Tag: bjorka

  • Polisi Belum Bisa Pastikan Sosok Bjorka yang Telah Ditangkap Asli atau Bukan: Nggak Tahu

    Polisi Belum Bisa Pastikan Sosok Bjorka yang Telah Ditangkap Asli atau Bukan: Nggak Tahu

    GELORA.CO  – Polda Metro Jaya mengaku belum dapat memastikan sosok hacker Bjorka yang ditangkap baru-baru ini adalah asli atau bukan. Saat ini, pihaknya masih melakukan pelacakan terhadap hacker Bjorka.

    “Masih kita melakukan pelacakan. Jadi, kalau ditanya apakah ini Bjorka yang asli, saya nggak tahu,” kata Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

    Fian memastikan, penangkapan seorang pria yang diduga hacker itu berawal dari laporan salah satu bank.

    “Di mana begitu kita sentuh, ternyata orangnya, atau akun yang digunakan untuk melakukan itu bernama Bjorkanesia,” kata Fian.

    Fian mengaku belum mengantongi barang bukti orang yang ditangkap merupakan Bjorka pada 2022 atau 2020. Ia berkata, pelaku kejahatan siber umumnya berupaya menyamarkan identitas agar tak terendus.

    “Apakah itu Bjorka yang 2022, 2020? Kita belum tahu itu, karena memang barang buktinya, alat buktinya untuk menunjukkan hal tersebut, belum kita miliki. Kan begitu pelaku melakukan tindak pidana, dia akan berusaha mengaburkan dirinya sehingga semua bukti akan berusaha dihilangkan,” pungkas Fian

  • Teman Saya Baru WhatsApp Dia

    Teman Saya Baru WhatsApp Dia

    GELORA.CO – Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun, memastikan hacker peretas Bjorka yang asli masih berkeliaran dan belum ditangkap oleh polisi.

    Purnawirawan jenderal bintang 3 kepolisian itu menyebut penangkapan Bjorka oleh Polda Metro Jaya merupakan suatu drama.

    “Bjorka (ditangkap polisi) itu bohong. Itu drama,” kata Dharma Pongrekun, dikutip dari kanal YouTube Ngaji Roso, pada Sabtu (11/10/2025).

    Mantan calon gubernur Jakarta itu mengaku temannya baru saja berkirim pesan dengan Bjorka yang asli melalui WhatsApp.

    Ia menuturkan Bjorka yang asli tidak berada di Indonesia.

    “Kawan saya baru kemarin dia WA WA-an sama Bjorka yang asli, dan bukan di Indonesia yang asli ya,” kata Dharma.

    Menurut Dharma Pongrekun, banyak akun yang mengklaim mereka adalah Bjorka asli.

    “Kalau yang pakai akun-akun seperti itu ya silakan saja. Ini kan permainan opini,” kata dia.

    Baca juga:  Kasus Bjorka Dinilai Jadi Ujian Konsistensi Penegakan UU Perlindungan Data Pribadi

    Dharma menegaskan, informasi tersebut ia dapat dari temannya.

    Ia mendapat informasi dari temannya melalui sambungan telepon Bjorka yang asli belum tertangkap.

    “Kawan saya (yang memberitahu), bukan saya. Nanti mereka-mereka cari Pak Dharma. Kawan saya tadi barusan teleponan. Bukan saya ya,” ucapnya.

    Hacker berjuluk Bjorka yang paling diburu disebut ditangkap oleh Direktorat Reserse Siber Polsa Metro Jaya. 

    Bjorka melakukan ilegal akses hingga memanipulasi data di forum Dark Web.

    Aktivitasnya di Dark Web sudah dilakukan sejak tahun 2020 yang berarti umur Bjorka saat itu masih di bawah umur (17 tahun).

    Dalam video yang diterima, petugas polisi berpakaian sipil melakukan penggerebekan terhadap WFT (22), sosok Bjorka yang ditangkap), ke dalam sebuah rumah.

    Ternyata rumah tersebut milik pacar dari WFT.

    Dalam sebuah rekaman 25 detik yang beredar, WFT terlihat tak berkutik di kursi panjang bersama dua wanita.

    Salah seorang wanita itu tampak berusia paruh baya. 

    Mereka hanya duduk terpaku menyaksikan polisi melalukan interogasi terhadap WFT.

    WFT mengenakan kaos hitam lusuh dan celana pendek. 

    Wajahnya nampak tegang saat ditanyai polisi. 

    Seorang petugas menunjuk handphone yang diduga dipakai WFT untuk melakukan kejahatan.

    Diduga handphone itu yang digunakan sang tersangka dengan menggunakan username Bjorka.

  • Kriminalitas sepekan, kasus Ammar Zoni hingga hacker Bjorka ditangkap

    Kriminalitas sepekan, kasus Ammar Zoni hingga hacker Bjorka ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminal yang terjadi di wilayah DKI Jakarta selama sepekan terakhir masih menarik untuk disimak pada hari ini, di antaranya pengungkapan kasus peredaran narkotika di dalam rutan yang dilakukan oleh Ammar Zoni.

    Selain itu Polda Metro Jaya menangkap hacker dengan nama Bjorka.

    Berikut rangkumannya.

    Ammar Zoni terlibat peredaran narkotika di Rutan sejak Januari 2025

    Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Jakarta Pusat Wahyu Trah Utomo mengatakan bahwa pengungkapan kasus peredaran narkotika di dalam rutan yang dilakukan oleh Ammar Zoni (AZ) sudah terjadi sejak Januari 2025.

    “Petugas kami pada saat razia mencurigai gerak-gerik AZ. Kemudian petugas mendatangi, mendekati, dan melakukan penggeledahan,” kata Wahyu di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polda Metro segera panggil DJ Panda terkait laporan Erika Carlina

    Polda Metro Jaya segera memanggil seorang “disk jockey” (DJ) bernama Giovanni Surya atau akrab disapa DJ Panda terkait laporan polisi yang dilayangkan oleh artis Erika Carlina.

    Kepala Subdirektorat Remaja, Anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kompol Iskandarsyah menyebutkan, pihaknya akan memanggil DJ Panda pada minggu depan.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi selidiki sumber ancaman bom di sekolah internasional Jakut

    Polsek Kelapa Gading Jakarta Utara terus menyelidiki sumber ancaman teror bom ke sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Jalan Noulevard Bukit Gading Raya, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    “Kami tetap melakukan langkah-langkah penyelidikan terhadap sumber ancaman untuk memastikan keamanan lingkungan pendidikan tetap terjaga,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Kuasa hukum pihak keluarga Arya Daru Pangayunan yang diwakili oleh Dwi Librianto (dua kiri) dan Mira Widyawati (dua kanan) saat mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (10/10/2025). ANTARA/Ilham Kausar/aa.

    Pihak keluarga Arya Daru sambangi Polda Metro Jaya

    Pihak keluarga almarhum Arya Daru Pangayunan (ADP) menyambangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi undangan dan memberikan sejumlah data terbaru terkait kematian diplomat muda tersebut.

    “Kedatangan kami ke sini, pertama, adalah menyampaikan surat. Ada beberapa hal yang kita mintakan, misalnya mengenai data-data, dan kami disambut baik oleh tim Resmob dan dari humas juga dengan baik,” kata tim kuasa hukum keluarga Arya Daru, Dwi Librianto, saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polda Metro tangkap hacker “Bjorka” terkait kasus peretasan data nasabah bank

    Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus ilegal akses dan manipulasi data seolah-olah data otentik dengan modus mengunggah tampilan database nasabah sebuah bank.

    “Tersangka berinisial WFT (22) merupakan pemilik akun X bernama @bjorka dan @Bjorkanesiaa, yang ditangkap pada Selasa (23/9) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara,” kata Wadirresiber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Begini Tanggapan Polisi Usai Disebut Salah Tangkap Pemilik Akun Bjorka

    Begini Tanggapan Polisi Usai Disebut Salah Tangkap Pemilik Akun Bjorka

    Bisnis.com, JAKARTA – Polda Metro Jaya mengklaim telah menangkap sosok di balik akun Bjorka. Dia adalah pria berinisial WFT (22). Namun setelah penangkapan itu, sosok Bjorka lain muncul dengan mengancam menyebar data terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui akun Instagram @bjorkanism.

    Unggahan itu sontak mendapatkan respons dari publik akan sosok Bjorka yang asli. Sejumlah warganet juga mempertanyakan apakah WFT merupakan orang yang mengendalikan akun bjorka.

    Kasubid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan bahwa setiap orang bisa saja menyampaikan ancaman tersebut di media sosial. 

    “Sudah saya sampaikan, Wadirsiber juga sampaikan everybody can be anybody di internet, siapapun bisa jadi siapa saja di internet,” katanya, dikutip Selasa (7/10/2025).

    Reonald menerangkan berbagai pihak bisa saja mengaku-ngaku sebagai bjorka dan mengancam penyebaran data program MBG.

    Namun dia berjanji akan mengusut sosok bjorka di balik akun @bjorkanism apakah berkaitan dengan bjorka yang saat ini ditangkap Polisi. 

    Bersamaan dengan itu, dia menyampaikan bahwa saat ini Polri baru bisa memberikan penjelasan mengenai sosok WFT.

    Sebab, WFT beberapa kali mengganti akun untuk mengelabui penyidik untuk mencari keberadaannya. 

    Dalam catatan Bisnis, Wadirsiber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan Bjorka terkenal dengan pemilik akun di dark web sejak 2020. Dia juga sempat mengganti akunnya beberapa kali seperti @SkyWave, @ShintHunter, hingga terakhir @Opposite6890 pada Agustus 2025.

    “Pelaku mengklaim bahwa yang bersangkutan memiliki data-data dari beberapa institusi baik di dalam maupun di luar negeri dan itu diperjualbelikan,” tutur Fian.

    Meski begitu, Polisi masih melakukan uji laboratorium forensik untuk mengumpulkan barang bukti untuk menetapkan sosok bjorka yang asli.

  • Netizen Ragu Hacker Bjorka Sudah Ditangkap Polisi, Ini Alasannya

    Netizen Ragu Hacker Bjorka Sudah Ditangkap Polisi, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pihak kepolisian mengklaim telah menangkap sosok di balik hacker Bjorka. Pengumuman penangkapan tersangka juga telah diumumkan Kamis pekan lalu.

    Pria berinisial WFT berusia 22 asal Minahasa Sulawesi Utara disebut sebagai Bjorka. Penangakapan dilakukan karena pria itu diduga melakukan akses ilegal pada data nasabah bank.

    WFT diduga mengunggah data 4,9 juta akun nasabah melalui akun X bernama @bjorkanesiaa. Kemudian juga mengirimkan pesan ke akun resmi bank untuk mengklaim keberhasilan peretasan.

    Selain itu, dia diduga mendapatkan data ilegal dari sektor kesehatan dan perusahaan swasta tanah air. Data kemudian dijual di media sosial senilai hingga puluhan juta rupiah.

    Namun tak lama kemudian, sosok Bjorka lain diketahui masih aktif di internet. Beredar informasi dia masih mengunggah story menyanggah penangkapan tersebut dan klaim membocorkan data dari Badan Gizi Nasional.

    Hal tersebut membuat banyak pihak ragu hacker yang sempat membuat heboh Indonesia beberapa waktu lalu tertangkap kamera.

    Termasuk para pengguna X (Twitter) yang langsung menyuarakan keraguan itu. Bahkan banyak dari mereka mengunggah ulang tangkapan layar story Bjorka yang mengatakan dirinya masih bebas.

    “Ketika Bjorka up story ig, Lalu siapa yang ditangkap???” tulis akun @Opposisi6890

    [Gambas:Twitter]

    “bjorka ketangkep? lah ini baru bikin stori instagram,dengan captions: Kamu pikir itu aku? Semua orang menggunakan namaku, tapi kamu tidak sadar aku masih bebas. orang yang muncul di tahun 2022 lah orang itu ngaku” bjorka,” kata akun @bilehlora.

    [Gambas:Twitter]

    Beberapa pengguna juga memenuhi akun X @Poldametrojaya_ yang mengunggah penangkapan Bjorka. Mereka menanyakan apakah itu Bjorka asli atau bukan dan juga memperlihatkan story buatan akun hacker tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hacker Bjorka Sindir Program MBG dan Lembaga Gizi Pemerintah

    Hacker Bjorka Sindir Program MBG dan Lembaga Gizi Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi sempat mengklaim telah menangkap hacker Bjorka ke publik, tetapi kini Bjorka menyuarakan kegelisahan masyarakat terkait program prioritas pemerintah yakni makan bergizi gratis (MBG) dimana muncul kasus keracunan hampir setiap hari.

    Peretas (hacker) yang dikenal dengan nama Bjorka, menulis dalam akun @bjorkanism, membantah kabar dirinya telah ditangkap oleh pihak kepolisian adalah tidak benar. Bjorka juga mengatakan bahwa dirinya masih bebas.

    Dia sekaligus menyindir pemerintah Indonesia agar fokus pada urusan lain seperti permasalahan makan bergizi gratis.

    “Ya, aku masih hidup dan bebas. Urus saja lembaga gizi bodoh kalian itu, fokus pada masalah di negaramu sendiri, jangan bicarakan aku sebelum aku ungkap data sialan itu,” tulis akun tersebut dalam unggahan Instagram Story.

    Postingan di Instagram itu muncul tak lama setelah Polda Metro Jaya menyatakan telah menangkap seorang pria yang mengaku sebagai pemilik akun Bjorka. Penangkapan tersebut terkait dugaan akses ilegal, manipulasi, dan peretasan data 4,9 juta nasabah bank.

    Sebelumnya, Kasubidpenmas Polda Metro Jaya Kombes Reonald Simanjuntak mengatakan pria tersebut berinisial WFT (22). Dia ditangkap di Minahasa, Sulawesi Utara pada 23 September 2025.

    “Yang bersangkutan ditangkap pada Selasa, 23 September 2025 di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara,” ujar Reonald di Polda Metro Jaya, Kamis (2/10/2025).

    Wadirsiber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan Bjorka terkenal dengan pemilik akun di dark web sejak 2020. Dia juga sempat mengganti akunnya beberapa kali seperti @SkyWave, @ShintHunter, hingga terakhir @Opposite6890 pada Agustus 2025.

    Tujuan penggantian akun ini dilakukan untuk menyamarkan diri sendiri agar sulit dilacak oleh aparat penegak hukum (APH). Adapun, tindak pidana yang dipersangkakan terhadap Bjorka ini berkaitan dengan data yang diperjualbelikan

    “Pelaku mengklaim bahwa yang bersangkutan memiliki data-data dari beberapa institusi baik di dalam maupun di luar negeri dan itu diperjualbelikan,” tutur Fian.

    Sementara itu, Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengakui bahwa pihaknya masih perlu menelusuri bukti lain untuk menyatakan bahwa WFT merupakan Bjorka asli.

    Oleh karena itu, saat ini kepolisian tengah melakukan uji laboratorium forensik terkait dengan bukti digital yang telah dikumpulkan.

    “Itu nanti akan kita bandingkan bukti digital yang lagi diproses di labfor ini. Nah begitu itu kita temukan, baru kita pastikan bahwa dia orang yang sama,” ujar Fian kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).

  • Fakta-Fakta Penangkapan Hacker Bjorka

    Fakta-Fakta Penangkapan Hacker Bjorka

    Bisnis.com, JAKARTA – Baru-baru ini, polisi mengatakan telah menangkap hacker Bjorka karena diduga telah menjual data orang Indonesia, tetapi apakah yang ditangkap adalah Bjorka asli?

    Hacker Bjorka Kembali naik daun di Indonesia. Kehadiran Bjorka  di Indonesia menjadi pro kontra, sebab ada netizen yang suka tetapi ada juga yang tidak suka.

    Bjorka juga acap kali dikenal sebagai sosok yang mengkritisi kebijakan pemerintah. Hacker asal Indonesia ini juga pernah viral dan mengirimi pesan kepada Kominfo terkait data registrasi SIM card.

    Simak Fakta-fakta tentang penangkapan Bjorka:

    1. Kominfo Sebut Bjorka Jual Data NPWP

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Prabunindya Revta Revolusi menyampaikan terkait dugaan kebocoran data nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang dilakukan oleh peretas (hacker) Bjorka di Breach Forums. Kini pihaknya tengah menindaklanjuti terkait adanya dugaan kebocoran data NPWP.

    Sejumlah data pajak petinggi negara mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi bocor di situs Breach Forums.

    “Saat ini, Kementerian Kominfo sedang menindaklanjuti dan terus berkoordinasi secara intensif bersama BSSN [Badan Siber dan Sandi Negara], DJP Kementerian Keuangan, dan Kepolisian RI,” kata Prabu melalui keterangan di laman resmi Kemenkominfo, dikutip pada Senin (23/9/2024).

    Prabu menyampaikan bahwa Kemenkominfo telah mengirimkan surat permintaan klarifikasi kepada DJP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 18 September 2024 terkait dugaan kebocoran data pribadi. Hal ini mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE).

    Dalam keterangan resminya, Kemenkominfo menegaskan bahwa Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) mengatur ketentuan pidana terhadap setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum, salah satunya apabila mengungkapkan data pribadi yang bukan miliknya dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4 miliar.

    2. Polri Sebut Data Jokowi dan Sri Mulyani Bocor

    Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan penyelidikan itu dilakukan melalui kolaborasi dengan pihak terkait, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

    “Kita juga sedang melakukan penyelidikan [kasus kebocoran data NPWP],” ujarnya di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (24/9/2024).

    Dia menambahkan, salah satu kolaborasi untuk membuat terang kasus dugaan kebocoran data itu dengan menunggu hasil digital forensik bersama BSSN. Kini polisi juga menunggu dengan komunikasi dengan BSSN untuk melakukan forensic.

    Diberitakan sebelumnya, Bjorka diduga memperjualbelikan data NPWP dari Direktorat Jenderal atau Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Nama Presiden Joko Widodo dan anak-anaknya, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan anak buahnya dalam dugaan kebocoran data itu. 

    3. Polisi Sebut Borjka Jual Beli Data Ilegal di Dark Web

    Polda Metro Jaya masih menghitung keuntungan WFT (22) pria yang diduga peretas atau hacker Bjorka dalam perkara jual beli data ilegal di dark web. Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus mengatakan pihaknya masih perlu waktu untuk menghitung keuntungan dari perbuatan WFT tersebut.

    “Iya masih kita hitung, kan butuh waktu untuk membuka harta kekayaan. Butuh waktu belum kita dapatkan, butuh waktu,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).

    Fian mengemukakan bahwa keuntungan Bjorka dalam memperjualbelikan data yang diperolehnya itu bisa sampai puluhan juta dalam satu kali transaksi. Transaksi transaksi tersebut menggunakan metode pembayaran mata uang kripto alias cryptocurrency.

    “Pengakuannya sekali dia menjual data itu kurang lebih nilainya puluhan juta. Jadi tergantung orang-orang yang membeli data yang dia jual, melalui dark forum,” imbuhnya.

    4. Bjorka Kritisi Lembaga Gizi MBG

    Baru-baru ini, akun Instagram yang diduga milik peretas (hacker) yang dikenal dengan nama Bjorka, @bjorkanism, membantah kabar dirinya telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Melalui unggahan pada Sabtu (4/10/2025), akun yang mengaku sebagai Bjorka itu menyatakan masih bebas. Dia sekaligus menyindir pemerintah Indonesia agar fokus pada urusan lain seperti permasalahan makan bergizi gratis.

    “Ya, aku masih hidup dan bebas. Urus saja lembaga gizi bodoh kalian itu, fokus pada masalah di negaramu sendiri, jangan bicarakan aku sebelum aku ungkap data sialan itu,” tulis akun tersebut dalam unggahan Instagram Story.

    Unggahan itu muncul tak lama setelah Polda Metro Jaya menyatakan telah menangkap seorang pria yang mengaku sebagai pemilik akun Bjorka. Penangkapan tersebut terkait dugaan akses ilegal, manipulasi, dan peretasan data 4,9 juta nasabah bank.

    Sebelumnya, Kasubidpenmas Polda Metro Jaya Kombes Reonald Simanjuntak mengatakan pria tersebut berinisial WFT (22). Dia ditangkap di Minahasa, Sulawesi Utara pada 23 September 2025. “Yang bersangkutan ditangkap pada Selasa, 23 September 2025 di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara,” ujar Reonald di Polda Metro Jaya, Kamis (2/10/2025).

    Wadirsiber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengatakan Bjorka terkenal dengan pemilik akun di dark web sejak 2020. Dia juga sempat mengganti akunnya beberapa kali seperti @SkyWave, @ShintHunter, hingga terakhir @Opposite6890 pada Agustus 2025.

    Tujuan penggantian akun ini dilakukan untuk menyamarkan diri sendiri agar sulit dilacak oleh aparat penegak hukum (APH). Adapun, tindak pidana yang dipersangkakan terhadap Bjorka ini berkaitan dengan data yang diperjualbelikan

    “Pelaku mengklaim bahwa yang bersangkutan memiliki data-data dari beberapa institusi baik di dalam maupun di luar negeri dan itu diperjualbelikan,” tutur Fian.

    Sementara itu, Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mengakui bahwa pihaknya masih perlu menelusuri bukti lain untuk menyatakan bahwa WFT merupakan Bjorka asli.

  • Usai Rilis Penangkapan, Bjorka Justru Bocorkan Data 341 Ribu Anggota Polri? Teguh Aprianto: yang Ditangkap Faker

    Usai Rilis Penangkapan, Bjorka Justru Bocorkan Data 341 Ribu Anggota Polri? Teguh Aprianto: yang Ditangkap Faker

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tak lama setelah Polda Metro Jaya menyatakan telah menangkap seorang pria yang mengaku sebagai pemilik akun Bjorka, akun hacker tersebut kembali menghebohkan jagat maya.

    Hacker Bjorka melalui akun @bjorkanism di Instagram, membantah kabar dirinya telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Melalui unggahannya pada Sabtu (4/10/2025) kemarin, akun yang mengaku sebagai Bjorka itu menyatakan masih bebas. Dia bahkan menyindir pemerintah Indonesia agar fokus pada urusan lain seperti permasalahan makan bergizi gratis.

    “Ya, aku masih hidup dan bebas. Urus saja lembaga gizi bodoh kalian itu, fokus pada masalah di negaramu sendiri, jangan bicarakan aku sebelum aku ungkap data sialan itu,” tulis akun itu dalam unggahan Instagram Story.

    Menanggapi hal itu, Cybersecurity Consultant, Teguh Aprianto, membenarkan bahwa yang ditangkap bukanlah hacker Bjorka yang asli tetapi faker alias peniru.

    “Polisi mengklaim menangkap Bjorka. Padahal yang ditangkap itu cuma faker alias peniru,” tulis Teguh melalui akun pribadinya yang bercentang biru di X, @secgron.

    “Bjorka kemudian merespons dengan membocorkan 341 ribu data pribadi anggota Polri yang berisi informasi nama lengkap, pangkat, tempat bertugas, nomor hp dan email 😂,” tambah Founder of Ethical Hacker Indonesia itu, dikutip pada Minggu (5/10/2025).

    Diberitakan sebelumnya, polisi merilis penangkapan seorang pria yang mengaku sebagai pemilik akun Bjorka. Penangkapan tersebut terkait dugaan akses ilegal, manipulasi, dan peretasan data 4,9 juta nasabah bank.

  • Terpopuler, HUT TNI hingga Jokowi bertemu Prabowo

    Terpopuler, HUT TNI hingga Jokowi bertemu Prabowo

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan akhir pekan untuk disimak, TNI akan bagikan “doorprize” 200 motor dalam HUT ke-80 hingga Menhan benarkan Jokowi bertemu Prabowo di Kertanegara. Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠TNI akan bagikan “doorprize” 200 motor dalam HUT ke-80

    TNI akan membagikan doorprize (hadiah lawang) sebanyak 200 motor dalam perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI yang digelar pada Minggu (5/10).

    “Ada 200 motor, kemudian ada lemari es, kemudian TV. Saya rasa baguslah untuk masyarakat,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. Selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Siapa sebenarnya sosok Bjorka? Fakta di balik penangkapan inisial WFT

    Nama Bjorka sudah lama jadi misteri di dunia maya Indonesia. Sejak 2020, sosok ini muncul dengan sederet aksi peretasan yang membuat publik geger. Data jutaan pengguna bocor, institusi besar jadi korban, hingga pemerintah pun dibuat waspada.

    Kini, penangkapan seorang pria muda berinisial WFT di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada, Selasa (23/9), kembali memunculkan pertanyaan lama, yakni siapa sebenarnya Bjorka? Untuk itu simak ulasan berikut ini untuk mengenali lagi sederet kasusnya, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber. Selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠Sean “Diddy” Combs dihukum 50 bulan penjara dalam kasus prostitusi

    Rapper ternama Amerika Serikat, Sean “Diddy” Combs, dijatuhi hukuman penjara 50 bulan atau empat tahun dua bulan ditambah denda 500.000 dolar AS karena dinilai bersalah dalam dua dakwaan terkait pengangkutan orang untuk tujuan prostitusi. Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Tugu Monas ditutup sementara untuk wisatawan saat HUT TNI besok

    Pengelola Monumen Nasional (Monas) menutup sementara Tugu Monas untuk wisatawan saat peringatan HUT ke-80 TNI pada Minggu (5/10) yang diadakan di kawasan Jakarta Pusat tersebut. Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Menhan benarkan Jokowi bertemu Prabowo di Kertanegara

    Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membenarkan Presiden RI ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto di kediaman Kepala Negara di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Sabtu. Selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Usai Klaim Retas Data Nasabah, ‘Bjorka’ Sempat Peras Bank Tapi Tak Direspons

    Usai Klaim Retas Data Nasabah, ‘Bjorka’ Sempat Peras Bank Tapi Tak Direspons

    Jakarta

    Polisi mengungkap pria WFT (22) yang mengaku sebagai hacker Bjorka sempat mengklaim bahwa dirinya telah meretas 4,9 juta data nasabah dari salah satu bank. WFT lalu minta duit pemerasan kepada pihak bank dengan ancaman akan menyebarkan data tersebut.

    “Benar, ancaman untuk meng-share data nasabah tersebut,” kata Wakil Direktur Siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).

    Saat itu pihak bank tidak merespons ancaman Bjorka tersebut. Pihak bank lantas melaporkan hal itu kepada Polda Metro Jaya pada.

    “Belum sempat minta (nominal pemerasan). Karena tidak direspon oleh yang bersangkutan (pihak bank),” ujarnya.

    Penyidik Direktorat Siber pun bergerak melakukan penyelidikan. ‘Bjorka’ WFT lalu ditangkap di kediamannya di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kebupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara pada Selasa (23/6).

    ‘Bjorka’ WFT saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Dia dijerat dengan Pasal 46 juncto Pasal 30 dan/atau Pasal 48 juncto Pasal 32 dan/atau Pasal 51 ayat (1) juncto Pasal 35 UU Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun penjara.

    Berselancar di Dark Web Sejak 2020

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi mendapatkan fakta lain terkait sosok ‘Bjorka’ WFT tersebut. Pelaku ternyata sudah berselancar di dark web sejak 2020.

    Fian mengatakan WFT sempat beberapa kali mengubah username miliknya dari Bjorka menjadi SkyWave, ShinyHunter, hingga terakhir Opposite6890 pada Agustus 2025. Hal itu dilakukan untuk mengelabui aparat penegak hukum.

    “Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya, untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya e-mail atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak oleh aparat penegak hukum,” jelasnya.

    Fia menyebutkan WFT mengklaim mendapatkan data institusi luar negeri ataupun dalam negeri, perusahaan kesehatan hingga perusahaan swasta untuk diperjualbelikan. Fian mengatakan WFT diduga menjual dan bertransaksi dengan mata uang kripto.

    “Berapa uang yang didapatkan ini juga kita belum bisa mendapatkan fakta secara jelas. Tapi pengakuannya sekali dia menjual data itu kurang lebih nilainya puluhan juta. Jadi tergantung orang-orang yang membeli data yang dia jual, melalui dark forum. Pada saat diperjualbelikan pelaku menerima pembayaran dengan menggunakan crypto currency,” ujarnya.

    Lihat Video ‘Butuh Uang, Bjorka Sempat Coba Tipu Bank Swasta’:

    (wnv/dek)