Tag: Bahlil Lahadalia

  • 10
                    
                        SPBU Swasta Sepakat Beli BBM Pertamina, Dirut Pertamina: Kami Tak Cari Untung
                        Nasional

    10 SPBU Swasta Sepakat Beli BBM Pertamina, Dirut Pertamina: Kami Tak Cari Untung Nasional

    SPBU Swasta Sepakat Beli BBM Pertamina, Dirut Pertamina: Kami Tak Cari Untung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Utama (Dirut) Pertamina Simon Aloysius Mantiri menegaskan tidak mencari keuntungan dari kesepakatan yang mengizinkan SPBU swasta membeli BBM lewat Pertamina.
    “Pertamina juga tidak memanfaatkan situasi ini dan tidak mencari keuntungan di sini,” ujar Simon di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (19/9/2025) malam.
    Bahkan, Simon menekankan agar mekanisme penjualan BBM ke SPBU swasta ini dilakukan terbuka atau dengan mekanisme
    open book
    .
    Sebab, Simon tidak ingin harga BBM yang dijual ke masyarakat nantinya malah jadi lebih tinggi.
    “Jadi, kita melihat
    cost-cost
    apa yang muncul, kemudian diatur mekanisme secara B2B. Yang pasti jangan sampai membebankan dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi. Jadi, kita harapkan harga ke konsumen tidak berubah,” jelasnya.
    Menurut Simon, Pertamina bersama SPBU swasta juga sedang menyiapkan langkah impor tambahan untuk menutup kebutuhan pasokan.
    Namun, ia menyebutkan, volume impor akan menunggu laporan kebutuhan dari masing-masing badan usaha.
    Selain itu, Simon memastikan kualitas bahan bakar akan tetap sesuai standar. Pertamina pun berkomitmen menjaga konsistensi mutu BBM sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.
    “Nanti kan standarnya sesuai spesifikasi Dirjen Migas. Nah setelah itu, itu yang kita kirimkan ke semua, nanti akan diramu sesuai dengan resep dari masing-masing. Jadi penambahan aditif dan lainnya gitu,” tambahnya.
    Sebagaimana diberitakan, belakangan ini stok BBM di SPBU swasta mengalami keterbatasan.
    Merespons ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggelar rapat dengan seluruh manajemen SPBU swasta mulai dari Shell, BP AKR, Vivo, hingga Exxon untuk melakukan rapat membahas kelangkaan BBM di sejumlah SPBU milik swasta.
    Dalam rapat itu, para perusahaan swasta tersebut sepakat untuk membeli BBM dari PT Pertamina (Persero).
    “Jadi mereka setuju dan harus setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina, syaratnya harus basis
    base fuel
    , belum kecampur dalam bentuk teh. Kalau awalnya Pertamina mau jual kayak teh. Katanya air panas saja, nanti dicampur di tangki masing-masing. Ini sudah disetujui,” jelas Bahlil di Kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Pertamina Jamin Tak Cari Untung Pasok BBM ke Shell-BP

    Bos Pertamina Jamin Tak Cari Untung Pasok BBM ke Shell-BP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan perusahaannya tidak mencari untung dalam kesepakatan dengan badan usaha Penyedia BBM swasta.

    Simon memastikan semua pihak terbuka dan melakukan mekanisme open book dalam hal biaya-biaya yang muncul. Selain itu juga diatur mekanisme secara business to business (B2B) supaya harga BBM tidak melambung di masyarakat.

    “Yang pasti jangan sampai membebankan dan membuat harga ke konsumen jadi lebih tinggi. Jadi kita harapkan harga konsumen tidak berubah,” kata Aloysius, saat ditanya marjin keuntungan Pertamina dari rencana impor untuk memasok BBM ke SPBU swasta, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (19/9/2025).

    “Pertamina juga tidak memanfaatkan situasi ini dan tidak mencari keuntungan di sini,” sambungnya.

    Aloysius mengatakan semua stakeholder mendapatkan mandat untuk menjaga ketahanan energi. Selain itu juga bertugas untuk meningkatkan lifting migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang lain.

    “Jadi kalau ada kesempatan ini hanya diminta untuk kolaborasi dengan Pertamina. Mekanismenya kita lakukan dengan baik dan tentunya Badan Usaha Swasta juga bisa dapat sustainable operasionalnya secara komersial tetap masuk,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan kesepakatan dari hasil pertemuan pihaknya dengan badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM), baik Pertamina dan juga SPBU swasta seperti Shell Indonesia, BP-AKR, ExxonMobil, dan Vivo Energy Indonesia, pada siang ini.

    Dalam pertemuan itu, ada 4 hal yang disepakati, sebagai berikut:

    Pertama, perihal persetujuan pengambilan stok impor Pertamina oleh SPBU swasta. Artinya, ‘jatah’ impor Pertamina akan dibeli oleh badan usaha swasta melalui Pertamina. Namun, BBM yang diimpor berupa BBM murni yang belum tercampur aditif alias base fuel.

    Kedua, para badan usaha swasta setuju akan adanya surveyor yang memastikan saat BBM yang diimpor untuk swasta tersebut belum dicampurkan dengan bahan aditif apapun.

    Ketiga, para badan usaha swasta setuju agar BBM yang dijual ke pihaknya memiliki harga yang sama-sama menguntungkan termasuk dengan Pertamina.

    Terakhir, pemerintah memastikan bahwa stok BBM badan usaha swasta sudah dipenuhi dalam kurun waktu tujuh hari dari sekarang.

    Seperti diketahui, selama beberapa pekan terakhir SPBU Shell dan BP mengalami keterbatasan pasokan BBM karena telah habisnya kuota impor dari yang telah ditetapkan pemerintah tahun ini. SPBU swasta tersebut meminta tambahan kuota impor BBM hingga akhir tahun.

    Namun permintaan tambahan impor ini tidak bisa diizinkan karena SPBU swasta tersebut telah mendapatkan kenaikan kuota impor 10% dibandingkan realisasi impor pada 2024 lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: SPBU Swasta Beli BBM Pertamina-Trump Bawa Rp700 T ke Inggris

    Video: SPBU Swasta Beli BBM Pertamina-Trump Bawa Rp700 T ke Inggris

    Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Badan Usaha Penyedia BBM Nonsubsidi seperti Shell, BP-AKR dan Vivo Energy telah sepakat membeli BBM dari Pertamina.

    Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama sejumlah raksasa teknologi seperti Microsoft dan Nvidia melakukan kunjungan kerja ke Inggris. Dalam kunjungan ini, mereka langsung mengucurkan investasi senilai USD 42 Miliar atau setara Rp 684 Triliun.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (19/09/2025).

  • Terbaru, Dirut Pertamina Bantah Impor BBM Satu Pintu

    Terbaru, Dirut Pertamina Bantah Impor BBM Satu Pintu

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama Simon Aloysius Mantiri menyampaikan bahwa Pertamina tidak akan melakukan impor BBM satu pintu kepada Presiden Prabowo.

    Saat ditemui di Istana Presiden, Simon mengaku hanya akan memberikan laporan rutin kepada Presiden Prabowo. Dia juga meluruskan terkait impor BBM satu pintu dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo.

    Simon juga menyampaikan hasil pertemuan antara seluruh distributor BBM di Indonesia, termasuk Pertamina dan swasta di Kementerian ESDM ke Presiden Prabowo. Simon, yang sebelumnya menjabat Komisaris Utama Pertamina sebelum menjadi Dirut, menegaskan kembali pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bahwa tidak ada monopoli oleh BUMN migas tersebut.  

    Dia menyebut alokasi kuota impor BBM kepada badan usaha juga sudah sesuai, bahkan ada penambahan persentase untuk porsinya. 

    “Dan untuk sekaligus meluruskan bahwa tidak ada impor satu pintu oleh Pertamina, karena kebijakan importasi itu sesuai seperti sebelumnya adalah melalui badan usaha masing-masing. Kecuali penambahan, jadi tadi untuk penambahan sampai akhir tahun ini itu adalah penambahan dari alokasi yang sudah diberikan. Nah untuk penambahan memang saran dari kementerian untuk dikolaborasikan dengan Pertamina,” terang Simon, Jumat (19/9/2025).

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto melaksanakan rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah pejabat tinggi negara, Jumat (19/9/2025) sore. Beberapa yang terpantau hadir adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa hingga Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri. 

    Keduanya terpantau tiba di Kompleks Istana Kepresidenan sore ini. Selain Purbaya dan Simon, Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga terlihat tiba di Istana. 

    Menkeu Purbaya diketahui berkegiatan di kantornya siang ini dan juga bertemu dengan sejumlah awak media. Sementara itu, Simon sebelumnya hadir di Kementerian ESDM untuk membicarakan soal polemik ketersediaan BBM. 

    “Saya kalau diundang enggak tahu mau bahas apa, enggak ada yang dilaporkan. Mungkin kalau tanya APBN akan saya jelaskan APBN sedikit, tapi enggak ada yang spesifik,” jelasnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

  • Bahlil Ungkap SPBU Swasta Mulai Lirik Bangun Kilang di Tanah Air

    Bahlil Ungkap SPBU Swasta Mulai Lirik Bangun Kilang di Tanah Air

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pengusaha SPBU swasta tengah mempertimbangkan untuk membangun kilang minyak di Indonesia.

    Hal itu disampaikan ahlil usai mengadakan rapat dengan para pelaku usaha SPBU seperti Shell, BP, Vivo, dan Pertamina di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Adapun rapat itu membahas terkait kelangkaan BBM di SPBU swasta yang terjadi sejak akhir Agustus 2025. Kendati, bahlil menyebut, para pelaku usaha swasta itu mulia memikirkan memabngun kilang sendiri di Tanah Air.

    “Itu step kedua. Dan saya yakin teman-teman pengusaha sudah mulai memikirkan untuk membangun kilang, selain daripada Pertamina,” kata Bahlil.

    Asal tahu saja, SPBU swasta umum tidak memiliki kilang di Indonesia. Mereka mengimpor BBM dari kilang jaringan global mereka, misalnya dari Singapura atau Malaysia.

    Selain itu, SPBU swasta memiliki opsi membeli dari Pertamina melalui skema business-to-business jika ada kekosongan stok.

    Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan untuk mengatasi kelangkaan stok SPBU swasta sepakat membeli bahan baku BBM atau base fuel dari Pertamina.

    Bahlil mengatakan, pemerintah telah memberikan tambahan kuota 2025 kepada SPBU swasta sebesar 10% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Dengan begitu, kuota BBM SPBU swasta pada tahun ini mencapai 110%.

    Namun dalam perjalanannya, jatah SPBU swasta itu habis sebelum akhir tahun. Sebagai gantinya, Bahlil meminta SPBU swasta berkolaborasi dengan Pertamina lantaran perusahaan pelat merah itu masih memiliki stok dan jatah impor.

    “Mereka [SPBU swasta] setuju dan memang harus setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina. Syaratnya adalah harus berbasis base fuel ya. Artinya belum dicampur-campur,” ucap Bahlil.

    Base fuel merupakan bahan bakar murni atau dasar yang belum dicampur dengan aditif, sehingga menjadi bahan dasar yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh SPBU swasta atau Pertamina. Adapun pengolahan dilakukan untuk menghasilkan bahan bakar yang memiliki standar dan karakteristik tertentu.

    Bahlil lantas mengatakan, SPBU swasta kelak bakal mengolah kembali base fuel dari Pertamina sesuai dengan standar masing-masing perusahaan.

    “Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Dan ini juga sudah disetujui,” ucap Bahlil.

  • Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 September 2025

    Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan Megapolitan 19 September 2025

    Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Antrean panjang kendaraan terjadi di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Jalan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (19/9/2025) sore.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, SPBU tersebut dipadati pengendara motor maupun mobil. Antrean terjadi karena SPBU itu menjadi salah satu dari sedikit gerai yang masih menjual bahan bakar minyak (BBM) di luar diesel.
    Salah satu petugas SPBU, Rizki (28), mengatakan, pihaknya masih mendapat pasokan pengisian ulang bensin.
    “Kita masih jual bensin karena stoknya memang belum habis. Masih dapat satu kali pengiriman sehari,” kata Rizki kepada
    Kompas.com
    , Jumat.
    Namun, stok pengisian hanya berlaku untuk BBM jenis Shell Super dengan kandungan RON 92. Sementara itu, BBM jenis lain, yakni V-Power dan V-Power+ sudah tidak tersedia.
    Rizki memperkirakan stok Shell Super hanya akan bertahan beberapa hari ke depan.
    “Kemungkinan untuk dua, tiga hari ke depan masih tersedia Super. Tapi, kalau V-Power memang sudah kosong,” ucapnya.
    Adit (32), salah satu pengemudi ojek
    online
    yang baru saja mengisi BBM di SPBU tersebut mengaku tak mempermasalahkan panjangnya antrean pengisian.
    Dia tak mau menyia-nyiakan kesempatannya mendapatkan stok BBM tersebut.
    “Tadi kebetulan lagi lewat sini ternyata ada Super, makanya isi sekalian
    full
    ,” tutur Adit.
    Sebagai orang yang mengandalkan motor untuk mencari nafkah, Adit mengaku memilih Shell karena mendapat diskon khusus
    driver
    ojol.
    “Karena emang ada promo
    voucher
    , jadinya enak beli di Shell,” kata dia.
    Sementara itu, pelusuran
    Kompas.com
    di sejumlah titik di Jakarta Barat, mayoritas SPBU swasta, yakni Shell, BP, hingga Vivo masih mengalami kekosongan stok BBM.
    Stok BBM yang tersedia di ketiga SPBU swasta itu hanyalah jenis BBM untuk kendaraan diesel.
    Sedangkan, untuk BBM kandungan RON 92, RON 95, maupun RON 98 masih kosong.
    Sejumlah SPBU swasta bahkan terlihat hanya diisi oleh pengunjung yang menggunakan layanan lain, yakni bengkel, minimarket, dan kedai kopi.
    Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menjelaskan soal kekosongan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta.
    Bahlil mengatakan bahwa pemerintah sudah memberikan kuota impor 110 persen kepada SPBU swasta pada 2025.
    SPBU yaitu tempat di mana kendaraan bermotor bisa mengisi bahan bakar seperti bensin, solar, atau gas.
    “Saya kan udah ngomong beberapa kali menyangkut SPBU swasta. Yang pertama, SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya, kita sudah memberikan kuota impor 110 persen,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
    Oleh karena kata Bahlil, tidak tepat apabila kekosongan stok BBM di SPBU swasta tersebut karena pemerintah tidak memberikan kuota impor.
    “Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Contohnya, di 2025 kita memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter,” katanya.
    Apabila masih ada kekurangan kata Bahlil, SPBU swasta bisa berkolaborasi dengan pertamina. Alasannya kata Bahlil, masalah BBM berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dirut Pertamina Akui Masyarakat Berpaling ke BBM Swasta Imbas Kasus Korupsi

    Dirut Pertamina Akui Masyarakat Berpaling ke BBM Swasta Imbas Kasus Korupsi

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri blak-blakan mengakui dampak dari kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di BUMN tersebut terhadap keputusan masyarakat untuk beralih ke SPBU swasta.

    Sebagaimana diketahui, kelangkaan BBM di SPBU swasta belakangan ini menuai polemik. Sejalan dengan hal tersebut, Pertamina menjadi sorotan dan dituding melakukan monopoli di tengah skandal rasuah yang merugikan keuangan negara sekitar Rp193 triliun.

    Simon mengatakan telah berkomunikasi dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengenai kelangkaan BBM di SPBU swasta itu. Dia pun mengakui kelangkaan itu menjadi sorotan karena masyarakat banyak beralih ke BBM swasta akibat skandal yang mencoreng nama Pertamina. Perseroan pun turut prihatin dengan skandal tersebut.

    “Saya juga tentunya merasa dengan rendah hati menyampaikan bahwa dengan adanya kasus ini tentunya juga kepercayaan masyarakat kepada Pertamina menurun. Nah itu tentunya juga adalah PR besar bagi Pertamina kita harus kerja keras untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat,” terangnya sesaat sebelum menghadiri rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

    Ke depan, Simon menilai terdapat beberapa pekerjaan rumah untuk perseroan yang dipimpinnya. Salah satunya perbaikan tata kelola dengan mengedepankan transparansi. Khususnya, setelah masyarakat kecewa dan beralih ke SPBU swasta.  

    “Nah tentunya dengan masyarakat yang kecewa terhadap kasus ini sebagian dari masyarakat akhirnya ada juga yang beralih ke SPBU swasta itu adalah pilihan juga dari masyarakat. Kami juga tidak bisa tentunya melarang karena ini adalah pilihan yang nantinya akan kembali lagi kepada masyarakat,” paparnya.

    Di sisi lain, lanjut Simon, Pertamina juga telah menyepakati titik temu dengan distributor swasta terkait dengan penambahan alokasi kuota impor BBM. Caranya dengan memberikan SPBU swasta base fuel, atau bahan bakar murni yang belum dicampur dengan aditif. Nantinya, base fuel itu bisa diproses lebih lanjut oleh SPBU swasta.

    Setelahnya, Simon menyebut akan menyerahkan strategi SPBU swasta dalam menetapkan resep masing-masing guna mendorong kualitas dan mutu BBM untuk masyarakat.

    “Saya atas nama Pertamina, kami tentunya akan terus kerja keras juga supaya dapat menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas dan tentunya yang bisa mendapat dukungan dari masyarakat,” jelasnya.

  • Bahlil Pastikan Shell-BP Setuju Beli BBM dari Pertamina

    Bahlil Pastikan Shell-BP Setuju Beli BBM dari Pertamina

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan SPBU swasta setuju menambah pasokan base fuel (bensin murni) dari Pertamina.

    Hal ini dilakukan guna mengisi kekosongan BBM di SPBU swasta belakangan ini. Bahlil mengatakan, bahan bakar tersebut akan didapatkan dari impor yang dilakukan Pertamina.

    Hal ini diungkapkannya usai rapat dengan sejumlah SPBU swasta, di antara VIVO, Shell, BP AKR dan Exxon di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    “Yang pertama adalah mereka setuju dan memang harus setuju untuk beli di kolaborasi dengan Pertamina,” katanya.

    “Syaratnya adalah harus berbasis base fuel. Artinya belum dicampur-campur. Jadi barangnya itu ibarat bikin teh. Tadi dirjen saya menjelaskan, kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh. Tapi sekarang mereka bilang jangan teh katanya, air panas saja. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Dan ini juga sudah disetujui, ini solusi,” sambung .

    Bahlil mengatakan bahwa langkah ini dimulia per hari ini, dan ditargetkan bahan bakar tersebut sudah ada 7 ke depan.

    “Dan pertanyaannya mulai kapan ini berjalan? Mulai hari ini, sudah dibicarakan. Nanti harus dilanjutkan dengan rapat teknis, stoknya, dan kemudian insyaallah paling lambat 7 hari dari sekarang barang sudah bisa masuk di Indonesia,” katanya.

    (hns/hns)

  • ESDM Sebut Groundbreaking Proyek Titan Ditargetkan Akhir Oktober 2025

    ESDM Sebut Groundbreaking Proyek Titan Ditargetkan Akhir Oktober 2025

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ahmad Erani Yustika menyebutkan proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) antara perusahaan China, Huayou dan Indonesia Battery Corporation (IBC) akan dilakukan groundbreaking pada Oktober atau paling lambat awal November 2025.

    Proyek tersebut biasa dikenal dengan sebutan Proyek Titan dengan total investasi US$ 8 miliar atau setara Rp 132,6 triliun (Kurs Rp 16.576) yang sebelumnya ditargetkan groundbreaking September bulan ini.

    “Yang Titan yang Huayou ya? Sepertinya itu akhir Oktober atau awal November gitu lah. Sekitar itu lah,” katanya saat ditemui Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Adapun beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa lewat proyek ini, Indonesia akan menjadi salah satu pemimpin dalam pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Target operasinya kata Bahlil pada akhir tahun 2027.

    “Huayou sebentar lagi akan jalan dengan Antam dan IBC. Total investasi sekitar US$ 8 miliar. Nah, kalau ini semua jadi, kita targetkan 2027 akhir, ini semua sudah jadi, maka Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama yang membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu sampai hilir,” ungkap Bahlil dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).

    Untuk diketahui, Huayo merupakan perusahaan yang menggantikan perusahaan Korea Selatan, LG pada proyek baterai kendaraan listrik senilai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 164 triliun (saat kurs Rp 16.800) di Indonesia.

    Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan perusahaan China, Huayo bakal gantikan LG Energy Solution dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV). Hal ini menyusul keputusan LG Energy Solution mundur dari pertambangan, smelter, pengolahan prekursor, katoda, sel baterai, hingga daur ulang baterai.

    LG, kata Bahlil, sudah merealisasikan sekitar US$ 1,2 miliar dalam proyek tersebut, dan sisanya US$ 8,6 miliar lagi akan digantikan investasinya oleh Huayou.

    “Nah sekarang tinggal kurang lebih sekitar US$ 8 miliaran mulai juga sebagian dari hulu hilir sampai dengan battery cell, 20 gigawatt. Itu alhamdulillah sudah diputuskan sudah disetujui oleh pak presiden. Atas arahan pak presiden sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou dan ini tidak ada masalah lagi dan ini sudah siap untuk dilakukan groundbreaking,” beber Bahlil usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Kamis (22/5/2025).

    Pria yang juga menjadi Ketua Umum Golkar itu mengatakan, porsi saham pemerintah lewat BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) di proyek tersebut 51%. Nantinya, di bawah proyek itu dibentuk perusahaan patungan, namun porsi BUMN hanya 30%. Rencananya, Danantara ikut berpartisipasi menambah porsi saham Indonesia.

    “Di JV berikutnya itu sekarang 30% tapi kita lagi mengupayakan untuk ada kenaikan karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi. Nah ini arahan pak presiden kita akan memaksimalkan untuk di atas 40% bahkan sampai dengan 50%, tapi semua itu dalam proses negosiasi,” pungkas Bahlil.

    Tonton juga video “KLH Akan Bawa Hasil 14 Proyek Pengurangan Emisi Karbon ke COP30” di sini:

    (kil/kil)

  • Kebijakan Impor BBM Satu Pintu, Ini Manfaatnya – Page 3

    Kebijakan Impor BBM Satu Pintu, Ini Manfaatnya – Page 3

    Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan hingga kini belum menerima permintaan suplai bahan bakar minyak (BBM) dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell dan British Petroleum (BP AKR), yang tengah menghadapi kelangkaan BBM.

    “Belum ada permintaan (dari SPBU swasta),” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Roberth Marcelino Verieza Dumatubun, dikutip dari Antara, Kamis (17/9/2025).

    Pernyataan ini menanggapi kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta sejak pertengahan Agustus 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyarankan agar pengelola SPBU swasta bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga untuk memenuhi kebutuhan pasokan.

    Meski sempat kembali menjual BBM jenis Shell Super pada awal September, stok di SPBU Shell kembali menipis. Berdasarkan data, per Minggu (7/9/2025), ada 50 SPBU Shell di Jakarta yang masih menjual Shell Super, namun jumlah itu turun drastis menjadi hanya 16 SPBU pada Rabu (17/9/2025).

    Menanggapi kondisi tersebut, Bahlil menyampaikan pemerintah telah memberikan tambahan kuota impor BBM sebesar 10 persen bagi SPBU swasta. Ia juga menegaskan, jika masih membutuhkan pasokan lebih, SPBU swasta dapat melakukan kolaborasi dengan Pertamina.