Tag: Bima Arya

  • Kakek Penjual Pisang di Bogor Dipukul Pemotor hingga Hidung Berdarah, Polisi: Pelaku Warga Bekasi – Halaman all

    Kakek Penjual Pisang di Bogor Dipukul Pemotor hingga Hidung Berdarah, Polisi: Pelaku Warga Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video cuplikan CCTV di Kota Bogor, Jawa Barat merekam aksi seorang pemotor yang menganiaya penjual pisang menjadi viral di media sosial.

    Tampak kakek penjual pisang yang sedang memikul dagangannya dengan berjalan kaki dihentikan oleh pria yang mengendarai motor.

    Saat berhenti, pemotor itu menghampiri penjual pisang itu dan aksi pemukulan tersebut terjadi.

    Namun sayangnya, tindakan penganiayaan itu tidak terekam jelas karena terhalang papan.

    Akibatnya, hidung korban mengeluarkan darah setelah dipukul pelaku.

    Pelaku pun tampak santai meninggalkan korban meski dihampiri beberapa warga.

    Korban kemudian dibantu seorang wanita yang berada di lokasi kejadian.

    Wanita itu membantu korban dengan mengelap hidung korban dengan tisu agar darah berhenti mengalir.

    Video itu menjadi viral di Instagram setelah diunggah oleh akun Instagram @mamahakushop. 

    Setelah viralnya video tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin berkunjung ke rumah korban.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi di wilayah Gunungbatu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Kamis (1/5/2025).

    Korban bernama Ogan (78) yang tinggal di Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

    Jenal bersama Polresta Bogor Kota langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan laporan dari warganet.

    “Saya meluncur ke toko tersebut berbarengan dengan Polresta Bogor Kota,” kata Jenal.

    Pihaknya kemudian menyerahkan penyelidikan penganiayaan ini ke Polresta Bogor Kota. 

    “Kami menyerahkan sepenuhnya ke Polresta Bogor Kota. Kita sudah laporkan ke Kapolresta. Saat ini tahap penyelidikan dan pengejaran pelaku,” tandasnya.

    Kasie Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus membenarkan telah menyelidiki peristiwa itu.

    “Sudah dalam penyelidikan dan saat ini ditangani oleh Polsek Bogor Barat,” kata Ipda Eko saat dihubungi Jumat (2/5/2025).

    Identitas pelaku

    Pelaku pemukulan tersebut bukan warga Bogor tetapi berasal dari Bekasi.

    Aji melanjutkan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengejaran.

    Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho.

    “Pelaku sudah teridentifikasi. Pelaku bukan warga Bogor melainkan warga Bekasi,” kata Aji saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (2/5/2025).

    “Saat ini kami masih melakukan pengejaran,” sambungnya.

    Meski demikian, Aji belum membeberkan identitas dari pelaku tersebut.

    Nantinya pelaku pun terancam terjerat Pasal 351 KUHP terkait penganiayaan.

    “Kita masih lakukan penyelidikan. Sementara berdasarkan LP pelaku terancam dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terungkap Sosok Pelaku yang Pukul Kakek Penjual Pisang di Gunung Batu Bogor, Rupanya Warga Bekasi.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Politik kemarin, Hardiknas2025 hingga peran AI

    Politik kemarin, Hardiknas2025 hingga peran AI

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa politik, Jumat (2/5) menjadi sorotan, mulai dari Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi dedikasi para guru dalam mendidik anak bangsa hingga Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyoroti peran kecerdasan artifisial (AI) dalam mengatasi kemacetan arus mudik Lebaran dan mendeteksi tindak kriminalitas seperti copet di KRL.

    Berikut rangkuman berita politik yang masih layak dibaca pagi ini.

    1. Hardiknas 2025, Presiden: Terima kasih para guru seluruh Indonesia

    Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru dan tenaga pendidik di Indonesia atas dedikasi dan perjuangan mereka mendidik anak-anak bangsa.

    Selengkapnya klik di sini.

    2.Wapres Gibran sebut AI berperan urai kemacetan hingga deteksi copet

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa teknologi kecerdasan artifisial (AI) turut berperan dalam mengurai kemacetan saat arus mudik Lebaran hingga mendeteksi tindak kriminalitas seperti copet di kereta rel listrik (KRL).

    Selengkapnya klik di sini.

    3. Wamendagri nilai anak bermasalah masuk ke barak perlu libatkan pakar

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menilai penanganan anak bermasalah dengan dimasukkan atau dididik dalam barak TNI perlu melibatkan pakar dan ahli di bidangnya.

    Selengkapnya klik di sini.

    4. TNI AD sebut kerja sama dengan Jabar adalah program bela negara khusus

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebutkan bahwa kerja sama antara TNI AD dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terkait pembinaan anak-anak adalah program bernama Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan.

    Selengkapnya klik di sini.

    5. MPR: Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global

    Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menekankan bahwa stabilitas ASEAN tidak terganggu dengan dinamika geopolitik global yang terjadi saat ini dengan menjunjung nilai-nilai dasar netralitas dan persatuan.

    Selengkapnya klik di sini.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Belum Terjadwal, Retreat Kedua Kepala Daerah Tunggu Arahan Prabowo

    Belum Terjadwal, Retreat Kedua Kepala Daerah Tunggu Arahan Prabowo

    Belum Terjadwal, Retreat Kedua Kepala Daerah Tunggu Arahan Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Dalam Negeri masih menunggu arahan dari Presiden
    Prabowo Subianto
    untuk menggelar orientasi atau
    retreat kedua
    bagi 52
    kepala daerah
    .
    Wakil Menteri Dalam Negeri
    Bima Arya
    mengatakan, retreat kedua sudah terkonsep dan telah mengantongi opsi tempat.
    Namun, terkait jadwal pelaksanaan, bergantung pada arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

    Retreat kedua
    konsepnya sudah siap, sudah ada opsi tempat. Tapi, kami tentu akan menyesuaikan dengan waktu yang tepat bagi kepala daerah. Sambil menunggu arahan juga dari Pak Mendagri, Pak Presiden,” ujar Bima, saat ditemui di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
    Begitu juga dengan opsi tempat retreat yang sebelumnya diungkapkan Bima, yakni Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, untuk opsi pertama.
    Opsi kedua adalah kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Bandung, Jawa Barat.
    “Belum (diputuskan), kami masih menunggu arahan lebih lanjut,” kata dia.
    Adapun 52 kepala daerah yang akan menjalani retreat kedua terdiri dari tiga pasang gubernur dan wakil gubernur, 20 pasang bupati dan wakil bupati, serta satu pasang wali kota dan wakil wali kota.
    Sisanya adalah wakil wali kota dan wakil bupati yang sebelumnya tidak sempat mengikuti retreat di Magelang karena alasan tertentu. Berikut daftarnya:
    Gubernur dan wakil gubernur: Bali, Bangka Belitung, Papua Pegunungan.
    Wali kota dan wakil wali kota: Denpasar.
    Wakil wali kota: Ternate.
    Bupati dan wakil bupati: Badung, Tabanan, Bangli, Gianyar, Buleleng, Klungkung, Jembrana, Aceh Timur, Mandailing Natal, Pasaman Barat, Pamekasan, Lamandau, Buton Tengah, Berau, Halmahera Utara, Belu, Jeneponto, Mimika, Jayapura, Puncak Jaya.
    Wakil bupati: Merangin, Bengkulu Utara, Maluku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendagri Minta Pemda Data Ormas Meresahkan dan Siapkan Langkah Hukum

    Mendagri Minta Pemda Data Ormas Meresahkan dan Siapkan Langkah Hukum

    Mendagri Minta Pemda Data Ormas Meresahkan dan Siapkan Langkah Hukum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kementerian Dalam Negeri
    (Kemendagri) meminta pemerintah daerah mendata organisasi masyarakat (ormas) yang meresahkan masyarakat dan para investor.
    Wakil Menteri Dalam Negeri
    Bima Arya
    mengatakan, Kemendagri telah meminta para kepala daerah untuk membentuk satgas yang bisa mengkoordinasikan penertiban ormas nakal.
    “Baru dua hari yang lalu kami mengadakan rapat. Kita minta datanya. Dan kami meminta agar seluruh daerah melakukan, memang bentuk gugus tugas khusus untuk ormas ini. Satgas yang mengkoordinasikan penertiban, pembinaan, pemberdayaan, dan penindakan terhadap ormas,” ujarnya saat ditemui di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
    Dia menjelaskan, dalam peraturan perundang-undangan Nomor 16 Tahun 2017 dijelaskan terkait ormas yang terdata secara hukum di Kementerian Hukum dan juga terdaftar di Kemendagri.
    “Nah sanksinya diberikan sesuai dengan status tadi,” ucapnya.
    Jika terdaftar di Kementerian Hukum, sanksi administrasi hingga pembubaran bisa dilakukan.
    Sedangkan untuk yang terdaftar di Kemendagri, akan ada sanksi keras mulai dari pencabutan status terdaftar hingga menggunakan perangkat hukum pidana.
    Bima mengatakan, saat ini Kemendagri mendorong agar pemerintah daerah bersama forum komunikasi perangkat daerah (Forkopimda) mengambil dua langkah.
    “Pertama pemetaan ormas-ormas yang terindikasi melanggar hukum. Kedua mengambil langkah pembinaan bagi yang masih bisa dibina, atau melakukan langkah-langkah hukum yang tegas bagi yang sudah melangkah jauh ke arah kriminalitas dan pelanggaran hukum pidana,” tandasnya.
    Sebagai informasi, organisasi kemasyarakatan (ormas) menjadi sorotan karena sejumlah peristiwa yang melibatkan mereka.
    Mulai dari pembakaran mobil polisi di Depok, Jawa Barat, lalu pernyataan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno yang menyebut adanya ormas yang mengganggu pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayday, Wamendagri Pilih Berziarah ke Makam Bung Karno Blitar

    Mayday, Wamendagri Pilih Berziarah ke Makam Bung Karno Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto berziarah ke Makam Bung Karno yang ada di Kota Blitar. Ziarah yang digelar oleh Bima Arya ini pun bersamaan dengan Mayday atau hari buruh.

    Di hari buruh ini, Wamendagri lebih memilih berkunjung ke Blitar untuk berziarah ke pendiri bangsa sekaligus berdiskusi tentang pengembangan kota dan sinkronisasi pemerintah pusat dengan daerah. Mantan Wali Kota Bogor itu pun memang mengkhususkan datang ke Blitar di sela-sela kunjungannya di Jawa Timur.

    “Sudah lama sekali saya tidak kesini terakhir SD, saya terkesan bagaimana Pemerintah Kota Blitar ini masih memuliakan peninggalan fisik dan nilai-nilai yang ada dan tentu saya percaya Mas Wali Kota dan jajaran ke depan bisa terus melakukan pengembang-pengembangan,” ucap Bima, Kamis (1/5/2025).

    Selama Mayday ini, Wamendagri memang memiliki beberapa agenda di Blitar, mulai dari ziarah ke Makam Bung Karno hingga mengunjungi produsen kendang serta berkunjung ke wisata Blimbing. Hal ini dilakukan Bima Arya dalam rangka berdiskusi dengan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin tentang konsep pengembangan kota.

    “Tadi banyak berdiskusi dengan Mas Wali terkait dengan inovasi serta konsep-konsep yang lebih mengadopsi teknologi untuk pengelolaan disini, tentunya juga ada rencana dari Mas Wali untuk pemanfaatan yang ada disekitar lokasi masa kecil Bung Karno, ya harusnya ini bukan hanya menjadi inspirasi bagi Indonesia tapi juga dunia,” tegasnya. (owi/kun)

  • Menko Zulhas Kebut Pembentukan Kopdes Merah Putih di Desa-Desa

    Menko Zulhas Kebut Pembentukan Kopdes Merah Putih di Desa-Desa

    Jakarta, CNBC Indonesia– Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat terbentuknya Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat ekosistem perekonomian di tingkat desa. 

    “Ditargetkan seluruh Indonesia bisa terbentuk (Kopdes) selama 2 bulan dan bapak Presiden Prabowo Subianto kasih waktu 6 bulan (agar Kopdes) bisa berjalan (atau) berjalan sebagian,” kata Zulhas, saat memberikan arahannya dalam Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih bersama Kepala Desa se-Jawa Timur, Gedung Jatim Expo Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/4/2025).

    Zulhas optimistis kehadiran Kopdes akan memberikan dampak positif serta mendatangkan kemudahan bagi desa untuk mengakses berbagai bantuan dan kebijakan di tingkat pusat.

    “Kopdes itu akan mempermudah akses antara desa dan pusat. Misalnya, (distribusi) pupuk langsung (bisa langsung ke) Kopdes. Nanti kalau desa penghasil gabah dan sulit (dijual) ke kabupaten nanti Kopdes juga bisa membeli dulu gabahnya,” tuturnya.

    Begitu juga dengan komoditi seperti jagung. Menurutnya, kehadiran Kopdes juga mampu membuat harga jagung menjadi lebih seragam sesuai HET pemerintah.

    “Harga jagung kan sekarang belum seragam Rp 5.500 karena gudang kurang. Nanti bisa ditangani dulu sama Kopdes. Sehingga ini akan sangat membantu ekonomi desa,” jelasnya.

    Selain itu, Zulhas juga memberikan apresiasi kepada sejumlah pemerintah daerah karena mendukung program percepatan pembentukan Kopdes.

    “Jawa Timur, ibu gubernur sangat proaktif bahkan datang ke Jakarta bersama para bupati untuk mengetahui lebih lanjut apa itu Kopdes. Tadi bahkan Jawa Timur sudah lakukan percepatan. hampir 1.247 (Kopdes terbentuk) sudah. Memang Gubernur Jatim gercep,” jelasnya.

    Sebagai informasi tambahan, acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia Yandri Susanto, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan sejumlah pejabat lainya.

    (hsy/hsy)

  • Sekam Bakar dan Tanaman Hias Kota Bogor Tembus Pasar Internasional! 

    Sekam Bakar dan Tanaman Hias Kota Bogor Tembus Pasar Internasional! 

    JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, dan CEO Minaqu Indonesia Ade Wardhana Adinata, melepas ekspor sekam bakar dan tanaman hias ke Belanda.

    Pelepasan ekspor ke Negeri Kincir Angin tersebut berlangsung di Kompleks Bogor Nirwana Residence, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (30/4).

    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan bahwa di tengah kondisi ekonomi saat ini, masih ada harapan bagi para pengusaha untuk melakukan ekspor.

    Sekam bakar yang sering dianggap sebagian besar orang sebagai sampah atau limbah pertanian, di tangan Minaqu Indonesia dapat menjadi produk ekspor ke negara-negara Eropa.

    BACA JUGA:Indonesia Bakal Ekspor Beras ke Malaysia? Begini Kata Mentan

    “Dan ternyata kita lihat ini memiliki nilai setelah diolah oleh perusahaan yang berasal dari Kota Bogor. Gabahnya diambil dari daerah-daerah produsen beras, pengolahannya dilakukan di Kota Bogor, dan eksportirnya pun dari Kota Bogor,” kata Dedie A. Rachim.

    Menurutnya, keberadaan produk ekspor yang dihasilkan dari Kota Bogor ini menjadi harapan untuk terus meningkatkan inovasi produk agar mampu menembus pasar internasional.

    “Sehingga ke depan harapannya tidak hanya sekam, tetapi produk lain yang diolah dan memiliki manfaat serta nilai juga bisa menjadi produk ekspor,” imbuh dia.

    Keberadaan perusahaan di Kota Bogor yang mampu menembus pasar internasional ini pun mendapat apresiasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia.

    BACA JUGA:Kebijakan Tarif Ekspor Amerika Ancam PHK Massal Bagi Buruh

    Wamendag, Dyah Roro Esti, mengatakan bahwa di tengah ketegangan geopolitik dunia, Indonesia melalui Kota Bogor aktif melakukan diversifikasi pasar.

    “Ini sesuatu yang harus kita apresiasi, berkat kerja sama ini juga sebagai upaya memperkuat hubungan bilateral Indonesia – Belanda,” tutur Dyah.

    Senada, Wagub Jabar, Erwan Setiawan, mengaku bangga terhadap Kota Bogor dan para pengusahanya karena mampu menembus pasar global, yang juga sejalan dengan program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    “Sejalan dengan visi Pemprov Jawa Barat Istimewa yang diarahkan untuk menjadi provinsi inovatif, ramah lingkungan, dan berdaya saing global, dengan memasarkan produk pertanian berkelanjutan serta pemanfaatan limbah pertanian,” ujar Erwan.

  • Cucu Panglima Usul Bangun Patung Jenderal Soedirman Terbesar di Kota Bogor

    Cucu Panglima Usul Bangun Patung Jenderal Soedirman Terbesar di Kota Bogor

    BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menerima kunjungan Ganang Soedirman, cucu dari Panglima Besar Jenderal Soedirman, dalam sebuah pertemuan hangat yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Jalan Raya Pajajaran, Selasa 29 April.

    Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas rencana pembangunan patung Jenderal Soedirman di kawasan Taman Air Mancur, Jalan Jenderal Soedirman, Kota Bogor.

    Patung tersebut dirancang oleh Ganang sebagai karya monumental untuk menghormati jasa besar Jenderal Soedirman dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

    Dedie Rachim menyambut baik inisiatif tersebut dan menyampaikan apresiasinya atas gagasan pembangunan patung itu.

    Ia menyatakan akan mempelajari lebih lanjut proposal yang diajukan, dengan mempertimbangkan secara menyeluruh aspek historis, lokasi, dan teknis pelaksanaannya.

    “Ini ide yang sangat baik dan patut diapresiasi. Kami sangat terbuka terhadap upaya pelestarian sejarah, apalagi terkait sosok pahlawan nasional,” ujar Dedie Rachim.

    Sementara itu, Ganang Soedirman, selaku penggagas dari Yayasan Panglima Soedirman, menjelaskan bahwa patung tersebut akan dibangun sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan Jenderal Soedirman, sekaligus sebagai pengingat bahwa karier militer beliau dimulai di Kota Bogor.

    “Patung Panglima Besar Jenderal Soedirman ini bertujuan untuk mengenang dan menghargai jasa besar beliau dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kami ingin masyarakat tahu, khususnya generasi muda, bahwa sosok ini pernah memulai langkah perjuangannya dari Bogor,” ujar Ganang.

    Ganang juga menjelaskan bahwa patung Jenderal Soedirman yang digambarkan sedang menunggang kuda ini akan menjadi yang terbesar dari seluruh patung beliau yang pernah dibangun.

    Ia memilih Taman Air Mancur sebagai lokasi pembangunan patung karena dinilai ikonik, terletak di Jalan Jenderal Soedirman, memiliki nilai historis sebagai titik nol Kota Bogor, serta berdekatan dengan Museum Pembela Tanah Air (PETA).

    “Patung ini akan menjadi simbol sejarah, semangat juang, dan keteladanan. Untuk itu, kami memohon izin dari Pemerintah Kota Bogor agar hal ini bisa segera diwujudkan,” tambahnya.

    Rencana pembangunan patung ini juga didukung oleh Markas Besar TNI dan diharapkan menjadi salah satu ikon kota yang memperkuat identitas Bogor sebagai kota sejarah.

  • Wamendagri: Pemda perhatikan dua poin sebelum bentuk Dinas Ekraf

    Wamendagri: Pemda perhatikan dua poin sebelum bentuk Dinas Ekraf

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengingatkan pemerintah daerah untuk memperhatikan dan mencermati dua poin utama sebelum membentuk Dinas Ekonomi Kreatif, yakni soal sumber daya manusia dan menghitung potensi sektor tersebut.

    “Pertama, berkaitan dengan yang namanya kapasitas kelembagaan, tentu membutuhkan sumber daya yang baru juga. Kedua, menghitung potensinya seperti apa,” kata Bima Arya saat menghadiri Musyawarah Desa Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Radugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.

    Menurut ia, pembentukan dinas yang membidangi ekonomi kreatif (ekraf) merupakan sebuah terobosan, namun pemerintah daerah (pemda) harus mampu menjamin keberlanjutan maupun lebih menggali potensi dari ekosistem ekonomi kreatif itu.

    “Yang harus dikedepankan adalah menyangkut ekosistem, jangan terlalu menganggap tata usaha lembaga adalah faktor utama,” ucapnya.

    Ia membuka pintu bagi setiap pemda untuk mengajukan usulan maupun sebatas konsultasi dalam rangka pembentukan Dinas Ekraf.

    “Apabila dianggap dinas ini bisa lebih cepat mengakselerasi untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif maka silakan. Sudah ada beberapa daerah, tetapi kami akan update lagi berapa jumlahnya,” ujar Wamendagri.

    Soal teknis pelaksanaan, Bima secara singkat mengatakan bahwa Dinas Ekraf nantinya akan menjadi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berdiri sendiri.

    “Kan biasanya nyambung dengan pariwisata. Nah, yang sekarang khusus ekonomi kreatif,” tambahnya.

    Kemendagri juga masih melakukan proses penyusunan teknis pembentukan dinas tersebut. “Nanti, kami dari Kemendagri akan menyusun panduan teknisnya,” katanya.

    Kementerian Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Dalam Negeri menerbitkan surat keputusan bersama (SKB) pada akhir tahun 2024 sebagai dasar hukum membentuk Dinas Ekonomi Kreatif di provinsi untuk mendorong sektor ekonomi kreatif di daerah.

    Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan SKB itu bisa digunakan oleh pemerintah daerah menggali potensi ekonomi kreatif di daerah yang sebelumnya masih belum terasah.

    Pembentukan Dinas Ekraf juga terbuka bagi daerah yang masih belum memiliki anggaran namun menyadari ada potensi besar di bidang ekonomi kreatif.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamendagri tekankan pentingnya pemda dukung program pemerintah

    Wamendagri tekankan pentingnya pemda dukung program pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya sinergi antar-pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung program-program strategis pemerintah pusat.

    Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa.

    Bima dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa APEKSI merupakan wadah yang kuat dalam membangun kolaborasi antardaerah, sekaligus menjadi ruang berkumpul yang memupuk semangat kebersamaan.

    Ia menambahkan Indonesia saat ini sedang menghadapi era dan tantangan baru untuk menjadi negara maju. Salah satunya adalah membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap).

    “Cita-cita besar Bapak Presiden adalah membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah,” kata Bima.

    Ia menjelaskan Presiden RI Prabowo Subianto secara konsisten mengingatkan pentingnya lompatan besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Untuk itu, dibutuhkan modal besar, salah satunya melalui efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tanpa mengabaikan pelayanan dasar masyarakat.

    Bima juga menyebutkan beberapa program prioritas pemerintah yang tengah berjalan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis, serta penguatan koperasi desa dan kelurahan melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Program-program ini akan berhasil jika didukung melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.

    “Saya ditugaskan oleh Pak Menteri (Menteri Dalam Negeri) untuk bersama-sama melakukan sinkronisasi, sinergi, dan akselerasi [program-program pemerintah],” ujarnya.

    Dia juga menekankan kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah saat ini bukan dimaksudkan untuk mengurangi kualitas pelayanan masyarakat, melainkan untuk mengalokasikan anggaran secara lebih bijak.

    Misalnya, anggaran perjalanan dinas dapat dialihkan untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Hal ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan kemandirian fiskal.

    “Efisiensi adalah untuk kemandirian fiskal,” pungkas Bima.

    Sebagai informasi, usai kegiatan tersebut, Wamendagri Bima bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan nama Jalan Haji Usmar Ismail di Kota Bukittinggi.

    Ia juga menyempatkan diri mengunjungi Rumah Bung Hatta bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bukittinggi.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025