Ahok Rahasiakan Isi Obrolannya dengan Didit Prabowo di Rumah Megawati
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ketua DPP PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan bahwa dirinya sempat berbincang dengan Didit Hadiprasetyo, putra Presiden Prabowo Subianto, saat keduanya bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, pada hari Idulfitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025).
“(Sempat) ngobrol-ngobrol sama Mas Didit,” ujar Ahok saat ditemui di depan rumah Megawati.
Ahok menyebut bahwa Didit adalah teman baik adiknya, sehingga percakapan mereka berlangsung dalam suasana akrab.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan mengungkap lebih jauh isi perbincangan tersebut.
“Ya salam saja, kebetulan kan teman adik saya dia, teman dekat,” kata Ahok lagi.
Silaturahmi di rumah Megawati juga dihadiri sejumlah tokoh politik dan pejabat negara, di antaranya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Basuki Tjahaja Purnama
-
/data/photo/2025/03/31/67ea4ceb5ba95.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahok Rahasiakan Isi Obrolannya dengan Didit Prabowo di Rumah Megawati Nasional 31 Maret 2025
-
/data/photo/2025/03/31/67ea4ceb5ba95.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahok Ngobrol dengan Didit, Putra Prabowo, di Rumah Megawati, Hanya Silaturahmi? Nasional 31 Maret 2025
Ahok Ngobrol dengan Didit, Putra Prabowo, di Rumah Megawati, Hanya Silaturahmi?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ketua DPP PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok
mengungkapkan bahwa dirinya sempat berbincang dengan putra Presiden Prabowo Subianto,
Didit Hadiprasetyo
, saat keduanya bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-5 RI,
Megawati Soekarnoputri
, pada hari Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025).
“(Sempat) ngobrol-ngobrol sama Mas Didit,” ujar Ahok saat ditemui di depan rumah Megawati.
Ahok menyebut bahwa Didit adalah teman baik adiknya, sehingga perbincangan mereka berlangsung dalam suasana akrab.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan mengungkap lebih jauh isi obrolan mereka.
“Ya salam saja, kebetulan kan teman adik saya dia, teman dekat,” kata Ahok lagi.
Ahok menegaskan bahwa kedatangannya ke rumah Megawati murni untuk bersilaturahmi dalam suasana Lebaran, bukan untuk membahas politik.
Selain Ahok dan Didit, sejumlah pejabat negara serta kader PDI Perjuangan juga hadir bersilaturahmi ke kediaman Megawati.
Mereka di antaranya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno alias Bang Doel, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, serta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, juga terlihat hadir di rumah Megawati.
Selain itu, beberapa kader PDI Perjuangan tampak turut serta, termasuk Juru Bicara PDI Perjuangan Ronny Talapessy dan Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto.
Tokoh hukum seperti Todung Mulya Lubis dan Maqdir Ismail, yang kerap menjadi kuasa hukum PDI Perjuangan, juga hadir dalam silaturahmi tersebut.
Tak ketinggalan, mantan anggota DPR RI Trimedya Panjaitan serta Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon turut meramaikan suasana Lebaran di kediaman Megawati.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ahok Halalbihalal di Rumah Megawati, Sempat Ngobrol dengan Didit
Jakarta –
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sempat ngobrol dengan putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo saat halalbihalal ke rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Apa isi obrolan itu?
“Ngobrol, ngobrol sama Mas Didit,” kata Ahok saat meninggalkan kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
“Ya salam aja, kebetulan kan teman adik saya dia, teman dekat,” imbuhnya.
Ahok mengaku hanya membahas seputar Lebaran dengan Megawati. Dia menuturkan tak ada pembahasan terkait politik.
“Ya Lebaran aja tadi,” ujar Ahok saat menjawab obrolan dengan Megawati.
Sebagai informasi, sejumlah kader PDIP juga halalbihalal ke kediaman Megawati. Di antaranya Bambang Pacul, Ahmad Basarah, Utut Adianto, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Yasonna Laoly, Samuel Wattimena, Ronny Talapessy, Trimedya Panjaitan, Todung Mulya Lubis, Deddy Sitorus, Maqdir Ismail hingga TB Hasanuddin.
Selain itu, ada juga Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono dan Chairman of CT Corp, Chairul Tanjung. Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
(mib/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Idulfitri, Anak Prabowo dan Sekjen Gerindra Sambangi Rumah Megawati
Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah tokoh penting mengunjungi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, pada Hari Raya Idulfitri 2025 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025). Mereka datang untuk melakukan halalbihalal dan menyampaikan ucapan selamat Idulfitri kepada presiden ke-5 Republik Indonesia tersebut.
Megawati sendiri tidak menggelar acara open house pada Idulfitri 2025 ini, melainkan merayakan Lebaran secara pribadi.
Selain kader-kader PDIP, beberapa menteri dari Kabinet Prabowo-Gibran serta tokoh politik lainnya turut hadir di kediaman Megawati. Di antara mereka, terdapat putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, serta Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Beberapa menteri kabinet Prabowo-Gibran yang juga menyambangi kediaman Megawati antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono.
Selain itu, sejumlah kader PDIP yang turut hadir untuk halalbihalal di kediaman Megawati antara lain Bambang Pacul, Ahmad Basarah, Utut Adianto, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Samuel Wattimena, Ronny Talapessy, Trimedya Panjaitan, Todung Mulya Lubis, Maqdir Ismail, hingga TB Hasanuddin. Terlihat pula Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Rano Karno.
-

PROFIL Masjid Fatahillah,Tempat Ibadah Dibangun Ahok di Balai Kota, Jadi Tempat Salat Id Pram & Rano
TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan wakilnya Rano Karno sudah menetapkan bakal melangsungkan Salat Idulfitri atau Salat Id di Masjid Fatahillah, Balai Kota, Jakarta.
Pelaksanaan Salat Id bakal diikuti Pramono Anung dan Rano Karno, pada Senin (31/3/2025) pagi WIB.
Kabar Pramono Anung dan Rano Karno salat id di Masjid Fatahillah pun sudah terkonfirmasi.
“Saya salat id di Masjid Fatahillah di Balai Kota bersama pak gubernur (Pramono Anung),” ucap Rano Karno di Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (28/3/2025).
Setelah Salat Id bersama Pramono dan jajaran Pemprov DKI Jakarta lainnya, Rano menyebut, dirinya bakal menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Kemudian ya setelah (salat) saya pulang,” kata pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini.
Diketahui, lokasi tempat ibadah yang bakal dipakai Pramono Anung dan Rano Karno merupakan masjid yang dibangun di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Saat itu, Ahok sudah memiliki ide membangun Masjid Fatahillah sejak tahun 2014.
Sebanyak empat oknum polisi melakukan aksi pungli bermodus meminta THR ke sejumlah hotel di Menteng. Aksi tersebut berhasil terbongkar dan kini ditangani Propam Polres Metro Jakarta Pusat. Oknum polisi tersebut meminta THR dengan modus partisipasi Lebaran untuk para anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Pegangsaan Polsek Metro Menteng.
Namun proses pembangunannya baru berjalan pada September 2015.
Progres pembangunannya berjalan selama kurang lebih tiga bulan.
Peresmian Masjid Fatahillah dilakukan pada 29 Januari 2016 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masjid Fatahillah dibangun menggunakan APBD DKI Jakarta sebesar Rp18,8 miliar.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Masjid Fatahillah berwarna dominan putih yang dibangun di lingkungan Balai Kota Jakarta.
Masjid ini dulunya hanya berupa musala dengan nama yang sama, Fatahillah dan hanya bisa menampung 200 jemaah.
Kini Masjid Fatahillah telah berdiri megah terdiri dari dua lantai yang dapat menampung kurang lebih 1.513 jemaah.
Lantai satu seluas 410 meter persegi dan lantai dua seluas 594 meter persegi.
Masjid ini diberikan nama seorang pahlawan nasional yang berhasil mengusir penjajah yakni Fatahillah.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Saat masa penjajahan, sosok Fatahillah merupakan pahlawan yang banyak berjasa dalam membela Indonesia.
Terlebih sosok ini merupakan tokoh yang memberikan nama Jayakarta.
Hal lain yang menarik perhatian adalah Masjid Fatahillah merupakan masjid pertama yang dibangun di Balai Kota Jakarta.
Sebelumnya, masjid ini dulunya hanya berupa musala kecil dengan nama yang sama.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Mengingat tak adanya masjid di Balai Kota, Ahok (Gubernur Jakarta saat tahun 2016) mewujudkan pembangunan masjid pertama di kompleks Balai Kota.
Kemudian Masjid Fatahillah ini tampak gagah dan menawan dengan pilar yang menghiasi bangunan.
Ada empat pilar yang diberi marmer berwarna krem.
Kemudian bentuk kubah bergaya klasik yang membuat masjid ini tampak gagah dan mewah.
Hal lain yang menarik perhatian di masjid ini yakni ada ventilasi yang membuat bangunan menjadi cantik.
Ventilasi dibuat seperti deretan jendela mati yang hampir memenuhi tinggi dari lantai.
Terdapat empat ventilasi dengan kemiringan mencapai 45 derajat.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Profil Masjid Fatahillah
Nama: Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta
Alamat: Jl. Medan Merdeka Sel. No.8-9 11, RT.11/RW.2, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
Daya Tampung: 1.513 jemaah
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Gubernur dan Wagub Jakarta Punya Pesan Buat Para Calon Pendatang, Singgung Skill hingga Job Fair
TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, menyadari daerah yang dipimpinnya adalah magnet bagi para pendatang.
Pada momen lebaran, Jakarta hampir selalu dibanjiri warga daerah lain yang hendak mengadu nasib.
Pramono-Rano pun memastikan Jakarta terbuka bagi semua.
Namun mereka juga mengingatkan, mengadu nasib harus dengan skill atau kemampuan. Pihak pemerintah provinsi akan menyipkan job fair atau bursa kerja untuk mengakomodasi besarnya para pencari kerja.
Skill Utama
Rano Karno mengatakan, bahwa intinya Pemprov Jakarta terbuka bagi siapapun yang ingin mengadu nasib di Jakarta.
“Bang Anung (Pramono Anung) membuka diri siapapun mau ke Jakarta silahkan. Kita tidak akan melakukan apa yang namanya dulu istilah operasi justisia, enggak. Karena kita juga tahu bahwa Jakarta menjadi satu harapan,” kata Rano ditemui di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/3/2025).
Pria yang karib disapa Bang Doel itu kemudian mengungkit mimpi masa muda Pramono Anung tentang Jakarta.
“Sama juga seperti Bang Anung kemarin bilang, dia dari Kediri memang bermimpi ingin ke Jakarta. Artinya apa? Silahkan masyarakat kita yang mau ke Jakarta,” ujarnya.
Hanya saja, Rano Karno sependapat bahwa para pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta harus memiliki keterampilan agar bisa bersaing.
“Cuman memang imbauaan kita, jangan kosong-kosong. Artinya kalau nggak punya keterampilan akan bersaing sendiri dengan masyarakat Jakarta. Artinya skill itu menjadi penting.
Jadi marilah kita bersama-sama membangun ke Jakarta, cuman memang ya keterampilan atau skill itu menjadi prioritas utama, itu aja sebetulnya,” kata Doel.
Siapkan Job Fair
Senada, Pramono Anung meminta para pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta untuk melengkapi diri dengan keahlian.
Sehingga mereka dapat bersaing untuk memperoleh pekerjaan yang layak selama merantau di Jakarta.
“Bagi siapapun mau datang ke Jakarta monggo saja, tapi tentunya kami sebagai pemerintah Jakarta mengharapkan orang yang datang ke Jakarta bisa capable untuk bekerja dengan baik,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Pramono pun menjanjikan bakal membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk para pendatang dan warga Jakarta yang belum bekerja.
“Kami akan membuka job fair, kami akan membuka balai latihan kerja, kami akan mempersiapkan memperbaiki kualitas kerja kita,” ujarnya.
Tak cuma membuka lapangan kerja, Pram juga berjanji bakal memberi pelatihan-pelatihan khusus untuk meningkatkan keahlian masyarakat.
Sehingga mereka bisa bersaing di bursa kerja dan mampu meningkatkan taraf hidup keluarga.
“Di dalam balai latihan kerja saya juga sudah meminta untuk diajari belajar bahasa asing, bahasa Korea, Jepang, China. Karena salah satu yang dihadapi kita paling utama adalah di bahasa kalau kota berangkat ke luar negeri,” tuturnya.
Di sisi lain, Pram juga memastikan, Jakarta terbuka bagi siapapun masyarakat yang ingin mengaku nasib.
Ia pun memastikan tak akan ada operasi yustisi terhadap para pendatang seperti yang dulu dijalankan di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
“Kita tidak boleh tidak memanusiakan orang, sehingga enggak ada operasi justisia yang dulu pernah ada, saya melarang,” kata dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Pramono-Rano Shalat Id di Balaikota Jakarta
Jakarta (ANTARA) – Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dijadwalkan melaksanakan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Balaikota Jakarta sebagai Shalat Idul Fitri perdana sejak menjabat sebagai pimpinan DKI Jakarta.
“Saya shalat di Masjid Fatahillah di Balaikota bersama Pak Gubernur. Kemudian setelah itu saya pulang,” ujar Rano Karno saat ditemui di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat.
Lalu, kepada khususnya warga Jakarta, Rano mewakili Pramono menyampaikan selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. “Kami atas nama Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta mengucapkan selamat hari raya. Mohon maaf lahir dan batin, semoga Jakarta semakin menyala,” katanya.
Sementara terkait kegiatan “open house” di Balaikota Jakarta, Gubernur Jakarta Pramono Anung sempat menyatakan akan mengikuti jadwal dari Presiden Prabowo Subianto.
Masjid Fatahillah diresmikan pada tahun 2016 dan saat itu jabatan Gubernur Jakarta disandang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Masjid dengan dua lantai yang dapat menampung lebih dari 1.000 orang itu sebelumnya sebuah mushala dengan kapasitas 300 orang.
Pengelola masjid biasanya menyelenggarakan Shalat Id dan tahun ini mereka kembali mengadakannya.
Dengan keputusan Pramono-Rano melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Fatahillah, Balaikota Jakarta, maka ini juga bakal diikuti para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Di sisi lain, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin telah merencanakan melaksanakan Shalat Id Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Kementerian Agama dijadwalkan mengadakan sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal pada 29 Maret 2025.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

