategis dalam menyesuaikan struktur kepemimpinan dengan kebijakan baru di bawah payung BPI Danantara.

    Dengan komposisi kepemilikan 99% di tangan Danantara dan 1% saham Merah Putih yang dipegang Kementerian BUMN, rotasi ini dinilai krusial dalam membentuk kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap arah pengembangan BUMN ke depan.

    Para pemegang saham dan publik kini menantikan hasil akhir dari RUPST masing-masing bank, yang akan menentukan wajah baru kepemimpinan perbankan pelat merah. Akankah rotasi ini membawa angin segar bagi kinerja bank BUMN? Atau justru memicu gejolak baru di pasar keuangan? Semua mata tertuju pada hasil RUPST yang akan datang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BRI Sediakan Cek Kesehatan Gratis di 52 Titik di Indonesia

    BRI Sediakan Cek Kesehatan Gratis di 52 Titik di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Peduli menyelenggarakan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. Dalam kegiatan ini, sebanyak 13.200 warga masyarakat ditargetkan mendapatkan layanan kesehatan gratis yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan periode pelaksanaan 3-4 Maret 2025.

    Masyarakat khususnya para lansia mendatangi 52 Kantor BRI yang telah ditentukan dan langsung mendapatkan pelayanan dari petugas kesehatan. Layanan kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan tensi darah, kolesterol, gula darah, asam urat, konsultasi dokter secara langsung serta pemberian obat sesuai dengan hasil tes.

    Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat ini merupakan salah satu kontribusi BRI dalam mendukung Asta Cita pemerintah. Khususnya untuk mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang lebih baik, maju, dan sejahtera.

    Dia menegaskan, kegiatan ini merupakan inisiatif dan langkah BRI dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya untuk kalangan lansia. Hal ini juga merupakan komitmen BRI dalam mengedepankan pelayanan kepada masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial kemasyarakatan.

    “Dengan layanan kesehatan gratis, masyarakat terdorong untuk memeriksakan kesehatan sedini mungkin sehingga penyakit dapat dicegah dan ditangani sejak dini. Layanan ini juga diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat khususnya untuk para lansia,” ungkapnya, dikutip Jumat (7/3/2025).

    Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 3, yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan yang baik. Hal ini juga sebagai bentuk implementasi dari penerapan poin ke-3 tentang isu kesehatan dalam Sustainability and Development Goals (SDGs) yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

    Sebelumnya pada Oktober 2024, BRI melaksanakan kegiatan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Tercatat sebanyak 13.200 mendapatkan layanan kesehatan gratis yang tersebar di 52 unit kerja BRI yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

    (rah/rah)

  • Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, BRI Peduli Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 52 Titik di Seluruh Indonesia

    Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, BRI Peduli Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 52 Titik di Seluruh Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Berbagai inisiatif dilakukan dalam mendukung Asta Cita Pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses layanan kesehatan yang terjangkau dan merata. Salah satu kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat adalah melalui BRI Peduli selaku payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menyelenggarakan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

    Dalam kegiatan ini, sebanyak 13.200 warga masyarakat ditargetkan mendapatkan layanan kesehatan gratis yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan periode pelaksanaan 3 s.d 4 Maret 2025.

    Masyarakat khususnya para lansia mendatangi 52 (lima puluh dua) Kantor BRI yang telah ditentukan dan langsung mendapatkan pelayanan dari petugas kesehatan. Layanan kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan tensi darah, kolesterol, gula darah, asam urat, konsultasi dokter secara langsung serta pemberian obat sesuai dengan hasil test.

    Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat ini merupakan salah satu kontribusi nyata BRI dalam mendukung Asta Cita pemerintah, khususnya untuk mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang lebih baik, maju dan sejahtera.

    Kegiatan ini merupakan inisiatif dan langkah nyata BRI dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya untuk kalangan lansia. Hal ini juga merupakan wujud komitmen BRI dalam mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang tidak hanya ditunjukkan melalui aktivitas bisnis perbankan saja, tetapi juga melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial kemasyarakatan.

  • Dukung Kesehatan Masyarakat, BRI Peduli Gelar Pemeriksaan Gratis di 52 Titik di Indonesia

    Dukung Kesehatan Masyarakat, BRI Peduli Gelar Pemeriksaan Gratis di 52 Titik di Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM – Berbagai inisiatif dilakukan dalam mendukung Asta Cita Pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses layanan kesehatan yang terjangkau dan merata.

    Salah satu kontribusi nyata dalam meningkatkan kesehatan masyarakat adalah melalui BRI Peduli selaku payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menyelenggarakan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

    Dalam kegiatan ini, sebanyak 13.200 warga masyarakat ditargetkan mendapatkan layanan kesehatan gratis yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan periode pelaksanaan 3 sampai 4 Maret 2025.

    Masyarakat khususnya para lansia mendatangi 52 (lima puluh dua) Kantor BRI yang telah ditentukan dan langsung mendapatkan pelayanan dari petugas kesehatan. Layanan kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan tensi darah, kolesterol, gula darah, asam urat, konsultasi dokter secara langsung serta pemberian obat sesuai dengan hasil test.

    Terkait dengan hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, mengungkapkan bahwa layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat ini merupakan salah satu kontribusi nyata BRI dalam mendukung Asta Cita pemerintah, khususnya untuk mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang lebih baik, maju dan sejahtera.

    Kegiatan ini merupakan inisiatif dan langkah nyata BRI dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya untuk kalangan lansia. Hal ini juga merupakan wujud komitmen BRI dalam mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang tidak hanya ditunjukkan melalui aktivitas bisnis perbankan saja, tetapi juga melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial kemasyarakatan.

    “Dengan layanan kesehatan gratis, masyarakat terdorong untuk memeriksakan kesehatan sedini mungkin sehingga penyakit dapat dicegah dan ditangani sejak dini. Layanan ini juga diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat, khususnya untuk para lansia,” ungkapnya.

    Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 3 yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan yang baik. Hal ini juga sebagai bentuk impelementasi dari penerapan poin ke-3 (tiga) tentang isu kesehatan dalam Sustainability and Development Goal’s (SDGs) yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

    Sebelumnya pada Oktober 2024, BRI telah melaksanakan kegiatan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Tercatat sebanyak 13.200 mendapatkan layanan kesehatan gratis yang tersebar di 52 unit kerja BRI yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.