Tag: Bobby Rasyidin

  • KDM Dukung Optimalisasi Jalur Nambo-Citayam, Ini Strategi KAI

    KDM Dukung Optimalisasi Jalur Nambo-Citayam, Ini Strategi KAI

    Bisnis.com, BANDUNG–Pemda Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berupaya meningkatkan layanan transportasi publik di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. 

    Salah satu langkah strategis yang sedang dilakukan adalah optimalisasi jalur KRL lintas Nambo-Citayam untuk meningkatkan kapasitas dan frekuensi perjalanan.

    Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa saat ini lintasan Nambo masih menggunakan jalur tunggal (single track) dengan frekuensi perjalanan sekitar satu jam sekali. Kondisi ini membatasi kapasitas angkut penumpang dari arah Bogor menuju Jakarta.

    “Jalur Nambo saat ini hanya memiliki satu rel dengan headway satu jam. Dengan terminasi di Stasiun Citayam, frekuensi bisa ditingkatkan menjadi setiap 15 menit,” ujar Bobby dikutip Sabtu (8/11/2025).

    Dia menambahkan, pengalihan operasional tersebut akan berdampak positif terhadap kapasitas layanan KRL di lintas Bogor-Jakarta. “Kita sudah hitung, kemarin melalui rekayasa operasi dan penambahan panjang rangkaian (SF), kapasitas angkut dari Bogor bisa meningkat hingga 200 ribu penumpang per hari, itu sedang kita kerjakan,” jelasnya.

    Peningkatan ini juga diiringi dengan penyesuaian infrastruktur di sejumlah stasiun. Bobby menyebutkan bahwa saat ini panjang peron di beberapa stasiun di Bogor  masih terbatas dengan panjang rangkaian 8 – 10 SF, sehingga belum mampu menampung rangkaian KRL 12 gerbong.

    “Jadi mau engga mau peronnya kita panjangkan sehingga bisa menggunakan SF 12 semua. Dengan rekayasa operasi yang ada di (Stasiun) Nambo tadi, itu bisa nambah 200 ribu (penumpang),” tutur Bobby.

    Selain itu, pembangunan flyover di kawasan Depok juga menjadi bagian dari upaya integrasi jaringan transportasi di wilayah aglomerasi Jabodetabek. 

    Setelah flyover rampung, jalur siding dari Nambo-Cibinong akan dihubungkan langsung ke Citayam untuk memperlancar pergerakan kereta dan meminimalkan waktu tunggu.

    “Jadi nanti kereta yang dari Nambo-Cibinong ini, kita residing, itu di Stasiun Citayam, Depok. itu sedang dibangun flyover juga. Begitu flyovernya jadi nanti kereta siding ini kita tempelkan di stasiunnya,” katanya

    Langkah kolaboratif antara Pemda Provinsi Jawa Barat dan PT KAI ini diharapkan menjadi bagian dari transformasi transportasi publik menuju sistem yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan di wilayah metropolitan Jawa Barat.

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin juga membahas rencana modernisasi jalur kereta api Jakarta–Bandung agar waktu tempuh dapat dipangkas menjadi sekitar 1,5 jam.

    Dalam pembicaraan tersebut, KDM– sapaan akrab Dedi Mulyadi –menegaskan modernisasi jalur kereta ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus memperkuat perekonomian Jawa Barat.

    “Kalau jalur kereta Jakarta–Bandung dimodernisasi, perjalanannya bisa ditempuh hanya dalam satu setengah jam. Tiket sekitar 150 sampai 300 ribu rupiah, saya yakin kereta akan selalu penuh,” ujar KDM.

    Sementara itu, Dirut KAI Bobby Rasyidin menjelaskan, modernisasi jalur dapat dilakukan tanpa harus membangun lintasan baru. 

    Langkah utama yang dibutuhkan ialah perbaikan rel eksisting, penataan tikungan (healing) dan kemiringan jalur, serta penerapan teknologi _tilting_ pada bogie agar kereta dapat melaju stabil di kontur jalur yang berkelok.

    “Dengan jalur eksisting sepanjang sekitar 150 kilometer, estimasi biaya perbaikan sekitar 8 triliun rupiah. Investasi itu mencakup peningkatan kualitas rel, pembangunan terowongan dan jembatan baru di sejumlah titik, serta penyempurnaan sistem double track,” kata Bobby.

    KDM menambahkan, proyek ini dapat menjadi model kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemdaprov Jabar, pemerintah kota/kabupaten, hingga masyarakat. 

    “Kita bisa ajak Pemkot Bandung, para pembisnis hotel untuk investasi. Karena orang Jakarta banyak yang berwisata ke Bandung, karena ini akan punya implikasi terhadap perkembangan tingkat kunjungan (wisata). Bisa kita buat saham warga Jabar, nanti warga Jabar nanti punya kereta yang diproduksi di dalam negeri, punya kualitas menggunakan tenaga dalam negeri, ini yang dari Jakarta – Bandung,” pungkas KDM.

  • Stasiun Tanah Abang Baru Siap Layani 380.000 Penumpang per Hari

    Stasiun Tanah Abang Baru Siap Layani 380.000 Penumpang per Hari

    JAKARTA – Pembangunan Stasiun Tanah Abang Tahap I telah rampung. Kini, stasiun tersebut mampu menampung hingga 380.000 penumpang per hari, meningkat hampir tiga kali lipat dari kapasitas sebelumnya.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan stasiun tersebut sudah beroperasi sejak Juni 2025 dengan melayani lima rute utama yakni Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, Manggarai–Bogor, dan Cikarang.

    “Kapasitas penumpang Stasiun Tanah Abang Baru ini adalah semuanya total sekitar dari semula 141.000 menjadi 380.000 penumpang,” kata Dudy saat peresmian Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 4 November.

    Menurut Dudy, Stasiun Tanah Abang berkontribusi sekitar 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Hingga Oktober 2025, tercatat 63 juta penumpang telah diangkut dari stasiun tersebut.

    Secara keseluruhan, seluruh jaringan kereta api di Indonesia mencatat 486 juta penumpang sepanjang 2024, menandakan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi massal berbasis rel.

    Nilai proyek pembangunan Stasiun Tanah Abang Tahap I mencapai Rp 380,93 miliar. Bangunan baru Stasiun Tanah Abang berdiri di atas lahan 31.174 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 19.000 meter persegi. Fasilitasnya mencakup empat peron dan enam jalur, yang dapat melayani rangkaian kereta dengan 12 gerbong.

    “Jadi kalau Bapak bisa bayangkan 300 itu seperti dengan dua pesawat Boeing 737. Jadi dalam memberangkatkan satu rangkaian itu kurang lebih sekitar 20 pesawat Boeing 737,” ucapnya.

    Dudy menekankan pembangunan stasiun baru ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mendukung konsep kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).

    Selain memperluas kapasitas, sambung Dudy, pembangunan ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terus meningkat setiap tahun.

    Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Jabodetabek. Stasiun ini menjadi pusat mobilitas masyarakat, sehingga perlu dikembangkan dengan konsep kawasan berorientasi transit,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAl Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,“ ujar Bobby.

  • Komisi V DPR Yakin Tambahan 30 Rangkaian KRL Perpendek Headway

    Komisi V DPR Yakin Tambahan 30 Rangkaian KRL Perpendek Headway

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Dirut PT KAI, Bobby Rasyidin, untuk menyelesaikan 30 rangkaian baru KRL dalam waktu singkat. Wakil Ketua Komisi V Syaiful Huda yakin dengan penambahan rangkaian KRL ini bisa memperpendek masa tunggu kereta (headway).

    “Penambahan 30 rangkaian KRL baru bisa menjadi solusi untuk memperpendek masa tunggu kereta (headway) terutama di jam-jam krusial saat berangkat dan pulang kerja,” kata Syaiful Huda kepada wartawan, Rabu (5/11/2025).

    Huda merasa KAI Commuterline perlu memikirkan secara matang terkait penambahan armada ini. Menurut Huda, manajemen perjalanan KRL sangat dipengaruhi oleh persoalan teknis lainnya seperti sistem sinyal/kendali kereta, catudaya listrik, infrastruktur jalan/persilangan, fasilitas depot dan stabling, dwel time, hingga dukungan sumber daya manusia.

    “Instruksi dan komitmen Presiden Prabowo terhadap pembenahan KRL ini tentu menjadi tantangan bagi manajemen PT KAI dan PT KAI Commuterline agar bisa memberikan pelayanan lebih kepada masyarakat,” kata Huda.

    Manajemen PT KAI dan KAI Commuterline, terangnya, harus segera memecahkan semua tantangan teknis maupun strategis hingga tambahan armada KRL benar-benar bisa meningkatkan kenyamanan bagi penumpang baik dari sisi efektivitas waktu maupun kenyamanan perjalanan.

    “Kami tentu mendukung penuh komitmen Presiden Prabowo terhadap pembenahan moda kereta api terutama penambahan armada commuter line hinga 30 rangkaian KRL baru. Bagi kami ini merupakan langkah terobosan yang memang dibutuhkan publik,” tutur Huda.

    Dia menyoroti rata-rata penumpang kereta api berdasarkan data BPS tahun lalu mencapai lebih dari 300 juta per tahun dan didominasi oleh penumpang KRL. Yuda menyebut commuter line ini menjadi tulang punggung transportasi masyarakat urban terutama di wilayah Megapolitan (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo setuju ada tambahan 30 rangkaian baru KRL. Dia memerintahkan Dirut PT KAI, Bobby Rasyidin untuk menyelesaikan puluhan rangkaian baru itu dalam waktu singkat.

    “Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu, uangnya kita hemat, tapi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan. Jadi saudara-saudara, dan saya minta harus dilaksanakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, secepatnya,” kata Prabowo, Selasa (4/11).

    Prabowo kemudian bertanya berapa lama penyelesaian tambahan 30 rangkaian KRL baru ke Bobby. Dia kemudian memberi tenggat waktu satu tahun untuk menyelesaikannya.

    “Bisa berapa bulan Direktur KAI?” tanya Prabowo.

    “6 bulan Pak,” jawab Bobby.

    “Ini didengar loh, 6 bulan? Sudahlah, aku kasih satu tahun. Nanti dia stres, nanti dia stres nggak bisa tidur,” timpal Prabowo.

    “Tenang aja, kalau kau bisa 6 bulan oke, tapi satu tahun, ini rakyat yang saksi ya. Jadi ada tambahan 30 rangkaian baru,” lanjut Prabowo.

    Halaman 2 dari 3

    (isa/ygs)

  • Janji Prabowo ke “Anker”: Rp 5 Triliun untuk Tambah Gerbong KRL-Whoosh Sampai Banyuwangi

    Janji Prabowo ke “Anker”: Rp 5 Triliun untuk Tambah Gerbong KRL-Whoosh Sampai Banyuwangi

    Janji Prabowo ke “Anker”: Rp 5 Triliun untuk Tambah Gerbong KRL-Whoosh Sampai Banyuwangi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto memberi kabar baik untuk masyarakat pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line alias anak kereta (anker).
    Sejumlah kabar baik ini disampaikannya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025) kemarin. Janji itu meliputi penambahan gerbong kereta hingga memperpanjang rute kereta cepat sampai ke Banyuwangi.
    Presiden
    Prabowo
    meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) untuk menambah gerbong kereta demi keamanan dan kenyamanan penumpang. Tujuannya agar tidak terjadi banyak penumpukan di stasiun.
    Kepala Negara bahkan berjanji memberikan anggaran sebesar Rp 5 triliun untuk menambah kapasitas kereta meliputi penambahan gerbong commuter line. Nominal itu jauh lebih tinggi dari yang diajukan Direktur Utama (Dirut) KAI, Bobby Rasyidin, yakni Rp 4,8 triliun.
    Seturut perhitungan perusahaan, satu rangkaian membutuhkan dana hingga 9 juta dollar AS.
    “Bahkan beliau mengajukan Rp 4,8 triliun, saya setujui. Tidak, tidak Rp 4,8 triliun, Rp 5 triliun saya setujui. Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat demi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan,” kata Prabowo dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
    Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini pun meminta penambahan gerbong dilakukan dalam waktu dekat. Prabowo bahkan menantang Dirut KAI agar pengadaan gerbong selesai dalam waktu satu tahun.
    “Bisa berapa bulan, Dirut KAI? Berapa? Ini didengar loh. 6 bulan? Sudah lah kita kasih saya 1 tahun. Nanti dia stres tidak bisa tidur ya kan? Kalau kau bisa 6 bulan, oke. Tapi 1 tahun harus. Ini rakyat yang saksi ya?,” bebernya.
    “Jadi nanti ada tambahan 30 rangkaian baru. Saya tadi coba, bersih, nyaman, AC,” imbuh dia.
    Sejauh ini, PT KAI (Persero) sudah memesan 12
    train set
    kepada INKA dan sebanyak 11
    train set
    kepada China.
    Dari 11
    train set
    itu, 8 di antaranya sudah beroperasi secara penuh, sementara 3 lainnya tengah melalui
    technical qualification
    dengan DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
    Bobby menyatakan, bulan ini KAI akan mengoperasikan 3
    train set
    tambahan sehingga jumlahnya mencapai 11 train set yang beroperasi hingga akhir tahun 2025.
    “Nah, sementara dengan INKA kita sudah terima 4
    train set
    dari INKA,
    which is
    sekarang sedang kita lakukan uji teknisnya. Target dengan kereta INKA sampai dengan pertengahan tahun depan sudah akan beroperasi 12 (
    train set
    ),” tandas Bobby usai bertemu Prabowo di Istana, Senin (3/11/2025).
    Prabowo juga menyoroti rute
    Whoosh
    yang kini baru sampai Bandung. Ia menginginkan rute kereta cepat diperpanjang hingga Banyuwangi, Jawa Timur.
    Menurut Prabowo, pembangunan kereta cepat tidak cukup sampai Surabaya yang sebelumnya direncanakan.
    “Insya Allah. Insya Allah. Saya minta tidak hanya Surabaya. Banyuwangi. Banyuwangi (Kereta Cepat sampai Banyuwangi),” bebernya.
    Lebih lanjut Prabowo meminta publik tidak usah ribut-ribut terkait polemik utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh.
    Ia menyatakan akan mengambil tanggung jawab penuh atas hal itu. Negara menanggung utangnya sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.
    Menurut Prabowo, semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan bersama adalah tanggung jawab pemerintah. Terdapat mekanisme public service obligation (PSO) di dalamnya.
    “Pokoknya engga ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun. tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung,” jelasnya.
    Tak cuma itu, Prabowo juga menjanjikan kereta khusus petani dan pedagang beroperasi sebentar lagi dengan harga tiket murah.
    Pemerintah kata Prabowo, akan mensubsidi 60 persen ongkos.
    “Iya, tadi saya sudah katakan. Ongkos disubsidi pemerintah 60 persen, semuanya. Kalau untuk petani dan pedagang, dianya tetap disubsidi 60 persen. Barangnya tidak bayar,” ucapnya.
    Oleh karenanya, perjalanan kereta khusus petani dan pedagang hanya melayani satu kelas layanan, yakni kelas K3 atau layanan kelas ekonomi yang disubsidi oleh pemerintah.
    Kereta ini memiliki 73 tempat duduk, dan akan beroperasi dengan total sebanyak 14 perjalanan dari Stasiun Merak ke Stasiun Rangkasbitung dan sebaliknya. Kursi kereta disusun menyamping demi memudahkan para petani dan pedagang membawa hasil bumi.
    Bobby menyatakan, kereta khusus petani dan pedagang bakal diluncurkan bulan ini. Jam operasional kereta akan disesuaikan dengan petani dan pedagang pada pagi dan sore hari.
    Kereta pun akan beroperasi sampai Rangkas Bitung, sebelum nantinya diperluas hingga ke Stasiun Tanah Abang.
    Sejauh ini, KAI baru menyediakan 8 unit kereta. Namun, pihaknya memastikan akan menambah kapasitas sesuai permintaan Presiden Prabowo.
    Terlebih, penyediaan kereta untuk petani dan pedagang ini didukung oleh Prabowo.
    “Tentunya dengan
    KRL
    (
    commuter line
    ) nggak bisa dia digandeng. Jadi tentunya sampai Rangkas Bitung itu nanti dia pakai kereta sendiri, nanti GPK, PRK, perjalanan kereta sampai Tanah Abang, nanti
    next
    -nya kita akan lakukan,” tandas Bobby.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesan Prabowo Naik KRL Manggarai-Tanah Abang

    Kesan Prabowo Naik KRL Manggarai-Tanah Abang

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto sempat menjajal naik KRL saat melakukan peresmian gedung stasiun Tanah Abang yang telah selesai direvitalisasi. Prabowo mengaku terkesan naik KRL.

    Prabowo naik KRL dari Stasiun Manggarai menuju Tanah Abang Selasa (4/11/2025). Mengenakan pakaian safari, Prabowo beserta rombongan tiba pukul 10.50 WIB.

    Prabowo didampingi Menhub Dudy Purwagandhi, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, hingga Dirut KAI Bobby Rasyidin. Usai tap in kartu, Prabowo menyempatkan diri menyapa dan mengobrol dengan sejumlah warga di stasiun.

    “Mau ke mana kamu?” tanya Prabowo kepada seorang anak yang bepergian dengan orang tuanya.

    “Mau ke Tanah Abang, Pak,” ujar ibu dari anak tersebut.

    Prabowo Keliling Stasiun Manggarai

    Setelah itu, Prabowo berjalan keliling di Stasiun Manggarai. Prabowo juga sempat mendapat penjelasan tentang rencana pengembangan Stasiun Manggarai.

    Setelah itu, Prabowo terlihat menghampiri warga dan petugas stasiun yang berkumpul melihat kehadiran Prabowo. Dia juga sempat selfie bersama warga.

    “Mana yang mau minta foto?” ujar Prabowo sambil tertawa.

    “Pak, foto, Pak,” ujar salah satu warga.

    Setelah itu, Prabowo lanjut berjalan ke peron. Prabowo kemudian naik ke gerbong KRL menuju Stasiun tanah Abang.

    Prabowo tampak duduk bersama Dirut KAI Bobby Rasyidin di dalam gerbong. Keduanya kemudian ngobrol dengan penumpang di dalam gerbong tersebut.

    Prabowo Terkesan

    Setibanya di Stasiun Tanah Abang, Prabowo mengaku terkesan naik KRL. Prabowo mengatakan dia sangat menyukai kereta api.

    “Baru saja saya naik kereta api dari Manggarai, saya sangat terkesan. Karena waktu saya muda memang saya naik kereta api terus. Saya ini orang yang paling suka dengan kereta api,” kata Prabowo.

    Prabowo mengatakan kereta api dan semua transportasi massal lainnya merupakan bagian kehidupan masyarakat yang sangat vital dan strategis. Dia mengatakan setiap tahun sebanyak 486 juta warga naik kereta api.

    “Kereta api Indonesia dengan semua sistemnya dilaporkan pada saya, mengangkut penumpang satu tahun 486 juta penumpang naik sistem kereta api kita,” ujar Prabowo.

    Dia mengungkapkan pemerintah yang dipimpinnya akan fokus menangani sistem kereta api.

    “Memang sistem kereta api kita ini akan menjadi fokus perhatian dari program pemerintah yang saya pimpin,” ujar Prabowo.

    Halaman 2 dari 3

    (dek/dek)

  • Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    JAKARTA – Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang menjadi 380.000 pengguna per hari akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto baru meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025, didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, hingga Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,” kata Bobby dalam keterangan resmi, Selasa, 4 November.

    Bobby menegaskan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru tahap 1 ini akan memperkuat integrasi antarmoda di kawasan pusat kota Jakarta.

    “Dengan hadirnya stasiun ini, ekosistem transportasi perkotaan semakin terintegrasi, mendukung konsep transportasi massal yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ujar Bobby.

    Di sisi lain, Bobby juga bilang KAI akan terus memperkuat perannya dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang terjangkau dan merata melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang diamanahkan pemerintah melalui DJKA Kemenhub.

    Hingga September 2025, sambung Bobby, KAI telah melayani 13,15 juta pelanggan pada layanan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal bersubsidi PSO, meningkat dari 12,26 juta pelanggan pada periode yang sama tahun lalu. 

    “Layanan subsidi PSO juga hadir melalui KAI Commuter di Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya, serta LRT Jabodebek, KA Bandara Srilelawangsa di Medan, dan KA Bandara YIA di Yogyakarta,” ujar Bobby.

    Bobby juga bilang dukungan KAI melalui KAI Commuter menjadi bagian penting dari penguatan layanan di kawasan perkotaan.

    “Melalui KAI Commuter, kami menjalankan 1.141 frekuensi perjalanan Commuter Line setiap hari, terdiri dari 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, 14 perjalanan Commuter Line Merak, dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta,” ujar Bobby.

    Sekadar informasi, Stasiun Tanah Abang Baru mulai beroperasi sejak Juni 2025 dan melayani empat lintas utama KRL yaitu Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, dan Manggarai–Bogor–Cikarang (termasuk Bekasi).

    Saat ini, stasiun tersebut melayani lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit per hari, atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Setelah pembangunan tahap pertama selesai, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang per hari. Fasilitas yang disediakan mencakup 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan 23.000 m² di atas lahan 31.743 m². Nilai proyek pembangunan tahap pertama mencapai Rp380,93 miliar.

    Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, tahap kedua pembangunan akan dilaksanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron 3 dan 4, serta peningkatan akses bagi penyandang disabilitas.

    Frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap 4 hingga 6 menit untuk mempercepat arus mobilitas masyarakat.

  • Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    JAKARTA – Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang menjadi 380.000 pengguna per hari akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto baru meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025, didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, hingga Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,” kata Bobby dalam keterangan resmi, Selasa, 4 November.

    Bobby menegaskan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru tahap 1 ini akan memperkuat integrasi antarmoda di kawasan pusat kota Jakarta.

    “Dengan hadirnya stasiun ini, ekosistem transportasi perkotaan semakin terintegrasi, mendukung konsep transportasi massal yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ujar Bobby.

    Di sisi lain, Bobby juga bilang KAI akan terus memperkuat perannya dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang terjangkau dan merata melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang diamanahkan pemerintah melalui DJKA Kemenhub.

    Hingga September 2025, sambung Bobby, KAI telah melayani 13,15 juta pelanggan pada layanan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal bersubsidi PSO, meningkat dari 12,26 juta pelanggan pada periode yang sama tahun lalu. 

    “Layanan subsidi PSO juga hadir melalui KAI Commuter di Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya, serta LRT Jabodebek, KA Bandara Srilelawangsa di Medan, dan KA Bandara YIA di Yogyakarta,” ujar Bobby.

    Bobby juga bilang dukungan KAI melalui KAI Commuter menjadi bagian penting dari penguatan layanan di kawasan perkotaan.

    “Melalui KAI Commuter, kami menjalankan 1.141 frekuensi perjalanan Commuter Line setiap hari, terdiri dari 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, 14 perjalanan Commuter Line Merak, dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta,” ujar Bobby.

    Sekadar informasi, Stasiun Tanah Abang Baru mulai beroperasi sejak Juni 2025 dan melayani empat lintas utama KRL yaitu Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, dan Manggarai–Bogor–Cikarang (termasuk Bekasi).

    Saat ini, stasiun tersebut melayani lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit per hari, atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Setelah pembangunan tahap pertama selesai, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang per hari. Fasilitas yang disediakan mencakup 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan 23.000 m² di atas lahan 31.743 m². Nilai proyek pembangunan tahap pertama mencapai Rp380,93 miliar.

    Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, tahap kedua pembangunan akan dilaksanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron 3 dan 4, serta peningkatan akses bagi penyandang disabilitas.

    Frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap 4 hingga 6 menit untuk mempercepat arus mobilitas masyarakat.

  • Prabowo Ngaku Terkesan dengan KRL: Saya Paling Suka Naik Kereta Api!

    Prabowo Ngaku Terkesan dengan KRL: Saya Paling Suka Naik Kereta Api!

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengaku terkesan usai menjajal naik kereta rel listrik atau KRL dari Stasiun Manggarai menuju Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat. 

    Di hadapan hadirin, Prabowo mengatakan dirinya sangat suka menaiki moda transportasi kereta api semasa muda. 

    “Baru saja saya naik kereta api dari Manggarai, saya sangat terkesan. Karena waktu saya muda memang saya naik kereta api terus. Saya ini orang yang paling suka dengan kereta api,” ujar Prabowo dalam sambutannya di peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

    Menurutnya, kereta api dan semua transportasi massal lainnya merupakan bagian kehidupan masyarakat yang sangat vital dan strategis.

    Presiden ke-8 RI itu mengatakan setiap tahun tercatat sebanyak 486 juta warga Indonesia yang naik kereta api.

    “Kereta api Indonesia dengan semua sistemnya dilaporkan pada saya, mengangkut penumpang satu tahun 486 juta penumpang naik sistem kereta api kita,” imbuhnya. 

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintahannya bakal fokus menangani sistem kereta api yang ada di Indonesia. 

    “Memang sistem kereta api kita ini akan menjadi fokus perhatian dari program pemerintah yang saya pimpin,” ujar Prabowo.

    Presiden Prabowo Subianto menjajal moda transportasi commuter line dari Stasiun Manggarai sampai dengan Stasiun Tanah Abang Baru.

    Momen tersebut dilakukan Prabowo sebelum acara peresmian revitalisasi Stasiun Tanah Abang yang dilakukan pada Selasa (4/11/2025).

    Prabowo memulai kegiatannya dengan memantau revitalisasi Stasiun Manggarai yang didampingi langsung Direktur Utama PT KAI (Persero), Bobby Rasyidin beserta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo terlihat menyapa warga yang tengah menggunakan fasilitas KRL di Stasiun Manggarai. Prabowo bersama dengan Dirut KAI langsung memasuki rangkaian KRL dari Stasiun Manggarai sampai dengan Stasiun Tanah Abang Baru.

    Sepanjang perjalanan, Prabowo terlihat menyapa penumpang yang turut naik dalam rangkaian kereta yang sama dengannya.

    Tiba di Stasiun Tanah Abang Baru, Prabowo langsung disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono dan Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

  • Kesan Prabowo Naik KRL Manggarai-Tanah Abang

    Butuh Rp 4,8 T, Saya Setujui Rp 5 T

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penambahan rangkaian KRL Jabodetabek. Prabowo menyetujui alokasi anggaran hingga Rp 5 triliun.

    Perintah ini disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jl Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Prabowo menyebut KRL sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    “Kalau orang kaya dia bisa naik pesawat, dia bisa naik…. Tapi rakyat sebagian besar akan merasa manfaat daripada kereta api. Untuk itu kereta api kita harus saya kasih petunjuk, akan kita perluas, akan kita perbesar,” ujar Prabowo.

    Prabowo mengatakan, Dirut PT KAI Bobby Rasyidin sudah menyatakan KRL membutuhkan tambahan rangkaian. Prabowo menyetujui penambahan rangkaian KRL Jabodetabek.

    Adapun total kebutuhan untuk menambah 30 rangkaian KRL disebut mencapai 4,8 triliun Rupiah. Prabowo menyatakan siap mengalokasikan Rp 5 triliun untuk pengadaan 30 rangkaian baru KRL.

    “Untuk Jabodetabek, Dirut PT KAI mengatakan harus membuat tambahan gerbong. Gerbong atau rangkaian? 30 rangkaian, rangkaian baru. 1 rangkaian butuh uang 9 juta Dolar. Beliau ajukan. Totalnya 4,8 triliun. Bener?” kata Prabowo sembari bercakap dengan Dirut KAI.

    “Saya setujui. Bahkan saya alokasi, bahkan beliau ajukan 4,8 T, saya setujui. Tidak, tidak 4,8 T. 5 T saya setujui! Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat tapi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan,” tegas Prabowo.

    (gbr/imk)

  • Momen Prabowo Jajal KRL dari Manggarai ke Tanah Abang

    Momen Prabowo Jajal KRL dari Manggarai ke Tanah Abang

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI untuk memastikan keamanan, kenyaman, dan kebersihan kereta api. Dia juga meminta KAI untuk segera menambah gerbong KRL Jabodetabek.

    “Beliau sampaikan dengan sangat jelas juga kepada kami, satu pastikan keamanan, pastikan kenyamanan, dan tentunya pastikan juga kebersihannya,” tutur Dirut PT KAI Bobby Rasyidin di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/11/2025)

    Bobby mengulas pernyataan Prabowo, bahwa kereta api sangat penting bagi peradaban suatu negara dan menjadi tanggung jawab pemerintah. Selain meminta PT KAI lebih memperhatikan kenyamanan, keamanan, dan kebersihan layanan kereta api di stasiun, lintasan kereta, serta gerbong, dia juga memerintahkan penambahan gerbong.

    “Menyambut Nataru, beliau juga memerintahkan kami untuk mengecek secara detail daerah-daerah rawan, terutama daerah rawan banjir, daerah rawan longsor dalam hal ini,” jelas dia.

    Bobby menegaskan, KRL Jabodetabek melayani masyarakat kalangan bawah di setiap harinya. Sebab itu, faktor keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan keselamatan pengguna menjadi prioritas.

    “Beliau sampaikan bahwa harus senyaman mungkin. Tadi saya jelaskan juga bahwa sekarang itu pada jam sibuk, KRL kita itu sudah berdempet-dempetan, beliau sangat concern sekali dengan itu, maka beliau sampaikan secepatnya, agar impact bagi rakyat sangat positif sekali, secepatnya kita dalam menambah gerbong,” ungkapnya.

    Untuk itu, PT KAI telah memesan 12 rangkaian kereta atau train set ke Inka, dan 11 train set ke China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) dengan delapan di antaranya sudah beroperasi secara penuh, sementara tiga train set sisanya ditargetkan beroperasi November 2025. Adapun, empat train set yang dipesan dari Inka masih dalam uji teknis.

    “Target dengan kereta Inka sampai dengan pertengahan tahun depan sudah akan beroperasi 12,” Bobby menandaskan.