Tag: Bashar al-Assad

  • Kemlu RI Pastikan KBRI Damaskus Aman Meski Kena Peluru Nyasar

    Kemlu RI Pastikan KBRI Damaskus Aman Meski Kena Peluru Nyasar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRIDamaskus dalam kondisi aman meski sempat terdampak serangan di tengah keruntuhan rezim Bashar Al-Assad akibat serangan kelompok oposisi.

    Mereka juga menyatakan kejadian tersebut tidak melukai WNI yang berada dalam KBRI.

    “Terdapat peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI dan tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” demikian menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis, Minggu (8/12).

    Judhan kemudian mengungkapkan dari 1.162 WNI yang tercatat masih bertahan di Suriah, terdapat 19 WNI pekerja migran saat ini berada di shelter KBRI Damaskus.

    Direktur PWNI Kemlu mengatakan pertempuran di Damaskus yang memanas mulai Minggu pagi mulai mereda setelah Assad dipastikan melarikan diri keluar Damaskus.

    Namun, dia menyadari, situasi keamanan masih sangat dinamis, terlebih karena sempat terjadi ledakan besar di sekitar Damaskus yang diduga berasal dari serangan udara pasukan Israel. 

    KBRI Damaskus sebelumnya memastikan semua WNI di Suriah ada dalam kondisi aman di tengah eskalasi perang saudara yang mencapai Ibu Kota Suriah.

    WNI di Suriah juga diimbau untuk tetap tenang, tidak bepergian dari rumah untuk sementara, dan tetap menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI.

    KBRI Damaskus juga telah menetapkan Siaga 1, status keamanan tertinggi, untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi peperangan yang terjadi. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama.

    Rezim Bashar Al-Assad di Suriah dipastikan jatuh pada Minggu setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Kota Damaskus yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu.

    Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November lalu dari kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara.

    Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember.

    (Antara/chri)

  • Biden Bahas Pemberontakan di Suriah dengan Penasihat Keamanan

    Biden Bahas Pemberontakan di Suriah dengan Penasihat Keamanan

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan penasihat keamanan nasionalnya untuk membahas pemberontakan di Suriah. Diketahui, kelompok Islamis menyatakan bahwa mereka telah merebut Damaskus dan menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

    Dilansir AFP, Senin (9/12/2024), AS sejauh ini bungkam dalam tanggapannya. Sementara para pemimpin dunia lainnya telah mempertimbangkan untuk mendesak perdamaian, memuji jatuhnya Assad hingga mendorong solusi politik untuk menstabilkan.

    “Presiden akan bertemu dengan tim keamanan nasionalnya pagi ini untuk menerima informasi terkini tentang situasi di Suriah,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Sean Savett di media sosial X.

    Militer AS terhitung memiliki sekitar 900 tentara di Suriah dan 2.500 di Irak sebagai bagian dari koalisi internasional yang dibentuk pada tahun 2014 untuk membantu memerangi kelompok jihadis ISIS.

    Koalisi ini secara rutin menyerang target-target di negara tersebut, termasuk yang terkait dengan milisi yang didukung Iran. Teheran merupakan pendukung utama pemerintahan Assad.

    Presiden Assad Hilang

    Sebelumnya, Assad dilaporkan kabur dari Damaskus setelah pemberontak memasuki ibu kota pada Minggu pagi waktu setempat. Setelah itu, pemberontak mendeklarasikan era baru di Suriah dan menyatakan pemerintahan Assad telah berakhir.

    Assad telah memimpin Suriah sejak 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971, meninggal pada 2000.

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan semua lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    (azh/azh)

  • KBRI Damaskus Pastikan Ribuan WNI di Suriah Aman

    KBRI Damaskus Pastikan Ribuan WNI di Suriah Aman

    ERA.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus memastikan semua WNI di Suriah, yang jumlahnya tercatat 1.162 orang, berada dalam kondisi aman di tengah eskalasi perang saudara yang mencapai Ibu Kota Suriah.

    “Dilaporkan bahwa seluruh WNI di Suriah dalam keadaan aman,” demikian pernyataan KBRI Damaskus yang disiarkan melalui sosial media Instagram sebagaimana dipantau di Jakarta, Minggu (8/12/2024).

    Menghadapi dinamika konflik yang sedang memanas, KBRI Damaskus mengimbau supaya WNI di Suriah senantiasa tenang, tidak bepergian dari rumah untuk sementara, dan tetap menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI.

    Apabila menghadapi kesulitan atau memerlukan bantuan mendesak, WNI di Suriah juga sangat disarankan untuk segera menghubungi KBRI Damaskus melalui hotline +963-954-444-810, +963-983-493-246, atau +963-983-480-264.

    KBRI Damaskus sebelumnya telah menetapkan Siaga 1, status keamanan tertinggi, untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi peperangan yang terjadi. Sebelumnya, Siaga 1 hanya diterapkan pada beberapa wilayah seperti Aleppo dan Hama.

    Menindaklanjuti penetapan Siaga 1, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan KBRI Damaskus melakukan pertemuan secara virtual pada Sabtu (7/12) dengan masyarakat Indonesia di Suriah untuk memberikan informasi terkini soal situasi keamanan dan langkah-langkah kontingensi, termasuk evakuasi.

    Mengingat situasi di Suriah yang masih sangat dinamis, Kemlu RI maupun KBRI Damaskus serta Perwakilan RI di Timur Tengah terus memperhatikan secara dekat perkembangan situasi di negara tersebut.

    Kelompok bersenjata anti-rezim Bashar Al-Assad mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah itu pada Sabtu. Kota tersebut takluk pada kelompok oposisi pada Minggu, usai pasukan rezim Al-Assad kehilangan kendalinya.

    Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November lalu dari kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara.

    Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember. (Ant)

  • RI Minta Transisi Pemerintahan Assad di Suriah Utamakan Keselamatan Rakyat

    RI Minta Transisi Pemerintahan Assad di Suriah Utamakan Keselamatan Rakyat

    Jakarta

    Pemberontakan terjadi di Suriah hingga rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad berhasil digulingkan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI meminta semua pihak untuk memprioritaskan keselamatan rakyat.

    “Krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui suatu proses transisi yang inklusif, demokratis, dan damai yang mengedepankan kepentingan dan keselamatan rakyat Suriah yang tetap menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah Suriah,” ujar Kemlu dalam unggahan media sosial X, Minggu (8/12/2024).

    Kemlu menyebut Indonesia juga meminta semua pihak di Suriahuntuk menjamin warga sipil sesuai hukum yang berlaku. Kemlu juga memastikan KBRI Damaskus telah melakukan serangkaian langkah untuk menjaga keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Suriah.

    “Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional, terutama Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM Internasional,” ujarnya.

    “KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI, termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman, jika situasi keamanan memburuk,” tambahnya.

    Sebelumnya, Assad dilaporkan kabur dari Damaskus setelah pemberontak memasuki ibu kota pada Minggu pagi waktu setempat. Setelah itu, pemberontak mendeklarasikan era baru di Suriah dan menyatakan pemerintahan Assad telah berakhir.

    Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dia tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan semua lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    (azh/ygs)

  • Keberadaan Assad Misterius, Rumah Mewahnya di Suriah Kini ‘Dibajak’ Warga

    Keberadaan Assad Misterius, Rumah Mewahnya di Suriah Kini ‘Dibajak’ Warga

    Jakarta

    Puluhan warga Suriah menjelajahi rumah mewah Presiden Bashar al-Assad di Damaskus usai jatuhnya ibu kota ke tangan pasukan pemberontak. Assad kini menghilang dan meninggalkan Suriah.

    Dilansir AFP, Minggu (8/12/2024), sejumlah perempuan, anak-anak, dan laki-laki terlihat berkeliling rumah dan tamannya yang luas, dengan kamar-kamar yang benar-benar kosong. Terlihat beberapa perabotan dan foto Assad dilempar ke lantai.

    “Saya datang untuk membalas dendam; mereka menindas kami dengan cara yang luar biasa,” kata Abu Omar, 44 tahun, kepada AFP.

    “Saya mengambil gambar karena saya sangat senang berada di tengah-tengah rumahnya,” tambahnya, sambil menunjukkan foto-foto di telepon genggamnya.

    Warga Suriah terbangun dengan suasana negara yang berubah pada hari Minggu, saat pemberontak menyerbu Damaskus setelah 11 hari melancarkan serangan kilat. Mereka menyatakan bahwa mereka telah menggulingkan tirani Assad, yang keberadaannya saat ini tidak diketahui setelah ia dilaporkan meninggalkan negara itu.

    Hunian di lingkungan kelas atas al-Maliki terdiri dari tiga bangunan enam lantai. Seorang koresponden AFP juga melihat aula resepsi yang hangus di istana presiden Damaskus yang berjarak beberapa kilometer.

    Hingga pemerintahan Assad jatuh, kediamannya dan istana presiden tidak boleh dimasuki oleh warga biasa.

    “Saya tidak lagi merasa takut. Satu-satunya kekhawatiran saya adalah kita bersatu (sebagai warga Suriah) dan membangun negara ini bersama-sama,” katanya dengan nada penuh emosi.

    (azh/ygs)

  • Presiden Al-Assad Kabur, Suriah Kacau: PM Mohammed al-Jalali Kompromistis dengan Oposisi – Halaman all

    Presiden Al-Assad Kabur, Suriah Kacau: PM Mohammed al-Jalali Kompromistis dengan Oposisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Suriah Mohammed al-Jalali bersikap realistis dengan konstelasi politik di negerinya yang kini kacau-balau setelah Presiden Bashar Al-Assad kabur ke luar negeri dan pasukan bersenjata oposisi kini berhasil merebut kendali Kota Damaskus, ibukota Suriah.

    Hari Minggu PM Mohammed al-Jalali menyatakan dirinya siap untuk “bekerja sama” dengan kepemimpinan mana pun yang kelak akan dipilih oleh rakyat Suriah, setelah pemimpin oposisi Suriah mengumumkan ‘jatuhnya’ pemerintahan Presiden Suriah al-Assad.

    Pemimpin “Hayat Tahrir al-Sham,” Abu Mohammed al-Jolani, memerintahkan pasukannya untuk tidak mendekati institusi resmi di Damaskus, dengan mengatakan bahwa mereka akan tetap berada di bawah perdana menteri sampai mereka “resmi” menyerahkan kekuasaan.

    Untuk semua berita utama terkini, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.

    Administrasi Operasi Militer telah melancarkan serangan kilat sejak 27 November, menyapu sebagian besar wilayah negara tersebut dari kendali pemerintah, termasuk kota-kota besar Aleppo, Hama dan Homs.

    Provinsi-provinsi di selatan dan timur negara itu juga telah jatuh dari tangan pemerintah setelah pejuang lokal mengambil alih kekuasaan dan pasukan al-Assad mundur.

    Kelompok oposisi bersenjata mengatakan pada Minggu pagi bahwa “tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri” dan menyatakan “kota Damaskus bebas.”

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath, dan 13 tahun kejahatan dan tirani serta pemindahan paksa… hari ini kami mengumumkan akhir dari periode kelam ini dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata pasukan oposisi bersenjata. di Telegram.

    Dalam pidato yang disiarkan di akun Facebook-nya, Perdana Menteri al-Jalali mengatakan “negara ini bisa menjadi negara normal yang membangun hubungan baik dengan tetangganya dan dunia.”

    Warga kota Damaskus, ibu kota Suriah melambaikan tangan ke pasukan oposisi yang memasuki kota sejak Sabtu, 7 Desember 2024. Oposisi Suriah merayakan kemenangannya atas tergulingnya rezim Presiden Bashar Al-Assad dan langsung mendeklarasikan kota Damaskus, ibu kota Suriah, kini bebas dari tiran Bashar al-Assad. (Aljazeera)

    “Tetapi masalah ini bergantung pada kepemimpinan mana pun yang dipilih oleh rakyat Suriah. Kami siap bekerja sama dengannya [kepemimpinan itu] dan menawarkan segala fasilitas yang memungkinkan,” tambahnya.

    Al-Jalali mengatakan dia “siap untuk prosedur serah terima apa pun.”

    Al-Jolani mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram: “Bagi semua pasukan militer di kota Damaskus, dilarang keras mendekati lembaga-lembaga publik, yang akan tetap berada di bawah pengawasan mantan perdana menteri sampai mereka secara resmi diserahkan.”

    “Dilarang menembak ke udara,” tambah Jolani, yang mulai menggunakan nama aslinya Ahmed al-Sharaa alih-alih nama samarannya.

    Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk pemantau perang Hak Asasi Manusia, mengatakan “al-Assad meninggalkan Suriah melalui bandara internasional Damaskus sebelum pasukan keamanan militer meninggalkan” fasilitas tersebut.

    Pasukan oposisi memasuki Kota Damaskus, ibu kota Suriah, Sabtu, 7 Desember 2024. Oposisi Suriah merayakan kemenangannya atas tergulingnya rezim Presiden Bashar Al-Assad dan langsung mendeklarasikan kota Damaskus, ibu kota Suriah, kini bebas dari tiran Bashar al-Assad. (Al Jazeera)

    Kepala Koalisi Nasional Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi, Hadi al-Bahra, pada hari Minggu mengumumkan kepada Al Arabiya jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad. Berbicara kepada rakyat Suriah melalui Al Arabiya, al-Bahra menyatakan, “Saya mengumumkan kepada Anda jatuhnya rezim Bashar al-Assad.”

    Untuk semua berita utama terkini, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.

    Dia menambahkan, “Situasinya aman, dan tidak ada ruang untuk balas dendam atau pembalasan,” seraya menekankan, “Babak kelam dalam sejarah Suriah telah berakhir.” Al-Bahra juga mengatakan tentara akan direstrukturisasi.

    Sementara itu, perdana menteri Suriah telah mengumumkan kesiapannya untuk menyerahkan pemerintahan kepada kekuatan oposisi dalam transisi damai.

    Abu Mohammed al-Jolani, pemimpin Administrasi Operasi Militer Oposisi Suriah.

    Pemimpin Koalisi Nasional Suriah mencatat bahwa “institusi pemerintah akan melanjutkan operasinya dalam dua hari” dan “perpindahan kekuasaan akan dilakukan melalui kerja sama dengan PBB.”

    Abu Mohammed al-Jolani, pemimpin Administrasi Operasi Militer, memerintahkan pasukannya untuk tidak mendekati institusi resmi di Damaskus.

    Al-Jolani menekankan bahwa lembaga-lembaga ini akan tetap berada di bawah wewenang perdana menteri sampai mereka “secara resmi” diserahkan, AFP melaporkan.

  • Kemenlu: Indonesia Khawatir Krisis Suriah Pengaruhi Keamanan Wilayah dan Kemanusiaan

    Kemenlu: Indonesia Khawatir Krisis Suriah Pengaruhi Keamanan Wilayah dan Kemanusiaan

    Kemenlu: Indonesia Khawatir Krisis Suriah Pengaruhi Keamanan Wilayah dan Kemanusiaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia mengungkapkan kekhawatiran bahwa krisis yang sedang berlangsung di Suriah dapat memengaruhi
    keamanan regional
    dan berdampak pada isu kemanusiaan.
    Hingga saat ini, pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi di Suriah.

    (Indonesia) mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap keamanan regional serta dampak kemanusiaan yang ditimbulkan,”
    sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Kemenlu yang diunggah di situs media sosial X, Minggu (8/12/2024).
    Indonesia mengikuti secara seksama perkembangan di Suriah dan mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap keamanan regional serta dampak kemanusiaan yang ditimbulkan.
    Krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui suatu proses transisi yang inklusif, demokratis, dan damai yang…
    Kemenlu menegaskan bahwa krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui proses transisi kekuasaan yang inklusif, demokratis, damai, serta mengutamakan keselamatan dan kepentingan rakyat Suriah.
    Proses transisi tersebut harus dilakukan dengan tetap menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah negara itu.
    Lebih lanjut, Kemenlu meminta semua pihak untuk menjamin perlindungan terhadap warga sipil di Suriah sesuai dengan ketentuan Hukum Humaniter Internasional dan Hukum Hak Asasi Manusia Internasional.
    Saat ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Suriah.
    “Termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman, jika situasi keamanan memburuk,”
    ungkap Kemenlu.
    Di sisi lain, situasi di Suriah semakin memanas setelah Komando militer Suriah menyatakan kepada para perwiranya bahwa kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad telah berakhir.
    Hal ini terjadi setelah pemberontak berhasil merebut ibu kota Suriah, Damaskus, dalam serangan cepat.
    Dilaporkan bahwa Assad telah meninggalkan ibu kota menggunakan pesawat, namun lokasi keberadaannya saat ini tidak diketahui.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Pemberontak Kuasai Suriah, Bikin Presiden Assad Kabur

    Kronologi Pemberontak Kuasai Suriah, Bikin Presiden Assad Kabur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemberontak Suriah berhasil menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu pagi (8/12/2024). Hal ini menjadi penanda berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad.

    Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.

    “Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.

    Pemberontak dilaporkan menduduki sejumlah lembaga dan situs strategis, termasuk stasiun radio dan televisi yang dikuasai pemerintah Assad selama ini.

    Sementara itu, Presiden Assad dilaporkan telah meninggalkan Suriah menggunakan pesawat dari bandara Damaskus setelah pemberontak sempat mengincarnya dalam operasi khusus.

    Lantas bagaimana kronologi pemberontak Suriah menggulingkan pemerintah Bashar Al-Assad dalam waktu kurang dari dua pekan? 

    1. Serangan Aleppo 27 November 2024 

    Pada 27 November, para pemberontak melancarkan serangan mendadak terhadap tentara Suriah di Provinsi Aleppo di utara. Hayat Tahrir al-Sham adalah kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah barat laut Idlib dan beberapa bagian dari provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia

    2. Pemberontak Kuasai Aleppo 30 November 2024

    Pada Sabtu (30/11/2024) pagi, para pemberontak telah menguasai sebagian besar wilayah kota, menurut sebuah video yang telah diverifikasi oleh CNN dan penduduk di kota tersebut.

    Para pejuang pemberontak terlihat di beberapa lokasi penting. Dalam satu video menunjukkan orang-orang bersenjata mengibarkan bendera oposisi dan meneriakkan “Allah Maha Besar” dalam bahasa Arab di alun-alun.

    Satu-satunya wilayah yang tidak diduduki adalah bagian timur laut kota, di mana beberapa lingkungan masih berada di bawah kendali pasukan pemerintah dan sekutu milisi Iran.

    3. Pemberontak Serbu Kota Hama 3 Desember 2024

    Pemberontak Suriah terus mendesak pemerintah Bashar al-Assad dengan kemajuan signifikan di medan perang. Pada Selasa (3/12/2024), mereka berhasil mendekati kota besar Hama, menandai salah satu pergerakan terbesar dalam konflik ini sejak 2020.

    Menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana dikutip Reuters, kelompok pemberontak telah merebut beberapa desa di utara Hama, termasuk Maar Shahur.

    Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa bala bantuan militer telah tiba untuk mempertahankan kota ini. Namun, seorang sumber pemberontak mengonfirmasi bahwa mereka kini menghadapi pasukan milisi pro-Iran di luar Hama.

    4. Pemberontak Rebut Hama 5 Desember 2024

    Pemberontak akhirnya berhasil merebut Hama, kota terbesar keempat di Suriah, setelah berhari-hari bertempur dengan pasukan Assad, Kamis (5/12/2024).

    5. Pemberontak Rebut Homs 7 Desember 2024

    Wilayah berikutnya yang dikuasai pemberontak adalah Homs, Sabtu (7/12/2024). Setelah menguasai wilayah tersebut, pemimpin HTS mengatakan, “Damaskus menanti Anda”.

    6. Damaskus Direbut 8 Desember 2024

    Puncaknya pemberontak menyerbu dan merebut Ibu Kota Suriah, Damaskus hari ini, Minggu (8/12/2024). Pemberontak pun langsung mengumumkan bahwa rezim pemerintahan Bashar Al-Assad berakhir. 

    Assad diketahui melarikan diri begitu para pemberontak menguasai Damaskus. Kabarnya dia menghilang setelah naik pesawat dari bandara Damaskus.

    Dalam waktu bersamaan, berdasarkan laporan data Flight Radar, pesawat Syrian Air lepas landas dari bandara Damaskus. 

    Pesawat disebut terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad. Namun kemudian berbalik arah dan terbang ke arah berlawan selama beberapa menit.

    Kemudian pesawat menghilang tanpa jejak dari radar. Reuters menyatakan tidak bisa memastikan siapa yang ada di dalam pesawat, dikutip Minggu (8/12/2024).

    Reuters mengutip dua sumber, menyebutkan Assad mungkin tewas dalam kecelakaan pesawat. Hilangnya pesawat dari radar kemungkinan karena transponder yang dimatikan.

    “Namun saya yakin kemungkinan besar pesawat ditembak jatuh,” jelas seorang sumber Suriah.

    7. Kedutaan Iran Diserang

    Kedutaan Besar Iran di Suriah diserbu oleh kelompok bersenjata yang disinyalir berbeda dengan pemberontak yang menguasai Suriah. 

    “Dikatakan bahwa kedutaan besar Iran diserbu bersama toko-toko di dekatnya oleh kelompok bersenjata yang berbeda dari kelompok yang sekarang menguasai [sebagian besar] Suriah,” kata TV pemerintah Iran, merujuk pada Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang mempelopori kemajuan pemberontak di seluruh Suriah barat, mengutip Reuters, Minggu (8/12/2024).

    (mkh/mkh)

  • RI Minta Transisi Pemerintahan Assad di Suriah Utamakan Keselamatan Rakyat

    Wanti-wanti untuk WNI di Suriah Kala Pemberontak Gulingkan Rezim

    Damaskus

    Pemberontak Suriah telah menggulingkan rezim pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus mewanti-wanti WNI agar tetap berada di rumah.

    Sebagaimana diketahui, ibu kota Damaskus telah direbut oleh pemberontak Suriah. Mereka juga mengumumkan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.

    “Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri,” kata pemberontak bersenjata dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12/2024).

    “Kami nyatakan Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad,” sambung mereka.

    Pemberontak juga membanggakan kejatuhan pemerintah Suriah yang konon sebagai ‘momen kebebasan setelah puluhan tahun penuh rasa sakit dan penderitaan’. Mereka mengajak warga negara Suriah untuk pulang kampung.

    Era Baru Suriah

    Pemberontak mengatakan berakhirnya pemerintahan Assad sebagai era baru dalam sejarah Suriah. Mereka juga menyebut Assad telah meninggalkan negara itu.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kriminalitas, tirani, dan pengungsian, dan setelah perjuangan panjang, menghadapi segala macam kekuatan pendudukan, kami nyatakan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era gelap itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata pemberontak.

    Pihak pemberontak mengklaim ‘Suriah baru’ akan menjadi tempat hidup berdampingan secara damai. Mereka mengklaim keadilan akan menang dan semua martabat warga Suriah akan terpelihara.

    “Kami membalik halaman masa lalu yang gelap dan membuka cakrawala baru untuk masa depan,” kata pemberontak.

    Para pemimpin oposisi, termasuk kepala HTS al-Julani, telah menekankan dalam beberapa minggu terakhir mereka bertujuan untuk membangun negara bagi semua warga Suriah dalam upaya untuk menghilangkan kekhawatiran tentang sektarianisme dan hubungan kelompok itu sebelumnya dengan al-Qaeda. Assad sendiri dikabarkan telah meninggalkan ibu kota Suriah, meski belum diketahui ke mana tujuannya.

    Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000.

    Apa isi imbauan untuk WNI yang berada di Suriah? Baca halaman selanjutnya.

  • Krisis Suriah: Gedung Media Pemerintah Disabotase Pemberontak – Halaman all

    Krisis Suriah: Gedung Media Pemerintah Disabotase Pemberontak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kondisi di Damaskus, ibu kota Suriah, semakin memanas setelah para pemberontak mengambil alih gedung radio dan saluran televisi pemerintah pada Minggu, 8 Desember 2024.

    Kejadian ini menunjukkan perubahan signifikan dalam situasi politik dan keamanan di negara yang telah dilanda konflik berkepanjangan ini.

    Para pemberontak tidak hanya berhasil merebut gedung tersebut, tetapi juga melakukan siaran langsung di televisi publik.

    Dalam siaran itu, mereka mengeklaim bahwa Presiden Bashar Assad telah digulingkan dan semua tahanan di penjara dibebaskan.

    Dalam pernyataannya, seorang pria yang membacakan informasi itu juga menyerukan kepada semua pejuang dan warga oposisi untuk menjaga lembaga-lembaga negara Suriah yang merdeka.

    Siapa yang Memimpin Serangan Ini?

    Serangan ini dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok pemberontak yang memiliki pengaruh di Suriah.

    Mereka juga berhasil merebut Istana Kepresidenan di Distrik Mezzeh Barat.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan para pemberontak memasuki halaman istana sambil meneriakkan “Tuhan Maha Besar”, tanpa adanya perlawanan dari pihak rezim, karena pegawai pemerintah dan pasukan keamanan telah meninggalkan lokasi tersebut.

    Sabotase gedung-gedung pemerintah terjadi setelah dugaan bahwa Presiden Bashar al-Assad telah melarikan diri dari negaranya di tengah krisis besar yang melanda Damaskus.

    Menurut laporan, Assad dikabarkan kabur menggunakan pesawat pribadi jenis Ilyushin 76 ke lokasi yang dirahasiakan.

    Dua perwira senior Suriah mengungkapkan bahwa Assad terbang ke tempat aman, sementara rumor beredar bahwa istrinya, Asma al-Assad, melarikan diri bersama ketiga anak mereka ke Rusia beberapa waktu sebelumnya.

    Bagaimana Tanggapan Pemerintah Suriah?

    Setelah kaburnya Presiden Assad, komando militer Suriah mengumumkan bahwa era pemerintahan Assad telah berakhir.

    Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali, mengeklaim bahwa lembaga publik akan tetap berfungsi dan berjanji untuk melakukan pengalihan kekuasaan secara damai.

    Dalam sebuah pernyataan, Jalali menyatakan kesiapannya untuk mendukung keberlanjutan pemerintahan dan bekerja sama dengan oposisi, dengan harapan agar pemberontak tidak melakukan tindakan kekerasan.

    Apa Selanjutnya untuk Suriah?

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham, Al-Julani, mengatakan bahwa semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik.

    Ia menekankan bahwa lembaga pemerintah akan tetap berada di bawah pengawasan Perdana Menteri Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi dilaksanakan.

    Selain itu, Al-Julani melarang tindakan perayaan yang mungkin memicu kekacauan lebih lanjut di Suriah.

    Kondisi di Suriah saat ini tetap kompleks, dan semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari pemerintah yang baru dan kelompok pemberontak.

    Seiring dengan berkembangnya situasi ini, banyak yang berharap untuk stabilitas dan perdamaian yang telah lama hilang.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).