Tag: Bayu Nugroho

  • MAN 3 Jombang Juara Kanjuruhan Drumcorps Symphony Kodim 0818

    MAN 3 Jombang Juara Kanjuruhan Drumcorps Symphony Kodim 0818

    Malang (beritajatim.com) — Panggung inspirasi dan prestasi ditutup dengan manis oleh Komandan Kodim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho.

    Letkol Bayu menyerahkan langsung piala, piagam penghargaan, dan uang pembinaan kepada para pemenang kejuaraan bergengsi Piala Bergilir Kanjuruhan Drumcorps Symphony 2025.

    Momen ini menjadi puncak perayaan atas kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah seluruh peserta.

    Letkol Bayu menegaskan, penyerahan hadiah yang berlangsung penuh kekeluargaan ini menjadi bentuk komitmen Kodim 0818 dalam mendukung pengembangan bakat generasi muda, khususnya di bidang seni drumband dan marching band.

    Sorotan utama jatuh pada kategori Playpass Brass tingkat SMA. Predikat Juara Umum berhasil diraih oleh perwakilan dari luar daerah, yakni MAN 3 Jombang. Prestasi ini membuktikan semangat kompetisi yang diselenggarakan Kodim 0818 mampu menjaring talenta terbaik dari seluruh Jawa Timur.

    “Selamat kepada seluruh pemenang, khususnya kepada tim drumband dari MAN 3 Jombang atas pencapaian luar biasa sebagai Juara Umum Playpass Brass tingkat SMA. Ini adalah bukti bahwa disiplin dan latihan keras yang kalian jalani telah membuahkan hasil. Kami berharap, uang pembinaan ini dapat memacu semangat dan mendukung perkembangan unit drumband kalian agar terus berkarya dan berprestasi,” ujar Letkol Czi Bayu Nugroho saat menyerahkan hadiah.

    “Tidak sampai di sini saja, masih ada kompetisi lagi yang digelar, yakni Kejuaraan Drumband kategori Konser yang akan diselenggarakan di GOR Kanjuruhan besok,” tambah Letkol Bayu.

    Selain kategori utama, Dandim juga memberikan penghargaan kepada para pemenang Playpass Non-Brass dari berbagai jenjang pendidikan. Setiap piala menjadi simbol apresiasi atas setiap tetes keringat, irama, dan gerakan yang ditampilkan peserta.

    Melalui gelaran ini, Kodim 0818/Malang-Batu bukan hanya sukses menghadirkan kompetisi, tetapi juga menghidupkan kembali minat pelajar dan masyarakat terhadap seni musik barisan yang sarat nilai disiplin, kekompakan, dan kepemimpinan. (yog/kun)

  • Kodim 0818 Gelar Piala Bergilir Kanjuruhan Drumcorps Symphony

    Kodim 0818 Gelar Piala Bergilir Kanjuruhan Drumcorps Symphony

    Malang (beritajatim.com) — Gelora semangat dan irama merdu kembali menggema di Makodim 0818/Malang-Batu. Kodim 0818/Malang-Batu kembali sukses menggelar ajang kompetisi musik yang paling ditunggu, yakni Piala Bergilir Kanjuruhan Drumcorps Symphony 2025.

    Kegiatan bergengsi ini menjadi wadah aktualisasi bagi talenta muda di bidang drumband dan marching band. Lomba tahunan ini menghadirkan dua kategori utama, yaitu Playpass (non brass/brass) dan Konser, dengan peserta dari berbagai jenjang: TK, SD, SMP, SMA, hingga umum pada tahun 2025.

    Inisiatif humanis ini tidak hanya bertujuan mencari juara, tetapi juga menumbuhkan disiplin, kerja sama, dan kepercayaan diri generasi muda melalui seni musik.
    Sabtu (01/11/2025).

    Kegiatan ini merupakan sinergi antara Kodim 0818/Malang-Batu, Persatuan Drumband Indonesia (PDBI), Komunitas Drumband Symphony (KDS) Malang Raya, serta berbagai instansi lainnya.

    Sinergi tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam memajukan dan melestarikan seni drumband di Malang Raya dan sekitarnya.

    Acara dibuka secara resmi oleh Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, di Markas Kodim yang dipadati peserta dan pendukung. Dalam sambutannya, Letkol Bayu mengapresiasi besarnya antusiasme peserta.

    “Daya tarik peserta luar daerah yang ambil bagian dalam kompetisi ini tidak hanya berasal dari sekolah-sekolah di Malang Raya, tetapi juga menarik minat kontingen dari luar daerah,” ungkap Letkol Bayu.

    Peserta dari Jombang dan Pasuruan turut hadir, menegaskan pamor Kanjuruhan Drumcorps Symphony sebagai ajang bergengsi.

    Puncak kemeriahan ditandai dengan seremoni pemberangkatan peserta kategori Playpass oleh Dandim 0818 bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Malang dan Kota Batu, dari titik start Makodim hingga finis di halaman Stadion Kanjuruhan Malang.

    Barisan seragam dengan langkah kompak dan irama yang selaras menjadi pemandangan memukau, menandai dimulainya perjuangan memperebutkan piala bergilir kehormatan. (yog/kun)

  • TMMD ke-126 Bangun Jalan di Pelosok Malang, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Akses Layak

    TMMD ke-126 Bangun Jalan di Pelosok Malang, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Akses Layak

    Malang (beritajatim.com) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi masyarakat Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Melalui sinergi antara Pemerintah Kabupaten Malang dan TNI, pembangunan infrastruktur pedesaan kembali mendapat perhatian serius dengan dimulainya pekerjaan jalan rabat beton di Dusun Krajan 2A.

    Desa Lebakharjo dikenal sebagai salah satu wilayah pelosok di bagian selatan Kabupaten Malang. Letaknya yang dikelilingi perbukitan dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan membuat akses transportasi warga cukup menantang, terutama pada musim hujan.

    Sebagian besar warga Dusun Krajan 2A berprofesi sebagai petani dan pekebun dengan hasil utama berupa padi, jagung, serta sayuran. Karena itu, keberadaan jalan yang layak menjadi faktor penting dalam mendukung kegiatan pertanian, mulai dari akses ke lahan hingga distribusi hasil panen.

    Pekerjaan rabat beton dilaksanakan di Gang 5 Dusun Krajan 2A dengan ukuran panjang 55 meter 15 sentimeter, lebar 2 meter, dan tebal 15 sentimeter. Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB, melibatkan dua anggota TNI Angkatan Udara dari Lanud Abdurrahman Saleh, salah satunya Kopda Jefri, yang turut bergotong royong bersama masyarakat setempat.

    Proyek ini merupakan pembangunan rabat beton terakhir dari empat gang yang telah direncanakan di wilayah Krajan. Sebelumnya, tiga gang lainnya telah diselesaikan melalui kerja sama antara Pemkab Malang, Kodim 0818/Malang-Batu, dan masyarakat desa. Dengan selesainya proyek di Gang 5 ini, seluruh jalur utama di lingkungan Dusun Krajan 2A kini telah memiliki akses jalan yang layak dan kokoh.

    Program TMMD ke-126 ini menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat dalam mempercepat pembangunan di daerah, terutama di kawasan pedesaan yang masih membutuhkan peningkatan infrastruktur. Melalui kegiatan ini, TNI tidak hanya berperan dalam bidang pertahanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam upaya pemerintah daerah mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

    Komandan Kodim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, menegaskan bahwa TMMD bukan hanya kegiatan pembangunan fisik, melainkan juga sarana memperkuat semangat kebersamaan.

    “TMMD adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Melalui kerja sama dan gotong royong, kita ingin menunjukkan bahwa pembangunan desa dapat terwujud lebih cepat bila semua pihak bersinergi,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).

    Warga Dusun Krajan 2A menyambut antusias penyelesaian pembangunan jalan tersebut. Selama ini, kondisi jalan yang rusak dan licin sering menyulitkan petani mengangkut hasil panen ke pasar atau gudang penyimpanan. Dengan adanya jalan rabat beton yang lebih kuat dan kokoh, warga berharap biaya transportasi menurun, waktu tempuh lebih efisien, dan aktivitas ekonomi desa semakin meningkat.

    Pelaksanaan TMMD ke-126 di Desa Lebakharjo menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Kabupaten Malang dan TNI dalam membangun desa dari pinggiran. Melalui sinergi ini, diharapkan tercipta pemerataan pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Malang. [yog/ian]

  • Pipanisasi Lebakharjo Capai 80 Persen, Wujudkan Air Bersih Bagi Warga Desa

    Pipanisasi Lebakharjo Capai 80 Persen, Wujudkan Air Bersih Bagi Warga Desa

    Malang (beritajatim.com) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, terus menunjukkan hasil nyata. Salah satu sasaran fisik yang kini hampir rampung adalah pembangunan saluran Pipanisasi di Dusun Sukomaju B, dengan progres mencapai 80 persen.

    ‎Kusnanto (55), Ketua Himpunan Penduduk Pemakaian Air Minum (Hipam) Lebakharjo, mengungkapkan rasa syukurnya atas pembangunan pipanisasi tersebut.

    ‎Menurutnya, keberadaan pipanisasi ini sangat penting bagi masyarakat dalam hal kebutuhan air bersih. “Alhamdulillah, pekerjaan pipanisasi ini sudah hampir selesai. Jika sudah rampung, kebutuhan air bersih yang ditunggu 7 tahun lamanya, akan menjadi harapan baru buat warga,” ujar Kusnanto, Rabu (22/10/2025).

    Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.


    ‎Ia juga menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya membawa manfaat secara fisik, tetapi juga menumbuhkan kembali semangat gotong royong antara warga dan anggota TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD. Setiap hari, warga ikut membantu pengangkutan pipa, penggalian tanah, hingga menyiapkan bahan lainnya.

    ‎“Saya lihat TMMD ini juga membangun kebersamaan. Kami senang bisa bekerja bersama bapak-bapak TNI,” tambah Kusnanto dengan senyum bangga.

    ‎Terpisah, Dan Satgas TMmD 126 Lebakharjo, Letkol Czi Bayu Nugroho mengaku bangga atas pencapaian tersebut.

    “Pembangunan pipanisasi program Kasad TNI untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, soal air bersih. Kami ingin hasil TMMD benar-benar dirasakan langsung warga dari ‎Program TMMD ke-126 di Lebakharjo,” kata Dandim 0818 Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho.


    ‎Pipanisasi nantinya, diharapkan mampu mengatasi permasalahan soal air bersih yang menjadi kebutuhan dasar hidup bagi warga, serta memperlancar aktivitas warga di Desa Lebakharjo. (yog/but)

  • Haru Bahagia Warnai Tasyakuran Warga Lebakharjo Usai Jalan Desa Teraspal

    Haru Bahagia Warnai Tasyakuran Warga Lebakharjo Usai Jalan Desa Teraspal

    Malang (beritajatim.com) – ‎Suasana hangat dan penuh haru menyelimuti Dusun Krajan, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025) disaat puluhan warga bersama anggota Satgas TMMD ke-126 Kodim 0818/Malang-Batu, menggelar tasyakuran sederhana menandai selesainya pengaspalan jalan sepanjang 500 meter.

    ‎Acara tasyakuran ini diwarnai dengan kebersamaan yang tulus. Di bawah aspal, warga duduk berdampingan dengan para prajurit TNI, menikmati hidangan hasil gotong royong ibu-ibu warga setempat.

    ‎Pria tua dan muda turut serta membawa masakan untuk dihidangkan. Sementara para tokoh masyarakat menyampaikan rasa syukur atas perubahan nyata di desanya.

    ‎Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, yang juga bertindak sebagai Dansatgas TMMD 126 Lebakharjo, menyampaikan bahwa tasyakuran ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata semangat gotong royong dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat.

    ‎“Tasyakuran ini menjadi bukti bahwa kekuatan kebersamaan bisa mewujudkan sesuatu yang besar. Jalan ini bukan hanya hasil kerja fisik, tapi hasil dari persatuan hati dan semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat,” kata Letkol Bayu.

    ‎Jalan sepanjang 500 meter tersebut, sambung Bayu, menjadi akses vital bagi warga Dusun Krajan. Sebelumnya, jalan ini sering becek dan sulit dilalui kendaraan, terutama saat musim hujan.

    Namun kini, warga bisa lebih mudah mengangkut hasil panen, mengantar anak ke sekolah, dan beraktivitas tanpa hambatan.

    ‎Salah satu warga bernama Santi tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia mengatakan, sejak puluhan tahun tinggal di Lebakharjo, baru kali ini jalan menuju kebun dan rumah warga terasa semulus ini.

    ‎“Kalau dulu motor sering selip kalau habis hujan, sekarang alhamdulillah lancar. Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan semua yang membantu,” ucap Santi.

    ‎Kehadiran TMMD 126 di Lebakharjo telah membawa warna baru bagi kehidupan masyarakat. Tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mempererat tali silaturahmi, menumbuhkan semangat gotong royong, serta menanamkan nilai kebersamaan antara rakyat dan prajurit.

    ‎Tasyakuran pun ditutup dengan doa bersama, memohon agar jalan yang baru diaspal ini membawa manfaat dan keberkahan bagi seluruh warga. Di penghujung acara, tawa dan canda antara prajurit dan warga menjadi simbol sederhana bahwa pembangunan sejati bukan hanya tentang fisik, tetapi tentang hati yang menyatu dalam semangat membangun negeri. (yog/ian)

  • Dansatgas TMMD 126 Letkol Bayu Rajut Kebersamaan Bareng Warga Ampelgading Malang

    Dansatgas TMMD 126 Letkol Bayu Rajut Kebersamaan Bareng Warga Ampelgading Malang

    ‎Malang (beritajatim.com) – Suasana malam di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jumat (10/10/2025) terasa hangat dan penuh keakraban.

    Hal itu terlihat saat tawa canda Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, bersama warga duduk bersama di pos siskamling atau sistem keamanan lingkungan di Desa Lebakharjo.

    Letkol Bayu yang juga Komandan Satgas ‎TMMD 126, tak canggung duduk bercengkrama bersama tokoh masyarakat, pemuda, warga, serta elemen aparatur pemerintah Desa di pos siskamling.

    ‎Kegiatan ini tak hanya sekadar ronda malam. Di pos siskamling, seluruh elemen masyarakat bercengkrama dan saling bertukar cerita, membangun kedekatan antara TNI dan masyarakat. Setelah itu, rombongan melakukan patroli keliling dari Dusun Krajan 1 B hingga Dusun Sukomaju A guna memastikan keamanan wilayah tetap terjaga.

    ‎Sebanyak 40 personel terlibat dalam kegiatan ini, terdiri dari Banser, Linmas, anggota Satgas TMMD 126 Lebakharjo, Buntal Korem 083/Bdj, tokoh pemuda, serta warga setempat.

    ‎Tokoh masyarakat Lebakharjo, Suharwanto, menyampaikan rasa bangganya atas kebersamaan yang terjalin. Pihaknya mengaku kehadiran TNI di desa Lebakharjo menambah kesan mendalam terhadap citra positif TNI.

    ‎“Kami sangat senang TNI hadir langsung bersama warga. Ini bukan sekadar menjaga keamanan, tapi membangun rasa kebersamaan dan kepedulian antarwarga,” kata Suharwanto, Sabtu (11/10/2025).

    ‎Ditempat yang sama, Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, menegaskan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat, khususnya TMMD 126 Lebakharjo, bukan hanya saat pembangunan fisik saja.

    ‎“Kami ingin terus hadir dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Siskamling ini juga melaksanakan instruksi Presiden RI dan bukan sekadar ronda, tetapi bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat,” kata Letkol Bayu Nugroho.

    ‎Kegiatan siskamling gabungan ini diharapkan menjadi contoh sinergi antara aparat keamanan, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan guyub rukun. Kebersamaan seperti inilah yang menjadi kekuatan desa dalam menjaga ketertiban dan persatuan. (yog/ted)

  • Lebakharjo, Desa Tua di Malang yang Mendunia dan Kini Jadi Lokasi TMMD 126

    Lebakharjo, Desa Tua di Malang yang Mendunia dan Kini Jadi Lokasi TMMD 126

    Malang (beritajatim.com) – Desa Lebakharjo adalah sebuah desa terpencil yang terletak di wilayah Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

    Desa tersebut, berjarak lebih dari 2 jam perjalanan darat dari ibukota Kabupaten Malang di Kepanjen. Lebakharjo, pernah menjadi pusat perkemahan tingkat dunia. Atau Community Development Camp (Comdeca) pada tahun 1993 silam. Ketika itu, Presiden Repubilik Indonesia ke 2 HM Soeharto, hadir langsung di desa terpencil yang dulunya kawasan hutan belantara Malang bagian selatan.

    Dalam literatur sejarahnya, Desa Lebakharjo awalnya di persiapkan sebagai lahan pertanian oleh sang pembabat alas pertama yang bernama Soleh. Padahal, kawasan tersebut saat itu masih berupa hutan belantara.

    Soleh berhasil menyulap hutan tersebut menjadi lahan untuk bercocok tanam. Lahan itu kemudian tertanami jagung dan ubi-ubian.

    Karena hasil panen dari lahan pertanian melimpah-ruah, Soleh dan kelompoknya mendiami kawasan tersebut. Hal itu pula yang kemudian menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk datang dan ikut mendirikan rumah-rumah sederhana. Seiring waktu, tempat tersebut berubah menjadi sebuah perkampungan.

    Setelah banyak pendatang, kisaran tahun 1922 terdapat lahan baru yang lebih terbuka. Mereka menyebutnya lahan Tengon. Karena tempat itu banyak ditemukan hewan sejenis kutu, yang dalam Bahasa Jawa terkenal dengan nama ‘tengu’. Pada tahun 1923, datang pula warga dari Sekarlindu, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang bagian selatan yang juga turut membuka lahan.

    Sebelum resmi menjadi desa sendiri, Lebakharjo dulunya masuk wilayah Dukuh Sumbertangkil. Banyaknya penduduk yang datang ke sana, maka berdirilah Desa Lebakharjo. Peresmian desa itu dilakukan langsung oleh pemerintah kolonial Belanda pada tanggal 20 Agustus 1924 ketika itu. Soleh, kemudian terpilih sebagai Kepala Desa Lebakharjo pertama.

    Meski berada cukup jauh dari pusat ibukota Kabupaten Malang, Desa Lebakharjo pernah dinobatkan sebagai Desa Pramuka tingkat Dunia. Berawal dari Lebakharjo menjadi tuan rumah Perkemahan Wirakarya tingkat Asia Pacific atau PW Aspac pada tahun 1978. Para peserta perkemahan dari berbagai negara saat itu, menetap 3 bulan di Lebakharjo.

    Seusai gelaran itu, di Tahun 1993, Desa Lebakharjo kembali mendunia. Mendiang Presiden Republik Indonesia ke-2 HM Soeharto, membuka langsung kegiatan sejenis bernama Community Development Camp (Comdeca) tingkat Dunia. Perkemahan tingkat Dunia di Lebakharjo saat itu, menjadi ruh bagi penduduk disana akan arti pentingnya menumbuhkan jiwa jiwa kepanduan.

    Atribut Dasa Dharma Pramuka dan Trisatya, tidak hanya terpasang pada bagian depan rumah warganya. Namun tumbuh dalam nafas dan jiwa warga Desa Lebakharjo yang terkenal setia kawan, cinta lingkungan, dan memiliki semangat gotong royong nan tinggi.

    Tak salah jika hari ini, Desa Lebakharjo, menjadi pusat program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke 126 Tahun 2025. Program TMMD, digagas langsung Markas Besar TNI Angkatan Darat. Komandan Satuan Tugas TMMD di Lebakharjo, dikendalikan oleh Dandim 0818 Malang-Batu Letkol CZI Bayu Nugroho.

    Desa Tertua di Malang yang Rawan Bencana Banjir :
    Menjadi program TMMD ke-126 tahun ini, Kepala Desa Lebakharjo Sumarno mengaku senang. “Alhamdulillah desa kami masuk program TMMD 126, karena sejauh ini butuh banyak pembangunan infrastruktur guna meningkatkan potensi perekonomian masyarakat dari sektor pertanian,” tegas Sumarno, Kamis (9/10/2025) saat berbincang dengan beritajatim.com.

    Sumarno bangga dengan Lebakharjo. Desa yang sudah mendunia sejak jadi bumi Perkemahan Dunia hingga terkenal jadi Bumi Pramuka. “Tahun 1993 Presiden Suharto pernah ke Lebakharjo. Saat itu saya baru saja pindah dari Lumajang ke Lebakharjo. Kalau kegiatan tingkat Nasional banyak sekali kegiatan digelar di Lebakharjo mas. Pramuka Nasional tahun 2018 dulu juga digelar disini,” tuturnya.

    Sumarno bilang, dulunya Lebakharjo memang hutan belantara yang memiliki 6 sungai besar. Satu sungai bahkan hulunya langsung dari Gunung Semeru, yakni sungai Kalimanjing namanya. Sehingga, Desa Lebakharjo juga menjadi daerah rawan terjadinya bencana banjir. “Ada 6 sungai besar di desa kami. 5 sungai itu berasal dari hutan dan satu dari aliran gunung Semeru. Tahun 2022 lalu banjir besar terjadi hingga menggenangi 642 rumah warga kami,” bebernya.

    Kata Sumarno, sungai glidik dan sungai Kalimanjing, hulunya berada di Gunung Semeru. Jika hujan deras dikawasan Semeru, membawa gelontoran banjir lahar dingin dan bertemu dengan aliran sungai kedungondo dan sungai Kalisat dikawasan hutan Lebakharjo.

    Selain sungai Kalisat dan kedungondo, sungai dari hutan seperti sungai sengkaringan, kondangkutuk, sungai antrokan juga membelah Desa Lebakharjo. Menjadikan kawasan berpenduduk 7.800 jiwa lebih ini, rawan bencana banjir.

    “Desa kami cukup rawan banjir. Karena memang dialiri banyak sungai. Bahkan jika aliran lahar dingin Semeru bertemu sungai di desa kami, selalu meluap. Ini yang kami usulkan pada pak Dandim, pak Bupati Malang, pak Danrem agar ada upaya penyudetan sungai. Nanti akan disampaikan ke Gubernur Jatim. Karena penyudetan sungai ini kalau tidak dilakukan tingkat Propinsi kami rasa tidak maksimal. Karena potensi pengerjaannya besar,” tegasnya.

    Dari 378 desa se Kabupaten Malang, Desa Lebakharjo adalah satu satunya Desa yang berusia cukup tua. “Desa ini usianya sudah 101 tahun. Ini desa tua, asli sudah berbentuk desa sejak jaman pemerintahan Belanda. Hari Jadi Desa kami yakni tanggal 20 Agustus 1920, setelah Pak Soleh sebagai Kepala Desa yang pertama ditunjuk langsung pemerintah Belanda ketika itu,” tuturnya.

    Infrastruktur yang Dibangun Dalam TMMD 126 :
    Dengan jumlah kepala keluarga (KK) mencapai 2.300, mata pencaharian utama warga Desa Lebakharjo adalah bertani. Hanya 64 orang saja yang bergelut sebagai nelayan. “Mayoritas warga kami hidup dari pertanian. Ada juga yang nelayan, hanya 64 orang saja,” ucap Sumarno, Kepala Desa Lebakharjo.

    Terdapat 6 Dusun di Desa Lebakharjo. Yakni Dusun Krajan 1B, Dusun Krajan 1A, Dusun Krajan 2B, Dusun Krajan 2A, Dusun Sukomaju A, Dusun Sukomaju B, dan Dusun Lebkasari. Dusun terakhir ini, berada di tepi kawasan Pantai Licin. Daerah pinggir Samudera Indonesia dengan pemandangan laut yang elok.

    Selama program TMMD 126 dengan waktu 1 bulan penuh, sejumlah infrastruktur pembangunan yang akan diwujudkan yakni berupa normalisasi saluran air di Dusun Lebkasari. Kemudian pipanisasi oleh Dinas Cipta Karya bersama TNI AD sepanjang 2,5 kilometer di Dusun Sukomaju B.

    Pembuatan Bronjong dari Dinas Sumber Air bersama TNI AD di Dusun Sukomaju B RT 40. Sebanyak 30 Bronjong disiapkan sebagai antisipasi terjadinya luapan sungai dan banjir.

    Pengerjaan berikutnya, sambung Sumarno, yakni pembuatan Jalan Usaha Tani dari Dinas Pertanian bersama TNI AD di Dusun Sukomaju B yang ada di RT 39. “Panjang jalan usahan Tani 315 meter dengan lebar kurang lebih sekitar 3 meter. Lalu ada rabat beton ada di beberapa titik. Juga pembuatan drainase dari Binarmarga bersama TNI AD di Dusun Krajan 1B, ada di RT 15. Panjang Drainase 240 meter,” bebernya.

    Pembangunan infrastruktur berikutnya di Desa Lebakharjo yakni perbaikan saluran irigasi di Dusun Krajan 2 yang ada di RT26. Adapun pekerjaan yang kini sudah mulai bisa dirasakan manfaatnya bagi warga dan mulai selesai adalah hotmix jalan sepanjang 415 meter.

    “Jalan hotmix desa kami sudah selesai, panjangnya 415 meter. Terimakasih pak Dandim, pak Bupati Malang, pak Danrem. Semoga seluruh pengerjaan ini berkah dan bermanfaat buat warga desa kami,” ujar Sumarno.

    Terpisah Komandan Kodim 0818/Malang-Batu Letkol Czi Bayu Nugroho sebagai Pelaksana Tugas di TMMD 126 mengungkapkan, melalui TMMD ini, kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Bayu menekankan, pentingnya kerja sama antara TNI dan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan TMMD. “Kebersamaan dan gotong royong menjadi kunci utama. Dengan semangat itu, kita bisa menyelesaikan setiap sasaran fisik tepat waktu dan hasilnya dapat langsung dirasakan warga,” tegasnya.

    Letkol Bayu bilang, bahwa TMMD ke-126 tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembinaan mental dan peningkatan wawasan masyarakat. “Kami bersama pemerintah daerah akan bekerja keras agar hasil TMMD benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga,” tuturnya.

    Program TMMD ke-126 Kodim 0818/Malang-Batu ini akan berlangsung selama satu bulan, dengan berbagai kegiatan fisik seperti pembangunan jalan, jembatan, dan renovasi rumah tidak layak huni, serta kegiatan non-fisik berupa penyuluhan kebangsaan, kesehatan, dan pertanian.

    Penandatanganan naskah kerja sama ini menandai komitmen kuat antara TNI dan Pemerintah Kabupaten Malang dalam mempercepat pembangunan daerah serta mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat demi terwujudnya masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera.

    Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan TMMD yang dinilai memiliki dampak besar bagi masyarakat. “Melalui TMMD, kita bisa melihat sinergi nyata antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan, terutama di wilayah yang sulit dijangkau,” ujar Sanusi.

    Usai penandatanganan naskah kerjasama, Sanusi menegaskan, mendukung kelancaran agenda TMMD. Pemerintah daerah juga telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp. 1.736.000.000.

    Anggaran tersebut ditujukan guna merealisasikan 10 kegiatan fisik pada pelaksanaan TMMD ke-126 yang diselenggarakan di Desa Lebakharjo. Antara lain meliputi pembangunan jalan rabat beton di Dusun Krajan, pengaspalan jalan di Dusun Krajan, pembangunan drainase di Dusun Krajan.

    Kemudian pembangunan pipanisasi, peningkatan saluran irigasi, normalisasi saluran irigasi, pemasangan kawat bronjong, hingga pembangunan jalan usaha tani di Dusun Sukamaju. “Program TMMD merupakan wujud nyata sinergitas antara TNI dengan Pemerintah Daerah dalam mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan,” tegas Sanusi.

    Apa yang disampaikan Sanusi tersebut sebagaimana tema yang diusung dalam HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI). Yakni: TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju. Di mana, makna dari tema tersebut menitikberatkan pada TNI yang lahir dari rakyat, bersama rakyat dan berjuang demi rakyat sebagaimana yang ditekankan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    “Hal ini lah yang menjadi simbol kedekatan, kebersamaan, dan sinergitas TNI dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, adil dan makmur,” beber Sanusi.

    Sanusi juga berharap kepada seluruh jajaran TNI, perangkat daerah, pemerintah desa, hingga seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama turut menyukseskan program TMMD ke-126.

    “Program TMMD menjadi bukti bahwa pembangunan tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Namun, juga dibutuhkan kekuatan TNI yang dekat dengan rakyat, serta didukung dengan aparat desa dan partisipasi aktif dari masyarakat,” imbuhnya.

    Sanusi menyebut, darma bakti TMMD dalam mewujudkan percepatan pembangunan desa yang maju dan mandiri tersebut, juga sejalan dengan semangat Pemerintah Kabupaten Malang. Terutama dalam membangun Kabupaten Malang menuju kesejahteraan yang merata.

    “TMMD bukan hanya sebagai jembatan pembangunan infrastruktur fisik, akan tetapi juga pembangunan mental dan spiritual masyarakat. Sehingga dapat tercipta desa yang maju, mandiri, dan sejahtera,” ucapnya.

    Sanusi menambahkan, dalam konteks nasional, Presiden dan Wakil Presiden RI juga telah menekankan pentingnya sinergitas antara TNI dan Pemerintah Daerah untuk mendukung pembangunan hingga menjaga stabilitas bangsa.

    “TMMD ini menjadi momentum di mana kekuatan bangsa Indonesia utamanya TNI dan rakyat bersatu, serta pemerintah juga turut hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.

    Sanusi menekankan, bahwa pembangunan desa harus sejalan dengan program prioritas nasional. Di antaranya mulai dari penguatan ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi desa. “Sehingga, dalam hal ini TMMD juga berperan penting untuk memperkuat fondasi desa agar mampu berdaya saing dan berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045,” Sanusi mengakhiri. (yog/kun)

  • Tujuh Tahun Menanti, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Air Bersih Berkat TMMD 126

    Tujuh Tahun Menanti, Warga Lebakharjo Akhirnya Nikmati Air Bersih Berkat TMMD 126

    Malang (beritajatim.com) – Harapan panjang warga Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, untuk mendapatkan air bersih akhirnya terwujud melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126. Tim Satgas TNI bersama masyarakat bahu membahu membangun jaringan pipanisasi sepanjang 3,7 kilometer dari sumber mata air pegunungan menuju permukiman warga.

    Pagi itu, semangat gotong royong menggema di lereng pegunungan. Prajurit dan warga tampak memanggul pipa, menggali tanah, dan merangkai saluran air. Lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur, kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi dan kebersamaan antara TNI dan rakyat.

    “Ini sangat ditunggu warga selama 7 tahun, karena warga sangat butuh air bersih. Saat musim kemarau warga kekurangan air bersih untuk minum. Selama ini kami hanya andalkan air sumur,” kata Mauji (65), Ketua RT 40 Dusun Sukamaju, Desa Lebakharjo, Kamis (9/10/2025).

    Pembangunan jaringan air bersih ini menjadi salah satu sasaran fisik prioritas dalam pelaksanaan TMMD 126 Kodim 0818/Malang-Batu. Masyarakat menyambut penuh rasa syukur karena kebutuhan dasar mereka akhirnya terpenuhi. Akses air bersih ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga, terutama dari segi kesehatan dan produktivitas.

    Ketua Pengelolaan Air Bersih Lebakharjo, Kusnanto (52), mengungkapkan bahwa pihaknya bersama TNI lebih dulu mengerjakan area paling sulit agar proses selanjutnya dapat berjalan lebih cepat.
    “Area sulit dulu dilakukan, agar nanti yang ringan bisa mempercepat penyelesaian pipanisasi air ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Komandan Satgas (Dansatgas) TMMD 126 Kodim 0818/Malang-Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kebutuhan masyarakat.

    “Kami hadir untuk mewujudkan impian masyarakat terkait air bersih. Kami dari rakyat dan kembali ke rakyat untuk membangun harapan rakyat,” kata Dandim.

    Selain untuk kebutuhan rumah tangga, pipanisasi ini juga mendukung sektor pertanian dan usaha kecil masyarakat. Dengan aliran air yang stabil, warga optimistis perekonomian desa akan semakin tumbuh.

    Pembangunan jaringan pipanisasi ini kini menjadi simbol perubahan bagi Desa Lebakharjo — dari desa yang dulu kesulitan air, kini mulai menatap kehidupan yang lebih sejahtera. Semangat gotong royong yang terbangun selama TMMD menjadi modal sosial berharga bagi kemajuan desa di masa depan. [yog/beq]

  • Polisi amankan 34 juru parkir liar di Cengkareng yang resahkan warga

    Polisi amankan 34 juru parkir liar di Cengkareng yang resahkan warga

    Seluruh pelaku kini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Cengkareng guna mendalami peran masing-masing

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengamankan sebanyak 34 juru parkir (jukir) liar yang kerap meresahkan warga di Cengkareng, Jakarta Barat.

    Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Tri Bayu Nugroho menyampaikan operasi ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.

    “Hari terakhir Operasi Berantas Jaya 2025 kemarin, petugas menerima laporan adanya praktik pungli di Jalan Baru Cengkareng. Segera kami menerjunkan personel gabungan dan berhasil mengamankan sebanyak 34 jukir liar,” ungkap Nugroho dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Nugroho menyebut petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa uang hasil pungutan liar mulai dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per orang.

    “Seluruh pelaku kini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Cengkareng guna mendalami peran masing-masing,” kata Nugroho.

    Kepolisian menegaskan akan terus melakukan penindakan terhadap segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat guna menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polres Jakarta Barat Siagakan 289 Personel di 47 Vihara Jelang Tahun Baru Imlek 2025 – Halaman all

    Polres Jakarta Barat Siagakan 289 Personel di 47 Vihara Jelang Tahun Baru Imlek 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polres Metro Jakarta Barat menyiagakan 289 personel di 47 Vihara atau tempat ibadah umat Budha jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025.

    Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan selama dua hari yaitu Selasa (28/1/2025) dan Rabu (29/1/2025).

    Twedi meninjau Vihara Dharma Bakti, Tamansari, Jakarta Barat untuk memastikan keamanan bagi umat yang beribadah.

    Dia sempat berbincang dengan seorang pengurus vihara bernama Kong Tet Sen.

    Dari lantai bawah dan lantai atas tempat ibadah, dilakukan pengecekan oleh polisi berpangkat melati tiga tersebut.

    “Di Dharma Bakti ada 10 personel gabungan dari Polsek dan Koramil Tamansari yang sudah ditugaskan,” katanya, Selasa (28/1/2025).

    Menurutnya, tiap vihara akan dilakukan pengamanan oleh aparat gabungan dengan jumlah berbeda tergantung dari besar dan kecilnya area tempat ibadah.

    Twedi juga sudah mengerahkan tim penjinak bom dari Gegana untuk lakukan sterilisasi tempat ibadah.

    Sehingga ketika masyarakat menjalankan ibadah Imlek dalam kondisi tenang dan aman.

    “Sudah kami lakukan (sterilisasi) mulai pukul 08.00 WIB di beberapa vihara. Kami lakukan sterilisasi sesuai informasi dari intelijen. Kami lakukan penyisiran terhadap barang-barang yang dianggap berbahaya bagi para umat yang beribadah,” ungkapnya.

    Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat AKBP Tri Bayu Nugroho mengatakan puluhan personel juga disiagakan di markas sebagai tim power on hand untuk mengantisipasi kemungkinan kontijensi atau situasi darurat yang memerlukan pengerahan cepat.

    Pengamanan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Polres Metro Jakarta Barat dalam menjaga keharmonisan, keberagaman, dan toleransi di tengah masyarakat. 

    “Kami ingin memastikan perayaan Tahun Baru Imlek berjalan dengan aman, damai, dan penuh kebahagiaan. Semoga semua warga yang merayakan dapat menjalankan ibadah dan tradisinya dengan tenang,” katanya.