Tag: Bernard Arnault

  • Sempat Was-was Perang, Bos Louis Vuitton Lega Barangnya Masih Laku

    Sempat Was-was Perang, Bos Louis Vuitton Lega Barangnya Masih Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – LVMH telah melaporkan hasil penjualan sepanjang tahun 2024 lalu. Perusahaan barang mewah terbesar di dunia ini mencatat hasil penjualan lebih baik dari perkiraan, meski ada banyaknya gejolak di dunia.

    “Pada tahun 2024, di tengah lingkungan yang tidak pasti, LVMH menunjukkan ketahanan yang kuat,” kata Bernard Arnault, ketua dan CEO LVMH, dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNBC International, Rabu (29/1/2025).

    “Kemampuan untuk menghadapi badai di masa yang sangat bergejolak ini – yang telah diilustrasikan dalam banyak kesempatan sepanjang sejarah Grup kami – merupakan bukti lain dari kekuatan dan relevansi strategi kami,” tambahnya.

    Dalam pernyataan tersebut, Arnault menambahkan bahwa, meskipun ketidakpastian geopolitik dan ekonomi makro yang sedang berlangsung, prospek grup untuk tahun 2025 “dimulai dengan baik.”

    Raksasa barang mewah Prancis, yang dipandang sebagai penentu arah bagi industri mewah di dunia, telah menghadapi tekanan signifikan selama beberapa tahun terakhir di tengah penurunan penjualan di China dan hambatan ekonomi makro yang meluas.

    LVMH, pemilik merek termasuk Louis Vuitton, Moët & Chandon dan Hennessy, telah membukukan pendapatan sebesar 84,68 miliar euro atau sekitar Rp1.431 triliun untuk tahun 2024, dibandingkan dengan 84,38 miliar euro (Rp1.426 triliun) yang diperkirakan oleh analis LSEG.

    Menurut LVMH, angka setahun penuh setara dengan pertumbuhan organik sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Penjualan juga naik lebih dari yang diharapkan pada kuartal keempat hingga Desember, setelah turun untuk pertama kalinya sejak pandemi dalam tiga bulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut dipimpin oleh konsumen di Eropa, AS dan Jepang, sementara grup tersebut mengutip pelemahan yang berkelanjutan di wilayah Asia yang lebih luas.

    Hasil tersebut didorong oleh kinerja yang sangat solid dalam unit ritel selektifnya, yang meliputi Sephora, serta parfum dan kosmetik. Namun, segmen fesyen dan barang-barang kulit yang penting dari grup tersebut, serta segmen anggur dan minuman beralkohol, terus tertinggal.

    Berbicara selama presentasi tak lama setelah peluncuran, Arnault mencatat penurunan substansial dalam penjualan cognac dan minuman beralkohol perusahaan. Meski begitu, ia mengharapkan pemulihan dalam waktu dua tahun saat tim baru mengambil alih.

    Saham LVMH saat ini naik sekitar 18% tahun ini, setelah turun lebih dari 13% pada tahun 2024. Awal bulan ini, grup tersebut melampaui raksasa farmasi Denmark Novo Nordisk untuk mendapatkan kembali gelar perusahaan paling berharga di Eropa.

    (tfa/mij)

  • CEO LVMH Bernard Arnault Kalahkan Larry Ellison sebagai Orang Terkaya ke-4 di Dunia – Page 3

    CEO LVMH Bernard Arnault Kalahkan Larry Ellison sebagai Orang Terkaya ke-4 di Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pendiri sekaligus CEO LVMH, Bernard Arnault, menjadi salah satu orang yang kekayaannya tumbuh paling pesat pada 2025.

    Sejauh ini, Arnault berhasil menambah hampir USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,36 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.365) setiap hari. Bahkan, ia telah mengungguli tokoh antara lain Elon Musk dan Mark Zuckerberg dalam hal pertumbuhan kekayaan tahun ini.

    Pada Kamis, Arnault mendapatkan tambahan USD 15 miliar atau sekitar Rp 245,47 triliun hanya dalam satu hari, menjadikannya orang terkaya keempat di dunia dengan total kekayaan sekitar USD 190 miliar atau sekitar Rp 3.109 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index. Kekayaan Arnault melonjak setelah saham LVMH, perusahaan barang mewah yang ia pimpin, naik 9%.

    Melansir Business Insider, Minggu (19/1/2025), saham LVMH melonjak setelah perusahaan barang mewah saingannya, Richemont, melaporkan lonjakan penjualan kuartalan sebesar 20% di berbagai pasar antara lain  Eropa, Amerika, Jepang, Timur Tengah, dan Afrika.

    Ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk mewah di tengah pemulihan ekonomi setelah pandemi. Arnault, yang memiliki sekitar 48% saham di LVMH, mendapatkan keuntungan besar dari lonjakan saham ini. LVMH sendiri menaungi sekitar 75 merek terkenal, termasuk Tiffany & Co, Dom Pérignon, dan Sephora.

    Meskipun demikian, kekayaan Arnault sempat terpukul pada akhir 2024. Ia kehilangan lebih dari USD 50 miliar akibat penurunan harga saham LVMH. Saat ini, kekayaannya masih lebih kecil dibanding Elon Musk, yang memimpin daftar orang terkaya dunia dengan kekayaan mencapai USD 439 miliar.

    Selain Arnault, tokoh lain seperti Changpeng Zhao, pendiri Binance, juga mencatat pertumbuhan kekayaan besar, yaitu hampir USD 12 miliar pada tahun ini. Di sisi lain, Elon Musk dan Mark Zuckerberg masing-masing menambah kekayaan mereka sekitar USD 7 miliar dan USD 9 miliar dalam dua minggu pertama 2025.

     

  • TAG Heuer Geser Rolex Sebagai Official Timekeeper Formula 1

    TAG Heuer Geser Rolex Sebagai Official Timekeeper Formula 1

    Jakarta, FORTUNE – Tag Heuer, merek jam tangan mewah asal Swiss, resmi menggantikan Rolex sebagai Official Timekeeper Formula 1. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan kontrak selama 10 tahun oleh perusahaan induknya, LVMH. Kesepakatan ini  yang menjadi tonggak baru dalam sejarah panjang kemitraan TAG Heuer dengan olahraga balap motor.

    Musim Formula 1 tahun 2025 memang belum dimulai, tetapi TAG Heuer sudah mencetak kemenangan besar melalui pencapaian ini. Dilaporkan bahwa selama musim panas lalu, TAG Heuer gencar mengupayakan posisi sebagai penjaga waktu resmi, jabatan yang sebelumnya dipegang oleh Rolex sejak 2013. Kini, setelah lebih dari dua dekade, LVMH berhasil menyelesaikan proses sponsorship ini.

    “Saya senang menyambut TAG Heuer sebagai Official Timekeeper Formula 1 saat mereka memulai babak baru dari sejarah panjang mereka di olahraga kami,” ujar Stefano Domenicali, Presiden dan CEO Formula 1, dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu (8/1).

    Stefano juga meyakini, dengan fokus mereka pada inovasi, akurasi, dan keunggulan, TAG Heuer dapat menjadi mitra yang diandalkan. “Ada kisah-kisah baru untuk masa depan saat kami merayakan ulang tahun ke-75 Formula 1,” katanya.

    TAG Heuer dan dunia balap motor

    TAG Heuer sebelumnya telah memegang peran ini dari 1992 hingga 2003, sebelum Rolex mengambil alih. Sebagai bagian dari sejarah panjangnya di dunia balap, logo TAG Heuer pertama kali muncul di mobil F1 pada 1969 dan menjadi sponsor mewah pertama tim balap pada 1971, yaitu tim legendaris Enzo Ferrari.

    Meskipun gelar timekeeper sempat dialihkan, TAG Heuer tetap aktif di dunia balap dengan menjadi sponsor utama McLaren hingga 2015 dan penjaga waktu resmi serta mitra Oracle Red Bull Racing sejak 2016.

    “Dalam olahraga yang ditentukan oleh ketahanan mental, kekuatan fisik, strategi, inovasi, dan performa, sangatlah wajar jika TAG Heuer berada di pusat Formula 1 sebagai Penjaga Waktu Resmi,” kata Antoine Pin, CEO TAG Heuer.

    LVMH, konglomerasi yang dimiliki oleh miliarder Prancis Bernard Arnault, semakin memperluas jejaknya di dunia olahraga. Setelah menjadi sponsor Olimpiade Paris 2024, LVMH memastikan kontribusi signifikan melalui merek-merek andalannya, seperti Chaumet yang mendesain medali, Louis Vuitton yang menangani kotak obor, dan Berluti yang merancang seragam atlet.

    Dengan kontrak baru ini, kehadiran merek-merek LVMH di sirkuit Formula 1 akan semakin terlihat, termasuk Moët & Chandon yang ditunjuk sebagai pemasok sampanye resmi untuk musim 2025.

  • Tambah Kaya! Mark Zuckerberg Kini Jadi Manusia Rp 3.178 Triliun

    Tambah Kaya! Mark Zuckerberg Kini Jadi Manusia Rp 3.178 Triliun

    Jakarta

    CEO Meta, Mark Zuckerberg, kini tambah kaya. Hartanya naik ribuan triliun dalam waktu singkat. Hal tersebut membuat Mark Zuckerberg jadi orang terkaya nomor dua di dunia, menyalip Jeff Bezos.

    Melansir Business Insider, Jumat (4/10/2024), harta kekayaan Zuckerberg mengalami kenaikan hingga US$ 78 miliar atau setara dengan Rp 1.203 triliun (kurs 15.430) tahun ini. Kini total harta kekayaannya senilai Rp 3.178 triliun.

    Diketahui, Mark Zuckerberg berhasil menduduki posisi orang terkaya kedua di dunia setelah saham Meta mencapai rekor tertinggi pada Kamis kemarin. Hasil ini membuat dirinya naik menggeser Jeff Bezos dengan selisih Rp 16,9 triliun.

    Mark Zuckerberg kini hanya berada di bawah CEO Tesla Elon Musk dalam daftar orang terkaya di dunia versi Bloomberg. Sang maestro media sosial ini memulai tahun ini di peringkat keenam, namun telah menyalip Bernard Arnault dari LVMH dan Larry Ellison dari Oracle, serta Bezos.

    Memang benar bahwa Meta, Tesla, dan Amazon diperdagangkan dengan cara yang sama karena ketiganya adalah saham-saham teknologi berkapitalisasi besar, yang berarti kekayaan Zuckerberg, Musk, dan Bezos cenderung naik dan turun secara bersamaan.

    Saham meta yang melonjak sekitar 68% sepanjang tahun ini membuat harta kekayaan bersih Zuckerberg telah meningkat lebih dari empat kali lipat.

    Zuckerberg juga bisa naik ke puncak jika Musk memberikan sumbangan filantropi dalam jumlah besar. Lagipula, satu-satunya alasan mengapa Warren Buffett tidak menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih lebih dari Rp4.269 triliun karena dia menyumbangkan lebih dari setengah saham Berkshire Hathaway-nya.

    (fdl/fdl)