Cerita Sedih di Balik Pernikahan Adik Ahok…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Fifi Lety Tjahaja Purnama
adik mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok
menceritakan kisah sedih di balik pernikahannya di Slovenia.
Satu hari setelah menikah, nenek Fifi yang bernama Euw Yong Siu Joen meninggal dunia dalam usia 100 tahun di Bangka Belitung.
“Aku kalau di sini berdasarkan catatan sipil menikah di tanggal 22 (Mei), nenekku meninggal di tanggal 23 (Mei) dini hari,” ujar Fifi saat diwawancarai
Kompas.com,
Rabu (11/6/2025).
Fifi mengatakan, sebelum meninggal dunia, sang nenek selalu memintanya untuk menikah.
Namun, saat itu, Fifi belum mendapatkan pasangan yang tepat, sehingga belum berani melangkah ke jenjang pernikahan.
Sampai akhirnya, ia kembali bertemu dengan pria berinisial DG yang merupakan teman lama adiknya.
Ketika resmi dilamar oleh DG pada April 2025, Fifi berusaha memberitahu rencana pernikahannya ke keluarga.
Ahok menjadi orang yang menyampaikan kabar bahagia tersebut ke neneknya yang tengah sakit di Bangka Belitung.
“Pas dia (nenek) sakit, Kokoh Ahok kan datang sama Nicholas, nenek aku masih ketawa-ketawa pas tahu aku mau menikah, dia bilang
‘bagus, menikah sama siapa aja, menikah ama bule enggak apa-apa’,
” kata Fifi.
Bahkan, ketika Fifi menyampaikan kabar bahagia itu, neneknya terlihat senang dan mengacungkan jempol kepada dirinya.
Sampai akhirnya, Fifi dan DG melaksanakan pernikahan di Gereja Bled Castle, Slovenia. Usai Fifi resmi menikah, Euw Yong Siu Joen pun menghembuskan napas terakhirnya.
“Kayak didoain sampai menikah, baru dia pergi,” tutur Fifi.
Fifi juga bercerita ada hal menarik dari prosesi penguburan sang nenek.
Ketika liang lahat hendak ditutup dengan tanah, ada sepasang burung merpati hitam dan putih yang mengelilingi kuburan nenek Fifi.
“Anehnya itu di kuburannya ada sepasang merpati, nama suami aku itu Golon artinya merpati di bahasa mereka, itu aneh kan,” ucap Fifi.
Fifi menilai, keajaiban tersebut merupakan suatu pertanda bahwa dia tepat melabuhkan hatinya pada DG.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Basuki Tjahaja Purnama
-
/data/photo/2025/06/11/6848e7e8c500b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Cerita Sedih di Balik Pernikahan Adik Ahok… Megapolitan
-
/data/photo/2025/06/10/6847eb05ab030.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Kala Ahok Antarkan Sang Adik ke Altar Pernikahan… Megapolitan
Kala Ahok Antarkan Sang Adik ke Altar Pernikahan…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kehidupan pribadi Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok
selalu menarik perhatian publik. Namun, kali ini, sorotan tak hanya tertuju pada dirinya, melainkan pada adik kandungnya,
Fifi Lety Tjahaja Purnama
.
Fifi diketahui baru saja melangsungkan pernikahan dengan pria berinisial DG. Momen istimewa ini terjadi di Gereja Bled Castle, Slovenia, Minggu (25/5/2025).
Dalam perjalanan menuju pelaminan, Ahok terlihat mendampingi Fifi dengan penuh rasa syukur dan haru, menyaksikan sang adik yang kini memasuki babak baru dalam hidupnya.
Ahok, yang dikenal sebagai sosok yang penuh prinsip dan ketegasan, terlihat berbeda pada hari bahagia adiknya itu.
Dengan mengenakan jas hitam yang elegan, dia mendampingi Fifi yang ketika itu tengah mengenakan gaun pengantin putih. Keduanya berjalan di atas karpet berwarna putih menuju altar pernikahan.
Momen itu pun dibagikan Fifi melalui akun Instagram pribadinya, @fifiletytjahajapurnama. Dalam unggahannya, Fifi menyampaikan rasa syukurnya bisa berjalan bersama sang kakak yang telah menjadi penuntun dalam hidupnya.
“Berjalan dengan iman, dituntun oleh Kokoh Ahok… cerita dimulai 35 tahun lalu,” tulis Fifi dalam keterangan video yang diunggah pada Kamis (5/6/2025).
Sebagai seorang kakak yang juga seorang mantan Gubernur Jakarta, Ahok tidak hanya hadir sebagai saksi. Ia diketahui juga memberikan nasihat untuk Fifi di hari pernikahannya.
Dalam nasihatnya itu, Ahok mengingatkan sang adik untuk memahami perannya yang baru sebagai seorang istri.
Menurut dia, seorang istri harus dapat menjadi penolong yang mendampingi suami dengan penuh cinta dan komitmen.
“Fungsi istri adalah pendamping yang mendukung suaminya atau penolong,” ucap Ahok saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/6/2025).
Pernikahan Fifi dengan DG bukanlah cerita yang tiba-tiba muncul. Ternyata, keduanya sudah saling mengenal sejak 35 tahun lalu, ketika Fifi masih berstatus mahasiswa di Universitas Indonesia (UI).
DG, yang merupakan anak diplomat, diperkenalkan oleh Harry, adik Ahok yang juga merupakan teman les Bahasa Inggris DG.
Namun, karena Fifi saat itu sudah memiliki pacar, hubungan mereka hanya sebatas teman.
“Kami dikenalkan tapi waktu itu aku sudah punya pacar. Jadi kami hanya berteman,” tulis Fifi pada kolom caption yang diunggah berbarengan dengan video pernikahannya.
“Setiap kali DG menanyakan kabarku ke adikku… aku sedang punya pacar. Giliran aku single, DG yang sedang berpasangan. Begitu terus. Sampai waktu berlalu begitu saja,” lanjut Fifi.
Dua tahun lalu, takdir mempertemukan kembali mereka, dan setelah melalui banyak pertimbangan, Fifi dan DG akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Kini, di usianya yang ke-56 tahun, Fifi resmi menikah dengan DG, dan Ahok pun merasakan kebahagiaan mendalam melihat adiknya memulai hidup baru.
“Ya, bersyukur akhirnya Fifi menikah,” ujar Ahok kepada Kompas.com.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Isu Pembangunan Flyover di JPL 08 Barat Magetan, Begini Kata BTP Surabaya
Magetan (beritajatim.com) – Isu pembangunan flyover di perlintasan sebidang JPL 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan mencuat usai insiden tujuh motor tertabrak KA Malioboro Ekspres di lokasi tersebut, Senin (19/5/2025) lalu.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya, Denny Michels Adlan, menyampaikan bahwa wilayah tersebut tergolong padat dan memerlukan solusi keselamatan jangka panjang, meski pembangunan flyover bukan hal yang mudah.
“Karena padatnya. Karena tidak mudah kita membangun fly over karena kalau saya lihat di JPL 08 ini kan dekat dengan Stasiun Magetan ya. Jadi banyak perhitungannya,” ungkap Denny, Rabu (20/5/2025)
Menurut Denny, faktor teknis seperti elevasi jalan dan kedekatan lokasi dengan Stasiun Magetan menjadi tantangan tersendiri. “Jadi kalau kami lakukan peninggian itu banyak infrastruktur yang harus dirubah karena gradiennya itu panjang bisa 2 kilometer atau 3 kilometer sebelum titik ini. Kami harus melakukan peninggian dan tentunya harus dilakukan studi dulu,” tambahnya.
Dia turut menyampaikan bahwa usai insiden kecelakaan tersebut, pihaknya melakukan evaluasi keselamatan jangka panjang, BTP Kelas 1 Surabaya menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah, PT Kereta Api Indonesia, serta masyarakat. Upaya peningkatan keselamatan akan difokuskan pada perbaikan dan pengawasan pintu perlintasan, khususnya yang tidak dijaga.
“Kita terus mendorong banyak masih banyak pintu perlintasan yang tidak dijaga dan kemudian mungkin ada ke depannya penanganan bisa jadi pintu perlintasan itu kita tiadakan. Misalnya dilakukan penutupan, manakala memang ada pengalihan lalu lintas yang bisa menjadi alternatif selama tidak meng- mengganggu masyarakat ataupun juga kita membangun infrastruktur baik itu pembangunan underpass ataupun flyover,” jelasnya.
Denny juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keselamatan di perlintasan kereta api. Menurutnya, infrastruktur hanyalah alat bantu, sementara kewaspadaan pengguna jalan tetap menjadi kunci utama.
“Jadi sebenarnya pintu perlintasan itu bukan sebagai apa ya kalau itu sebagai alat bantu alat bantu untuk supaya masyarakat itu bisa berhati-hati untuk bisa melihat kondisi di lapangan. Jadi kami harapkan walaupun memang pintu perlintasan sudah terlintas terbuka ataupun juga ada yang tidak terjaga. Kami harapkan masyarakat itu bisa menengok kiri kanan, melihat situasi apakah sudah aman atau tidak,” ujarnya.
Ia menyebut perlunya “double protection” antara penyediaan infrastruktur yang memadai dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang. [fiq/kun]
-

Fakta Baru Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, CCTV Tak Fungsi Hingga 7 Saksi Diperiksa
Magetan (beritajatim.com) – Sejumlah fakta baru ditemukan saat Polres Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian tujuh sepeda motor yang tertabrak KA Malioboro Ekspres, yakni di Jalan Pelintasan Langsung (JPL) 08 Kelurahan Mangge Kecamatan Barat, Magetan.
Tak hanya polisi, insiden yang terjadi pada Senin (19/5/2025) itu jadi atensi Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan. Tim dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya juga meninjau sarana prasarana di Pos penjagaan JPL 08.
Berikut sederet temuan fakta baru dari kejadian tragis yang menewaskan empat orang pengendara motor itu:
1. Kamera CCTV di POs Penjagaan Tak Berfungsi Sejak 2023
Sekitar tiga kamera CCTV di sekitar Pos JPL 08 ternyata tidak berfungsi sejak 2023 lalu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BTP Kelas 1 Surabaya Denny Michels Adlan. Menurut hasil tinjauannya di lokasi, dia menemukan bahwa kamera CCTV tidak berfungsi atau tidak beroperasi. Artinya, kamera tersebut tidak merekam seluruh kejadian apapun sejak mati pada 2023 lalu.“Ada CCTV tapi tidak beroperasi. Kami sudah tanyakan pada rekan-rekan PT KAI, ternyata memang tidak berfungsi,” terang Denny.
2. Sarana dan Prasarana Berfungsi Baik
Tak hanya soal CCTV, Denny juga menilik semua sarana prasarana untuk mengamankan jalur kereta dan para pengguna jalan. Utamanya fungsi dari palang pintu, sirine, alat komunikasi dan perangkat pendukung lainnya. Dia tak menemukan satupun peralatan yang tidak berfungsi ataupun mengalami kerusakan. Menurutnya seluruh sarpras dalam kondisi baik.“Memang sudah kami lihat dan didampingi juga dari teman-teman dari PT. Kereta Api yang mana mereka yang melakukan penjagaan di JPL 08 ya. dari sinyal sebenarnya sudah cukup baik beroperasi dengan baik,” terangnya.
3. Ada Empat Orang Petugas Jaga di JPL 08, Bekerja Shift
Masih kata Denny Michels Adlan, ada empat orang yang bertugas menjaga di Pos JPL 08. Keempatnya bekerja shift. Masing-masing shift yakni sekitar 8 jam. Menurutnya, jam kerja ini masih tergolong ideal. Artinya tak sampai membuat petugas terlalu lelah. ”Jam kerja ini masih ideal. Artinya tidak sampai kelelahan,” terangnya.4. Polisi Periksa 7 Saksi, termasuk Kepala PT KAI Daop 7 Madiun
Kapolres Magetan AKBP Erik Bangun Prakasa menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Mulai Agus Supriyanto (49) penjaga palang pintu saat kejadian, Masinis dan Asisten Masinis KA Malioboro Ekspres, Kepala PT KAI Daop 7 Madiun, Petugas Polsuska, dan sejumlah warga yang menyaksikan kejadian itu.”Semua saksi sudah kami ambil keterangannya, akan kami cocokkan dengan hasil olah TKP,” terang Erik.
5. Penyelidikan Libatkan Tim TAA Subdit Gakkum POlda Jawa Timur
Penyelidikan diperkuat dengan penggunaan metode Traffic Accident Analysis (TAA) yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jawa Timur. Teknologi ini memungkinkan rekonstruksi kejadian secara tiga dimensi untuk menggambarkan posisi kendaraan, korban, dan kereta saat tabrakan.“Dengan scientific identification yang kita miliki di Polda Jawa Timur, kita nanti bisa menggambarkan kejadian tiga dimensi, bagaimana posisi terjadinya kecelakaan, bagaimana posisi korban dan juga bagaimana posisi akhir dari kereta yang ketika menyambar ketujuh kendaraan tersebut itu bisa tergambarkan melalui TAA yang dimiliki oleh Polda Jawa Timur yang tadi dipimpin langsung oleh Kasubdit Gakkum AKBP Septa,” jelas Kapolres.
Hingga Rabu (21/5/2025), pihak kepolisian belum menentukan tersangka dari kejadian ini. Sekaligus, belum menyimpulkan adanya unsur kesengajaan ataupun kelalaian dari kejadian ini. [fiq/beq]
-

Berikut Temuan BTP Surabaya di Lokasi 7 Motor Tertabrak KA Malioboro Ekspres
Magetan (beritajatim.com) – Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan, memastikan kondisi prasarana dan sistem persinyalan di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 08, Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, dalam kondisi baik pasca peristiwa kecelakaan KA Malioboro Ekspres yang menabrak tujuh sepeda motor, Selasa (20/5/2025).
“Kami dari BTP kelas 1 Surabaya di DJKA Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini tadi kita sudah meninjau ke lapangan. Pertama kita melihat dari lokasi,” ujar Denny Michels Adlan, Selasa (20/5/2025).
Denny menyatakan bahwa pihaknya telah mengecek kesiapan prasarana, baik secara fisik maupun sistem sinyal. “So far memang sudah kita lihat dan didampingi juga dari teman-teman dari PT Kereta Api yang mana mereka yang melakukan penjagaan di JPL 08 ya. Dari sinyal sebenarnya sudah cukup baik, beroperasi dengan baik,” tegasnya.
Terkait dengan sistem penjagaan, Denny menjelaskan bahwa satu perlintasan dijaga oleh empat petugas yang dibagi dalam tiga shift, masing-masing selama delapan jam. “Ya, pada intinya kami memastikan itu dapat berjalan dengan baik. Dan kami tetap menunggu dari pihak kepolisian ya untuk melakukan penyidikan,” ujarnya.
Soal stamina petugas yang bertugas saat kejadian, Denny menyebutkan belum mengetahui informasi detailnya. Namun ia menilai pola kerja yang dijalankan sudah cukup ideal.“Mereka pun juga sudah memiliki kompetensi untuk bisa melakukan penjagaan pintu perlintasan dan juga sudah diberikan informasi terkait dengan rencana kereta, waktu kereta yang akan lewat dan itu sudah ada grafiknya. Saya sudah lihat juga di dalam pos jaganya itu sudah ada tertera,” jelasnya.
Terkait teknis operasional, menurut Denny, sistem komunikasi di pos penjagaan berjalan melalui telepon, HT, dan suara lonceng sebagai penanda kereta akan melintas. Palang pintu ditutup secara manual setelah menerima sinyal dan dibuka kembali setelah kondisi dipastikan aman.
Selain itu, ada catatan penting yang ditemukan saat tinjauan, yaitu kamera pengawas (CCTV) yang berada di lokasi ternyata tidak berfungsi. “Kita sudah lihat tadi memang ada CCTV di atasnya, tapi kami sudah tanya juga dari teman-teman di PT Kereta Api, kebetulan itu tidak beroperasi,” ungkap Denny.
Mengenai kemungkinan adanya kesalahan manusia (human error), Denny menolak berspekulasi. “Terlalu dini kalau saya menyatakan itu dan bukan kapasitas saya ya, menyatakan itu human error. Biarlah nanti dari penyidikan dari kepolisian yang bisa mengetahui ya,” katanya.
Saat disinggung mengenai dugaan kereta melintas secara bersamaan di double track atau adanya perubahan jadwal crossing, Denny menyatakan hal tersebut bisa terjadi dalam hitungan detik akibat perbedaan jadwal kedatangan. “Jadi bisa kita hitungannya detik ya. Kadang-kadang mungkin bisa bersamaan ataupun juga mungkin karena dia ada sedikit keterlambatan, mungkin yang satu baru lewat enggak lama dan nanti dia lewat lagi,” ujarnya.
Perihal dugaan perubahan jalur KA Matarmaja dan dugaan kerusakan pada KA Malioboro Ekspres sebelum kecelakaan, Denny menegaskan bahwa hal itu berada di ranah operator dan akan menjadi bagian dari proses investigasi.
“Kalau informasi KA Malioboro Ekspres ini sebelum di stasiun sebelumnya mengalami kerusakan sebelum kecelakaan itu ada kebenarannya atau gimana, saya belum dapat informasinya. Tapi seharusnya kondisi dari lokomotif itu memang prima ya,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa seluruh jadwal perjalanan kereta telah tercatat dalam Gapeka (Grafik Perjalanan Kereta Api) dan komunikasi tetap menjadi acuan utama petugas dalam menjalankan prosedur keselamatan. “Jadi memang tidak hanya jam lewatnya, tetap patokannya di komunikasi,” pungkasnya. [fiq/but]
-

Pramono Anung tinjau RPTRA Kalijodo serta gagas revitalisasi
saya ingin memperbaiki yang dulu pernah ditinggalkan oleh para gubernur sebelumnya yang menurut saya baik
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Barat serta berencana untuk segera merevitalisasi kawasan tersebut.
Pramono menjelaskan lokasi tersebut kini terbagi dua yakni yang sudah dikelola secara penuh oleh kelurahan untuk tempat bermain anak-anak dan RPTRA yang dulunya dibangun Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
“Seperti yang dulu saya sampaikan, saya ingin memperbaiki yang dulu pernah ditinggalkan oleh para gubernur sebelumnya yang menurut saya baik. Salah satu hal yang luar biasa menurut saya pada waktu itu, Kalijodo,” kata Pramono saat dijumpai di RPTRA Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat.
Terkait hal itu, Pramono pun telah menugaskan Kepala Dinas Pertamanan untuk membahasnya dengan pengelola RPTRA Kalijodo dalam kaitan perbaikan agar lebih bermanfaat bagi masyarakat (pengunjung).
Pramono berharap di sana nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga, berteater, dan lain sebagainya.
“Mudah-mudahan dalam waktu enam bulan, RPTRA Kalijodo ini, wajahnya adalah wajah yang ramah kembali kepada kita semua untuk datang,” kata Pramono.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta M. Fajar Sauri mengatakan, rencana revitalisasi tersebut sudah didiskusikan bersama warga.
Fajar menjelaskan dalam diskusi tersebut warga meminta agar nantinya disediakan lapangan olahraga yang sifatnya multifungsi untuk berbagai jenis olahraga.
Tak hanya itu, akan disediakan pula teater yang bisa dipakai masyarakat atau komunitas untuk mengekspresikan diri di lokasi tersebut.
“Kemudian kita juga melakukan penataan semacam ruang kontemplasi dan ruang meditasi untuk para pengunjung memulihkan diri (healing) dengan mendengarkan suara-suara alam,” kata Fajar.
Fajar mengatakan, tak hanya kenyamanan, kemanan di RPTRA Kalijodo nantinya pun akan dijaga dengan menugaskan petugas keamanan.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
/data/photo/2025/06/02/683d61e281ae3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


