Tag: Barack Obama

  • Melihat Dunia Hari Ini dalam Versi Modern Sampul Album “Sgt. Pepper’s”

    Melihat Dunia Hari Ini dalam Versi Modern Sampul Album “Sgt. Pepper’s”

    JAKARTA – Sampul album “Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band” adalah sebuah karya paling ikonik dalam sejarah industri musik. The Beatles menampilkan puluhan selebritas dan tokoh dunia abad 19 dalam sampul album tersebut. Kini, versi modern album itu diperbarui untuk abad ke-21.

    Pembaruan itu dibuat oleh seniman Jerman, TrippieSteff. Dalam versi baru ilustrasi “Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band”, TrippieSteff menempatkan Taylor Swift, Kanye West, Drake, serta Lil Nax X untuk menggantikan posisi John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr.

    Selain keempatnya, TrippieSteff juga memberi tempat bagi selebritas, tokoh dunia, serta ikon kultur pop modern lainnya. Sebut saja aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg, bos Space X Elon Musk, mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama, hingga sosok No Face, hantu ikonik dari film Spirited Away.

    Dalam sampul album asli “Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band”, The Beatles menghadirkan 71 pemikir dunia. Mereka terdiri dari selebritas, tokoh dunia, hingga ikon pop kultur abad ke-19. Di antara sosok-sosok tersebut, kita dapat melihat musisi folk yang juga sahabat The Beatles, Bob Dylan.

    Selain itu, ada juga Richard Lindner, Oliver Hardy, Marilyn Monroe, bintang The Godfather Marlon Brando, penulis Oscar Wilde, hingga pembetot bass untuk The Beatles sebelum Paul, Stuart Sutcliffe. Tokoh lainnya, sang genius Albert Einstein hingga tokoh komunis Karl Marx juga terlihat dalam sampul.

    “Sampul asli (album) adalah bergabungnya tokoh-tokoh besar yang menggambarkan pola pikir dominan di akhir 60-an,” tutur TrippieSteff dikutip NME, Minggu 17 November.

    “Itu (tokoh dalam sampul) juga sekelompok tokoh berpengaruh yang merupakan ‘pahlawan’ bagi The Beatles. Dengan keinginan untuk mempertahankan tema yang sama, saya memilih untuk menampilkan tokoh paling ikonik dan berpengaruh dalam dekade terakhir,” tambah TrippieSteff.

    Versi orisinil Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (thebeatles.com)

    Pembaruan versi album “Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band” ini adalah bagian dari proyek pembuatan ulang sampul album klasik yang tengah dilakukan TrippieSteff. Selain “Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band”, TrippieSteff juga membuat ulang sampul album Blondie, “Parallel Lines” dan Nirvana, “Nevermind”.

    Berikut daftar lengkap selebritas, tokoh dunia, dan ikon pop kultur dalam versi modern “Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band”:

    1. Kanye West

    2. Drake

    3. Taylor Swift

    4. Lil Nas X

    5. Greta Thunberg

    6. Kylie Jenner

    7. Ghost from Chihiro

    8. Jamie Oliver

    9. Slavoj Zizek

    10. Björk

    11. Jannis Varoufakis

    12. Marina Abramovic

    13. Avicii

    14. Miley Cyrus

    15. AOC

    16. Kendrick Lamar

    17. Donna Haraway

    18 XXXTentacion

    19. Lil Peep

    20. Ru Paul

    21. Judith Butler

    22. Millie Bobby Brown

    23. Martha Nussbaum

    24. Bernie Sanders

    25. M.I.A.

    26. Bell Hooks

    27. Ai Weiwei

    28. Elon Musk

    29. Margaret Atwood

    30. Bojack Horseman

    31. Beyonce Knowles

    32. Barack Obama

    Ilustrasi modern Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (Instagram/@trippiesteff)

  • Jelang Lengser, Presiden Biden Larang Pengeboran Minyak Baru di Lepas Pantai Amerika

    Jelang Lengser, Presiden Biden Larang Pengeboran Minyak Baru di Lepas Pantai Amerika

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joe Biden disebut akan mengumumkan larangan pengembangan lapangan minyak dan gas lepas pantai baru di areal seluas 625 juta hektar di wilayah perairan pesisir Amerika Serikat, termasuk Atlantik, Pasifik, dan Teluk Meksiko bagian timur. Kebijakan ini disebut bertujuan melindungi ekosistem laut dan masyarakat pesisir dari risiko tumpahan minyak serta mendorong langkah mitigasi perubahan iklim.

    Sumber Bloomberg mengungkap kebijakan ini akan diumumkan pada Senin (6/1/2025) waktu setempat. Sumber yang menolak dikutip namanya itu merupakan langkah ini sebagai upaya untuk memberikan perlindungan permanen terhadap wilayah pesisir. Meski demikian, larangan tersebut tidak mencakup wilayah tengah dan barat Teluk Meksiko, area yang telah lama menjadi pusat produksi minyak AS, menyumbang sekitar 14% dari total produksi bahan bakar negara tersebut.

    Keputusan ini memperkuat kredibilitas Biden dalam isu perubahan iklim sekaligus memperdalam catatannya terkait konservasi lingkungan. Namun, kebijakan ini menghadapi kritik dari industri energi, yang menyebutnya berisiko melemahkan kekuatan energi AS di tengah meningkatnya permintaan bahan bakar.

    Biden menggunakan hukum federal tahun 1953 yang memungkinkan presiden melarang penyewaan wilayah laut untuk eksplorasi minyak. Undang-undang tersebut memberikan perlindungan permanen yang sulit dibatalkan oleh penerusnya. Sebelumnya, Presiden Donald Trump gagal mencabut perlindungan serupa yang diberlakukan Barack Obama, setelah pengadilan federal memutuskan pembatalan tersebut tidak sah.

    Meski larangan ini tidak memengaruhi aktivitas pengeboran pada kontrak yang telah ada, kebijakan tersebut menutup peluang eksplorasi baru di wilayah seperti Pasifik selatan dan Teluk Meksiko bagian timur. Kawasan ini menjadi area eksplorasi yang menarik karena memiliki potensi besar.

    Menurut kelompok lingkungan Oceana, rencana kebijakan ini memberikan perlindungan yang signifikan bagi pantai AS dan menjadi kemenangan besar dalam konservasi laut. Namun, American Petroleum Institute, organisasi industri minyak terkemuka, menyebut langkah ini sebagai hambatan untuk memenuhi kebutuhan energi domestik.

    “Pendekatan yang salah arah dari pemerintahan Biden terus melemahkan keunggulan energi negara kita,” kata Dustin Meyer, wakil presiden American Petroleum Institute.

    Keputusan ini juga memiliki dampak politik, terutama dalam mendukung basis pendukung Biden di kalangan kelompok lingkungan. Namun, kebijakan ini kemungkinan menjadi target revisi oleh Trump, yang akan menjabat kembali pada akhir Januari 2025 ini.

  • Pemakaman Kenegaraan Jimmy Carter di Katedral Nasional Washington Dilaksanakan 9 Januari 2025 – Halaman all

    Pemakaman Kenegaraan Jimmy Carter di Katedral Nasional Washington Dilaksanakan 9 Januari 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Upacara pemakaman kenegaraan untuk Presiden Amerika Serikat (AS) ke-39, Jimmy Carter, dijadwalkan akan dilaksanakan pada Kamis (9/1/2025) di Katedral Nasional Washington DC.

    Pemakaman ini akan menjadi momen penting untuk mengenang jasa dan warisan besar yang ditinggalkan Carter, seorang pemimpin yang dikenal karena dedikasinya dalam bidang perdamaian, hak asasi manusia, dan kemanusiaan.

    Carter, yang tercatat sebagai presiden AS dengan usia terpanjang dalam sejarah negara itu, meninggal dunia pada Minggu (29/12/2024) di rumahnya di Plains, Georgia, pada usia 100 tahun.

    Ia meninggal dengan tenang dikelilingi oleh keluarga setelah menjalani perawatan di rumah sejak Februari 2023, Anadolu Ajansi melaporkan.

    Pemakaman kenegaraan di Katedral Nasional Washington ini akan dihadiri oleh pejabat tinggi negara, keluarga, dan rekan-rekan yang telah lama mendampingi Carter.

    Ini akan menjadi kesempatan bagi bangsa Amerika untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seorang pemimpin yang telah berbakti pada negara dan dunia.

    Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa 9 Januari 2025 juga akan ditetapkan sebagai Hari Berkabung Nasional untuk menghormati Carter, ABC News melaporkan.

    Dalam pernyataannya, Biden menggambarkan Carter sebagai “orang yang berprinsip, beriman, dan rendah hati” yang memberikan kontribusi besar bagi dunia, terutama dalam hal perdamaian dan kemanusiaan.

    “Jimmy Carter menjalani kehidupan yang tidak diukur dari kata-kata, tetapi dari tindakannya,” imbuh Biden.

    Dia juga menyoroti sumbangsih besar Carter dalam berbagai isu global, termasuk perdamaian, hak-hak sipil, hak asasi manusia, dan pembangunan perumahan untuk tunawisma.

    Selama masa kepresidenannya (1977-1981), Carter dikenal sebagai pejuang hak asasi manusia dan demokrasi global.

    Ia memimpin inisiatif besar seperti Perjanjian Camp David yang mengakhiri perang antara Mesir dan Israel, serta menciptakan lembaga-lembaga internasional yang berfokus pada pemecahan konflik dan pengentasan kemiskinan.

    Selain itu, warisan Carter juga meliputi karya kemanusiaannya melalui Carter Center, yang telah berfokus pada penyelesaian masalah kesehatan global dan pembangunan perumahan bagi tunawisma.

    Biden juga mengenang hubungan pribadi yang telah terjalin lebih dari 50 tahun dengan Carter, menggambarkannya sebagai seorang sahabat yang tulus.

    Carter memberikan dukungan tak tergoyahkan dalam kampanye-kampanye politik Biden, bahkan dalam masa-masa sulit, termasuk saat putranya, Beau Biden, meninggal dunia.

    Ucapan Belasungkawa

    Dirangkum dari Al Jazeera, The Independent, dan CNN, berikut adalah beberapa ucapan belasungkawa dari para pemimpin dunia:

    Presiden AS Joe Biden mengenang Carter sebagai pemimpin yang penuh belas kasih dan kejernihan moral, yang berjuang untuk hak-hak sipil, hak asasi manusia, serta menciptakan perdamaian.
    Wakil Presiden Kamala Harris menyebut Carter dibimbing oleh iman yang mendalam dan menunjukkan kekuatan dalam kesopanan serta kasih sayang.
    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji Carter atas komitmennya terhadap nilai-nilai demokrasi dan dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenang Carter sebagai pejuang hak-hak orang rentan dan perdamaian.
    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengungkapkan duka citanya atas kepergian Carter, yang dikenal melalui Perjanjian Camp David serta pengabdiannya pada masyarakat.
    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memuji Carter sebagai pemimpin yang penuh belas kasih, empati, dan kerja keras.
    Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menghormati Carter sebagai pembawa perdamaian dan pejuang hak asasi manusia.
    Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana Lisa Franchetti menyampaikan penghormatan kepada Carter yang juga pernah menjabat sebagai perwira angkatan laut.
    Para mantan presiden AS juga memberikan penghormatan.

    Bill Clinton mengenang Carter sebagai seorang yang bekerja keras untuk dunia yang lebih baik.

    Sementara Barack Obama memuji Carter yang mengajarkan arti hidup dengan martabat dan keadilan.

    George W Bush menghargai dedikasi Carter untuk perdamaian dan hak asasi manusia.

    Donald Trump mengakui kontribusi Carter meskipun ada perbedaan pandangan politik antara mereka.

    lihat foto
    Jimmy Carter di ulang tahunnya yang ke-90

    Masa Kepresidenan yang Bergejolak

    Walau masa kepresidenan Jimmy Carter penuh tantangan, termasuk krisis sandera di Iran dan kesulitan ekonomi dalam negeri, ia tetap dikenang sebagai seorang pemimpin yang berupaya keras menciptakan perdamaian.

    Selain itu, Carter juga dikenal karena komitmennya untuk memajukan hak asasi manusia dan memperjuangkan kebebasan di seluruh dunia.

    Carter meninggalkan jejak yang mendalam melalui upaya-upaya kemanusiaan dan diplomatiknya, termasuk perjanjian damai Camp David antara Mesir dan Israel pada 1978, meski masa jabatannya sebagai presiden hanya berlangsung satu periode,

    Ia juga meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002 atas kerja The Carter Center yang memerangi penyakit dan mempromosikan pemilihan umum yang bebas dan adil.

    Di luar politik, Carter dikenal dengan dedikasinya dalam membangun rumah bersama Habitat for Humanity, yang mencerminkan pengabdiannya terhadap masyarakat.

    Peran Carter dalam mediasi perdamaian, termasuk peranannya dalam Perjanjian Camp David dan upayanya dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah, terus dikenang oleh banyak pemimpin dunia.

    Carter tetap teguh dengan posisinya tentang hak-hak Palestina dan keadilan global.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Kalah Banding, Harus Bayar 5 Juta Dolar Buntut Kasus Pencemaran Nama Baik E Jean Carroll – Halaman all

    Trump Kalah Banding, Harus Bayar 5 Juta Dolar Buntut Kasus Pencemaran Nama Baik E Jean Carroll – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah kalah dalam banding atas putusan juri tahun 2023.

    Juri tersebut menyatakan Trump bertanggung jawab atas pelecehan seksual dan pencemaran nama baik terkait dugaan serangan terhadap penulis E Jean Carroll pada 1990-an.

    Pada Senin (30/12/2024), pengadilan banding federal menguatkan putusan tahun 2023 dalam kasus perdata ini.

    Dalam keputusan tersebut, Trump tidak ditemukan bersalah atas pemerkosaan.

    Dia diperintahkan untuk membayar Carroll sebesar 2,02 juta dolar atas serangan seksual dan 2,98 juta dolar untuk pencemaran nama baik.

    Total ganti rugi yang Trump gelontorkan mencapai 5 juta dolar.

    Putusan ini mencakup kasus yang berpusat pada kisah E Jean Carroll tentang dugaan serangan seksual di ruang ganti Bergdorf Goodman.

    Trump telah meminta pengadilan untuk membatalkan putusan pencemaran nama baik yang dijatuhkan kepadanya.

    Upaya Banding Trump Gagal

    Pengacara Trump berpendapat bahwa pengadilan yang lebih rendah di Manhattan telah keliru dengan mengizinkan dua wanita untuk bersaksi dalam persidangan Carroll bahwa Trump juga telah melakukan kekerasan seksual terhadap mereka.

    Selain itu, pengacara Trump juga berargumen bahwa pengadilan seharusnya tidak mengizinkan pengacara Carroll untuk memutar rekaman percakapan “Access Hollywood,” di mana Trump membanggakan diri dengan kata-kata vulgar mengenai perlakuannya terhadap wanita.

    Pengadilan banding menolak permintaan Trump untuk mengulang persidangan.

    Mereka juga menyatakan bahwa Trump tidak berhasil membuktikan bahwa pengadilan sebelumnya telah membuat kesalahan dalam keputusan yang mereka buat.

    “Tuan Trump belum menunjukkan bahwa pengadilan distrik keliru dalam putusan yang digugat,” kata pendapat Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Kedua, dikutip dari New York Times.

    Putusan ini dikeluarkan oleh panel tiga hakim, yakni Denny Chin, Susan Carney, dan Myrna Pérez, yang ditunjuk oleh Presiden Barack Obama dan Joe Biden.

    Roberta Kaplan, pengacara E Jean Carroll, menyatakan bahwa baik Carroll maupun dirinya merasa senang dengan keputusan hari ini.

    “Kami berterima kasih kepada Sirkuit Kedua atas pertimbangan cermatnya terhadap argumen para pihak.”

    Sementara itu, Juru bicara utama kampanye Trump, Steven Cheung menyatakan bahwa Trump terpilih kembali dengan “mandat yang sangat besar.”

    “Rakyat Amerika menuntut diakhirinya segera penggunaan senjata politik dalam sistem peradilan kita dan penghentian segera semua perburuan penyihir, termasuk tipuan Carroll yang didanai Demokrat,” katanya.

    Trump diwakili dalam banding tersebut oleh D John Sauer, pilihannya untuk jaksa agung AS.

    Carroll pertama kali menuduh Trump memperkosanya di ruang ganti department store Bergdorf Goodman di Manhattan pada pertengahan 1990-an.

    Tuduhan ini kemudian ia rinci dalam sebuah artikel pada 2019, yang memicu bantahan keras dari Trump melalui juru bicara Gedung Putih saat itu.

    Carroll mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Trump pada 2019.

    Kemudian pada November 2022, ia mengajukan gugatan kedua, yang mencakup klaim pencemaran nama baik dan pemerkosaan, setelah Trump menyebut tuduhan itu sebagai “tipuan belaka” dan mengklaim bahwa ia tidak mengenal Carroll.

    Keputusan yang diterbitkan pada hari Senin berhubungan dengan gugatan kedua tersebut.

    Sebelumnya, pada Januari 2023, Trump juga diperintahkan untuk membayar 83,3 juta dolar terkait gugatan pencemaran nama baik tahun 2019, yang masih sedang dalam proses banding.

    Putusan Terkait Kasus Hukum Lain

    Keputusan banding ini muncul di tengah persiapan Trump untuk mulai menjabat kembali sebagai presiden pada Januari 2025.

    Meskipun ia menghadapi sejumlah masalah hukum, termasuk kasus pidana di New York terkait pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa, Trump tetap melanjutkan perjuangannya di pengadilan.

    Baru-baru ini, Trump menuduh seorang juri melakukan pelanggaran dalam kasus pidana Manhattan yang melibatkan 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis.

    Dalam kasus ini, Trump dituduh menutupi pembayaran kepada bintang film dewasa melalui catatan bisnis palsu.

    lihat foto
    Presiden terpilih Donald Trump berjanji akan mengganti nama gunung di Alaska dari Denali menjadi Gunung McKinley.

    Selain itu, Trump juga menggugat media seperti The Des Moines Register atas jajak pendapat yang menunjukkan bahwa ia tertinggal dari Wakil Presiden Kamala Harris dalam persaingan menuju Pemilu 2024.

    Dalam kasus lain, ABC News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Trump dengan kesepakatan untuk membayar 15 juta dolar.

    Meskipun kedua gugatan ini merupakan kasus perdata, bukan pidana, juri memutuskan bahwa Trump “bertanggung jawab” atas tindakan yang dituduhkan, meskipun ia tidak dinyatakan bersalah dalam hal pemerkosaan.

    Kasus ini terus berjalan, meskipun Trump memenangkan pemilihan presiden pada 2024 dan dijadwalkan mulai menjabat pada 20 Januari 2025.

    Selain masalah perdata, Trump juga terlibat dalam berbagai kasus pidana, termasuk penyembunyian dokumen rahasia Gedung Putih dan dugaan upaya membatalkan hasil Pemilu 2020.

    Namun, menurut kebijakan Departemen Kehakiman AS, seorang presiden yang sedang menjabat tidak dapat diadili dalam kasus pidana federal.

    Trump juga menghadapi dugaan upaya untuk menumbangkan hasil Pemilu 2020 di negara bagian Georgia, meskipun status hukum kasus ini masih belum jelas.

    Pada tahun 1997, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa seorang presiden yang sedang menjabat tidak memiliki kekebalan dari litigasi perdata.

    Keputusan ini berlaku untuk tindakan yang terjadi sebelum ia menjabat atau yang tidak berkaitan dengan tugas resmi mereka sebagai presiden.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Mantan Pimpinan Citigroup Richard Parsons Tutup Usia

    Mantan Pimpinan Citigroup Richard Parsons Tutup Usia

    Jakarta, FORTUNE – Richard “Dick” Parsons, mantan bos Citigroup dan eksekutif berpengaruh di Amerika Serikat, meninggal dunia pada Kamis (26/12). Parsons yang dikenal sebagai salah satu eksekutif kulit hitam dengan posisi tertinggi di Amerika selama dua dekade, meninggal dunia pada usia 76 tahun.

    Kabar tersebut disampaikan oleh bank investasi Lazard, tempat Parsons menjabat sebagai anggota dewan. The New York Times yang mengutip pernyataan Ronald Lauder, pewaris perusahaan Estée Lauder mengatakan penyebab kematiannya adalah kanker tulang.

    Parsons memegang peran penting dalam sejarah Citigroup. Pada Februari 2009, ia ditunjuk sebagai ketua bank tersebut di tengah krisis keuangan global. Sebelumnya, ia telah menjadi anggota dewan sejak 1996. Parsons mengambil alih jabatan tersebut tidak lama setelah pemerintah federal memberikan bailout senilai US$300 miliar. Dalam wawancaranya dengan Financial Times pada 2009, Parsons menyebutkan bahwa pengalaman dan koneksi bisnisnya akan menjadi nilai tambah bagi Citigroup.

    “Pengaruh dan keterlibatan pembayar pajak serta regulator terhadap perusahaan ini sangat signifikan,” ujarnya kala itu.

    Salah satu keputusan kontroversial yang dihadapi Parsons adalah mempertahankan Vikram Pandit sebagai CEO Citigroup. Keputusannya terbukti tepat karena Citigroup berhasil kembali mencatatkan keuntungan. Selain itu, Parsons juga berhasil menghindarkan Citigroup dari kemungkinan diambil alih oleh pemerintah federal. Ia bahkan mendukung kampanye Barack Obama dalam pemilihan presiden dan mendesak pemerintah Obama untuk tidak menasionalisasi bank-bank yang sedang terpuruk.

    “Saya menyediakan perlindungan udara sementara pasukan darat kami merapikan barisan mereka. Sekarang saatnya perang darat dimulai,” kata Parsons. Ia mengundurkan diri dari Citigroup pada 2012.

    Rekam jejak Parsons di Time Warner dan NBA Los Angeles Clippers

    Parsons juga dikenal atas perannya di Time Warner, yang ia pimpin sejak 2002 setelah merger kontroversial perusahaan tersebut dengan AOL. Merger yang diselesaikan pada 2001, di puncak booming internet, menilai Time Warner senilai US$164 miliar.

    Namun, perusahaan tersebut kemudian mengalami kerugian besar, termasuk penurunan nilai sebesar US$100 miliar pada 2002. Selama masa kepemimpinannya, Parsons bersitegang dengan investor aktivis Carl Icahn yang berusaha mengambil alih kendali Time Warner pada 2006.

    Sebelum memulai karier di dunia korporasi, Parsons pernah menjabat sebagai penasihat Gubernur New York Nelson Rockefeller dan asisten Gedung Putih untuk Presiden Gerald Ford. Ia juga menjadi anggota tim transisi ekonomi Obama pada 2008. Selain itu, Parsons menjabat di dewan Apollo Theater di New York serta Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika Amerika di Washington.

    Parsons juga pernah memimpin tim NBA Los Angeles Clippers sebagai CEO. “Dick Parsons adalah pemimpin yang brilian dan transformasional serta raksasa dalam industri media yang memimpin dengan integritas dan tidak pernah menghindar dari tantangan,” ujar Komisaris NBA Adam Silver pada Kamis (26/12).

  • Trump Ingin Kembalikan Nama Gunung di Alaska, dari Denali ke McKinley Lagi  – Halaman all

    Trump Ingin Kembalikan Nama Gunung di Alaska, dari Denali ke McKinley Lagi  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Donald Trump berjanji akan mengganti nama gunung di Alaska dari Denali menjadi Gunung McKinley.

    Pada tahun 2015, mantan presiden Barack Obama telah mengubah nama gunung tersebut menjadi Denali.

    Selama bertahun-tahun, pejabat setempat mendesak pemerintah federal untuk mengadopsi nama Denali sejak Alaska secara resmi menetapkannya sebagai nama puncak gunung tersebut pada tahun 1975.

    Tujuan Obama mengubah nama gunung adalah untuk mencerminkan tradisi penduduk asli Alaska serta preferensi banyak penduduk Alaska, dikutip dari AP News.

    Nama ‘Denali’ kata  Athabascan yang berarti “yang tinggi” atau “yang agung.”

    Namun sebelum gunung tersebut diberi nama Denali, gunung ini diberi nama Gunung McKinley pada tahun 1896 berdasarkan nama Presiden William McKinley.

    Hingga akhirnya Obama mengubahnya karena ditentang oleh anggota parlemen di negara bagian asal McKinley, Ohio.

    Pada tahun 2016, Trump sempat mengusulkan untuk membatalkan tindakan Obama.

    Akan tetapi, ia akhirnya tidak melanjutkan usulannya setelah senoator Alaska keberatan.

    Menurut Trump, alasan dirinya mengubah nama gunung tersebut untuk menghormati Presiden McKinley.

    “McKinley adalah presiden yang sangat baik, bahkan mungkin presiden yang hebat. Mereka mencopot namanya dari Mount McKinley. Itulah yang mereka lakukan kepada orang-orang. Presiden McKinley adalah presiden yang bertanggung jawab atas terciptanya sejumlah besar uang. Itulah salah satu alasan kami akan mengembalikan nama Mount McKinley, karena menurut saya ia pantas mendapatkannya,” kata presiden terpilih tersebut, dikutip dari NewsWeek.

    Namun sayangnya, banyak yang tidak setuju dengan rencana Trump.

    Seperti, senator neara bagian Demokrat hingga Senator Republik.

    Melalui X, senator negara bagian Demokrat Scott Kawasaki mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan usulan Trump, dan ingin nama gunung tersebut tetap, tidak diubah.

    “Eh. Tidak. Itu Denali,” jelasnya.

    Sementara Senator Republik Lisa Murkowski, yang selama bertahun-tahun mendorong undang-undang untuk mengubah nama menjadi Denali, mengatakan bahwa nama yang cocok untuk gunung di Alaska ini adalah ‘Denali’.

    “Hanya ada satu nama yang layak untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali — yang Agung,” tulis Murkowski di X.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump

  • Rencana Trump Balikin Nama Gunung di Alaska yang Diubah Obama

    Rencana Trump Balikin Nama Gunung di Alaska yang Diubah Obama

    Washington DC

    Donald Trump sudah terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan tinggal menunggu waktu untuk kembali menduduki kursi kepresidenan setelah tahun baru nanti. Dia ingin mengembalikan nama bule untuk gunung yang sudah sempat dikembalikan namanya oleh Barack Obama sesuai bahasa masyarakat pribumi setempat.

    Gunung yang dimaksud terletak di Alaska, wilayah AS yang terletak jauh di utara melintasi Kanada. Wilayah Alaska sudah sejak puluhan ribu tahun lalu dihuni oleh orang-orang Althabascan. Pribumi Alaska tersebut menyebut gunung itu sebagai Denali.

    Ada suatu masa orang-orang Eropa datang ke Benua Amerika, Alaska-pun kena jangkauan orang-orang Eropa ini. Nama-nama tempat diubah seenak pendatang ini.

    Pada momentum perubahan saat pria kulit hitam menjadi Presiden AS, pria itu adalah Barack Obama, nama gunung itu dikembalikan ke bahasa aslinya. Tapi nampaknya, nama pribumi itu akan kembali diganti oleh nama Eropa.

    Adalah Donald Trump yang sudah meniatkan diri hendak mengganti nama gunung itu, meski Trump belum lagi menjabat. Bagaimana ya nasib toponimi gunung itu nantinya?

    Simak halaman selanjutnya:

    Nama Denali dan McKinley

    Foto: AP Photo

    Dilansir Reuters, Senin (23/12/2024), Denali merupakan nama gunung itu dari bahasa pribumi Alaska. Gunung itu bukan gunung yang pendek lho. Bandingkan dengan tinggi Gunung Merapi 2.910 meter.

    Gunung Denali di Alaska memiliki ketinggian lebih dari 20.000 kaki atau 6.100 meter. Kata ‘Denali’ dalam bahasa orang Athabascan berarti ‘Yang Tinggi’.

    Tapi pada 1896, ada seorang penampang emas yang menjelajahi wilayah tersebut mendengar McKinley, seorang pejuang standar emas, telah memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik.

    McKinley benar-benar jadi Presiden AS. Presiden ke-25 itu sebelumnya menjabat dua periode sebagai gubernur Ohio sebelum menjadi presiden pada tahun 1897, memimpin negara tersebut menuju kemenangan dalam Perang Spanyol-Amerika dan menaikkan tarif protektif untuk mempromosikan industri AS. McKinley tewas dibunuh pada 1901.

    Singkat cerita, puncak gunung itu resmi disebut sebagai Gunung McKinley sejak tahun 1917.

    Dipercepat ke milenium ke-2. Presiden AS Barack Obama pada 2015 membuat perubahan. Departemen Dalam Negeri AS, dalam perintah tahun 2015, yang ditandatangani oleh Obama dengan mengubah nama menjadi Denali. Pemerintahan Obama saat itu mencatat McKinley tidak pernah mengunjungi gunung tersebut dan tidak memiliki ‘hubungan historis yang signifikan dengan gunung tersebut atau Alaska’. Sebenarnya, nama Dienali sudah ditetapkans ebagai nama puncak gunung itu pada 1975 oleh negara bagian Alaska.

    Sejak saat itu, anggota parlemen Alaska telah mengajukan petisi kepada Dewan Nama Geografis AS untuk mengubah nama tersebut menjadi Denali secara resmi, tetapi telah diblokir selama beberapa dekade. Senator Alaska Lisa Murkowski, seorang Republikan, menolak janji Trump untuk mengganti nama gunung tersebut.

    “Hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali – yang Agung,” tulis Murkowski dalam sebuah posting di X.

    Halaman selanjutnya, Trump ingin ubah nama gunung itu:

    Trump ingin ubah nama

    Foto: Gunung Denali (AFP/MANDEL NGAN)

    Donald Trump tidak rela Obama mengganti nama puncak Gunung McKinley menjadi puncak Gunung Denali. Menurut Trump, nama yang cocok ya Gunung McKinley.

    “Mereka mencopot namanya dari Gunung McKinley,” kata Trump dalam pidatonya kepada para pendukungnya di Phoenix, dilansir Reuters.

    “Ia adalah presiden yang hebat,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan “mengembalikan nama Gunung McKinley karena menurut saya ia pantas mendapatkannya”.

    Agaknya, ada kesamaan Trump dengan McKinley. Keduanya sama-sama pernah mengalami upaya percobaan pembunuhan. Hanya saja bedanya, Trump selamat dan McKinley tidak.

    William McKinley ditembak pada bulan September 1901 di Buffalo, New York, oleh Leon Czolgosz, seorang anarkis. McKinley saat itu sedang tampil di Pameran Pan-Amerika. Dia bertahan selama berhari-hari di Buffalo sebelum meninggal karena luka-lukanya.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

  • Trump Mau Ubah Lagi Nama Gunung di Alaska yang Diganti Saat Era Obama

    Trump Mau Ubah Lagi Nama Gunung di Alaska yang Diganti Saat Era Obama

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ingin mengganti nama gunung tertinggi Amerika Utara, Denali, dengan nama Presiden AS ke-25 William McKinley yang dibunuh pada 1901. Nama gunung yang terletak di Alaska itu diganti oleh mantan Presiden AS Barack Obama dari McKinley ke Denali pada tahun 2015.

    Dilansir Reuters, Senin (23/12/2024), Denali merupakan nama gunung itu dari penduduk asli Alaska. Obama secara resmi mengganti nama gunung tersebut menjadi Denali untuk menunjukkan keberpihakannya kepada negara bagian Alaska.

    Kebijakan Obama itu mengakhiri pertikaian penamaan selama puluhan tahun. Puncak tersebut secara resmi disebut Gunung McKinley sejak tahun 1917.

    “Mereka mencopot namanya dari Gunung McKinley,” kata Trump dalam pidatonya kepada para pendukungnya di Phoenix.

    Trump mengatakan McKinley adalah presiden hebat. Dia ingin mengembalikan nama gunung itu menjadi McKinley.

    “Ia adalah presiden yang hebat,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan ‘mengembalikan nama Gunung McKinley karena menurut saya ia pantas mendapatkannya’.

    Gunung tersebut memiliki ketinggian lebih dari 20.000 kaki atau 6.100 meter. Gunung tersebut diberi nama Gunung McKinley pada tahun 1896 setelah seorang penambang emas yang menjelajahi wilayah tersebut mendengar McKinley, seorang pejuang standar emas, telah memenangkan nominasi presiden dari Partai Republik.

    Donald Trump (Foto: DW News)

    Denali, nama lokal Athabascan, yang berarti ‘Yang Tinggi’, secara resmi ditetapkan sebagai nama puncak tersebut pada tahun 1975 oleh negara bagian Alaska. Pemerintah Alaska terus mendesak pemerintah federal untuk mengadopsi nama tersebut.

    Sejak saat itu, anggota parlemen Alaska telah mengajukan petisi kepada Dewan Nama Geografis AS untuk mengubah nama tersebut menjadi Denali secara resmi, tetapi telah diblokir selama beberapa dekade. Senator Alaska Lisa Murkowski, seorang Republikan, menolak janji Trump untuk mengganti nama gunung tersebut.

    “Hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali – yang Agung,” tulis Murkowski dalam sebuah posting di X.

    Situs web Gedung Putih menyebut McKinley, yang menjabat dua periode sebagai gubernur Ohio sebelum menjadi presiden pada tahun 1897, memimpin negara tersebut menuju kemenangan dalam Perang Spanyol-Amerika dan menaikkan tarif protektif untuk mempromosikan industri AS.

    (haf/imk)

  • Donald Trump dan Janjinya Ungkap Rahasia UFO

    Donald Trump dan Janjinya Ungkap Rahasia UFO

    Jakarta

    Kehebohan terjadi di Amerika Serikat tentang benda terbang misterius di langit. Benda-benda itu terbang di atas perumahan, infrastruktur penting, bahkan ke lokasi terlarang.

    Ada banyak spekulasi soal drone tersebut, namun Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menjelaskan apa sebenarnya benda-benda itu.

    “Kami menilai penampakan hingga saat ini mencakup kombinasi drone komersial yang sah, drone hobi dan drone penegak hukum, serta pesawat sayap tetap berawak, helikopter, dan bahkan bintang yang keliru dilaporkan sebagai drone,” kata Kirby.

    FBI masih memeriksa sekitar 100 petunjuk, namun tidak ada yang tampaknya mencurigakan. “Saya tidak dapat mengesampingkan fakta kami mungkin menemukan semacam aktivitas ilegal atau kriminal, beberapa aktivitas jahat, (tapi) saat ini kami tidak melihat satu pun dari itu,” kata Kirby.

    Sementara itu, Presiden terpilih Donald Trump mengatakan pada hari Senin (16/12) bahwa pemerintah harus mengungkapkan informasi lebih lanjut tentang penampakan pesawat nirawak baru-baru ini di New Jersey.

    Pada konferensi pers pertamanya sejak memenangkan kursi kepresidenan, Trump mengkritik pemerintahan Biden karena tidak membagikan informasi lebih lanjut tentang pesawat nirawak tersebut. Drone-drone itu pertama kali terlihat di New Jersey pada bulan November dan sejak itu menjadi topik perhatian nasional sampai teori konspirasi.

    “Ada sesuatu yang aneh sedang terjadi. Entah mengapa, mereka tidak ingin memberi tahu orang-orang,” ujar Trump, dikutip detikINET dari NBC News.

    “Mereka sangat dekat dengan Bedminster (klub golfnya di New Jersey). Saya pikir mungkin saya tidak akan menghabiskan akhir pekan di Bedminster. Saya telah memutuskan untuk membatalkan perjalanan saya,” lanjutnya.

    Janji Donald Trump ungkap soal UFO

    Foto: via Hitc

    Presiden AS ke-45, Donald Trump, dari dulu sering bicara soal unidentify flying object (UFO). Bahkan dia sempat janji akan rilis rekaman UFO setelah terpilih jadi pemimpin lagi.

    Dalam wawancara bersama podcaster Lex Fridman, Trump yang saat itu masih jadi calon presiden, membahas soal ketertarikan negara adidaya selama puluhan tahun soal UFO.

    “Banyak orang sangat tertarik dengan rekaman UFO. Pentagon telah merilis beberapa video dan ada laporan anekdot dari pilot pesawat tempur. Jadi banyak orang ingin tahu, apakah Anda akan membantu mendorong Pentagon untuk merilis lebih banyak rekaman UFO yang banyak orang klaim tersedia?” tanya Fridman.

    “Oh ya, tentu, saya akan melakukannya. Saya ingin melakukannya. Saya harus melakukannya,” Trump langsung setuju.

    Di lain kesempatan, Trump juga pernah bicara soal fenomena anomali tak dikenal atau unidentified aerial phenomena (UAP), sebutan lain UFO, di podcast bersama Logan Paul. Saat ditanya apakah dia percaya UFO adalah alien yang sedang menuju Bumi, dia tak menjawab gamblang.

    “Apakah saya seorang yang mempercayai hal itu? Tidak, saya mungkin tidak bisa mengatakan saya percaya. Namun, saya telah bertemu dengan orang-orang yang serius yang mengatakan ada beberapa hal yang sangat aneh yang mereka lihat terbang di luar sana,” jawab Trump saat itu.

    Ketertarikan AS terhadap UFO dan Alien

    Ilustrasi alien. Foto: dok Wallpapercave

    Dikutip dari News Nation Now, ketertarikan presiden terhadap UFO bukanlah hal baru. Pada tahun 1948, setelah gelombang penampakan, termasuk insiden Roswell yang terkenal pada tahun 1947, Presiden Harry Truman mendorong penyelidikan lebih lanjut terhadap penampakan UFO. Kekhawatirannya antara lain perlombaan senjata Perang Dingin atau kontak alien.

    Setidaknya, ada dua presiden AS yang pernah mengalami kejadian melihat UFO. Presiden Jimmy Carter disebut mengamati sesuatu yang tidak dapat diidentifikasi di langit pada suatu malam di tahun 1969.

    Carter mendokumentasikan insiden tersebut sebelum ia mencalonkan diri sebagai presiden. Sebagian besar mengabaikan penampakan tersebut, dan Carter sendiri tidak serta merta percaya bahwa objek tersebut adalah alien. Baru pada tahun 2016, seorang peneliti menjelaskan penampakan tersebut sebagai awan barium dari roket ketinggian tinggi.

    Presiden Ronald Reagan pun pernah mengalami melihat objek yang tidak dapat dijelaskan. Benda itu terlihat membuntuti pesawatnya pada tahun 1974.

    Ia kemudian bertanya kepada pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, apakah negaranya akan mendukung AS jika terjadi serangan dari luar angkasa.

    Sementara itu, Presiden AS ke-44 Barack Obama lebih tertutup soal disinggung keberadaan makhluk ekstraterestrial. Dia mengkonfirmasi selama wawancara dengan pembawa acara Late Show Stephen Colbert bahwa dia memang mencari informasi rahasia tentang makhluk luar angkasa selama waktunya di Oval Office. Namun, ia menolak untuk membocorkan apa yang dia ketahui.

    “Pasti ditanya tentang itu,” kata Obama ketika Colbert menyebutkan UFO saat wawancara untuk memoir baru Obama ‘A Promised Land’.

    “Dan?” tekan Colbert.

    “Tidak tahu, maaf,” jawab Obama dengan seringai.

    Colbert pun mengambil jawaban yang mengawang itu sebagai semua konfirmasi bahwa kita tidak sendiri. Yang menarik, Obama, tidak melakukan apa pun untuk menghalangi kesimpulan Colbert. Menurutnya apapun yang disimpulkan oleh Colbert adalah haknya untuk menentukan.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Ancaman Trump ke Hamas: Bebaskan Sandera atau Kekacauan akan Terjadi”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Zuckerberg dan Bezos Sumbang Miliaran untuk Pelantikan Trump

    Zuckerberg dan Bezos Sumbang Miliaran untuk Pelantikan Trump

    Washington

    Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada awal tahun 2025. Untuk mendukung pelantikan itu, para raksasa teknologi menyumbangkan uangnya.

    Raksasa toko online Amazon berencana menyumbang USD 1 juta atau Rp 16 miliar untuk dana pelantikan Trump. Juru bicara Amazon mengungkap mereka juga akan menyiarkan pelantikan Trump di Prime Video.

    Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, juga menyebut telah menyumbang USD 1 juta untuk dana pelantikan Trump. Baik Jeff Bezos, pemilik Amazon dan Mark Zuckerberg selaku bos Meta, tampaknya ingin menjalin hubungan baik dengan Trump setelah dulu sempat berseteru.

    Trump menyebut Bezos berencana mengunjunginya langsung. Kedua pria itu berselisih di masa lalu. Di masa jabatan pertamanya, Trump mengkritik Amazon dan mencela liputan politik Washington Post, yang dimiliki Bezos. Bezos juga mengkritik beberapa retorika Trump di masa lalu.

    Tahun 2019, Amazon berargumen dalam kasus pengadilan bahwa bias Trump terhadap perusahaan tersebut merusak peluangnya memenangkan kontrak Pentagon senilai USD 10 miliar.

    Saat ini, Bezos melunak dan menyatakan dia optimis tentang masa jabatan kedua Trump. Dikutip detikINET dari Associated Press, dia juga mendukung rencana presiden terpilih untuk memangkas regulasi.

    Di Oktober, Bezos tak mengizinkan Post mendukung kandidat presiden, menyebabkan puluhan ribu orang membatalkan langganan dan protes dari jurnalis. Washington Post biasanya mendukung calon dari Partai Demokrat.

    Secara terpisah, donasi dari Meta datang beberapa minggu setelah Zuckerberg bertemu Trump secara pribadi di Mar-a-Lago. Stephen Miller, wakil kepala staf untuk masa jabatan kedua Trump, mengatakan bahwa Zuck seperti pemimpin bisnis lainnya, ingin mendukung rencana ekonomi Trump.

    Trump sempat ditendang dari Facebook setelah serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS. Perusahaan itu memulihkan akunnya awal tahun 2023. Selama kampanye 2024, Zuckerberg tidak mendukung siapa pun, tapi sikapnya lebih positif terhadap Trump. Awal tahun ini, ia memuji tanggapan Trump terhadap upaya pembunuhan yang menimpanya.

    Namun, Trump sempat terus menyerang Zuckerberg di depan umum selama kampanye. Pada bulan Juli, ia mengunggah pesan di platform Truth Social miliknya yang mengancam akan memenjarakan para penipu pemilu termasuk Zuckerberg.

    Perusahaan secara tradisional melakukan donasi pelantikan presiden. Google menyumbang masing-masing USD 285.000 untuk pelantikan pertama Trump dan pelantikan Biden. Panitia pelantikan diharuskan mengungkap sumber dana, tapi tidak untuk bagaimana mereka membelanjakan uang tersebut. Microsoft menyumbang USD 1 juta untuk pelantikan Obama yang kedua, tapi hanya USD 500.000 untuk Trump tahun 2017 dan Biden di 2021.

    (fyk/fay)