Tag: Budi Gunadi Sadikin

  • Video: Digitalisasi Sektor Kesehatan Permudah Masyarakat Akses Layanan

    Video: Digitalisasi Sektor Kesehatan Permudah Masyarakat Akses Layanan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikinmengatakan salah satu masalah di sektor kesehatan saat ini adalah terkait data. Pemerintah pun terus mendorong digitalisasi untuk meningkatkan akses layanan bagi masyarakat.

    Menurut Menkes, upaya digitalisasi kesehatan terinspirasi dari sistem perbankan, di mana ada data transaksi yang dikirim dan memiliki alur jelas. Melalui aplikasi Satu Sehat yang memiliki sistem serupa, setiap individu bisa memiliki datanya dan ketika berobat tidak perlu lagi berhadapan dengan rumitnya sistem administrasi.

    Saksikan dialog Syarifah Rahma bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Program Closing Bell CNBC Indonesia.

  • Video: Menkes Ungkap Dampak Penerapan Teknologi AI di Sektor Kesehatan

    Video: Menkes Ungkap Dampak Penerapan Teknologi AI di Sektor Kesehatan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penerapan teknologi di sektor Kesehatan menjadi fokus pemerintah saat ini. Menurut Menkes, teknologi robotic, AI hingga bioteknologi akan membawa dampak besar di layanan kesehatan masyarakat ke depannya.

    Saksikan dialog Syarifah Rahma bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (11/03/2025).

  • Cek Kesehatan Gratis Buat Ojol, Kuota 150 Ribu Pengendara per Hari – Page 3

    Cek Kesehatan Gratis Buat Ojol, Kuota 150 Ribu Pengendara per Hari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin gandengan dalam memastikan kesehatan pengemudi ojek online (ojol). Pemeriksaan kesehatan gratis dengan sasaran 150 ribu orang per hari.

    Menhub Dudy mengapresiasi inisiatif cek kesehatan gratis ke pengemudi transportasi online. Apalagi hal tersebut demi memastikan aspek keselamatan.

    “Ini sejalan dengan perhatian kami, yakni untuk menciptakan transportasi yang berkeselamatan,” tegas Dudy, mengutip keterangan resmi, Sabtu (22/3/2025).

    Dia menjelaskan, transportasi yang berkeselamatan tidak hanya berkaitan dengan kendaraannya saja, tapi juga individu sebagai pengemudi. Dia berharap agar program ini dapat terus ditingkatkan, sehingga makin banyak lagi masyarakat yang terlayani.

    “Jika pengemudinya sehat, maka dapat dipastikan bahwa ia dapat bekerja secara baik, maksimal, dan memerhatikan faktor keselamatan. Maka dari itu, saya sangat berharap program cek kesehatan gratis ini dapat ditingkatkan sehingga dapat melayani masyarakat yang lebih luas lagi,” ungkap Menhub Dudy.

    Menhub Dudy juga menyampaikan Kemenhub akan terus berkolaborasi dengan Kemenkes untuk meningkatkan keselamatan di semua moda transportasi di Indonesia, terutama dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025. Kolaborasi yang dimaksud yakni terkait penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan di berbagai titik, termasuk di simpul-simpul transportasi.

    “Kemenkes menjadi salah satu instansi yang memegang peran krusial dalam mendukung kesuksesan pelaksanaan angkutan Lebaran. Keterlibatan tenaga kesehatan sangat penting untuk menjamin keselamatan para pelaku perjalanan, baik pemudik maupun petugas transportasi. Dengan dilakukannya pemeriksaan fisik, darah, hingga urine oleh tenaga kesehatan di lapangan, diharapkan para pelaku perjalanan dapat melangsungkan mudik dan balik dengan aman dan juga nyaman,” pungkas Menhub Dudy.

     

  • Cek Kesehatan Gratis untuk Mitra Ojol Diharapkan Dapat Tingkatkan Produktivitas – Halaman all

    Cek Kesehatan Gratis untuk Mitra Ojol Diharapkan Dapat Tingkatkan Produktivitas – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan cek kesehatan gratis (CKG) yang menyasar mitra pengemudi ojek online (ojol) di kantor GOJEK, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (21/3/2025).

    Ia berharap, program ini menjadi cara untuk menjaga kesehatan sekaligus meningkatkan produktivitas para mitra yang mencari nafkah bagi keluarga.

    “Dan tujuan kami adalah supaya pengemudi sehat. Sasarannya agar masyarakat sehat. Jika sakit, maka sulit mencari nafkah.  Kalau mereka sehat, mereka bisa mendapat nafkah setiap hari,” ungkap Budi Gunadi.

    Budi Gunadi menyebut, Kemenkes terus mengejar target skrining kesehatan harian, dari awalnya hanya 9.000–10.000 orang, saat ini hampir 100 ribu orang per hari.

    “Tapi target kami  150.000 per hari. Dengan kolaborasi seperti ini, kami yakin bisa mencapai itu. Apalagi mitra Gojek banyak _banget_. Mereka bisa jadi contoh gaya hidup sehat,” tambahnya.

    Saat hasil pemeriksaan menunjukan adanya tanda mengarah ke tekanan darah tinggi atau kadar gula darah meningkat, maka bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut di puskesmas.

    Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, turut menekankan pentingnya kesehatan pengemudi dalam industri transportasi.

    “Transportasi bukan hanya soal kendaraan, tapi juga pengemudinya. Pengemudi yang sehat bisa bekerja secara optimal dan aman,” ujar Menhub.

    Menhub juga mengungkapkan bahwa kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan akan diperluas, terutama menjelang musim mudik Lebaran.

    “Kami juga akan bekerja sama saat mudik nanti. Kementerian Kesehatan akan menyiapkan pos-pos pemeriksaan kesehatan di terminal bus, stasiun, pelabuhan, dan bandara. Jadi para pengemudi bus, masinis, pilot, dan lainnya akan dicek kesehatannya sebelum bertugas,” jelasnya.

    Salah seorang pengemudi ojol yang ditemui Nico (47) mengatakan, dirinya baru pertama kali  berpartisipasi dalam cek kesehatan gratis ini.

    Nico sudah menjadi mitra pengemudi ojol sejak tahun 2015.

    “Saya senang bisa cek kolestrol dan gula darah supaya tau kami ada sakit atau tidak. Karena kami setiap hari bekerja di lapangan terkena debu, angin dan polusi. Semoga ke depan, pemeriksaan kesehatan ini bisa seperri general check-up seperti di rumah sakit ,” ungkap Nico yang ditemui di tempat yang sama.

     

  • Pemerintah Siapkan 30.000 Rumah Subsidi untuk Bidan hingga Perawat

    Pemerintah Siapkan 30.000 Rumah Subsidi untuk Bidan hingga Perawat

    Pemerintah Siapkan 30.000 Rumah Subsidi untuk Bidan hingga Perawat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan mengalokasikan 30.000 unit
    rumah subsidi
    yang diperuntukkan untuk
    tenaga kesehatan
    di seluruh Indonesia.
    Menteri PKP
    Maruarar Sirait atau Ara menuturkan, rumah murah diberikan karena tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

    Tenaga kesehatan
    merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat sehingga sudah sewajarnya mendapatkan akses hunian yang layak dan terjangkau,” ujar Ara dikutip dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
    Ara menuturkan, rencana rumah subsidi ini merupakan komitmen Presiden
    Prabowo Subianto
    guna memberikan dukungan kepada para tenaga kerja medis.
    “Ini sejarah dan terobosan pertama kali yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk tenaga kesehatan,” kata dia.
    Adapun, kuota rumah subsidi untuk tenaga kesehatan tersebut terbagi dengan rincian:
    15.000 untuk perawat, 10.000 untuk bidan, dan 5.000 untuk tenaga kesehatan masyarakat.
    Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pemerintah akan menyediakan tanahnya dan membangun rumah tersebut.
    “Terobosan luar biasa sekali karena harus menyediakan tanah kurang lebih 3 juta meter persegi untuk 30 ribu nakes dan pembiayaan yang tidak sedikit,” tutur Budi.
    Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menambahkan BP Tapera sebagai pengelola dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) siap mendukung program ini.
    Heru menjelaskan, syarat utama penerima manfaat adalah masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
    “Belum memiliki rumah, dan maksimal penghasilan sebesar Rp 6 juta per bulan untuk yang tidak kawin dan Rp 8 juta bagi yang berstatus kawin,” jelas Heru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbauan Menkes Jelang Mudik! Waspadai ‘Microsleep’, Jaga Tensi-Tidur Harus Cukup

    Imbauan Menkes Jelang Mudik! Waspadai ‘Microsleep’, Jaga Tensi-Tidur Harus Cukup

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau para pemudik untuk tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan saat sudah kelelahan. Demi menghindari risiko kecelakaan, penting untuk memaksimalkan kualitas tidur dan memastikan badan benar-benar bugar.

    “Tidurnya harus cukup, tekanan darah dijaga supaya sehat, kasus-kasus microsleep biasanya karena kurang tidur, itu nanti dicek tekanan darah ketahuan biasanya,” terang pria yang akrab disapa BGS, saat ditemui detikcom di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Secara berkala, pemerintah disebut akan mengecek kondisi sopir-sopir bus maupun pengendara yang hendak mudik, demi memastikan kelancaran perjalanan.

    Meski tidak ada rekomendasi khusus kapan waktu terbaik yang dinilai paling aman untuk berkendara jauh saat mudik, Menkes Budi berpesan untuk menjaga jam tidur minimal di delapan jam.

    “Enam sampai delapan jam idealnya, jangan di bawah enam jam,” lanjutnya.

    “Kalau di luar negeri itu ada aturannya, dia boleh nyetirnya berapa jam, sehabis itu istirahat. Ini nanti saya mesti ngomong juga sama Pak Menhub, karena kalau di Indonesia kadang-kadang langsung digas saja,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Pemudik Bisa Cek Kesehatan Gratis, yang Belum Ultah Boleh Ikut Kok!

    Pemudik Bisa Cek Kesehatan Gratis, yang Belum Ultah Boleh Ikut Kok!

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyediakan sejumlah titik untuk para pemudik melakukan cek kesehatan gratis (CKG). Tidak perlu menunggu tanggal ulang tahun dan tiket di SATU SEHAT, warga bisa langsung mendatangi posko mudik yang disediakan.

    Selain sejumlah posko, masyarakat juga bisa melakukan CKG di tempat tujuan mudik atau kampung halaman. Meski begitu, jumlah jenis pemeriksaan di dua lokasi tersebut relatif terbatas.

    “Jadi yang untuk pemudik ini paket cepat dengan 10 jenis pemeriksaan,” tandas Menkes saat ditemui di Kemang Timur, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Adapun pemeriksaan tersebut termasuk cek gula darah, tekanan darah, lingkar perut, hingga kemungkinan kolesterol tinggi.

    “Paket cepat kita buka di terminal-terminal bus, di bandara juga kita coba, di pelabuhan juga, ada juga di titik-titik tol, yang mudik lewat jalur darat,” lanjutnya.

    Sementara bagi warga yang ingin melakukan cek kesehatan gratis lebih lengkap, meliputi pemeriksaan mata, kesehatan jiwa, dan sebagainya, bisa dilakukan di puskesmas dan fasilitas kesehatan sesuai domisili.

    Menkes memperluas cek kesehatan gratis di luar puskesmas, termasuk ke perkantoran. Harapannya, bisa meningkatkan jumlah pendaftar yang saat ini baru berkisar 90 ribu per hari, menjadi minimal 150 ribu orang dalam satu hari.

    CKG di perkantoran bisa dilakukan secara mandiri, yakni kantor menyediakan sarana dan fasilitas check-up yang sudah sesuai dengan standar Kemenkes RI, dan hasilnya diinput oleh Dinas Kesehatan masing-masing wilayah. Kedua, bisa juga dilakukan bekerja sama dengan Kemenkes RI untuk ketersediaan atau supply alat dan tenaga medis dalam CKG.

    (naf/up)

  • Kemenkes Ungkap Lebih dari 777 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis

    Kemenkes Ungkap Lebih dari 777 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa hingga 16 Maret 2025, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah menarik lebih dari 777 ribu pendaftar dari 9.285 Puskesmas di 502 kabupaten/kota dan 38 provinsi di seluruh Indonesia.

    Pencapaian ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Selama periode 10 Februari hingga 15 Maret 2025, tercatat 20 kabupaten/kota dengan tingkat kehadiran tertinggi. Kabupaten Lamongan menempati posisi pertama dengan 27.284 peserta, diikuti oleh Mojokerto dengan 24.361 peserta, serta Kota Semarang dengan 19.997 peserta.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Cek Kesehatan Gratis merupakan salah satu inisiatif kesehatan terbesar yang pernah dilaksanakan Kementerian Kesehatan RI. Program ini ditargetkan untuk menjangkau lebih dari 280 juta masyarakat Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan secara menyeluruh.

    Melalui Program ini, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan pemeriksaan kesehatan, mulai dari skrining penyakit jantung dan kanker hingga pemeriksaan kesehatan mental. Secara khusus, program ini memberikan perhatian lebih kepada ibu hamil dan balita dengan pemeriksaan dini untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak awal.

    “Khususnya bagi ibu hamil dan Balita, program ini menyediakan pemeriksaan kesehatan yang sangat penting untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini,” ujar Menkes dikutip dari laman Kemenkes RI, (17/3).

    CKG disusun berdasarkan siklus hidup masyarakat dan berfokus pada tiga momentum utama: ulang tahun, sekolah, serta pemeriksaan khusus bagi ibu hamil dan balita. Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, pemeriksaan bagi masyarakat usia 0-16 tahun dan 18 tahun ke atas dilakukan sesuai tanggal ulang tahun masing-masing individu.

    Mulai Juli 2025, CKG akan diperluas ke lingkungan sekolah, menyasar anak usia 7-17 tahun guna memastikan pemeriksaan kesehatan rutin bagi siswa. Sementara itu, pemeriksaan untuk ibu hamil dan balita akan dilakukan di Puskesmas dan Posyandu, mencakup skrining hormon, deteksi penyakit jantung bawaan, pemeriksaan gigi, serta kesehatan mata, telinga, dan tekanan darah.

    Untuk orang dewasa dan lansia, program ini menitikberatkan pada pemeriksaan risiko stroke, kanker, serta kesehatan mental dan fisik. Selain itu, CKG juga mencakup skrining kesehatan jiwa sejak usia sekolah dasar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.

    Program Cek Kesehatan Gratis juga mencakup skrining kesehatan jiwa yang menyasar mulai dari tingkat SD.

    “Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental yang sering kali terabaikan,” ucap Menkes.

    Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyampaikan bahwa target pemeriksaan CKG akan terus ditingkatkan. Saat ini, Kemenkes menargetkan 50 ribu pemeriksaan per hari, yang diharapkan dapat meningkat menjadi 100 ribu, hingga mencapai 300 ribu pemeriksaan per hari guna mencapai 100 juta pemeriksaan setiap tahunnya.

    “Lamongan, Mojokerto, Semarang, Jember, Demak berhasil karena ada instruksi kepala daerahnya jelas, kemudian data-data nya juga bagus, ada data yang diberikan dari pimpinan wilayah, Kades atau Lurah,” ujar Bima.

    (suc/suc)

  • Budayakan Pola Hidup Sehat, Menkes Tekankan Karyawan Kantoran Juga Harus Ikut Pemeriksaan Kesehatan – Halaman all

    Budayakan Pola Hidup Sehat, Menkes Tekankan Karyawan Kantoran Juga Harus Ikut Pemeriksaan Kesehatan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBNNEWS.COM,JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menekankan, karyawan kantoran juga harus ikut pemeriksaan kesehatan.

    Ia menuturkan, deteksi dini pada satu penyakit dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.

    “Semakin awal suatu penyakit terdeteksi, semakin besar kemungkinan seseorang dapat menjalani hidup sehat hingga usia lanjut,” kata dia dalam kegiatan KADIN baru-baru ini di Jakarta.

    Mantan dirut Bank Mandiri ini mengungkapkan saat ini, masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala.

    Ia menyoroti bahwa banyak orang lebih fokus pada pengobatan setelah sakit, daripada melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini.

    Padahal, pencegahan tidak hanya lebih efektif tetapi juga lebih ekonomis dibandingkan dengan pengobatan penyakit yang sudah parah.

    Perubahan paradigma ini sangat penting untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan.

    “Saya mengusulkan agar perusahaan memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis bagi karyawannya. Harapannya dapat membudayakan pola hidup sehat yang berorientasi pada pencegahan, sehingga menciptakan generasi yang lebih sehat di masa depan,” harap Budi Gunadi.

    Di kesempatan itu, Budi berharap Kadin menyelenggarakan lomba kesehatan bagi perusahaan anggota Kadin.

    “Saya titip ke pak Ani, saya mau kalau bisa boleh setiap anggota Kadin diberikan lomba, nanti kalau boleh kita kerja sama dengan Kadin, sama karyawan-karyawati perusahaan di bawah Kadin, kita skrining kesehatan kemudian kita lombakan apakah semua karyawannya sehat,” ujar Menkes Budi.

    Tujuan utama dari lomba ini adalah untuk mengidentifikasi perusahaan dengan tingkat kesehatan karyawan terbaik. Salah satu indikator yang akan diukur adalah seberapa jarang karyawan memerlukan perawatan di rumah sakit.

    Selain itu, diharapkan tidak ada anggota keluarga karyawan yang meninggal sebelum mencapai usia pensiun, sebagai cerminan dari kualitas hidup yang lebih baik.

  • Warga Antusias, Pendaftar Cek Kesehatan Gratis Terus Naik

    Warga Antusias, Pendaftar Cek Kesehatan Gratis Terus Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, jumlah pendaftar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mengalami lonjakan signifikan sejak pertama kali diluncurkan. Dalam kurun waktu satu bulan, jumlah peserta telah mencapai 530.000 orang.

    Budi mengungkapkan, tren pendaftaran harian program CKG terus meningkat. Apabila di awal peluncuran jumlah pendaftar per hari hanya sekitar 2.000 orang, kini jumlahnya telah melonjak hingga 41.000 orang per hari.

    “Per harinya sudah naik. Per kemarin yang daftar sudah 41.000 per hari, jadi trennya sudah mulai naik,” kata Menkes Budi di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).

    Menkes juga mengajak media untuk turut serta dalam menyebarluaskan informasi mengenai program CKG agar semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan memanfaatkannya.

    “Kami mengajak teman-teman media untuk membantu mensosialisasikan program ini agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat,” tambah Budi.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi mengungkapkan,  meskipun kuota pendaftaran harian yang disediakan cukup besar, yaitu 300.000 orang per hari, jumlah pendaftar masih tergolong rendah.

    “Saat ini jumlah pendaftar cek kesehatan gratis masih sekitar 40.000 per hari, padahal kita memiliki kapasitas hingga 300.000 orang per hari dengan 10.000 puskesmas yang tersedia,” jelas Endang seusai menghadiri Konferensi Nasional Perempuan 2025 di Jakarta, Selasa (11/3/2025), dikutip dari Antara.