Tag: Budi Gunadi Sadikin

  • Sesuai Standar WHO, Menkes Naikkan Wajib Periksa Kehamilan di RI Jadi 8 Kali

    Sesuai Standar WHO, Menkes Naikkan Wajib Periksa Kehamilan di RI Jadi 8 Kali

    Jakarta

    Antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan bakal dinaikkan menjadi delapan kali, buntut tingginya angka kematian ibu dan anak. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyebut perubahan ini menyesuaikan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Angka kematian bayi di Indonesia tercatat lebih dari 30 ribu dalam setahun. Ketiga pemicu terbanyak adalah sepsis, gangguan pernapasan, dan kelainan bawaan (kongenital), yang menurutnya bisa dicegah dengan penilaian risiko sedini mungkin sebelum persalinan.

    “Soal kematian ibu dan anak yang masih tinggi, ini ANC-nya kita akan naikkan, ANC di kita itu sebelumnya 6 kali, itu kita naikkan menjadi 8 kali sesuai standar WHO,” beber Menkes dalam peringatan World Patient Safety Day 2025, Selasa (19/8/2025).

    “Supaya kita bisa lihat secara lebih dini, karena ada waktu 9 bulan untuk menjaga kesehatan si ibu dan bayi, kalau 9 bulan nggak ketemu ini keterlaluan kita, karena secara science bisa dicegah,” lanjutnya.

    Kenaikan jumlah pemeriksaan ibu hamil demi mencegah risiko kematian saat persalinan. Walhasil, saat ini hampir setiap bulan ibu hamil wajib menjalani pemeriksaan.

    Menkes juga akan mengatur regulasi persalinan agar tidak selalu melahirkan di rumah sakit. Persalinan normal diarahkan untuk bisa dilakukan dengan bidan, berkoordinasi bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

    Dalam pengkategorian, bidan diberikan bintang tertentu sesuai kemampuannya, untuk bisa melakukan persalinan normal. Bila dalam empat kali pemeriksaan, nihil risiko yang ditemukan pada bayi dan si ibu, persalinan diarahkan untuk dilakukan dengan bidan.

    Lain halnya bila ditemukan risiko sedang hingga tinggi karena komplikasi dan kondisi bayi, disarankan untuk melakukan persalinan dengan dokter di fasilitas kesehatan puskesmas hingga rumah sakit.

    “Dari 6 jadi 8, jadi hampir setiap bulan periksa kondisi bayinya. Diharapkan nanti kita bisa mengkategorisasikan secara lebih dini, ini kondisi normal biar bidan yang urus, ini agak berisiko, dokter yang handle, berisiko tinggi digeser langsung ke rumah sakit,” pungkasnya.

    (naf/naf)

  • Menkes Sentil Angka Kematian Bayi di Indonesia Tinggi, Cuma Lebih Baik dari Laos-Myanmar

    Menkes Sentil Angka Kematian Bayi di Indonesia Tinggi, Cuma Lebih Baik dari Laos-Myanmar

    Jakarta

    Angka kematian bayi di Indonesia masih jauh lebih tinggi ketimbang banyak negara lain di ASEAN. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan menyoroti jumlahnya hanya lebih baik dibandingkan laporan kasus Laos dan Myanmar.

    Indonesia mencatat sedikitnya lebih dari 30 ribu bayi meninggal setiap tahun saat lahir. Angkanya disebut terus meningkat.

    “Kalau dibandingkan dengan Singapura, angka kematian bayi mereka hanya 2 per seribu kelahiran. Malaysia 6 sampai 7 per seribu, Thailand 7 sampai 8 per seribu kelahiran. Indonesia jauh lebih tinggi, bahkan Vietnam lebih baik dari kita,” beber Budi dalam peringatan World Patient Safety Day 2025, Selasa (19/8/2025).

    Menkes mewanti-wanti agar Indonesia jangan sampai tersalip negara-negara yang sebelumnya berada di bawah.

    Persoalan Data

    Menurutnya, angka kematian bayi yang tercatat masih belum sepenuhnya mencerminkan kondisi riil di lapangan. Berkaca pada masa pandemi COVID-19, banyak kasus yang tidak terlaporkan. “Yang terecord di kita cuma 33 ribu. Tapi bisa jadi jumlah yang sebenarnya mencapai 100 ribu kasus per tahun,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, ia meminta seluruh jajaran Kementerian Kesehatan hingga Dinas Kesehatan daerah memperkuat registrasi kelahiran dan kematian.

    “Yuk, dicatat yang benar. Ini sama seperti waktu COVID-19. Kalau pencatatan tidak rapi, kondisi kita akan makin lama makin jelek,” tegasnya.

    Kematian Terjadi di RS

    Budi juga menyoroti fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit, sebagai titik krusial. Data Kemenkes menunjukkan lebih dari 90 persen kematian bayi terjadi di rumah sakit, dengan sekitar 60 persen kasus disebabkan keterlambatan rujukan.

    “Kalau 92 hingga 95 persen kematian terjadi di rumah sakit, berarti memang sistem rumah sakitnya yang harus dibereskan. Mulai dari tata kelola melahirkan, penanganan infeksi, ruang operasi, sampai pelayanan neonatal,” ujarnya.

    Ia menambahkan, puskesmas dan bidan tetap perlu diperkuat. Namun, rumah sakit yang menjadi rujukan ibu dan anak justru harus menjadi prioritas perbaikan.

    Tiga penyebab utama kematian bayi di Indonesia adalah sepsis, gangguan pernapasan, dan kelainan bawaan (kongenital). “Masa ngurusin sepsis saja ruang operasi kita masih bermasalah. Kalau rumah sakit tidak dibereskan, sulit menurunkan angka kematian ini,” tegasnya.

    Budi mengingatkan bahwa isu angka kematian ibu dan bayi bukan sekadar angka statistik. “Coba bayangkan kalau yang meninggal itu keluarga kita sendiri. Jangan kita hanya rapat-rapat saja, tapi jumlah kematiannya tidak turun-turun,” katanya.

    Menkes meminta seluruh pihak dari pusat hingga daerah untuk serius menurunkan angka kematian ibu dan bayi. “Kalau kita bisa bereskan sistem pencatatan, rumah sakit, dan layanan rujukan, saya yakin angka kematian bisa kita tekan,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)

  • Menkes harap HUT Ke-80 RI momentum rakyat selalu jaga kesehatan

    Menkes harap HUT Ke-80 RI momentum rakyat selalu jaga kesehatan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum bagi masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan sehingga bisa memperpanjang usia harapan hidup.

    “Semoga masyarakat Indonesia selalu sehat dan usia panjang,” ujar Budi Gunadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu.

    Dalam upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Budi mengenakan pakaian adat Batak Karo, Sumatera Utara.

    Dia beralasan pakaian adat tersebut dipilih karena sang istri merupakan orang Batak.

    Sementara itu, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman berharap HUT Ke-80 RI menjadi momentum bagi masyarakat untuk bersatu dan berkolaborasi memikirkan kepentingan bangsa dan negara.

    ‘Harapannya dengan momentum HUT Ke-80 Kemerdekaan RI saatnya kita bersatu berkolaborasi untuk memikirkan kepentingan yang jauh lebih besar yaitu Indonesia bekerja untuk rakyat,” ucap Maman yang hadir di Istana Merdeka mengenakan busana adat Melayu Kalimantan.

    Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

    Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pesan Bahlil di HUT ke-80 RI: Sumber Daya Alam Jangan Hanya untuk Pengusaha Besar

    Pesan Bahlil di HUT ke-80 RI: Sumber Daya Alam Jangan Hanya untuk Pengusaha Besar

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia turut menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka pada hari ini, Minggu (17/8/2025).

    Bahlil pun berpesan bahwa masyarakat perlu menjaga keutuhan NKRI, serta memaknai kemerdekaan tidak hanya sebagai bentuk melepaskan diri dari penjajahan, tetapi bagaimana mengisi kemerdekaan tersebut.

    Tak ketinggalan, Bahlil juga mengingatkan bahwa sumber daya alam Indonesia perlu dikelola secara merata, tidak hanya dikelola oleh segelintir pengusaha besar.

    “Tujuan daripada kemerdekaan itu adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks ESDM, sumber daya alam kita harus dikelola sebaik-baiknya, untuk seluruh rakyat Indonesia, jangan hanya pengusaha besar, tetapi pengusaha kecil juga,” ujar Bahlil kepada wartawan, Minggu (17/8/2025).

    Adapun, hal itu sesuai amanat yang tertuang dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang berbunyi: “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

    Di lain sisi, ada beberapa nama-nama besar konglomerat di Tanah Air yang memegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam di Tanah Air.

    Beberapa di antaranya yakni Grup Salim dan Bakrie mengelola bisnis emas melalui PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), Low Tuck Kwong pendiri Bayan Resources sebagai salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, hingga Prajogo Pangestu melalui Barito Grup yang mengelola bisnis Petrokimia.

    Selain itu, Bahlil juga menekankan pentingnya pemerataan listrik ke berbagai wilayah di Indonesia, tak hanya terpusat di kota-kota besar.

    “Listrik jangan hanya di kota, tapi di desa-desa juga. Sumber daya alam kita harus kita kelola sebaik-baiknya, untuk kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara,” pungkasnya.

    Adapun, beberapa Menteri Kabinet Merah Putih lainnya juga turut hadir dalam Upacara Kenegaraan HUT ke-80 RI, di antaranya yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, hingga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.

  • Alasan Bahlil Lahadalia Pakai Baju Adat Solo saat Upacara HUT ke-80 RI

    Alasan Bahlil Lahadalia Pakai Baju Adat Solo saat Upacara HUT ke-80 RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tiba di Istana Merdeka dalam rangka menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada hari ini, Minggu (17/8/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, Bahlil tiba di Istana mengenakan pakaian adat Solo, Jawa Tengah bernuansa hitam dengan blangkon berkelir cokelat. Ini merupakan momentum unik, lantaran pada beberapa upacara kenegaraan sebelumnya, Bahlil selalu mengenakan pakaian adat dari Indonesia Timur.

    “Kemarin-kemarin kan kita sudah pakai baju adat Papua, Sulawesi, Maluku. Nah, sekarang saya pakai adat Jawa, kita kan satu nusa satu bangsa,” ujar Bahlil kepada wartawan, Minggu (17/8).

    Menurutnya, seluruh baju adat Nusantara perlu dilestarikan, dan dia berharap agar masyarakat Indonesia tidak membeda-bedakan antara satu suku dengan yang lainnya.

    “Saya pikir kan seluruh baju adat itu harus dilestarikan, jangan kita membeda-bedakan antara satu suku. Sesama anak bangsa harus semuanya sama, termasuk pakaian adatnya,” jelasnya.

    Ketika ditanya apakah Bahlil mengenakan pakaian adat Solo karena berkaitan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Bahlil pun menampik dan menyebut bahwa sang istri juga berasal dari Jawa Tengah. “Istri saya kan juga orang sana [Jawa Tengah],” singkatnya.

    Sebagai informasi, beberapa Menteri Kabinet Merah Putih lainnya juga turut hadir dalam Upacara Kenegaraan HUT ke-80 RI, di antaranya yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, hingga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.

    Tak hanya itu, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hadir dalam upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025), setelah beberapa kali absen dalam perayaan kemerdekaan RI di tahun-tahun sebelumnya.

    Dalam perayaan upacara HUT ke-80 RI, SBY tampak duduk berdampingan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). SBY tampak mengenakan setelan jas hitam lengkap dengan dasi berwarna merah dan peci hitam.

  • Masalah kesehatan anak Indonesia dari hasil Cek Kesehatan Gratis

    Masalah kesehatan anak Indonesia dari hasil Cek Kesehatan Gratis

    Sumber: Radio Elshinta

    Masalah kesehatan anak Indonesia dari hasil Cek Kesehatan Gratis
    Multimedia   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 16 Agustus 2025 – 15:30 WIB

    Elshinta.com – Ternyata masalah kesehatan terbesar pelajar Indonesia bukan flu atau diare — tapi gigi!

    Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah kini digelar serentak di sekolah rakyat, sekolah formal, madrasah, hingga pesantren. Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, hampir 50% siswa alami masalah gigi.

    Disusul gangguan penglihatan, anemia, tekanan darah tidak stabil, TBC, hingga kecemasan dan depresi akibat gadget dan tekanan sosial.

    Cek kesehatan kali ini juga mulai mengenalkan pemeriksaan kesehatan jiwa, agar masalah psikologis bisa terdeteksi lebih dini. Penasaran langkah pemerintah mengatasinya?

    Simak pembahasan lengkapnya di podcast Elshinta bersama Wamenkes Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Anggaran Kemenkes 2026 Naik Jadi Rp114 Triliun, Ini Prioritas Prabowo

    Anggaran Kemenkes 2026 Naik Jadi Rp114 Triliun, Ini Prioritas Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut anggaran pelaksanaan program prioritas pada tahun kedua pemerintahan Prabowo Subianto meningkat 8% menjadi Rp114 triliun pada 2026 dari tahun sebelumnya Rp105,6 triliun.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tak hanya anggaran Kemenkes, untuk sejumlah program prioritas transformasi kesehatan tahun depan juga bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) kesehatan senilai Rp14,5 triliun.

    “Kita juga ada anggaran yang kita salurkan melalui APBD sekitar Rp14,5 triliun. Jadi total di 2026 Rp128 triliun,” kata Budi dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Jumat (16/8/2025).

    Dia menerangkan bahwa anggaran terbesar dialokasikan untuk pembiayaan BPJS yang masuk dalam dana pembiayaan dan tata kelola kesehatan senilai Rp59 triliun pada tahun depan.

    Alokasi anggaran terbesar kedua adalah layanan kesehatan di rumah sakit (RS) senilai Rp31 triliun. Adapun, layanan yang dimaksud mencakup peningkatan pelayanan untuk 10 penyakit prioritas, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, pengembangan RS UPT Vertikal.

    “Ketiga adalah layanan primer di posyandu puskesmas ini sebesar Rp24 triliun setengahnya dianggarkan di Kemenkes, setengahnya lagi dianggarkan ke pemerintah daerah,” jelasnya.

    Anggaran terbesar keempat yaitu dukungan manajemen untuk belanja pegawai, ops, dan perkantoran yakni Rp9,2 triliun.

    Kelima, anggaran untuk pengelolaan SDM kesehatan senilai Rp3,7 triliun yang mencakup penyediaan SDM kesehatan, peningkatan kualitas SDM, dan pemerataan SDM kesehatan.

    “Kemudian, saya tampilkan sedikit ini program prioritas seperti BPJS Rp59 triliun, kita juga ada di RS-RS Rp32 triliun itu termasuk RS Kemenkes yang tahun ini diharapkan bisa naik dari Rp20 triliun mungkin ke Rp26 triliun,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Budi juga menyebutkan, rencana pembangunan RS di 34 kabupaten/kota daerah terpencil dengan anggaran Rp9,7 triliun dan untuk pengembangan pendidikan dokter dan dokter spesialis sebesar Rp2,5 triliun.

    “Anggaran yang kita salurkan lewat pemda itu sekitar Rp12,7 triliun untuk men-support aktivitas layanan primer di 508 kab/kota,” pungkasnya.

  • UPH Festival 2025 Jadi Awal Perjalanan Ilmu dan Karakter 6.500 Mahasiswa Baru

    UPH Festival 2025 Jadi Awal Perjalanan Ilmu dan Karakter 6.500 Mahasiswa Baru

    Jakarta: Universitas Pelita Harapan (UPH) menyambut lebih dari 6.500 mahasiswa baru dari seluruh Indonesia dan mancanegara melalui UPH Festival 2025.

    Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Agustus 2025, ini menjadi gerbang awal bagi generasi baru UPH untuk memulai perjalanan akademik, spiritual, dan pengembangan karakter. Tahun ini, sekitar 70 mahasiswa internasional dari berbagai negara turut memperkaya keberagaman komunitas UPH.

    UPH Festival bukan sekadar kegiatan orientasi, melainkan proses awal pembentukan pemimpin yang berdampak. Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., secara resmi melantik mahasiswa baru dalam Convocation.

    Dalam kesempatan ini, Dr. (H.C.) James Riady, Pendiri Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), turut menyampaikan pesan inspirasi. “Pendidikan di UPH bukan sekadar memperoleh informasi, tetapi tentang transformasi—menemukan siapa diri Anda, mengapa Anda ada, dan bagaimana Anda dapat memberi dampak bagi dunia,” sambut Rektor UPH.

    Salah satu agenda utama adalah Seminar Distinguished Guest Speaker (DGS) bertema “Principled Technology: Stewarding Intelligence with Integrity”. Sesi ini dibagi berdasarkan bidang: teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Di bidang teknologi, hadir Rizaldi Sistiabudi, Ph.D. (Dekan Fakultas Artificial Intelligence UPH) dan Timothy Utama (Director of Operations Bank Mandiri). Timothy Utama menekankan pentingnya AI sebagai alat untuk memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikan manusia.

    Pada sesi pendidikan, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M. Eng., Ph.D. (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI) mendorong mahasiswa untuk mengejar mimpi dan menciptakan inovasi yang membanggakan bangsa. Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed. (President of UPH) juga menegaskan pentingnya pembekalan mahasiswa sejak awal perkuliahan melalui UPH Festival agar mereka bisa menggali ilmu dan membentuk cara pandang terhadap dunia.

    Sementara itu, di sesi kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU (Menteri Kesehatan Republik Indonesia) mengajak mahasiswa untuk merangkul AI sebagai alat bantu mempercepat diagnosis dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan.

    Caroline Riady (CEO dan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group) dan David Utama (Presiden Direktur Siloam Hospitals Group) juga berbagi pandangan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan tantangan di sektor kesehatan Indonesia.

    Rangkaian acara ini tidak hanya berisi seminar, tetapi juga pertandingan basket persahabatan, sesi Health and Wellness, Campus Life Introduction, hingga Faculty and Study Program Fellowship.

    Puncak acara pada hari ketiga menghadirkan Founder’s 5K Run, UPH Leadership Journey, Parents Gathering, Alumni Homecoming, dan Closing Celebration yang dimeriahkan penampilan musik serta pertunjukan formasi drone spektakuler.

    Jakarta: Universitas Pelita Harapan (UPH) menyambut lebih dari 6.500 mahasiswa baru dari seluruh Indonesia dan mancanegara melalui UPH Festival 2025.
     
    Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Agustus 2025, ini menjadi gerbang awal bagi generasi baru UPH untuk memulai perjalanan akademik, spiritual, dan pengembangan karakter. Tahun ini, sekitar 70 mahasiswa internasional dari berbagai negara turut memperkaya keberagaman komunitas UPH.
     
    UPH Festival bukan sekadar kegiatan orientasi, melainkan proses awal pembentukan pemimpin yang berdampak. Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., secara resmi melantik mahasiswa baru dalam Convocation.

    Dalam kesempatan ini, Dr. (H.C.) James Riady, Pendiri Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), turut menyampaikan pesan inspirasi. “Pendidikan di UPH bukan sekadar memperoleh informasi, tetapi tentang transformasi—menemukan siapa diri Anda, mengapa Anda ada, dan bagaimana Anda dapat memberi dampak bagi dunia,” sambut Rektor UPH.
     
    Salah satu agenda utama adalah Seminar Distinguished Guest Speaker (DGS) bertema “Principled Technology: Stewarding Intelligence with Integrity”. Sesi ini dibagi berdasarkan bidang: teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Di bidang teknologi, hadir Rizaldi Sistiabudi, Ph.D. (Dekan Fakultas Artificial Intelligence UPH) dan Timothy Utama (Director of Operations Bank Mandiri). Timothy Utama menekankan pentingnya AI sebagai alat untuk memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikan manusia.
     
    Pada sesi pendidikan, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M. Eng., Ph.D. (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI) mendorong mahasiswa untuk mengejar mimpi dan menciptakan inovasi yang membanggakan bangsa. Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed. (President of UPH) juga menegaskan pentingnya pembekalan mahasiswa sejak awal perkuliahan melalui UPH Festival agar mereka bisa menggali ilmu dan membentuk cara pandang terhadap dunia.
     
    Sementara itu, di sesi kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU (Menteri Kesehatan Republik Indonesia) mengajak mahasiswa untuk merangkul AI sebagai alat bantu mempercepat diagnosis dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan.
     
    Caroline Riady (CEO dan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group) dan David Utama (Presiden Direktur Siloam Hospitals Group) juga berbagi pandangan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan tantangan di sektor kesehatan Indonesia.
     
    Rangkaian acara ini tidak hanya berisi seminar, tetapi juga pertandingan basket persahabatan, sesi Health and Wellness, Campus Life Introduction, hingga Faculty and Study Program Fellowship.
     
    Puncak acara pada hari ketiga menghadirkan Founder’s 5K Run, UPH Leadership Journey, Parents Gathering, Alumni Homecoming, dan Closing Celebration yang dimeriahkan penampilan musik serta pertunjukan formasi drone spektakuler.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)

  • Fakta-fakta Kanker, Diidap Mpok Alpa Sebelum Meninggal Dunia

    Fakta-fakta Kanker, Diidap Mpok Alpa Sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta

    Kabar duka datang dari komedian dan presenter Mpok Alpa, Jumat (15/8/2025). Mpok Alpa meninggal dunia usai bergelut melawan penyakit kanker.

    Berita ini disampaikan oleh rekannya, Raffi Ahmad dan Irfan Hakim di acara FYP Trans 7. Mpok Alpa menghembuskan napas terakhirnya di usia 38 tahun.

    “Jadi memang dia ini sakit kanker ya sudah beberapa bulan ini mengeluh sakit karena penyakit yang diidapnya,” ungkap Raffi Ahmad di FYP, Trans7, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).

    Raffi Ahmad bercerita, rekannya tersebut sudah menjalani pengobatan kanker sejak hamil anak kembar. Belum diketahui jenis kanker apa yang dialami Mpok Alpa.

    Sebenarnya Mpok Alpa sudah mengidap penyakit tersebut sejak lama. Namun, teman-temannya menutupi hal tersebut demi menjaga privasi Mpok Alpa.

    “Kita menjaga privasi Mpok Alpa. Dia nggak mau kondisinya diketahui banyak orang,” kata Irfan Hakim, pada Jumat (15/8/2025).

    “Memang keinginan almarhumah untuk menjaga semuanya,” timpal Raffi.

    Menyoal Penyakit Kanker

    Kanker adalah penyakit yang bisa bermula di hampir semua organ atau jaringan tubuh saat sel-sel abnormal tumbuh tidak terkendali, melampaui batas normalnya, dan menyerang tubuh di sekitarnya dan atau menyebar ke organ lain.

    Proses yang terakhir ini disebut metastasis dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Neoplasma dan tumor ganas adalah sebutan umum lainnya untuk kanker.

    Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di dunia, dengan perkiraan 9,6 juta kematian, atau 1 dari 6 kematian, pada tahun 2018.

    Kanker yang Sering Dialami Wanita

    Ada dua jenis kanker dengan kasus terbanyak dialami wanita di Indonesia, yaitu kanker serviks dan payudara. Kedua jenis kanker ini juga menjadi salah satu perhatian utama Kementerian Kesehatan.

    Ini juga menjadi masalah besar mengingat kanker seringkali terlambat terdeteksi, sehingga pasien lebih sulit sembuh dan kualitas hidup menurun.

    “Kanker serviks adalah kanker pembunuh kedua untuk perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Jadi mungkin setiap 25 menit ada satu orang perempuan di Indonesia meninggal akibat kanker,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah kesempatan.

    Menurut data Globocan tahun 2020, ada sebanyak 65.858 kasus baru kanker payudara atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker baru di seluruh Indonesia. Sementara, kasus baru kanker serviks berada di angka 36.633 kasus, atau sekitar 9,2 persen.

    Kanker Payudara

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker payudara terjadi saat sel-sel payudara mengalami mutasi dan berubah menjadi sel kanker. Hingga saat ini, ahli belum mengetahui secara pasti apa yang memicu perubahan tersebut.

    Tapi, mereka memetakan beberapa faktor risiko kanker payudara, di antaranya meliputi usia 55 tahun atau lebih, riwayat keluarga, genetika, kebiasaan merokok, kegemukan, paparan radiasi, konsumsi minuman beralkohol, hingga riwayat terapi hormon.

    Adapun beberapa gejala kanker payudara yaitu:

    Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara.Benjolan atau massa, yang mungkin sekecil biji kacang polong.Benjolan atau penebalan di atau dekat payudara, atau di ketiak, yang bertahan selama siklus menstruasi.Perubahan tampilan atau rasa kulit pada payudara atau puting. Kulit mungkin terlihat berlesung, berkerut, bersisik, atau meradang. Warnanya bisa menjadi merah, ungu, atau lebih gelap dibandingkan bagian lain payudara.Area keras seperti marmer di bawah kulit.Keluarnya cairan dari puting yang bercampur darah atau bening.

    Kanker Serviks

    Kanker serviks umumnya disebabkan oleh Human Papilloma virus (HPV). Infeksi virus ini biasanya menyebar melalui kontak seksual lalu. Ketika sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan, maka infeksi ini akan terjadi dan memicu kanker serviks.

    Beberapa tanda gejala dari kanker serviks stadium awal yaitu:

    Cairan vagina berair atau berdarah yang mungkin banyak dan berbau tidak sedap.Pendarahan vagina setelah berhubungan seks, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause.Nyeri saat berhubungan seks (dyspareunia).

    Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ di sekitarnya, gejala yang muncul meliputi:

    Sulit atau nyeri saat buang air kecil, terkadang disertai darah dalam urine.Diare, nyeri, atau pendarahan dari rektum saat buang air besar.Kelelahan, penurunan berat badan, dan hilangnya nafsu makan.Perasaan tidak sehat secara umum.Nyeri punggung tumpul atau pembengkakan pada kaki.Nyeri panggul atau perut.

    Kanker Rentan Menyerang Usia Muda

    Berdasarkan riset yang dipublikasikan Lancet Public Health, generasi Milenial dan Generasi X lebih mungkin didiagnosis dengan 17 jenis kanker, termasuk sembilan jenis kanker yang angkanya menurun pada orang dewasa yang lebih tua.

    “Apa yang terjadi pada generasi ini dapat dianggap sebagai pertanda tren kanker di masa mendatang,” kata Hyuna Sung, seorang ahli epidemiologi kanker di American Cancer Society, yang memimpin penelitian tersebut.

    Dikutip dari laman TIME, beberapa faktor risiko kanker yang diketahui yaitu mulai dari gen yang dimiliki seseorang sejak lahir sampai dengan kebiasaan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, banyak minum alkohol, atau menghabiskan waktu di bawah sinar matahari.

    Kebiasaan itu bisa mempercepat degradasi alami sel, yang seiring waktu memperoleh mutasi genetik karena kehilangan kemampuan untuk memperbaiki kerusakan.

    Sebab kerusakan itu terakumulasi seiring bertambahnya usia, sel bisa menjadi kanker, serta tumbuh dan berkembang biak terlalu cepat. Hal ini membuat sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengendalikannya dan berpotensi mencekik organ-organ vital.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video: Sembuh dari Kanker Payudara, Nunung Beri Pesan untuk Jaga Kesehatan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • Mpok Alpa Meninggal Dunia, Ini Jenis Kanker yang Rentan Dialami Wanita

    Mpok Alpa Meninggal Dunia, Ini Jenis Kanker yang Rentan Dialami Wanita

    Jakarta

    Komedian Mpok Alpa meninggal dunia. Hal itu disampaikan secara langsung oleh rekannya Raffi Ahmad dan Irfan Hakim di acara FYP Trans 7 yang biasanya mereka bawakan.

    Mpok Alpa dikabarkan meninggal dunia pada usia 38 tahun akibat kanker. Hingga kini, belum diketahui apa jenis kanker yang dialami oleh Mpok Alpa.

    Mpok Alpa sebenarnya sudah mengidap penyakit tersebut sejak lama. Namun, teman-temannya memilih untuk menutupi hal tersebut karena menjaga privasi sang komedian.

    “Kita menjaga privasi Mpok Alpa. Dia nggak mau kondisinya diketahui banyak orang,” kata Irfan Hakim, pada Jumat (15/8/2025).

    “Memang keinginan almarhumah untuk menjaga semuanya,” timpal Raffi.

    Jenis Kanker yang Rentan Dialami Wanita

    Terlepas dari kondisi yang dialami Mpok Alpa, ada beberapa jenis kanker yang rentan dialami oleh perempuan. Dua jenis kanker dengan kasus terbanyak dialami perempuan Indonesia adalah kanker serviks dan payudara.

    Tak heran, kedua jenis kanker ini juga menjadi salah satu perhatian utama Kementerian Kesehatan. Ini juga menjadi masalah besar mengingat kanker seringkali terlambat terdeteksi, sehingga pasien lebih sulit sembuh dan kualitas hidup menurun.

    “Kanker serviks adalah kanker pembunuh kedua untuk perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Jadi mungkin setiap 25 menit ada satu orang perempuan di Indonesia meninggal akibat kanker,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah kesempatan.

    Menurut data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara berada di angka 65.858 kasus atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker baru di seluruh Indonesia. Sedangkan kasus baru kanker serviks berada di angka 36.633 kasus, atau sekitar 9,2 persen.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker payudara terjadi ketika sel-sel payudara mengalami mutasi dan berubah menjadi sel kanker. Ahli hingga saat ini belum mengetahui secara pasti apa yang memicu perubahan tersebut.

    Namun, mereka memetakan beberapa faktor risiko kanker payudara meliputi usia 55 tahun atau lebih, riwayat keluarga, genetika, kebiasaan merokok, kegemukan, paparan radiasi, konsumsi minuman beralkohol, hingga riwayat terapi hormon.

    Sedangkan, untuk kanker serviks umumnya disebabkan oleh Human Papilloma virus (HPV). Infeksi virus ini biasanya menyebar melalui kontak seksual lalu. Ketika sistem kekebalan tubuh tidak mampu melawan, maka infeksi ini akan terjadi dan memicu kanker serviks.

    Kanker payudara dan serviks seringkali tak menunjukkan gejala. Namun, dalam beberapa kejadian, keduanya mungkin akan memunculkan gejala seperti berikut.

    Kanker Payudara

    Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara.Benjolan atau massa, yang mungkin sekecil biji kacang polong.Benjolan atau penebalan di atau dekat payudara, atau di ketiak, yang bertahan selama siklus menstruasi.Perubahan tampilan atau rasa kulit pada payudara atau puting. Kulit mungkin terlihat berlesung, berkerut, bersisik, atau meradang. Warnanya bisa menjadi merah, ungu, atau lebih gelap dibandingkan bagian lain payudara.Area keras seperti marmer di bawah kulit.Keluarnya cairan dari puting yang bercampur darah atau bening.

    Kanker Serviks

    Tanda dan gejala kanker serviks stadium awal meliputi:

    Cairan vagina berair atau berdarah yang mungkin banyak dan berbau tidak sedap.Pendarahan vagina setelah berhubungan seks, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause.Nyeri saat berhubungan seks (dyspareunia).

    Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ di sekitarnya, gejala yang muncul meliputi:

    Sulit atau nyeri saat buang air kecil, terkadang disertai darah dalam urine.Diare, nyeri, atau pendarahan dari rektum saat buang air besar.Kelelahan, penurunan berat badan, dan hilangnya nafsu makan.Perasaan tidak sehat secara umum.Nyeri punggung tumpul atau pembengkakan pada kaki.Nyeri panggul atau perut.

    Lihat Video ‘Jejak Karier Mpok Alpa di Dunia Hiburan’:

    Halaman 2 dari 3

    (avk/kna)