Tag: Bill Gates

  • Bill Gates Ramal Hari Kerja Bakal Dua Kali Seminggu, Kapan?

    Bill Gates Ramal Hari Kerja Bakal Dua Kali Seminggu, Kapan?

    Jakarta

    Bill Gates memprediksi manusia hanya akan menjalani dua hari kerja dalam seminggu. Berkat kecerdasan buatan yang terus berkembang, hal ini mampu diwujudkan dalam waktu dekat, yakni 10 tahun lagi.

    Dengan laju inovasi saat ini, Founder Microsoft tersebut memprediksi manusia tidak akan lagi dibutuhkan ‘untuk sebagian besar hal’. Karena itu, pemikiran ulang tentang cara kerja akan segera terjadi.

    “Seperti apa pekerjaan nanti? Haruskah kita bekerja hanya 2 atau 3 hari seminggu?” miliarder itu mengatakan kepada Jimmy Fallon di The Tonight Show.

    Ini bukan pertama kalinya miliarder itu menyinggung tentang pemendekan minggu kerja. Pada tahun 2023, ketika ChatGPT masih dalam tahap awal, Gates mengatakan masyarakat mungkin akhirnya sampai pada skenario di mana bekerja tiga hari seminggu menjadi normal. Dia mengatakan dunia harus mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan lebih banyak waktu luang dari kemajuan teknologi ini.

    “Jika Anda memperbesarnya, tujuan hidup bukan hanya untuk melakukan pekerjaan,” katanya kepada podcast ‘What Now?’ milik Trevor Noah.

    Saat AI membidik tempat kerja, Gates mengakui akan ada profesi yang mengalami lebih banyak perubahan daripada yang lain. Dalam percakapannya dengan Fallon, ia menyebut dokter dan guru sebagai dua jalur yang akan mengalami penggantian.

    “Dengan AI, selama dekade berikutnya, (kecerdasan) akan menjadi hal yang gratis dan biasa — nasihat medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat,” kata Gates.

    Meskipun ia mengatakan manusia akan menyisakan beberapa pekerjaan contohnya pemain bisbol profesional. Demikian melansir Fortune.

    Kalau menurutmu bagaimana, detikers? Apakah wacana bekerja dua hari dalam seminggu bisa direalisasikan seperti kata Bill Gates? Tulis di kolom komentar di bawah, ya.

    (ask/ask)

  • Bill Gates Ungkap Tanda Kiamat, Blak-blakan Sebut Indonesia

    Bill Gates Ungkap Tanda Kiamat, Blak-blakan Sebut Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft Bill Gates mengungkapkan aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca setiap tahunnya. Filantropis tersebut melalui blognya menjelaskan sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

    “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia, dikutip, Selasa (1/4/2025).

    Kendati demikian, ia menyadari bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

    Lemak hewan memiliki nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

    Gates pun mengungkapkan bahwa solusinya sudah ditemukan oleh startup bernama ‘Savor’. Gates turut menjadi salah satu investornya.

    Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

    Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekul serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

    Indonesia dan Malaysia

    Tak hanya itu, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

    “Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel,” ia menuturkan.

    Menurut Gates, masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

    “Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit,” kata Gates.

    Proses ini dapat berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” Gates menjelaskan.

    Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

    “MInyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik,” Gates menjelaskan.

    Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

    Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

    Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa.

    “Minyak ini sama alaminya dengan minyak sawit, hanya saja tumbuh pada jamur, bukan pada pohon. Sama dengan Savor, proses C16 sepenuhnya bebas dari pertanian. ‘Pertanian’-nya adalah sebuah laboratorium di tengah kota Manhattan,” kata Gates.

    (luc/luc)

  • Bill Gates Ramal Hari Kerja Bakal Dua Kali Seminggu, Kapan?

    Bill Gates Prediksi Orang Cuma Kerja Dua Hari Seminggu, Kapan?

    Jakarta

    Miliarder teknologi Bill Gates tampil di acara The Tonight Show bersama Jimmy Fallon pada Februari, dan membuat sejumlah prediksi untuk masa depan dan peran yang mungkin dimainkan oleh kecerdasan buatan (AI).

    Dalam acara talkshow yang tayang di stasiun TV NBC tersebut, Gates mendasarkan prediksinya pada pengalamannya tentang perubahan yang telah disaksikannya dalam komputasi sepanjang kariernya. Dulu komputer mahal, tetapi sekarang tidak.

    Ia percaya bahwa hal ini juga akan terjadi pada AI. Ia menjelaskan bahwa ada banyak ketidakpastian, tetapi optimismenya tentang AI tidak diamini banyak orang di seluruh dunia.

    “Era yang baru saja kita mulai adalah era ketika kecerdasan itu langka. Anda tahu, dokter hebat, guru hebat… Dan dengan AI selama dekade berikutnya, itu akan menjadi gratis. Hal yang biasa, Anda tahu? Saran medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat. Dan itu sangat mendalam karena memecahkan semua masalah khusus ini, seperti kita tidak memiliki cukup dokter atau, Anda tahu, profesional kesehatan mental,” kata Gates kepada Fallon selama acara tersebut.

    Dikutip dari IFL Science, prediksinya ini menuai kritikan. Publik juga menyindir pendiri Microsoft tersebut dengan pendapat bahwa guru dan dokter berbakat itu langka.

    Yang pertama adalah bahwa kebutuhan akan lebih banyak orang dalam profesi yang penting bagi masyarakat yang sukses bersifat struktural. Kurangnya guru, profesional kesehatan mental, dokter, dan sebagainya, mencerminkan kurangnya investasi dan dukungan dalam profesi tersebut.

    Yang kedua adalah fakta bahwa AI secara umum memperburuk profesi tersebut. Chatbot AI milik Google, Gemini, telah ditempatkan di atas semua hasil pencarian, dan kerap memberikan pernyataan yang salah.

    Algoritme pembelajaran mesin medis telah membuat langkah besar dalam memprediksi kondisi tertentu, tetapi secara umum terus bias terhadap wanita dan orang kulit berwarna dengan tidak mengidentifikasi penyakit. Mengingat bahwa kesenjangan kesehatan seperti ini sudah ada dalam bidang kedokteran, penerapan AI kemungkinan akan memperburuknya.

    “(AI) membawa banyak perubahan. Anda tahu, seperti apa pekerjaan nantinya? Haruskah kita hanya bekerja 2 atau 3 hari seminggu? Jadi saya suka cara AI mendorong inovasi, tetapi saya pikir itu masih belum diketahui. Apakah kita dapat membentuknya? Jadi, wajar saja, orang-orang berkata, ‘Wah, ini agak menakutkan.’ Ini benar-benar wilayah yang baru,” lanjut Gates.

    Fallon kemudian bertanya, “Apakah kita masih membutuhkan manusia?”, dan Gates menjawab, “Tidak untuk sebagian besar hal.”

    Gagasan bekerja lebih sedikit merupakan sesuatu yang diinginkan kebanyakan orang. Telah terbukti berkali-kali bahwa minggu kerja empat hari dapat memberikan banyak manfaat bagi pekerja tanpa mengurangi produktivitas perusahaan.

    Dalam satu program percontohan berbasis di Inggris yang menguji coba minggu yang lebih pendek ini, hasilnya sangat baik sehingga 86% perusahaan yang mencobanya memutuskan untuk mempertahankannya.

    Kritik utama di sini adalah bahwa banyak orang, sejauh ini, belum menemukan manfaat praktis dari iterasi AI saat ini, pada dasarnya, AI tidak membuat beban kerja sehari-hari menjadi lebih baik.

    Selain itu, AI tidak dirancang untuk menggantikan pekerjaan yang membosankan atau berbahaya. AI sebagian besar dilatih untuk melakukan tugas-tugas kreatif, seperti menulis atau membuat karya seni, sesuatu yang mungkin dilakukan manusia jika mereka bekerja lebih sedikit.

    Model-model AI telah menghadapi tuduhan dilatih menggunakan karya seni curian. Sementara perusahaan induk Facebook, Meta, telah kedapatan menggunakan materi bajakan untuk mengembangkan program-program AI-nya.

    Dalam wawancara tersebut, Gates juga menyebutkan betapa samarnya solusi iklim yang mungkin akan muncul dalam beberapa tahun mendatang, dan itu adalah awan hitam lain yang membayangi AI. Saat ini, tidak ada alternatif untuk penggunaan air yang berlebihan dan jejak karbon yang mengkhawatirkan, dengan perusahaan-perusahaan seperti Microsoft gagal mencapai tujuan iklim mereka dalam mengejar AI.

    Memprediksi masa depan selalu berupa tebak-tebakan dan tebakan-tebakan tersebut dipengaruhi oleh bias dan pandangan dunia yang melekat pada Nostradamus. AI tentu saja membentuk dunia kita. Apakah itu menjadi lebih baik atau lebih buruk, hanya waktu yang dapat menjawabnya.

    (rns/rns)

  • Bill Gates Prediksi AI Geser Dokter dan Guru dalam 10 Tahun – Page 3

    Bill Gates Prediksi AI Geser Dokter dan Guru dalam 10 Tahun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Miliarder Bill Gates prediksi kemajuan kecerdasan buatan pada dekade berikutnya akan membuat manusia tidak akan lagi dibutuhkan untuk sebagian besar hal di dunia.

    Ia menyampaikan hal itu saat wawancara the Tonight Show NBC pada Februari, seperti dikutip dari CNBC, Minggu (29/3/2025).

    Ia menuturkan, saat ini keahlian masih langka. Gates menunjuk pada spesialis yang masih diandalkan di banyak bidang termasuk dokter dan guru. “Namun, dengan AI selama dekade berikutnya, itu akan menjadi hal umum dan gratis, nasihat medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat,” kata Gates.

    Gates menuturkan, dengan kata lain, dunia memasuki era baru yang disebut sebagai “kecerdasan gratis”. Ia menuturkan, hasilnya akan menjadi kemajuan pesat dalam teknologi bertenaga AI yang dapat diakses dan menyentuh hampir setiap aspek kehidupan. Hal ini mulai dari obat-obatan dan diagnosis yang lebih baik hingga tutor AI dan asisten virtual yang tersedia secara luas.

    “Ini sangat mendalam, dan bahkan sedikit menakutkan, terjadi sangat cepat, dan tidak ada batasan atas,” ujar Gates.

    Perdebatan tentang bagaimana tepatnya sebagian besar manusia akan cocok dengan masa depan yang didukung AI ini masih berlangsung. Beberapa ahli menuturkan, AI akan membantu manusia bekerja lebih efisien daripada menggantikan sama sekali. Selain itu, memacu pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada penciptaan lebih banyak lapangan kerja.

     

     

  • Bill Gates Ramal Hari Kerja Bakal Dua Kali Seminggu, Kapan?

    Bill Gates Ramal AI Akan Gantikan Banyak Pekerjaan, Kecuali…

    Jakarta

    Dalam dekade berikutnya dari sekarang, kemajuan dalam kecerdasan buatan atau AI akan berarti manusia takkan lagi dibutuhkan untuk sebagian besar hal di dunia. Demikian dikatakan oleh pendiri Microsoft, Bill Gates.

    Pria berusia 69 tahun itu mengatakannya ke komedian Jimmy Fallon saat wawancara di The Tonight Show. Saat ini, keahlian manusia masih diperlukan dalam beberapa bidang, misalnya guru atau dokter yang hebat.

    “Namun dengan AI, selama dekade berikutnya, itu akan menjadi hal yang umum dan gratis, (seperti) nasihat medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat,” kata Gates.

    Dengan kata lain, dunia memasuki era baru yang disebut Gates sebagai kecerdasan gratis berkat menjamurnya AI. Kemajuan pesat AI akan menyentuh hampir tiap aspek kehidupan, mulai obat-obatan dan diagnosis lebih baik hingga tutor AI dan asisten virtual yang tersedia luas.

    “Ini sangat mendalam dan bahkan sedikit menakutkan karena terjadi sangat cepat dan tidak ada batasan,” kata Gates yang dikutip detikINET dari CNBC, Sabtu (29/3/2025).

    Perdebatan tentang bagaimana peran manusia dalam masa depan AI masih berlangsung. Beberapa ahli mengatakan AI akan membantu manusia bekerja lebih efisien daripada menggantikan mereka dan memacu pertumbuhan ekonomi,

    Yang lain, seperti CEO Microsoft AI Mustafa Suleyman, menyebut kemajuan teknologi beberapa tahun ke depan akan mengubah sebagian besar pekerjaan di hampir tiap industri. “Alat-alat ini hanya akan menambah kecerdasan manusia untuk sementara waktu,” tulis Suleyman di buku The Coming Wave yang diterbitkan di 2023.

    “Alat-alat ini akan membuat kita lebih cerdas dan lebih efisien untuk sementara waktu dan akan membuka sejumlah besar pertumbuhan ekonomi, tapi pada dasarnya alat-alat ini memang menggantikan tenaga kerja,” paparnya.

    Gates sendiri optimistis tentang manfaat menyeluruh yang dapat diberikan AI bagi umat manusia, seperti pengobatan terobosan untuk penyakit mematikan, solusi inovatif perubahan iklim dan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua orang.

    Saat berbicara dengan Fallon, Gates menegaskan kembali keyakinannya bahwa walaupun banyak profesi bisa digantikan AI, jenis pekerjaan tertentu kemungkinan tidak akan pernah tergantikan oleh AI. Misalnya, orang mungkin tidak ingin melihat mesin bermain bisbol.

    Gates sudah meramalkan potensi AI bertahun-tahun lalu. “Pekerjaan dalam AI saat ini berada pada tingkat sangat mendalam,” kata Gates tahun 2017 di Universitas Columbia.

    Ia menunjuk pada tonggak sejarah dari lab AI DeepMind Google dengan program komputer yang dapat mengalahkan manusia di permainan papan Go. Saat itu, teknologi AI masih jauh dari teks generatif ala ChatGPT.

    (fyk/rns)

  • Bill Gates Tiba-Tiba Kasih Peringatan ke Donald Trump

    Bill Gates Tiba-Tiba Kasih Peringatan ke Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft sekaligus filantropis kesehatan global, Bill Gates, memberi peringatan kepada Presiden Donald Trump. Hal ini terkait dengan dana kesehatan global yang saat ini dihentikan oleh Gedung Putih dalam program efisiensinya.

    Dua orang sumber mengatakan kepada Reuters, Selasa, Gates secara pribadi melobi pejabat pemerintahan Trump untuk terus mendanai program kesehatan di seluruh dunia, mulai dari vaksinasi anak hingga pengobatan HIV. Ia turut mewanti-wanti bahwa yayasannya tidak dapat turun tangan untuk mengisi kesenjangan tersebut.

    “Gates, miliarder pendiri Microsoft yang menjadi filantropis kesehatan global, bertemu dengan Dewan Keamanan Nasional serta anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat dalam beberapa minggu terakhir untuk mendesak kasus tersebut,” kata sumber tersebut dikutip dari Reuters, Kamis (27/3/2025).

    Hal yang sama juga diutarakan Yayasan Gates. Mereka mengatakan Gates sedang membahas bagaimana Washington dan yayasan itu terus dapat memenuhi bantuan kesehatan dunia.

    “Bill baru-baru ini berada di Washington D.C. untuk bertemu dengan para pengambil keputusan guna membahas dampak penyelamatan nyawa dari bantuan internasional AS dan perlunya rencana strategis untuk melindungi orang-orang paling rentan di dunia sekaligus menjaga kesehatan dan keamanan Amerika,” kata juru bicara Yayasan Gates, organisasi amal miliknya.

    Segera setelah pelantikannya pada 20 Januari, Presiden Donald Trump bergerak untuk membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Ia memotong lebih dari 80% kontrak dan membekukan miliaran dolar untuk segala hal mulai dari bantuan pangan darurat hingga pencegahan malaria.

    Meski begitu, Pemerintahan Trump melalui Departemen Luar Negeri, sedang meninjau jenis bantuan asing apa yang akan tetap berada di bawah kebijakan ‘America First’, dengan daftar sekitar 30 proyek kesehatan global untuk dipertimbangkan.

    Didirikan pada tahun 2000, Gates Foundation memiliki anggaran tahunan lebih dari US$8 miliar (Rp 132 triliun). Gates telah bertemu secara teratur dengan pejabat keamanan di pemerintahan sebelumnya mengenai bidang-bidang utama seperti malaria atau Covid-19.

    Yayasan Gates mengaku diskusi di Washington difokuskan pada organisasi-organisasi seperti Gavi, Vaccine Alliance, serta Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria, dan lain-lain.

    Isu-isu ini masuk dalam daftar pendek untuk ditinjau oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Trump. AS memberikan sekitar US$ 300 juta (Rp 4,9 triliun) setiap tahunnya kepada Gavi, aliansi vaksin dunia dan lebih dari US$ 1 miliar (Rp 16,4 triliun) kepada Global Fund, lembaga pembiayaan proyek penetasan AIDS, Tuberculosis and Malaria.

    “Pada saat yang sama, banyak prioritas utama Yayasan Gates seperti pemberantasan polio dan pemberantasan malaria akan terdampak oleh penarikan bantuan AS. Dalam kasus seperti itu, Yayasan perlu memutuskan apakah dan bagaimana ia dapat menjaga program-program tersebut tetap pada jalurnya,” kata seorang sumber yang dekat dengan organisasi tersebut.

    (dem/dem)

  • Manusia Rp 3.500 Triliun Mau Gelar Pernikahan Mewah di Italia

    Manusia Rp 3.500 Triliun Mau Gelar Pernikahan Mewah di Italia

    Jakarta

    Pendiri raksasa e-commere Amazon Jeff Bezos, orang terkaya kedua dunia setelah Elon Musk, dan tunangannya Lauren Sanchez akhirnya mengirimkan undangan pernikahan mereka setelah hampir dua tahun mereka bertunangan.

    Menurut Page Six, Bezos yang hartanya menurut Forbes saat ini tembus USD 212 miliar atau hampir Rp 3.500 triliun itu dan Sanchez akan menikah di Venesia, Italia, pada musim panas tahun ini.

    Bezos yang berusia 61 tahun dan Sanchez 55 tahun, bertunangan pada Mei 2023, empat tahun setelah miliarder itu mengakhiri pernikahannya selama 25 tahun dengan istrinya MacKenzie Scott. Pada tahun yang sama atau 2019 itu, Sanchez berpisah dari suaminya Patrick Whitesell.

    Sanchez dan Bezos akan menikah di kapal pesiar mereka yang senilai USD 500 juta, Koru, di lepas pantai Italia pada bulan Juni. Sebelumnya, dikutip detikINET dari New York Post, pasangan itu dikabarkan akan menikah di Colorado pada bulan Desember 2024 silam, tetapi pemilik Washington Post membantah informasi palsu tersebut.

    Menurut Sanchez kepada Vogue, Bezos melamar dengan berlian berkilau 20 karat senilai USD 2,5 juta. Dia mengatakan sedikit pingsan selama momen besar itu.

    Setelah pertunangan mereka, pasangan itu merayakannya di kapal pesiar mewah mereka di Positano, Italia dengan tamu-tamu bintang termasuk Bill Gates, Ari Emanuel, Leonardo DiCaprio, Tobey Maguire, Andrew Garfield, Ratu Yordania Rania Al Abdullah, dan Kris Jenner.

    Sanchez, seorang mantan jurnalis, terlihat awal bulan ini di Pesta Oscar Vanity Fair di karpet merah dengan gaun mewah karya Oscar de la Renta. Pasangan itu juga menghadiri pelantikan kedua Presiden Trump di Washington, DC awal tahun ini.

    Calon istri Bezos itu juga akan bergabung dengan Oprah Winfrey, Katy Perry, dan Gayle King dengan kru yang semuanya perempuan ke luar angkasa bersama perusahaan antariksa milik Bezos, Blue Origin, pada musim semi ini. Misi tersebut akan menandai penerbangan manusia ke-11 untuk program New Shepard dari perusahaan roket milik Bezos.

    (fyk/fyk)

  • Bill Gates Ramal Hari Kerja Bakal Dua Kali Seminggu, Kapan?

    5 Hal yang Bikin Bill Gates Tak Mau Keluar Uang, Never!

    Jakarta

    Bill Gates memang bergelimang harta, tapi dia tidak akan mengeluarkan uangnya untuk sejumlah hal. Diperkirakan, kekayaan bersih William Henry Gates III mencapai USD 108,9 miliar atau sekitar Rp 1.791 triliun, namun dirinya tetap bersahaja.

    Dari pakaian yang dia kenakan pun, terlihat Founder of Microsoft ini terlihat sederhana. Lantas, apa saja hal yang tidak akan membuat Gates mengeluarkan uangnya? Dirangkum dari Nasdaq, Kamis (13/3/2025) berikut ini di antaranya:

    1. Pengeluaran yang berlebihan

    Seperti Warren Buffett, orang lain dalam daftar orang terkaya di dunia, Bill Gates sangat cermat dalam pengeluarannya. Dia menekankan pentingnya berhati-hati dalam mengelola uang daripada menghabiskannya secara berlebihan.

    Kebijakan Gates dalam hal uang dan pengeluaran mencerminkan filosofi moderasi dan kehati-hatian, bahkan dengan status miliardernya. Ia sederhana dan tidak pernah lupa untuk memperhitungkan pandangan ke depan dalam hal keuangan dan penghematan.

    2. Barang mewah untuk anak

    Percaya pada nilai pendidikan dan amal, Gates menekankan investasi di bidang-bidang ini daripada barang-barang mewah untuk anak-anaknya. Gates sering bicara tentang bagaimana bukanlah ide terbaik bagi anak-anak untuk memberi mereka banyak uang.

    Sebaliknya, ia menganjurkan agar anak-anak dan orang dewasa muda sama-sama belajar tentang nilai uang ketimbang membiarkan apa pun dan semua yang mereka inginkan diberikan kepada mereka.

    3. Makanan berlebihan

    Baginya, kepraktisan dan kebutuhan makanan, khususnya penyediaan ketahanan pangan di negara-negara berkembang, lebih penting ketimbang makan mewah dan berlebihan. Kata Gates, makan berlebihan identik dengan pengeluaran berlebihan.

    4. Yacht dan Lamborghini

    Gates memiliki reputasi tidak memiliki barang-barang yang sangat mewah seperti kapal pesiar dan Lamborghini, seperti yang pernah dijelaskan oleh Luxury Launches. Meskipun demikian, hal itu tidak serta-merta menghentikan Gates untuk menyelenggarakan pesta ulang tahunnya yang ke-66 di atas kapal pesiar super sewaan pada tahun 2021, bersama pendiri Amazon Jeff Bezos.

    Ia juga pemilik Porsche 959. Tapi tidak begitu banyak mobil yang ia miliki. Jadi, dapat dikatakan bahwa ia tidak berfoya-foya mengingat kekayaan bersihnya yang besar.

    5. Eksplorasi ruang angkasa

    Gates telah menyatakan skeptisismenya tentang ambisi Elon Musk untuk menjajah Mars. Dia terang-terangan mempertanyakan apakah itu merupakan penggunaan uang yang baik.

    Ia percaya bahwa mendanai pengembangan vaksin merupakan penggunaan uang yang lebih baik daripada menempatkan orang di Planet Merah.

    “Sebenarnya cukup mahal untuk pergi ke Mars,” katanya dalam sebuah wawancara pada tahun 2023.

    “Anda dapat membeli vaksin campak dan menyelamatkan nyawa dengan biaya seribu dolar per nyawa yang diselamatkan. Itu hanya semacam landasan bagi Anda, jangan pergi ke Mars,” imbuhnya.

    (ask/fay)

  • 3 Profesi Ini Dijamin Tidak Kena PHK Massal, Buruan Serbu!

    3 Profesi Ini Dijamin Tidak Kena PHK Massal, Buruan Serbu!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang begitu pesat selama beberapa tahun terakhir menimbulkan banyak kekhawatiran. Salah satu yang sering disuarakan adalah hilangnya sejumlah pekerjaan yang biasanya dilakukan manusia dan akan digantikan oleh AI.

    Namun ternyata tidak semua ketakutan itu benar. Karena ada beberapa pekerjaan yang tetap aman dan tidak akan digantikan oleh AI.

    Bill Gates yang merupakan pendiri Microsoft serta seorang filantropis mengatakan setidaknya ada tiga pekerjaan yang tetap aman dari gempuran AI. Mula dari profesi di bidang energi alternatif, biosains kesehatan, dan di bidang pengembangan AI.

    Menurut Gates, dirinya telah berinvestasi dalam semua bidang tersebut. Dia juga mengaku sangat fokus soal AI.

    Selama beberapa kesempatan dia menyelami soal AI. Misalnya pernah mencoba menggunakannya untuk hal serius bukan untuk bermain saja.

    “Tahun 2023 menjadi pertama kalinya saya menggunakan artificial intelligence untuk bekerja dan alasan serius lain, bukan hanya untuk main-main dan membuat lirik lagu parodi untuk teman saya,” jelas Gates.

    Sekarang, dia menilai banyak orang memiliki pemahaman yang lebih baik soal AI. Yakni soal jenis pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan AI maupun yang hanya menggunakan teknologi itu sebagai pelengkap.

    Gates juga mengatakan AI bisa digunakan untuk mengembangkan banyak hal. Misalnya untuk biang penddiikan hingga kesehatan mental.

    Salah satu contohnya chat bot AI bisa digunakan untuk biang kesehatan. Teknologi itu dapat mempermudah pasien mempelajari dan mengetahui risiko soal HIV.

    “Hal ini memotivasi saya untuk memastikan teknologi ini membantu mengurangi dan tidak berkontribusi pada kesenjangan yang ada di dunia,” ungkap Gates.

    (fab/fab)

  • Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk Menguap USD116 Miliar

    Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk Menguap USD116 Miliar

    Jakarta: Elon Musk, yang pernah menjadi orang terkaya di dunia, kini harus menerima kenyataan pahit. Kekayaannya merosot drastis akibat anjloknya harga saham Tesla. 
     
    Dalam beberapa bulan terakhir, saham pabrikan mobil listrik tersebut terus tertekan, menyebabkan penurunan besar dalam kekayaan bersih Musk. 
    Apa yang sebenarnya terjadi?
    Melansir laman Forbes, Rabu, 5 Maret 2025, kekayaan Musk susut USD116 miliar. Berdasarkan data real-time dari Forbes, kekayaan Elon Musk anjlok sebesar USD7,1 miliar (sekitar Rp111 triliun) hanya dalam satu hari, membuat total kekayaannya kini berada di angka USD347,7 miliar (sekitar Rp5.448 triliun). 
     
    Padahal, pada Desember lalu, kekayaannya sempat mencapai rekor USD464 miliar (sekitar Rp7.272 triliun). Artinya, dalam beberapa bulan saja, Musk kehilangan sekitar USD116,3 miliar (sekitar Rp1.800 triliun).
     

    Saham tesla merosot, apa penyebabnya?
    Turunnya kekayaan Musk ini sejalan dengan anjloknya harga saham Tesla. Pada 17 Desember 2024, saham Tesla sempat mencapai puncak USD480 per lembar. Namun, kini nilainya telah jatuh ke USD272 per lembar, menandai titik terendah sejak Hari Pemilu di AS.

    Penyebab utama kejatuhan saham Tesla adalah kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump terhadap China, Kanada, dan Meksiko. 
    Kebijakan ini memicu gejolak di pasar saham, termasuk indeks S&P 500 yang turun lebih dari 1 persen ke level terendah tahun 2025.
     
    Tesla sangat terdampak karena Tiongkok merupakan pasar terbesar kedua bagi kendaraan listriknya. Selain itu, produsen mobil asal AS ini juga bergantung pada suku cadang impor dari Kanada. 
     
    Chief Financial Officer Tesla, Vaibhav Taneja, telah memperingatkan bahwa kebijakan tarif tersebut bisa memengaruhi bisnis dan profitabilitas perusahaan.
     

    Seberapa besar kerugian Elon Musk?
    Sebagai gambaran, total kerugian kekayaan Musk sebesar USD 116 miliar (Rp1.800 triliun) lebih besar dari total kekayaan pendiri Microsoft, Bill Gates, yang saat ini memiliki USD 108,1 miliar (sekitar Rp1.693 triliun). 
     
    Bahkan, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kekayaan orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani, yang memiliki USD 85,6 miliar (sekitar Rp1.340 triliun).

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)