Tag: Basuki Tjahaja Purnama

  • Ahok Sebut Anies Tak Pernah Masuk Bursa PDIP untuk Pilgub, Gus Umar: Pramono Langsung Dibuat Kesal

    Ahok Sebut Anies Tak Pernah Masuk Bursa PDIP untuk Pilgub, Gus Umar: Pramono Langsung Dibuat Kesal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakankan bahwa mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak pernah masuk bursa calon gubernur Jakarta dari PDI-P.

    Ketua DPP PDI-P ini mengklaim, partainya tidak pernah membahas kemungkinan Anies dicalonkan sebagai calon gubernur Jakarta pada Pilkada Jakarta 2024.

    “Enggak pernah dibawa dalam rapat DPP bahwa seorang Anies akan dicalonkan, nggak pernah. Namanya enggak pernah dibahas,” ujar Ahok pada Jumat (15/11/2024) lalu.

    Menanggapi pernyataan itu, tokoh NU, Umar Syahadat Hasibuan atau Gus Umar, mengkritik pernyataan Ahok karena dinilai merusak upaya pasangan Pramono-Rano merangkul pendukung Anies.

    “Cagub @pramonoanung langsung kesel baca ini. Sudah capek dia kemarin nemuin Anies malah dirusak sama ahok,” tulis Gus Umar melalui akun media sosial X, dikutip Minggu (17/11/2024).

    Menurut Gus Umar, pendukung Pramono sudah lelah membranding pertemuan Pramono dan Anies, tetapi langsung gosong gara-gara pernyataan Ahok.

    “Padahal ya pendukung pramono kemarin sudah capek branding pertemuan pramono dan anies. Semua langsung gosong karena ahok. Anak Abah lgsg ngegas habis ini,” ulasnya.

    Warganet pun ramai menyampaikan pandangan. Banyak yang ikut kesal dengan pernyataan Ahok.

    “Ahok bukan nya ga jelas ya, kutu loncat juga sebelas dua belas sama RK. Masih ada aja yg mau dengerin mulut nya dia? kalau ga salah di tempo di bahas kok, busuk nya Ahok ini pun ketahuan,” balas warganet.

    “Aslinya pdip emang ga ada mikir utk kemajuan rakyat jakarta, maunya cuma kepentingan partai dan golongan mereka,” kritik lainnya. (sam/fajar)

  • 10
                    
                        Bantah Ahok, Ahmad Basarah Sebut PDI-P Ingin Usung Anies di Jakarta sejak Juni 2024
                        Nasional

    10 Bantah Ahok, Ahmad Basarah Sebut PDI-P Ingin Usung Anies di Jakarta sejak Juni 2024 Nasional

    Bantah Ahok, Ahmad Basarah Sebut PDI-P Ingin Usung Anies di Jakarta sejak Juni 2024
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah membantah pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal Anies Baswedan tidak masuk dalam bursa calon gubernur Jakarta yang hendak diusung partainya.
    Menurut Basarah, PDI-P sudah membidik Anies sebelum Ahok dilantik menjadi pengurus partai di tingkat pusat pada 5 Juli 2024. Dia mengungkapkan bahwa nama Anies muncul dalam bursa sejak Juni 2024.
    “Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDI-P untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDI Perjuangan dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta,” ujar Basarah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/11/2024).
    “Saat itu PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,” sambungnya.
    Basarah menerangkan bahwa PDI-P saat itu menjajaki kerja sama dengan PKB karena sama-sama tidak bisa sendirian mengusung kandidat di Pilkada Jakarta 2024.
    Ketika itu, lanjut Basarah, PDI-P hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta, sedangkan PKB 10 kursi. Jumlah masing-masing partai belum memenuhi ambang batas syarat pencalonan, yakni 20 persen kursi.
    “Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDI-P belum bisa mengajukan calon sendiri. Sebab putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,” ungkap Basarah.
    Setelah MK mengubah ambang batas pencalonan menjadi 6,5 persen, PDI-P akhirnya bisa mencalonkan kepala daerah tanpa perlu berkoalisi.
    Peta politik pun akhirnya berubah dan berujung pada keputusan PDI-P untuk mengusung kader sendiri, yakni Pramono Anung dan Rano Karno.
    “Putusan MK itu memang mengubah peta politik Pilkada secara nasional, dan PDI Perjuangan pun akhirnya dapat mengusung sendiri pasangan calonnya di Pilkada Jakarta,” pungkasnya Basarah.
    Diberitakan sebelumnya, Ahok mengungkapkan bahwa mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak pernah masuk bursa calon gubernur Jakarta dari PDI-P.
    Ahok mengatakan, DPP PDI-P tidak pernah membahas kemungkinan Anies dicalonkan sebagai calon gubernur Jakarta pada Pilkada Jakarta 2024.
    “Enggak pernah dibawa dalam rapat DPP bahwa seorang Anies akan dicalonkan, enggak pernah. Namanya enggak pernah dibahas,” ujar Ahok dalam program Gaspol! Kompas.com, Jumat (15/11/2024).
    Ahok menuturkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sejak awal ingin mengusung kader internal untuk maju sebagai calon gubernur Jakarta.
    Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan menegaskan tidak ada undangan dari PDI-P yang menyebutkan bahwa Anies bakal dideklarasikan sebagai calon gubernur pada 26 Agustus 2024.
    Oleh karena itu, ia memastikan bahwa kabar yang menyebut Anies bakal dideklarasikan sebagai calon gubernur Jakarta dari PDI-P adalah hoaks.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasar Mobil Menantang, Harga Mobil Makin Mahal

    Pasar Mobil Menantang, Harga Mobil Makin Mahal

    Jakarta

    Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik menjadi 12 persen dari sebelumnya 11 persen mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini bakal berdampak ke pasar otomotif Indonesia, harga jual kendaraan bermotor bakal naik.

    “Ya, pasti menaikkan harga, ya. Tapi kalo soal market mungkin problem-nya musti di Gaikindo ya. Tapi paling tidak (imbas kenaikan PPN) menambah pricing, menambah harga jual ya, pasti dari 11 persen ke 12 persen pasti nambah ya,” kata Chief Marketing dan Sales Officer Astra Credit Companies (ACC) Tan Chian Hok (Ahok) di Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).

    Sebagai informasi, pasar mobil Indonesia pada tahun 2024 mengalami penurunan. Gaikindo sudah merevisi target penjualan mereka di tahun 2024 ini, dari awalnya 1,1 juta unit, menjadi sekitar 850 ribu unit.

    Penjualan mobil di Indonesia tengah lesu. Penurunannya pun cukup signifikan. Dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari hingga September 2024 baru terjual 633.218 unit atau turun 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

    “Kalau daya beli, kita bicara ekonomi mikro dan makro ya, itu kan tergantung kucuran dari dana pemerintah ya. Mestinya sih ya kita optimis lah daya beli akan meningkat, karena tahun politiknya kan udah lewat,” kata Ahok.

    “Memang market-nya lebih challenge ya, pilihan mobil dan sebagainya lebih challenge. Kemudian, kita tahu sepanjang tahun dari awal tahun kan ada banyak kegiatan-kegiatan pemilu lah, pilkada, dan sebagainya. Tapi mungkin mestinya kita sih optimis aja, tahun 2025 akan comeback lah,” tambahnya lagi.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut aturan itu tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

    “Jadi kami di sini sudah membahas bersama bapak ibu sekalian (DPR), sudah ada UU-nya, kami perlu menyiapkan agar itu bisa dijalankan, tapi dengan penjelasan yang baik sehingga kami tetap bisa,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (13/11/2024)

    Sri Mulyani menyebut penerapan PPN 12 persen mulai 2025 itu sudah melalui pembahasan yang panjang dengan DPR RI. Semua indikator sudah dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, salah satunya terkait kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    “Bukannya membabi buta, tapi APBN memang tetap harus dijaga kesehatan-nya, Namun pada saat yang lain APBN itu harus berfungsi dan mampu merespons seperti saat episode global financial crisis, waktu terjadinya pandemi (COVID-19) itu kami gunakan APBN,” ucapnya.

    Di tengah perdebatan terkait kenaikan PPN 12 persen, Sri Mulyani mengingatkan bahwa banyak keringanan atau pembebasan pajak yang diberikan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat agar tidak tertekan.

    “Sebetulnya ada loh dan memang banyak, kalau kita hitung, nanti teman-teman pajak yang hitung, banyak sekali bisa sampaikan detail tentang fasilitas untuk dinolkan atau dibebaskan, atau mendapatkan tarif lebih rendah 5 persen, 7 persen itu ada dalam aturan tersebut,” jelasnya.

    (riar/lua)

  • PDIP Ungkap Anies Masuk Bursa Cagub DKI Sejak Awal: Putusan MK Ubah Peta

    PDIP Ungkap Anies Masuk Bursa Cagub DKI Sejak Awal: Putusan MK Ubah Peta

    Jakarta

    Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, mengatakan jika eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak awal masuk sebagai kandidat yang akan diusung oleh partainya untuk Pilkada. Ia menyebut pertimbangan terhadap Anies sudah ada sejak Juni 2024, sebelum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditugaskan sebagai pengurus partai di 5 Juli tahun ini.

    Hal tersebut disampaikan Basarah menyikapi kabar Ahok yang menyebut PDIP tak pernah memasukkan nama Anies sebagai kandidat. Basarah justru mengungkap adanya komunikasi dengan PKB untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta.

    “Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDI Perjuangan untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDI Perjuangan dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,” kata Ahmad Basarah dalam keterangannya, Minggu (17/11/2024).

    Basarah lantas menjelaskan kronologi mulanya Anies dibidik partai untuk menjadi gubernur DKI Jakarta dan PDIP sebagai pendampingnya. Saat itu PDIP dan PKB bersikap realistis lantaran sama-sama tak bisa mengusung kandidat sendiri di Pilkada Jakarta.

    Perolehan kursi kedua partai itu di DPRD DKI Jakarta tidak mencapai 20 persen. PDI Perjuangan hanya mendapat 15 kursi, sedangkan PKB hanya memperoleh 10 kursi.

    ”Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDI Perjuangan belum bisa mengajukan calon sendiri sebab putusan Mahkamah Konstitusi nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,” tutur Ahmad Basarah.

    ”Putusan MK itu memang mengubah peta politik Pilkada secara nasional, dan PDI Perjuangan pun akhirnya dapat mengusung sendiri pasangan calonnya di Pilkada Jakarta,” kata Ahmad Basarah.

    Basarah mengatakan sejumlah pimpinan DPP PDI Perjuangan pernah menyampaikan bahwa Anies Baswedan dilirik untuk dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta. Di antara lain, katanya, disampaikan oleh Puan Maharani, Hasto Kristyanto hingga Eriko Sotarduga.

    “Pertemuan pasca Putusan MK nomor 60 antara Anies Baswedan dengan saya dan Pak Said Abdullah bahkan telah membicarakan kerja sama ideologis bagaimana mencari titik temu antara pandangan kelompok Islam dengan kaum Nasionalis Soekarnois yang acapkali sering dibenturkan akibat dampak politik desoekarnoisasi di era Orde Baru dulu,” ujar Basarah.

    “Mas Anies bersepakat untuk menjadi jembatan silaturahmi dengan kelompok Islam khususnya para pendukungnya agar tercipta persaudaraan kebangsaan yang kokoh antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois khususnya dengan PDI Perjuangan,” sambungnya.

    Basarah mengatakan meski PDI Perjuangan pada akhirnya tak mengusung, namun Anies menyebut gagasan dan rencana baik untuk menjembatani silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasonalis Soekarnois akan terus dijalankan. Menurutnya hal itu positif supaya kepentingan bangsa tak diadu domba oleh siapapun.

    “Dalam pertemuan saya bersama dan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto, Mas Anies Baswedan menegaskan bahwa pilkada bukan sekadar urusan seremonial lima tahunan, tapi tugas menyatukan bangsa Indonesia adalah tugas sejarah yang harus kita kerjakan bersama-sama,” ujar Ahmad Basarah.

    PDIP mengapresiasi pernyataan Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, terkait ‘Markas Komando Jakarta Menyala untuk Perubahan’ di kawasan Cilandak, yang ditujukan untuk mendukung Paslon nomor urut 3 di Pilkada Jakarta. Basarah menyampaikan terima kasih atas dukungan itu.

    ”Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Mas Anies Baswedan dan timnya itu. Kami merasa satu nasib dan satu penanggungan yang berusaha dihancurkan oleh ambisi Jokowi untuk melanggengkan kekuasaannya. Gerakan rakyat bersatu tak boleh dikalahkan oleh siapapun yang ingin menghancurkan peradaban demokrasi bangsa Indonesia yang susah payah diperjuangkan hingga melahirkan orde reformasi saat ini,” imbuhnya.

    (dwr/isa)

  • [POPULER NASIONAL] Ahok Ungkap Cerita PDI-P Batal Usung Anies | Bantahan TNI soal Isu Beking Ivan Sugianto
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 November 2024

    [POPULER NASIONAL] Ahok Ungkap Cerita PDI-P Batal Usung Anies | Bantahan TNI soal Isu Beking Ivan Sugianto Nasional 17 November 2024

    [POPULER NASIONAL] Ahok Ungkap Cerita PDI-P Batal Usung Anies | Bantahan TNI soal Isu Beking Ivan Sugianto
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pernyataan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang kisah di balik
    Anies Baswedan
    batal diusung menjadi calon gubernur Jakarta pada Pilkada 2024 menjadi sorotan pembaca.
    Menurut Ahok, banyak pihak di internal PDI-P yang tidak memahami isi kepala Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat mencoba membawa nama Anies untuk dijagokan partai banteng dalam kontestasi elektoral di Jakarta.
    Sementara itu,
    TNI
    buka suara menanggapi kabar mengenai kedekatan tersangka kasus perundungan di Surabaya,
    Ivan Sugianto
    , dengan seorang perwira menengah berpangkat kolonel yang dianggap sebagai beking.
    Ketua DPP PDI-P Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan cerita di balik batalnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperoleh tiket untuk maju pada
    Pilkada Jakarta 2024
    dari PDI-P.
    Ia mengatakan, banyak pihak di internal PDI-P yang tidak memahami isi kepala Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat mencoba membawa nama Anies untuk dijagokan partai banteng dalam kontestasi elektoral di Jakarta.
    “Menurut saya, mereka-mereka yang menarik Anies masuk itu tidak mengenal Ibu Mega,” ujar Ahok dalam program Gaspol!
    Kompas.com
    , Jumat (15/11/2024).
    Ia mengungkapkan, sejak awal Megawati sudah memiliki prinsip untuk menjagokan kadernya sendiri sebagai bagian dari investasi politik jangka panjang dari PDI-P.
    Bahkan, nama Anies tidak pernah dibahas dalam rapat jajaran DPP PDI-P terkait dengan Pilkada Jakarta.
    “Enggak pernah dibawa dalam rapat DPP bahwa seorang Anies akan dicalonkan. Enggak pernah,” ujar Ahok.
    Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, bahkan pada 26 Agustus 2024, tidak ada undangan dari PDI-P yang menyebutkan bahwa Anies bakal dideklarasikan sebagai calon gubernur.
    Saat itu, tengah santer kabar bahwa PDI-P akhirnya bersepakat dengan Anies. Bahkan, Anies sempat mengunjungi DPP PDI-P, menggunakan baju berwarna merah dan berfoto bersama Rano Karno.
    Melihat dinamika itu, Ahok mengaku sempat bertanya pada Megawati, apa benar partainya bakal mendukung Anies.
    Percakapan itu berlangsung siang hari di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, sebelum Megawati menuju DPP PDI-P kala itu.
    “Jangan main-main loh, Bu. Anies mau diumumin loh, Bu. Anies, Bu, sama Rano Karno loh, Bu, koran udah ngomong ini, Bu,” kata Ahok.
    “Ibu (Megawati) bilang apa tahu enggak? ’Udah saya coret tadi,’ Dia bilang,” ujar dia.
     
    Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto mengatakan tak ada anggotanya yang menjadi beking Ivan Sugianto, tersangka kasus perundungan di Surabaya.
    Ia mengungkapkan, foto salah satu anggota TNI berpangkat kolonel dengan Ivan yang viral di media sosial tak berarti anggota itu punya hubungan bisnis dengan Ivan.
    “Hanya teman biasa, enggak ada hubungan bisnis apalagi beking,” ujar Hariyanto dalam keterangannya, Sabtu (16/11/2024).
    Ia mengungkapkan, anggota TNI itu sudah berteman lama dengan Ivan. Bahkan, foto yang tersebar itu diambil pada 18 September 2018, jauh sebelum insiden perundungan di Surabaya yang menjerat Ivan.
    “Ivan dan pamen TNI tersebut sudah bersahabat sejak lama. Sekitar 11 November 2024, kasus Ivan viral, dikaitkan dengan adanya foto dalam kendaraan, di mana Ivan berfoto dengan seorang perwira menengah TNI,” kata Hariyanto.
    Diketahui, Ivan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jawa Timur buntut kasus dugaan intimidasi pada seorang bocah SMA berinisial EN.
    Perkara ini menjadi perhatian publik karena video Ivan membentak-bentak EN dan memintanya bersujud sembari menggonggong viral di media sosial.
    Setelah itu, foto Ivan dengan anggota TNI pun muncul di jagat dunia maya yang menimbulkan tudingan bahwa Ivan mempunyai bekingan dari TNI.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Ingin Anies dan Ahok Hadiri Kampanye Akbarnya, Begini Respons Jubir Mantan Gubernur DKI

    Pramono Ingin Anies dan Ahok Hadiri Kampanye Akbarnya, Begini Respons Jubir Mantan Gubernur DKI

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung secara terang-terangan mengaku sangat senang jika dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir dalam kampanye akbarnya pekan depan.

    Diketahui, pasangan Pram-Rano bakal menggelar kampanye akbar pamungkasnya pada Sabtu (23/11/2024) pekan depan di Stadion Madya, GBK, Jakarta Pusat.

    “Saya sungguh berharap Mas Anies bisa hadir dan bukan hanya Mas Anies, mungkin saya kalau Pak Ahok juga mau hadir,” kata Pram saat menghadiri peresmian markas relawan Warga Kawal TPS bersama Jubir Anies Baswedan, Sahrin Hamid di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2024).

    Pram meyakini akan menjadi sesuatu yang indah sebagaimana pesannya yang dibawanya selama ini mengenai politik riang gembira jika Anies dan Ahok bisa sama-sama hadir dalam kampanye akbarnya.

    “Pak Anies sama Pak Ahok kalau duduk berseberangan berseberangan bagus banget untuk Jakarta kan gitu, dan itu memang hal yang selama ini diharapkan dari saya pribadi. Dalam politik saya kan memang politik yang gembira dan merangkul,” kata Pram.

    Sementara itu, Sahrin Hamid selaku Jubir Anies Baswedan belum bisa memastikan apakah mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan hadir dalam kampanye akbar Pramono-Rano.

    “Kalau itu kita belum bicarakan,” kata Sahrin.

    Kendati begitu, Sahrin meyakini Anies memang telah memutuskan mendukung pasangan Pram-Rano di Pilkada Jakarta 2024.

    Karenanya, Sahrin selaku loyalis Anies langsung tancap gas bersama relawan Warga Kawal TPS untuk memastikan kemenangan pasangan dengan slogan Jakarta Menyala ini.

    “Tapi yang jelas bahwa kami menjadi bagian dari instrumen pilar-pilar pendukung Mas Anies, sudah mulai bergerak,” kata Sahrin.

    Dalam peresmian markas relawan Warga Kawal TPS, foto Anies tampak berdampingan dengan pasangan Pram-Rano.

    Foto Anies yang mengenakan kemeja putih dilipat, berada di sisi kiri dengan wajah tersenyum.

    Sedangkan foto Pram-Rano, berada di sebelah kanan.

    Di bagian tengah terdapat tulisan ‘Jakarta Menyala untuk Perubahan’ yang bisa diartikan sebagai gabungan dari program Pram-Rano dan Anies saat Pilpres 2024 lalu.

    Di bawahnya, ada pula tagline Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta yakni ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’.

    Selain bergerak untuk memenangkan Pram-Rano, relawan Warga Kawal TPS ini juga bakal disebar di seluruh TPS di Jakarta pada hari pemungutan suara untuk mengawal suara dari pasangan yang diusung PDIP itu.

    “Kita akan coba menata seluruh TPS. TPS kan ada 14.835. Kita sedang menyiapkan seluruh tim kawal TPS di seluruh TPS.

    Nanti ada juga saksi yang ada pada saat rekap di tingkat kelurahan, ada juga saat pleno kecamatan. Itu nanti kota akan coba apel siagakan,” kata Sahrin.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

     

  • Ahok: Rakyat Jangan Mau Terima "Bare Minimum", Dapat Sembako Langsung Senang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 November 2024

    Ahok: Rakyat Jangan Mau Terima "Bare Minimum", Dapat Sembako Langsung Senang Megapolitan 16 November 2024

    Ahok: Rakyat Jangan Mau Terima “Bare Minimum”, Dapat Sembako Langsung Senang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta periode 2014-2017
    Basuki Tjahaja Purnama
    atau Ahok mengingatkan rakyat untuk tidak menerima begitu saja pemimpin yang memimpin dengan gaya “
    bare minimum
    ” atau tidak berjuang keras untuk warganya.
    “Lu jangan mau dapat sembako udah
    happy
    . Lu jangan mau enggak ada yang ngurusin lu, anak lu semua macet, keluarga lu setengah mati, rumah lu bocor, lu enggak tahu mau ngadu ke siapa karena enggak ada pejabat yang ngurus lu,” kata Ahok dalam program
    Gaspol! Kompas.com
    , Jumat (16/11/2024).
    Ahok menyebut, seorang pemimpin harus bekerja keras agar rakyatnya sejahtera. Bukan hanya janji manis ketika pemilu atau pilkada, setelahnya tak terlihat kerjanya. 
    “Lu bingung, habis selesai pilkada, cuma joget-joget. Begitu lu enggak ada beras, lu bingung cari siapa,” lanjutnya.
    Oleh karenanya, Ahok mengaku ingin terus mengedukasi rakyat bahwa mereka punya hak untuk meminta kesejahteraan kepada pemimpinnya.
    “Bagi saya, saya mau ngajarin rakyat itu harus punya haknya,
    bare minimum-
    nya ini lho, kekeliruannya ini lho,” tutur Ahok.
    Politikus PDI Perjuangan itu pun tak menjawab tegas ketika ditanya apakah dirinya masih punya keinginan untuk kembali menjadi gubernur, atau bahkan presiden. Menurut Ahok, nasibnya berada di tangan Tuhan.
    “Urusan Tuhan, bukan urusan saya to?” kata Ahok.
    “Kalau reformator tulen, lu takut pun lu harus percaya sejarah itu ada Tuhan yang pelihara,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Anung Ingin Anies dan Ahok Hadiri Kampanye Akbarnya, Duduk Bersebelahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 November 2024

    Pramono Anung Ingin Anies dan Ahok Hadiri Kampanye Akbarnya, Duduk Bersebelahan Megapolitan 16 November 2024

    Pramono Anung Ingin Anies dan Ahok Hadiri Kampanye Akbarnya, Duduk Bersebelahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berharap, Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan dan Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hadir dalam kampanye akbar dirinya dan calon gubernur pasangannya, Rano Karno.
    Hal ini disampaikan Pramono usai menerima dukungan dari relawan Anies, “Warga Kota”, di Markas Komando Warga Kota, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2024).
    “Saya sungguh berharap Mas Anies bisa hadir. Dan bukan hanya Mas Anies, mungkin kalau Pak Ahok juga mau hadir,” kata Pramono.
    Pramono mengatakan, sudah sejak lama dirinya berharap Anies dan Ahok bisa duduk bersama.
    Menurutnya, jika hal itu terwujud, keinginannya merangkul semua pihak sudah berhasil.
    “Pak Anies sama Pak Ahok kalau duduk bersebelahan bagus banget,” kata Pramono.
    “Itu memang hal yang selama ini diharapkan dari saya pribadi. Dalam politik saya kan memang politik yang gembira dan merangkul,” tutur dia.
    Meski begitu, Pramono bilang, dirinya ingin lebih dulu konsentrasi menghadapi debat ketiga Pilkada Jakarta yang akan digelar pada Minggu (17/11/2024).
    “Acaranya (kampanye) kan tanggal 23 (November), tanggal 17 (November) debat, kita konsentrasi debat dulu,” tutur dia.
    Adapun dalam kesempatan yang sama, Pramono menerima dukungan dari relawan Anies Baswedan.
    Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menegaskan dukungan Anies untuk Pramono-Rano pada Pilkada 2024.
    Dukungan itu terlihat dari pertemuan Anies dengan Pramono-Rano pada Jumat (15/11/2024) kemarin, serta deklarasi dukungan relawan Anies pada hari ini.
    “Kan kita sudah ada deklarasi, sudah memajang foto Mas Anies. Dan Mas Anies sudah bertemu, dan Mas Anies sudah jelas bahwa memberikan dukungan dan doa,” tutur dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ditanya Keinginan Kembali Jadi Gubernur atau Bahkan Presiden, Ahok: Itu Urusan Tuhan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 November 2024

    Ditanya Keinginan Kembali Jadi Gubernur atau Bahkan Presiden, Ahok: Itu Urusan Tuhan Megapolitan 16 November 2024

    Ditanya Keinginan Kembali Jadi Gubernur atau Bahkan Presiden, Ahok: Itu Urusan Tuhan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta periode 2014-2017
    Basuki Tjahaja Purnama
    atau Ahok tak menjawab tegas ketika ditanya apakah dirinya masih punya keinginan untuk kembali menjadi gubernur, atau bahkan presiden. Menurut Ahok, nasibnya berada di tangan Tuhan.
    “Urusan Tuhan, bukan urusan saya to?” kata Ahok dalam program
    Gaspol! Kompas.com
    , Jumat (16/11/2024).
    “Kalau reformator tulen, lu takut pun lu harus percaya sejarah itu ada Tuhan yang pelihara,” lanjutnya.
    Paling penting, Ahok bilang, dirinya ingin terus menjadi politikus edukator yang menyampaikan solusi atas berbagai persoalan rakyat.
    Politikus PDI Perjuangan itu tidak ingin rakyat menerima begitu saja ketika pemimpinnya hanya memberikan “
    bare minimum
    ”.
    “Lu jangan mau dapat sembako udah
    happy
    . Lu jangan mau enggak ada yang ngurusin lu, anak lu semua macet, keluarga lu setengah mati, rumah lu bocor, lu enggak tahu mau ngadu ke siapa karena enggak ada pejabat yang ngurus lu,” kata Ahok.
    “Lu bingung, habis selesai pilkada, cuma joget-joget. Begitu lu enggak ada beras, lu bingung cari siapa,” lanjutnya.
    Ahok ingin rakyat mendapat pemimpin yang mau berjuang buat warganya. Oleh karenanya, ia berjanji terus mengedukasi publik bahwa mereka punya hak untuk meminta kesejahteraan kepada pemimpinnya.
    “Bagi saya, saya mau ngajarin rakyat itu harus punya haknya,
    bare minimum
    -nya ini lho, kekeliruannya ini lho,” tutur Ahok.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ahok Ungkap Anies Tak Pernah Masuk Bursa DPP PDI-P untuk Pilkada Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 November 2024

    Ahok Ungkap Anies Tak Pernah Masuk Bursa DPP PDI-P untuk Pilkada Jakarta Megapolitan 16 November 2024

    Ahok Ungkap Anies Tak Pernah Masuk Bursa DPP PDI-P untuk Pilkada Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPP
    PDI-P

    Basuki Tjahaja Purnama
    alias
    Ahok
    mengungkapkan, mantan Gubernur Jakarta
    Anies Baswedan
    tidak pernah masuk bursa calon gubernur Jakarta dari PDI-P.
    Ahok mengatakan, DPP PDI-P tidak pernah membahas kemungkinan Anies dicalonkan sebagai calon gubernur Jakarta pada
    Pilkada Jakarta
    2024.
    “Enggak pernah dibawa dalam rapat DPP bahwa seorang Anies akan dicalonkan, nggak pernah. Namanya enggak pernah dibahas,” ujar Ahok dalam program
    Gaspol! Kompas.com
    , Jumat (15/11/2024).
    Ahok menuturkan, Ketua Umum PDI-P
    Megawati Soekarnoputri
    sejak awal ingin mengusung kader internal untuk maju sebagai calon gubernur Jakarta.
    Oleh karena itu, ia memastikan bahwa kabar yang menyebut Anies bakal dideklarasikan sebagai calon gubernur Jakarta dari PDI-P adalah hoaks.
    Seperti diketahui, pada 26 Agustus 2024, sempat tersiar kabar bahwa Anies bakal dideklarasikan oleh PDI-P.
    Bahkan, muncul pula foto pertemuan antara Anies dengan kader PDI-P Rano Karno yang disebut-sebut bakal menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
    Padahal, hari itu DPP PDI-P hanya membahas kandidat yang akan diusung dari beberapa provinsi lain di luar Jakarta, yaitu Banten, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jawa Tengah.
    “Hari itu suratnya tidak mengumumkan yang Jakarta. Yang orang heboh itu, Anies akan diumumkan, itu hoaks. Belum dibahas,” kata Ahok.
    Pada akhirnya, PDI-P mencalonkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
    Ia mengungkapkan, Pramono Anung pun sempat menolak untuk dicanlonkan meski pada akhirnya ia bersedia.
    “Tadinya Pram (Pramono Anung) menolak. Sebelum dibawa rapat, Pram dari awal udah nolak. Saya nggak tahu (alasannya), ini kan internal,” kata Ahok.

    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.