Tag: Bill Clinton

  • India Buru Para Pelaku Pembantaian Rombongan Turis di Kashmir

    India Buru Para Pelaku Pembantaian Rombongan Turis di Kashmir

    Jakarta

    Pasukan keamanan India di Kashmir melakukan perburuan besar-besaran pada hari Rabu (23/4), sehari setelah orang-orang bersenjata menembaki rombongan turis, membantai sedikitnya 26 orang. Ini merupakan serangan paling mematikan di wilayah tersebut terhadap warga sipil sejak tahun 2000.

    Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk “tindakan keji” tersebut dan berjanji bahwa para penyerang “akan diadili”.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/4/2025), pembantaian ini membuat Modi mempersingkat kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi, dan kembali ke India pada hari Rabu pagi waktu setempat. Dia langsung bertemu dengan para pejabat keamanan tinggi setelah kedatangannya, kata seorang pejabat pemerintah India.

    Belum ada jumlah korban resmi yang dirilis, tetapi sumber keamanan mengatakan kepada AFP, bahwa sedikitnya 26 orang tewas pada Selasa (22/4) sore waktu setempat, ketika orang-orang bersenjata keluar dari hutan di tempat wisata populer dan menyerang kerumunan pengunjung dengan tembakan otomatis.

    Kepala Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah mengatakan serangan itu “jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah kami lihat yang ditujukan pada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir”.

    Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, para pemberontak di wilayah mayoritas Muslim itu telah melancarkan pemberontakan sejak 1989.

    Mereka menginginkan kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan, yang menguasai sebagian kecil wilayah Kashmir dan, seperti India, mengklaimnya sepenuhnya.

    “Operasi pencarian saat ini sedang berlangsung, dengan semua upaya difokuskan untuk membawa para penyerang ke pengadilan,” kata militer India dalam sebuah pernyataan.

    Pembantaian itu terjadi sehari setelah Modi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance di New Delhi, ibu kota India.

    “Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kita untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” kata Modi dalam sebuah pernyataan tak lama setelah serangan itu.

    Serangan paling mematikan baru-baru ini terhadap warga sipil terjadi pada Maret 2000, ketika 36 warga India tewas. Serangan itu terjadi pada malam kunjungan mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Teror Mematikan Guncang India, 28 Wisatawan Tewas di Jammu dan Kashmir, New Delhi Berlakukan Siaga 1 – Halaman all

    Teror Mematikan Guncang India, 28 Wisatawan Tewas di Jammu dan Kashmir, New Delhi Berlakukan Siaga 1 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Ibu kota nasional India, Delhi, dalam keadaan siaga penuh setelah kelompok yang merupakan cabang dari Lashkar-e-Taiba bernama The Resistance Front (TRF) membunuh 28 wisatawan pada Selasa, 22 April 2025.

    Insiden ini terjadi di wilayah Pahalgam, Jammu dan Kashmir, seperti dilaporkan oleh kantor berita ANI.

    Menurut laporan, polisi Delhi telah diperintahkan untuk memantau tempat-tempat wisata dan situs-situs penting lainnya di sekitar kota dengan ketat, menurut pejabat polisi Delhi yang mengetahui perkembangan tersebut, seperti dikutip dari laporan agen berita.

    Menurut beberapa laporan media lokal, serangan itu terjadi sekitar pukul 14:30 pada Selasa, di mana tembakan dilepaskan di padang rumput atas lembah Baisaran, dekat resor wisata Pahalgam di distrik Anantnag, Jammu dan Kashmir.

     

    Wanita dan orang tua termasuk di antara mereka yang menjadi korban serangan teroris, yang menewaskan 26 orang, termasuk wisatawan, dua warga negara asing, dan dua warga lokal, dan melukai lebih dari 20 orang di Pahalgam.

    Serangan teroris di Pahalgam pada 22 April disebut sebagai serangan teroris terburuk sejak serangan Pulwama pada 2019. Ini terjadi saat Wakil Presiden AS J D Vance mengunjungi India, dan menjelang musim wisata dan ziarah puncak yang akan datang.

    Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk serangan teroris dan menyampaikan belasungkawa bagi orang-orang yang kehilangan nyawa dan berdoa bagi mereka yang terluka.

    “Saya sangat mengutuk serangan teroris di Pahalgam, Jammu dan Kashmir. Belasungkawa bagi mereka yang telah kehilangan orang yang dicintai. Saya berdoa agar yang terluka pulih secepatnya. Semua bantuan yang mungkin diberikan kepada mereka yang terkena dampak,” kata Perdana Menteri Narendra Modi dalam posting media sosial di X.

    Presiden Rusia Vladimir Putin termasuk di antara banyak orang lain yang menyampaikan belasungkawa bagi orang-orang yang terkena dampak serangan teroris pada 22 April.

    Putin menyampaikan belasungkawa yang tulus bagi para korban.

    “Kejahatan brutal ini tidak memiliki pembenaran apa pun. Kami berharap bahwa para dalang dan pelakunya akan menghadapi hukuman yang pantas,” kata Putin.

    Menurut laporan, pejabat mengatakan bahwa kemungkinan teroris dapat menyeberang dari Kishtwar di Jammu dan mencapai wilayah Baisaran melalui Kokernag di Kashmir Selatan.

    Kedatangan Wapres AS

    Sebagai informasi, setidaknya 28 wisatawan tewas dan banyak lainnya terluka pada Selasa ketika teroris melepaskan di Baisaran dekat kota Pahalgam.

    Baisaran berjarak sekitar enam kilometer dari kota resor Pahalgam.

    Tempat ini dianggap sebagai Swiss di India, dengan padang rumput yang luas dikelilingi hutan pinus yang lebat dan gunung di mana orang-orang datang untuk berkunjung dari seluruh negeri dan dunia.

    The Resistance Front, sebuah proksi dari LeT yang didukung ISI (intelijen Pakistan), mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut.

    Serangan itu bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden AS J D Vance selama empat hari ke India dan kedatangan PM Narendra Modi di Arab Saudi untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara Islam yang berpengaruh tersebut. 

    Sama pentingnya, serangan itu terjadi setelah pidato provokatif Asim Munir, kepala tentara Pakistan, yang merupakan pendukung utama teroris.

    Di sisi lain, ini adalah serangan paling mematikan terhadap wisatawan sejak militansi dimulai di Kashmir pada 1990-an. 

    Serangan itu membangkitkan kembali kenangan akan pembantaian Chittisinghpora di distrik Anantnag pada Maret 2000, di mana 36 anggota komunitas Sikh dibunuh beberapa hari sebelum kunjungan Presiden AS Bill Clinton ke India. 

    Sinkronisasi serangan itu sesuai dengan upaya Pakistan untuk mendapatkan intervensi internasional di J&K dengan menggambarkannya sebagai pemicu potensi konflik nuklir antara tetangga yang berseteru.

  • Lu Pernah Berbuat? Udah, Tanggung Jawab!

    Lu Pernah Berbuat? Udah, Tanggung Jawab!

    GELORA.CO –  Ustaz Reza selaku rekan Ridwan Kamil (RK) menyebut mantan Gubernur Jabar ini seolah mau cuci tangan dengan adanya persetujuan tes DNA bagi anak Lisa Mariana.

    Ustad Reza memandang lebih baik Kang Emil bicara jujur saja menyampaikan secara terbuka ke publik apakah pernah berbuat intim lalu kemudian bertanggungjawab akan hal itu.

    Menurut Ustaz Reza selaku rekan RK, di satu sisi, Lisa Mariana ini telah rela dihina orang asalkan anaknya terjamin. Namun di sisi lain, orang lain menganggap Lisa ini adalah pelakor.

    “Apalagi pemimpin, kalau dia udah berani selingkuh di rumah tangganya. Jangan harap. Yang kecil aja diselingkuhin. Apalagi urusan rakyat. Ini bahaya kalau ini kita jadikan panutan atau barometer,”jelas Ustad Reza di tayangan You Tube Cumi-cumi seperti dilihat, Sabtu (5/4).

    Menurutnya, Kang Emil tidak perlu melakukan tes DNA terkait perselingkuhannya dengan Lisa Mariana. Sebaliknya, Reza menyarankan Ridwan Kamil untuk mengaku saja di depan publik.

    “Terlalu jauh kalau tes DNA. Sekarang kejujuran masing-masing aja. ‘Lu pernah berbuat nggak? Udah, tanggung jawab’,” kata Ustaz Reza lagi.

    “Kalau tes DNA kan seolah-olah, di satu sisi, meremehkan juga,” ujar Ustaz Reza menyambung.

    Seolah-olah Ridwan Kamil meremehkan Lisa Mariana dan anak yang diklaim sebagai darah dagingnya jika dilakukan tes DNA.

    “Cuci tangan, seolah meremehkan, jangan-jangan bukan cuma saya (yang berhubungan intim dengan Lisa). Kan itu kayak enggak gentle,” imbuh Ustaz Reza.

    Reza pun mencontohkan kasus yang menimpa mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton.

    “Orang tuh kayak Presiden Amerika, dia enggak ngerti norma agama, tapi Bill Clinton ketika selingkuh dengan Monica Lewinsky, sekretaris pribadinya, semua media dipanggil,” ucap Ustaz Reza.

    Menurutnya, Ridwan Kamil seolah ingin kabur dari masalah dengan ngeles zigzag kayak bajaj. Dan sebaliknya Ridwan Kamil jujur saja ke publik.

    “Jadi kasihan. Kasih tonton yang mengandung edukasi. Jangan berita receh begini. Ini kebetulan seorang tokoh yang followers-nya banyak, jadi masing-masing jujur aja,” kata Reza.

    “Tes DNA itu kan nanti akan menepuk air ulang, terpercik muka sendiri. Ketika tes DNA membenarkan, itu sudah skakmat. Jadi jujur aja,” katanya kasih saran.

    “Makanya perempuan kalau dia rela diselingkuhin harus, kan di Islam ini kan harus meneropong ke depan, gimana nasib anak saya. Apalagi dia calon seorang ibu,” tutur Ustaz Reza.

    Menurutnya, kalau pasal perzinahan ini susah dibuktikan karena kalau di pengadilan, harus menghadirkan saksi-saksi. Kecuali ada rekaman video atau CCTV bukti perselingkuhan itu.***

  • Trump Lirik Periode Ketiga, Bagaimana Siasatnya Mengakali Konstitusi AS?

    Trump Lirik Periode Ketiga, Bagaimana Siasatnya Mengakali Konstitusi AS?

    Jakarta

    Donald Trump menyatakan bahwa dia “tidak bercanda” tentang keinginannya untuk menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat untuk ketiga kalinya.

    Konstitusi AS secara gamblang mengatur bahwa “tidak seorang pun…boleh dipilih lebih dari dua kali”. Namun beberapa pendukung Trump menganggap terdapat cara untuk menyiasati aturan tersebut.

    Apa kata Trump soal tiga periode?

    “Ada beberapa metode yang dapat Anda lakukan,” ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan NBC. Jawaban itu dia sebut ketika ditanyai seberapa mungkin dia mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga di Gedung Putih,

    “Saya tidak bercanda…banyak orang ingin saya melakukannya,” ujarnya.

    “Namun, pada dasarnya saya katakan kepada mereka bahwa jalan yang harus kami tempuh masih panjang. Ini masih sangat awal dalam pemerintahan,” kata Trump.

    Jurnalis NBC bertanya pula kepada Trump apakah dia ingin tetap menjabat di “pekerjaan terberat di negara ini”.

    “Ya, saya suka bekerja,” ujar Trump yang akan berusia 82 tahun pada akhir masa jabatan keduanya.

    Pada Januari lalu, dia memberi tahu para pendukungnya bahwa akan menjadi “kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat bukan hanya sekali, tetapi dua kali atau tiga kali atau empat kali”.

    Namun, ia kemudian mengatakan ini adalah lelucon untuk “media berita palsu”.

    Apa yang diatur Konstitusi AS?

    Konstitusi AS melarang siapa pun untuk menjabat untuk ketiga kalinya.

    Amandemen ke-22 menyatakan, “Tidak seorang pun boleh dipilih untuk jabatan presiden lebih dari dua kali.”

    Regulasi itu mengatur pula, “Tidak seorang pun yang telah menjabat sebagai presiden, atau pelaksana tugas presiden, selama lebih dari dua tahun dari masa jabatan, boleh dipilih untuk jabatan presiden lebih dari satu kali.”

    Proses revisi konstitusi membutuhkan persetujuan dua pertiga dari seluruh anggota Senat dan DPR, serta persetujuan dari tiga perempat dari seluruh pemerintah negara bagian.

    Partai Republik menjadi kendaraan politik Trump menguasai Senat dan DPR, tapi tidak sebagai mayoritas. Selain itu, Partai Demokrat menguasai 18 dari 50 badan legislatif negara bagian.

    Bagaimana siasat Trump untuk maju hingga tiga periode?

    Para pendukung Trump mengatakan ada celah dalam konstitusi, yang belum teruji di pengadilan.

    Mereka berpendapat, Amandemen ke-22 hanya secara eksplisit melarang seseorang “terpilih” untuk lebih dari dua masa jabatan presiden. Amandemen konstitusi itu, menurut mereka, tidak mengatur apa pun tentang “suksesi”.

    Berdasarkan asumsi ini, Trump dapat menjadi calon wakil presiden untuk kandidat lain, termasuk wakil presidennya saat ini, JD Vance, dalam Pilpres tahun 2028.

    Jika mereka menang, mereka akan dilantik di Gedung Putih. Dalam skenario itu, presiden terpilih akan segera mengundurkan diri sehingga memungkinkan Trump naik menjadi presiden.

    Steve Bannon, mantan penasihat Trump, yakin Trump akan “mencalonkan diri dan menang lagi”. Dia berkata, terdapat beberapa alternatif strategi agar Trump bisa menjabat hingga tiga periode.

    Andy Ogles, anggota Partai Republik, mengajukan resolusi pada Januari lalu untuk menyerukan amandemen konstitusional yang memungkinkan seorang presiden AS menjabat hingga tiga masa jabatan, dengan syarat jabatan tersebut tidak diemban secara berturut-turut.

    Artinya, dari semua mantan presiden yang masih hidup, hanya Trump yang akan memenuhi syarat tersebut.

    Barack Obama, Bill Clinton, dan George W. Bush menjabat Presiden AS secara berturut-turut, sedangkan Trump menang pada tahun 2016, kalah pada tahun 2020, dan menang lagi pada tahun 2024.

    Namun, standar yang tinggi untuk amandemen konstitusi membuat usulan Ogles menjadi angan-angan meskipun banyak orang mendiskusikannya.

    Siapa yang menentang masa jabatan ketiga Trump?

    Partai Demokrat sangat keberatan dengan wacana ini.

    “Ini adalah eskalasi berikutnya dalam upaya dia yang jelas-jelas ingin mengambil alih pemerintahan dan menghancurkan demokrasi kita,” kata Daniel Goldman, anggota Kongres dari New York yang menjadi motor upaya pemakzulan Trump pada periode pertama.

    “Jika anggota Kongres dari Partai Republik menghormati pada Konstitusi, mereka akan secara terbuka menentang ambisi Trump untuk masa jabatan ketiga,” ujarnya.

    Beberapa orang di Partai Republik sebenarnya menganggap masa kepresidenan hingga tiga periode sebagai sesuatu yang buruk.

    Senator Republik dari Oklahoma, Markwayne Mullin, berkata pada Februari bahwa dia tidak akan mendukung upaya untuk mengembalikan Trump ke Gedung Putih.

    “Pertama-tama, saya tidak akan mengubah konstitusi, kecuali rakyat Amerika memilih untuk melakukannya,” kata Mullin kepada NBC.

    Apa kata pakar hukum?

    Derek Muller, seorang profesor hukum pemilu di Universitas Notre Dame, mengatakan Amandemen ke-12 Konstitusi menyatakan “tidak seorang pun yang secara konstitusional tidak memenuhi syarat untuk jabatan presiden akan memenuhi syarat untuk jabatan wakil presiden Amerika Serikat”.

    Itu berarti, kata Muller, presiden yang berkuasa selama dua periode akan terdiskualifikasi jika berupaya mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.

    “Saya tidak berpikir ada ‘satu trik aneh’ untuk mengakali batasan masa jabatan presiden,” katanya.

    Jeremy Paul, seorang profesor hukum tata negara di Universitas Northeastern Boston, mengatakan kepada CBS New bahwa “tidak ada argumen hukum yang kredibel” untuk masa jabatan ketiga.

    Apakah ada presiden AS yang pernah menjabat lebih dari dua periode?

    Getty ImagesFranklin Delano Roosevelt adalah satu-satunya presiden AS yang menjabat lebih dari dua periode.

    Franklin Delano Roosevelt terpilih empat kali sebagai presiden AS. Ia meninggal tiga bulan setelah masa jabatan keempatnya, pada bulan April 1945.

    Depresi Besar dan Perang Dunia Kedua mewarnai masa jabatan Roosevelt dan sering disebut-sebut sebagai penyebab masa jabatannya diperpanjang.

    Pada saat itu, batasan dua masa jabatan presiden AS belum ditetapkan sebagai undang-undang tapi hanya sebagai kebiasaan sejak George Washington menolak masa jabatan ketiga pada 1796.

    Kepemimpinan Roosevelt yang diperpanjang menyebabkan tradisi tersebut dikodifikasi menjadi undang-undang dalam Amandemen ke-22 pada awal tahun 1950-an.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Cetak Rekor Pidato Terlama di Kongres AS

    Trump Cetak Rekor Pidato Terlama di Kongres AS

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato terlama yang pernah disampaikan oleh presiden AS mana pun dalam sidang Kongres pada Selasa (4/3) waktu setempat. Pidato Trump ini mencetak rekor baru untuk pidato terlama mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang mantan Presiden Bill Clinton.

    Trump, seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (5/3/2025), menyampaikan pidato membahas berbagai isu dengan durasi mencapai lebih dari 1 jam 40 menit di hadapan para anggota Kongres AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat.

    Laporan CBS News menyebut durasi itu mencakup jeda untuk tepuk tangan dan reaksi-reaksi lainnya.

    Pidato Trump ini mengalahkan rekor Clinton yang menyampaikan pidato kenegaraan, atau State of the Union, dengan durasi mencapai 1 jam 28 menit tahun 2000, atau 25 tahun lalu.

    Data ini didasarkan pada American Presidency Project pada Universitas California di Santa Barbara, yang telah mencatat durasi pidato Presiden AS sejak era Presiden Lyndon B Johnson tahun 1964 silam.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Pidato Trump pekan ini secara teknis bukan pidato kenegaraan karena dia baru menjabat kembali sejak enam pekan lalu. Namun durasi pidatonya memecahkan rekor sebagai pidato terlama yang pernah disampaikan dalam sidang gabungan Kongres AS.

    Pidato dalam sidang gabungan Kongres AS ini merupakan pidato pertama yang disampaikan Trump sejak kembali ke Gedung Putih pada pertengahan Januari lalu.

    Dalam pidatonya, menurut CBS News, Trump menegaskan bahwa “Amerika telah kembali” sambil membanggakan tindakan-tindakan yang diambilnya selama enam minggu pertama masa jabatan keduanya.

    Tonton juga Video Geramnya Trump Gegara Zelensky Bilang Perang Ukraina Bakal Panjang

    Trump, dalam pidatonya, menyoroti rentetan perintah eksekutif yang diterbitkan dirinya dan memaparkan visi tentang bagaimana Kongres seharusnya mulai melaksanakan agenda legislatif yang luas. Dia juga memuji kinerja Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) atas pemangkasan drastis yang dilakukan di seluruh cabang eksekutif.

    Selama berpidato, Trump menuai tepuk tangan meriah dari para politisi Partai Republik, dan dicemooh oleh Partai Demokrat. Bahkan salah satu anggota Kongres dari Partai Demokrat harus dikawal keluar ruangan karena mengganggu pidato Trump.

    Beberapa anggota Kongres lainnya dari Partai Demokrat melakukan walkout dari ruang sidang saat pidato Trump berlangsung, sedangkan yang lain melakukan protes diam-diam dengan membawa poster bertuliskan kecaman mereka.

    Trump mengakhiri pidatonya dengan mengatakan: “Rekan-rekan Amerika saya, bersiaplah untuk masa depan yang luar biasa karena era keemasan Amerika baru saja dimulai. Ini tidak akan seperti yang pernah disaksikan sebelumnya. Terima kasih, Tuhan memberkati Anda, dan Tuhan memberkati Amerika.”

    Tonton juga Video Geramnya Trump Gegara Zelensky Bilang Perang Ukraina Bakal Panjang

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Tetapkan Bahasa Inggris Jadi Bahasa Resmi AS

    Trump Tetapkan Bahasa Inggris Jadi Bahasa Resmi AS

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi Amerika Serikat. Dia mengatakan bahasa Inggris akan membawa persatuan ke negara yang banyak menjadi tujuan imigrasi dari seluruh dunia.

    Dilansir AFP, Minggu (2/3/2025), Gedung Putih menerbitkan perintah eksekutif oleh Trump yang mengatakan bahwa ‘sudah lama sekali’ bahasa Inggris dinyatakan sebagai bahasa resmi negara.

    “Bahasa yang ditetapkan secara nasional merupakan inti dari masyarakat yang bersatu dan kohesif dan Amerika Serikat diperkuat oleh warga negara yang dapat dengan bebas bertukar ide dalam satu bahasa bersama,” demikian isi dokumen tersebut.

    Perintah tersebut mencabut mandat Presiden dari tahun 1990-an di bawah Presiden Bill Clinton yang mengharuskan lembaga federal dan lembaga yang menerima dana federal untuk memberikan bantuan kepada penutur non-Inggris. Menurut dokumen baru itu, lembaga-lembaga tersebut masih akan memiliki fleksibilitas untuk memutuskan berapa banyak bantuan yang akan diberikan dalam bahasa selain bahasa Inggris.

    “Tidak ada dalam perintah ini yang mengharuskan atau mengarahkan perubahan apa pun dalam layanan yang diberikan oleh lembaga mana pun,” demikian isi perintah eksekutif tersebut.

    Trump juga menyatakan kepala lembaga berwenang untuk menentukan apa yang diperlukan ‘untuk memenuhi misi lembaga masing-masing dan secara efisien menyediakan layanan Pemerintah bagi rakyat Amerika’. Trump telah mengeluarkan banyak perintah eksekutif dalam minggu-minggu pertamanya menjabat, yang berusaha untuk memberikan cap sayap kanannya di negara tersebut.

    Namun, banyak perintahnya yang ditentang di pengadilan. Kebanyakan perintah Trump yang digugat itu terkait pembatalan pendanaan federal yang disetujui oleh Kongres.

    Menurut data pemerintah AS dari tahun 2019, hampir 68 juta orang di AS berbicara bahasa selain bahasa Inggris di rumah mereka. Meskipun bahasa Inggris sejauh ini merupakan bahasa mayoritas di negara tersebut, lebih dari 40 juta orang di Amerika diperkirakan berbicara bahasa Spanyol di rumah.

    Ada juga bahasa yang digunakan kelompok imigran lainnya, termasuk China dan Vietnam. Lanskap linguistik AS yang kompleks juga mencakup sejumlah besar bahasa penduduk asli Amerika.

    Tonton juga Video Pujian Trump ke Prabowo: Luar Biasa, Bahasa Inggris Anda Sangat Baik

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 5 Eks Menhan AS Kecam Trump karena Pecat Massal Pejabat Militer

    5 Eks Menhan AS Kecam Trump karena Pecat Massal Pejabat Militer

    Washington DC

    Lima mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) kompak mengecam pemecatan massal yang dilakukan Presiden Donald Trump terhadap jajaran pejabat senior militer negara itu, termasuk Kepala Staf Gabungan AS, beberapa waktu terakhir.

    Pemecatan semacam itu dianggap sebagai tindakan “sembrono” oleh kelima mantan Menhan AS tersebut.

    Kecaman itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/2/2025), disampaikan lewat surat gabungan yang isinya mengecam keras kebijakan Trump memecat para pejabat militer AS dan menyerukan Kongres AS untuk menghentikan konfirmasi apa pun terhadap pengganti-pengganti mereka.

    Surat gabungan itu ditulis oleh empat mantan Menhan yang bertugas di bawah pemerintahan Partai Demokrat, yakni William Perry, Leon Panetta, Chuck Hagel dan Lloyd Austin, serta satu mantan Menhan bernama James Mattis, pensiunan jenderal Marinir AS, yang menjabat pada periode pertama Trump tahun 2017-2019 lalu.

    Keempat mantan Menhan AS di bawah pemerintahan Partai Demokrat itu menjabat pada era Presiden Bill Clinton, Barack Obama dan Joe Biden.

    Dalam suratnya, kelima mantan Menhan itu menuduh Trump berusaha menjadikan militer AS yang apolitis — tidak berminat pada politik — sebagai instrumen politik partisan.

    Mereka juga menuduh menggunakan pemecatan, yang juga dilakukan terhadap para pengacara tingkat tinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, untuk “menghilangkan batasan hukum terhadap kekuasaan presiden”.

    “Tindakan Presiden Trump melemahkan kekuatan para relawan kita dan melemahkan keamanan nasional kita,” sebut kelima mantan Menhan AS itu dalam suratnya.

    Trump pekan lalu mengumumkan pemecatan Jenderal Angkatan Udara Charles “CQ” Brown sebagai Kepala Staf Gabungan AS. Brown sebelumnya mencetak sejarah sebagai perwira kulit hitam kedua yang memegang jabatan tinggi itu di AS. Dia baru menjalani setengah masa jabatan empat tahunnya.

    Sejumlah pejabat tinggi militer AS lainnya juga dipecat, salah satunya Laksamana Lisa Franchetti dari jabatan Panglima Angkatan Laut AS. Franchetti menjadi perwira wanita pertama yang memimpin cabang militer tersebut di AS.

    “Pemecatan oleh Trump itu menimbulkan pertanyaan meresahkan tentang keinginan pemerintah untuk mempolitisasi militer. Kami, seperti banyak warga Amerika — termasuk banyak tentara — menyimpulkan bahwa para pemimpin ini dipecat semata-mata karena alasan partisan,” imbuh surat tersebut.

    Gedung Putih belum mengomentari surat kelima mantan Menhan AS tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 5 Negara Arab Sempat Jadi Musuh, tapi Pilih Berdamai dengan Israel

    5 Negara Arab Sempat Jadi Musuh, tapi Pilih Berdamai dengan Israel

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negara-negara Arab telah pecah suara sejak serangan Israel ke wilayah Palestina, yakni Jalur Gaza hingga Tepi Barat (West Bank) pada tahun lalu, hingga beberapa wilayah di Lebanon.

    Hal ini terjadi lantaran ada beberapa negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar negara Arab yang dahulunya menjadi musuh, diketahui mulai berdamai dan memperbaiki hubungan dengan Israel.

    Alasan damai tersebut beragam, mulai dari keamanan negara dan perbatasan hingga kerjasama di berbagai sektor yang dirasa menguntungkan kedua belah pihak.

    Berikut daftar negara yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel.

    1. Bahrain

    Hubungan Israel dan Bahrain dimulai dengan permusuhan. Setelah merdeka pada tahun 1971, Manamah ikut andil dalam boikot yang dilakukan Liga Arab untuk Israel.

    Namun Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020. Bahkan negara ini menumpas pemberontakan pro-demokrasi yang cukup besar oleh komunitas Syiahnya pada tahun 2011.

    Perdagangan dengan Bahrain mencapai US$8,5 juta dalam periode tujuh bulan yang sama. Israel membuka kedutaan besarnya di Bahrain pada tanggal 4 September dan perjanjian antara Israel dan bank sentral Bahrain mengenai fintech ditandatangani beberapa hari kemudian.

    2. Maroko

    Pada 10 Desember 2020, dengan bantuan AS, Israel dan Maroko sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan penuh.

    Perdagangan bilateral Israel-Maroko juga meningkat selama beberapa tahun terakhir, dengan Israel mengumumkan tahun lalu bahwa mereka ingin menargetkan volume perdagangan tahunan sebesar US$500 juta dengan Maroko.

    Pemerintah Israel juga telah mempertimbangkan untuk mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat yang disengketakan, yang diklaim Maroko.

    3. Mesir

    Pada tahun 1979, Presiden Mesir Anwar Sadat menandatangani perjanjian damai dengan Israel yang telah dinegosiasikan selama pertemuan puncak Presiden Jimmy Carter di Camp David tahun sebelumnya.

    Menurut perjanjian tersebut, Israel akan menyerahkan Semenanjung Sinai kepada Mesir sebagai imbalan atas pengakuan penuh Mesir terhadap negara Yahudi tersebut dan pembentukan hubungan diplomatik penuh.

    Perjanjian dilakukan meski Mesir memiliki riwayat permusuhan dengan dengan Israel. Di masa lalu, egara ini sempat terlibat dalam empat edisi perang melawan Israel, yakni Perang Arab-Israel (1948), Krisis Suez (1956), dan Perang Enam Hari (1967), serta Perang Yom Kippur (1973).

    4. Uni Emirat Arab (UEA)

    Pada 15 September 2020, Presiden AS Donald Trump bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian Perjanjian Abraham dengan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani dan Menteri Luar Negeri Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

    UEA menjadi negara Arab ketiga, setelah Mesir (1979) dan Yordania (1994), yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, mengakhiri periode 25 tahun tanpa hubungan semacam itu.

    5. Yordania

    Pada 26 Oktober 1994, Raja Hussein dari Yordania dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin secara resmi meneguhkan perdamaian dalam sebuah upacara yang disaksikan oleh Presiden AS saat itu, Bill Clinton.

    Upacara ini berlangsung setahun setelah Perjanjian Damai Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

    Sebelumnya Yordania sempat memiliki kebijakan anti-Zionis dan menentang pendirian negara Israel. Negara ini juga beberapa kali masuk koalisi negara Arab, termasuk dalam Perang Enam Hari di tahun 1967.

    (luc/luc)

  • Megawati minta BMKG belajar dari kebakaran di Los Angeles

    Megawati minta BMKG belajar dari kebakaran di Los Angeles

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta Pemerintah termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar mencermati perubahan iklim termasuk pelajaran dari musibah kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini.

    Hal ini disampaikan Megawati usai berbicara dengan dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat break World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan, Roma, Italia, Senin.

    “Tadi saya berbicara dan bertanya kepada Beliau mengenai penyebab kebakaran besar di Los Angeles baru-baru ini,” kata Megawati dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Apalagi kata Megawati, Al Gore menjelaskan kebakaran besar yang baru terjadi di Los Angeles akibat kekeringan dan ada masalah dalam sistem air untuk pemadaman kebakaran, sehingga kebakaran dan dampaknya sangat meluas.

    “Saya akan memberi tahu Anda apa yang para ilmuwan katakan kepada saya. Panas yang terperangkap dalam sistem mengganggu siklus air. Mereka mengalami sesuatu yang disebut hydroclimate whiplash,” ujar Al Gore.

    Ia menyebut Los Angeles mengalami dua musim dingin yang sangat basah berturut-turut yang meningkatkan pertumbuhan vegetasi dan pada bulan Maret lalu hujan berhenti.

    “Dan mereka mengalami kekeringan selama sepuluh bulan. Semua tumbuhan yang tumbuh di luar kendali mengering dan menjadi bahan bakar api,” lanjut Al Gore.

    Mantan wapresnya Bill Clinton ini pun menguraikan panjang lebar soal kekeringan panjang yang terjadi dan memantik kebakaran itu termasuk soal angin yang berasal dari pegunungan dengan kecepatan tinggi.

    Megawati mengatakan hal seperti ini harus dipelajari dan diantisipasi sehingga musibah serupa tidak terjadi di Indonesia.

    Saat menjadi panelis di World Leaders Summit on Children’s Rights pun hari ini, Megawati menyinggung soal perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan bumi, terutama kalangan anak-anak.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Momen Mantan Wapres AS Al Gore Berbincang dengan Megawati di Vatikan

    Momen Mantan Wapres AS Al Gore Berbincang dengan Megawati di Vatikan

    loading…

    Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore menyalami Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat menghadiri jamuan makan World Leaders Summit on Childrens Rights di Vatikan, Minggu (2/2/2025) malam waktu setempat. FOTO/IST

    JAKARTA – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berbincang akrab dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat menghadiri jamuan makan World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan, Minggu (2/2/2025) malam waktu setempat. Momen itu terjadi saat Al Gore menghampiri puteri Megawati yang juga Ketua DPR Puan Maharani yang tengah menemani ibunya.

    “Hello, I’m Al Gore,” kata mantan Wapres Amerika Serikat itu sambil menyalami Puan dalam keterangan tertulis, Senin (3/2/2025).

    Sambil tersenyum, Puan langsung mengulurkan tangan menyambut salaman dari Al Gore. Ia langsung memberitahu kedatangan Al Gore itu ke Megawati. Lantas, Al Gore turut menyapa Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

    “Hai saya sudah beberapa kali ketemu Anda,” kata Megawati sambil menyalami Al Gore, penerima penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2007 atas upayanya untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi tentang tantangan iklim.

    Mantan wakil presiden Bill Clinton tersebut tersenyum dan berbincang ringan dengan Megawati. Puan pun terlihat senyum menyaksikan momen tersebut.

    Mereka duduk satu meja dan santap malam bersama antara panelis dan pihak tuan rumah Vatikan yang diwakili Menteri Luar Negeri, Kardinal Pietro Parolin.

    Kardinal Pietro tiba paling akhir dan dia pun langsung bercakap hangat bersama Megawati dan Puan. Ketiganya tampak sesekali tertawa.

    Untuk diketahui, Megawati dan Al Gore menjadi panelis pada World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan, Senin (3/2/2025) waktu setempat. Panitia secara bergilir memanggil para pemimpin dunia yang hadir saat jamuan makan untuk memberikan wawancara singkat ke tim dokumentasi World Leaders Summit on Children’s Rights.

    Dalam kesempatan ini, Megawati didampingi puteranya M. Rizki Pratama dan puterinya yang juga Ketua DPR Puan Maharani, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bintang Puspayoga. Selain itu, ikut mendampingi Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie, Wakil Kepala BPIP Rima Agristina, dan Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi.

    (abd)