Tag: Basuki Tjahaja Purnama

  • Eks Gubernur DKI Djarot angkat bicara soal penanganan banjir rob

    Eks Gubernur DKI Djarot angkat bicara soal penanganan banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara terkait upaya penanganan banjir rob di Jakarta.

    “Dulu zaman kita sama Pak Ahok, itu sudah lama sekali kita menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi banjir rob mau tidak mau kita harus bangun ‘Giant Sea Wall’. Dari dulu,” kata Djarot saat dijumpai di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

    Djarot mengatakan, dahulu pembangunan “Giant Sea Wall” atau tanggul raksasa sudah dimulai. Namun pembangunannya terhenti dan tidak dilanjutkan oleh gubernur Jakarta selanjutnya.

    Menurut Djarot, jika antisipasi itu tidak dilakukan 10 sampai 20 tahun ke depan, maka air laut bisa mencapai wilayah Kelapa Gading, bahkan kemungkinan terburuknya adalah Jakarta bisa tenggelam.

    “Maka paling tidak ‘Giant Sea Wall’ dibutuhkan dan secara serius perlu dilakukan studi mendalam agar bisa dibangun ‘Giant Sea Wall’ itu,” katanya.

    Bisa dibangun jalan tol, bisa juga dibangun fasilitas pendukung untuk memperlancar sistem transportasi. “Karena bagaimana pun kita menghadapi pemanasan global,” kata Djarot.

    Menjelang pergantian tahun, Djarot pun berharap pembangunan Jakarta tetap berkelanjutan.

    “Kalau kita menginginkan Jakarta ke depan sebagai kota global yang nyaman, yang manusiawi, yang bebas dari kemiskinan, yang bebas dari banjir, yang bebas dari kemacetan,” katanya.

    Harapan itu, kata dia, bisa diwujudkan kalau pemerintah ke depan benar-benar mampu membangun pemerintah yang bersih dan yang bebas dari korupsi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jokowi dan Ridwan Kamil Absen Kick Off Menyongsong 5 Abad Jakarta di Balai Kota

    Jokowi dan Ridwan Kamil Absen Kick Off Menyongsong 5 Abad Jakarta di Balai Kota

    loading…

    Mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil tidak menghadiri Kick Off Menyongsong 5 Abad Jakarta di Balai Kota, Selasa (31/12/2024). FOTO/REFI SANDI

    JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) dan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil tidak menghadiri Kick Off Menyongsong 5 Abad Jakarta di Balai Kota, Selasa (31/12/2024). Kick off dibalut dalam acara Bentang Harapan ‘JakAsa’ sekaligus menyambut Tahun Baru 2025.

    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menjelaskan, seluruh Gubernur, Wakil Gubernur, dan kontestan Pilkada Jakarta 2024 diundang dalam acara tersebut. Tokoh yang tidak hadir sedang berada di luar kota, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta periode 2022-2024, Heru Budi Hartono.

    “Semua kita undang, kebetulan Pak Jokowi merayakan Tahun Baru bersama keluarga di Solo dan menitipkan salam kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Kemudian kita dapat kabar dari Pak Pj Gubernur Heru Budi beliau saat ini sedang di Yogyakarta, sehingga menitipkan salam untuk seluruh Gubernur dan Wakil Gubernur,” kata Teguh usai acara.

    “(Ridwan Kamil) Beliau sedang di luar kota. Tapi, diundang, semuanya diundang,” tambahnya.

    Hadir dalam acara Bentang Harapan JakAsa Gubernur Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso; Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo alias Foke; Gubernur Jakarta periode 2014-2016, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; Plt. Gubernur Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dan Soni Sumarsono; Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan hingga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih periode 2025-2030, Pramono Anung-Rano Karno.

    (abd)

  • Mesra di Balai Kota Jakarta, Apa Isi Bisikan Ahok ke Anies? Misterius, Tunggu Tanggal Mainnya!

    Mesra di Balai Kota Jakarta, Apa Isi Bisikan Ahok ke Anies? Misterius, Tunggu Tanggal Mainnya!

    GELORA.CO –  Ahok dan Anies tampil mesra kala menghadiri acara Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024).

    Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun asyik melakukan bisikan.

    Isinya apa? Saat memberi jawaban, keduanya penuh teka-teki saat ditanya wartawan tentang isi perbincangan mereka berdua di sela acara “Bentang Harapan JakAsa” di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024). 

    Saat pertama ditanya, Ahok memilih menyerahkan jawaban kepada Anies. “Ngobrol sama semua lah,” kata Anies ketika diminta penjelasan terkait perbincangannya dengan Ahok. 

    Namun, momen menarik terjadi ketika wartawan menanyakan isi bisikan Ahok kepada Anies. 

    Anies pun memanggil Ahok kembali ke dekat mikrofon. 

    “Pak Ahok ditanyain, bisikin apa?” ujar Anies. 

    “Bulan depan, tunggu aja,” balas Ahok sembari merangkul Anies. 

    Tawa keduanya pecah setelah jawaban tersebut, menciptakan suasana santai di Balai Kota, gedung yang pernah menjadi simbol rivalitas mereka dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017. 

    Saat wartawan mencoba menggali lebih dalam, Anies dan Ahok kompak menutup-nutupi maksud dari pernyataan tersebut. 

    “Tunggu, tunggu tanggal mainnya. Nanti dong, kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu ya harus tunggu dong kita,” ujar Anies sambil tersenyum. 

    Ahok juga enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. 

    “Kejutan apa? Oh iya, nanti kita lihat aja. Biasalah, nanti kan kita cari waktu ngobrol-ngobrol sama beliau,” katanya. 

    Meski tetap misterius, Anies dan Ahok memberi isyarat bahwa akan ada hal menarik yang terjadi pada bulan depan, tanpa menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud. 

  • Bulan Depan Tunggu Tanggal Mainnya!

    Bulan Depan Tunggu Tanggal Mainnya!

    loading…

    Ada kejutan dalam pertemuan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Anies Baswedan dalam acara Bentang Harapan JakAsa di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024). Foto/Muhammad Refi Sandi

    JAKARTA – Ada kejutan dalam pertemuan Gubernur Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Gubernur Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan dalam acara Bentang Harapan ‘JakAsa’ di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024) sore.

    Anies dan Ahok kompak tidak membocorkan isi pembicaraan mereka dan meminta publik untuk menunggu bulan depan akan ada kejutan.

    Baca Juga

    “Ngobrol sama semua lah. Pak Ahok ditanyain bisikin apa? Saya bilang bisikannya…, tunggu. Tunggu tanggal mainnya. Nanti dong. Kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu ya harus tunggu dong kita,” kata Anies usai acara di Balai Kota.

    “Bulan depan. Tunggu aja,” timpal Ahok.

    Sementara itu, Plt. Gubernur Jakarta periode 2017 sekaligus Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat menyebut akan ada kejutan di tahun 2025 mendatang.

    “Ada kejutan di tahun depan. Pasti ada kejutan,” ujar Djarot.

    Baca Juga

    Sebelumnya, pantauan SINDOnews di lokasi acara Anies dan Ahok kompak mengenakan kemeja batik. Terlihat Anies dan Ahok asyik mengobrol saat pembawa acara memperkenalkan satu persatu tokoh dan pejabat yang hadir di acara tersebut.

  • Teguh dan eks Gubernur DKI tulis harapan di “Bentang Harapan JakASA”

    Teguh dan eks Gubernur DKI tulis harapan di “Bentang Harapan JakASA”

    Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi beserta para mantan Gubernur DKI Jakarta berharap Jakarta bisa terus bertransformasi menjadi kota global menjelang tahun 2025.

    Harapan itu dituliskan mereka dalam kanvas “Bentang Harapan JakASA” yang diletakkan di depan Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

    Kanvas tersebut memiliki total panjang 500 meter, melambangkan usia Jakarta yang sebentar lagi menginjak usia lima abad atau 500 tahun.

    “Kita yakin, warga DKI yakin, meski Jakarta tidak lagi ibu kota negara, bukan kita men-‘downgrade’ Kota Jakarta, tapi kita meng-‘upgrade’ Kota Jakarta menjadi kota global. Kita yakin itu bisa terwujud,” kata Teguh.

    Dalam acara tersebut, hadir pula mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Anies Baswedan hingga Djarot Saiful Hidayat. Tak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri Pasangan Calon Gubernur Terpilih Pramono Anung dan Rano Karno serta Suswono dan Kun Wardana.

    Pada kanvas “Bentang Harapan JakASA”, Ahok mengatakan dirinya menulis bahwa Jakarta tak bisa menghindari perjalanan waktu menjadi 500 tahun. Dia berharap, Jakarta kelak memiliki pejabat-pejabat yang suka memenuhi tuntutan keadilan sosial bagi warga Jakarta.

    Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Djarot, Basuki Thahja Purnama (Ahok) dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat dijumpai di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Dia juga berharap Jakarta ini memenuhi persyaratan standar dunia menjadi kota megapolitan. “Itu saja yang paling penting buat Jakarta,” kata Ahok.

    Sedangkan Anies menulis pendapatnya bahwa Jakarta tidak hanya gedung tinggi belaka, juga bukan sekadar kumpulan jalan raya. Baginya, Jakarta adalah rumah harapan, cermin mimpi, dan lembaran kisah bersama.

    “Karena itu, Jakarta adalah tentang manusianya. Jakarta adalah milik kita. Dan 500 tahun telah terlewati, ribuan ke depan menanti,” katanya.

    “Semoga Jakarta makin maju, makin setara, makin adil, makin membahagiakan bagi seluruh warganya dan selalu dalam keberkahan Tuhan,” kata Anies.

    Tak hanya di Balai Kota, kanvas “Bentang Harapan JakASA” juga telah disebar ke Kantor Wali Kota dan Bupati di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

    Adapun sepanjang tahun 2025, kain sepanjang 500 meter akan dipajang di Jalan MH Thamrin sampai Jalan Jendral Sudirman pada saat HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor).

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Momen Anies-Ahok Bercengkerama Akrab di Balai Kota Jakarta

    Momen Anies-Ahok Bercengkerama Akrab di Balai Kota Jakarta

    loading…

    Dua mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, muncul di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024). Keduanya duduk berdampingan dan bercengkerama. Foto/Muhammad Refi Sandi

    JAKARTA – Dua mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan, muncul di Balai Kota Jakarta. Keduanya duduk berdampingan dan bercengkerama dalam acara Bentang Harapan ‘JakAsa’, Selasa (31/12/2024) sore.

    Pantauan SINDOnews di lokasi, Anies dan Ahok kompak mengenakan kemeja batik. Terlihat Anies dan Ahok asyik mengobrol saat pembawa acara memperkenalkan satu persatu tokoh dan pejabat yang hadir di acara tersebut.

    Hadir pula Mantan Gubernur periode 1997-2007 Sutiyoso alias Bang Yos; Gubernur periode 2007-2012 Fauzi Bowo alias Foke; Plt Gubernur periode 2016-2017 Djarot Saiful Hidayat dan Soni Sumarsono; Wakil Gubernur Jakarta periode 2020-2022 Ahmad Riza Patria alias Ariza.

    Hadir juga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih periode 2025-2030, Pramono Anung-Rano Karno.

    Selain itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin dan Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Marullah Matali, dan seluruh kepala dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan acara bertajuk bentang harapan ‘JakAsa’ yang juga masuk dalam rangkaian Perayaan Tahun Baru 2025 sekaligus menyongsong 5 Abad Kota Jakarta di 5 Kota Administrasi dan 1 Kabupaten serta Balaikota Jakarta pada Selasa (31/12/2024).

    Diketahui nantinya sejumlah tokoh Mantan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih hingga masyarakat akan membubuhkan harapan di atas kain kanvas putih yang ditotal mencapai 500 meter.

  • 8
                    
                        Akhirnya Ahok dan Anies Duduk Bersebelahan di Balai Kota untuk Sambut Tahun Baru
                        Megapolitan

    8 Akhirnya Ahok dan Anies Duduk Bersebelahan di Balai Kota untuk Sambut Tahun Baru Megapolitan

    Akhirnya Ahok dan Anies Duduk Bersebelahan di Balai Kota untuk Sambut Tahun Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Gubernur Jakarta
    Anies
    Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama (
    Ahok
    ) terlihat duduk bersebelahan dalam acara “Bentang Harapan JakAsa” di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024).
    Dalam acara tersebut, Ahok dan Anies terlihat berbincang selama sekitar lima menit sebelum acara dimulai. Anies tampak lebih banyak mendengarkan Ahok yang berbicara.
    Di sisi lain, Ahok terlihat fokus berbicara dengan Anies, meskipun mantan Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat duduk di sebelahnya.
    Begitu pula Anies, meskipun Gubernur Jakarta periode 2007, Fauzi Bowo, duduk di sebelahnya, ia tampak lebih memilih berbicara dengan Ahok.
    Ketika nama masing-masing disebut oleh pembawa acara, keduanya saling memberikan tepuk tangan. Saat nama Anies disebut, Ahok bertepuk tangan sambil memandangi Anies, begitu pula sebaliknya.
    Acara Bentang Harapan JakAsa merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digagas Pemprov Jakarta untuk menyambut
    tahun baru
    2025.
    Salah satu program utama adalah pemasangan kain putih sepanjang 500 meter yang terbentang di Balai Kota dan Monumen Nasional (Monas).
    “Insya Allah besok sore sampai petang akan ada Bentang Harapan JakAsa. Kita akan menyiapkan 500 meter kain putih, di antaranya 80 meter akan dipasang di Balai Kota,” ujar Teguh Setyabudi saat ditemui di Monas, Senin (30/12/2024).
    Kain putih tersebut akan diisi dengan pesan-pesan harapan dari masyarakat Jakarta sebagai simbol optimisme menyongsong tahun baru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rayakan Tahun Baru, Anies, Ahok, hingga Pramono Anung Kumpul di Balai Kota Jakarta – Page 3

    Rayakan Tahun Baru, Anies, Ahok, hingga Pramono Anung Kumpul di Balai Kota Jakarta – Page 3

    Sementara itu, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat bakal menjadi salah satu lokasi perayaan malam tahun baru 2025. Akan ada konser musik bertajuk ‘Gemilang Silang Monas’ saat malam pergantian tahun.

    Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Muhammad Isa Sanuri memprediksi bakal ada 100 ribu wisatawan yang akan menyaksikan perayaan malam tahun baru di dalam kawasan Monas. 

    “Mungkin kira-kira akan ada 100 ribu pengunjung di dalam Kawasan Monas,” kata Isa kepada Liputan6.com, Selasa (31/12/2024).

    Isa manyampaikan selain konser musik, di Monas juga akan ada pertunjukan air mancur menari, video mapping, hingga hutan berbinar. Acara bakal berlangsung mulai pukul 17.00 WIB hingga 00.30 WIB. 

    “Ada beberapa titik lokasi acara, ada air mancur, pencahayaan taman/hutan berbinar hutan Monas. Lalu di sisi barat ada video maping dan panggung hiburan ada di sisi selatan,” ucap Isa.

    Menurut Isa, sebagai langkah antisipasi membludaknya jumlah kunjungan, pihaknya melakukan koordinasi dengan jajaran TNI-Polri terkait keamanan.

    “Kami memaksimalkan pengamanan di Monas dengan mengikutsertakan dari TNI/Polri, Garnisun, Obvit, Sabara,” kata dia.

    Tak hanya itu, koordinasi juga dilakukan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta terkait kantong parkir, Satpol PP untuk pengamanan dan ketertiban kawasan, hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk kebersihan kawasan.

  • Pemprov Jakarta Undang Sutiyoso, Ahok hingga Anies Kumpul di Balai Kota Sore Ini – Page 3

    Pemprov Jakarta Undang Sutiyoso, Ahok hingga Anies Kumpul di Balai Kota Sore Ini – Page 3

    Sementara itu, Polda Metro Jaya mengawasi peredaran petasan dan kembang api jelang pergantian tahun 2025. Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

    Dia menyebut, telah melakukan pemetaan kerawanan potensi gangguan kamtibmas yang harus diwaspadai. Setidaknya, ada tujuh poin, salah satunya pembuatan dan peredaran petasan maupun kembang api.

    “Polda Metro Jaya dan Polres Jajaran mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas sejak dini dengan melakukan pemetaan kerawanan yang ada,” kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Selasa (31/12/2024).

    “Ancaman aksi terorisme dan bom, pembuatan dan peredaran petasan maupun kembang api, aksi sweeping kelompok Ormas, pelaku penimbunan sembako dan obat obatan, curas dan curat, geng motor dan balap liar, peredaran barang kadaluarsa dan tawuran antar warga,” sambung dia.

    Ade Ary mengatakan, Polri khususnya Polda Metro Jaya menggelar Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Lilin Jaya 2024 dalam rangka pengamanan perayaan Natal dan tahun Baru.

    Dalam Operasi ini, Ade Ary menekan anggotanya mengedepankan upaya preventif didukung dengan dgn kegiatan preemtif dan penegakan hukum.

    “Bila ada kegiatan masyarakat yang mengganggu dan menimbulkan ancaman terhadap jiwa serta Kamtibmas, petugas kami akan melakukan upaya represif dengan didahului upaya preemtif dan preventif,” ujar dia.

    Ade Ary mengatakan, Kapolda Metro Jaya berkomitmen untuk menjaga keselamatan jiwa raga dan harta benda seluruh warga yang melaksanakan ibadah natal dan yang merayakan malam pergantian tahun. Namun, Polda Metro tidak bisa bekerja secara parsial, dibutuhkan kerjasama semua pihak dan partisipasi aktif masyarakat dalam terciptanya kondusifitas Kamtibmas.

    “Mari jadikan Jakarta sebagai rumah bersama yang aman dan nyaman, sehingga semua aktivitas masyarakat dpt berjalan secara keteraturan,” tandas dia.

  • Kasus DJKA, JCW Soroti Dugaan Keterlibatan Bupati Pati Terpilih Sudewo: Aneh kalau Belum Tersangka

    Kasus DJKA, JCW Soroti Dugaan Keterlibatan Bupati Pati Terpilih Sudewo: Aneh kalau Belum Tersangka

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Jateng Corruption Watch (JCW) menyoroti kasus dugaan korupsi serta suap pengadaan barang-jasa pembangunan dan pemeliharaan jalur rel kereta di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementrian Perhubungan (Kemenhub).

    Terlebih, kasus tersebut turut menyeret nama calon Bupati Pati terpilih, Sudewo.

    Politikus Gerindra tersebut beberapa kali telah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta dihadirkan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang.

    Koordinator Jateng Coorruption Watch, Kahar Muamalsyah, mengatakan kasus ini sudah menjadi perhatian organisasi antirasuah tersebut, jauh sebelum Sudewo mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024, dan pada akhirnya keluar sebagai Bupati Pati terpilih.

    “Saat itu, saat masih penjaringan calon kepala daerah, kami sudah menyoroti sejumlah nama yang diduga bermasalah, karena terindikasi terlibat korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Tidak hanya Sudewo,” kata kahar dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024).

    Dituturkan Kahar, memang secara hukum belum ada putusan atau ketatapan hukum yang menyebut Sudewo, mantan Anggota Komisi V DPR RI, terlibat dalam korupsi pengadaan barang-jasa di Dirjen Perkeretaapian Kemenhub. Namun, indikasinya sudah jelas dan kuat.

    Terlebih, sambung dia, penyidik KPK pernah menyita uang tunai bernilai sekitar Rp3 miliar dari kediaman Sudewo, dalam kasus tersebut. Oleh karenanya, menurut dia, aneh kalau hingga saat ini Sudewo belum ditetapkan sebagai tersangka.

    “Uang yang disita itu kan sebagai barang bukti adanya keterlibatan yang bersangkutan,” ucapnya.

    Menurut Kahar, bilamana memang Sudewo dinilai tak bersalah dalam kasus ini, KPK sudah seyogyanya KPK menjelaskan kepada publik, peran yang bersangkutan dalam kasus ini seperti apa.

    “Kami berharap, penegakan hukum dilakukan secara benar, tanpa tebang pilih. Penegakan hukum dilakukan dengan asas equality before the law, semua sama di depan hukum,” tegasnya.

    Sebelumnya dilansir Tribunnews.com, Gerakan Masyarakat Peduli Pati (Germas PP) mendesak KPK agar tak tebang pilih dalam penuntasan kasus suap dan korupsi pengadaan barang-jasa di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun anggaran 2020–2022.

    Germas PP menggelar unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/12/2024), kemarin.

    Perwkilan Germas PP menyampaikan, KPK dinilai telah cukup memiliki bukti keterlibatan Sudewo, politikus Gerindra mantan anggota Komisi V DPR yang kini menjadi Bupati Pati terpilih tersebut.

    Penyitaan uang senilai Rp3 miliar dari kediaman Sudewo sudah menjadi bukti keterlibatan yang bersangkutan, dalam pusaran kasus suap dan korupsi ini.

    “KPK jangan tebang pilih, penerima suap yang lain sudah jadi tersangka dan diseret ke persidangan,” katanya.

    Penyitaan uang itu terungkap dalam sidang kasus dugaan suap proyek DJKA dengan terdakwa Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan di Pengadilan Tipikor Semarang, beberapa waktu lalu.

    Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang, Kamis (9/11/2023) silam. Sudewo membantah telah menerima suap terkait proyek pengadaan barang-jasa di DJKA.

    Menurut dia, uang disita penyidik KPK sebagian merupakan gajinya sebagai anggota DPR RI dan sebagian lainnya dari merupakan hasil dari usaha pribadinya.

    Terpisah, Presiden Prabowo Subianto cum Ketua Umum Gerindra menegaskan tak akan melindungi kadernya bilamana ada yang melakukan korupsi.

    Hal itu disampaikan saat Prabowo menghadiri HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Kamis (12/12/2024).

    “Jangan karena kau merasa Gerindra, kau berbuat menyimpang berbuat seenaknya, kau berharap Gerindra melindungi kau tidak,” ujar Prabowo, dikutip Tribunnews.com. (*)