Tag: Bill Gates

  • Kaya Raya tapi Sederhana, Kebiasaan Hemat Bill Gates yang Mengejutkan

    Kaya Raya tapi Sederhana, Kebiasaan Hemat Bill Gates yang Mengejutkan

    JAKARTA – Di dunia para miliarder, hidup hemat mungkin terdengar aneh. Namun William Henry Gates III atay lebih dikenal sebagai Bill Gates, pendiri Microsoft dan salah satu orang terkaya di dunia justru terkenal karena sikapnya yang hati-hati dalam menggunakan uang.

    Dengan kekayaan yang kini diperkirakan lebih dari 108 miliar dolar AS atau Rp1,7 kuadriliun, Gates sebenarnya bisa membeli apa saja. Tapi ia justru memilih untuk tidak menghambur-hamburkannya.

    Selain menjaga pengeluaran pribadinya, Gates sejak lama juga menjauh dari ambisi menumpuk kekayaan. Ia pernah menyatakan komitmennya untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya melalui Bill and Melinda Gates Foundation dan berbagai lembaga amal lainnya. Ia berharap suatu hari namanya tidak lagi berada di daftar orang paling kaya di dunia.

    Bagi Gates kekayaan bukan untuk ditimbun, melainkan digunakan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Berikut 5 hal yang hampir tidak pernah menjadi tempat ia menghamburkan uang dan semuanya mencerminkan cara pandangnya terhadap uang, kehidupan, dan filantropi.

    Berikut 5 hal yang dihindari Bill Gates agar tak menyesal di hari tua, seperti dilansir dari laman Nasdaq.

    1. Pengeluaran Berlebihan

    Seperti halnya Warren Buffett, Gates dikenal sangat teliti dalam mengatur pengeluaran. Ia lebih memilih bersikap bijak daripada bersenang-senang secara berlebihan.

    Jika banyak miliarder lain seperti Elon Musk atau Jeff Bezos bisa mengeluarkan jutaan dolar seperti uang saku, Gates justru berpegang pada prinsip kehati-hatian.

    Ia berasal dari latar belakang yang sederhana, dan kebiasaan itu ikut membentuk cara pandangnya. Meskipun kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia, ia tetap mempraktikkan gaya hidup dengan batas yang jelas dan penuh pertimbangan.

    2. Barang Mewah untuk Anak

    Gates lebih memilih investasi pada pendidikan dan kegiatan amal daripada membelanjakan uang untuk barang mewah anak-anaknya. Ia pernah mengatakan bahwa memberi terlalu banyak uang kepada anak bukanlah ide yang baik. Menurutnya, anak-anak perlu belajar menghargai uang, bukan tumbuh dengan pola pikir mereka bisa mendapatkan apa pun tanpa usaha.

    3. Makanan Mewah dan Berlebihan

    “Berapa banyak makanan yang bisa Anda makan?” ujar Gates kepada CNBC. Bagi Gates, makanan adalah soal kebutuhan, bukan kemewahan. Ia lebih peduli pada isu ketahanan pangan di negara-negara berkembang daripada memanjakan diri dengan hidangan super mahal. Dalam pandangannya, makan berlebihan sama saja dengan membuang-buang uang.

    4. Yachts dan Supercar Mewah

    Gates juga bukan tipe yang mengoleksi kapal pesiar atau mobil mewah seperti Lamborghini. Luxury Launches pernah menyebutkan ia memang bukan penggemar barang-barang super mewah tersebut. Meski begitu, ia sempat merayakan ulang tahunnya yang ke-66 di atas kapal pesiar mewah sewaan pada tahun 2021 bersama Jeff Bezos.

    Ia juga memiliki Porsche 959, jadi tidak bisa dibilang benar-benar tidak pernah belanja barang mahal. Namun jika melihat kekayaannya yang luar biasa, satu-dua pembelian seperti ini masih termasuk sangat wajar dan jauh dari sikap boros.

    5. Busana Mewah dan Aksesoris Desainer

    Gates tidak tertarik memamerkan kekayaan lewat pakaian, perhiasan, atau jam tangan mahal. Ia pernah dengan bangga mengaku memakai jam Casio seharga 10 dolar atau Rp166 ribu dalam sebuah acara pada 2014. Penampilannya yang sederhana sudah menjadi ciri khas dan selaras dengan prinsip hidupnya yang tidak suka berlebihan.

  • Diplomasi Istimewa Ala Prabowo Libatkan Kucing, Anjing, hingga Panda

    Diplomasi Istimewa Ala Prabowo Libatkan Kucing, Anjing, hingga Panda

    Bisnis.com, JAKARTA — Diplomasi biasanya dibayangkan berlangsung melalui ruang rapat tertutup, naskah perjanjian tebal, atau rangkaian pidato resmi di podium kenegaraan. Namun di era Presiden Prabowo Subianto, pendekatan itu memperlihatkan warna baru lebih hangat, lebih personal, tetapi tetap penuh kalkulasi strategis.

    Saat melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh negara diplomasi dari kucing peliharaan, hadiah untuk anjing kepala pemerintahan negara sahabat, hingga bayi panda hasil kolaborasi konservasi menjadi pintu masuk diplomasi Indonesia yang tak biasa.

    Mulai dari kucing kesayangan Prabowo, Bobby Kertanegara, telah lama menjadi bagian dari keseharian sang presiden. Keberadaan Bobby kerap muncul dalam beberapa percakapan informal Prabowo dengan tamu negara. Kehangatan ini dinilai sebagian analis sebagai bentuk diplomasi personal upaya memperlihatkan sisi manusiawi seorang kepala negara saat membangun keakraban dengan mitra luar negeri.

    Meski tampak sederhana, pendekatan seperti ini memperkuat impresi bahwa diplomasi Indonesia tidak hanya berjalan di atas protokol, tetapi juga relasi antarmanusia.

    Misalnya, pemilik Gates Foundation Bill Gates memberikan hadiah berupa boneka paus kepada kucing milik Presiden Prabowo Subianto, Bobby Kertanegara saat keduanya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Lalu, Kedutaan Besar China di Indonesia pernah menghadiahkan rumah kucing berukuran besar tingkat tiga yang dilengkapi dengan tangga panjat, terowongan, tempat bersantai, dan tiang garuk.

    Belum lagi, Ratu Maxima dari Belanda menghadiahkan Bobby boneka dengan jersey oranye khas Belanda, yang diterima dengan baik dalam suasana diplomatik yang hangat.

    Terakhir, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pernah mengalungkan syal kecil untuk Bobby. Ini menunjukkan bahwa aksesori pakaian yang lucu dan nyaman juga bisa menjadi pilihan hadiah.

    Hadiah untuk Toto: Menjalin Persahabatan lewat Anjing Peliharaan

    Momen serupa terjadi ketika Prabowo berkunjung ke Australia. Alih-alih hanya membawa dokumen pertemuan, dia memberikan hadiah khusus untuk Toto yaitu anjing peliharaan Anthony Albanese. Hadiah berupa kaus dan tali harness itu langsung jadi sorotan publik Australia dan Indonesia.

    Gestur ini disambut hangat oleh Albanese dan dipandang sebagai simbol persahabatan. Para pengamat menilai pendekatan tersebut memperhalus berbagai isu bilateral yang sedang dibahas, sambil menciptakan ruang percakapan yang lebih cair antara dua pemimpin.

    “Iya benar, [Presiden memberikan cinderamata untuk Toto, peliharaan kesayangan dari PM Albanese saat kunjungan di Australia],” ujarnya kepada Bisnis melalui pesan teks, Kamis (13/11/2025).

    Dalam unggahannya, Teddy menggambarkan bahwa diplomasi tidak selalu harus dilakukan melalui jalur formal seperti perundingan, negosiasi, atau forum bisnis dan internasional.

    Diplomasi juga bisa hadir melalui berbagai bentuk lain, mulai dari kerja sama di bidang pendidikan, pertahanan, kebudayaan, hingga dalam wujud simbolis yang sarat makna persahabatan.

    Kemudian diplomasi lewat hewan peliharaan bukan sekadar romantika; dia menjadi gestur goodwill yang mampu membangun rasa saling percaya sebelum masuk ke diskusi lebih serius.

    Panda dari China: Simbol Kepercayaan dan Kerja Sama Jangka Panjang

    Jika hadiah untuk Toto adalah diplomasi hangat, maka panda adalah diplomasi strategis. Dalam pertemuan dengan Ketua MPR China Wang Huning di Istana Merdeka, Kamis (4/12/2025) Prabowo menunjukkan foto bayi panda yang baru lahir di Indonesia, hasil program peminjaman panda dari China.

    Panda telah lama menjadi simbol hubungan kepercayaan China dengan negara mitranya. Fakta bahwa pasangan panda sudah tinggal di Indonesia selama hampir satu dekade dan kini berhasil berkembang biak, dipandang sebagai keberhasilan kerja sama konservasi antara kedua negara.

    Dalam pertemuan itu, Prabowo menggunakan kisah kelahiran bayi panda sebagai jembatan percakapan untuk membangun kedekatan sebelum membahas isu geopolitik dan ekonomi. Diplomasi panda ini memperlihatkan bagaimana hubungan Indonesia–China tidak lagi semata soal perdagangan dan investasi, tetapi juga kolaborasi ekologi dan soft power.

    Prabowo lalu menceritakan permintaan Taman Safari agar dirinya memberi nama bagi bayi panda tersebut.

    “Habis itu, Taman Safari minta saya kasih nama. Saya kasih nama Satrio Wiratama. Artinya pejuang, mulia, yang berani, dan berbudi luhur. Itu nama panjang. Tiap hari kita akan panggil Rio,” tutur Prabowo.

    Dalam pertemuan itu, tampak Kepala Negara memperlihatkan foto bayi panda Rio kepada Ketua Wang usai pertemuan tête-á-tête.

    “Kami dapat laporan, kemarin. Jadi panda ini diberi 10 tahun yang lalu. Baru kemarin melahirkan satu bayi. Sepuluh tahun, lahir waktu saya Presiden,” kata Prabowo sambil menunjukkan foto hewan endemik China itu.

    Bayi panda Rio merupakan keturunan induk Hu Chun dan pejantan Cai Tao, pasangan panda raksasa yang dihadiahkan oleh Presiden China Xi Jinping kepada Indonesia pada 2017 melalui kerja sama konservasi internasional.

    Hingga saat ini, hanya sekitar 20 negara di dunia yang menerima panda melalui mekanisme antarkepala negara, menempatkan Indonesia pada posisi terhormat dalam kolaborasi konservasi global.

    Kelahiran bayi panda ini merupakan hasil proses reproduksi alami yang dimulai sejak Agustus 2025. Tim medis melakukan pengawasan ketat melalui pemeriksaan hormon, analisis urin, dan observasi intensif.

    “Terima kasih banyak. Panda kami bisa melahirkan anak di Indonesia. Karena, tidak mudah sekali,” kata Wang.

    Di bagian akhir percakapan, Wang menyampaikan sebuah pepatah China kepada Prabowo, yakni “Ji ren tian xiang,” atau orang yang akan selalu bertemu dengan hal-hal baik.”

    Kucing, anjing, dan panda mungkin terdengar seperti materi dongeng anak-anak. Namun dalam konteks diplomasi Indonesia, ketiganya menjadi simbol hubungan luar negeri yang dibangun tidak hanya lewat kekuatan atau kepentingan ekonomi, tetapi juga lewat kedekatan emosional dan komunikasi yang lebih manusiawi.

    Dari Istana Merdeka hingga Canberra; dari pusat konservasi panda hingga ruang pertemuan bilateral. Diplomasi hewan ini memperlihatkan bahwa strategi Prabowo terlihat luwes, personal, dan menghargai sisi kemanusiaan.

  • 5 Rekomendasi Buku dari Miliarder Bill Gates, Bisa Buat Isi Liburan!

    5 Rekomendasi Buku dari Miliarder Bill Gates, Bisa Buat Isi Liburan!

    Liputan6.com, Jakarta – Musim dingin dan masa liburan kembali menjadi momen favorit Bill Gates untuk “mengejar ketertinggalan membaca buku.” Dalam sebuah postingan blog terbaru, miliarder sekaligus pendiri Microsoft itu membeberkan lima buku yang ia rekomendasikan, sebuah tradisi tahunan yang selalu ditunggu penggemar literasi dan pemerhati bisnis global.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (27/11/2025), Bill Gates menyebut liburan sebagai waktu yang ideal untuk merenung, memperlambat ritme hidup, dan larut dalam buku-buku yang dapat memicu rasa ingin tahu serta membuka perspektif baru tentang bagaimana dunia sebenarnya bekerja.

    Dalam daftar terbarunya, Gates memilih lima buku lintas genre dan tema besar—mulai dari novel dengan narator seekor gurita, eksplorasi psikologi komunikasi manusia, buku iklim berbasis data, memoar raksasa media, hingga analisis politik-ekonomi terkait mandeknya pembangunan di Amerika Serikat.

    Menurut Gates, setiap buku tak hanya menawarkan cerita menarik, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam mengenai isu-isu penting seperti hubungan manusia, penuaan, perubahan iklim, reformasi regulasi, hingga dinamika industri kreatif dan inovasi teknologi.

    “Masing-masing buku ini menyingkap bagaimana sesuatu yang penting sebenarnya bekerja: bagaimana orang menemukan tujuan hidup di usia senja, bagaimana kita seharusnya berpikir tentang perubahan iklim, bagaimana industri kreatif berkembang, bagaimana manusia berkomunikasi, dan bagaimana Amerika kehilangan kapasitasnya untuk membangun hal-hal besar — ​​dan bagaimana mendapatkannya kembali,” tulis Gates.

    Melalui rekomendasi terkurasi ini, Gates ingin pembaca menemukan inspirasi, harapan, serta perspektif jernih tentang tantangan yang sedang dihadapi dunia saat ini.

    Berikut daftar lengkap lima buku pilihan Bill Gates untuk dibaca selama liburan:

  • Banyak-banyak Cuci Piring, Bill Gates-Jeff Bezos Dapat Ide Jenius Lewat Aktivitas Ini

    Banyak-banyak Cuci Piring, Bill Gates-Jeff Bezos Dapat Ide Jenius Lewat Aktivitas Ini

    Jakarta

    Siapa sangka beberapa ide paling jenius bisa muncul di momen yang sederhana. Misalnya seperti sedang mandi air hangat, melipat cucian, hingga mencuci piring di wastafel.

    Ternyata, hal ini dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan. Bahkan, nama-nama besar seperti Bill Gates dan Jeff Bezos tetap memilih mencuci piring sendiri.

    Bagi Jeff Bezos, aktivitas tersebut adalah bagian yang penting dari rutinitas malamnya.

    “Saya mencuci piring setiap malam. Saya cukup yakin itu hal terseksi yang saya lakukan,” kata Bezos yang dikutip dari Times of India.

    Senada dengan Bezos, Bill Gates memberi jawaban yang hampir sama terkait kegiatan sederhana itu. Ia rutin melakukannya setiap malam.

    “Saya mencuci piring setiap malam. Orang lain menawarkan diri (untuk mencucinya), tapi saya lebih suka cara saya melakukannya,” sambungnya.

    Bahkan, Barack Obama juga pernah mengaku merindukan momen mencuci piring selama menjabat sebagai presiden. Dalam sebuah wawancara, ia menyebut aktivitas sederhana itu dapat membuatnya tenang.

    Kenapa Aktivitas Mencuci Piring Bisa Memicu Kreativitas?

    Peneliti dari University of California, Santa Barbara, menemukan tugas ringan yang tidak memakan banyak energi mental memungkinkan otak ‘mengambang bebas’. Pada kondisi ini, jaringan otak Default Mode Network (DMN) menjadi aktif.

    DMN bekerja saat seseorang melamun, merangkai memori, atau membayangkan masa depan. Itu merupakan fase-fase yang sering menghasilkan solusi kreatif.

    Studi lain yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology menunjukkan tugas berulang seperti mencuci piring atau menyapu lantai, dapat meningkatkan kemampuan berpikir divergen. Itu merupakan jenis pola pikir yang dibutuhkan untuk menghasilkan ide baru.

    Penelitian yang dilakukan di Florida State University pada tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya enam menit mencuci piring dengan penuh kesadaran, bisa menurunkan rasa gelisah sebesar 27 persen dan meningkatkan inspirasi hingga 25 persen.

    Efek Jangka Panjang untuk Otak

    Selain mengurangi stres, pekerjaan rumah tangga juga dikaitkan dengan kesehatan otak jangka panjang. Riset pada orang lanjut usia menunjukkan aktivitas fisik rutin di rumah, termasuk mencuci piring, berkaitan dengan volume materi abu-abu yang lebih besar di lobus frontal dan hipokampus.

    Itu merupakan area penting untuk memori dan pengambilan keputusan. Artinya, aktivitas kecil ini mungkin membantu menjaga otak tetap aktif seiring bertambahnya usia.

    Pada orang yang sangat produktif, kebosanan sering dianggap musuh. Padahal, bagi otak kebosanan adalah ruang bernapas.

    Saat tugas repetitif membuat tangan bekerja otomatis, pikiran punya kesempatan menjelajah lebih jauh dan menghubungkan ide-ide yang selama ini tersimpan. Seperti yang dilakukan Bill Gates, Jeff Bezos, dan Barack Obama, pekerjaan rumah tangga paling sederhana bisa menjadi salah satu ‘ritual’ paling ampuh untuk kesehatan mental serta kreativitas.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Tren Perceraian di Usia Senja Meningkat dan Dampaknya pada Anak Dewasa

    Tren Perceraian di Usia Senja Meningkat dan Dampaknya pada Anak Dewasa

    JAKARTA – Meski diawali dengan kebahagiaan melimpah, tak jarang pernikahan harus berakhir dengan perceraian, termasuk bagi mereka yang telah menikah hingga puluhan tahun.

    Pengumuman perceraian Bill Gates (65) dan Melinda Gates (56) empat tahun silam mengejutkan dunia. Masyarakat bertanya-tanya mengapa pasangan yang tampak memiliki segalanya dan telah hidup bersama selama lebih dari 27 tahun, malah memilih berpisah di usia yang tak lagi muda.

    “Kami tidak lagi memiliki kepercayaan bahwa kami mampu tumbuh bersama sebagai pasangan pada fase hidup kami yang berikutnya,” kata Melinda Gates dan Bill Gates saat mengumumkan perceraian mereka melalui akun Twitter, pada 4 Mei 2021.

    Tidak dijelaskan apa alasan mereka memilih berpisah. Tentu hanya keluarga Bill dan Melinda yang tahu apa penyebab utama hancurnya bahtera rumah tangga mereka.

    Bill Gates dan Melinda Gates mengumumkan perceraian mereka pada 2021, setelah menikah selama 27 tahun. (X)

    Di Indonesia, perceraian di usia lanjut juga dialami beberapa pasangan selebriti, sebut saja Lydia Kandou dan Jamal Mirdad, Camelia Malik dan Harry Capri, Willy Dozan dan Betharia Sonata, Mark Sungkar dan Fanny Bauty.

    Angkanya Meningkat

    Perceraian yang terjadi di usia senja rupanya bukan hal yang mengagetkan. Fenomena demografi ni justru terjadi sejak lama, dan disebut gray divorce atau perceraian abu-abu. Jumlahnya terus meningkat seiring berjalannya waktu.

    Selama tiga dekade terakhir, Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) Amerika Serikat dan Biro Sensus AS menunjukkan, tingkat perceraian pasangan yang berumur lebih dari 50 tahun di AS justru naik dua kali lipat.

    Pada 1990, tercatat lima dari 1.000 pasangan berumur lebih dari 50 tahun bercerai. Kemudian pada 2015, jumlahnya menjadi 10 dari 1.000 pasangan.

    Sementara untuk pasangan yang berumur lebih dari 65 tahun pada periode yang sama, tingkat perceraian naik tiga kali lipat. Situasi sebaliknya terjadi pada pasangan berumur 25-39 tahun yang tingkat perceraiannya menurun seperlimanya. Meski demikian, itu tidak menandakan pasangan di usia tersebut lebih bahagia dengan pernikahannya. Yang terjadi adalah, mereka lebih selektif dalam menikah.

    Menurut studi, gray divorce terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya, usia hidup yang lebih panjang, dan pasangan di usia senja mungkin lebih enggan menerima pernikahan yang tidak memuaskan.

    Di sisi lain, kaum muda menikah di usia lebih tua dan menjadi lebih selektif dalam memilih pasangan. Seorang peneliti AS berujar, “AS sedang menuju sistem di mana pernikahan lebih jarang dan lebih stabil daripada sebelumnya”.

    Lepas dari Hubungan Mengikat

    Israel Helfand, pengelola retret bagi pasangan yang pernikahannya di ambang kehancuran menuturkan, perceraian abu-abu makin umum terjadi.

    “Di usia lanjut, seseorang tidak hanya ingin hidup lebih lama dan sehat, tapi juga memiliki kesempatan. Mereka juga jadi lebih pemilih dalam menentukan tingkat kebahagiaan yang mereka inginkan dan mereka tidak ingin berkompromi dengan hal itu,” tutur Helfand.

    Pasangan usia lanjut juga umumnya memiliki kesiapan untuk berpisah, termasuk kesiapan secara finansial. Sehingga, mereka menilai ongkos perceraian itu kecil.

    Penyebab lainnya yang memicu perceraian abu-abu adalah empty nest syndrome atau sindrom sarang burung kosong. Ketika anak-anak sudah dewasa, intensi orang tua untuk membesarkan anak sudah terlewati. Mereka sudah tidak lagi disibukkan dengan urusan anak, maka akan lebih sedikit kegiatan atau minat yang bisa dilakukan bersama pasangan.

    Di saat seperti ini, mereka mulai berusaha mencari apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup. John Gottman, yang mengelola kelas terapi pernikahan dan penulis buku The Seven Principles for Making Marriage Work mengatakan, momen ini menjadi waktu yang dipilih para pasangan usia lanjut untuk istirahat dari hubungan yang mengikat.

    “Saat romantisme, hasrat, dan semangat petualangan bersama terkikis, banyak pasangan usia lanjut melihatnya sebagai waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan secara baik-baik,” jelas Gottman.

    Pengalaman Sulit

    Bagaimana dampak gray divorce pada anak mereka? Meski para peneliti banyak mempelajari bagaimana anak-anak kecil terdampak perceraian, dampaknya terhadap anak-anak dewasa cenderung terabaikan. Mungkin, karena mereka dianggap lebih dewasa dan lebih mampu mengatasi masalah.

    Padahal, penelitian menemukan bahwa, seperti halnya anak-anak kecil, orang dewasa bereaksi terhadap perceraian orang tua dengan amarah, terkejut, dan kesedihan yang berkepanjangan.

    “Saya sering mendengar anak-anak dewasa berkata ‘support system yang saya andalkan sejak saya bertumbuh hancur seperti gempa bumi’”, kata Carol Hughes, seorang terapis pernikahan dan keluarga yang berbasis di California. 

    “Tiba-tba orang tua mereka bercerai, dan mereka merasa hidup mereka hancur,” imbuhnya.

    Gray divorce juga meninggalkan luka kepada anak-anak yang sudah dewasa. (Unsplash)

    Mereka juga kemudian merenungkan kembali berbagai kenangan bersama keluarga selama puluha tahun. Lalu para anak dewasa ini bertanya-tanya “Apakah semuanya hanya tipuan? Apakah mereka pernah benar-benar bahagia?” kata Hughes.

    Akibat gray divorce ini, Hughes mengaku beberapa kliennya, anak dewasa, memilih mengakhiri pertunangan mereka atau mempertanyakan identitas dan harga diri mereka.

    “Perceraian orang tua bisa menjadi pengalaman yang sulit bagi siapa pun, berapa pun usianya, berapa pun lamanya pernikahan,” Joleen Greenwood, profesor sosiologi di Kutztown University of Pennsyvania, menimpali. 

  • Berani Serang Presiden, Pria Ini Dipenjara dan Ditagih Rp 90 Miliar

    Berani Serang Presiden, Pria Ini Dipenjara dan Ditagih Rp 90 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pelaku utama peretasan Twitter tahun 2020, Joseph James O’Connor, kembali menjadi sorotan.

    Setelah dijatuhi hukuman penjara lima tahun pada 2023, pria berusia 26 tahun itu kini diperintahkan membayar ganti rugi senilai 4,1 juta poundsterling atau sekitar Rp 90 miliar.

    Perintah pembayaran tersebut diumumkan oleh Crown Prosecution Service (CPS) Inggris pada Senin.

    O’Connor, yang mengaku bersalah di Amerika Serikat atas dakwaan intrusi komputer, wire fraud, dan pemerasan, terbukti terlibat dalam peretasan yang menimpa sejumlah tokoh besar, termasuk Presiden AS ke-44 Barack Obama, Joe Biden, Elon Musk, Bill Gates, Warren Buffett, dan Kim Kardashian.

    Skema kejahatannya menggunakan akun-akun yang diretas untuk meminta kiriman mata uang kripto dan mengancam beberapa selebritas. Atas tindakan itu, CPS berhasil mendapatkan perintah pemulihan sipil untuk menyita 42 Bitcoin dan aset kripto lainnya yang terkait dengan penipuan tersebut.

    “Kami mampu menggunakan seluruh kewenangan yang tersedia untuk memastikan bahwa sekalipun seseorang tidak dihukum di Inggris, kami tetap dapat mencegah mereka mengambil keuntungan dari tindakan kriminal mereka,” kata jaksa Adrian Foster dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa (18/11/2025).

    O’Connor sendiri ditangkap di Spanyol pada 2021 sebelum akhirnya diekstradisi ke AS setelah pengadilan setempat menyimpulkan bahwa proses hukum lebih tepat dilakukan di Amerika karena bukti dan korban berada di sana.

    Aset kripto yang disita akan segera dilikuidasi oleh wali amanat yang ditunjuk pengadilan. Serangan siber itu sempat membuat Twitter, yang kini bernama X, membatasi sementara akses akun terverifikasi karena tingginya risiko penyalahgunaan.

    Kasus ini menjadi salah satu peretasan terbesar dalam sejarah media sosial dan kembali menegaskan pentingnya pengamanan siber bagi platform digital dunia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ramalan Bill Gates Soal Email Spam Salah Total

    Ramalan Bill Gates Soal Email Spam Salah Total

    Jakarta

    Pada ajang World Economic Forum 2004 di Davos, Bill Gates yang saat itu menjabat sebagai Chief Software Architect Microsoft membuat prediksi besar: dalam dua tahun, masalah spam email akan sepenuhnya teratasi.

    Gates bahkan memaparkan beberapa konsep teknis yang menurutnya bisa menjadi solusi, termasuk sistem komputasi mirip proof-of-work serta model pembayaran kecil untuk setiap pengiriman email, layaknya perangko digital.

    “Dua tahun dari sekarang, masalah spam akan teratasi. Dalam jangka panjang, metode monetisasi akan lebih dominan,” ujar Gates dengan yakin saat itu.

    Namun kenyataan jauh dari harapan.

    Alih-alih hilang, volume spam justru mencetak rekor baru hanya beberapa tahun setelah prediksi Gates. Pada 2007, diperkirakan 10,8 triliun email spam terkirim secara global, melampaui 10,5 triliun email sah.

    Puncaknya terjadi pada 2008 ketika spam menyumbang sekitar 92% dari seluruh trafik email dunia, menurut Cisco dalam laporan keamanan tahunannya pada 2009, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (18/11/2025).

    Setelah itu, perbaikan sistem penyaringan, kemajuan machine learning, dan peningkatan keamanan email membuat tingkat spam mulai menurun secara perlahan. Namun spam tetap menjadi masalah besar hingga kini.

    Berbagai lembaga analisis mencatat angka yang berbeda tipis, tetapi sejalan: pada 2024 dan 2025, spam masih menyumbang sekitar pertengahan 40% dari trafik email global. Statista mencatat angka sekitar 46%, sementara laporan Kaspersky menempatkannya sedikit lebih tinggi pada 47%.

    Platform seperti Gmail mengklaim mampu memblokir lebih dari 99% spam, phishing, dan malware sebelum mencapai kotak masuk pengguna. Namun pengalaman di lapangan menunjukkan masih ada pesan yang lolos, bahkan harian, terutama karena taktik spam semakin canggih. Para pelaku kini menyamar sebagai layanan resmi, memalsukan identitas, hingga memanfaatkan celah keamanan untuk menghindari filter otomatis.

    Meski jumlah spam tidak lagi sedominan era 2008, ancamannya tetap berkembang. Kini spam sering bertransformasi menjadi serangan phishing, penipuan finansial, hingga distribusi ransomware. Penurunan volume tidak berarti menurunnya bahaya.

    Dua dekade setelah pernyataan Gates di Davos, jelas bahwa prediksi tersebut terlalu optimistis. Sistem monetisasi email tidak pernah diadopsi secara luas, sementara perang melawan spam terus berlanjut. Teknologi AI, analisis perilaku, dan kerja sama global kini menjadi garis depan untuk menekan ancaman yang terus berevolusi ini.

    (asj/asj)

  • BPOM Sebut Vaksin TBC Akan Diberikan Secara Gratis, Tegaskan Bukan Kelinci Percobaan

    BPOM Sebut Vaksin TBC Akan Diberikan Secara Gratis, Tegaskan Bukan Kelinci Percobaan

    GELORA.CO – Kabar gembira datang bagi upaya penanggulangan Tuberculosis (TBC) di Indonesia. Kepala BPOM, dr. Taruna Ikrar mengatakam bahwa vaksin TBC baik dari Bill Gates dan Inhalasi dari China akan diberikan secara gratis untuk masyarakat jika sudah mendapatkan izin edar.

    Saat ini, Indonesia menjadi pusat uji klinis untuk dua vaksin TBC inovatif:

    • Vaksin TBC M72: Sedang menjalani Uji Klinis Fase 3 (Bill Gates Foundation), ditujukan untuk orang dewasa dan remaja yang belum terinfeksi TBC.

    • Vaksin TBC Inhalasi (AdTB105K): Sedang menjalani Uji Klinis Fase 1 (CanSino Biologics dan Etana), berbasis Adenovirus dan diberikan melalui dihirup, dirancang sebagai booster TBC pertama di dunia.

    “Nanti rencananya kan bersama dengan Kementerian Kesehatan akan menyiapkan dananya yang cukup. Kemarin sudah dibicarakan katanya sudah setuju komisi. Jadi nanti negara yang bayar,” ujar Taruna Ikrar saat ditemui di kantor BPOM, Jumat 14 November 2025.

    Indonesia Bukan Sekadar “Kelinci Percobaan”

    Kepala BPOM Taruna Ikrar sebelumnya menegaskan bahwa setiap uji klinis yang disetujui, baik vaksin TBC M72 maupun vaksin inhalasi, harus melalui evaluasi ilmiah yang ketat. BPOM berkomitmen untuk melindungi rakyat Indonesia.

    “Kami sebagai Badan POM tentu sangat melindungi rakyat, kami tidak ingin rakyat hanya sekadar uji coba,” tegasnya.

    Metode Inhalasi Mengaktifkan Imunitas Saluran Napas

    Inovasi teknologi ini diperkuat dengan metode pemberiannya melalui inhalasi (dihirup). Para ahli berpendapat bahwa rute inhalasi memiliki keunggulan dibandingkan suntikan:

    • Imunitas Mukosa Optimal: Pemberian langsung ke saluran pernapasan (tempat utama infeksi TBC) dapat menginduksi imunitas mukosa dan imunitas sistemik secara lebih optimal.

    • Perlindungan Lebih Kuat: Imunitas yang terlatih di mukosa saluran napas diharapkan dapat memberikan garis pertahanan pertama yang lebih kuat terhadap patogen TBC.

    • Meminimalisir Fobia Jarum: Metode yang ramah dan tanpa jarum suntik akan mempermudah pelaksanaan program vaksinasi masal.

    Pelaksanaan Uji Klinik Fase I di Indonesia, yang ditargetkan selesai pada Juli 2026, merupakan tonggak penting. 

    Jika sukses, inovasi ini akan membawa Indonesia selangkah lebih dekat menuju kemandirian riset vaksin dan memberikan kontribusi nyata dalam upaya global untuk mengeliminasi TBC.

  • Ilmuwan Peringatkan Arus Teluk Bisa Runtuh, Bumi Bakal Kembali ke Zaman Es

    Ilmuwan Peringatkan Arus Teluk Bisa Runtuh, Bumi Bakal Kembali ke Zaman Es

    Jakarta

    Arus utama Atlantik berada di ambang kehancuran dalam beberapa dekade, yang diduga akan memicu zaman es baru dan secara dramatis meningkatkan permukaan air laut, demikian klaim ilmuwan iklim dalam sebuah studi baru yang kontroversial yang diterbitkan dalam jurnal Communications Earth & Environment.

    Prediksi apokaliptik itu muncul sebagai hasil kerja sama antara peneliti di Institute of Oceanology of the Chinese Academy of Sciences (IOCAS) dan University of California, San Diego, beberapa minggu setelah Bill Gates, yang kini menjadi mantan penggiat isu perubahan iklim, secara terbuka meremehkan dampak fluktuasi suhu terhadap planet ini.

    Berdasarkan temuan baru ini, arus yang berisiko adalah Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) atau Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik. AMOC ibarat sabuk ban berjalan di samudra yang menyalurkan air hangat menuju permukaan samudra, dari daerah tropis ke Belahan Bumi Utara.

    Arus ini, yang meliputi Arus Teluk yang mengalir dari Teluk Meksiko ke Pantai Timur AS dan melintasi Atlantik ke Eropa, membantu menjaga iklim sedang di Eropa, Inggris, dan Pantai Timur AS.

    Studi tersebut menyatakan bahwa sumber pengatur suhu laut ini, lapisan es Greenland, sedang mencair di tengah meningkatnya suhu, yang menyebabkan limpasan air lelehan merembes ke Atlantik Utara, yang mengakibatkan stagnasi. Hal ini menghasilkan sidik jari suhu khas yang terletak sekitar 975 hingga 2.000 meter di bawah permukaan laut.

    “Di sini kami mengidentifikasi sidik jari suhu yang khas di Atlantik khatulistiwa yang menandakan perubahan AMOC,” kata para peneliti seperti dikutip dari The New York Post.

    “Mekanisme fisik yang kuat dan deteksi yang andal menjadikan sidik jari ini metrik yang berharga untuk pemantauan AMOC di iklim yang memanas,” tambah mereka.

    Kehadiran kantong panas laut tampaknya menunjukkan bahwa perlambatan saat ini telah terjadi selama beberapa dekade dan dapat memicu penurunan total sebelum akhir abad ini.

    Para peneliti menemukan titik hangat tersebut dengan menggunakan Massachusetts Institute of Technology General Circulation Model (MITgcm), sebuah model komputer yang mensimulasikan lautan, atmosfer, dan iklim, untuk memantau bagaimana sinyal terkait AMOC seperti gelombang energi beriak cepat menuju ekuator.

    Saat mereka sampai di rumah, mereka berkembang biak di sepanjang wilayah ekuator, yang secara efektif menciptakan titik panas samudra ini.

    Perlambatan AMOC mendorong pemanasan bawah permukaan di Atlantik Utara subkutub, wilayah antara subtropis di selatan dan Laut Nordik di utara, yang menghasilkan gelombang energi yang bergerak di sepanjang Atlantik Utara Barat menuju khatulistiwa.

    Dengan memeriksa data observasi sejak 1960, tim peneliti menemukan tren pemanasan kedalaman menengah yang meningkat pada akhir 2000-an, menunjukkan penurunan AMOC dimulai pada akhir abad ke-20.

    Jika AMOC melambat terlalu drastis, klaim mereka, hal itu dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan. Salah satunya adalah dugaan ekstrem bahwa suhu di seluruh Eropa akan turun hampir 60 derajat.

    “Musim dingin akan lebih khas di Kanada Arktik dan curah hujan juga akan berkurang,” ujar Jonathan Bamber, profesor observasi Bumi di University of Bristol.

    Secara kebetulan, terakhir kali AMOC runtuh adalah sebelum Zaman Es terakhir yang berakhir sekitar 12.000 tahun yang lalu.

    (rns/rns)

  • Bill Gates Jadi Lembek Soal Iklim, Pakar: Tak Bisa Dibiarkan

    Bill Gates Jadi Lembek Soal Iklim, Pakar: Tak Bisa Dibiarkan

    Jakarta

    Bill Gates terkenal vokal menyuarakan bahaya perubahan iklim. Bahkan tak jarang dulu ia menyebut jika tak ditanggulangi, fenomena itu dapat mengancam umat manusia. Namun mendadak kini sang pendiri Microsoft melunak sehingga pakar jadi mengkritik sikap barunya.

    “Meski perubahan iklim akan membawa konsekuensi serius, terutama bagi masyarakat di negara-negara termiskin, ini takkan menyebabkan kehancuran umat manusia,” tulisnya di blog terbaru.

    Intinya kini, Gates berpendapat perubahan iklim masalah serius, tapi bukan akhir peradaban. Ia yakin inovasi ilmiah akan mengatasinya. Inilah saatnya beralih dari pembatasan kenaikan suhu menjadi memerangi kemiskinan dan mencegah penyakit.

    Ia menyerukan komunitas iklim mengubah strategi “Prioritaskan hal-hal yang memberi dampak terbesar pada kesejahteraan manusia. Itu cara terbaik untuk memastikan tiap orang, di mana pun mereka lahir, memiliki kesempatan hidup yang sehat dan produktif, apa pun kondisi iklimnya,” tulisnya.

    Pendiri Microsoft ini lama memimpin upaya mencegah planet dari pemanasan berlebih, mendedikasikan uang dan perhatian, serta membantu mewujudkan perubahan nyata.

    “Dia bilang masih terlibat. Namun, hatinya tampaknya sudah tak lagi di sana. Parahnya, dia justru memberi amunisi ke mereka yang menentang kemajuan lebih lanjut. Untungnya, kita tak harus mengikutinya, mengingat betapa keliru penalarannya. Kita juga tak bisa membiarkannya,” tulis kolumnis Bloomberg, Mark Gongloff.

    Dalam catatan “Tiga kebenaran pahit tentang iklim,” Gates menyarankan para negosiator di KTT iklim COP30 bulan depan di Brasil berhenti terobsesi pada suhu global. Mereka disarankan membantu negara miskin memperkuat sistem kesehatan dan pertanian agar tahan terhadap planet yang memanas.

    Memang belakangan ini, Bill Gates sudah mengindikasikan perubahan sikap. Awal tahun ini, dia memangkas staf di kelompok iklimnya, Breakthrough Energy. Januari 2024, dia mengatakan dalam podcast bahwa perubahan iklim bukan masalah besar.

    Padahal semakin panas Bumi, kian besar penderitaan akan terjadi, terutama di antara orang-orang paling rentan. Saat ini pun, sudah terjadi banjir, gelombang panas, kekeringan, dan siklon dahsyat yang merenggut nyawa dan menghancurkan tanaman di berbagai negara. Nyamuk pembawa penyakit memperluas wilayah mereka.

    “Membakar lebih banyak bahan bakar fosil hanya memperpanjang dan memperdalam penderitaan ini. Memberi orang miskin ponsel berkemampuan AI dan akses ke tanaman hasil rekayasa genetika, seperti yang diusulkan Gates, ibarat menempelkan stiker jerawat pada luka tembak,” cetus Mark.

    Catatan Gates juga dinilai terlalu optimistis tentang pemanasan di masa depan dan kemampuan manusia untuk beradaptasi. Penderitaan manusia akan semakin tak tertahankan dengan terbakarnya hutan, pengasaman laut, matinya terumbu karang, dan runtuhnya arus laut.

    Cukup mengherankan sikapnya berubah drastis dari masa lalu. “Khatulistiwa pada dasarnya takkan bisa dihuni pada akhir abad ini,” kata Gates dalam diskusi di Harvard tahun 2021, membahas ratusan juta orang mencoba keluar dari wilayah tersebut, tempat sebagian besar populasi dunia berada dan rentan kemiskinan.

    Saat ini, Gates berpendapat teknologi baru akan membantu menghindari masalah iklim. Di antaranya adalah penangkapan karbon langsung dari udara, baja dan beton hijau, bahan bakar penerbangan berkelanjutan, dan hidrogen bersih.

    Namun sangat sedikit dari teknologi tersebut saat ini mendekati skala memadai, jika memang bisa benar-benar layak. Gates benar bahwa banyak dari teknologi itu pantas mendapat lebih banyak investasi, namun tetap tidak mudah untuk mengeksekusinya.

    (fyk/fay)