Tag: Basuki Tjahaja Purnama

  • Fakta Baru Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, CCTV Tak Fungsi Hingga 7 Saksi Diperiksa

    Fakta Baru Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, CCTV Tak Fungsi Hingga 7 Saksi Diperiksa

    Magetan (beritajatim.com) – Sejumlah fakta baru ditemukan saat Polres Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian tujuh sepeda motor yang tertabrak KA Malioboro Ekspres, yakni di Jalan Pelintasan Langsung (JPL) 08 Kelurahan Mangge Kecamatan Barat, Magetan.

    Tak hanya polisi, insiden yang terjadi pada Senin (19/5/2025) itu jadi atensi Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan. Tim dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya juga meninjau sarana prasarana di Pos penjagaan JPL 08.

    Berikut sederet temuan fakta baru dari kejadian tragis yang menewaskan empat orang pengendara motor itu:

    1. Kamera CCTV di POs Penjagaan Tak Berfungsi Sejak 2023
    Sekitar tiga kamera CCTV di sekitar Pos JPL 08 ternyata tidak berfungsi sejak 2023 lalu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BTP Kelas 1 Surabaya Denny Michels Adlan. Menurut hasil tinjauannya di lokasi, dia menemukan bahwa kamera CCTV tidak berfungsi atau tidak beroperasi. Artinya, kamera tersebut tidak merekam seluruh kejadian apapun sejak mati pada 2023 lalu.

    “Ada CCTV tapi tidak beroperasi. Kami sudah tanyakan pada rekan-rekan PT KAI, ternyata memang tidak berfungsi,” terang Denny.

    2. Sarana dan Prasarana Berfungsi Baik
    Tak hanya soal CCTV, Denny juga menilik semua sarana prasarana untuk mengamankan jalur kereta dan para pengguna jalan. Utamanya fungsi dari palang pintu, sirine, alat komunikasi dan perangkat pendukung lainnya. Dia tak menemukan satupun peralatan yang tidak berfungsi ataupun mengalami kerusakan. Menurutnya seluruh sarpras dalam kondisi baik.

    “Memang sudah kami lihat dan didampingi juga dari teman-teman dari PT. Kereta Api yang mana mereka yang melakukan penjagaan di JPL 08 ya. dari sinyal sebenarnya sudah cukup baik beroperasi dengan baik,” terangnya.

    3. Ada Empat Orang Petugas Jaga di JPL 08, Bekerja Shift
    Masih kata Denny Michels Adlan, ada empat orang yang bertugas menjaga di Pos JPL 08. Keempatnya bekerja shift. Masing-masing shift yakni sekitar 8 jam. Menurutnya, jam kerja ini masih tergolong ideal. Artinya tak sampai membuat petugas terlalu lelah. ”Jam kerja ini masih ideal. Artinya tidak sampai kelelahan,” terangnya.

    4. Polisi Periksa 7 Saksi, termasuk Kepala PT KAI Daop 7 Madiun
    Kapolres Magetan AKBP Erik Bangun Prakasa menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Mulai Agus Supriyanto (49) penjaga palang pintu saat kejadian, Masinis dan Asisten Masinis KA Malioboro Ekspres, Kepala PT KAI Daop 7 Madiun, Petugas Polsuska, dan sejumlah warga yang menyaksikan kejadian itu.

    ”Semua saksi sudah kami ambil keterangannya, akan kami cocokkan dengan hasil olah TKP,” terang Erik.

    5. Penyelidikan Libatkan Tim TAA Subdit Gakkum POlda Jawa Timur
    Penyelidikan diperkuat dengan penggunaan metode Traffic Accident Analysis (TAA) yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jawa Timur. Teknologi ini memungkinkan rekonstruksi kejadian secara tiga dimensi untuk menggambarkan posisi kendaraan, korban, dan kereta saat tabrakan.

    “Dengan scientific identification yang kita miliki di Polda Jawa Timur, kita nanti bisa menggambarkan kejadian tiga dimensi, bagaimana posisi terjadinya kecelakaan, bagaimana posisi korban dan juga bagaimana posisi akhir dari kereta yang ketika menyambar ketujuh kendaraan tersebut itu bisa tergambarkan melalui TAA yang dimiliki oleh Polda Jawa Timur yang tadi dipimpin langsung oleh Kasubdit Gakkum AKBP Septa,” jelas Kapolres.

    Hingga Rabu (21/5/2025), pihak kepolisian belum menentukan tersangka dari kejadian ini. Sekaligus, belum menyimpulkan adanya unsur kesengajaan ataupun kelalaian dari kejadian ini. [fiq/beq]

  • Berikut Temuan BTP Surabaya di Lokasi 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres

    Berikut Temuan BTP Surabaya di Lokasi 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres

    Magetan (beritajatim.com) – Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan, memastikan kondisi prasarana dan sistem persinyalan di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, dalam kondisi baik pasca peristiwa kecelakaan KA Malioboro Ekspres yang menabrak tujuh sepeda motor, Selasa (20/5/2025).

    “Kami dari BTP kelas 1 Surabaya di DJKA Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini tadi kita sudah meninjau ke lapangan. Pertama kita melihat dari lokasi,” ujar Denny Michels Adlan, Selasa (20/5/2025).

    Denny menyatakan bahwa pihaknya telah mengecek kesiapan prasarana, baik secara fisik maupun sistem sinyal. “So far memang sudah kita lihat dan didampingi juga dari teman-teman dari PT Kereta Api yang mana mereka yang melakukan penjagaan di JPL 08 ya. Dari sinyal sebenarnya sudah cukup baik, beroperasi dengan baik,” tegasnya.

    Terkait dengan sistem penjagaan, Denny menjelaskan bahwa satu perlintasan dijaga oleh empat petugas yang dibagi dalam tiga shift, masing-masing selama delapan jam. “Ya, pada intinya kami memastikan itu dapat berjalan dengan baik. Dan kami tetap menunggu dari pihak kepolisian ya untuk melakukan penyidikan,” ujarnya.
    Soal stamina petugas yang bertugas saat kejadian, Denny menyebutkan belum mengetahui informasi detailnya. Namun ia menilai pola kerja yang dijalankan sudah cukup ideal.

    “Mereka pun juga sudah memiliki kompetensi untuk bisa melakukan penjagaan pintu perlintasan dan juga sudah diberikan informasi terkait dengan rencana kereta, waktu kereta yang akan lewat dan itu sudah ada grafiknya. Saya sudah lihat juga di dalam pos jaganya itu sudah ada tertera,” jelasnya.

    Terkait teknis operasional, menurut Denny, sistem komunikasi di pos penjagaan berjalan melalui telepon, HT, dan suara lonceng sebagai penanda kereta akan melintas. Palang pintu ditutup secara manual setelah menerima sinyal dan dibuka kembali setelah kondisi dipastikan aman.

    Selain itu, ada catatan penting yang ditemukan saat tinjauan, yaitu kamera pengawas (CCTV) yang berada di lokasi ternyata tidak berfungsi. “Kita sudah lihat tadi memang ada CCTV di atasnya, tapi kami sudah tanya juga dari teman-teman di PT Kereta Api, kebetulan itu tidak beroperasi,” ungkap Denny.

    Mengenai kemungkinan adanya kesalahan manusia (human error), Denny menolak berspekulasi. “Terlalu dini kalau saya menyatakan itu dan bukan kapasitas saya ya, menyatakan itu human error. Biarlah nanti dari penyidikan dari kepolisian yang bisa mengetahui ya,” katanya.

    Saat disinggung mengenai dugaan kereta melintas secara bersamaan di double track atau adanya perubahan jadwal crossing, Denny menyatakan hal tersebut bisa terjadi dalam hitungan detik akibat perbedaan jadwal kedatangan. “Jadi bisa kita hitungannya detik ya. Kadang-kadang mungkin bisa bersamaan ataupun juga mungkin karena dia ada sedikit keterlambatan, mungkin yang satu baru lewat enggak lama dan nanti dia lewat lagi,” ujarnya.

    Perihal dugaan perubahan jalur KA Matarmaja dan dugaan kerusakan pada KA Malioboro Ekspres sebelum kecelakaan, Denny menegaskan bahwa hal itu berada di ranah operator dan akan menjadi bagian dari proses investigasi.

    “Kalau informasi KA Malioboro Ekspres ini sebelum di stasiun sebelumnya mengalami kerusakan sebelum kecelakaan itu ada kebenarannya atau gimana, saya belum dapat informasinya. Tapi seharusnya kondisi dari lokomotif itu memang prima ya,” katanya.

    Dia juga menambahkan bahwa seluruh jadwal perjalanan kereta telah tercatat dalam Gapeka (Grafik Perjalanan Kereta Api) dan komunikasi tetap menjadi acuan utama petugas dalam menjalankan prosedur keselamatan. “Jadi memang tidak hanya jam lewatnya, tetap patokannya di komunikasi,” pungkasnya. [fiq/but]

  • Pramono Anung tinjau RPTRA Kalijodo serta gagas revitalisasi

    Pramono Anung tinjau RPTRA Kalijodo serta gagas revitalisasi

    saya ingin memperbaiki yang dulu pernah ditinggalkan oleh para gubernur sebelumnya yang menurut saya baik

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat serta berencana untuk segera merevitalisasi kawasan tersebut.

    Pramono menjelaskan lokasi tersebut kini terbagi dua yakni yang sudah dikelola secara penuh oleh kelurahan untuk tempat bermain anak-anak dan RPTRA yang dulunya dibangun Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

    “Seperti yang dulu saya sampaikan, saya ingin memperbaiki yang dulu pernah ditinggalkan oleh para gubernur sebelumnya yang menurut saya baik. Salah satu hal yang luar biasa menurut saya pada waktu itu, Kalijodo,” kata Pramono saat dijumpai di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat.

    Terkait hal itu, Pramono pun telah menugaskan Kepala Dinas Pertamanan untuk membahasnya dengan pengelola RPTRA Kalijodo dalam kaitan perbaikan agar lebih bermanfaat bagi masyarakat (pengunjung).

    Pramono berharap di sana nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga, berteater, dan lain sebagainya.

    “Mudah-mudahan dalam waktu enam bulan, RPTRA Kalijodo ini, wajahnya adalah wajah yang ramah kembali kepada kita semua untuk datang,” kata Pramono.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta M. Fajar Sauri mengatakan, rencana revitalisasi tersebut sudah didiskusikan bersama warga.

    Fajar menjelaskan dalam diskusi tersebut warga meminta agar nantinya disediakan lapangan olahraga yang sifatnya multifungsi untuk berbagai jenis olahraga.

    Tak hanya itu, akan disediakan pula teater yang bisa dipakai masyarakat atau komunitas untuk mengekspresikan diri di lokasi tersebut.

    “Kemudian kita juga melakukan penataan semacam ruang kontemplasi dan ruang meditasi untuk para pengunjung memulihkan diri (healing) dengan mendengarkan suara-suara alam,” kata Fajar.

    Fajar mengatakan, tak hanya kenyamanan, kemanan di RPTRA Kalijodo nantinya pun akan dijaga dengan menugaskan petugas keamanan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Janji Ahok Hilangkan Ruangan Merokok di Mal dalam Memori Hari Ini, 3 Mei 2013

    Janji Ahok Hilangkan Ruangan Merokok di Mal dalam Memori Hari Ini, 3 Mei 2013

    JAKARTA – Memori hari ini, 12 tahun yang lalu, 3 Mei 2013, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji akan hilangkan ruangan merokok di dalam mal. Barang siapa yang tak menjalankan aturan, sertifikat layak fungsi mal akan dicabut.

    Sebelumnya, Ahok menganggap urusan menangani masalah rokok di Jakarta tak sulit. Ahok memandang perokok bisa berkurang dengan cara mempersempit ruang geraknya. Narasi itu membuat Ahok mulai memperlebar ruang larangan merokok, dari ruang publik hingga pusat perbelanjaan.

    Pengendalian konsumsi rokok pernah digodok serius di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keseriusan itu hadir lewat Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembambau bagi kesehatan.

    Kehadiran peraturan itu jadi kado akhir tahun 2012 yang paling diperbincangkan. Salah satu poinnya adalah imbauan kepada seluruh kepala daerah untuk melarang aktivitas merokok di ruang publik. Peraturan pemerintah terkait rokok itu memunculkan pro dan kontra.

    Mereka yang pro merasa peraturan terkait rokok dapat mengurangi mudarat dari asap rokok. Mereka yang kontra mengungkap bahwa peraturan SBY dianggap bawa angin buruk bagi industri tembakau yang kerap menyumbang pemasukan besar bagi negara.

    Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pernah jadi Wakil Gubernur era 2012-2014. (ANTARA)

    Kontroversi terkait peraturan pemerintah terus bergulir. Namun, pemerintah DKI Jakarta terus saja menjalankan imbauan pemerintah. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok dengan senang hati melanjutkan mandat pemerintah pusat.

    Ia menegaskan upaya pelarangan merokok bukan hal yang sulit. Ia yakin perokok bisa ditaklukkan dengan cara mempersempit ruang gerak perokoknya. Narasi itu diwujudkan Ahok dengan mulai mengurangi ruang perokok.

    Ruang khusus perokok di dalam ruangan mulai dilarang. Ia menganggap hadirnya ruang merokok justru jadi petaka. Semuanya karena asap rokok tak pernah benar-benar hilang.

    “Kalau saya ikuti saja. Kita akan perbanyak tempat yang orang tidak bisa merokok. Dibikinin ruang bebas rokok juga tetep bocor kan, kayak di pesawat kalau mau ngerokok di belakang, tapi kan tetep aja (penumpang) di depan ngerasain. Mau di toilet juga sama. Jadi lebih baik tidak ada, kalau mau ngerokok ya harus di luar,” ungkap Ahok sebagaimana dikutip laman detik.com, 9 Januari 2013.

    Keinginan Ahok mempersempit ruang perokok kian serius. Ahok mulai menyiapkan gebrakan lainnya. Ia pun berjanji akan menghilangkan ruang merokok di dalam mal pada 3 Mei 2013. Ahok menganggap ruang merokok di dalam mal bawa banyak mudarat.

    Ahok pun mengancam pemilik mal yang nantinya kedapatan masih menghadirkan ruang merokok di dalam mal. Ahok akan mencabut sertifikat layak fungsi.

    Selain itu Ahok akan melakukan sosialisasi terkait aturan larangan merokok di ruang publik. Ia menganggap langkah yang diambilnya akan bermanfaat bagi orang banyak. Kemudian, tidak ada alasan ke depannya warga Jakarta merokok sembarangan.

    “Kami juga tidak mau sediakan ruang rokok, orang yang mau merokok mesti keluar saja. Jadi kalau anda punya mall, masih ada orang boleh merokok di dalamnya, berarti anda akan dicabut sertifikat layak fungsinya, mesti dilakukan evaluasi,” ujar Ahok di Balai Kota sebagaimana dikutip laman tribunnews.com, 3 Mei 2013.

  • Hasan Nasbi Partai Apa? Orang Dekat Jokowi yang Mundur dari Kabinet Prabowo

    Hasan Nasbi Partai Apa? Orang Dekat Jokowi yang Mundur dari Kabinet Prabowo

    PIKIRAN RAKYAT – Info Hasan Nasbi partai apa bisa diketahui lewat artikel ini. Belum lama ini, Kepala PCO alias Kantor Komunikasi Kepresidenan mundur dari jabatannya berdasarkan kabar yang viral pada Selasa, 29 April 2025.

    “Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di kantor komunikasi kepresidenan,” ujarnya dalam tayangan video @totalpolitikcom.

    Sebelumnya, Hasan Nasbi mulai menjabat jabatan tersebut mulai 19 Agustus 2024 di era Presiden Jokowi sampai April 2025. Ia memegang jabatan itu sampai Prabowo naik takhta pada 20 Oktober 2024 lalu.

    Hasan Nasbi partai apa?

    Ternyata Hasan tidak berasal dari partai manapun. Ia memiliki latar belakang sebagai wartawan salah satu media massa nasional, lalu sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sampai 2008. Ia juga mendirikan lembaga survei Cyrus Network.

    Pria 45 tahun itu pernah memiliki kedekatan dengan Jokowi usai menjadi Koordinator Tim Relawan Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012. Kala itu, pasangan itu menang pada Pilkada tersebut.

    Hasan Nasbi mundur gegara blunder kepala babi dimasak?

    Hasan mengaku tidak secara jelas menyatakan mundur gegara blunder ‘kepala babi dimasak saja’ berkaitan dengan kasus teror terhadap jurnalis media massa nasional. Sebelumnya, pernyataannya itu dianggap blunder karena meremehkan intimidasi terhadap wartawan.

    “Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast. Bahwa kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi,” ujarnya.

    Hasan Nasbi tidak menjelaskan secara jelas apa alasan dirinya mundur dari kabinet Prabowo. Menurutnya, keputusan ini diambil dalam suasana yang kondusif.

    “Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa yang akan datang,” ucapnya.

    “Jadi sampai di sini perjalanan saya di kantor PCO dan kita tentu akan tetap sering bertemu di lain kesempatan. Sebab mungkin meskipun sebagai penonton, aktivitas saya tentu tidak jauh-jauh dari dunia politik dan pemerintahan,” tuturnya.

    Harta kekayaan Hasan Nasbi

    Hasan Nasbi lapor harta kekayaan pada 9 Desember 2024 sebagai Kepala PCO atau Kantor Komunikasi Kepresidenan. Dengan utang Rp575 jutaan, ia memiliki total harta Rp41 miliar. Berikut rinciannya:

    Bangunan Seluas 73.82 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI, Rp1.250.000.000 Bangunan Seluas 51 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI, Rp950.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp1.333.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 240 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp2.667.000.000 Tanah Seluas 83 m2 di KAB / KOTA SIJUNJUNG, HASIL SENDIRI, Rp30.000.000 Tanah Seluas 1122 m2 di KAB / KOTA SIJUNJUNG, HASIL SENDIRI, Rp200.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 227 m2/248.55 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI, Rp2.442.750.000 Tanah Seluas 1082 m2 di KAB / KOTA CIANJUR, HASIL SENDIRI, Rp650.000.000 Tanah dan Bangunan Seluas 216 m2/297 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI, Rp4.445.037.329

    Total tanah dan bangunan: Rp13.967.787.329

    Daftar kendaraan milik Hasan Nasbi MOBIL, BMW X5 Tahun 2022, HASIL SENDIRI, Rp1.200.000.000 MOBIL, HONDA HRV Tahun 2022, HASIL SENDIRI, Rp270.000.000 MOBIL, TOYOTA HIACE Tahun 2018, HASIL SENDIRI, Rp420.000.000 MOBIL, MINI COOPER S HATCH A/T Tahun 2022, HASIL SENDIRI, Rp899.000.000 MOBIL, MERCEDES-BENZ G 63 AT Tahun 2023, HASIL SENDIRI, Rp6.713.382.499 MOTOR, HONDA BEAT Tahun 2021, HASIL SENDIRI, Rp13.000.000

    Total kendaraan: Rp9.515.382.499

    Daftar harta lainnya milik Hasan Nasbi KAS DAN SETARA KAS: Rp17.694.186.518 HARTA LAINNYA: Rp735.000.000 UTANG: Rp575.740.089

    Total harta kekayaan: Rp41.336.616.257

    Demikian kabar Hasan Nasbi partai apa, Kepala PCO yang mundur dari kabinet Prabowo. Informasi ini dilengkapi harta kekayaan pria 45 tahun yang pernah dekat dengan Jokowi tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 5 Pernyataan Hasan Nasbi Resmi Mundur dari Jabatan PCO Kepala Komunikasi Kepresidenan – Page 3

    5 Pernyataan Hasan Nasbi Resmi Mundur dari Jabatan PCO Kepala Komunikasi Kepresidenan – Page 3

    Sebelum menjabat sebagai Kepala PCO, Nasbi telah malang melintang di dunia politik. Ia pernah menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

    Ia juga dikenal sebagai salah satu pendiri Lembaga Kajian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka dan pernah menjadi sekretaris Harry A. Poeze, seorang peneliti tentang Tan Malaka. Bahkan, Nasbi pernah terlibat dalam tim sukarelawan Jokowi-Ahok.

    Pengunduran diri Nasbi dikonfirmasi pada 29 April 2025 setelah sebelumnya sempat dibantah. Berbagai spekulasi bermunculan terkait alasan di balik keputusan ini. Namun, Nasbi sendiri telah memberikan klarifikasi.

    Ia menegaskan, keputusannya bukan berdasarkan emosi sesaat, melainkan telah dipikirkan secara matang.

    “Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton,” kata Hasan.

    Dalam keterangannya, Hasan Nasbi menekankan bahwa keputusan untuk mengundurkan diri sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan telah dipikirkan secara matang dan bukan keputusan yang emosional atau mendadak.

    Ia menjelaskan bahwa dirinya telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan ini. Menurutnya, memberikan kesempatan kepada figur lain yang dianggap lebih baik adalah hal yang tepat untuk kemajuan komunikasi pemerintah ke depannya.

    Hasan juga menyampaikan bahwa keputusan ini diambil dalam suasana tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa mendatang. Ia percaya bahwa ada figur lain yang lebih tepat untuk menjalankan tugas sebagai Kepala PCO dan berkontribusi bagi pemerintahan.

    Lebih lanjut, Nasbi menjelaskan bahwa surat pengunduran dirinya telah dikirimkan pada 21 April 2025 kepada Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Hal ini menunjukkan keseriusan dan kesiapannya untuk meninggalkan jabatan tersebut.

    Lahir di Bukittinggi pada 11 Oktober 1979, Hasan sempat terjun di dunia jurnalistik, riset, dan aktivisme.

    Perjalanan karier Hasan dimulai dari dunia media. Ia sempat menjadi jurnalis di Harian Kompas pada 2005 hingga 2006, sebelum terjun ke bidang riset sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) hingga 2008.

    Berbekal pengalaman tersebut, Hasan mendirikan Cyrus Network, sebuah lembaga survei yang namanya melejit lewat partisipasi aktif dalam sejumlah pemilihan umum, termasuk Pilpres 2024. Cyrus Network dikenal luas karena kerap dipercaya dalam rekapitulasi dan perhitungan cepat (quick count).

    Hasan menempuh pendidikan menengah di SMAN 2 Bukittinggi dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI), di mana ia meraih gelar Sarjana Ilmu Politik pada 2004.

    Tak hanya aktif di kelas, Hasan dikenal sebagai mahasiswa yang vokal dan aktif berorganisasi. Ia menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UI pada tahun 2000. Dari sinilah, benih ketertarikannya pada politik nasional mulai tumbuh.

    Kecintaannya pada dunia pemikiran juga terlihat dari kiprahnya sebagai salah satu pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada 2002. Ia bahkan menjadi sekretaris dari Dr. Harry Albert Poeze, peneliti Tan Malaka asal Belanda.

    Pada 2004, Hasan juga aktif sebagai redaktur Buletin Madilog, media pembelajaran masyarakat yang beredar di lingkungan kampus UI. Ia menulis buku “Filosofi Negara Menurut Tan Malaka” (2004) dan turut menyumbang tulisan dalam buku “Mewarisi Gagasan Tan Malaka” (2006).

    Hasan dipercaya menjadi Koordinator Tim Relawan Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI Jakarta 2012. Sejak saat itu, hubungannya dengan Jokowi pun terjalin erat.

  • Kisi-Kisi Alasan Hasan Nasbi Mundur dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ucapkan Maaf ke Prabowo

    Kisi-Kisi Alasan Hasan Nasbi Mundur dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ucapkan Maaf ke Prabowo

    TRIBUNJAKARTA.COM – Hasan Nasbi belum menyebutkan secara jelas alasan dirinya mundur dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

    Kendati demikian, ia menyampaikan kisi-kisi pada video hari terakhirnya bekerja sebagai kepala corong Istana.

    Hasan menyampaikan pengunduran dirinya melalui akun Instagram (@totalpolitik).

    “Hari Senin tangal 1 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan,” kata Hasan pada narasi video yang diunggah instagram @totalpolitik, Selasa (29/4/2025).

    Hasan mengatakan, keputusan mundur bukan diambil secara tiba-tiba.

    Semua melalui pertimbangan yang alasan pastinya tidak diungkapkan.

    Namun, ia menyebutkan kisi-kisi yang melatari sikapnya setiap mengambil langkah mundur.

    “Kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kitapun harus tahu diri, dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi,” jelasnya.

    Surat resign sudah ditandatangani dan disampaikan ke Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” jelasnya.

    Pria yang menjadi konsultan politik dan memenangkan Jokowi-Ahok pada Pilakda Jakarta 2012 itu merasa keputusannya mundur juga sekaligus membuka peluang untuk talenta lain mengisi posisi penting komunikasi Istana.

    Hasan berterima kasih kepada Prabowo atas kesempatannya berada di kabinet.

    Ia juga meminta maaf, sebab merasa belum bisa memenuhi harapan sang RI 1.

    “Saya juga harus meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden masih jauh dari apa  yang beliau harapkan,” ujarnya.

    Kekecewaan Prabowo

    Sebelumnya, Pengamat politik Adi Prayitno tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya kepada kinerja Hasan Nasbi sebagai Head of Presidential Communication Office (PCO).

    Adi membaca isi hati Prabowo saat mengangkat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjadi juru bicara (jubir).

    Jabatan itu semestinya diemban Hasan.

    “Ini sebagai bentuk bagaimana kekecewaan Presiden sebenarnya kepada PCO yang memang kinerjanya itu tidak sesuai dengan ekspektasi,” ujar Adi kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).

    Kekecewaan Prabowo terlihat dari pengakuannya sendiri ketika diwawancara enam pemimpin redaksi di kediamannya beberapa waktu lali.

    “Beberapa waktu yang lalu, Prabowo Subianto secara terbuka memang sempat mengakui bahwa komunikasi politik Istana itu memang sangat mengecewakan dan tidak sesuai dengan harapan, itu yang pertama,” kata dia.

    Adi menggarisbawahi ketika Hasan mendapat sorotan negatif setelah menanggapi teror kepala babi yang menimpa kantor berita Tempo.

    “Yang teranyar tentu ketika ada pernyataan terkait dengan teror kepada jurnalis Tempo, misalnya terkait dengan kepala babi, alih-alih memberikan pernyataan yang sifatnya simpatik, PCO justru menganggap bahwa persoalan kepala babi itu ya sebaiknya dimasak saja,” kata Adi.

    Selain soal teror kepala babi, Hasan juga sempat ramai dikritik karena cuitannya di X yang menanggapi sinis demo revisi Undang-Undang TNI.

    “Sebelumnya juga ada status di X yang dibuat oleh PCO bahwa pihak-pihak yang melakukan protes dan aksi demonstrasi terkait dengan Revisi Undang-Undang TNI itu adalah sifat yang provokatif dan seterusnya,” imbuh dia.

    Seperti diketahui, Prasetyo Hadi adalah orang lingkaran terdalam dari Prabowo, kader Gerindra, dan sudah memiliki hubungan panjang dengan Prabowo.

    Prasetyo Hadi pun dinilai bisa menerjemahkan apa yang Prabowo maksud dari gestur dan bahasanya saja, tanpa perlu menunggu kepala negara berbicara.

    “Jadi dalam konteks inilah menjadi penting sebenarnya Prabowo Subianto ingin menaruh orang kepercayaannya untuk menjadi Jubir Istana, menjadi Jubir Presiden, supaya di kemudian hari tidak ada lagi kontroversi, tidak ada lagi hal-hal yang kemudian menimbulkan efek buruk terkait dengan komunikasi pemerintah,” kata Adi.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Disorot usai Tanggapi Teror Kepala Babi, Hasan Nasbi Kini Mundur dari Kantor Komunikasi Kepresidenan

    Disorot usai Tanggapi Teror Kepala Babi, Hasan Nasbi Kini Mundur dari Kantor Komunikasi Kepresidenan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Hasan Nasbi mundur dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

    Pria yang sebelumnya dikenal sebagai pendiri lembaga survei Cyrus Network itu, sempat disorot berkat tanggapan kontroversialnya atas teror kepala babi kepada kantor berita Tempo.

    Hasan menyampaikan pengunduran dirinya melalui akun Instagram (@totalpolitik).

    Pada unggahan video akun podcast yang membahas politik itu, hari-hari terakhir Hasan bekerja sebagai corong Istana diabadikan.

    “Hari Senin tangal 1 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan,” kata Hasan pada narasi video yang diunggah instagram @totalpolitik, Selasa (29/4/2025).

    Hasan tak mengungkap alasannya mundur dari lembaga yang dikenal dengan nama bahasa Inggrisnya, Presidential Communication Office (PCO) itu.

     Namun ia memberi kisi-kisi bahwa ketika dia mundur, pasti ada sesuatu yang di luar kemampuannya untuk ditangani.

    “Kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kitapun harus tahu diri, dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi,” jelasnya.

    Surat resign sudah ditandatangani dan disampaikan ke Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” jelasnya.

    Pria yang menjadi konsultan politik dan memenangkan Jokowi-Ahok pada Pilakda Jakarta 2012 itu merasa keputusannya mundur juga sekaligus membuka peluang untuk talenta lain mengisi posisi penting komunikasi Istana.

    Hasan berterima kasih kepada Prabowo atas kesempatannya berada di kabinet.

    “Saya juga harus meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden masih jauh dari apa  yang beliau harapkan,” ujarnya.

    Tanggapi Teror Kepala Babi

    Sebelumnya, Hasan sempat menjadi sorotan karena tanggapannya atas teror kepala babi yang diterima kantor berita Tempo.

    Hasan menjawab enteng saat ditanyakan soal sikap Istana terkait teror itu.

    “Udah dimasak saja. Kalau kepala babi dimasak,” kata Hasan  di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025). 

    Hasan menilai teror kepala babi itu bukan menjadi ancaman bagi Francisca, wartawan Tempo yang diberikan kepala babi itu. 

    Sebab, dia melihat Francisca santai merespons teror kepala babi tersebut. 

    “Enggaklah, saya lihat ya, saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo, itu dia justru minta dikirimin daging babi. Artinya, dia enggak terancam kan. Buktinya dia bisa bercanda. Kirimin daging babi,” jelas Hasan.

    Hasan tidak melihat paket kepala babi itu sebagai teror, karena tidak tahu siapa pengirimnya dan untuk maksud apa.

    Diberitakan sebelumnya, kantor Tempo mendapatkan kirim paket berisikan kepala babi di Kantornya, Jalan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (19/3/2025) sore. 

    Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat menjelaskan, kepala babi itu diterima oleh wartawan Tempo Francisca Christy alias Cica dengan terbungkus kardus, styrofoam, hingga plastik. 

    “Diterimanya kemarin (Rabu) jam 16.15 WIB, dibukanya jam 16.00 WIB hari ini. Jadi kardus, di dalamnya itu ada styrofoam di dalamnya dibungkus plastik lagi kepalanya (babi),” kata Bagja saat dihubungi, Kamis (20/3/2025). 

    Bagja mengatakan, paket itu diterima oleh sekuriti kantor dengan nama Cica sebagai penerima, tertulis di kardus itu. Ketika menerima paket tersebut, Cica segera membawa paket itu ke lantai atas kantornya untuk dibuka. 

    Namun, karena berbau busuk, paket itu segera dibawa turun kembali oleh rekan kantornya. 

    Ketika dibuka, Bagja mengatakan, tidak ada surat ancaman yang ditujukan kepada Cica. 

    Hanya saja, kondisi kedua telinga babi itu tampak terpotong. 

    “Enggak ada sih (kalimat ancaman). Jadi telinganya terpotong, tulisan sih nama Cica aja,” kata dia.

    Bahkan, kantor redaksi Tempo kembali mendapatkan kiriman paket misterius, Sabtu (22/3/2025) pukul 08.00 WIB. 

    Setelah sebelumnya menerima paket berisi kepala babi, kini isinya enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Resmi Mundur dari Kepala Komunikasi Kepresidenan, Ini Perjalanan Karir Hasan Nasbi – Page 3

    Resmi Mundur dari Kepala Komunikasi Kepresidenan, Ini Perjalanan Karir Hasan Nasbi – Page 3

    Lahir di Bukittinggi pada 11 Oktober 1979, Hasan sempat terjun di dunia jurnalistik, riset, dan aktivisme. 

    Perjalanan karier Hasan dimulai dari dunia media. Ia sempat menjadi jurnalis di Harian Kompas pada 2005 hingga 2006, sebelum terjun ke bidang riset sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) hingga 2008. 

    Berbekal pengalaman tersebut, Hasan mendirikan Cyrus Network, sebuah lembaga survei yang namanya melejit lewat partisipasi aktif dalam sejumlah pemilihan umum, termasuk Pilpres 2024. Cyrus Network dikenal luas karena kerap dipercaya dalam rekapitulasi dan perhitungan cepat (quick count). 

    Hasan menempuh pendidikan menengah di SMAN 2 Bukittinggi dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI), di mana ia meraih gelar Sarjana Ilmu Politik pada 2004.

    Tak hanya aktif di kelas, Hasan dikenal sebagai mahasiswa yang vokal dan aktif berorganisasi. Ia menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UI pada tahun 2000. Dari sinilah, benih ketertarikannya pada politik nasional mulai tumbuh.

    Kecintaannya pada dunia pemikiran juga terlihat dari kiprahnya sebagai salah satu pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada 2002. Ia bahkan menjadi sekretaris dari Dr. Harry Albert Poeze, peneliti Tan Malaka asal Belanda.

    Pada 2004, Hasan juga aktif sebagai redaktur Buletin Madilog, media pembelajaran masyarakat yang beredar di lingkungan kampus UI. Ia menulis buku “Filosofi Negara Menurut Tan Malaka” (2004) dan turut menyumbang tulisan dalam buku “Mewarisi Gagasan Tan Malaka” (2006).

    Hasan dipercaya menjadi Koordinator Tim Relawan Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI Jakarta 2012. Sejak saat itu, hubungannya dengan Jokowi pun terjalin erat.

     

  • “Saatnya Duduk di Kursi Penonton” Ucap Hasan Nasbi Usai Mundur Dari Kepala Komunikasi Kepresidenan

    “Saatnya Duduk di Kursi Penonton” Ucap Hasan Nasbi Usai Mundur Dari Kepala Komunikasi Kepresidenan

    TRIBUNJATENG.COM – “Saatnya duduk di kursi penonton,” begitulah penggalan kutipan Hasan Nasbi setelah mundur dari jabatan kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).  

    Ia menyebut sudah memikirkan matang-matang sebelum membuat keputusan mundur dari jabatan kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).  

    Kini dia ingin berada di luar pemerintahan dan memberikan kesempatan kepada figur baru.  

    “Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi keluar lapangan dan duduk di kursi penonton, memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan,” ujar Hasan lewat Instagram @totalpolitikcom, dikutip Selasa (29/4/2025).

    Hasan sudah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip pernyataannya tersebut.

    Hasan mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sejak 21 April 2025.

    Dia menekankan, ini bukan keputusan emosional yang dibuat tiba-tiba.

    “Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, dan demi kebaikan komunikasi pemerintah yang akan datang,” ucapnya.

    Surat itu dikirimkan ke Presiden RI Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” ujar Hasan.

    Profil Hasan Nasbi

    Hasan Nasbi merupakan sosok pengamat dan konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat.

    Pria kelahiran 11 Oktober 1979 itu mengenyam pendidikan di SMA 2 Bukittinggi dan melanjutkan kuliah ke Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).

    Ia juga sempat menjadi wartawan pada 2005-2006.

    Pada 2006-2008, Hasan Nasbi bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia.

    Hingga akhirnya, ia mendirikan lembaga survei Cyrus Network.

    Dalam perjalanannya sebagai konsultan politik, nama Hasan Nasbi melejit ketika menjadi konsultan politik Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2012.

    Hasan Nasbi sukses membantu mengantarkan Jokowi-Ahok menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

    Pada 2017, nama Hasan Nasbi juga menjadi perbincangan karena ia menjadi inisiator berdirinya Teman Ahok, organisasi relawan Ahok pada Pilkada 2017 Jakarta yang maju secara independen.

    Hasan Nasbi juga menyatakan dukungannya terhadap Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

    Hingga akhirnya pada Pilpres 2024, Hasan Nasbi menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. (*)