Tag: Bima Sakti

  • Calon Bupati Tegal Bima Sakti Nyoblos di TPS 11 Kudaile

    Calon Bupati Tegal Bima Sakti Nyoblos di TPS 11 Kudaile

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Calon Bupati (Cabup) Tegal nomor urut 1 Bima Eka Sakti, menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11, Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (27/11/2024). 

    Sebelum nyoblos di TPS, Bima Sakti terlebih dahulu sungkem dan memohon doa restu kepada kedua orangtua, pasangan Abasari dan Nanny.

    Setelah sungkem, Bima ditemani sang istri Bito, bergandengan tangan menju TPS diiringi keluarga, tetangga, dan relawan menuju TPS 11 Kudaile yang berjarak sekitar 300 meter dari kediaman. 

    Tampak Bima dan Bito kompak mengenakan setelah baju putih lengan panjang dan celana hitam. 

    Bima Sakti dan istri serta rombongan tiba di TPS 11 sekitar pukul 11.11 WIB, dan langsung masuk antrean pencoblosan. 

    Selesai menyalurkan hak pilihnya, Bima Sakti mengucapkan terima kasih kepada keluarga, kader, simpatisan, relawan, dan mayarakat Kabupaten Tegal yang telah berkontribusi dalam perjalanannya mengikuti kontestasi Pilkada 2024, hingga pencoblosan.

    Bima juga meminta seluruh lapisan masyarakat agar bisa menjaga kedamaian dan kerukunan apapun hasil pada Pilkada Kabupaten Tegal 2024 nanti.

    “Semoga Kabupaten Tegal mendapatkan pemimpin terpilih yang demokratis dan bisa adil untuk semua masyarakat. Salam Pilkada damai,” ujar Bima. 

    Sepulang dari TPS, Bima Sakti selanjutnya melaksanakan salat dzuhur berjemaah bersama keluarga di kediamannya, di Kelurahan Kudaile Slawi. (dta)

     

  • Astronom Kaget Tiba-Tiba Muncul Planet Alien Baru, di Sini Lokasinya

    Astronom Kaget Tiba-Tiba Muncul Planet Alien Baru, di Sini Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para astronom telah menemukan sebuah planet baru lahir yang mengorbit sebuah bintang muda. Diketahui, planet bayi itu terbentuk dalam waktu hanya 3 juta tahun, jauh lebih cepat dari perkiraan dalam skala kosmik, sekaligus membuka wawasan baru tentang proses pembentukan planet.

    Melansir Reuters, planet bayi ini diperkirakan memiliki massa sekitar 10 hingga 20 kali massa Bumi, merupakan salah satu planet termuda di luar tata surya kita, yang disebut eksoplanet, dan belum pernah ditemukan sebelumnya.

    Planet ini berada di samping sisa-sisa cakram gas dan debu padat yang mengitari bintang induknya, yang disebut cakram protoplanet, yang menyediakan bahan-bahan untuk pembentukan planet tersebut.

    Planet ini mengorbit bintang muda yang diperkirakan akan menjadi katai oranye, jenis bintang yang lebih kecil dan lebih dingin dibandingkan Matahari. Dengan massa sekitar 70% dari Matahari dan kecerahan setengahnya, bintang ini berada di galaksi Bima Sakti, sekitar 520 tahun cahaya dari Bumi.

    Sebagai gambaran, satu tahun cahaya setara dengan 5,9 triliun mil atau 9,5 triliun kilometer.

    “Penemuan ini menegaskan bahwa planet-planet bisa berada dalam bentuk yang kohesif dalam waktu 3 juta tahun, yang sebelumnya tidak jelas karena Bumi membutuhkan waktu 10 hingga 20 juta tahun untuk terbentuk,” kata Madyson Barber, salah seorang mahasiswa pascasarjana di departemen fisika dan astronomi di University of North Carolina, Chapel Hill dan sekaligus penulis utama studi yang diterbitkan jurnal Nature minggu ini, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/11/2024).

    “Kami tidak benar-benar tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan planet untuk terbentuk. Kami tahu bahwa planet raksasa harus terbentuk lebih cepat daripada hilang cakramnya, karena mereka membutuhkan banyak gas dari cakramnya. Namun, cakram membutuhkan waktu 5 hingga 10 juta tahun untuk menghilang. Jadi, apakah planet terbentuk dalam 1 juta tahun? 5? 10?” tambah astrofisikawan UNC dan rekan penulis studi, Andrew Mann.

    Planet yang dinamai IRAS 04125+2902 b dan TIDYE-1b ini mengorbit bintangnya dalam waktu 8,8 hari, dengan jarak sekitar seperlima jarak yang memisahkan planet terdalam tata surya kita, Merkurius dari Matahari. Massanya berada di antara massa Bumi, planet berbatu terbesar di tata surya kita, dan Neptunus, planet gas terkecil. Massanya kurang padat daripada Bumi dan memiliki diameter sekitar 11 kali lebih besar. Komposisi kimianya tidak diketahui.

    Para peneliti menduga planet itu terbentuk lebih jauh dari bintangnya dan kemudian bermigrasi ke dalam.

    “Membentuk planet besar yang dekat dengan bintang itu sulit karena cakram protoplanet menghilang paling cepat dari yang terdekat dengan bintang, artinya tidak ada cukup material untuk membentuk planet besar sedekat itu dengan cepat,” kata Barber.

    Para peneliti mendeteksinya menggunakan apa yang disebut metode “transit”, mengamati penurunan kecerahan bintang induk saat planet itu lewat di depannya, dari perspektif pengamat di Bumi. Hal itu ditemukan oleh teleskop antariksa Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA.

    “Ini adalah planet transit termuda yang diketahui. Planet ini setara dengan planet-planet termuda yang diketahui,” kata Barber.

    Eksoplanet yang tidak terdeteksi menggunakan metode ini terkadang langsung difoto menggunakan teleskop. Namun, eksoplanet ini biasanya berukuran sangat besar, sekitar 10 kali lebih besar dari planet terbesar di tata surya kita, Jupiter.

    Bintang dan planet terbentuk dari awan gas dan debu antarbintang. “Untuk membentuk sistem bintang-planet, awan gas dan debu akan runtuh dan berputar menjadi lingkungan yang datar, dengan bintang di pusatnya dan cakram yang mengelilinginya. Planet-planet akan terbentuk di cakram tersebut. Cakram tersebut kemudian akan menghilang mulai dari wilayah bagian dalam dekat bintang,” lanjutnya.

    Barber menjelaskan, sebelumnya para peneliti mengira planet transit semuda ini sulit ditemukan karena cakram di sekitarnya akan menghalangi pengamatan. Namun, ia menambahkan, cakram luar tersebut ternyata melengkung dengan cara yang belum diketahui, sehingga menciptakan celah yang memungkinkan deteksi transit.

    (luc/luc)

  • Misteri Emas Soekarno 57 Ton di Bank Swiss, Guntur Akhirnya Buka Suara

    Misteri Emas Soekarno 57 Ton di Bank Swiss, Guntur Akhirnya Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI pertama Soekarno dikabarkan memiliki harta berton-ton emas yang disimpan di bank Swiss. Berdasarkan rumor yang beredar, jumlahnya mencapai 57 ton. Namun, hal itu dibantah oleh Putra sulungnya, yaitu Guntur Soekarnoputra.

    Menurutnya, kabar yang beredar tersebut tidak benar. Bantahan itu disampaikan Guntur saat menjawab pertanyaan moderator dalam acara peluncuran bukunya berjudul ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati’ di Jakarta, Minggu (3/11/2024).

    “Bohong,” kata Guntur menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab pada acara peluncuran buku itu.

    Ia kembali membantah ketika ditanya Bung Karno memiliki batu intan terbesar di dunia yang dinamakan Intan Kartika. “Bohong juga. Itu salah kaprah semua,” kata pria yang karib dengan sapaan Mas Tok tersebut.

    Guntur meminta ayahnya tidak dianggap sebagai presiden yang kaya raya. Ia mengatakan tidak mungkin Sukarno bisa menyimpan harta berton-ton emas di Swiss.

    “Sekarang katanya banknya emasnya berton-ton. Pikir saja, kalau emas berton-ton disimpan di bank di Swiss, yang saya sendiri pernah ke sana, itu ruang penyimpanan uang di Swiss itu enggak akan muat mau diisi emas segitu banyak. Jadi saya pikir ini bohong semua ini,” kata Guntur.

    Dalam kesempatan itu, Guntur sekaligus meluruskan salah kaprah mengenai Istana Batu Tulis di Bogor. Ia menegaskan lokasi tersebut adalah rumah, bukan istana.

    Ia bercerita Sukarno tidak memiliki rumah hingga meninggal dunia. Melihat kondisi tersebut, Sultan Hamengkubowono IX berinisiatif untuk membantu.

    “Nah atas inisiatif banyak Bapak Hamengkubuwono IX, itu mempunyai ide mengumpulkan kalau sekarang konglomerat Indonesia untuk urunan membuatkan Bung Karno sebuah rumah, dan rumah itu sekarang sudah jadi di mana disebutkan rumah itu terkenal sebagai rumah Batu Tulis,” kata Guntur.

    Ia mengatakan rumah itu diberi nama oleh Hing Puri Bima Sakti. Atas dasar itu, ia kembali menegaskan soal salah kaprah yang menyebut lokasi tersebut Istana Batu Tulis.

    “Tapi celakanya, orang-orang awam kita ini, apalagi yang pengamat sosial politik itu menganggap rumah Batutulis itu Istana. Istana yang termasuk jajaran Kementerian Sekretariat Negara,” kata Guntur.

    “Padahal tidak sama sekali. Bukan (Istana). Rumah Batu Tulis,” imbuh dia.

    Buku terbaru yang diluncurkan Guntur diberinya judul ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati: Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme’.

    Buku itu diluncurkan bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) yang ke-80 Guntur. Dia menjelaskan buku itu bercerita tentang kejadian pada 1967, ketika Sukarno sudah tidak menjabat sebagai Presiden RI.

    Selain buku yang baru diluncurkan, Guntur sebelumnya juga sempat menulis sejumlah buku pula. Beberapa di antaranya adalah ‘Intelijen dan Diplomasi Dahulu dan Kini’ (2022), dan Bung Karno Bapakku Kawanku Guruku (1978).

    (pgr/pgr)

  • Ini Speculoos-3b, Planet Baru yang Ditemukan Seukuran Bumi

    Ini Speculoos-3b, Planet Baru yang Ditemukan Seukuran Bumi

    Jakarta

    Para astronom menemukan sebuah planet seukuran Bumi yang mengorbit bintang katai merah bernama Speculoos-3B. Eksoplanet yang baru ditemukan ini sangat berbeda dengan Bumi, meski memiliki ukuran yang sama.

    Menurut siaran pers NASA, planet terestrial ini dipanaskan radiasi tingkat tinggi yang mungkin membuatnya tidak punya atmosfer. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai penemuan Speculoos-3b

    Penemuan Speculoos-3b

    Penemuan planet di luar tata surya (eksoplanet) ini berasal dari proyek Speculoos (Search for Planets Eclipsing ULtra-cOOl Stars). Proyek ini adalah jaringan teleskop internasional yang mencari bintang redup di galaksi dan planet berbatu yang mengorbitnya.

    Mengutip laman Astronomy, tujuan proyek Speculoss adalah untuk mengidentifikasi sistem planet dan katai merah yang masih banyak di luar angkasa. Harapannya adalah ditemukan eksoplanet yang bisa dihuni dan tanda-tanda kehidupan.

    Planet Speculoos-3b ini ditemukan peneliti ketika melintasi permukaan bintangnya dan akhirnya menyebabkan peredupan cahaya bintang. Transit tersebut dideteksi jaringan teleskop robot global Speculoos.

    Data dari penemuan Speculoos-3b bisa mengarah pada penelitian lebih lanjut menggunakan teleskop luar angkasa James Webb. Komposisi planet dan lokasinya masih menjadi bahan penelitian selanjutnya.

    “Kami membuat langkah besar dalam studi tentang planet yang mengorbit bintang lain. Langkah selanjutnya adalah menentukan apakah salah satu dari mereka layak huni, atau bahkan dihuni,” kata Steve B. Howell, salah satu penemu planet di NASA Ames Research Center.

    Speculoos-3b Memiliki Siang dan Malam

    Speculoos-3b mengorbit bintang katai merah dalam waktu 17 jam, yang berarti membuat satu tahun di planet ini lebih pendek daripada satu hari di Bumi. Satu sisi selalu menghadap matahari, sedangkan lainnya diselimuti kegelapan. Siang dan malam di planet ini tidak pernah berakhir.

    “Kami percaya planet berputar secara serempak. Sehingga sisi yang sama, yang disebut sisi siang hari, selalu menghadap bintang. Seperti halnya Bulan terhadap Bumi,” ungkap Michaël Gillon, astronom di University of Liège di Belgia dan penulis utama studi yang dipublikasikan di Nature Astronomy tersebut, dikutip dari The Guardian.

    “Di sisi lain, sisi malam planet tersebut akan diliputi kegelapan tanpa akhir,” tambahnya.

    Speculoos-3b merupakan sistem planet kedua yang ditemukan di sekitar bintang serupa. Sebelumnya, terdeteksi tujuh planet berbatu di sekitar Trappist-1, bintang katai merah lainnya yang berjarak 40 tahun cahaya dari Bumi.

    Katai Merah Bisa Bertahan hingga Sekitar 100 Miliar Tahun

    Katai merah atau katai M diyakini mencakup 70% bintang di galaksi Bima Sakti dan bertahan sekitar 100 miliar tahun. Kemampuan ini menyebabkan katai merah bintang berpeluang menjadi bintang terakhir yang bersinar di alam semesta. Katai merah sangat redup dan tersebar di langit, sehingga para astronom harus mengamati bintang ini dalam beberapa minggu untuk mendeteksi planet yang melintas di depannya.

    Panjangnya umur bintang katai merah mengakibatkan planet-planet yang mengorbitnya bersuhu cukup hangat untuk memunculkan kehidupan. Meski begitu dalam kasus Speculoos-3b, kehidupan apapun akan menghadapi lingkungan yang sangat ekstrem.

    Speculoos-3b memiliki orbit planet sempit, yang menandakan planet tersebut dibombardir dengan radiasi. Energi yang diterima hampir 16 kali lebih banyak per detik dibandingkan Bumi.

    Menurut Ilmuwan planet di MI dan salah satu direktur Speculoos Northern Observatory, Julien de Wit, peluang keberadaan atmosfer di sekitar planet Speculoos-3b sangat kecil kemungkinannya dalam lingkungan seperti itu. Hal ini berdampak pada peluang adanya kehidupan di Speculoos-3b yang menjadi sangat kecil.

    (elk/row)

  • Histeris di Markas Pom TNI, Keluarga Desak Kematian Prada Josua Diusut Tuntas

    Histeris di Markas Pom TNI, Keluarga Desak Kematian Prada Josua Diusut Tuntas

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Kedua orang tua Prada Josua Lumban Tobing berteriak histeris di markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pekanbaru, Riau. Mereka mendesak Pom TNI mengautopsi jenazah Josua dan mengusut tuntas penyebab kematian putra sulungnya yang dinilai tak wajar. 

    Prada Josua Lumban Tobing yang bertugas di Batalyon Infanteri 132 Bima Sakti, Kabupaten Kampar, Riau dilaporkan tewas bunuh diri. Alasan Prada Josua mengakhiri hidupnya disebut-sebut karena putus cinta dengan kekasihnya. 

    Namun, pihak keluarga tidak percaya dan menilai kematian Prada Joshua sangat tidaklah wajar. 

    Untuk mengungkap tabir tersebut, kedua orang tua Prada Josua bersama kuasa hukumnya mendatangi Denpom Pekanbaru, Rabu (6/11/2024) siang. Kedatangan mereka untuk mencari keadilan, informasi sekaligus melaporkan kematian Joshua. 

    Kuasa Hukum orang tua Prada Joshua, Freddy Simanjuntak mengungkapkan, Josua tewas pada 30 Juni 2024 lalu. Dia tewas di Batalyon tempat dia bertugas di Bangkinang, Kabupaten Kampar, dalam keadaan tergantung dengan posisi terduduk. 

    “Keluarga korban sudah mengajukan permohonan autopsi kepada pihak rumah sakit Bhayangkara dan Denpom Pekanbaru. Tapi ternyata pada waktu itu tidak disetujui oleh rumah sakit Bhayangkara karena belum ada permohonan tertulis dari pihak penyidik dan Denpom kepada RS Bhayangkara untuk melaksanakan autopsi,” kata Freddy. 

    Untuk itu, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Puspom TNI AD di Jakarta dan laporan itu telah ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. 

    “Kita dari dalam (Denpom Pekanbaru) tadi sudah diambil keterangan, sudah di BAP dan laporan kita sudah diterima. Pihak Denpom Pekanbaru berjanji akan segera melakukan autopsi,” beberapa Freddy. 

    Keluarga berharap kasus kematian Prada Josua Lumban Tobing dapat segera terungkap. “Karena banyak kejanggalan-kejanggalan dibalik kematian almarhum Joshua,” pungkas Freddy. 

    Wilson Tobing, ayah Prada Joshua memohon kepada Presiden Prabowo Subianto, Kasad dan Panglima TNI agar dapat memberikan atensinya sehingga kasus ini bisa terungkap. 

    “Kami mohon agas kasus anak kami ini dapat diselesaikan secepat mungkin diproses agar anak saya diautopsi dan hasilnya (diumumkan) transparan dan profesional,” tuturnya. 

  • 8
                    
                        Guntur Soekarnoputra Sebut Istana Batu Tulis Bukan Istana, tapi Rumah
                        Nasional

    8 Guntur Soekarnoputra Sebut Istana Batu Tulis Bukan Istana, tapi Rumah Nasional

    Guntur Soekarnoputra Sebut Istana Batu Tulis Bukan Istana, tapi Rumah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Putra Pertama Presiden Pertama RI Soekarno,
    Guntur Soekarnoputra
    , menilai ada anggapan yang salah kaprah soal
    Istana Batu Tulis
    yang terletak di Bogor, Jawa Barat.
    Menurut Guntur, Istana Batu Tulis semestinya disebut Rumah Batu Tulis, bukan Istana Batu Tulis karena bangunan tersebut adalah rumah pribadi
    Bung Karno
    .
    “Bukan (Istana). (Itu) Rumah Batu Tulis,” kata Guruh dalam acara peluncuran buku “Sangsaka Melilit Perut Megawati” di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
    Guruh menjelaskan, bangunan itu menjadi milik Bung Karno karena keprihatinan sejumlah tokoh yang iba terhadap Bung Karno karena sang proklamator tidak mempunyai rumah.
    “Bung Karno itu dari dulu sampai meninggal itu, enggak punya rumah. Nah, melihat kondisi Bung Karno kayak begitu, presiden kok rumah aja enggak punya,” ujar Guntur.
    Ia menuturkan, Sri Sultan Hamengkubuwono IX berinisiatif mengumpulkan sejumlah kongolmerat untuk urunan membuatkan rumah bagi Bung Karno.
    Rumah tersebut adalah bangunan yang kini dikenal sebagai Istana Batu Tulis.
    “Atas inisiatif banyak Bapak Hamengkubuwono IX, itu mempunyai ide mengumpulkan kalau sekarang konglomerat Indonesia untuk urunan (patungan) membuatkan Bung Karno sebuah rumah,” kata Guntur.
    “Dan rumah itu sekarang sudah jadi di mana disebutkan rumah itu terkenal sebagai rumah Batu Tulis,” ujar dia.
    Guntur menyampaikan bahwa rumah itu diberi nama “Hing Puri Bima Sakti” oleh Bung Karno.
    Akan tetapi, banyak pengamat yang justru menyebut rumah tersebut sebagai Istana Batu Tulis.
    Bahkan, ada juga yang menyebut Istana Batu Tulis sebagai bagian dari Istana Kepresidenan yang dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara.
    “Padahal tidak sama sekali (tidak masuk Kemensetneg),” kata Guntur.
    Untuk diketahui, Istana Batu Tulis kini kerap digunakan oleh Ketua Umum PDI-P
    Megawati Soekarnoputri
    untuk sejumlah kegiatan politik.
    Pada 2009 lalu, misalnya, Istana Batu Tulis menjadi lokasi pertemuan antara Megawati dan Prabowo Subianto untuk sepakat maju bersama pada Pemilihan Presiden 2009.
    Pada 2023, Megawati juga menggunakan Istana Batu Tulis sebagai tempat mengumumkan calon presiden yang diusung oleh PDI-P pada Pemilihan Presiden 2024, yakni Ganjar Pranowo.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Gresik Amankan Tersangka Oknum Pesilat Terlibat Kasus Pengeroyokan

    Polisi Gresik Amankan Tersangka Oknum Pesilat Terlibat Kasus Pengeroyokan

    Gresik (beritajatim.com)- Aparat Kepolisian Resort (Polres) Gresik mengamankan tersangka oknum pesilat yang diduga terlibat pengeroyokan. Tersangka ML (17) diamankan karena terbukti melakukan pengeroyokan bersama kelompoknya terhadap dua orang warga Kecamatan Menganti.

    Dua orang yang menjadi korban yakni Alfian Fahrul Fawaid asal Gantang, Kecamatan Menganti, dan Arya Rangga Bima Sakti asal Desa Gempol Kurung, Kecamatan Menganti, harus mendapatkan perawatan akibat luka pada bagian kepala.

    Pedagang pentol di kawasan Jalan Raya Pelemwatu Menganti itu mendadak dikeroyok puluhan pemuda tak dikenal. Kuat dugaan, para pelaku merupakan oknum perguruan silat yang menggelar sweeping di wilayah Gresik Selatan.

    Kejadian pengeroyokan itu bermula, korban hendak mengemasi dagangannya untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba ada rombongan pemotor sedang berkonvoi. Lalu tiga anggota berhenti tepat di depan gerobak.

    Korban Arya menjelaskan bahwa kelompok tersebut langsung menunjuk ke arah kaos yang dipakai. Mereka merasa tersinggung, karena berbeda aliran dengan ajaran perguruan yang diikuti komplotan tersebut.

    “Saya langsung dipukul dan diseret ke tengah jalan. Rekan-rekannya juga ikut menghajar saya,” ujarnya, Senin (14/10/2024).

    Masih menurut Arya, dirinya hanya bisa pasrah dan berupaya melindungi diri. Bahkan, salah satu pelaku sempat memukulnya menggunakan kursi hingga mengenai kepala.

    “Saya dihajar beruntung ada warga yang berdatangan untuk melerai. Para komplotan bergegas melarikan diri mengendarai motor,” paparnya.

    Terkait dengan kejadian ini, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

    “Dari hasil pemeriksaan, memang korban memakai kaos dari perguruan silat yang berbeda. Hal itu yang diduga memicu aksi kekerasan,” ungkapnya.

    Perwira pertama Polri itu menambahkan, ada satu pelaku yang diamankan. Sementara rekannya yang kabur turut melakukan pengeroyokan masuk dalam daftar DPO.

    “Kami mohon waktu untuk proses penyelidikan. Saya menghimbau segera menyerahkan diri karena identitasnya telah kami kantongi,” tandasnya. [dny/ian]

  • Lubang Hitam Masif dan Misterius Ditemukan Dekat Bumi

    Lubang Hitam Masif dan Misterius Ditemukan Dekat Bumi

    Jakarta

    Lubang hitam berukuran masif yang paling dekat jaraknya dengan Bumi ditemukan. Sebelumnya, lubang hitam supermasif terdekat dengan Bumi adalah Sagittarius A yang berada di pusat Galaksi Bima Sakti.

    Astronom telah menemukan lusinan lubang hitam berbagai ukuran massa sejak penemuan Cygnus X-1 tahun 1964. Sagitarius A, misalnya, terletak di pusat galaksi Bima Sakti sekitar 27.000 tahun cahaya dari Bumi. Sagitarius A dikenal sebagai supermasif, dengan massa setara miliaran Matahari. Namun lubang hitam tak hanya berukuran supermasif, ada yang berkategori masif dan lebih kecil lagi.

    Nah, menggunakan teleskop Hubble, astronomer menemukan lubang hitam masif yang paling dekat dengan Bumi, terletak di klaster bintang Omega Centauri, yang jaraknya sekitar 18 ribu tahun cahaya dari Bumi. Dalam hitungan astronomi, jarak itu cukup dekat walau tidak ada pengaruhnya bagi Bumi.

    Lubang hitam itu bermassa menengah yang masih sulit dipahami dan juga sulit ditemukan. Ia tampaknya memiliki massa sekitar 8.200 kali massa Matahari, yang membuatnya jauh lebih masif dibandingkan lubang hitam bermassa antara 5 dan 100 kali massa Matahari, dan jauh lebih kecil dibandingkan lubang hitam supermasif. Lubang hitam bermassa kecil terdekat yang ditemukan para ilmuwan disebut Gaia-BH1, dan jaraknya hanya 1.560 tahun cahaya dari kita.

    Dikutip detikINET dari Space.com, Omega Centauri sendiri diyakini adalah sisa dari galaksi kuno yang ditelan oleh Galaksi Bima Sakti. Jika tidak dihalangi Bima Sakti, kemungkinan lubang hitam itu akan berkembang jauh lebih besar lagi.

    Studi selama beberapa bulan ini dipimpin oleh ilmuwan dari University of Utah dan Max Planck Institute for Astronomy.”Ini adalah temuan yang hanya terjadi sekali dalam karier. Saya sangat bersemangat selama sembilan bulan berturut-turut. Setiap kali saya memikirkannya, saya sulit tidur,” kata Anil Seth, salah satu periset.

    “Ada lubang hitam yang hanya sedikit lebih berat dari Matahari kita dan bentuknya seperti semut atau laba-laba mereka sulit dikenali, tapi ada di mana-mana di alam semesta,” kata Matthew Whittaker, mahasiswa sarjana di Universitas Utah dan rekan penulis dari penelitian ini.

    “Kemudian ada lubang hitam supermasif yang mirip dengan Godzilla di pusat galaksi yang mengobrak-abrik benda, dan kita dapat melihatnya dengan mudah. Maka lubang hitam bermassa menengah ini berada pada level Bigfoot. Menemukan mereka seperti menemukan bukti pertama Bigfoot, orang-orang akan ketakutan,” paparnya.

    (fyk/fyk)

  • Kamera Digital Terbesar di Dunia Siap Ungkap Rahasia Alam Semesta

    Kamera Digital Terbesar di Dunia Siap Ungkap Rahasia Alam Semesta

    Jakarta

    Ilmuwan dan engineer di SLAC National Accelerator Laboratory akhirnya selesai merakit kamera digital terbesar di dunia. Kamera ini dirancang untuk membuka tabir misteri alam semesta.

    Kamera bernama Legacy Survey of Space and Time (LSST) itu memiliki resolusi 3.200 megapiksel atau lebih dari 3,2 miliar piksel. Tidak hanya resolusinya yang besar, ukurannya pun bikin menganga karena memiliki bobot sekitar 3.000 kg atau setara dengan satu mobil.

    Setelah selesai dirakit, kamera ini akan dipasangkan dengan Teleskop Simunyi Survey yang berada di Observatorium Vera C. Rubin di Chile. Teleskop besar ini tidak kalah canggih karena bisa berputar 180 derajat hanya dalam 20 detik.

    Dengan lensa depan yang lebarnya 1,5 meter, kamera LSST akan menangkap eksposur berdurasi 15 detik setiap 20 detik. Kamera ini juga bisa menangkap seluruh langit malam yang dapat dilihat setiap tiga hingga empat hari sekali.

    Kamera LSST bisa menemukan 20 miliar bintang dan galaksi baru dalam satu dekade ke depan. Saking besarnya, untuk menampilkan gambar yang diambil kamera LSST dalam resolusi penuh membutuhkan ratusan televisi UHD.

    Kamera LSST diharapkan dapat menangkap langit di belahan Bumi selatan dengan lebih detail. Temuan dari observasi ini diharapkan bisa mengungkap misteri tata surya seperti dark energy dan dark matter.

    “Data yang dikumpulkan oleh kamera LSST dan Rubin akan sangat inovatif. Ini akan memungkinkan studi yang sangat tajam mengenai perluasan alam semesta dan energi gelap,” kata Aaron Roodman, Profesor SLAC dan Deputy Director and Camera Program Lead Rubin Observatory, seperti dikutip dari Space, Kamis (11/4/2024).

    “Survei LSST akan memungkinkan kami melihat miliaran galaksi, perkiraan 17 miliar bintang di galaksi kita, Bima Sakti dan jutaan objek tata surya lainnya,” sambungnya.

    Setelah perakitan selesai, tugas ilmuwan berikutnya adalah membawa kamera LSST dari fasilitas SLAC di Menlo Park, California menuju Observatorium Vera C Rubin di puncak Cerro Pachón di Pegunungan Andes di ketinggian 2.713 meter. Proses pemasangan kamera ke teleskop diperkirakan akan selesai tahun ini.

    Kamera LSST diperkirakan akan mulai mengambil foto pertamanya pada awal tahun 2025. Publik akan bisa menikmati foto yang diambil kamera ini pada tahun 2027.

    (vmp/agt)

  • Pakar Ungkap Skenario Bumi Keluar dari Orbit, Akhir Riwayat Manusia?

    Pakar Ungkap Skenario Bumi Keluar dari Orbit, Akhir Riwayat Manusia?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Peneliti menyebut Bumi mungkin dapat meninggalkan tata surya jika ada sebuah objek langit raksasa yang melintas sehingga mengganggu orbit Bumi.

    “Bumi dapat dipindahkan dari orbitnya karena aksi objek antarbintang besar, terbang melalui ruang angkasa dan masuk ke tata surya lalu melintas dekat Bumi,” kata Matteo Ceriotti, seorang insinyur kedirgantaraan dan dosen teknik sistem ruang angkasa di Universitas Glasgow di Inggris, seperti dikutip dari Live Science.

    “Dalam pertemuan ini, yang dikenal sebagai ‘flyby’, Bumi dan objek akan bertukar energi dan momentum, dan orbit Bumi akan terganggu. Jika objek itu cepat, masif, dan cukup dekat, itu bisa membuat Bumi melarikan diri dari orbit dan mengarah ke luar tata surya,” tambahnya.

    Seorang dosen senior dalam fisika dan astronomi di Universitas Cardiff di Inggris Timothy Davis setuju dengan teori Bumi dapat keluar dari tata surya, dan memiliki hipotesis sendiri tentang bagaimana ini bisa terjadi.

    “Planet-planet, seperti yang ada sekarang, berada dalam orbit yang stabil di sekitar Matahari. Namun, jika Matahari bertemu dengan bintang lain, maka interaksi gravitasi dari benda-benda ini dapat mengganggu orbit yang ada, dan berpotensi menyebabkan Bumi untuk bergerak. keluar dari tata surya,” kata Davis.

    Meski teori tersebut masuk akal, Davis sangat meragukan hal itu akan terjadi. Pasalnya, hal semacam itu cukup langka terjadi.

    “Pertemuan bintang seperti itu cukup langka,” kata Davis.

    “Misalnya, kita tahu bahwa bintang Gliese 710 diperkirakan akan datang cukup dekat, dalam istilah astronomi, ke Matahari dalam waktu sekitar satu juta tahun – tetapi bahkan terbang sedekat ini tidak mungkin mengganggu planet,” imbuhnya.

    Meski tidak mungkin kekuatan eksternal akan memaksa Bumi keluar dari tata surya dalam waktu dekat, Davis menyebut manusia mungkin dapat membangun mesin yang mampu menggeser planet sedemikian rupa sehingga akhirnya keluar dari tata surya, tetapi akan butuh energi yang besar.

    “Energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan Bumi dari orbitnya dan mengeluarkannya dari tata surya sangat besar – setara dengan sextillion (1 dengan 21 nol setelahnya) bom nuklir megaton meledak sekaligus – bahwa ini tampaknya tidak mungkin,” kata Davis.

    Apa yang akan terjadi jika Bumi sampai benar-benar keluar dari tata surya?

    “Bumi akan terbang ke ruang antarbintang sampai ditangkap atau ditelan oleh bintang lain atau lubang hitam,” kata Ceriotti.

    Ceriotti juga menyebut jika Bumi meninggalkan tata surya, maka kemungkinan kehidupan kehidupan makhluk hidup di dalamnya akan terancam.

    “Tidak mungkin atmosfer akan tetap ada: Iklim global Bumi sangat rapuh karena keseimbangan radiasi yang baik yang masuk dari Matahari dan energi yang hilang ke luar angkasa. Jika ini bervariasi, suhu akan segera berubah secara dramatis,” ujarnya.

    Mengutip situs resmi NASA, sistem Tata Surya manusia mengitari pusat Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 828 ribu km/jam. Tata Surya manusia sendiri berada di salah satu dari empat lengan spiral Bima Sakti.

    Selain itu, ada tiga jenis bentuk galaksi yang telah diketahui sampai saat ini. Tiga bentuk itu adalah elips, spiral, dan iregular. Bima Sakti sendiri termasuk galaksi spiral.

    (lom/lth)