Tag: Bobby Nasution

  • Pemimpin Model Gibran Tak Mampu Urus Negara

    Pemimpin Model Gibran Tak Mampu Urus Negara

    GELORA.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mendukung penuh tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI pada 17 April 2025, yang salah satunya mengusulkan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Hal ini dikatakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso dikutip dalam kanal Youtube Hersubeno Point, Sabtu 26 April 2025. 

    “Kita doakan 08 (Presiden Prabowo Subianto) selamat, sehat, bahkan satu periode lagi. Tapi andai kata amit-amit 08 berhalangan tetap, siapa jadi presiden? ya otomatis wakil presiden, itu konstitusi kita,” kata Sutiyoso.

    Dengan bekal pengalaman sangat minim dan usia terbilang muda, Sutiyoso mengaku sangat ragu Gibran mampu memimpin negara sebesar Republik Indonesia.

    “Dengan model (pemimpin) kayak gitu apa cukup menangani masalah negara yang sangat kompleks. Nasib bangsa ini dipertaruhkan,” kata Sutiyoso.

    Di sisi lain, Sutiyoso mengaku teringat kata-kata Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi yang bilang anak-anaknya tidak tertarik masuk dunia politik.

    “Mereka (anak-anak Jokowi) jual martabak, pisang goreng, konon katanya sukses,” kata Sutiyoso.

    Namun nyatanya, di tengah jalan Gibran ikut Pilkada Solo dan menang, sementara menantu Jokowi, Bobby Nasution maju di Pilkada Medan, dan juga menang.

    “Tetapi tiba-tiba masuk politik, walikota Solo, walikota Medan,” kata Sutiyoso.

    Hingga akhirnya, setelah dua tahun memimpin Solo, Gibran maju Pilpres 2024 mendampingi Prabowo Subianto secara kontroversial.

    “Cuma dua tahun memimpin Solo yang homogen tentu tantangannya sedikit dan pengalamannya. Tiba-tiba langsung nasional,” pungkas Sutiyoso. 

    Diberitakan sebelumnya, ratusan purnawirawan prajurit TNI yang berada di bawah forum purnawirawan prajurit TNI menyampaikan delapan tuntutan politik. Delapan tuntutan itu ditandatangani atas nama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan pada Februari 2025.

    Salah satu tuntutan yakni mengusulkan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kepada MPR dengan alasan keputusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

    Tuntutan lain, melakukan reshuffle menteri yang diduga melakukan kejahatan korupsi serta mengambil tindakan tegas kepada pejabat dan aparat negara yang masih terikat kepentingan Joko Widodo yang merupakan presiden sebelumnya dan juga ayah Gibran.

  • Kepala Perindag ESDM Sumut Resmi Dicopot, Ini Kata Bobby Nasution

    Kepala Perindag ESDM Sumut Resmi Dicopot, Ini Kata Bobby Nasution

    GELORA.CO – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, resmi menonaktifkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Perindag ESDM) Sumut, Mulyadi Simatupang, pada Kamis, 17 April 2025. Salah satu alasan pencopotan Mulyadi adalah dugaan pencemaran nama baik terhadap Bobby.

    Saat diminta menjelaskan lebih lanjut, Bobby enggan membeberkan detail. Ia hanya menyebut Mulyadi mengirim pesan yang dinilainya tidak pantas di grup WhatsApp resmi Pemerintah Provinsi Sumut.

    “Kemarin dia (Mulyadi) ada mengirim percakapan di grup resmi pemerintah, kan enggak cocok ya,” ujar Bobby usai menghadiri acara Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dan Pelayanan Vasektomi Serentak di Kota Binjai, dikutip RMOLSumut, Senin, 21 April 2025.

    Bobby kemudian meninggalkan lokasi tanpa memberikan rincian isi pesan tersebut.

    Sebelumnya, Kepala Inspektorat Sumut, Sulaiman Harahap, menyatakan bahwa tindakan Mulyadi dapat dikategorikan sebagai pencemaran nama baik. Namun, belum dijelaskan bentuk atau isi pencemaran dimaksud. 

    Sulaiman mengungkapkan, Bobby memilih menyelesaikan masalah secara internal, meski secara hukum kasus ini bisa dibawa ke ranah pidana.

    “Sebenarnya (persoalan) ini sudah (bisa) masuk ranah pidana. Tapi karena kebijaksanaan daripada Pak Gubernur, dia tidak mau membawanya ke ranah hukum, tapi melalui penanganan internal saja,” kata Sulaiman, Jumat, 18 April 2025.

    Ia menambahkan, proses pemeriksaan terhadap Mulyadi masih berjalan dan belum ada kesimpulan akhir.

    Mulyadi menjadi pejabat kelima yang dinonaktifkan Bobby Nasution dalam sepekan terakhir. Adapun empat pejabat lain yang dicopot adalah Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Sumut Juliadi Harahap, Kepala Biro Otonomi Daerah Setda Sumut Harianto Butar-butar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus, serta Kepala BPSDM Sumut Abdul Haris Lubis.

    Penonaktifan para pejabat ini dilakukan atas dugaan berbagai pelanggaran, mulai dari korupsi hingga penyalahgunaan jabatan.

  • Kadis Perindag Sumut Dinonaktifkan Usai Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution

    Kadis Perindag Sumut Dinonaktifkan Usai Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution

    Jakarta

    Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution menonaktifkan sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Perindag ESDM) Mulyadi Simatupang. Hal itu dikarenakan Mulyadi diduga mencemarkan nama baik pimpinan.

    “Ada beberapa, yang pertama itu pencemaran nama baik pimpinan,” kata Inspektur Sumut Sulaiman Harahap, dilansir detikSumut, Jumat (18/4/2025).

    Sulaiman belum menjelaskan pencemaran apa yang dilakukan Mulyadi itu sehingga dia dinonaktifkan sejak 17 April. Namun, dia mengatakan Bobby tidak mau membawa hal itu ke ranah hukum, tetapi meminta Mulyadi diperiksa inspektorat.

    “Sebenarnya ini sudah masuk ranah hukum pidana, tapi karena sifat kebijaksanaan daripada Pak Gubernur tidak mau bawa ke ranah hukum, tapi melalui penanganan internal,” jelasnya.

    Selain itu, Mulyadi juga disebut melakukan penyalahgunaan wewenang. Namun, Sulaiman enggan mengungkapkan detail hal tersebut.

    “Di samping itu, ada juga penyalahgunaan wewenang, tapi ini masih masuk dalam materi pemeriksaan,” ucapnya.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution, Pejabat ESDM Sumut Dinonaktifkan, Sempat Mau Dijerat Pidana – Halaman all

    Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution, Pejabat ESDM Sumut Dinonaktifkan, Sempat Mau Dijerat Pidana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Kadisperindag ESDM) Pemprov Sumatera Utara (Sumut), Mulyadi Simatupang dinonaktifkan dari jabatannya setelah mencemarkan nama baik Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Insepktorat Pemprov Sumut, Sulaiman Harahap.

    Sulaiman menuturkan Mulyadi sudah dinonaktifkan dari jabatannya sejak Kamis (17/4/2025) kemarin.

    “Iya dinonaktifkan (Kepala Dinas Perindang ESDM Mulyadi Simatupang) sejak kemarin,” jelasnya pada Jumat (18/4/2025), dikutip dari Tribun Medan.

    Sulaiman menuturkan sebenarnya ada rencana Mulyadi untuk dijerat pidana terkait pencemaran baik terhadap Bobby Nasution.

    Namun, sambungnya, Bobby memutuskan agar hal tersebut tidak dilakukan.

    “Salah satu alasan dinonaktifkan itu karena melakukan pencemaran nama baik pak Gubernur Sumut (Bobby Nasution). Harusnya sudah masuk ranah pidana.”

    “Tetapi, pak Gubernur  tidak mau dibawa ke ranah hukum. Jadi minta diperiksa di inspektorat saja,” tuturnya.

    Sulaiman menjelaskan penonaktifan terhadap Mulyadi sebenarnya tidak hanya terkait pencemaran nama baik terhadap Bobby saja, tetapi adal beberapa hal lainnya.

    Salah satunya adalah terkait penyalahgunaan wewenang sebagai Kadisperindag ESDM Pemprov Sumut.

    “Penyebab lainnya adalah penyalahgunaan wewenang. Cuma, ini masih diperiksa di inspektorat,” jelasnya. 

    Namun, Sulaiman tidak merinci pencemaran nama baik seperti apa yang dilakukan Mulyadi kepada Bobby dan terkait penyalahgunaan wewenang sehingga berujung penonaktifan.

    Dia hanya mengungkapkan hal tersebut masih diselidiki.

    “Masih dalam pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Ada 4 Pejabat Pemprov Sumut yang Sudah Dinonaktifkan 

    Sementara, selain Mulyadi, ada empat pejabat Eselon II di lingkungan Pemprov Sumut yang sudah terlebih dahulu dinonaktifkan.

    Adapun mereka adalah Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Juliadi Harahap, Kepala Biro Otonomi Daerah, Harianto Butarbutar, Kepala BPSDM Abdul Haris Lubis dan Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus.

    Namun, tidak diketahui alasan mereka dinonaktifan oleh Bobbby.

    Selain penonaktifan, Bobby juga sempat melakukan pencopotan dan rotasi di beberapa jabatan di lingkungan Pemprov Sumut.

    Jabatan yang kosong itu pun diisi oleh anak buah Bobby saat masih menjabat sebagai Wali Kota Medan.

    Diantaranya adalah, Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruski Pemko Medan, Topan Obaja Ginting menjadi Kepala Dinas PUPR Sumut. 

    Kemudian, Kepala Badan Pendapatan Daerah Medan Sutan Tolang Lubis menjadi Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah Sumut. 

    Lalu, Inspektorat Medan Sulaiman menjadi Inspektorat Sumut dan terakhir adalah Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang (PKPCKTR) Medan Alex Sinulingga yang saat ini menjadi Kepala Dinas Pendidikan Sumut.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Medan dengan judul “Alasan Kepala Dinas Perindag ESDM Sumut Dinonaktifkan, Lakukan Pencemaran Nama Baik”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Medan/Anisa Rahmadani)

  • Masak Besar Bobon Santoso Bareng Bobby Nasution di Pantai Bebas Parapat Diserbu 1.000-an Masyarakat

    Masak Besar Bobon Santoso Bareng Bobby Nasution di Pantai Bebas Parapat Diserbu 1.000-an Masyarakat

    Bobon Santoso pada kesempatan ini memasak ayam rica dengan tambahan bumbu andaliman, yang merupakan salah satu rempah khas Batak. Bobon mengaku takjub dengan cita rasa andaliman yang membuat masakannya lebih kaya rasa.

    “Akan kita bawa ke Jakarta, kita kenalkan ke kawan-kawan karena rasanya unik, dan ini (andaliman) perlu kita lestarikan bersama,” Bobon Santoso mengungkapkan.

    Seorang pengunjung, Mariana Sinaga dari Pematang Siantar mengaku sengaja datang ke Parapat untuk menyaksikan aksi masak besar Bobon Santoso dan Bobby Nasution.

    “Saya lihat di sosmed, langsung aja ke sini, acaranya meriah, ada musik, ada games, seru, kirain cuma masak-masak sama makan aja,” Mariana menuturkan.

  • Said Didu Sentil Khofifah yang Menghadap ke Jokowi dan Bobby Nasution: Konsolidasi Geng Solo Makin Jelas

    Said Didu Sentil Khofifah yang Menghadap ke Jokowi dan Bobby Nasution: Konsolidasi Geng Solo Makin Jelas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyoroti tajam pihak-pihak yang melakukan pertemuan dengan Mantan Presiden Joko Widodo.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Irjen Pol Nanang Avianto Kapolda Jatim, dan Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V Brawijaya berkunjung ke kediaman Joko Widodo Presiden ke-7 RI di Surakarta Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025).

    Khofifah menyebut pertemuan ini dilakukan dan bertujuan sebagai ajang silaturahim halalbihalal dengan Jokowi.

    Selain itu, Gubernur Jatim itu menjelaskan, dalam pertemuan tersebut ia membahas sejumlah isu strategis dalam diskusi bersama Jokowi.

    Salah satu isu yang dibahas tentang perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas setelah Donald Trump Presiden AS mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap barang impor.

    “Beliau update bagaimana sebetulnya dampak ekonomi trade war ya antara perang tarif Amerika dan Cina itu terjadi di seluruh dunia. Tentu kami di Jawa Timur melakukan berbagai langkah berbagai antisipasi,” katanya.

    Hal ini kemudian direspon keras oleh Said Didu melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.

    Said Didu menyebut pertemuan ini semakin menasbihkan konsolidasi Geng Solo setelah pertemuan dengan beberapa Menteri beberapa waktu lalu.

    “Konsolidasi Geng Solo makin jelas. Setelah konsolidasi terkait Menteri – sekarang konsolidasi terkait Gubernur,” sebutnya melalui akun X, Rabu, (16/4/2025).

    Said Didu pun menaruh rasa penasaran untuk pergerakan dari Gubernur Jawa Timur itu ke depannya.

  • VIDEO: Bobby Nasution Temukan Kekosongan Obat saat Sidak di Rumah Sakit

    VIDEO: Bobby Nasution Temukan Kekosongan Obat saat Sidak di Rumah Sakit

    Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution melakukan sidak ke Rumah Sakit Haji Medan. Dalam sidak tersebut Bobby menemukan kekosongan obat, serta warga yang menunggak BPJS dimintai sejumlah bayaran sebagai uang jaminan.

    Ringkasan

  • Bobby Nasution Soroti Atribut Seragam Tak Lengkap dan ASN Telat di Apel Perdana Usai Lebaran

    Bobby Nasution Soroti Atribut Seragam Tak Lengkap dan ASN Telat di Apel Perdana Usai Lebaran

    Salah satu alasan yang disoroti Bobby Nasution adalah ketidakhadiran seorang ASN akibat penundaan (delay) penerbangan yang ditumpanginya.

    Namun, Bobby tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

    “Ada tiga (ASN) tidak hadir, ada alasannya semua. Satu masalah penerbangan (delay). Jangan mepet kali, kalau dalam permasalahan perjalanan tidak mengganggu,” Bobby Nasution menyebutkan.

    Disinggung kemungkinan sanksi bagi ASN yang tidak hadir, suami Kahiyang Ayu tersebut menyatakan pihaknya akan terlebih dahulu meminta klarifikasi.

    “Nanti kita lihat (sanksi) kalau operasional kenapa pulangnya mepet sekali,” ujarnya.

  • ASN Sumut Masih di Bangkok dan Umrah pada Hari Pertama Masuk Kerja – Halaman all

    ASN Sumut Masih di Bangkok dan Umrah pada Hari Pertama Masuk Kerja – Halaman all

    Tiga ASN Pemprov Sumut tidak hadir pada hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran, salah satunya karena umrah dan keterlambatan penerbangan.

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Hari pertama masuk kerja setelah libur Lebaran pada Selasa (8/4/2025), sejumlah ASN di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara masih berada di Bangkok dan menjalani ibadah umrah.

    Sementara itu, satu orang lainnya juga tidak masuk kerja tanpa memberikan keterangan.

    Kejadian ini menarik perhatian karena bertentangan dengan kewajiban mereka untuk kembali bertugas sesuai jadwal setelah cuti, yang kemudian memicu respons tegas dari Gubernur Sumut, Bobby Nasution, yang mengeluarkan surat peringatan untuk ASN yang bersangkutan.

    Mereka tidak hadir dalam pelaksanaan apel pagi perdana di Kantor Gubernur Sumut pasca libur Lebaran.

    Salah satunya adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), Topan Obaja Ginting.

    Gubernur Sumut Bobby Nasution mengatakan, meskipun ketiga ASN tersebut tidak hadir, mereka sudah melaporkan alasan ketidakhadirannya di hari pertama kerja setelah libur panjang.

    “Ada tiga tadi, tapi semua sudah melaporkan alasan ketidakhadirannya. Kalau Pak Topan (Kadis PUPR) minta izin tambahan. Tapi kalau yang tidak ada keterangan, tidak ada,” jelas Bobby.

    Disinggung mengenai alasan Topan tidak hadir karena pesawatnya mengalami keterlambatan, Bobby hanya tersenyum.

    Sementara saat apel pagi, Bobby sempat menyinggung soal alasan ketidakhadiran tiga ASN tersebut di hari pertama kerja.

    Bobby menjelaskan bahwa ketidakhadiran tersebut disebabkan oleh satu ASN yang sedang melaksanakan ibadah umrah.

    Sementara dua ASN lainnya mengalami masalah penerbangan, termasuk satu ASN yang mengalami keterlambatan pesawat selama enam jam di Bangkok, Thailand.

    Dalam sambutannya, Bobby bertanya kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumut, Effendy Pohan, mengenai kehadiran ASN pada hari itu.

    “Yang tidak hadir, satu umrah, satu delay pesawat, pesawatnya delay 6 jam. Harusnya (sudah) pulang dari mana itu, Pak? 6 jam delay, pesawat dari mana? Dari Bangkok, oh dari luar,” ujar Bobby.

    Bobby pun menyayangkan sikap ASN yang tidak hadir karena keterlambatan pesawat tersebut. Menurutnya, perencanaan yang baik sangat penting agar ASN tidak melakukan kepulangan yang mepet dengan hari masuk kerja.

    “Harusnya sudah bisa ngitung-ngitung, jangan masuknya Selasa pagi, ancang-ancang nyampe rumah, Senin tengah malam,” tambahnya.

    Sebagai langkah tegas, Bobby Nasution mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan surat peringatan kepada ASN yang tidak hadir tersebut.

    “Ini yang akan diberikan teguran, SP ya, Surat Peringatan,” tegas Bobby.

    Bobby menekankan bahwa jika ada ASN yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas, pimpinan OPD diminta untuk memberikan surat peringatan.

    “Yang nggak ada hari ini, tolong di SP saja dan saya minta tolong di Dinas masing-masing di cek semua perangkapnya,” jelasnya.

     

  • Diskusi dengan para gubernur, Prabowo yakin RI lumbung pangan dunia

    Diskusi dengan para gubernur, Prabowo yakin RI lumbung pangan dunia

    Karena tujuan kita baik, tujuan kita mulia, tentunya kita ingin rakyat kita, petani kita hidup baik dan sejahtera.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto optimistis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia setelah membahas perkembangan pertanian dalam diskusi bersama beberapa gubernur yang mengikuti kegiatan panen raya serentak di 14 provinsi.

    Presiden Prabowo yang memimpin kegiatan panen raya dari Majalengka, Jawa Barat, Senin, menyebutkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia bisa tercipta asalkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada petani makin inklusif.

    “Saya percaya kita akan jadi lumbung padi dunia, lumbung pangan dunia. Kelak kita akan beri bantuan-bantuan ke negara-negara yang susah. Karena tujuan kita baik, tujuan kita mulia, tentunya kita ingin rakyat kita, petani kita hidup baik dan sejahtera,” kata Prabowo.

    Dalam diskusi tersebut, beberapa gubernur yang menyampaikan apresiasi terkait dengan kebijakan-kebijakan baru yang menguntungkan petani dan meningkatkan produktivitas lahan taninya.

    Sejumlah gubernur, di antaranya Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal, hingga Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

    Beberapa gubernur itu mengemukakan pelbagai hal, mulai kebijakan penyerapan gabah dengan harga pokok penjualan (HPP) Rp6.500,00 per kilogram, penyediaan pupuk langsung menyasar petani, hingga penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) telah diterima baik oleh petani di daerah.

    Hal itu, menurut sejumlah gubernur, berhasil meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang dikelola oleh petani di berbagai daerah. Misalnya, untuk Sulawesi Selatan di Kuartal 1 (Q1) 2025 ternyata petani bisa menghasilkan panen gabah mencapai 1.993 ton. Padahal, capaian tersebut pada tahun sebelumnya merupakan akumulasi hasil panen dalam 1 tahun.

    Contoh lainnya dari Nusa Tenggara Barat, jika secara keseluruhan 2024 petani hanya bisa menghasilkan panen gabah sebanyak 1,4 juta ton, pada tahun ini peningkatan hasil tani telah terlihat mencapai 900.000 ton hanya untuk Q1.

    Gubernur NTB Lalu Muhamad optimistis capaian mereka akan bisa lebih besar lagi apabila kebijakan kemudahan bibit, pupuk, bahkan irigasi bisa terus dipertahankan pada masa depan.

    Presiden Prabowo pun menyambut baik laporan-laporan dari setiap daerah yang menyampaikan perkembangan pertaniannya.

    Prabowo berharap pada masa mendatang akan lebih banyak petani yang merasakan manfaat dari kebijakan-kebijakan yang berpihak.

    Presiden berkomitmen akan lebih banyak daerah-daerah yang akan menerima bantuan serupa sehingga hasil pertanian yang optimal bisa dirasakan di lebih banyak daerah di Indonesia.

    “Nanti kita juga akan cari daerah-daerah lain yang bisa kita bantu intervensi kita akan kirim alat-alat tersebut,” kata Presiden.

    Selain menyampaikan kemajuan pertanian di masing-masing daerah, sejumlah gubernur juga menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi. Presiden mencatat poin-poin tersebut secara langsung dalam buku catatan yang dibawanya.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025