Tag: Bashar al-Assad

  • Proses Pemakzulan Presiden Korea Selatan Dimulai

    Proses Pemakzulan Presiden Korea Selatan Dimulai

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman berita-berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Kita awali edisi Kamis, 5 Desember 2024 dengan laporan dari Korea Selatan.

    Proses pemakzulan presiden dimulai

    Anggota parlemen Korea Selatan dari kelompok oposisi secara resmi mengajukan mosi pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeoul, menuduhnya memberlakukan darurat militer untuk mencegah penyelidikan kriminal terhadap dirinya dan keluarganya.

    Deklarasi darurat militer yang mengejutkan oleh Presiden Yoon dibatalkan oleh anggota parlemen, tetapi sempat membuat kekacauan termasuk demonstrasi warga.

    Pihak oposisi menuduh darurat militer diberlakukan Presiden Yoon “dengan maksud yang tidak konstitusional dan ilegal untuk menghindari penyelidikan yang akan segera dilakukan … terhadap dugaan tindakan ilegal yang melibatkan dirinya dan keluarganya”.

    “Ini adalah kejahatan yang tidak dapat dimaafkan, kejahatan yang tidak dapat, tidak boleh, dan tidak akan diampuni,” kata anggota parlemen Kim Seung-won.

    Tuduhan jaringan penjualan bayi

    Tiga belas perempuan dari Filipina dihukum karena tuduhan terkait perdagangan manusia di Kamboja dengan bertindak sebagai ibu yang dibayar untuk mengandung dalam jaringan penjual bayi.

    Mereka dijatuhi hukuman empat tahun penjara setelah dinyatakan bersalah karena menjual, membeli, atau menukar seseorang untuk transfer lintas batas, kata Pengadilan Provinsi Kandal pada Senin malam.

    Menurut putusan tersebut, dua dari empat tahun penjara ditangguhkan, yang berarti mereka tidak perlu menjalani hukuman penjara kecuali mereka dinyatakan bersalah atas kejahatan lain.

    Pihak berwenang mengatakan bisnis yang merekrut para perempuan berpusat di Thailand.

    Israel tuduh Hamas eksekusi tahanannya

    Israel mengatakan enam warganya yang disandera Hamas kemungkinan dieksekusi oleh Hamas di Gaza selatan pada bulan Februari, karena militer Israel melakukan serangan udara ke daerah tempat mereka ditawan.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis temuan penyelidikan atas eksekusi tersebut Selasa malam kemarin, dengan mengatakan kalau mereka tahu ada sandera di dekat daerah tersebut, mereka tidak akan melakukan serangan.

    Jenazah keenam pria tersebut diambil dari sebuah terowongan dekat Khan Younis pada tanggal 20 Agustus, bersama dengan jenazah enam orang anggota Hamas.

    Mereka yakin 101 sandera Israel masih ditahan di Gaza, meskipun diperkirakan hanya sekitar setengahnya yang masih hidup.

    Pasukan Suriah kuasai kota Hama

    Kelompok yang disebut pemberontak mencoba menguasai wilayah barat laut Suriah dalam seminggu terakhir, mengancam kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad.

    Kemarin, pasukan yang setia kepada pemerintah Suriah, dengan didukung angkatan udara Rusia, mengusir pasukan pemberontak dari kota Hama.

    Perang saudara di Suriah sudah berkecamuk sejak gerakan ‘Arab Spring’ pada tahun 2011, dan pertempuran baru-baru ini menyebabkan lebih dari 115.000 orang mengungsi, menurut PBB.

    Para analis mengatakan serangan baru oleh pemberontak dan jatuhnya Aleppo mengguncang kekuasaan Presiden Assad.

    “Rezim Assad bertempur dengan sengit dari tahun 2012 hingga 2016 untuk merebut kembali separuh kota, jadi kehilangan kota tersebut dengan begitu cepat merupakan kekalahan yang memalukan dan menggambarkan rapuhnya pemerintahan rezim di Suriah,” kata Charles Lister dari lembaga Middle East Institute.

  • 9 Update Panas Perang Arab: Warning Baru Israel-Rusia Perkuat Posisi

    9 Update Panas Perang Arab: Warning Baru Israel-Rusia Perkuat Posisi

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Timur Tengah masih terus dialami ketegangan baru. Kali ini, ada dua perang besar yang terjadi di dunia Arab itu.

    Di Jalur Gaza Palestina dan Lebanon, saat ini Israel sedang menghadapi peperangan dengan milisi di dua negara itu, Hamas dan Hizbullah. Meski sebelumnya sempat sepakat melakukan gencatan senjata dengan Hizbullah, namun banyak aksi saling serang yang melibatkan kedua pihak.

    Di sisi lain, di front lain, muncul perang baru di Suriah. Perang ini digemborkan oleh Kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang berhasil menguasai kota Aleppo dari Pemerintah Suriah.

    Berikut perkembangan dua peperangan tersebut dikutip dari beberapa sumber, Kamis (5/12/2024):

    1. Israel Beri Warning Perluas Perang Lebanon

    Israel memberikan peringatan baru kepada milisi Lebanon Hizbullah dan Pemerintah Lebanon, Selasa (3/12/2024). Hal ini terjadi saat keduanya nampak melanggar perjanjian gencatan senjata yang sudah disepakati pekan lalu.

    Dalam pengumumannya, Israel mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Lebanon karena gagal melucuti senjata militan yang melanggar gencatan senjata. Negeri Zionis itu bahkan mengancam Pemerintah Lebanon akan kembali ke negara itu bila situasinya tidak bisa diatasi.

    “Jika kami kembali berperang, kami akan bertindak tegas, kami akan bertindak lebih dalam, dan hal terpenting yang perlu mereka ketahui: bahwa tidak akan ada lagi pengecualian bagi negara Lebanon,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz dikutip Channel News Asia yang melansir Reuters.

    “Jika sampai sekarang kami memisahkan negara Lebanon dari Hizbullah, tidak akan lagi (Israel hanya mundur).”

    Meskipun ada gencatan senjata minggu lalu, pasukan Israel terus melakukan serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai pejuang Hizbullah yang mengabaikan perjanjian.

    Pada Senin, Hizbullah menembaki sebuah pos militer Israel, sementara otoritas Lebanon mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon. Satu orang lainnya tewas pada hari Selasa oleh serangan pesawat tak berawak.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan setiap pelanggaran gencatan senjata akan dihukum, betapapun kecilnya. Menurutnya, perjanjian gencatan senjata bukanlah akhir dari perang, sehingga Tel Aviv masih mampu mengambil tindakan keras.

    “Kami menegakkan gencatan senjata ini dengan tangan besi,” katanya menjelang pertemuan kabinet di kota perbatasan Utara Nahariya. “Saat ini kami sedang dalam gencatan senjata, saya catat, gencatan senjata, bukan akhir dari perang,” tambahnya.

    2. AS-Prancis Turun Tangan di Lebanon

    Untuk tindak lanjut, Jenderal Amerika Serikat (AS) Jasper Jeffers dan Jenderal Prancis Guillaume Ponchin akan mengadakan pertemuan di Beirut dengan Pemerintah Lebanon pada Rabu. Salah seorang sumber mengatakan kedua jenderal itu akan mencoba mencari jalan keluar dari mekanisme gencatan senjata yang sejauh ini mandek.

    “Ada urgensi untuk menyelesaikan mekanisme tersebut, jika tidak maka akan terlambat,” ungkap salah satu sumber, mengacu pada peningkatan serangan Israel secara bertahap meskipun ada gencatan senjata.

    3. Israel Serbu Rumah Sakit Gaza

    Al Jazeera melaporkan bahwa Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya menjadi sasaran penembakan artileri dan tembakan oleh pasukan Israel.

    Pasukan Israel mengepung sekolah-sekolah Abu Tamam, yang menampung orang-orang yang mengungsi di pusat Beit Lahiya di Jalur Gaza Utara, seraya mencatat bahwa penduduk Beit Lahiya yang terkepung menghadapi bahaya serius karena meningkatnya penembakan.

    4. AS Marah ke Israel, Minta Ini

    Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, meminta Israel untuk menyelidiki tuduhan bahwa serangan udaranya telah menewaskan pekerja bantuan Save the Children dan World Central Kitchen di Gaza.

    Ketika ditanya tentang pembunuhan Ahmad Faisal Isleem Al-Qadi yang berusia 39 tahun dalam serangan udara pada hari Sabtu di Khan Younis, Patel mengatakan Washington sedang mencari informasi lebih lanjut tentang kematian tersebut.

    “Kami sangat marah, dan kami menginginkan informasi lebih lanjut tentang insiden ini,” kata Patel.

    “(Tentara Israel) perlu memberikan informasi tambahan tentang insiden ini,” tambahnya.

    5. Prancis Gandeng Saudi Buat Konferensi Palestina

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa ia dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman akan menjadi ketua bersama konferensi tentang pembentukan negara Palestina pada bulan Juni.

    “Kami telah memutuskan untuk menjadi ketua bersama konferensi untuk kedua negara pada bulan Juni tahun depan,” kata Macron, mengacu pada Israel dan negara Palestina yang potensial.

    “Dalam beberapa bulan mendatang, bersama-sama kita akan memperbanyak dan menggabungkan inisiatif diplomatik kita untuk membawa semua orang di sepanjang jalan ini,” tambahnya.

    Meskipun Uni Eropa tidak mengakui negara Palestina, beberapa negara Eropa telah mengambil langkah-langkah tahun ini untuk mengakuinya, termasuk Irlandia, Spanyol, dan Norwegia.

    6. Israel Bunuh Penghubung Hizbullah-Suriah

    Pasukan Israel telah mengkonfirmasi di Telegram bahwa mereka telah membunuh seorang tokoh senior Hizbullah yang bertanggung jawab untuk berhubungan dengan tentara Suriah.

    “Rezim Suriah mendukung Hizbullah dan membiarkan organisasi tersebut memanfaatkannya untuk transfer senjata ke wilayah Lebanon, sehingga membahayakan warga Suriah dan Lebanon,” kata seorang juru bicara tentara Israel.

    Juru bicara tersebut menambahkan bahwa orang yang terbunuh tersebut merupakan tokoh penting dan aktif di Suriah. Tanpa menyebutkan nama jelas, juru bicara tersebut mengungkapkan kematian figur itu akan mencegah pembentukan organisasi teroris Hizbullah di Suriah serta penguatan Hizbullah di dalam negeri Lebanon.

    7. PBB Awasi Israel-Lebanon

    Pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan siap mendukung perjanjian apa pun yang akan mengakhiri kekerasan di ‘Garis Biru’ atau garis demarkasi antara Lebanon dan Israel.

    “Kami akan terus memantau dan melaporkan pelanggaran resolusi 1701, dan mendesak semua aktor untuk mematuhi resolusi tersebut baik secara harfiah maupun semangat,” katanya pada X, merujuk pada resolusi PBB tahun 2006 yang dimaksudkan untuk mengakhiri permusuhan antara Hizbullah dan Israel setelah perang mereka sebelumnya.

    Kelompok tersebut menanggapi sebuah posting oleh Letnan Jenderal Aroldo Lazaro Saenz, kepala misi dan komandan pasukan UNIFIL, yang mengatakan bahwa ia bertemu dengan Duta Besar AS Lisa Johnson dan Mayor Jenderal Jasper Jeffers, yang mengawasi gencatan senjata yang ditengahi AS.

    “Kami membahas upaya untuk membantu memulihkan stabilitas dan dukungan pasukan penjaga perdamaian untuk kerja mekanisme tersebut,” katanya.

    8. Aktivis Yahudi Geruduk Parlemen Kanada

    Para aktivis Yahudi menyerukan Kanada untuk berhenti mengirim senjata ke Israel karena Israel terus mengebom daerah kantong Palestina tersebut. Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan orang duduk di pintu masuk gedung parlemen di Ottawa, menyanyikan lagu-lagu dan meneriakkan, “Embargo senjata sekarang!”

    “Setiap bom yang dijatuhkan Israel di Gaza dan setiap rudal yang ditembakkan ke Lebanon mengandung kebenaran yang mengerikan: pesawat tempur dan helikopter serang yang menghancurkan warga sipil tidak dapat terbang tanpa ratusan komponen buatan Kanada,” kata Niall Ricardo dari Independent Jewish Voices Canada, salah satu penyelenggara protes tersebut, dalam sebuah pernyataan.

    “Ekspor senjata Kanada yang terus berlanjut dan dukungan diplomatik membuatnya terlibat dalam kekejaman ini.”

    9. Rusia-Iran Perkuat Posisi di Suriah

    Pemberontak Suriah terus mendesak pemerintah Bashar al-Assad dengan kemajuan signifikan di medan perang. Pada Selasa (3/12/2024), mereka berhasil mendekati kota besar Hama, menandai salah satu pergerakan terbesar dalam konflik ini sejak 2020.

    Langkah ini terjadi setelah mereka mengejutkan dunia dengan merebut Aleppo, kota terbesar di Suriah sebelum perang.

    Menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana dikutip Reuters, kelompok pemberontak telah merebut beberapa desa di utara Hama, termasuk Maar Shahur. Keberhasilan ini memberikan tekanan besar pada pasukan Assad yang telah menguasai Hama sejak pecahnya perang pada 2011.

    Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa bala bantuan militer telah tiba untuk mempertahankan kota ini. Namun, seorang sumber pemberontak mengonfirmasi bahwa mereka kini menghadapi pasukan milisi pro-Iran di luar Hama.

    Ketegangan juga meningkat karena sekutu utama Assad, yaitu Rusia dan Iran, bergerak untuk mendukungnya. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan kesediaannya mengirim pasukan jika diminta oleh Damaskus. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan diakhirinya “agresi teroris” di Suriah.

    Perdana Menteri Irak Shia al-Sudani juga menuding serangan udara Israel terhadap pemerintah Suriah sebagai faktor yang memperburuk situasi. Ia menegaskan bahwa Irak tidak akan menjadi “penonton pasif” dalam konflik ini.

    (luc/luc)

  • Intelijen AS Buka-bukaan Kondisi Terkini Hizbullah di Perang Arab

    Intelijen AS Buka-bukaan Kondisi Terkini Hizbullah di Perang Arab

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hizbullah Lebanon mengalami pelemahan signifikan akibat serangan Israel, tetapi kelompok bersenjata yang didukung Iran ini diperkirakan akan berusaha membangun kembali kekuatan militernya, sehingga tetap menjadi ancaman jangka panjang bagi Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan.

    Informasi ini berasal dari sejumlah pejabat dan anggota parlemen AS yang telah menerima pembaruan intelijen terbaru terkait situasi ini, sebagaimana dikutip oleh Reuters, Kamis (5/12/2024).

    Dalam beberapa minggu terakhir, intelijen AS menunjukkan bahwa Hizbullah mulai merekrut pejuang baru dan mencari cara untuk memproduksi senjata secara domestik, serta menyelundupkan bahan-bahan militer melalui Suriah. Namun, langkah-langkah ini terbentur tantangan, terutama setelah kesepakatan gencatan senjata yang melarang Hizbullah mendapatkan senjata baru.

    Israel, dalam beberapa hari terakhir, telah meningkatkan upayanya untuk menghambat upaya tersebut dengan menghancurkan peluncur roket Hizbullah di Lebanon, membombardir perbatasan Suriah, dan mencegah pesawat Iran yang diduga membawa senjata untuk kelompok ini.

    Meskipun persediaan senjata dan jumlah pejuang Hizbullah berkurang lebih dari setengahnya, kelompok ini masih mempertahankan ribuan roket jarak pendek di Lebanon. Hizbullah diperkirakan akan memanfaatkan pabrik senjata di negara tetangga dengan rute transportasi yang tersedia untuk membangun kembali persenjataan mereka.

    Respon AS dan Kawasan

    Washington berusaha menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk membatasi operasi Hizbullah, bekerja sama dengan negara-negara regional. Ada laporan bahwa AS dan Uni Emirat Arab tengah mendiskusikan kemungkinan pengurangan sanksi terhadap Assad jika ia memutus hubungan dengan Iran dan menghentikan jalur senjata ke Hizbullah.

    Sementara itu, Hizbullah terus menegaskan perannya sebagai “perlawanan” terhadap Israel, meskipun fokus mereka saat ini adalah membangun kembali wilayah yang hancur akibat serangan Israel, termasuk rumah-rumah pendukung mereka di Lebanon selatan dan pinggiran selatan Beirut.

    Intelijen AS juga mengungkapkan bahwa Hizbullah menghadapi kesulitan besar dalam melatih pasukan barunya. Kekurangan pelatihan ini, menurut pejabat AS, mencerminkan kesenjangan yang semakin besar dalam kapasitas militer Iran.

    Kelemahan Hizbullah juga berarti bahwa Israel kini memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan serangan terhadap Iran tanpa ancaman signifikan di perbatasan utaranya.

    Kondisi ini juga mencerminkan perubahan strategi Iran dalam menggunakan proksi-proksinya. Hamas di Gaza dilaporkan hanya dapat menjalankan taktik kecil-kecilan, sementara kelompok Houthi di Yaman terus meluncurkan rudal dan drone, meskipun banyak yang berhasil dicegat.

    (luc/luc)

  • Perang Baru Arab Makin Panas: AS Bom Suriah, Rusia-Iran-Turki Turun

    Perang Baru Arab Makin Panas: AS Bom Suriah, Rusia-Iran-Turki Turun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Arab masih terjadi. Namun bukan antara Israel dengan Hamas di Gaza, atau Israel dengan Hizbullah di Lebanon.

    Perang baru terjadi di Suriah. Serangan kelompok pemberontak sejak pekan lalu membuat banyak negara masuk di dalam konflik.

    Dalam update terbaru, Rabu (4/12/2024), Rusia, Iran, dan Turki kini “turun tangan” dalam perang baru Arab, yang pecah di Suriah, beberapa hari terakhir. Hal ini ditegaskan Kremlin melalui juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova.

    “Para menteri luar negeri dari tiga negara penjamin (perdamaian)- Rusia, Iran, dan Turki- saling berhubungan erat,” kata Zakharova kepada wartawan di Moskow, dikutip AFP.

    Perlu diketahui Rusia adalah sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mendukung upayanya untuk menumpas pemberontakan dengan serangan udara. Sementara Turki secara historis mendukung beberapa pasukan antipemerintah.

    Rusia dan Turki menjadi penengah gencatan senjata tahun 2016 antara berbagai kelompok pemberontak dan pasukan Suriah. Sedangkan Iran bergabung sebagai “negara penjamin”.

    “Rusia secara aktif bekerja sama dengan mitra internasional untuk memastikan stabilisasi situasi di Suriah dengan cepat,” tegas Zakharova.

    Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah melakukan komunikasi via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka sepakat konflik tersebut perlu “segera diakhiri” dan mengutuk “agresi teroris” terhadap negara Suriah.

    Seorang pejabat senior dari kantor pemimpin tertinggi Iran juga berada di Moskow untuk melakukan pembicaraan pada hari Rabu. Ini ditegaskan Kedutaan Besar Iran dalam sebuah pernyataan.

    Sebelumnya, Rusia, yang mengumumkan latihan angkatan laut dan udara di Mediterania timur minggu ini, menuduh Ukraina mendukung pemberontak Islamis Suriah. Di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Selasa, utusan Rusia Vassily Nebenzia mengatakan Ukraina telah mendukung kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dengan senjata dan instruktur, tanpa memberikan bukti apa pun.

    “Instruktur militer Ukraina dari GUR hadir… melatih para pejuang HTS untuk operasi tempur,” termasuk melawan pasukan Rusia di Suriah, kata Nebenzia.

    AS Bom Suriah

    Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) juga mengonfirmasi bahwa Pentagon telah melancarkan serangan terhadap aset militer di Suriah timur. Ini terjadi setelah serangan roket di dekat salah satu pangkalannya.

    Melansir Al Jazeera, juru bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa militer AS menyerang sistem persenjataan termasuk peluncur roket dan tank. Lokasi menjadi ancaman pasukan AS di daerah tersebut.

    Serangan AS tersebut terjadi saat kekerasan meningkat di seluruh negara yang dilanda perang tersebut. Selama seminggu terakhir, kelompok oposisi bersenjata melancarkan serangan hebat di Suriah barat laut terhadap pasukan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad.

    Situasi ini mengawali babak baru perang saudara yang telah berlangsung lama di negara tersebut. Serangan tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana AS akan menanggapi dan apakah AS dapat terlibat dalam konflik tersebut, mengingat kehadiran militernya yang signifikan di Suriah.

    Diketahui, pada Selasa, Damaskus menuduh AS memberikan dukungan udara untuk pemberontak, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi suku Kurdi, yang bergerak maju melawan desa-desa yang dikuasai pemerintah di sebelah timur Sungai Efrat, dekat kota Deir ez-Zor. SDF telah menerima dukungan AS selama bertahun-tahun dengan tujuan yang dinyatakan untuk memerangi ISIL (ISIS).

    (sef/sef)

  • Siapa Saling Berperang di Suriah?

    Siapa Saling Berperang di Suriah?

    Jakarta

    Sudah empat tahun terakhir perang saudara di Suriah seakan membisu, dengan garis konflik yang tidak lagi bergeser. Satu-satunya ketegangan tercipta di barat laut. Di Aleppo, pasukan pemerintahan diktator Bashar al Assad berusaha menghalau pemberontakan yang merongrong lewat serangan-serangan kecil.

    Namun pada Rabu (27/11) pekan lalu, gerilyawan Hay’at Tahrir al-Sham, HTS, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Aleppo. Hanya butuh waktu dua hari bagi milisi sokongan Turki itu untuk memukul mundur serdadu pemerintah di seluruh penjuru kota dan desa-desa di sekitar.

    Target strategis selanjutnya adalah kota Hama yang berjarak 138 kilometer di selatan Aleppo, dan terletak di jalur utama menuju ibu kota Damaskus.

    “Bala bantuan bersenjata berat dari pemerintahan Assad tiba di Hama pada hari Minggu dan mulai bergerak ke utara, merebut kembali beberapa kota dan desa,” kata analis Nanar Hawach dari International Crisis Group, dalam wawancara dengan DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Dia berspekulasi bahwa serangan balasan besar-besaran akan segera terjadi. Menurutnya, fase berikutnya dari “perang saudara Suriah akan dimulai lagi dengan intensitas tinggi dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.”

    Siapa yang beroposisi di Suriah?

    HTS, yang bermazhabkan Ahlu Sunnah, saat ini menjadi kekuatan oposisi terbesar di Suriah. Kelompok yang didirikan oleh pembelot ISIS ini ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2018 dan berbaiat kepada kelompok teror Al-Qaeda.

    Kekuatan oposisi terbesar lain adalah Tentara Nasional Suriah alias SNA yang juga didukung Turki. Belum lama ini, mereka meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan di wilayah timur laut yang dikendalikan Pasukan Demokratik Suriah Kurdi, SDF.

    Turki memandang SDF sebagai organisasi teroris, dan telah berulang kali melakukan serangan di wilayah yang mereka kuasai. Ankara juga menguasai beberapa wilayah Suriah di dekat perbatasan dan kemungkinan besar berharap bahwa kemajuan SNA akan memperluas zona penyangga di mana mereka dapat mendeportasi pengungsi Suriah.

    Siapa dukung rejim Assad?

    Di bawah dinasti Assad, Suriah bergabung ke dalam poros Moskow-Teheran yang saling melindungi kepentingan bersama. “Tentu saja kami akan terus mendukung Bashar al-Assad dan menjaga kontak pada tingkat yang tepat untuk menganalisis situasi,” kata juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov.

    Moskow telah mendukung Assad sejak perang saudara pecah pada tahun 2011 dan terlibat secara langsung sejak tahun 2015. Serangan udara Rusia terhadap kantung oposisi di Suriah membuka jalan bagi pasukan pemerintah untuk kembali berjejak di sebagian besar wilayah, kecuali di sepanjang wilayah utara.

    Hubungan baik antara Moskow dan Damaskus sudah terbina sejak era Uni Soviet. Dari sudut pandang Presiden Rusia Vladimir Putin, intervensi militer memperkuat pengaruh strategis di kawasan, dan mempermudah kerja sama dengan Iran, yang kini menjadi sekutu penting Rusia.

    Bagi Iran, rezim Assad adalah sekutu penting dalam apa yang disebut “Poros Perlawanan,” yang juga mencakup Hizbullah di Lebanon. Mirip dengan Kremlin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam percakapan telepon dengan Assad, juga menjanjikan dukungan untuk memadamkan pemberontakan.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London melaporkan, pada hari Senin (2/12), bahwa sekitar 200 pejuang milisi Syiah dari Irak telah memasuki Suriah dengan truk pickup di bawah komando Iran untuk mendukung serangan balasan tentara di dekat Aleppo.

    Sejumlah kelompok bersenjata Syiah di Irak juga mulai mendesak pemerintah secara terbuka untuk mengirimkan pasukan ke negeri jiran.

    Kenapa sekarang bereskalasi?

    “Serangan HTS yang pro-Turki adalah konsekuensi dari melemahnya fron Iran di Timur Tengah,” kata pakar Timur Tengah dan penasihat PBB Lorenzo Trombetta kepada DW.

    Kekuatan Hizbullah, yang beroperasi dari Lebanon, melemah setelah setahun berperang melawan Israel. Kelompok ini dibiayai, diperlengkapi dan dilatih oleh Iran, sementara Amerika Serikat, Jerman dan negara-negara lain mengklasifikasikannya sebagai kelompok teroris. Baru sepekan silam, Hizbullah menyepakati gencatan senjata dengan Israel.

    Israel juga telah menyerang Iran secara langsung dalam beberapa bulan terakhir dan memperluas serangannya terhadap posisi Iran di Suriah. Jalur pasokan antara Suriah dan Lebanon juga terkena dampaknya.

    Sekutu utama kedua Assad, Rusia, terikat secara militer oleh perang agresi di Ukraina. Di sana, Putin secara besar-besaran mengintensifkan upaya perang – mungkin untuk menciptakan fakta yang menguntungkannya selama pergantian pemerintahan di AS.

    HTS dan SNA kemungkinan akan mencoba hal serupa dalam fase pergolakan di Suriah saat ini. Dari sudut pandang pakar ICG Nanar Hawach, dampak apa yang akan terjadi masih belum pasti – hanya satu hal yang pasti: “Sayangnya, warga sipillah yang menanggung beban paling berat dari bentrokan ini.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Ratusan Milisi Pro-Iran Masuk ke Suriah untuk Bantu Tentara Assad

    Ratusan Milisi Pro-Iran Masuk ke Suriah untuk Bantu Tentara Assad

    Jakarta

    Ratusan petempur dari kelompok milisi Irak yang didukung Iran menyeberang ke Suriah untuk membantu pemerintah memerangi pasukan oposisi bersenjata yang merebut kota Aleppo minggu lalu.

    Setidaknya 300 petempur, terutama dari kelompok Badr dan Nujabaa, menyeberang pada hari Minggu malam lalu menggunakan jalan darat, kata dua sumber keamanan Irak.

    “Ini adalah bala bantuan baru yang dikirim untuk membantu rekan-rekan kami di garis depan di utara,” kata seorang sumber militer senior Suriah, dilansir Al Arabiya dan Reuters, Selasa (3/12/2024). Dia menambahkan bahwa para petempur telah menyeberang dalam kelompok-kelompok kecil untuk menghindari serangan udara.

    Konstelasi kelompok milisi regional sekutu Iran telah lama menjadi bagian penting dari keberhasilan pasukan pro-pemerintah Suriah dalam menundukkan kelompok-kelompok oposisi bersenjata yang bangkit melawan Presiden Bashar al-Assad pada tahun 2011. Mereka telah lama mempertahankan basis-basis di Suriah.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pada hari Senin, bahwa militer Suriah mampu menghadapi oposisi bersenjata tetapi, mengacu pada kelompok milisi regional yang didukung Teheran, ia menambahkan bahwa “kelompok perlawanan akan membantu dan Iran akan memberikan dukungan apa pun yang dibutuhkan.”

    Pemerintah Suriah dan pesawat-pesawat tempur Rusia mengintensifkan serangan pada hari Senin di daerah-daerah yang dikuasai oleh pasukan bersenjata oposisi di barat laut, termasuk serangan terhadap kamp pengungsi yang menewaskan tujuh orang.

  • VIDEO: Momen Patung Basil al-Assad Dirobohkan Pemberontak Suriah

    VIDEO: Momen Patung Basil al-Assad Dirobohkan Pemberontak Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Patung Basil, kakak dari Bashar al-Assad, dirobohkan pada Jumat (29/11).

    Tindakan vandalisme itu dilakukan kelompok pemberontak Suriah yang menentang pemerintahan Presiden Bashar.

    Patung yang dirobohkan itu terletak di Aleppo, salah satu medan perang yang ada di Suriah.

    Basil al-Assad adalah sosok yang dianggap sebagai penerus dari Hafiz al-Assad.

    Namun dia meninggal pada 1994 dan kepemimpinan Suriah pun akhirnya diwariskan ke sang adik, yaitu Bashar.

    Suriah kembali bergejolak setelah kelompok militan melancarkan serangan dadakan ke jantung pemerintahan Suriah.

    Ini adalah pertama kalinya dalam 8 tahun, kelompok militan bergerak menyerang pasukan pemerintah.

  • Serangan Udara Rusia Hantam Wilayah Suriah yang Dikuasai Pemberontak

    Serangan Udara Rusia Hantam Wilayah Suriah yang Dikuasai Pemberontak

    GELORA.CO –  Rusia yang mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, melakukan serangan udara terhadap wilayah di Suriah yang dikuasai pemberontak, Minggu (1/12/2024).

    Sebelumnya, kelompok pemberontak di Suriah dilaporkan telah menguasai Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah.

    Dalam laporan terkini The Guardian pada Minggu, pasukan pemberontak telah maju ke beberapa kota di pedesaan di dekat Hama.

    Pemberontak yang dipimpin kelompok Islamis pada Sabtu merebut bandara Aleppo dan puluhan kota di dekatnya setelah menguasai sebagian besar Aleppo, kata pemantau perang.

    Tentara Suriah mengonfirmasi bahwa pemberontak telah memasuki sebagian besar kota berpenduduk sekitar dua juta orang.

    Pihak tentara juga mengatakan puluhan orang dari angkatan bersenjatanya telah tewas.

    Pada Rabu, kelompok jihadis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutu melancarkan serangan mendadak terhadap wilayah yang dikuasai pemerintah di provinsi Aleppo utara.

    “Serangan itu yang memicu pertempuran paling sengit dalam beberapa tahun terakhir,” kata Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).

    Sementara Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang rezimnya didukung oleh Rusia dan Iran telah berjanji untuk mempertahankan stabilitas dan integritas teritorial Suriah dalam menghadapi semua teroris dan pendukungnya.

    Serangan mendadak yang dilakukan oleh pemberontak untuk merebut wilayah di seluruh wilayah barat laut Suriah menandai tantangan paling serius terhadap kendali Assad dalam beberapa tahun terakhir.

    Suriah telah dilanda perang saudara selama lebih dari satu dekade, meskipun intensitas konflik telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

    “Setidaknya satu warga sipil tewas setelah Rusia melancarkan lima serangan udara berturut-turut yang menargetkan kamp pengungsi di sebuah lingkungan di Idlib,” menurut SOHR.

    Minggu (1/12/2024) hari ini, SOHR mengatakan, Rusia menargetkan wilayah pedesaan Idlib dan Hama, tempat kelompok yang memimpin serangan pemberontak yang baru-baru ini menguasai wilayah tersebut.

    Wilayah Idlib menjadi sasaran gencatan senjata yang berulang kali dilanggar tetapi sebagian besar telah dipatuhi yang ditengahi oleh Turkiye dan Rusia setelah serangan pemerintah Suriah pada Maret 2020.

  • AS Sindir Bashar Al-Assad dan Ketergantungan Suriah pada Kekuatan Rusia-Iran

    AS Sindir Bashar Al-Assad dan Ketergantungan Suriah pada Kekuatan Rusia-Iran

    GELORA.CO – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savitt, mengungkapkan bahwa Presiden Suriah Bashar Al-Assad terlalu bergantung pada Rusia dan Iran untuk mempertahankan posisi politiknya.

    Menurut Savitt, runtuhnya garis rezim di barat laut Suriah dan bentrokan yang terjadi di Aleppo merupakan akibat dari penolakan Assad untuk terlibat dalam proses politik.

    “Penolakan Suriah untuk terlibat dalam proses politik dan ketergantungannya pada Rusia dan Iran menciptakan kondisi yang kini terjadi, termasuk runtuhnya rezim Assad di barat laut Suriah,” jelasnya pada Sabtu, 30 November 2024.

    AS Memantau Situasi di Suriah

    Amerika Serikat saat ini memantau situasi di Suriah dan berkomunikasi dengan pejabat setempat selama 48 jam terakhir.

    Savitt menekankan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    Ia juga menegaskan pentingnya rezim Bashar Al-Assad untuk memulai proses politik.

    “Kami bersama mitra dan sekutu mendesak dimulainya proses politik sejalan dengan resolusi PBB untuk mengakhiri perang saudara ini dan mengurangi eskalasi,” tambahnya, seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency.

    Pemberontakan di Aleppo

    Pada Rabu, 27 November 2024, pemberontak Suriah, termasuk HTS dan faksi bersenjata lainnya yang didukung oleh Turki, melancarkan serangan di pedesaan barat kota Aleppo.

    Bentrokan sengit terjadi antara kelompok pemberontak dan tentara Suriah, di mana HTS mengeklaim berhasil memasuki Aleppo pada Jumat malam, 29 November 2024.

    Mereka kemudian menguasai beberapa wilayah di pedesaan Idlib pada Sabtu, 30 November 2024.

    Latar Belakang Perang Saudara

    Perang saudara di Suriah dimulai pada tahun 2011, ketika demonstrasi yang menuntut diakhirinya kekuasaan keluarga Bashar Al-Assad muncul.

    Demonstrasi ini meluas, dan jumlah pengunjuk rasa yang tewas meningkat akibat tindakan brutal pasukan keamanan.

    Bashar Al-Assad menyalahkan kerusuhan pada pihak asing yang dianggap berusaha mengganggu kestabilan di Suriah, yang menyebabkan perpecahan di kalangan rakyat dan munculnya berbagai pemberontakan bersenjata.

    Diplomasi Rusia, Iran, dan Turki

    Terkait dengan situasi yang semakin memburuk, Rusia, Iran, dan Turki berencana untuk membahas perkembangan di Suriah.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, dijadwalkan mengunjungi Suriah pada Minggu, 1 Desember 2024, sebelum melanjutkan perjalanan ke Turki, sebagaimana dilaporkan oleh Al Arabiya.

  • Pecah Perang Baru di Negara Arab Ini, Pemberontak Kuasai Pusat Kota

    Pecah Perang Baru di Negara Arab Ini, Pemberontak Kuasai Pusat Kota

    Jakarta, CNBC Indonesia – Suriah tiba-tiba memanas ketika pasukan oposisi telah menguasai sebagian Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah. Sebuah aliansi pemberontak melancarkan serangan mendadak minggu ini, menyapu ke arah timur melalui desa-desa di luar kota dan kembali menimbulkan konflik yang selama bertahun-tahun tak terjadi.

    Ini adalah pertama kalinya pemberontak Suriah menginjakkan kaki di Aleppo sejak pasukan pemerintah mendapatkan kembali kendali selama Perang Saudara pada 2016.

    Pada Sabtu (30/11/2024) pagi, para pemberontak telah menguasai sebagian besar wilayah kota, menurut sebuah video yang telah diverifikasi oleh CNN dan penduduk di kota tersebut.

    Para pejuang pemberontak terlihat di beberapa lokasi penting. Dalam satu video menunjukkan orang-orang bersenjata mengibarkan bendera oposisi dan meneriakkan “Allah Maha Besar” dalam bahasa Arab di alun-alun.

    Video lainnya menunjukkan para pemberontak berada di benteng kota, yang juga berada di pusat kota Aleppo. Setidaknya satu orang bersenjata terlihat dalam video tersebut, dan ia mengatakan “Kami adalah yang pertama datang dan yang pertama menaklukkan.”

    Foto: Pejuang oposisi Suriah turun dari truk saat memasuki desa Anjara, pinggiran barat Aleppo, Suriah, Kamis 28 November 2024, sebagai bagian dari serangan besar mereka terhadap daerah yang dikuasai pemerintah di Suriah barat laut negara itu. (AP/Omar Albam)
    Pejuang oposisi Suriah turun dari truk saat memasuki desa Anjara, pinggiran barat Aleppo, Suriah, Kamis 28 November 2024, sebagai bagian dari serangan besar mereka terhadap daerah yang dikuasai pemerintah di Suriah barat laut negara itu. (AP Photo/Omar Albam)

    Satu-satunya wilayah yang tidak diduduki adalah bagian timur laut kota, di mana beberapa lingkungan masih berada di bawah kendali pasukan pemerintah dan sekutu milisi Iran.

    Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan bahwa puluhan tentara telah terbunuh dalam serangan Aleppo.

    Kementerian tersebut mengakui bahwa pasukan pemberontak telah memasuki kota, namun menyatakan bahwa mereka “tidak dapat membangun posisi yang kokoh” dan bala bantuan sedang tiba untuk persiapan serangan balasan.

    Hanya sedikit perlawanan yang dilakukan oleh tentara Suriah, dengan beberapa penduduk di dalam Aleppo mengatakan kepada CNN bahwa hanya ada sedikit pertempuran di daerah perkotaan kota tersebut.

    Para pemberontak adalah bagian dari koalisi yang baru dibentuk yang disebut “Komando Operasi Militer,” yang mencakup spektrum luas pejuang oposisi termasuk faksi-faksi Islamis dan kelompok-kelompok moderat yang pernah didukung oleh Amerika Serikat. Koalisi ini diumumkan pada Rabu menjelang serangan ke Aleppo.

    Letnan Kolonel Hassan Abdelghani, seorang komandan dalam koalisi tersebut, mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk membebaskan wilayah-wilayah yang diduduki rezim kriminal dan juga milisi-milisi Iran.

    Serangan yang dimulai pada Rabu ini merupakan pertempuran besar pertama dalam beberapa tahun terakhir antara oposisi Suriah dan rezim Presiden Bashar al-Assad, yang telah memerintah negara yang dilanda perang tersebut sejak tahun 2000.

    (wur)