Tag: Budi Gunadi Sadikin

  • Sarapan Rebusan-Kukusan Ngetren di Kalangan Gen-Z, Cocok Nih Buat Defisit Kalori

    Sarapan Rebusan-Kukusan Ngetren di Kalangan Gen-Z, Cocok Nih Buat Defisit Kalori

    Jakarta

    Sarapan dengan menu rebus-rebusan dan kukusan tengah ngetren di kalangan Gen-Z. Sampai-sampai, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuat unggahan di media sosial untuk mengapresiasi gaya hidup yang banyak dianggap lebih sehat tersebut.

    “Aku baru beli nih kayak gini (paketan kukusan), harganya sekitar 10 ribuan. Ternyata sudah banyak orang jualan makanan sehat seperti ini,” ungkap Menkes dalam postingan Instagram miliknya.

    Pantauan detikcom, Rabu (12/11/2025), di sekitar Stasiun Sudirman Jakarta Selatan, menu sarapan serba rebus-rebusan dan kukusan mudah sekali ditemui. Salah satu penjual, Alaibi (21), mengaku baru 2 minggu berjualan di lokasi tersebut namun sudah ramai pembeli.

    “Cabangnya sudah banyak dan lagi viral, jadi mulai buka di sini,” kata Alaibi saat ditemui detikcom.

    “Jualannya dari jam 6 sudah ready kak, sampai jam 9-an. Alhamdulillah selalu habis sih, kalau sisa pun paling beberapa buah dan nggak dijual lagi,” tambahnya.

    Alaibi menjual berbagai jenis makanan kukus, seperti ubi, singkong, pisang, talas, kentang, jagung, kacang, sukun, hingga labu kuning. Untuk satu paket dijual seharga Rp 10.000, dengan pilihan tiga jenis bahan makanan.

    “Kombinasi yang paling sering dibeli itu selain talas, ada ubi, jagung, dan singkong. Satu paket harganya 10 ribu sudah dapat 3 bisa pilih bebas,” bebernya.

    Murah-meriah, sepaket cuma Rp 10 ribu. Foto: Sarah Octaviani Alam/detikHealth

    Ia berjualan menggunakan kukusan modern yang terbuat dari alumunium. Selain lebih ringan, kukusan seperti itu mudah dicuci dan lebih cepat membuat makanan panas.

    Kebanyakan pembeli adalah pekerja kantoran yang mencari sarapan sehat. Salah satunya Lia (24) yang mengaku senang dengan adanya makanan kukusan di sekitar stasiun.

    “Pas ini (makanan kukusan) viral jadi lebih gampang saja nemunya buat sarapan pagi. Biasanya kan jagung rebus gitu jualannya malam ya bareng edamame. Tapi karena ada yang jual jadi sering beli di sini (Stasiun Sudirman) karena masih anget. Sekalian juga kan buat defisit kalori,” pungkasnya.

    @detikhealth_official Telur dicampur bahan makanan lain bisa jadi keracunan? mitos atau fakta yaa? yuk kita dengerin penjelasan dari ahlinya! #telur #racun #mitos #edukasikesehatan ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    (sao/up)

    Tren Rebusan-Kukusan

    3 Konten

    Tren sarapan pakai menu rebus-rebusan dan kukusan tengah digandrungi Gen-Z. Diklaim lebih sehat karena minim tambahan minyak. Ya lumayan sih, dibanding sarapan nasi-lontong yang tinggi kalori ya kan?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Menkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan Dokter Gigi dan Dokter Spesialis

    Menkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan Dokter Gigi dan Dokter Spesialis

    Menkes Sebut Indonesia Masih Kekurangan Dokter Gigi dan Dokter Spesialis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, terutama untuk posisi dokter gigi dan dokter spesialis.
    “Kekurangan terbesar masih terjadi untuk dokter gigi dan dokter-dokter spesialis di seluruh fasilitas kesehatan ini,” ujar Budi dalam sambutannya ketika menjadi pembina upacara pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang digelar di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).
    Budi mengatakan, jumlah tenaga kesehatan di setiap puskesmas di Indonesia belum mencukupi dan distribusinya juga belum merata.
    “(Baru) 61 persen puskesmas yang memiliki jenis tenaga kesehatan sesuai standar dan 74 persen RSUD telah dilengkapi dengan tujuh dokter spesialis dasar,” ujar dia.
    Untuk itu, Kemenkes sudah melakukan pengadaan ASN khusus, penugasan khusus dari dokter dan dokter spesialis.
    “Pemberian ribuan beasiswa untuk pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga medis, termasuk dokter dan dokter spesialis, serta pembukaan rumah sakit penyelenggara pendidikan utama yang ditargetkan oleh Bapak Presiden,” ucapnya.
    Kata Menkes, Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 500 pembangunan rumah sakit penyelenggara pendidikan utama (dokter spesialis) di seluruh kabupaten/kota.
    “Ditargetkan Bapak Presiden 500 di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia agar memudahkan dan memurahkan akses pendidikan untuk menjadi dokter spesialis yang sangat kurang untuk mengisi kebutuhan rumah sakit-rumah sakit di seluruh pelosok Indonesia,” ucapnya.
    Sebelumnya, Budi pernah menyebut Indonesia kekurangan 70.000 dokter spesialis.
    Sementara produksi dokter spesialis untuk basis universitas saja hanya 3.000 per tahun.
    Karena itu, Kemenkes akan membuka 500 rumah sakit sebagai penyelenggara pendidikan utama untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
    Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sidang uji materi Undang-Undang Kesehatan 3/2023 dengan nomor perkara 143/PUU-XXIII/2025 yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin (20/10/2025).
    “Pertama, untuk menambah jumlah dokter spesialis dalam lima tahun ke depan, pemerintah berencana membuka 500 rumah sakit penyelenggara pendidikan utama untuk mengejar pemenuhan kebutuhan dokter spesialis,” kata Budi Gunadi, yang hadir secara virtual.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Trauma Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Menkes RI Angkat Bicara

    Soal Trauma Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta, Menkes RI Angkat Bicara

    Jakarta

    Siswa SMAN 72 Jakarta sampai saat ini masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pasca insiden ledakan. Adapun materi pelajarannya adalah trauma healing atau penyembuhan trauma.

    “Dari Senin (10/11) mereka melakukan PJJ ‘trauma healing’ atau proses pemulihan luka batin akibat peristiwa traumatis, seperti bencana, kekerasan, atau kehilangan. Ini diberikan psikolog dari sejumlah institusi baik dari kepolisian, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan lainnya,” kata Kepala SMAN 72 Jakarta Tetty Helena Tampubolon di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut penanganan traumatis korban dipastikan ditanggung pemerintah. Dalam hal ini Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

    Seluruh korban yang sempat dirawat di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Kebanyakan dari mereka sebelumnya mengalami barotrauma, yakni cedera akibat tekanan udara tinggi dari ledakan yang menyebabkan nyeri telinga, gangguan pendengaran, atau telinga berdenging.

    “Itu semua sedang ditangani Dinkes DKI,” jelas dia saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Rabu (12/11).

    Menkes Budi menyebut pemeriksaan kesehatan mental pada siswa atau para pelajar selama ini sudah berjalan, termasuk melalui cek kesehatan gratis.

    Program CKG terkait kesehatan jiwa sudah menyasar lebih dari 52 juta jiwa.

    “Cek kesehatan gratis di sekolah ini juga memperkenalkan cek kesehatan jiwa. Karena banyak selama ini kita tidak bisa mengidentifikasi kalau ada masalah kejiwaan di anak-anak kita,” kata Menkes.

    Ada beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada anak-anak. Salah satunya, penggunaan gadget yang berlebihan, sehingga meningkatkan risiko kecemasan.

    Diharapkan pemeriksaan kejiwaan ini bisa menjadi salah satu langkah preventif untuk mencegah problem yang lebih besar.

    “Kita melihat bahwa cukup banyak yang juga mengalami kecemasan, anxiety. Tapi kalau dilihat lebih jauh, masih lebih banyak temuan di masalah gigi ketimbang masalah kesehatan mentalnya di anak sekolah,” pungkas dia.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pentingnya Peduli dengan Kesehatan Mental Diri Sendiri”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 11 November 2025: Hujan Ringan hingga Sedang Landa DKI Jakarta

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 11 November 2025: Hujan Ringan hingga Sedang Landa DKI Jakarta

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di DKI Jakarta akan diguyur hujan pada Selasa (11/11/2025) siang.

    Melalui akun resmi Instagram @infobmkg, BMKG menyebut hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

    Sementara hujan sedang diperkirakan terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta hujan disertai petir akan terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu di siang hari.

    Kondisi cuaca hujan berlanjut hingga sore dan malam harinya. Pada Selasa sore hujan ringan diprediksi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

    Kemudian hujan sedang terjadi di Jakarta Selatan serta hujan disertai petir diprediksi masih berlangsung di Kepulauan Seribu.

    Pada malam hari, hujan merata terjadi di Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara diprediksi diguyur hujan ringan.

    Kabupaten Kepulauan Seribu masih diguyur hujan disertai petir pada malam hari tersebut, demikian dikutip dari Antara.

     

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyarankan agar masyarakat bisa menggunakan masker saat ke luar rumah setelah BRIN menemukan partikel-partikel mikroplastik pada air hujan di Jakarta.

    “Imbauan saya buat masyarakat adalah, bahwa kalau bisa yang paling aman melindunginya pakai masker kalau j…

  • Biskuit Dicampur Tepung dan Gula hingga Gizi Hilang

    Biskuit Dicampur Tepung dan Gula hingga Gizi Hilang

    GELORA.CO –  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melaksanakan ekspose atau gelar perkara terkait penyelidikan dugaan korupsi pengadaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa gelar perkara tersebut telah dilakukan. 

    Namun, ia menyatakan masih ada beberapa hal yang perlu dilengkapi oleh tim penyelidik sebelum kasus ini dapat ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan.

    “Terakhir sudah kita ekspose berkait dengan makan tambahan itu, masih ada yang perlu kita lengkapi lagi di situ dari makanan tambahan,” kata Asep Guntur di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Asep menjelaskan, salah satu fokus utama KPK saat ini adalah mendapatkan barang bukti fisik berupa sampel biskuit dari pengadaan tersebut. Sampel ini sangat krusial untuk menguji kandungan gizi yang sebenarnya di laboratorium.

    “Kita sekarang itu juga sedang mau nyari barangnya (sampel biskuit), karena kita harus cek juga tuh kandungannya,” ujar Asep.

    “Itu yang sedang kita carikan saat ini, sedang kita carikan sampelnya, mudah-mudahan ada sampelnya nanti akan kita uji juga,” tambahnya.

    Asep membeberkan, dugaan modus korupsi dalam kasus ini adalah pengurangan komponen gizi utama dalam biskuit yang bernilai paling mahal. Komponen ini ia istilahkan sebagai “pertamax”, yang merujuk pada campuran vitamin dan protein (premiks).

    “Kalau dari jumlah nutrisi yang ada, itu kan ada ‘pertamax’. Jadi itu kandungan vitamin dan proteinnya ada di situ dan itu yang paling mahal,” jelas Asep.

    KPK menduga campuran bergizi tinggi itu dikurangi secara drastis, atau bahkan dihilangkan sama sekali. Untuk memenuhi volume produksi, adonan biskuit kemudian diperbanyak dengan bahan yang jauh lebih murah seperti tepung dan gula.

    Akibatnya, biskuit yang seharusnya berfungsi menekan angka stunting kehilangan nutrisi esensialnya.”Nah ketika campuran itu dikurangi, apalagi mungkin dihilangkan, yang ada tinggal tepung dan gula. Ini tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan dari balita, tetap akan stunting ya tetap stunting, seperti itu, karena kandungan gizinya tidak ada,” kata Asep.

    Asep menyebut saat ini KPK baru memegang bukti tertulis mengenai komposisi yang seharusnya ada di dalam adonan bukan bukti fisik biskuitnya. “Yang ada memang saat ini adalah kandungan itu secara tertulis,” sebutnya.

    Perkembangan ini menunjukkan bahwa meskipun pada September 2025 lalu kasus ini disebut siap naik ke penyidikan, hasil gelar perkara terbaru menyoroti perlunya kelengkapan bukti uji laboratorium sebelum KPK dapat melangkah lebih jauh, termasuk menentukan apakah akan menggunakan sprindik umum (tanpa tersangka) seperti yang direncanakan sebelumnya.

    Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman buka suara terkait kasus korupsi makanan tambahan balita dan ibu hamil. Menurut Aji kasus dugaan korupsi tersebut tidak terjadi di era Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

    “Kasus terjadi pada periode tahun 2016-2020, sebelum era kepemimpinan Menkes Budi Sadikin. Kami menghargai dan menyerahkan proses penyelidikan kasus t​ersebut yang dilakukan sesuai kewenangan KPK,” tutur Aji.

    Diketahui, Menteri Kesehatan periode tahun 2016 hingga 2020 ada dua yang menjabat. Pertama Nila Moeloek sebagai Menteri Kesehatan periode 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019. Berikutnya ada Menkes Terawan Agus Putranto yang menjabat periode 23 Oktober 2019 dan 23 Desember 2020.

    Kemenkes lanjut Aji juga telah melakukan pengawasan terhadap dugaan kasus tersebut dan sudah melaporkan hasilnya ke KPK untuk dilakukan perbaikan tata kelola dan kepatuhan terhadap regulasi.

    Kemenkes pun siap untuk menerima konsekuensi hukum jika memang terbukti bersalah dan menyerahkan semua hasil penyelidikan kepada pihak berwenang.

    “Jika memang terbukti ada pelanggaran hukum, tentu harus mengikuti proses penindakan hukum lebih lanjut,” ujar Aji.

  • Di Depan Trump, Menkes AS Puji Inovasi Sistem Kesehatan RI

    Di Depan Trump, Menkes AS Puji Inovasi Sistem Kesehatan RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di depan Presiden Donald Trump dalam sebuah konferensi pers, Menteri Kesehatan Amerika Serikat Robert F. Kennedy Jr. memuji kemajuan sistem kesehatan yang ada di Indonesia.

    Pria yang akrab di sapa RFK itu mengatakan bahwa ada dua inovasi besar yang dilakukan Indonesia hingga sukses meningkatkan kualitas kesehatan warganya.

    RFK mengatakan hal ini dalam acara “Making Health Technology Great” di Gedung Putih pada 30 Juli lalu. Ia mengatakannya usai bertemu dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada April lalu.

    “Sekitar tiga minggu yang lalu, saya bertemu dengan menteri kesehatan Indonesia. Indonesia hari ini dianggap sebagai bangsa dengan perkembangan tertinggi di muka bumi,” kata RFK di hadapan Trump, dikutip dari video di YouTube Forbes, Sabtu (8/11/2025).

    “Sejak tahun 1990, mereka telah meningkatkan usia (harapan hidup) perempuan sebesar delapan tahun dan laki-laki sebesar sembilan tahun. Tidak ada negara lain yang memiliki catatan seperti itu,” lanjutnya.

    RFK menjelaskan inovasi pertama yang memungkinkan Indonesia mencapai hasil luar biasa tersebut yaitu kebijakan yang mendorong masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan olahan.

    Di Indonesia, kata dia, masyarakat tak dibolehkan makan makanan olahan dan akan ‘dihukum’ bila mengonsumsinya.

    “Anda dibayar untuk tidak mengonsumsi makanan olahan dan ‘dihukum’ karena makan makanan olahan,” ujarnya.

    Selanjutnya, ada sistem informasi digital yang memungkinkan masyarakat memantau catatan kesehatan masing-masing.

    Ia menilai, sistem ini benar-benar mengubah Indonesia karena selain memudahkan warga, juga memudahkan tenaga kesehatan (nakes) memberikan layanan kesehatan terbaik dan tepat.

    “Dia (Menkes Budi) menunjukkan aplikasi yang digunakan di Indonesia, di mana setiap orang punya catatan kesehatan seperti tinggi badan, berat badan, golongan darah, BMI, rekam jantung, diabetes, kolesterol, serta catatan kesehatan lain,” kata RFK.

    “Jika seseorang pergi ke dokter di kota lain, mereka tidak perlu melakukan seperti yang kita lakukan di sini, yakni duduk dengan clipboard dan mesin faks untuk memperoleh catatan kesehatan pasien. Semua itu sudah tersedia dan itu memungkinkan tenaga kesehatan memberikan pengobatan yang lebih baik,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, RFK juga mengatakan ada aplikasi di Indonesia yang mirip dengan Yuka milik Prancis, yang memberikan individu sejumlah pilihan makanan sehat saat mendatangi toko.

    “Jika Anda memiliki catatan medis, Anda bisa mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi dan aplikasi itu juga akan memberi Anda saran mengenai alternatif yang lebih baik,” ucapnya.

    Diketahui pada April lalu, Menkes Budi bertemu RFK di Washington DC. Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri Kesehatan berbagi pandangan mengenai kebijakan dan sistem kesehatan yang tengah dijalankan, serta strategi untuk meningkatkan layanan kesehatan di masing-masing negara.

    Budi saat itu menjelaskan soal program Cek Kesehatan Gratis yang sedang dilakukan di Indonesia.

    Program ini bertujuan mengendalikan faktor risiko, mendeteksi penyakit sejak dini, beserta memberikan pengobatan yang lebih cepat. Pada kesempatan tersebut, Budi turut memperkenalkan sistem informasi digital RI yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 November 2025

    Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional Regional 5 November 2025

    Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Oktavianus mengapresiasi program Dokter Spesialis Keliling (Speling) Melesat yang digagas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. 
    Menurutnya, program tersebut layak diterapkan secara nasional di seluruh daerah Indonesia.
    “Nanti akan saya sampaikan ke Presiden (Prabowo Subianto) dan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) agar bisa ditiru provinsi lain. Ini lebih dari apa yang kami bayangkan soal
    cek kesehatan gratis
    (CGK). Semoga apa yang dilakukan Jateng bisa menjadi
    program nasional
    ,” ujar Benjamin dalam siaran persnya.
    Dia mengatakan itu saat meninjau kegiatan Speling bersama Ahmad Luthfi di Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Rabu (5/11/2025).
    Menurut Benjamin, Speling merupakan program pertama di Indonesia yang berjalan luar biasa karena telah dilaksanakan di 706 desa.
    “Saya ingin belajar agar bisa dilakukan seperti ini di berbagai wilayah,” katanya. 
    Benjamin menilai, apabila kegiatan tersebut dilakukan secara masif, peningkatan kesehatan masyarakat dapat tercapai lebih cepat.
    Dia menjelaskan, Speling yang dijalankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng lebih lengkap daripada program CGK karena menghadirkan dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan langsung kepada masyarakat.
    Dalam peninjauan itu, Benjamin dan Ahmad Luthfi juga mengunjungi Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Mereka menyaksikan pelaksanaan Speling yang melibatkan dokter spesialis penyakit dalam, anak, kandungan, paru, dan kejiwaan.
    “Di sini ada dokter ahli kandungan yang melakukan pemeriksaan
    antenatal care
    (ANC) sampai enam kali kepada ibu hamil sampai melahirkan,” kata Benjamin.
    Ia juga mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng yang menghadirkan transfer ilmu dari dokter spesialis kepada dokter umum di puskesmas.
    Menurut Benjamin, program tersebut sangat membantu karena dokter umum memperoleh pembekalan langsung dari para ahli terkait penyakit dalam, kandungan, dan penyakit berisiko tinggi lainnya.
    Benjamin menambahkan, Speling semakin kuat karena melibatkan rumah sakit milik pemerintah daerah (pemda) maupun swasta, serta dinas dan instansi lain yang terhubung dengan gerakan pangan murah dan penyaluran bantuan sosial.
    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan,
    program Speling
    selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan layanan kesehatan terbaik dan gratis sampai tingkat desa.
    Sejak diluncurkan pada Maret 2025, Speling telah menjangkau 706 desa di seluruh Jateng. Hingga kini, hampir 10 juta warga telah terlayani melalui program Speling dan CGK, menjadi capaian tertinggi secara nasional.
    “Saya mengucapkan terima kasih, Pak Wamen yang mewakili Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan
    support
    kepada kami sehingga masyarakat sehat dan sejahtera di Jateng,” kata Luthfi.
    Dia menambahkan, pembangunan masyarakat harus dimulai dari desa karena banyak warga desa belum terjangkau dokter, terlebih dokter spesialis.
    “Kalau seluruh desa sehat, kecamatannya sehat. Kalau kecamatannya sehat, maka kabupatennya sehat. Kalau kabupatennya sehat, berarti provinsinya sehat. Basisnya tetap dari desa,” jelasnya.
    Ia menambahkan, program Speling harus dijalankan secara kolaboratif agar masyarakat teredukasi untuk menjaga kesehatan diri.
    “Sandang, pangan, dan papan itu cukup,
    tapi nek ora
    (kalau tidak) sehat enggak ada gunanya sehingga kesehatan ini menjadi prioritas utama,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah 50 Juta Warga RI Ikut CKG, Menkes Ungkap Masalah Kesehatan Terbanyak

    Sudah 50 Juta Warga RI Ikut CKG, Menkes Ungkap Masalah Kesehatan Terbanyak

    Jakarta

    Sudah ada lebih dari 50 juta warga di Indonesia yang mengikuti cek kesehatan gratis. Dari total 53,6 juta pendaftar, sebanyak 50,5 juta orang sudah melakukan pemeriksaan.

    Data ini dihimpun dari laporan Kemenkes RI periode 10 Februari hingga 4 November 2025.

    Rinciannya, 34,3 juta peserta mengikuti CKG umum dan 16,2 juta peserta mengikuti CKG sekolah.

    Kurang aktivitas fisik dan obesitas masih menjadi masalah yang kerap ditemukan.

    Berdasarkan data per akhir Oktober 2025, hampir 96 persen peserta CKG dewasa dilaporkan kurang aktivitas fisik, diikuti dengan karies gigi (41,9 persen), obesitas sentral (32,9 oersen), serta overweight dan obesitas (24,4 persen).

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan temuan tersebut menjadi alarm serius.

    “Data CKG juga memberi peringatan serius bahwa aktivitas fisik dan pola hidup sehat harus semakin menjadi prioritas bersama,” ujar Menkes Budi di Jakarta, Rabu (5/11).

    “Program ini bukan hanya soal jumlah peserta, tapi bagaimana hasilnya kita gunakan untuk memperkuat kebijakan, layanan kesehatan, dan intervensi di masyarakat,” tambahnya.

    Hasil pemeriksaan CKG juga mengungkap tantangan pada berbagai kelompok usia:

    Bayi baru lahir:

    risiko kelainan saluran empedu (18,6 persen)berat badan lahir rendah (6,1 persen)penyakit jantung bawaan kritis (5,5 persen).

    Balita dan anak prasekolah:

    gigi tidak sehat (31,5 persen)stunting (5,3 persen)wasting (3,8 persen).

    Remaja dan pelajar:

    aktivitas fisik kurang (60,1 persen)karies gigi (50,3 persen)anemia (27,2 persen).

    Lansia:

    kurang aktivitas fisik (96,7 persen)hipertensi (37,7 persen).

    Temuan ini menunjukkan masalah kurangnya aktivitas fisik dan pola makan tidak sehat telah muncul sejak usia muda dan berlanjut hingga lanjut usia.

    Menkes menegaskan hasil CKG akan digunakan untuk memperkuat program promotif dan preventif, serta menjadi dasar dalam perumusan kebijakan baru di bidang kesehatan masyarakat.

    “Kita ingin masyarakat bukan hanya sembuh dari penyakit, tapi mampu menjaga kesehatannya secara berkelanjutan,” ujar Budi.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video CKG Capai 50,5 Juta Peserta: Hampir 96% Dewasa Kurang Aktivitas Fisik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Mensesneg apresiasi dokumentasi satu tahun Prabowo-Gibran oleh ANTARA

    Mensesneg apresiasi dokumentasi satu tahun Prabowo-Gibran oleh ANTARA

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengapresiasi Kantor Berita ANTARA yang telah menyelenggarakan pameran foto bertajuk “Haluan Merah Putih, Satu Tahun Prabowo-Gibran”.

    Pemeran tersebut menampilkan rekam jejak kegiatan Presiden, Wakil Presiden, dan pemerintah selama satu tahun menjalankan program-program prioritas.

    “Kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kawan-kawan di Kantor Berita ANTARA yang telah mendokumentasikan kegiatan Presiden, Wakil Presiden, dan Pemerintah dalam menjalankan seluruh program selama kurang lebih satu tahun ini dengan beberapa program-program prioritas,” kata Prasetyo di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis.

    Prasetyo menilai dokumentasi foto yang disajikan menjadi catatan penting atas upaya pemerintah mewujudkan berbagai program pembangunan di berbagai bidang.

    Mensesneg juga berpesan agar setiap foto diberi penjelasan agar publik dapat memahami makna dan cerita di balik peristiwa yang diabadikan.

    Menurutnya, karya foto yang ditampilkan tidak hanya merekam momentum, tetapi juga mencerminkan arah besar pemerintah dalam mencapai swasembada pangan dan energi, memperkuat layanan kesehatan masyarakat, serta menyiapkan sumber daya manusia untuk menyongsong Indonesia Emas melalui berbagai program, termasuk makan bergizi gratis.

    Prasetyo menilai dokumentasi tersebut sebagai wujud kerja luar biasa yang perlu diapresiasi karena membantu masyarakat memahami langkah-langkah yang sedang dijalankan Pemerintah.

    “Jadi perlu dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan supaya masyarakat semakin mengerti apa yang sedang dikerjakan oleh pemerintah. Terima kasih sekali lagi ANTARA,” kata Prasetyo.

    Adapun pameran “Haluan Merah Putih, Satu Tahun Prabowo-Gibran” digelar oleh Kantor Berita ANTARA di ANTARA Heritage Center, Jakarta selama satu bulan, mulai dari 30 Oktober hingga 30 November 2025.

    Pameran itu menghadirkan sekitar 117 foto dan puluhan karya jurnalistik lainnya dalam berbagai bentuk.

    Selain Mensesneg, hadir juga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, dan para perwakilan kementerian/lembaga lainnya.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensesneg resmi buka pameran ANTARA “Haluan Merah Putih”

    Mensesneg resmi buka pameran ANTARA “Haluan Merah Putih”

    Hari ini Kantor Berita ANTARA memilih judul yang menurut saya sangat tepat karena diberi judul Haluan Merah Putih

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi beserta sejumlah jajaran menteri Kabinet Merah Putih secara resmi membuka pameran jurnalistik yang digelar Kantor Berita ANTARA bertajuk “Haluan Merah Putih, Satu Tahun Prabowo-Gibran”.

    Prasetyo Hadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kantor Berita ANTARA yang dalam satu tahun ini telah mendokumentasikan seluruh kegiatan dan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Hari ini Kantor Berita ANTARA memilih judul yang menurut saya sangat tepat karena diberi judul Haluan Merah Putih,” kata Prasetyo dalam pameran yang digelar di ANTARA Heritage Center, Jalan Antara, Jakarta, Kamis.

    Pembukaan secara resmi itu dilakukan setelah Prasetyo Hadi beserta sejumlah menteri menekan tombol pembukaan pameran. Adapun sejumlah pejabat lainnya yang hadir dan turut meresmikan, yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Dirut LKBN ANTARA Akhmad Munir, dan pejabat lainnya.

    Dia menyampaikan bahwa dalam satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran ini telah banyak program-program yang dijalankan, yang semuanya dilandasi oleh semangat dan kecintaan kepada bangsa dan negara.

    Saat ini, dia mengatakan bahwa dirinya bersama jajaran anggota kabinet telah diberi amanah untuk bersama-sama dengan insan pers guna menjalankan “Haluan Merah Putih” dalam segala aspek.

    Namun di sisi lain, dia juga merasa memiliki tanggung jawab yang tidak ringan. Karena selain mendokumentasi dan menyampaikan kinerja pemerintah kepada publik, pemerintah dan insan pers juga perlu memiliki kepekaan guna menghalau segala informasi yang tidak membawa kebaikan.

    “Hari ini terlalu banyak informasi-informasi yang berkembang yang sering kali tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, bahkan sering media-media, platform-platform digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab justru untuk menyebarkan sesuatu yang bisa memecah belah di antara kita sekalian,” kata dia.

    Adapun pameran “Haluan Merah Putih, Satu Tahun Prabowo-Gibran” digelar oleh Kantor Berita ANTARA selama satu bulan, mulai dari 30 Oktober hingga 30 November 2025. Pameran itu menghadirkan sekitar 117 foto dan puluhan karya jurnalistik lainnya dalam berbagai bentuk.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.