Tag: Bahrul Ulum

  • TPQ Pagi Jadi Permasalahan, Tak Ada Aturan di Perbup

    TPQ Pagi Jadi Permasalahan, Tak Ada Aturan di Perbup

    Pasuruan (beritajatim.com) – Perdebatan masalah Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) pagi di Kabupaten Pasuruan terus bergulir. Hal ini kemudian disoal oleh Ketua IGTKI Kabupaten Pasuruan, Waridah.

    Waridah mengatakan bahwa dirinya menekankan bahwa hal ini sudah tidak sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup). Dimana dalam Perbup itu sendiri sudah dirancang sejak tahun 2020.

    Pada pasal 7 ayat 1 mengatakan bahwa pada waktu pembelajaran TPQ usia 4 hingga 8 tahun pembelajarannya pada pukul 15.00 hingga 16.30 WIB. Lalu pada ayat dua menjelaskan bahwa anak yang berusia 7 sampai 15 tahun waktu pembelajarannya dilakukan pada pukul 17.30 sampai 19.00 WIB, atau maksimal sekitar 90 menit.

    “Kan ini gak ada aturannya di Perbup, sementara kita mengacu pada Perbub, karena pagi itu waktunta anak TK dan Paud. Saya berharap semuanya bisa mematuhi Perbup yang sudah ada,” jelasnya, Senin (13/1/2024).

    Waeidah juga mengatakan bahwa selama ini TPQ pagi yang ada di Kabupaten Pasuruan masih belum mempunyai izin operasional. Sehingga hal tersebut masih tidak jelas keberadaannya. “Kami minta dari DPRD maupun dari Dinas untuk membuat edaran jika nantinya TPQ ini tidak ada legalitasnya. Dan kami berhaeap hal tersebut bisa dibuatkan secepatnya,” tambahnya.

    Sementara itu Plt Kepala Kemenag Kabupaten Pasuruan, Bahrul Ulum mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi terkair hal ini. Dirinya juga membenarkan bahwa TPQ pagi ini masih belum jelas masuk dalam ranahnya Kemenag maupun Dinas Pendidikan.

    “Koordinasi ini terkait kebijakan piblik yang harus dilakukan bersama, dan ini perlu dikoordinasi antar steak holder. Karena memang untuk jamnya sendiri saya kira tidak ada yang overlap,” ungkapnya.

    Dirinya juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Dan jika diharap adanya perubahan atau perbaruan peraturan pihaknya akan mengikutinya. (ada/kun)

  • Polres Malang Dukung Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan dengan Bantuan UMKM

    Polres Malang Dukung Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan dengan Bantuan UMKM

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, menyalurkan bantuan sarana pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kepada tiga keluarga terdampak di Mapolres Malang, Senin (23/12/2024).

    Wakapolres Malang menegaskan bahwa pemberian bantuan ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan Polres Malang untuk mendampingi keluarga korban agar lebih mandiri secara ekonomi. Pihaknya memastikan bahwa bantuan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan akan terus berlanjut.

    “Ini merupakan program berkelanjutan yang dilaksanakan oleh bapak Kapolres Malang dan ini merupakan wujud komitmen dari Polres Malang untuk tetap berbuat dan bermanfaat,” ujar Kompol Imam, di Polres Malang, Senin (23/12/2024).

    Menurut Imam, bantuan UMKM yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap keluarga korban. Proses pemberian bantuan dilakukan melalui komunikasi intensif dengan perhimpunan dan yayasan yang menaungi keluarga korban, sehingga kebutuhan nyata mereka dapat dipenuhi.

    Pada kesempatan tersebut, bantuan UMKM diberikan kepada tiga keluarga terdampak. Bapak Asrir, keluarga almarhum Bahrul Ulum dari Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, menerima rombong untuk usaha berjualan molen dan onde-onde.

    Ibu Arikomawati, keluarga almarhum Gilang Surya Ramaddan dari Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menerima rombong untuk berjualan lalapan. Sementara Ibu Mudrikah Amelia, keluarga almarhumah Revanya Salwa Syahrani dari Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menerima freezer untuk usaha berjualan es. Seluruh keluarga penerima juga mendapatkan bantuan modal untuk mendukung perkembangan usahanya.

    Kompol Imam menjelaskan bahwa hingga saat ini, Polres Malang telah menyalurkan bantuan UMKM kepada total 42 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Kepolisian tetap membuka ruang komunikasi tanpa batas waktu untuk memastikan bahwa keluarga korban yang membutuhkan bantuan dapat terlayani dengan baik.

    “Kita tetap membuka ruang komunikasi apabila memang masih diperlukan bantuan untuk keluarga korban yang membutuhkan tanpa ada batasan waktu,” tegasnya.

    Sementara itu, Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, menyampaikan harapan besar agar bantuan ini dapat membantu memperlancar usaha keluarga korban.

    “Kami ingin program ini bisa memberi dampak nyata bagi keluarga korban untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Dadang.

    Program bantuan UMKM ini, lanjut AKP Dadang, merupakan wujud keberpihakan Polres Malang terhadap keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Bantuan yang diberikan diharapkan mampu meringankan beban ekonomi sekaligus mendukung kemandirian mereka dalam menjalankan usaha mandiri. (yog/kun)

  • Seorang Warga Nyaris Tewas Dikeroyok Suporter, Pj Bupati Kudus Desak Polisi Usut Tuntas

    Seorang Warga Nyaris Tewas Dikeroyok Suporter, Pj Bupati Kudus Desak Polisi Usut Tuntas

    Sebelumnya, pada Minggu (1/12/2024) sekelompok suporter bola dari Jepara melintas di kawasan Ngembal Kulon, Kudus. Oknum suporter ini kemudian merusak beberapa rumah warga, sekolah MI Bahrul Ulum Ngembal Kulon dan juga menganiaya seorang warga.

    “Saya menjenguk warga Kudus yang menjadi korban penganiayaan. Saya juga menyesalkan suporter yang merusak rumah warga dan fasilitas umum di Desa Ngembal Kulon,” ujar Hasan pada Senin (2/12/2024).

    Hasan menegaskan bahwa permasalahan tersebut tidak bisa dibiarkan. Selain itu, harus ada sanksi hukum dan mengusut tuntas kasus ini.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan untuk memproses kasus ini. Saya percaya Polres Kudus bisa mengusut tuntas kasus ini,” ungkap Hasan Chabibie.

    Hasan Chabibie juga mengimbau kepada warga Kudus yang mempunyai bukti-bukti rekaman digital terkait kejadian penganiayaan dan perusakan fasilitas umum bisa memberikan kepada kepolisian setempat.

    Hasan Chabibie juga meminta warga dan juga suporter sepakbola Kudus untuk tidak terpancing emosi. Ia juga berharap warga bisa menunggu pihak kepolisian bekerja sesuai aturan untuk membereskan kasus ini.

    “Warga Kudus tidak perlu terpancing emosi. Kalau ini kasus kejahatan sudah pasti menjadi ranah hukum, dan pihak aparat terkait yang akan memprosesnya.

    Hasan mengajak warga Kudus dan suporter bola di Kota Kretek untuk tetap fokus mendukung tim Macan Muria Persiku agar terus berprestasi.

    Hasan Chabibie meminta warga untuk tetap tenang dan fokus pada hal-hal yang bisa dimitigasi untuk ke depan.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan para pihak, agar kejadian seperti ini tidak akan terulang di kemudian hari,” pungkasnya.

    (Arief Pramono)

  • Sebelum Coblosan, Khofifah Sowan Rais Aam PBNU dan Siapkan Tim Data Center Kawal Suara

    Sebelum Coblosan, Khofifah Sowan Rais Aam PBNU dan Siapkan Tim Data Center Kawal Suara

    Surabaya (beritajatim.com) – Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa menyiapkan tim data center khusus untuk memantau perolehan suara di Pilgub Jatim 2024.

    Tim Data Center ini disiapkan di Posko Khofifah-Emil di kawasan Gayungsari. Di lokasi tersebut telah bersiap lengkap dengan perangkat IT yang digawangi oleh para anak muda. Mereka siap untuk memantau pergerakan suara yang nantinya dikirim oleh para saksi di seluruh TPS di Jawa Timur.

    “Hari ini saya bersapa dengan Tim Data Center Pilgub Jatim Paslon 02 Khofifah-Emil. Hari ini mereka check kelengkapan saksi di semua TPS sambil memastikan sistem berjalan dengan lancar,” tegas Khofifah, Selasa (26/11/2024) malam.

    Sebagaimana pernah disampaikan Khofifah, bahwa pihaknya menyiapkan minimal satu orang saksi di seluruh 60.751 TPS yang ada di 38 kabupaten kota di Jawa Timur. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga suara warga Jawa Timur dan mengawal kemenangan Khofifah-Emil.

    “Selamat mengawal suara rakyat. Selamat bertugas. Salam demokrasi, seneng bareng,” tegas Khofifah.

    Mengisi masa tenang Pilgub Jatim 2024, Khofifah dan Emil diketahui aktif melakukan silaturahmi ke sejumlah tempat. Di hari pertama masa tenang, Khofifah bersama Emil ziarah ke makam Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid dan juga pendiri NU Kiai Hj Hasyim Asyari di Jombang. Tidak hanya itu, di hari yang sama ziarah juga dilakukan Khofifah-Emil ke makam Bung Karno di Blitar.

    Begitu juga hari kedua, Khofifah juga mengisi hari tenang dengan ziarah ke makam pendiri NU KH Wahab Chasbullah di Kawasan Pesantren Bahrul Ulum di Jombang. Tak hanya itu, hari ini Khofifah juga akan silaturahmi ke kediaman Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar di Surabaya.

    “Alhamdulillah hari ini berkesempatan untuk silaturahmi dengan Kiai Miftachul Akhyar Rais Aam Syuriyah PBNU. Dalam hidup ini, salah satu anugerah terbesar adalah bisa duduk bersama ulama, mendengarkan nasihat, dan meminta doa,” ujarnya.

    “Dari beliau, kita belajar bahwa dalam menjalani amanah, rendah hati dan keikhlasan adalah kunci utama,” imbuh Khofifah.

    Nasihat dan doa dari Kiai Miftachul Akhyar dikatakan Khofifah adalah bekal yang sangat berharga, sebagai pengingat bagi dirinya untuk terus memperbaiki niat, menundukkan hati, dan memperkuat komitmen dalam melayani umat.

    “Semoga Allah melimpahkan kesehatan dan keberkahan kepada beliau, serta menguatkan kami semua untuk terus mengabdi kepada umat dan bangsa,” pungkas Khofifah. (tok/ted)

  • Masa Tenang, Cagub Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab dan Kiai Bisri di Jombang

    Masa Tenang, Cagub Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab dan Kiai Bisri di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Cagub (Calon Gubernur) nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa mengisi hari tenang Pilgub Jatim dengan ziarah ke Makam Pendiri NU KH. Wahab Chasbullah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Senin (25/11/2024).

    Diawali dengan silaturahmi ke kediaman kasepuhan, Khofifah ditemui langsung oleh putri Kiai Wahab yaitu Nyai Machfudhoh binti Wahab Chasbullah.

    Bersama tim dan juga diantar zuriyah Kiai Wahab, seperti KH. Hasib Wahab, KH Rokib Wahab, Gus Mujib, Khofifah berkirim tahlil dan juga doa di pusara Pahlawan Nasional itu. Dengan khidmat dan penuh ta’dhim Khofifah menabur bunga di pusara Kiai Wahab.

    “Alhamdulillah kita hari ini berkesempatan untuk ziarah ke makam Kiai Wahab. Peran Kiai Wahab bagi bangsa Indonesia ini begitu besar, dalam menyebarkan ilmu, dalam menyebar persatuan,” kata Khofifah.

    Di era perjuangan kemerdekaan, Kiai Wahab secara langsung bergabung dalam gerakan gerilya menentang kembalinya kekuasaan Belanda. Kiai Wahab dikatakan Khofifah bahkan membantu perlengkapan militer, membantu mengkoordinasi rekrutmen dan pelatihan santri, serta membentuk laskar-laskar di daerahnya.

    “Kiai Wahab menginisiasi pendirian Nahdhatut Tujjar sebagai lembaga dagang yang dikelola oleh para kiai pesantren. Lembaga ini menjadi tonggak pembiayaan pergerakan NU dan gerakan nasional lainnya,” tegasnya.

    Di hari yang sama, Khofifah juga ziarah ke makam KH Bisri Syansuri di komplek Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang. Usai ziarah Khofifah juga bersilaturahmi dan ramah tamah bersama keluarga besar Ponpes Mambaul Maarif Denanyar.

    Khofifah menabur bunga di makam Nyai Khodijah, istri dari KH Bisri Syansuri

    Pihaknya menegaskan bahwa Kiai Bisri memiliki peran besar dalam perkembangan NU di Indonesia. Bahkan tidak hanya seputar keilmuan fikih, Kiai Bisri juga pernah menjadi inisiator pendirian pesantren perempuan pertama. Kiai Bisri juga terbilang progresif pada masa Orde Baru.

    “Ulama-ulama NU memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dan berperan besar dalam mewujudkan bangsa kita saat ini. Jangan pernah lupa dengan perjuangan para pejuang dan ulama kita,” pungkas Khofifah. [suf]

  • 11 Kampus di Jombang Luncurkan Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

    11 Kampus di Jombang Luncurkan Buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 11 kampus di Kabupaten Jombang yang tergabung dalam Forum Satgas PPKS (Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) meluncurkan film pendek dan buku Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Berbasis Islam di Perguruan Tinggi.

    Acara tersebut digelar di Meeting Room 1 Unipdu (Universitas Pesantren Tinggu Darul Ulum) Jombang, Senin (25/11/2024). Peluncuran film dan buku tersebut dalam rangka mendukung kampanye global 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.

    Sebanyak 11 perguruan tinggi itu meliputi, Satgas PPKS Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Satgas PPKS Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang, Satgas PPKS Universitas PGRI Jombang, serta Satgas PPKS Unipdu Jombang.

    Selanjutnya, Satgas PPKS Universitas Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang, Satgas PPKS ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang, Satgas PPKS Institut Teknologi dan Bisnis PGRI Dewantara Jombang, Satgas PPKS STIKES Pemkab Jombang, Satgas PPKS STIKES Kesehatan Husada Jombang, Satgas PPKS STIKES Bahrul Ulum Jombang, serta STIT Al- Urwatul Wutsqo Jombang.

    Perwakilan dari kampus-kampus tersebut hadir dalam kegiatan tersebut. Hadir pula Rektor Unipdu Zulfikar As’ad atau Gus Ufik. Dia memberikan apresaisi dan dukungan penyelenggaraan peluncuran film pendek dan buku tersebut.

    Sebelum peluncuram buku, Ketua Forum Satgas PPKS Kabupaten Jombang Siti Arifah dari Undar dan Siti Rofi’ah dari Unhasy menjadi pemantik dalam diskusi di forum itu. Siti Rofiah membeber hasil penelitiannya tentang masih tingginya kekerasan seksual di lingkup perguruan tinggi. Dia menyodorkan data-data valid.

    Sedangkan Siti Arifah menjelaskan tentang perjalanan kampus di Jombang hingga membentuk Forum Satgas PPKS. Walhasil, 10 dari 11 Perguruan tinggi di Kabupaten Jombang sudah mempunyai Satgas PPKS.

    “Kami semua berkomitmen bersama melawan kekerasan seksual, kampus inklusif untuk semua. Peluncuran buku pedoman ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk memastikan kampus menjadi tempat yang aman bagi semua mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan,” ujar Arifah.

    Buku pedoman ini, lanjut Arifah, disusun bersama dengan mengacu pada kebijakan pemerintah melalui Permendikbud No. 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi.

    Pemutaran film pendek tentang kekerasan seksual

    Dalam penyusunannya, melibatkan kontribusi dari akademisi, mahasiswa, praktisi hukum, dan aktifis WCC (Women’s Crisis Center) Jombang. “Peluncuran buku ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk membangun sistem yang efektif dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi,” jelasnya.

    Selanjutnya, masing-masing perwakilan dari perguruan tinggi membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk komitmen dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

    Di tempat yang sama, Direktur WCC Jombang Ana Abdillah menambahkan, kekerasan seksual di perguruan tinggi masih menjadi masalah serius. Dia menyebut, tedpat 88% kasus yang dilaporkan ke Komnas Perempuan pada 2020 terjadi di lingkungan pendidikan.

    Nah, hadirnya Permendikbud Ristek No. 30 Tahun 2021 dan UU No. 12 Tahun 2022 untuk memperkuat pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, termasuk melalui pembentukan satgas di perguruan tinggi.

    Di Jombang, menurut Ana, dengan banyaknya ponpes (pondok pesantren) dan perguruan tinggi berbasis pesantren, implementasi peraturan ini menjadi sangat penting. Yaitu, sebagai langkah strategis.

    “WCC Jombang bersama dengan 11 perguruan tinggi di Kabupaten Jombang telah berhasil menyusun dokumen Bersama mekanisme pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual di Perguruan Tinggi. Peluncuran dokumen ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan memastikan pelaksanaan peraturan berjalan lebih terintegrasi, efektif, dan berkelanjutan,” pungkasnya. [suf]

  • Cagub Risma Bakal Gercep Setarakan Fasilitas Ponpes-Madrasah di Jatim dengan Sekolah Negeri

    Cagub Risma Bakal Gercep Setarakan Fasilitas Ponpes-Madrasah di Jatim dengan Sekolah Negeri

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini menegaskan, pondok pesantren dan madrasah harus mendapatkan fasilitas yang setara dengan sekolah negeri.

    Kata Risma, sapaan Tri Rismaharini, kesetaraan ini merupakan kunci bagi kemajuan pendidikan di Jawa Timur.  

    Terkait itu, saat ini pihaknya sudah mulai bergerak menghimpun data kebutuhan seluruh pondok pesantren di Jawa Timur.

    Dia bertekad jika terpilih menjadi Gubernur Jatim, program perbaikan fasilitas ini akan menjadi prioritas utama. 

    “Saya kejar data kebutuhan dari seluruh pondok pesantren. Kalau saya mendapat amanah memimpin Jatim pada Februari nanti, maka Maret saya sudah bisa mulai merealisasikan program ini,” kata Risma, saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Almuhajirin 2, Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Selasa (19/11/2024). 

    Di hadapan para santri dan pengasuh pesantren, Risma juga menyampaikan rencana umemberikan bantuan insentif kepada para guru pesantren. 

    Insentif ini, kata Risma, diharapkan dapat digunakan untuk membayar Jaminan Hari Tua (JHT), sehingga kesejahteraan para guru tetap terjamin hingga masa pensiun. 

    “Kami juga ingin membantu para guru dengan memberikan insentif, agar mereka bisa membayar JHT dan memiliki perlindungan di hari tua. Pendidikan anak-anak bangsa ini sangat bergantung pada kesejahteraan para pendidiknya,” tegasnya.  

    Untuk itu, mantan Mensos RI tersebut mengaku tidak segan bekerja keras untuk menyerap aspirasi masyarakat, termasuk dari kalangan pesantren. 

    “Kami berdua adalah makhluk Tuhan yang kecil, jadi mohon bantuan dan doa dari semuanya agar kami bisa menjalankan amanah ini dengan baik,” ucap Risma.

    Risma pun menegaskan, program-program yang ia siapkan bertujuan mencetak generasi pesantren yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama. Tapi juga memiliki keterampilan duniawi yang relevan dengan kebutuhan zaman. 

    Menurutnya, lulusan pesantren harus memiliki keseimbangan antara kemampuan spiritual dan keterampilan praktis, agar siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. 

    “Saya ingin anak-anak lulusan pesantren di sini tidak hanya memiliki ilmu agama yang kuat, tetapi juga bekal keterampilan duniawi yang bisa menjadi jalan untuk hidup mereka,” tuturnya.  

    Kehadiran Risma di Pondok Pesantren Almuhajirin 2 disambut dengan hangat oleh para santri dan pengasuh pondok. 

    Silaturahmi ini menjadi bukti nyata komitmen Risma dalam mengembangkan pendidikan berbasis pesantren.

    Ia percaya, dengan memperhatikan kebutuhan pondok pesantren, Jawa Timur akan mampu melahirkan generasi yang cerdas, religius, dan siap bersaing di era global.

  • Pastikan Massa Kampanye Selamat, Airin Sebut Musibah Perkuat Kesabaran

    Pastikan Massa Kampanye Selamat, Airin Sebut Musibah Perkuat Kesabaran

    Jakarta

    Calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany memastikan keselamatan dan kesehatan semua massa pada kampanye akbar di Lapangan Lugano Lake Park, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Minggu (10/11/2024). Hal itu dilakukannya setelah terjadi musibah akibat hujan deras yang turun usai kampanye.

    “Saya ingin memastikan semua warga yang hadir bisa pulang kembali ke rumahnya masing-masing. Mari kita ambil hikmahnya, semuanya pasti ada rencana Allah,” kata Airin kepada wartawan.

    Airin sempat berkeliling, menyapa warga yang masih berkumpul. Bahkan bersama Ade Sumardi, Airin kemudian menaiki mobil komando untuk menyapa warga yang masih berkumpul. “Kita percaya sama Allah, dan takdir Allah. Ini semua menambah rasa sabar dan semangat. Saya dan Pak Haji Ade sudah selesai orasi. Allah meminta kita selesai dan pulang,” ujarnya.

    Airin kemudian bertanya kepada massa yang masih hadir. “Bapak-ibu kecewa tidak, tidak melihat Band Wali?,” ujar Airin. “Tidak,” jawab massa. “Bapak ibu kecewa tidak, tidak melihat Bagindas,” tanya Airin lagi. “Tidak,” ujar massa. “Bapak ibu datang karena siapa,” tanyanya lagi. “Airin,” jawab warga.

    Airin kemudian mengajak massa untuk tertib pulang kembali ke rumahnya masing-masing. “Kita harus terus semangat. Berjuang memenangkan pilkada Banten. Allah SWT adalah sebaik-baiknya penolong dan pelindung,” ujar Airin.

    Airin kemudian terus berkeliling menyapa warga. Airin sesekali mendapat pelukan dari warga yang ditemuinya. Saat menjenguk yang luka, Airin memastikan kesehatanya dan tengah ditangani tim media. Semua sudah dipastikan sehat dan kembali pulang.

    Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Airin-Ade, Bahrul Ulum menyampaikan sedikit kronologi kejadian. Pada tahap awal kampanye berjalan lancar dengan orasi Airin-Ade. Kemudian hujan deras turun dan kampanye pun dihentikan.

    Di tengah hujan deras, genangan air di atap semakin banyak dan kemudian membuat rangka panggung tidak mampu menahan beban. “Segaja puji dan syukur kepada Allah, tidak ada korban jiwa. Ada dua warga yang mengalami luka ringan di kaki karena tergelincir saat turun tangga. Sudah ditangani tim medis dan kembali pulang ke rumahnya,” ungkap Ulum.

    (mpr/ega)

  • Polres Kabupaten Pasuruan Ungkap Kasus Narkoba Besar, Amankan Sabu 1 Kilogram

    Polres Kabupaten Pasuruan Ungkap Kasus Narkoba Besar, Amankan Sabu 1 Kilogram

    Pasuruan (beritajatim.com) – Satuan Reserse Narkoba Polres Kabupaten Pasuruan berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu dalam jumlah besar selama Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024.

    Operasi yang berlangsung selama 12 hari, sejak 11 hingga 22 September 2024, berhasil mengamankan 33 kasus dengan 37 tersangka.

    Dari hasil operasi tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 1.110,18 gram sabu, 2,66 gram ganja, dan 4.569 butir pil okerbaya.

    Namun, yang paling menonjol adalah pengungkapan kasus dengan barang bukti sabu seberat lebih dari 1 kilogram.

    Dua tersangka utama dalam kasus ini adalah Yanti Yun’aini dan Bahrul Ulum yang merupakan pasangan suami istri. Keduanya diamankan di dalam rumahnya termasuk Kelurahan Jogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

    “Saat dilakukan penggeledahan di rumah tersangka, kami berhasil menemukan sabu dengan berat kotor 1,81 gram. Selain itu, kami juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya seperti handphone dan uang tunai senilai Rp 200 ribu,” ujar Kapolres Kabupaten Pasuruan, AKBP Teddy Chandra, Senin (30/9/2024).

    Setelah dilakukan pengembangan pelaku juga mengedarkan narkobanya di wilayah Probolinggo. Dari Probolinggo polisi mengamankan sabu yang terbungkus dalam tiga kantong plastik.

    Masing-masing plastik memiliki berat 399 gram, 344 gram, dan 282 gram. Sehingga dari keseluruhan narkoba jenis sabu yang diamankan memiliki berat 1.025 gram.

    Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian mengingat jumlah sabu yang diamankan cukup besar. “Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kabupaten Pasuruan agar menghindari penggunaan narkoba jenis apapun. Karena barang terlarang ini sangan membahayakan bagi pengguna itu sendiri,” tutupnya.

    Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00. (ada/ted)

  • Cerita Jailani Dikhianati Sesama Bandit Curanmor, Asyik Masak Mie Ditangkap Polisi

    Cerita Jailani Dikhianati Sesama Bandit Curanmor, Asyik Masak Mie Ditangkap Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Teman palsu seperti bayangan kita. Tetap dekat saat kita berjalan di bawah sinar matahari, tetapi meninggalkan kita saat kita menyeberang ke tempat teduh.

    Ungkapan itu sepertinya cocok bagi Jailani (26) warga Sampang yang indekos di Jalan Tambak Laban. Ia yang tidak sedang mencuri motor harus masuk penjara setelah dicokot sahabatnya sendiri Muafi yang terlebih dahulu tertangkap Polsek Sukolilo.

    Ceritanya, Muafi saat itu beraksi mencuri kendaraan bermotor di Medokan Ayu, Rungkut bersama rekannya Bahrul Ulum. Saat ingin melarikan diri ke Madura, Muafi terlebih dahulu dilumpuhkan dengan tembakan di kaki oleh petugas lantaran ia melawan saat diamankan. Begitu pun Bahrul, ia ditembak di bagian lengan atas oleh petugas Polsek Sukolilo.

    Setelah diamankan, Muafi diinterogasi untuk mengungkap komplotannya. Hal itu dilakukan karena polisi menemukan fakta Muafi telah beberapa kali mencuri sepeda motor di Surabaya. Saat diinterogasi, Muafi langsung menyebut nama Jailani (26) sebagai rekan yang pernah beraksi di kawasan Tanah Merah, Surabaya pada 24 Juni 2024.

    Padahal, keduanya tidak pernah beraksi bersama. Kalau Muafi tidak menyebut nama Jailani, aksi kejahatan curanmor di Tanah Merah itu mungkin tidak terungkap.

    “Setelah mendapatkan nama Jailani, kami langsung menuju ke sebuah kos di Jalan Tambak Laban. Tempat Jailani tinggal,” kata Ipda Aan Dwi Satrio Yudho saat dikonfirmasi beritajatim.com, Kamis (4/7/2024).

    Muafi pun turut dikeler ke tempat tinggal Jailani. Saat itu, Jailani sedang asyik memasak mie instan karena lapar. Sebuah panggilan masuk ke handphone Jailani. Setelah diangkat, orang yang berbicara di seberang telepon adalah Muafi. Muafi minta dibukakan pagar kos karena mengaku ingin mengajak Jailani ngopi.

    Sebagai sahabat, Jailani pun mengiyakan. Ia lantas mengambil kunci pagar kos dan berjalan ke depan. Setelah pagar dibuka, bukan Muafi yang ada di hadapannya. Malah anggota Opsnal Polsek Sukolilo yang langsung meringkus Jailani.

    Jailani baru sadar jika ia dikhianati temannya sendiri saat dimasukan ke mobil polisi. Disana ia melihat Muafi duduk terdiam sambil meringis kesakitan akibat luka tembak di kaki.

    “Keduanya lantas kami bawa ke Polsek Sukolilo untuk pengembangan dan pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini kami masih memburu satu pelaku curanmor lain yang pernah bekerja dengan Muafi,” tutur Aan.

    Saat ini Jailani sedang ditahan di Polsek Sukolilo. Mungkin, ia sedang merenung dan menyesali pernah mencuri motor. Atau ia menyesali pernah mengenal Muafi dan menganggapnya sebagai sahabat. [ang/suf]