Tag: Bill Gates

  • Sudah 2 Ribu Warga RI Disuntik Vaksin TBC ‘Bill Gates’, Menkes Ungkap Kondisinya

    Sudah 2 Ribu Warga RI Disuntik Vaksin TBC ‘Bill Gates’, Menkes Ungkap Kondisinya

    Jakarta

    Vaksin TBC baru besutan Bill Gates diuji coba di Indonesia, Zambia, Kenya, hingga Malawi. Total ada 2.095 peserta uji klinis tiga vaksin TBC di Indonesia, terbanyak dari Jawa Barat.

    Uji klinis ini melibatkan para peneliti di Universitas Padjajaran juga Universitas Indonesia. Targetnya diharapkan rampung dan bisa digunakan sebelum 2029.

    “Dan ini sudah disuntikkan sejak November 2024,” tegas Menkes Budi pasca ditemui di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).

    “Kalau (efek samping) Itu langsung dilakukan pada saat itu juga dan sampai sekarang, tidak ada sama sekali yang masuk bahwa mereka ada bermasalah, karena itu tadi, pertanyaan seperti ini itu banyak dilakukan di clinical trial level 1 yang 3 tahun, 4 tahun yang lalu sudah dilakukan,” lanjut Menkes.

    Mungkinkah Efikasinya 100 Persen?

    Membutuhkan waktu hitungan tahun untuk memastikan apakah vaksin TBC baru M72 berhasil menekan kemungkinan jatuh sakit hingga bergejala parah pada semua kelompok. Termasuk angka efikasi atau kemanjuran vaksin dari berapa lama perlindungan bertahan pasca disuntikkan.

    Meski begitu, Menkes tidak bisa mengklaim efikasi mencapai 100 persen, berkaca pada banyak vaksin yang sudah lebih dulu diproduksi.

    Bila berhasil, kemungkinan besar Indonesia menjadi negara terdepan yang ikut memproduksi vaksin bekerja sama dengan Bio Farma. Menkes juga membantah adanya narasi pabrik vaksin TBC baru diproduksi di Singapura.

    “Salah besar, nggak ada itu pabrik vaksin di Singapura, Hoax. Pabrik vaksinnya ini masih dibikin di Amerika,” lanjutnya.

    “Intinya sekarang dengan kita clinical trial, kita akan minta Bio Farma mendampingi supaya bikinnya jangan tempat lain, bikinnya di Indonesia,” pungkas dia.

    (naf/up)

  • Pengumuman Mengejutkan Bill Gates Usai Berkunjung ke Indonesia

    Pengumuman Mengejutkan Bill Gates Usai Berkunjung ke Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri dan toko filantropis Bill Gates baru saja bertandang ke Indonesia dan menemui Presiden RI Prabowo Subianto pada Rabu (7/5) lalu. Bill Gates mengumumkan rencananya untuk uji coba vaksin TBC di Indonesia, melalui yayasan miliknya The Gates Foundation.

    Setelah kunjungan tersebut, Gates malah mengumumkan hal mengejutkan dalam blog personalnya yang dipublikasikan pada Kamis (8/5) waktu setempat.

    Bill Gates blak-blakan menyebut akan menutup The Gates Foundation secara permanen pada akhir 2045 mendatang. Pada tahun tersebut, Gates juga mengatakan akan menyumbangkan 99% harta kekayaannya.

    “Saya memutuskan memberikan uang saya kembali ke masyarakat lebih cepat dari rencana awal. Saya akan menyumbangkan hampir semua kekayaan saya melalui The Gates Foundation selama 20 tahun ke depan untuk tujuan menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia,” tulis Gates dalam blognya, dikutip Jumat (9/5/2025).

    “Pada 31 Desember 2025, yayasan saya akan tutup secara permanen,” ia menambahkan.

    Rencana tersebut berbeda dari rencana awal ketika Bill Gates memulai yayasan tersebut dengan sang mantan istri, Melinda, pada 2000 silam. Bill Gates bercerita, kala itu ia berencana yayasannya tutup beberapa dekade setelah dirinya meninggal.

    “Beberapa tahun yang lalu, saya mulai memikirkan kembali pendekatan itu. Baru-baru ini, dengan masukan dari dewan kami, saya sekarang yakin kami dapat mencapai tujuan yayasan dalam jangka waktu yang lebih pendek, terutama jika kami menggandakan investasi utama dan memberikan lebih banyak kepastian kepada mitra kami,” Bill Gates menjelaskan.

    Selama 25 tahun berdiri, Bill Gates mengatakan berkat bantuan Warren Buffet, yayasannya telah menyumbangkan lebih dari US$100 miliar. Dalam dua dekade ke depan, Bill Gates berencana akan melipatgandakan anga sumbangan tersebut.

    Jumlah pastinya akan tergantung pada pasar dan inflasi, tetapi Bill Gates berencana menyumbang lebih dari US$200 miliar antara sekarang hingga 2045 mendatang.

    “Angka ini mencakup saldo dana abadi dan kontribusi saya di masa mendatang,” ujar Bill Gates.

    Keputusan ini, menurut Bill Gates, datang dari refleksinya setelah The Gates Foundation mencapai usia ke-25 tahun. Bill Gates mengatakan pencapaian tersebut juga mengingatkannya kepada sang ayah yang berusia 100 tahun dan membantunya mendirikan yayasan tersebut.

    “Microsoft akan berusia 50 tahun dan saya akan berusia 70 tahun pada Oktober mendatang,” kata Bill Gates.

    Menurut Bill Gates, ia mencapai umur di mana kebanyakan orang telah pensiun. Meski ia menghormati orang-orang yang menikmati masa pensiun, tetapi kehidupan itu tidak cocok buatnya, setidaknya tidak sepenuhnya.

    “Saya beruntung bisa bangun setiap pagi dan berenergi untuk bekerja. Saya ingin mengisi hari-hari saya untuk mengkaji strategi, bertemu berbagai mitra, dan melakukan perjalanan sembaru belajar sepanjang saya bisa,” Bill Gates menuturkan.

    Bill Gates menegaskan misi utama yayasannya bertumpu pada ide bahwa kondisi lahir setiap manusia tidak menentukan kesempatan mereka di masa depan.

    “Saya bersemangat melihat bagaimana perjalanan berikutnya dari yayasan ini untuk menciptakan dunia yang lebih dekat dengan masa depan di mana semua orang di mana saja memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif,” kata Bill Gates.

    (fab/fab)

  • Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates: 2 Ribu Orang Disuntik Sejak 2024, Terbanyak di Jabar

    Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates: 2 Ribu Orang Disuntik Sejak 2024, Terbanyak di Jabar

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) M72 di Indonesia sudah masuk tahap ketiga. Total 2.095 peserta sudah mendapatkan suntikan vaksin M72 sejak November 2024, terbanyak di Jawa Barat.

    Secara berkala, hasil dari pemberian vaksinasi akan dipantau untuk melihat atau memperkirakan efikasi vaksinasi. Keuntungan Indonesia terlibat dalam uji klinis vaksin TBC besutan Bill Gates, juga termasuk produksi vaksinasi yang bisa dilakukan lebih awal.

    Hal ini diperlukan di tengah Indonesia masih menjadi negara dengan beban kasus TBC kedua tertinggi di dunia, setelah India.

    “Vaksin itu ada clinical trial 1, 2 dan 3, cilincial trial 1 ditentukan vaksin ini aman atau tidak, dan ini sudah dilakukan dua tiga tahun lalu, jadi sudah pasti aman, clinical trial 3 ngecek efektivitasnya dari 100 yang diobatin, yang tidak tertular, tidak jatuh sakit berapa,” terang Menkes Budi pasca ditemui di kawasan Jakarta Timur, Kamis (9/5/2025).

    “Itu sudah disuntikkan sejak November, kalau ada apa efek samping langsung dilakukan saat itu juga, sampai sekarang tidak ada sama sekali yang masuk bahwa mereka bermasalah,” tandasnya.

    Bantah soal Kelinci Percobaan

    Indonesia menjadi salah satu lokasi uji klinis vaksin TBC, tidak lantas berkaitan dengan kelinci percobaan. Hal ini berkaca pada program vaksinasi malaria. Saat itu, Indonesia tidak terlibat secara langsung dalam pembuatan vaksinasi.

    Walhasil, vaksin tersebut tidak efektif diberikan pada warga Indonesia, dan hanya ampuh di genetik Afrika. Indonesia disebut Menkes tidak ingin kehilangan kesempatan yang sama.

    “Ini bukan seperti kelinci percobaan seperti itu, Indonesia berpartisipasi karena Indonesia pasiennya banyak yang meninggal, kita waktu malaria nggak ikut, pas sudah ketemu tuh vaksinnya ternyata vaksin khusus,” jelasnya.

    “Cocoknya pasien genetik afrika jadi vaksin malaria hanya cocok di afrika, Indonesia nggak, padahal kan kita banyak juga kasusnya,” pungkas dia.

    (naf/kna)

  • Bill Gates akan Sumbangkan 99 Persen Kekayaannya pada 2045, Untuk Apa? – Page 3

    Bill Gates akan Sumbangkan 99 Persen Kekayaannya pada 2045, Untuk Apa? – Page 3

    Bersama Paul Allen, Bill Gates mendirikan Microsoft pada tahun 1975, perusahaan tersebut menjadi kekuatan dominan dalam perangkat lunak komputer dan industri teknologi lainnya.

    Gates secara bertahap mundur dari perusahaan, mengundurkan diri sebagai CEO pada tahun 2000 dan sebagai chairman pada tahun 2014.

    Ia mengaku terinspirasi dari investor Warren Buffett dan filantropis lainnya untuk menyumbangkan uang. Namun, kritik terhadap yayasannya menyebutkan bahwa Gates menggunakan status amal untuk menghindari pajak dan memiliki pengaruh yang tidak semestinya terhadap sistem kesehatan global.

    Dalam unggahan blog-nya, ia menguraikan tiga tujuan utama yayasannya: memberantas penyakit menular yang membunuh ibu dan anak-anak; memberantas penyakit menular termasuk malaria dan campak; serta memberantas kemiskinan bagi ratusan juta orang.

    Gates juga mengkritik Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis karena memangkas anggaran bantuan luar negeri mereka.

    “Tidak jelas apakah negara-negara terkaya di dunia akan terus membela rakyat miskin. Tetapi satu hal yang dapat kami jamin adalah bahwa, dalam semua pekerjaan kami, Gates Foundation akan mendukung upaya untuk membantu orang dan negara keluar dari kemiskinan,” ia memaparkan.

  • Uji Coba Vaksin TBC-Suplemen Buat Ibu Hamil

    Uji Coba Vaksin TBC-Suplemen Buat Ibu Hamil

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia akan menjadi salah satu negara tempat uji coba vaksin tuberculosis (TBC) yang sedang dikembangkan pendiri Microsoft Group, Bill Gates. Selain itu, Bill Gates juga akan meluncurkan suplemen ibu hamil di Indonesia.

  • Vaksin TBC Global Masuk RI, Nicho Silalahi: Ini Perjanjian yang Tidak Pernah Disetujui Rakyat

    Vaksin TBC Global Masuk RI, Nicho Silalahi: Ini Perjanjian yang Tidak Pernah Disetujui Rakyat

    “Memastikan bahwa setiap perjanjian internasional yang berdampak signifikan terhadap rakyat Indonesia mendapatkan pengawasan dan persetujuan legislatif yang memadai,” ucapnya.

    Nicho mengingatkan bahwa keputusan besar yang menyentuh aspek kesehatan publik dan menyangkut eksperimen terhadap rakyat Indonesia seharusnya tidak dilakukan secara diam-diam atau tergesa-gesa.

    Langkah hukum, termasuk judicial review, bisa menjadi upaya korektif untuk memastikan bahwa setiap kebijakan luar negeri, termasuk yang bersifat ilmiah dan medis, tetap dalam kerangka konstitusional dan tidak mengabaikan prinsip kedaulatan rakyat.

    Terpisah, Ahli epidemiologi sekaligus pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal luas sebagai Dokter Tifa, melontarkan kritik terhadap rencana uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) di Indonesia yang melibatkan yayasan milik Bill Gates.

    Ia juga mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar bersikap lebih kritis terhadap investasi asing yang masuk ke Tanah Air.

    “Yang terhormat Presiden Prabowo agar tidak usah berlebihan terhadap orang ini. Dia pengusaha murni, bukan sinterklas,” ujar Tifa di X @DokterTifa (8/5/2025).

    Dikatakan Tifa, dana yang disebut sebagai hibah dari Bill Gates bukanlah sumbangan murni, melainkan investasi yang diharapkan mendatangkan keuntungan besar.

    Bentuknya pun bukan uang tunai (cash), melainkan barang (in kind) seperti vaksin mRNA eksperimentatif, benih rekayasa genetika (GMO), hingga pabrik tepung serangga maggot.

    “Jika semua uji coba ini berhasil, hasilnya akan dijual ke dunia. Jadi investasi USD 159 juta itu akan kembali dengan keuntungan berkali-kali lipat,” tambahnya.

  • Tak Cuma Indonesia, Ini Negara yang Jadi Tempat Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates

    Tak Cuma Indonesia, Ini Negara yang Jadi Tempat Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates

    Jakarta

    Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin Tuberkulosis (TBC) M72 yang didanai Bill Gates. Sebanyak 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa telah direkrut untuk berpartisipasi dalam studi global uji klinis vaksin tersebut.

    Selain Indonesia, vaksin TBV baru ini juga dilaksanakan di Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi. Kandidat vaksin ini telah dikembangkan sejak awal tahun 2000 dan menunjukkan profil keamanan yang baik dalam studi sebelumnya.

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, total partisipan uji klinik fase 3 ini berjumlah 20.081 orang dari lima negara. Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar dengan 13.071 partisipan, diikuti Kenya (3.579), Indonesia (2.095), Zambia (889), dan Malawi (447).

    Di Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan di berbagai institusi medis terkemuka, termasuk RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih Jakarta, RS Universitas Indonesia (RSUI), Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD) Bandung, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

    “Pelaksanaan uji klinik dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025,” kata Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI.

    Seluruh pelaksanaan uji klinik vaksin M72 di Indonesia diawasi secara ketat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, serta para ahli vaksin TBC nasional dan global.

    “Keterlibatan Indonesia dalam riset ini mencerminkan komitmen kuat dalam mendukung upaya global pemberantasan TBC, penyakit menular yang masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia,” pungkas Aji.

    Saksikan juga video “Menteri Wihaji Ungkap Strategi Indonesia Perangi Stunting” di sini:

    (kna/kna)

  • Indonesia Jadi Uji Coba Vaksin TBC Milik Bill Gates, Ahli Paru Menduga Ini Alasannya  – Halaman all

    Indonesia Jadi Uji Coba Vaksin TBC Milik Bill Gates, Ahli Paru Menduga Ini Alasannya  – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama turut merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai vaksin TB (Tuberkulosis) milik Bill Gates yang diuji coba di Indonesia.

    Ia mengatakan, Indonesia beberapa tahun terakhir ini memang masuk daftar jejaring penelitian dalam proses membuat vaksin TB M72/AS01.

    Adapun vaksin itu dikembangkan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline (GSK).

    Bukan hanya Indonesia, ada empat negara lain yang juga menjadi tempat uji klinis fase 3 vaksin tersebut yakni Afrika Selatan, Kenya, Malawi dan Zambia.

    Kelima negara tersebut dianggap sebagai negara dengan beban kasus TBC besar di dunia.

    “Sekarang proses penemuan vaksin baru ini masih dalam penelitian fase 3, yang dilakukan di lima negara, yaitu Afrika Selatan Kenya, Malawi, Zambia, dan Indonesia, yang memang negara-negara dengan beban kasus TB cukup besar,” tutur dia kepada wartawan, Kamis (8/5/2025).

    Diketahui, TB masih menjadi masalah kesehatan global termasuk di Indonesia.

     

    Menurut Global Tuberculosis Report 2024 yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2023 terdapat sekitar 10,8 juta kasus baru TB di dunia, dengan 1,25 juta kematian akibat penyakit ini.

    Meskipun terjadi sedikit penurunan dari tahun sebelumnya, TB tetap menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular secara global. 

    Indonesia kini berada di peringkat kedua dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia, menyumbang sekitar 10 persen dari total kasus global.

    Pada tahun 2023, terdapat sekitar 1.090.000 kasus baru TB di Indonesia dengan angka kematian mencapai 130.000 jiwa, atau sekitar 17 kematian setiap jam.  

  • Wow! Bill Gates Berniat Sumbang 99% Kekayaan Hingga 2045

    Wow! Bill Gates Berniat Sumbang 99% Kekayaan Hingga 2045

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan ia bermaksud menyumbangkan 99% dari kekayaannya yang sangat besar selama 20 tahun ke depan. Hal ini disampaikan dalam sebuah posting blog yang dikutip BBC News, Kamis (8/5/2025).

    Dalam pernyataan itu, Gates mengatakan bahwa ia akan mempercepat pemberiannya melalui yayasannya. Ia juga berencana untuk mengakhiri operasi pembagian kekayaan ini pada tahun 2045.

    “Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa ‘dia meninggal dalam keadaan kaya’ tidak akan menjadi salah satu dari mereka,” tuturnya.

    Gates, 69 tahun, mengatakan bahwa yayasannya yang bernama sama telah memberikan US$ 100 miliar (Rp 1.640 triliun) untuk proyek-proyek kesehatan dan pembangunan. Ia berharap yayasan tersebut akan menghabiskan US$ 200 miliar (Rp 3.280 triliun) lagi, tergantung pada pasar dan inflasi, selama dua dekade ke depan.

    Dalam posting blognya, Gates mengutip esai tahun 1889 oleh taipan Andrew Carnegie yang berjudul The Gospel of Wealth, yang menyatakan bahwa orang kaya memiliki kewajiban untuk mengembalikan kekayaan mereka kepada masyarakat.

    “Orang yang meninggal dalam keadaan kaya akan meninggal dalam keadaan malu,” tulisnya.

    Ikrar terbarunya merupakan percepatan dalam pemberian amal. Awalnya, ia dan mantan istrinya Melinda telah merencanakan cara-cara agar Yayasan Gates terus bekerja selama beberapa dekade setelah kematian mereka.

    Ketika ditanya tentang perubahan ini, Gates mengatakan kepada BBC’s Newshour pada hari Kamis bahwa akan ada orang kaya lainnya dalam 20 tahun yang dapat mengatasi tantangan masa depan dengan lebih baik.

    “Ini benar-benar tentang urgensi,” katanya. “Kita dapat menghabiskan lebih banyak uang jika kita tidak berusaha untuk terus-menerus, dan saya tahu bahwa pengeluaran tersebut akan sejalan dengan nilai-nilai saya.”

    Harta Yang Tak Habis

    Menyumbangkan 99% kekayaannya masih bisa menjadikan Gates sebagai miliarder. Dalam data Bloomberg, Gates saat ini masih memiliki kekayaan hingga US$ 108 miliar (Rp 1.787 triliun). Gates juga mengatakan yayasan tersebut akan menarik dana abadinya untuk menyumbangkan US$ 200 miliar.

    Bersama Paul Allen, Gates mendirikan Microsoft pada tahun 1975, dan perusahaan tersebut menjadi kekuatan dominan dalam perangkat lunak komputer dan industri teknologi lainnya. Gates secara bertahap telah mundur dari perusahaan tersebut pada abad ini, mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif pada tahun 2000 dan sebagai ketua pada tahun 2014.

    Ia mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk menyumbangkan uang oleh investor Warren Buffett dan filantropis lainnya. Ia juga menguraikan tiga tujuan utama yayasannya yakni memberantas penyakit yang dapat dicegah yang membunuh ibu dan anak, memberantas penyakit menular termasuk malaria dan campak, serta memberantas kemiskinan bagi ratusan juta orang.

    Gates juga mengkritik Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis karena memangkas anggaran bantuan luar negeri mereka. Pasalnya, hal ini dapat memperparah program-program jaminan sosial, yang ujungnya menjatuhkan masyarakat pada kemiskinan.

    “Tidak jelas apakah negara-negara terkaya di dunia akan terus membela rakyatnya yang termiskin,” tulisnya. “Namun satu hal yang dapat kami jamin adalah, dalam semua pekerjaan kami, Yayasan Gates akan mendukung upaya untuk membantu orang dan negara keluar dari kemiskinan.”

    Ia lebih tegas dalam wawancara dengan Newshour, saat ditanya tentang komentarnya yang menuduh miliarder teknologi Elon Musk membunuh anak-anak melalui pemotongan bantuan AS yang dilakukan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE.

    “Pemotongan ini tidak hanya akan membunuh anak-anak, tetapi jutaan anak,” jawab Gates. “Anda tidak akan menyangka orang terkaya di dunia akan melakukannya.”

    (tps/tps)

  • Menkes Jelaskan Alasan Indonesia Jadi Negara Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

    Menkes Jelaskan Alasan Indonesia Jadi Negara Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates

    JAKARTA – Indonesia ditunjuk menjadi negara uji coba vaksin tuberkulosis atau TBC yang dikembangkan oleh Bill Gates melalui Bill & Melinda Gates Foundation. Hal ini disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto saat menerima kunjungan Bill Gates di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei.

    Pertanyaannya, mengapa Indonesia mau menjadi salah satu negara uji coba vaskin TBC? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mangatakan, jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 809 ribu kasus pada tahun 2023 dan lebih dari 724 ribu kasus pada tahun 2022.

    Untuk itu, kata Menkes, Indonesia membutuhkan vaksin M72 atau vaksin TBC. Menkes mengungkapkan vaksin TBC baru ini tengah diuji di tujuh negara, termasuk Indonesia, India dan Afrika.

    Uji coba tahap 3 ini merupakan fase penentu untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin sebelum diproduksi massal.

    Menkes juga menyinggung pentingnya vaksin dalam memutus rantai penyebaran penyakit menular, sebagaimana terbukti dalam pandemi COVID-19. Simak informasi selengkapnya di VOI.id.