Tag: Bambang Brodjonegoro

  • Pinjol dan Judol Bikin Miskin, Penjualan Mobil di Indonesia Ikutan Jeblok

    Pinjol dan Judol Bikin Miskin, Penjualan Mobil di Indonesia Ikutan Jeblok

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia tahun 2024 mengalami penurunan. Dan ternyata, salah satu penyebab menurunnya penjualan kendaraan roda empat di pasar domestik adalah lantaran banyak kelas menengah RI yang jatuh miskin akibat terjebak judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol).

    “Jadi kalau kita cermati kondisi market sekarang, kenapa kok market turun, sehingga angkanya hanya 800-an ribu? Kita melihat kelas menengah itu terdampak besar. Entah ada masalah pinjol, entah itu ada masalah judol. Kita mengidentifikasi bahwa market di segmen B ke bawah, itu ada masalah,” ungkap Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan signifikan pada kelas menengah dari 57,33 juta jiwa di tahun 2019 menjadi 47,85 jiwa pada 2024. Terdapat tren penurunan pada klasifikasi kelas menengah, seperti miskin, rentan miskin, dan Aspiring Middle Class (AMC).

    Mengutip laman CNBCIndonesia, salah satu faktor penurunan jumlah kelas menengah Indonesia tahun ini lantaran banyak dari mereka yang jatuh miskin karena judi online.

    “Judi online itu dampaknya luar biasa dan yang terlibat banyak di kelas menengah, aspiring middle class dan mungkin yang hampir miskin,” ungkap ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

    Menurunnya kelas menengah di Indonesia tentunya paralel dengan menurunnya daya beli mobil di kalangan masyarakat. Diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi penjualan mobil di Tanah Air tahun ini, dari target awal 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit.

    “Tahun ini saya targetkan cuma 850 ribu unit, dari 1 juta turun ke 850 ribu unit,” ungkap Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, menurut pernyataan Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara, pada Oktober lalu.

    Sebagai gambaran, penjualan mobil di Indonesia pada Januari-Oktober 2024 baru mencapai angka 710.406 unit secara wholesales dan 730.637 unit secara retail. Dengan 2 bulan waktu tersisa, masih ada harapan untuk mengejar target penjualan sebanyak 850 ribu unit hingga penghujung 2024.

    (lua/dry)

  • Cerita Eks Menkeu Soal Tax Amnesty Jilid I, Sukseskah?

    Cerita Eks Menkeu Soal Tax Amnesty Jilid I, Sukseskah?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menceritakan mengenai pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty jilid I pada 2016-2017. Dia mengatakan program ini diluncurkan dengan tujuan untuk meningkatkan rasio perpajakan atau tax ratio di Indonesia.

    “Kebetulan waktu itu saya Menkeu yang bersepakat dengan DPR meluncurkan tax amnesty jilid I,” kata Bambang dalam program Tax Time di CNBC Indonesia, Jumat, (22/11/2024).

    Dia menceritakan ketika itu, pemerintah prihatin dengan kecilnya basis pajak di Indonesia baik untuk perusahaan maupun perorangan. Karena kecilnya basis pajak itu, kata dia, tax ratio di Indonesia mandek di 10%.

    “Nah tauntuk bisa menambah tax ratio, maka tax amnesty menjadi salah satu solusinya,” kata dia.

    Bambang mengatakan Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang melakukan program ini. Dia mengatakan program ini banyak diselenggarakan negara maju, seperti di Eropa. Dia mengatakan program ini bukan hanya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak (WP), tapi juga membuat orang yang masuk dalam sistem pajak.

    “Perlu diketahui tax amnesty ini juga banyak dilakukan bahkan di negara maju seperti Eropa dan tujuannya adalah untuk selain meningkatkan kepatuhan dari WP yang sudah ada, tapi juga orang-orang yang belum tercatat sebagai WP,” ujar dia.

    Selain itu, dia mengatakan tax amnesty ini juga digelar agar para WP jujur dengan aset yang dimilikinya. Dia bilang ketika mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak, seringkali WP enggan membeberkan secara terus terang mengenai aset-aset tersebut.

    “Termasuk aset di luar negeri, sehingga akibatnya kewajiban pajak mereka tidak mencerminkan kekayaan mereka,” ujar dia.

    (rsa/haa)

  • PT SIER terima penghargaan bidang keberlanjutan di Asia

    PT SIER terima penghargaan bidang keberlanjutan di Asia

    Kami percaya kawasan industri hijau bukan hanya masa depan, tetapi juga tanggung jawab kami sebagai pelaku industri

    Surabaya (ANTARA) – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menerima Penghargaan Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024 yang merupakan apresiasi di bidang keberlanjutan di Asia.

    “Penghargaan ini semakin menegaskan posisi SIER sebagai salah satu pelopor dalam pengelolaan kawasan industri yang ramah lingkungan. Dengan sejumlah inisiatif inovatif, SIER akan terus menunjukkan kepemimpinan dalam industri yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama (Dirut) PT SIER, Didik Prasetiyono dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

    Salah satu proyek unggulan saat ini adalah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Lestari di kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), yang mengusung pendekatan zero waste to landfill.

    “Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam menerapkan praktik keberlanjutan dan transparansi. Kami percaya kawasan industri hijau bukan hanya masa depan, tetapi juga tanggung jawab kami sebagai pelaku industri,” kata Didik.

    Dengan diraihnya Penghargaan ASRRAT ini, Didik menegaskan SIER bersama perusahaan-perusahaan terkemuka yang sebelumnya meraih Penghargaan ASRRAT. Di antaranya Unilever Indonesia, Bank Mandiri, Pertamina, Pelindo dan Telkom Indonesia.

    Perusahaan-perusahaan ini telah dikenal karena menetapkan standar baru dalam keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan.

    Dengan penghargaan ini, lanjutnya, SIER memperkuat reputasinya sebagai penggerak utama dalam pembangunan industri yang bertanggung jawab.

    Di tengah tantangan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan, keberhasilan SIER menjadi bukti bahwa keduanya dapat berjalan beriringan.

    “Keberlanjutan bukan sekadar tujuan, melainkan kebutuhan. Kami bangga dan semoga semakin menjaga sustainability dalam praktik-praktik berusaha di kawasan industri,” kata Didik yang juga menjabat Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI).

    Penghargaan ASRRAT diselenggarakan setiap tahun oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR). Lembaga ini memberikan penghargaan kepada perusahaan yang menetapkan standar tinggi dalam pelaporan keberlanjutan di Asia.

    Memasuki tahun ke-20, ajang ini mencakup partisipasi perusahaan dari berbagai negara termasuk Indonesia, Filipina, Bangladesh, Rusia dan Australia.

    Untuk juri tahun ini dipimpin oleh tokoh-tokoh terkemuka seperti mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dan ekonom berpengaruh lainnya.

    Selain itu terdiri atas akademisi dan praktisi terkemuka dalam bidang keberlanjutan di Asia. Oleh karena itu, proses penilaian dilakukan secara ketat, kredibel dan transparan.

    Chairman Board of Trustee NCCR, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan dalam laporan Global Corporate Sustainability OECD 2024, peningkatan pelaporan keberlanjutan tidak hanya memperkuat manajemen risiko, tetapi juga meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.

    Dalam lanskap yang terus berkembang, perusahaan semakin dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk menunjukkan komitmen nyata terhadap praktik dan tujuan berkelanjutan.

    Begitu pula dalam survei Morgan Stanley, 85 persen investor pada 2026 memilih investasi berkelanjutan. Hal ini mencerminkan preferensi yang terus tumbuh terhadap perusahaan yang menyelaraskan strategi mereka dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

    “Salah satu contoh nyata adalah BlackRock, pengelola aset terbesar di dunia. Pada 2013, BlackRock mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam kerangka investasinya untuk meningkatkan pengelolaan risiko dan pengambilan keputusan berbasis data, menjadi standar baru di industrinya,” ujarnya.

    Meskipun kemajuan telah dicapai, lanjutnya, masih ada tantangan signifikan dalam pelaporan keberlanjutan. Perusahaan sering menghadapi kendala dalam bentuk kerangka regulasi yang tidak konsisten dan kesulitan dalam memverifikasi data, yang kerap menghambat pelaporan yang komprehensif.

    “Tantangan-tantangan ini juga menghadirkan peluang besar untuk inovasi. Teknologi baru dapat merevolusi proses pelaporan, meningkatkan efisiensi, dan kredibilitas. Sebagai contoh teknologi blockchain dapat memastikan transparansi rantai pasok dengan mencatat setiap transaksi, sehingga meningkatkan akuntabilitas,” ungkapnya.

    Menurut Bambang, ada tiga pilar transparansi dan akuntablitas. Yakni mengintegrasikan keberlanjutan dalam struktur tata Kelola, mengoperasionalisasi transparansi di seluruh rantai nilai dan memberikan insentif dan pelatihan untuk akuntabilitas.

    “Dengan menerapkan langkah-langkah ini, perusahaan dapat melampaui kepatuhan regulasi dan menginternalisasi transparansi serta akuntabilitas sebagai inti dari praktik bisnis mereka. Ini tidak hanya membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan tetapi juga melindungi investasi dan mendorong ketahanan jangka panjang,” ucapnya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024