Tag: Brad Pitt

  • Brad Pitt Gadungan Kembali Beraksi, Korban Wanita Kehilangan Rp 13,9 Miliar

    Brad Pitt Gadungan Kembali Beraksi, Korban Wanita Kehilangan Rp 13,9 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Kasus penipuan yang melibatkan Brad Pitt gadungan kembali terjadi. Korbannya kali ini seorang wanita Prancis bernama Anne (53 tahun) yang harus rela kehilangan uang belasan miliar rupiah. Kasus serupa sebelumnya telah dilaporkan di Spanyol pada 2024.

    Dikutip dari Metro.co.uk, Minggu (19/1/2025), Anne kepada saluran televisi Perancis TF1 bercerita, mimpi buruk ini dimulai pada September 2023. Saat itu, dia menerima pesan di Instagram dari seseorang yang mengaku sebagai Jane Etta Pitt, ibu dari Brad Pitt.

    Dalam obrolan tersebut, pelaku penipuan membicarakan Brad Pitt dan menyebut bahwa Anne adalah pasangan yang cocok untuknya.

    Keesokan harinya, Anne menerima pesan dari akun lain yang mengaku sebagai Brad Pitt.

    “Halo Anne, ibu saya banyak bercerita tentang Anda. Saya ingin mengenal Anda lebih jauh,” bunyi pesan itu.

    Awalnya, Anne curiga ini mungkin penipuan. Namun, dia akhirnya terjebak dalam jaring kebohongan pelaku berkat teknologi artificial intelligence (AI). Anne mengaku terkejut bahwa dirinya benar-benar sedang berbicara dengan seseorang yang mengaku sebagai Brad Pitt.

    “Pada awalnya, saya pikir ini palsu, tetapi saya tidak bisa memahami apa yang terjadi pada saya. Setelah itu, kami saling menghubungi setiap hari dan menjadi teman,” ungkapnya.

    Saat itu, Anne yang seorang desainer interior sedang menghadapi masa sulit dalam hidupnya. Hubungan asmaranya dengan seorang pengusaha kaya yang berusia 19 tahun lebih tua darinya sedang bermasalah.

    Menggunakan identitas Brad Pitt, pelaku mengirimkan puisi, lagu, dan foto yang dihasilkan AI untuk meyakinkan Anne.

    “Dia tahu bagaimana berbicara kepada wanita, semuanya sangat meyakinkan,” kata Anne.

    Pelaku mulai mengirimi Anne tas mewah, tetapi meminta Anne membayar biaya bea cukai. Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian mengaku menderita kanker ginjal dan membutuhkan uang untuk pengobatan.

    Dalam skenarionya, Brad Pitt gadungan mengatakan bahwa mantan istrinya, Angelina Jolie, telah membekukan semua rekening banknya, sehingga dia tidak memiliki akses ke hartanya.

    Foto palsu Brad Pitt terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang infus menjadi bukti tambahan yang membuat Anne semakin percaya. Karena percaya, Anne akhirnya mentransfer uang US$ 850.000 atau setara Rp 13,9 miliar untuk biaya pengobatan.

    Sebelumnya pada 2024, lima orang ditangkap oleh polisi di Spanyol karena menipu dua wanita sebesar 325.000 euro atau sekitar Rp 5,49 miliar dengan berpura-pura menjadi Brad Pitt secara online. Para korban dijebak melalui situs penggemar aktor Hollywood tersebut. Mereka berhasil diyakinkan kalau mereka tengah berkomunikasi dengan Pitt.

  • Kisah Korban “Brad Pitt” yang Tertipu Rp 13,9 Miliar

    Kisah Korban “Brad Pitt” yang Tertipu Rp 13,9 Miliar

    Jakarta

    Malang betul nasib Anne, wanita 53 tahun asal Prancis. Ia ditipu oleh “Brad Pitt”, dan menyerahkan uang sebesar USD 850 ribu, atau sekitar 13,9 miliar.

    Wanita yang berprofesi sebagai desainer interior itu dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai Jane Etta Pitt, ibu dari artis tenar Brad Pitt. Ia dihubungi oleh si penipu ini setelah memposting foto liburannya di Instagram.

    “Dia bilang kalau anaknya membutuhkan orang seperti saya,” kata Anne, seperti dikutip detikINET dari France 24, Jumat (17/1/2025).

    Pada awalnya, ia menganggap akun yang mengirimi pesan itu adalah penipu. Namun sehari kemudian ada akun lain, yang mengaku sebagai Brad Pitt, menghubungi Anne dan menceritakan kalau ibunya bercerita banyak soal Anne.

    Agar lebih meyakinkan, si penipu ini juga mengirimkan foto dan video — yang kemudian diketahui adalah hasil editan Photoshop dan AI. Foto dan videonya itu, menurut Anne yang mengaku tidak terlalu fasih menggunakan media sosial, terlihat meyakinkan.

    Keduanya kemudian terlibat hubungan asmara online selama dua tahun. Sampai akhirnya si penipu mulai meminta uang ke Anne. Caranya pun bermacam, salah satunya adalah dengan mengaku mengirim tas mewah ke Anne, namun ia harus menebusnya dengan membayar biaya bea cukai yang nilainya adalah USD 9.272.

    Kemudian si penipu juga mengaku kalau dirinya mengidap kanker ginjal. Brad Pitt gadungan ini mengaku tak bisa membayar biaya pengobatan karena rekeningnya masih diblokir karena kasus perceraian dengan Angelina Jolie yang belum selesai.

    Ujungnya bisa ditebak, si penipu meminta Anne untuk membantu pembayaran biaya pengobatan itu. Untuk meyakinkan Anne, si penipu mengirimkan gambar hasil AI yang menunjukkan Brad Pitt sedang dirawat di rumah sakit.

    Anne pun luluh dan mengirimkan uang dalam jumlah besar ke penipu itu.

    “Sangat sedikit pria yang mau menulis hal seperti itu. Saya suka dengan pria yang saya ajak bicara dan dia tahu bagaimana cara berbicara dengan wanita,” jelas Anne saat diwawancara.

    Penipuan ini kemudian berlanjut saat Brad Pitt gadungan mengajak Anne untuk menikah. Namun kemudian Anne sadar kalau ia sedang ditipu karena melihat berita soal hubungan Brad Pitt dengan Ines de Ramon.

    Akhirnya Anne pun melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Namun uang yang sudah terlanjur ditransfer ke Brad Pitt gadungan itu, yang jumlahnya mencapai USD 850 ribu, sudah tidak terselamatkan.

    Anne kemudian mengalami depresi dan sampai dirawat di rumah sakit. Dan, dia bukan satu-satunya korban Brad Pitt gadungan ini. Pada September 2024, ada lima orang yang ditangkap di Spanyol karena mengaku-ngaku sebagai Brad Pitt dan menipu dua orang wanita untuk berinvestasi di proyek palsu.

    (asj/rns)

  • Profil Asma Al-Assad, Istri Bashar al-Assad yang Pernah Dijuluki Sekuntum Mawar di Padang Pasir – Halaman all

    Profil Asma Al-Assad, Istri Bashar al-Assad yang Pernah Dijuluki Sekuntum Mawar di Padang Pasir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Asma Al-Assad, mantan Ibu Negara Suriah, menjadi sorotan dunia setelah kejatuhan suaminya, Bashar al-Assad, yang terpaksa melarikan diri ke Rusia bersama dirinya dan tiga anak mereka.

    Dikenal dengan paras cantiknya dan gayanya yang elegan, Asma pernah dijuluki sebagai “Sekuntum Mawar di Padang Pasir” oleh majalah Vogue.

    Namun, setelah kekerasan yang terjadi di Suriah dan dukungannya terhadap suaminya dalam mempertahankan kekuasaan, citranya pun berubah drastis.

    Ia kini disebut dengan julukan “Lady Macbeth” atau “Ibu Negara Neraka.”

    Simak profil Asma Al-Assad berikut ini:

    Profil dan Sosok

    Asma Al-Assad lahir pada 11 Oktober 1975 di London, Inggris, dari pasangan Fawaz Al Akhras, seorang ahli jantung, dan Sahar Otri, seorang diplomat, CNBC melaporkan.

    Keluarganya berasal dari Suriah, tetapi Asma tumbuh besar di Inggris, yang memberinya kewarganegaraan Inggris.

    Ia mengenyam pendidikan di berbagai sekolah ternama di Inggris, termasuk Queen’s College.

    Asma kemudian melanjutkan studinya di King’s College London dengan gelar di bidang ilmu komputer dan sastra Prancis.

    Setelah lulus, Asma bekerja di dunia keuangan, pertama di Deutsche Bank dan kemudian di JP Morgan.

    Di sinilah ia bertemu Bashar al-Assad pada akhir 1990-an, yang saat itu memulai kariernya sebagai dokter mata di Inggris.

    Beberapa bulan setelah mereka bertemu, Bashar menggantikan ayahnya, Hafez al-Assad, sebagai Presiden Suriah.

    lihat foto
    Bashar al-Assad bersama istrinya, Asmaa.

    Ibu Negara Suriah

    Pada Desember 2000, Asma menikah dengan Bashar al-Assad dan segera menjadi Ibu Negara Suriah.

    Ia dijuluki sebagai simbol modernitas dan harapan baru bagi Suriah pada awal masa jabatannya.

    Asma dipuji karena kecerdasannya, gaya berpakaian yang elegan, dan upayanya untuk mempromosikan reformasi sosial dan pendidikan di negara tersebut.

    Ia bahkan sempat menjamu selebritas Hollywood seperti Brad Pitt dan Angelina Jolie dalam sebuah resepsi mewah di luar negeri.

    Majalah Vogue menulis profil Asma pada tahun 2011, menggambarkannya sebagai “Mawar di Padang Pasir”.

    Julukan itu, pada waktu itu, mencerminkan citranya yang memadukan modernitas Barat dengan tradisi Timur Tengah.

    Namun, citra positif tersebut berubah seiring dengan pecahnya perang saudara di Suriah pada tahun yang sama.

    lihat foto
    Presiden Suriah Bashar Assad dan istrinya Asma Assad terlihat saat berkunjung ke Institut Hubungan Luar Negeri Negara Moskow pada 25 Januari 2005.

    Kontroversi dan Peran dalam Perang Saudara

    Ketika protes besar-besaran meletus di Suriah pada 2011, menuntut perubahan rezim, Asma tetap diam dan jarang berbicara di depan publik.

    Ketika akhirnya mengirim email kepada The Times, Asma hanya menyatakan bahwa dirinya mendukung suaminya sebagai presiden yang sah.

    Ketidakpeduliannya terhadap penderitaan rakyat Suriah membuatnya mendapat kecaman luas.

    Sebagai Ibu Negara, ia mempertahankan gaya hidup mewah di tengah krisis kemanusiaan yang melanda negara tersebut.

    Asma diduga terlibat dalam memperkaya diri sendiri melalui Syria Trust for Development, badan amal yang didirikannya.

    Akibatnya, ia menjadi sasaran sanksi internasional.

    Pada tahun 2020, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Asma, orang tuanya, dan saudara-saudara lelakinya, dengan tuduhan bahwa Asma adalah salah satu “pemburu keuntungan perang” di Suriah.

    Kehilangan Kewarganegaraan Inggris
    lihat foto
    Asma Al Assad

    Pada Mei 2024, Presiden Bashar al-Assad mengumumkan bahwa Asma menderita leukemia, yang merupakan penyakit kedua setelah sebelumnya ia sembuh dari kanker payudara pada 2019.

    Namun, meskipun menghadapi penyakit serius, citranya tetap tercoreng karena dukungannya terhadap kebijakan brutal suaminya.

    Selain itu, Asma kini menghadapi kehilangan status kewarganegaraan Inggris.

    Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengonfirmasi bahwa Asma tidak lagi diterima di negara tersebut.

    Asetnya di Inggris juga telah dibekukan sejak 2012, mengikuti sanksi Eropa yang diterapkan terhadap keluarga Assad.

    Lady Macbeth

    Ketika perang saudara Suriah berlanjut dan Bashar al-Assad semakin terpojok, citra Asma yang dulunya penuh pujian kini berubah menjadi bahan cibiran.

    Media Inggris menggambarkan Asma dengan julukan “Lady Macbeth”.

    Julukan ini merujuk pada karakter dalam drama William Shakespeare yang ambisius dan kejam, serta rela mendukung tindakan brutal demi mempertahankan kekuasaan.

    Julukan tersebut mencerminkan peran Asma sebagai sosok yang terus mendukung suaminya meskipun kekejaman yang dilakukan pemerintahannya menyebabkan kematian lebih dari setengah juta orang dan membuat jutaan warga Suriah mengungsi.

    Asma bahkan pernah bercanda dalam sebuah email bocor pada 2012, menyebut dirinya sebagai “diktator yang sebenarnya”.

    Kelakar itu dipandang semakin menegaskan perannya dalam mempertahankan rezim yang penuh kekerasan.

    Biodata Asma Al-Assad

    Nama Lengkap: Asma Al-Assad (née Al-Akhras)

    Tanggal Lahir: 11 Oktober 1975

    Tempat Lahir: Acton, London Barat, Inggris

    Usia: 49 tahun

    Kewarganegaraan: Inggris (lahir di Inggris, orang tua berasal dari Suriah)

    Agama: Islam (Sunni)

    Nama Ayah: Fawaz Al-Akhras (Ahli jantung)

    Nama Ibu: Sahar Otri (Diplomat)

    Status Perkawinan: Menikah dengan Bashar al-Assad (Presiden Suriah)

    Anak-anak: 3 anak (Hafez, Zein, Karim)

    Pendidikan: Sekolah: Queen’s College London, Inggris

    Perguruan Tinggi: King’s College London, Inggris

    Gelar: Ilmu Komputer dan Sastra Prancis

    Karier: Profesi: Mantan Ibu Negara Suriah, Bankir Investasi

    Pekerjaan Sebelumnya:Deutsche Bank, JP Morgan

    Peran Sosial: Pendiri Syria Trust for Development (sebuah badan amal)

    Prestasi dan Julukan: Dijuluki “Sekuntum Mawar di Padang Pasir” oleh Vogue pada 2011

    Disebut sebagai “Lady Macbeth” dan “Ibu Negara Neraka” oleh media internasional seiring dengan dukungannya terhadap kebijakan keras suaminya.

    Kontroversi: Dikenal karena dukungannya terhadap suaminya, Bashar al-Assad, dalam menanggapi protes anti-rezim pada 2011 yang menyebabkan perang saudara.

    Terkena sanksi internasional pada 2020 karena keterlibatannya dalam kekejaman yang dilakukan oleh rezim Assad.

    Kesehatan: Pada 2019, sembuh dari kanker payudara.

    Pada Mei 2024, diumumkan bahwa Asma menderita leukemia.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    JAKARTA – Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November di Indonesia. Tanggal ini berbeda dengan negara-negara lain yang biasa merayakan Hari Ayah pada minggu ketiga bulan Juni. Hari Ayah muncul karena paguyuban Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di tahun 2014. Awalnya, PPIP mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Solo dalam rangka merayakan Hari Ibu. 

    Kemudian, suatu hal mengejutkan panitia ketika beberapa peserta menanyakan “Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.” Lalu PPIP mencari tahu dan menemukan belum ada yang mendeklarasi Hari Ayah di Indonesia. PPIP pun mendeklarasikan Peringatan Hari Ayah Nasional pada 12 November sekaligus bergabung dengan Hari Kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya’.

    Ada banyak materi mengenai cerita tentang ayah dan anak, termasuk industri perfilman yang banyak mengangkat isu ini. Selama ini, figur ibu selalu dikenal sosok yang menyayangi anak, tapi ada juga figur ayah yang berperan besar dalam perkembangan seorang anak. Tim VOI ingin memberikan rekomendasi film tentang hubungan ayah dan anak yang bisa Anda tonton di Hari Ayah Nasional.

    Like Father, Like Son – 2013

    Hirokazu Koreeda memang populer karena karyanya, Shoplifters menerima Palme d’Or di ajang Festival Film Cannes 2018 lalu. Film Shoplifters juga baru saja diumumkan menerima nominasi dalam Oscar 2019 untuk Foreign Language Film. Film yang mengangkat tentang keluarga miskin di Jepang itu meraih apresiasi sekaligus membawa Koreeda banyak dibicarakan. Tetapi, sebelum memproduksi Shoplifters, ada film Like Father, Like Son yang tidak kalah bagusnya.

    Ryota Nonomiya (Masaharu Fukuyama) adalah seorang pebisnis dengan hidup berkecukupan serta keluarga ideal. Suatu hari, Ryota menemukan fakta bahwa anak semata wayangnya tertukar dengan anak yang lahir di keluarga lain. Menjelang lima tahun, Ryota harus memutuskan apa tetap mengurus anak yang Ia urus atau anak kandungnya.

    Beautiful Boy – 2018

    Film besutan sutradara Felix van Groeningen ini mempertemukan aktor kawakan Steve Carell dengan aktor muda Timothée Chalamet sebagai duet ayah dan anak yang memiliki konflik. Berkat aktingnya yang kuat, Timothée Chalamet meraih banyak penghargaan termasuk Golden Globe dan Critis’ Choice Movie Awards. Film yang diproduseri oleh Brad Pitt ini bisa ditonton di Amazon Prime. 

    Nic Sheff (Timothée Chalamet) adalah seorang laki-laki muda yang kecanduan meth, salah satu jenis narkoba adiktif yang merusak kariernya. Setelah berpisah dengan istri pertamanya, David Sheff (Steve Carell) berusaha menyelamatkan kehidupan anaknya, Nic sebelum jatuh lebih dalam. Cerita nyata ini bergulir dengan hangat dan manis, apalagi cerita dari buku aslinya ditulis David Sheff atas perspektifnya memiliki anak yang kecanduan narkoba.

    Cargo – 2017

    Film yang beredar di Netflix memang wajib masuk rekomendasi film tentang ayah dan anak. Menariknya, film Cargo adalah debut kedua sutradara Ben Howling dan Yolanda Ramke. Masih bercerita soal ayah yang menyelamat anak, Cargo bisa Anda tonton lewat aplikasi streaming Netflix.

    Sebuah virus zombi mengerikan yang terjadi di kawasan pedesaan Australia membuat para penduduk hanya memiliki 48 jam untuk menyelamatkan diri. Andy (Martin Freeman) yang baru memiliki seorang bayi memutuskan mencari cara menemukan rumah baru demi menyelamatkan sang anak sebelum virus zombi menyerbunya.

    Searching – 2018

    Sempat menjadi omongan warganet, Searching juga perlu disebutkan sebagai bagian dari rekomendasi film. Debut Aneesh Chaganty itu patut diberi acungan jempol sebab plot yang berbeda dan proses kreatifnya membuat film Searching menarik untuk diikuti sejak menit pertama ceritanya bergulir.

    Ketika Margot (Michelle La) anak David (John Cho) menghilang secara misterius, David mencoba mencari keberadaan Margot. Margot dan David memiliki hubungan yang tidak dekat, maka itu ini menjadi ujian bagi David dalam mengetahui anaknya. Pencarian Margot membuka mata David tentang kehidupan Margot yang selama ini tidak pernah Ia bayangkan.

    The Wailing – 2016

    Film horor ini memang sepenuhnya memiliki cerita soal ilmu gaib yang terjadi, tetapi jangan lupakan seorang ayah yang menyayangi anaknya. Film buatan Na Hong-Jin ini memberikan sensasi seram dan pusing saat menontonnya. The Wailing berhasil meraih penghargaan di dalam negeri ginseng tersebut semacam Grand Bell Awards dan Blue Dragon Awards.

    Seorang kakek tua tinggal di desa yang ditempati Jong-Goo (Kwak Do-Won) membuat curiga warga desa lantaran sejak kehadiran si kakek membuat penyakit misterius menular. Jong-Goo yang awalnya tidak peduli menjadi penasaran karena anaknya Hyo-Jin (Kim Kwan Hee) bersikap aneh kepadanya. Jong-Goo yang bertugas sebagai polisi mulai mencari tahu penyakit Hyo-Jin demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Lovely Man – 2011

    Rasanya kurang afdol jika tidak menyebutkan film produksi Indonesia. Lovely Man mungkin menjadi salah satu film tentang ayah dan anak yang mengharukan. Performa Donny Damara dan Raihaanun perlu diapresiasi setinggi-tingginya. Menjadi sutradara, Teddy Soeriaatmadja menyulap cerita ini dengan manis.

    Cahaya (Raihaanun), seorang remaja yang tinggal di pesantren mencoba mencari ayahnya, Syaiful (Donny Damara) yang bekerja di kota Jakarta. Sudah lama tidak berjumpa, Cahaya menemukan ayahnya bekerja mencari uang dengan menjadi seorang waria menggunakan nama Ipuy. Kemudian, keduanya berjalan bersama dan mencoba mencari hubungan ayah dan anak yang telah lama hilang.

    Itu dia film-film tentang ayah dan anak dari berbagai mancanegara yang VOI rekomendasikan. Ada yang sudah Anda pernah tonton? Bagikan kepada kami ya!

  • Profil Asma Al Assad, Istri Presiden Suriah yang Dikabarkan Kabur ke Rusia Bersama Anak-anaknya – Halaman all

    Profil Asma Al Assad, Istri Presiden Suriah yang Dikabarkan Kabur ke Rusia Bersama Anak-anaknya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, SURIAH – Dunia pernah terpikat dengan Asma Al Assad.

    Kecantikan  wanita asal Inggris ini dipuji di Timur Tengah setelah menikahi Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

    Namun kemudian dia dibenci setelah muncul perang saudara di Suriah 14 tahun lalu.

    Dia pernah digambarkan sebagai “mawar di padang pasir”, inti dari lingkaran gelap presiden Bashar al-Assad.

    Dan kini Asma Al Assad kembali jadi sorotan.

    Wall Street Journal, Minggu (8/12/2024) melaporkan Asma al-Assad  melarikan diri bersama ketiga anak mereka ke Rusia. mengutip keterangan pejabat keamanan Suriah dan pejabat Arab yang tidak disebutkan namanya.

    Kedua saudara iparnya juga dilaporkan telah meninggalkan Suriah menuju Uni Emirat Arab.

    Ibu negara Suriah, Asma al-Assad.

    Sementara suaminya Bashar Al-Assad kini belum diketahui rimbanya.

    JPost mengabarkan dia juga kabur ke Rusia.

    Bashar al-Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia setelah 24 tahun berkuasa di Suriah.

    Kekuasannya kini direbut oleh kelompok pemberontak oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham yang telah menguasai hampir semua kota-kota besar di Suriah, termasuk Ibu Kota Suriah Damaskus.

    Sosok Asma Al Assad

    Asma Al Assad lahir di Inggris, 11 Agustus 1975.

    Dia merupakan keturunan Suriah tetapi menghabiskan sebagian besar hidupnya di London barat.

    Asma Al Assad dituding ikut berperan dalam perang saudara di Suriah tahun 2011, dimana ribuan warga Suriah tewas kala itu.

    Saat itu, Uni Eropa memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan asetnya.

    Asma Al Assad putri seorang ahli jantung Harley Street,  bersekolah di sekolah elite Inggris, teman-temannya memanggilnya Emma.

    Dia mendapat gelar dalam ilmu komputer di King’s College, London.

    Kemudian dia berkarier sebagai bankir investasi di City of London.

    Perempuan cantik ini seorang Muslim Sunni dan bertemu dengan Bashar Al-Assad saat sama-sama belajar di London.

    Mereka menikah pada tahun 2000.

    Kehidupan mereka pun penuh kemewahan.

    Pasangan itu memiliki tiga anak.

    Dikenal hidup glamor, Asma Al Assad senang dengan sepatu Christian Louboutin bertahtakan kristal dan gaun Chanel.

    “Dia sangat condong ke kiri. Dia tampak sangat cerdas dan sangat menghormati orang lain,” kata Gaia Servadio, seorang penulis dan sejarawan yang pernah bekerja dengan Assad.

    Di media Barat, dia awalnya digambarkan sebagai sosok yang cerdas, elegan, percaya diri, dengan “IQ tinggi” dan memiliki minat untuk membuka Suriah dengan dunia luar.

    Sebuah artikel yang bagus di majalah Vogue menggambarkannya sebagai “mawar di padang pasir” dan rumah tangganya sebagai “sangat demokratis”.

    Sementara itu, surat kabar Prancis Paris Match mengatakan dia adalah “elemen cahaya di negara yang penuh dengan zona bayangan” .

    Orang-orang terpesona oleh sikapnya yang berkelas, pandangan liberal, dan aksen Inggrisnya.

    Ia menerima Medali Emas dari Kepresidenan Republik Italia untuk pekerjaan kemanusiaan pada tahun 2008 dan memenangkan gelar doktor arkeologi kehormatan dari Universitas La Sapienza di Roma.

    Pertemuan di Inggris

    Dikenal sebagai Emma oleh teman-teman Inggrisnya, Asma Al-Assad  merupakan bintang yang sedang naik daun di JP Morgan.

    Saat itu dia bertemu Bashar, yang pernah belajar oftalmologi di London.

    Namun awal tahun 2000-an  dipulangkan untuk dipersiapkan menjadi presiden setelah kakak laki-lakinya, Basil, meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1994.

    Mereka menikah pada tahun 2000. Kehidupan mereka pun penuh kemewahan.

    Mereka pernah makan malam dengan Angelina Jolie dan Brad Pitt di Suriah.

    Menurut Vogue, Tn. Assad bercanda “Brad Pitt ingin mengirim pengawalnya ke sini untuk datang dan mendapatkan pelatihan!”

    Namun, pihak klan Assad dilaporkan tidak menyukai Nyonya Assad, terutama karena asal usulnya yang merupakan Muslim Sunni.

    Assad terpilih sebagai presiden dengan 97 persen suara pada tahun 2000 setelah kematian ayahnya, Hafez al-Assad, yang telah memerintah Suriah dengan tangan besi selama beberapa dekade.

    Sebelum dimulainya pemberontakan tahun 2011, ada harapan Suriah bisa berubah. Warga Suriah melihat pilihan istrinya sebagai bukti bahwa keadaan akan berubah.

    Namun harapan tersebut pudar seiring dengan pemberontakan yang terjadi. Seiring dengan meningkatnya jumlah korban tewas akibat pertempuran, Istri Assad perlahan menghilang dari pandangan publik.

    Sumber:  ABC/Reuters/BBC/Newsweek