Tag: Budi Arie Setiadi

  • Permodalan Kopdes Merah Putih didukung Bank Himbara

    Permodalan Kopdes Merah Putih didukung Bank Himbara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menkop: Permodalan Kopdes Merah Putih didukung Bank Himbara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 14:24 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa permodalan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih selain dari anggota dan simpanan wajib, juga akan didukung oleh berbagai pihak khususnya pemerintah maupun Bank Himbara (Himpunan Bank Negara).

    “Demi menggerakkan ekonomi atau usaha Koperasi Desa Merah Putih, tentu Bank Jateng, BRI, BNI, maupun bank lain yang masuk kategori Bank Himbara juga akan turut memberikan pinjaman modal,” ujar Menkop, saat mengunjungi Desa Kapung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang membentuk Koperasi Desa Merah Putih Kapung, di aula Balai Desa Kapung, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa.

    Hadir dalam kunjungan tersebut, Wamen Koperasi Ferry Joko Juliantono, Bupati Grobogan Setyo Hadi beserta jajaran, Dirjen Kesehatan Maria Endang Sumiwi, dan Kepala Desa Kapung Musarokah.

    Pinjaman yang nantinya diberikan kepada Kopdes Merah Putih, kata dia, dengan skema pinjaman bunga sangat kecil dan tenor tidak lama serta tidak memberatkan.

    Kementerian terkait, kata dia, nantinya juga akan turun langsung ke masing-masing Kopdes Merah Putih untuk membantu pembentukan unit usaha, mulai dari penyediaan pupuk bersubsidi, alat dan mesin pertanian (alsintan), minyak goreng, dan sebagainya.

    Nantinya, kata dia, Kopdes Merah Putih tersebut akan menjadi arus utama baru ekonomi di pedesaan untuk mewujudkan keadilan ekonomi di Tanah Air.

    Untuk itulah, kata dia, dirinya bersama Wamenkop dan Bupati Grobogan menghadiri musyawarah desa khusus pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Kapung hari ini.

    “Kita akan melakukan percepatan pembentukan Koperasi Desa di Tanah Air. Dalam sambutannya Bupati Grobogan juga menyebutkan tanggal 16 Mei 2025 seluruh Desa di kota ini melaksanakan musyawarah desa khusus,” ujarnya.

    Setelah terbentuk Kopdes Merah Putih, dia berharap secepatnya dilakukan pembangunan dan pengoperasian Kopdes Merah Putih di seluruh Kabupaten Grobogan dan juga di Jawa Tengah dan Indonesia.

    Menurut dia, masyarakat antusias dengan terbentuknya Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia karena betul-betul menyentuh kepentingan warga desa dalam mendapatkan elpiji, beras, minyak goreng dan juga kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya.

    “Koperasi ini harus menggerakkan dan melibatkan seluruh potensi yang ada, termasuk sumber daya manusianya juga akan melibatkan banyak orang,” ujarnya.

    Ia memastikan akan terbuka lowongan kerja hingga 2 juta lapangan kerja, jika setiap Kopdes Merah Putih membutuhkan 25 orang sedangkan nantinya diperkirakan hingga 80.000 Kopdes Merah Putih.

    Bupati Grobogan Setyo Hadi mengungkapkan bahwa hingga 5 Mei 2025 sudah ada 15 desa yang melaksanakan musyawarah desa khusus pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

    “Komitmen kami tanggal 16 Mei 2025 sebanyak 273 desa dan tujuh kelurahan sudah membentuk Kopdes Merah Putih,” ujarnya pula.

    Sumber : Antara

  • KopDes Merah Putih Bisa Pinjam Rp 5 Miliar ke Bank BUMN, APBN Jadi Jaminan – Page 3

    KopDes Merah Putih Bisa Pinjam Rp 5 Miliar ke Bank BUMN, APBN Jadi Jaminan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Koperasi Desa Merah Putih akan diberikan akses untuk meminjam ke perbankan BUMN, plafonnya mencapai Rp 5 miliar. Demi kemudahan itu, nantinya dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menjadi jaminan plafon kredit tersebut.

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan KopDes Merah Putih wajib membayar pinjaman dengan plafon Rp 5 miliar tadi. Sementara itu, APBN akan bekerja sebagai penjamin daripada pinjaman tersebut.

    Dia menerangkan, APBN akan berperan ketika ada kredit macet yang tidak dibayar oleh KopDes atau koperasi kelurahan. Nantinya, pemerintah bisa memotong jumlah dana desa yang dikucurkan ke lokasi KopDes itu beroperasi.

    “Nanti detailnya tanya Menteri Keuangan ya. Tapi ada. Jadi kayak semacam gini loh. APBN ini semacam penjamin. Kalau ada masalah (kredit) macet, dana desa ini dipotong,” ungkap Budi Arie di Kantor Kementeriaan Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, ditulis Sabtu (3/5/2025).

    Dia memastikan kalau KopDes bisa mencatatkan keuntungan bahkan sejak tahun pertama beroperasi. Ini digadang berasal dari skema bisnis yang dijalankan oleh KopDes Merah Putih. Maka, Budi Arie meyakini pinjaman dengan plafon Rp 5 miliar pun bisa dibayar.

    Dalam pemberian kredit, Menkop Budi Arie memastikan Himbara sudah memiliki sistem yang ketat. Seluruh aspek yanh diperlukan akan diperiksa, termasuk bagaimana para pengurusnya.

    “Bukan dalam arti Kopdes dikasih semua uangnya, tidak begitu. Tapi, sama seperti proses kredit perbankan pada umumnya,” ucap Menkop.

     

  • Menkop Budi Arie Beberkan 8 Tantangan Koperasi Desa Merah Putih – Halaman all

    Menkop Budi Arie Beberkan 8 Tantangan Koperasi Desa Merah Putih – Halaman all

    Terdapat persepsi atau image negatif publik terhadap koperasi karena kasus koperasi bermasalah dan pinjol ilegal berkedok koperasi.

    Tayang: Sabtu, 3 Mei 2025 09:18 WIB

    Endrapta Pramudhiaz

    KOPDES MERAH PUTIH – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. Ia menyebut ada delapan tantangan untuk Koperasi Desa Merah Putih. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkap delapan tantangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    Pertama, kata Budi Arie yaitu masih rendahnya partisipasi masyarakat dan kesadaran kolektif akan pentingnya koperasi.

    Kedua, adanya persepsi atau image negatif publik terhadap koperasi karena kasus koperasi bermasalah dan pinjol ilegal berkedok koperasi.

    Ketiga, koperasi masih dianggap kurang adaptif terhadap kemajuan teknologi.

    Keempat, kala ekonomi dan potensi setiap desa berbeda.

    Kelima, kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di setiap desa berbeda.

    Keenam, kemungkinan adanya elite capture dalam pembentukan dan kepengurusan.

    Ketujuh, kemungkinan fraud dalam pengelolaan yang tidak profesional,  transparan dan akuntabel.

    Kedelapan, potensi keberlanjutan lembaga dan usaha koperasi ke depan.

    “Masa depan gerakan koperasi ada di tangan seluruh warga bangsa. Saatnya kita bergerak dan maju bersama. Delapan tantangan harus kita atasi bersama. Karena kunci kemajuan dan kemandirian koperasi adalah orang (SDM), organisasi dan sistemnya harus bagus dan kuat, ” ujar Budi Arie dikutip Sabtu (3/5/2025).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • KopDes Merah Putih Bisa Dapat Pinjaman Rp 5 Miliar dari Bank BUMN – Page 3

    KopDes Merah Putih Bisa Dapat Pinjaman Rp 5 Miliar dari Bank BUMN – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, Pemerintah tengah menyiapkan pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyebut program Kopdes Merah Putih ini bukan sekadar pengeluaran negara, tapi bentuk investasi sosial jangka panjang.

    Budi menyampaikan, satu koperasi desa bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp 1 miliar per tahun. Jika target 80 ribu unit tercapai, potensi total keuntungan per tahun bisa menyentuh angka Rp 80 triliun.

    “Kita harus optimis bahwa ini bukan uang hilang, ini investasi sosial kita, orang saya pernah hitung sebenarnya satu kopdes itu bisa untung Rp 1 miliar per tahun,” kata Budi dalam peluncuran website KopDes Merah Putih di Kantor Kementerian Koperasi, di Jakarta, Senin (21/4/2025).

    “Jadi, setahun bisa Rp 80 triliun seluruh kopdes, orang bisnisnya monopoli dan captive market masa tidak untung,” tambahnya.

    27.000 Desa Belum Punya Koperasi

    Ia juga menyoroti fakta saat ini masih ada 27 ribu desa di Indonesia yang belum memiliki koperasi. Oleh karena itu, pembentukan koperasi baru akan difokuskan di wilayah-wilayah tersebut, dengan catatan harus melalui musyawarah desa.

    “Tapi membentuk baru koperasi desa itu kan keputusan musyawarah desa khusus,” ujarnya.

    Sementara itu, biaya pendirian koperasi ini diperkirakan mencapai Rp 400 triliun. Perhitungannya, satu koperasi membutuhkan modal sekitar Rp 5 miliar. Anggaran ini rencananya akan disusun bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

     

     

     

     

  • Kemenkop dan Pemprov Sumut sinergi wujudkan ekonomi berkeadilan melalui Kopdes Merah Putih 

    Kemenkop dan Pemprov Sumut sinergi wujudkan ekonomi berkeadilan melalui Kopdes Merah Putih 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Kemenkop dan Pemprov Sumut sinergi wujudkan ekonomi berkeadilan melalui Kopdes Merah Putih 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 April 2025 – 17:34 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berkomitmen untuk menegakkan ekonomi konstitusi dan berkeadilan melalui pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/ Kel) Merah Putih. Diharapkan Dari Provinsi Sumut akan terbentuk minimal 6.110 unit Kopdes/ Kel Merah Putih.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menjelaskan Kopdes/ Kel Merah Putih digadang-gadang dapat menjadi langkah awal yang sangat penting dalam membangun sistem ekonomi masyarakat yang lebih berdaulat, adil dan berbasis potensi lokal. Kopdes/ Kel Merah Putih dapat menjadi strategi utama untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di setiap desa di Indonesia.

    “Hari ini kita sedang menyemai harapan besar agar setiap desa kelurahan di Provinsi Sumatera Utara menjadi sumber kekuatan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan,” kata Menkop Budi Arie dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa/ Keluarahan Se Sumatera Utara, Rabu (30/04).

    Menkop Budi Arie kembali menekankan bahwa Kopdes/ Kel Merah Putih dipercaya dapat memutus rantai kemiskinan ekstrem di desa karena peran culas yang dimainkan oleh tengkulak, rentenir dan pinjol ilegal diputus mata rantainya oleh Koperasi.  Kopdes/ Kel ini selanjutnya melakukan konsolidasi melalui tujuh unit gerainya untuk memenuhi semua kebutuhan dasar dari masyarakat desa dengan harga barang dan jasa yang jauh lebih murah.

    “Semua barang-barang yang kebutuhan masyarakat yang disubsidi oleh negara itu akan disalurkan lewat Kopdes/ Kel Merah Putih. Jadi tidak mungkin rugi karena semua yang didistribusikan adalah barang-barang kebutuhan masyarakat sehari-hari,” ujar Menkop Budi Arie.

    Dalam mewujudkan visi besar tersebut, Menkop Budi Arie berpesan agar nantinya Kopdes/ Kel dapat dikelola secara profesional dan dengan prinsip kekeluargaan serta gotong royong. Hal inilah yang menjadi titik krusial bagi Kopdes/ Kel Merah Putih agar keberdaannya benar-benar dapat menjadi instrumen bagi kemakmuran masyarakat desa.

    “Kita mau meyakinkan bahwa gotong royong kita ini harus bermotif ekonomi, karena gotong royong bermotif sosial ini masih ada di masa depan Indonesia yaitu melalui koperasi,” kata Menkop Budi Arie.

    Menkop Budi Arie meyakini sinergi yang terjalin antara Kemenkop dan Pemerintah Provinsi Sumut akan menjadi jembatan utama bagi kemudahan pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih. Dipercaya Sumut dapat menjadi salah satu Provinsi percontohan dalam pengembangan koperasi di Indonesia.

    “Kita mau bangun secepatnya (Kopdes/ Kel Merah Putih), nanti kita minta ke Pak Gubernur dan Kadis-kadis (Kepala Dinas) untuk melakukan pembentukandalam waktu yang singkat,” ucapnya.

    Kemenkop mengapresiasi kepada seluruh desa di Indonesia khususnya di Sumut yang telah menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk mewujudkan pembentukan Kopdes/ Kel Merah. Musdesus menjadi tahapan utama yang wajib dilakukan setiap desa untuk menentukan pucuk pimpinan dan arah perjalanan usaha Kopdes/ Kel di masa mendatang.

    “Saya berharap komitmen ini segera diwujudkan melalui pelaksanaan musyawarah desa khusus pembentukan kopdes merah putih sehingga Kopdes sudah dapat terbentuk, paling lambat akhir Juni 2025 atau bulan depan,” ucap Menkop Budi Arie.

    Gubernur Sumut Bobby Nasution menegaskan komitmennya untuk mendukung program pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih di Sumatera Utara. Seluruh unsur perangkat pemerintah daerah Sumur siap bersama-sama untuk melakukan percepatan pembentukan Kopdes/ Kel tersebut.

    “Hari ini sampai nanti dengan bulan Juli kami akan fokus membentuk organisasinya dulu. Setelah organisasi terbentuk, baru nanti mekanisme bagaimana menjalankan kegiatan koperasinya ini bisa berlangsung,” kata Bobby.

    Bobby meyakini Kopdes/Kel Merah Putih akan menjadi pusat perputaran ekonomi di desa sehingga akan menumbuhkan simpul-simpul ekonomi baru yang dapat memajukan kemandirian desa. Dengan begitu permasalahan kemiskinan di desa diharapkan bisa teratasi secara bertahap melalui Kopdes/ Kel Merah Putih.

    “Ketika ada putaran ekonomi di tingkat desa, ini akan membantu kesejahteraan masyarakat desa sehingga bisa mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di tingkat desa,” ucapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Menkop optimistis dampak ekonomi Kopdes segera dinikmati masyarakat Sulsel 

    Menkop optimistis dampak ekonomi Kopdes segera dinikmati masyarakat Sulsel 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menkop optimistis dampak ekonomi Kopdes segera dinikmati masyarakat Sulsel 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 April 2025 – 14:47 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan kehadiran Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) akan terasa dampak ekonominya secara riil dalam kurun waktu 1-2 tahun setelah pendiriannya. Kopdes/ Kel akan menjadi tumpuan hajat hidup seluruh masyarakat di desa karena seluruh kebutuhan dasar akan disuplai dan dipenuhi melalui Kopdes/ Kel.

    Menkop Budi Arie mengatakan ada tiga tahapan utama yang menjadi titik krusial dalam pembentukan Kopdes/ Kel. Pertama, adalah pendirian/ pembentukan badan hukum atau legalitas koperasi yang ditargetkan sebanyak 80.000 unit Kopdes/ Kel dapat selesai hingga Juni 2025.

    Kedua, adalah pembangunan dan pengoperasian Kopdes/ Kel di seluruh Indonesia. Ketiga, adalah memastikan operasionalisasi Kopdes/Kel dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di desa sehingga angka kemiskinan di desa dapat ditekan.

    “Battle ketiga inilah yang paling klusial atau the real battle karena pengelola Kopdes/ Kel harus bisa memastikan bagaimana dalam 1 tahun atau 2 tahun keberdaannya berdampak bagi rakyat khususnya di desa-desa,” ujar Menkop Budi Arie dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Daerah “Percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Se Provinsi Sulawesi Selatan”, Sabtu (26/04).

    Menkop menambahkan saat Kopdes/ Kel beroperasi, nantinya semua kebutuhan dasar masyarakat desa seperti sembako, gas LPG, pupuk, obat-obatan, layanan kesehatan hingga logistik akan dipenuhi melalui gerai-gerai yang dikelola dalam satu ekosistem koperasi. Semua pihak khususnya masyarakat desa harus memberikan dukungan yang optimal demi kemajuan koperasi tersebut.

    “Karena itu saya selalu sampaikan di setiap kesempatan bahwa kita harus bersama-sama untuk ayo kita bangkitkan koperasi. Ini eranya mementum kebangkitan ekonomi rakyat berbasis gotong royong yang namanya adalah koperasi,” sambung Menkop Budi Arie.

    Dalam hitung-hitungan kasar, keberadaan Kopdes/ Kel diharapkan dapat memberikan keuntungan minimal dalam setahun sekitar Rp1 miliar per desa. Keuntungan inilah yang akan dikelola oleh Kopdes agar manfaatnya dapat dikembalikan kepada masyarakat desa. 

    Dalam mengoptimalkan fungsi dan tata kelola koperasi yang baik, Menkop Budi Arie mendorong agar tingkat partisipasi masyarakat khususnya perempuan di dalam Kopdes/ Kel dapat ditingkatkan. Pasalnya beberapa survei menyatakan sebuah lembaga ekonomi ketika ditangani oleh perempuan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar.

    “Saya yakin perempuan manakala diberi amanah pasti koperasi akan maju dan bisa (lebih) mensejahterakan warga. Jadi kalau koperasinya digerakkan perempuan pasti amanah, pasti mantap,” katanya.

    Menkop Budi Arie memastikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Koperasi akan memantau perkembangan kinerja dari setiap Kopdes/ Kel di seluruh Indonesia setelah resmi berdiri dan beroperasi. Evaluasi dan monitoring akan terus dilakukan agar tingkat kegagalan Kopdes/ Kel dapat ditekan.

    “Jadi dalam berapa bulan ke depan, setelah pembangunan, saya mau lihat, Kementerian Koperasi juga akan terus memantau, bahkan kita akan bikin lomba atau sayembara Kopdes/ Kel terbaik,” ucapnya. 

    Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi menegaskan komitmennya untuk memastikan pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih di Sulawesi Selatan dapat berjalan lancar. Bahkan diharapkan Kopdes/ Kel Merah Putih di wilayahnya kelak akan menjadi yang terbaik dan menjadi contoh bagi koperasi-koperasi di Indonesia.

    Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan memastikan akan secara aktif untuk membantu pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih di wilayahnya. Koordinasi dan sinergi yang intens akan terus dilakukan dengan pemerintah pusat dan pemerintah di tingkat desa/ kelurahan.

    “Kami sangat mendukung upaya percepatan untuk mewujudkan pembentukan koperasi Merah Putih ini danmewujudkan program Asta Cita Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Fatmawati.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Menkop Budi Arie Beberkan 8 Tantangan Koperasi Desa Merah Putih – Halaman all

    80 Koperasi Merah Putih Segera Dibangun, Anak-anak Muda di Desa Bisa Jadi Pengelola – Halaman all

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Koperasi (Kemenkop) bakal membentuk 80 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai percontohan di seluruh provinsi di Indonesia.

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan sebanyak 80 Koperasi Desa Merah Putih itu akan dibangun dalam waktu dekat. Pembentukan tersebut dilakukan melalui mekanisme musyawarah desa khusus (Musdesus).

    “Kami juga akan membangun piloting 80 kopdes di seluruh provinsi di Indonesia. Untuk apa? Agar kami bisa menemukan role model pengoperasian kopdes yang tepat dan kontekstual sesuai dengan karakteristik daerah dan desa yang beragam. Karena contohnya ada desa berbasis pertanian dan juga desa agro maritim yang pendekatannya pasti berbeda,” kata Budi Arie dalam keterangannya, dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Budi Arie menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih ini harus menjadi solusi nyata dan menjawab berbagai tantangan serta kebutuhan masyarakat sesuai kondisi aktual pada desa-desa di Indonesia.

    “Kopdes Merah Putih tidak boleh terjebak dalam romantisme sosial masa lalu dan retorika semata,” ujarnya.

    Adapun kunci keberhasilan Kopdes Merah Putih ini yakni pengelola harus memiliki jiwa kepemimpinan atau leadership, kemampuan manajemen dan disiplin keuangan, serta kemampuan adaptasi dengan perkembangan teknologi.

    Selain itu, pengelola harus kreatif sehingga dapat melakukan inovasi untuk menghadapi tantangan masa depan.

    “Anak-anak muda di desa sangat tepat jika diberi kepercayaan untuk mengelola Kopdes,” ujar Budi.

    Sementara itu, Budi Arie juga mengingatkan bahwa Kopdes Merah Putih ini harus menggunakan logika ekonomi atau bisnis tanpa kehilangan watak sosialnya. 

    Serta, Kopdes Merah Putih ini harus menguntungkan secara ekonomi karena akan memberikan manfaat nyata bagi anggotanya. 

    “Pembangunan 80 Kopdes percontohan atau piloting ini sangat berguna untuk memahami seluruh bisnis prosesnya agar bisa direplikasi ke kopdes-kopdes lain sesuai kondisi desanya,” terangnya.

     

  • Kemenkop akan membuat 80 percontohan Kopdes Merah Putih

    Kemenkop akan membuat 80 percontohan Kopdes Merah Putih

    Foto: Istimewa

    Budi Arie: Kemenkop akan membuat 80 percontohan Kopdes Merah Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 25 April 2025 – 20:57 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa kementerian koperasi akan membuat 80 Kopdes Merah Putih percontohan di seluruh provinsi di Indonesia dalam waktu dekat. 

    “Selama proses pembentukan 80.000 kopdes merah putih yang sedang berjalan melalui mekanisme musyawarah desa khusus (Musdesus), kami juga akan membangun piloting 80 kopdes di seluruh provinsi di Infonesia. Untuk apa? Agar kami bisa menemukan role model pengoperasian kopdes yg tepat  dan kontekstual sesuai dengan karakteristik daerah dan desa yg beragam. Karena contohnya ada desa berbasis petanian dan juga desa agro martim yang pendekatannya pasti berbeda,” ujar Budi Arie, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    “Kopdes Merah Putih tidak boleh terjebak dalam romantisme sosial masa lalu dan retorika semata  tapi harus menjadi solusi nyata menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan rakyat sesuai kondisi aktual desa- desa di Indonesia,” jelaa Budi.

    “Kunci keberhasilan Kopdes Merah Putih itu pengelola harus memiliki kepemimpinan (leadership), kemampuan manajemen dan disiplin keuangan serta kemampuan adaptasi perkembangan  teknologi  (digitalisasi) dan kreatif melakukan inovasi untuk menghadapi tantangan masa depan. Anak- anak muda di desa sangat tepat jika diberi kepercayaan untuk mengelola Kopdes,” ujar Budi.

    “Kopdes Merah Putih harus menggunakan logika ekonomi atau bisnis tanpa kehilangan watak sosialnya. Kopdes harus menguntungkan secara ekonomi karena akan memberikan manfaat nyata bagi anggotanya. Pembangunan 80 Kopdes percontohan atau piloting ini sangat berguna untuk memahami seluruh bisnis prosesnya agar bisa di replikasi  ke kopdes- kopdes lain sesuai kondisi desanya, ” pungkas Budi.

    Sumber : Sumber Lain

  • Musdesus se-Bengkulu simbol kekuatan masyarakat wujudkan kemandirian ekonomi

    Musdesus se-Bengkulu simbol kekuatan masyarakat wujudkan kemandirian ekonomi

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menkop Budi Arie Setiadi:

    Musdesus se-Bengkulu simbol kekuatan masyarakat wujudkan kemandirian ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 23 April 2025 – 21:57 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi membuka secara resmi pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih serentak se Provinsi Bengkulu secara daring, Rabu (23/04). Musdesus ini menjadi tahapan awal yang wajib dilakukan oleh masyarakat desa dalam rangka mendukung pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih.

    Menkop Budi Arie berharap agar Musdesus yang digelar pada 1.341 desa se Provinsi Bengkulu tidak hanya sekedar simbol semata namun harus menjadi langkah awal dalam membangun perekonomian masyarakat di desa secara konkret dan mandiri. Musdesus harus menjadi dasar bagi seluruh perangkat di desa untuk memastikan kedepan Kopdes/Kel Merah Putih dapat benar-benar memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di desa khususnya di Bengkulu. 

    “Kami ingin koperasi yang lahir dari musyawarah desa khusus ini bukan koperasi papan nama dan bukan koperasi yang hanya hidup di atas kertas namun tidak hidup dalam praktiknya,” kata Menkop Budi Arie. 

    Ditegaskan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih menjadi alat bagi masyarakat desa mensejahterakan dirinya secara bersama-sama karena keberadaan Kopdes ini akan menghilangkan peran tengkulak (middleman), praktik rentenir dan pinjaman online (pinjol). Beberapa unit bisnis/ usaha yang dikelola oleh Kopdes/Kel Merah Putih dipastikan dapat menjamin kebutuhan dasar masyarakat di desa-desa.

    “Koperasi Desa/Kelurahan ini akan menjawab permasalahan yang ada di desa khususnya menghadapi rantai distribusi panjang, keterbatasan permodalan dan dominasi middleman yang menekan harga petani serta mengurangi biaya bagi konsumen,” ucap Menkop Budi Arie.

    Menkop optimis apabila Kopdes/Kelurahan Merah Putih dijalankan secara profesional dan baik serta didasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan koperasi yang sehat, maka desa akan menjadi sumber kekuatan ekonomi baru bagi negara. Selain itu Kopdes ini akan menjadi solusi dari permasalahan kemiskinan ekstrem yang hampir terjadi di semua desa di Indonesia. 

    “Saya percaya dengan sinergi dan gotong royong dari semua pihak, Kopdes/Kel Merah Putih dapat menjadi tonggak baru kebangkitan ekonomi rakyat Indonesia  yang dimulai dari desa-desa khususnya dari Bengkulu,” ujar Menkop Budi Arie.

    Melalui Musdesus ini, Menkop Budi Arie  berharap dapat menjadi simbol kedaulatan masyarakat di desa terutama untuk merancang masa depannya sendiri. Semua keputusan yang dihasilkan dari Musdesus tersebut diharapkan dapat dilakukan secara demokratis sebagaimana tertuang di dalam Petunjuk Teknis (Juknis) dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) yang telah ditetapkan. 

    “Semoga kegiatan ini (Musdesus) ini dapat berjalan dengan sukses dan membawa berkah bagi kita semua sehingga nantinya keberadaan Kopdes mampu mengangkat harkat masyarakat di Provinsi Bengkulu dan mendorong pertumbuhan ekonomi di desa – desa di Bengkulu,” katanya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dalam kesempatan tersebut. Menteri Yandri berharap Bengkulu dapat menjadi salah satu Provinsi yang mampu menunjukkan bahwa Kopdes Merah Putih sebagai solusi utama bagi permasalahan di setiap desa. 

    Mendes Yandri turut mengapresiasi dukungan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu yang berkomitmen penuh untuk mendukung percepatan pembentukan Kopdes tersebut. Dia optimis melalui sinergi yang baik, Kopdes Merah Putih di Provinsi Bengkulu dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah. 

    Sementara itu Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mempertegas komitmennya untuk menyukseskan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih di Provinsi Bengkulu melalui sejumlah kebijakan yang telah ditetapkan. Beberapa diantaranya adalah pemberian bantuan satu unit mobil ambulan ke setiap desa untuk membantu mobilitas warga yang sakit. Aset ini dapat memperkuat ekosistem Kopdes Merah Putih khususnya untuk unit usaha apotek / klinik kesehatan desa.

    “Kita juga menganggarkan Rp1 miliar dari APBD untuk memberikan advokasi atau pendampingan hukum serta pelatihan bagi masyarakat desa agar tidak tersandung masalah hukum saat mengelola dana dari APBN atau APBD,” kata Helmi.

    Helmi berharap agar Kopdes/Kel Merah Putih dapat menjadi jalan pintas bagi pemerintah daerah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Saat ini tingkat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu kurang dari 5 persen. Diharapkan melalui Kopdes tersebut tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi akan meningkat menjadi 8 persen. 

    “Ketika sudah terbentuk Kopdes maka kita harus luruskan niat untuk benar-benar membangun koperasi ini menjadi koperasi garda terdepan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ucapnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • OJk sambut baik rencana pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih

    OJk sambut baik rencana pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih

    Harapannya, tentu dengan adanya Koperasi Merah Putih itu akses pada pembiayaan bagi UMKM di berbagai wilayah atau di seluruh wilayah Indonesia dapat ditingkatkan.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyambut baik gagasan dan rencana terkait pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    “Kami menyambut dengan baik gagasan dan rencana untuk Koperasi Merah Putih itu. Harapannya, tentu dengan adanya Koperasi Merah Putih itu akses pada pembiayaan bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di berbagai wilayah atau di seluruh wilayah Indonesia dapat ditingkatkan,” ujar Mahendra Siregar dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK): Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2025 yang diadakan secara virtual, di Jakarta, Kamis.

    Dia mengharapkan pula program ini dapat memperkuat ekosistem yang sangat dibutuhkan bagi UMKM untuk selalu bertumbuh secara berkelanjutan.

    Mengenai wacana pendanaan pembentukan 80 ribu koperasi melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), OJK disebut akan terus memantau langkah-langkah dan pelaksanaan yang dilakukan oleh bank-bank dimaksud dengan mengupayakan hal terbaik dengan menjamin prinsip manajemen risiko dan tata kelola.

    “Karena dengan itulah, maka penyaluran pembiayaan tadi akan benar-benar dapat mencapai sasarannya. Tentu kami juga siap memberikan dan mendukung program itu untuk hal-hal lain yang diperlukan,” ujar Mahendra pula.

    Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebutkan pembentukan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih membutuhkan anggaran sekitar Rp400 triliun.

    Budi menyebutkan setiap desa akan mendapat dana untuk koperasi sebesar Rp5 miliar, dengan pengelolaannya akan berada di bawah Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Kopdes Merah Putih juga disebut memiliki potensi perputaran uang hingga mencapai Rp2 ribu triliun, yang diyakini dapat memperkuat ekonomi lokal serta pemberdayaan masyarakat desa.

    Angka perputaran uang itu baru mencakup sektor konsumsi, dan jika desa tersebut bergerak di sektor produksi, potensi perputaran uang bisa meningkat 2 hingga 3 kali lipat, mencapai Rp1.500 triliun hingga Rp2 ribu triliun.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025