Tag: Bahlil Lahadalia

  • Pemimpin Harus Terbuka, Kita Tidak Antikritik Malah Suka Kritik

    Pemimpin Harus Terbuka, Kita Tidak Antikritik Malah Suka Kritik

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya tidak antikritik.Foto/SindoNews

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya tidak antikritik. Sebagai seorang pemimpin, tidak boleh menolak kritik yang disampaikan.

    “Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan, kita tidak antikritik, kita malah suka kritik,” kata Prabowo di Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden, Selasa (8/4/2025).

    Menurut Prabowo, kritik justru dibutuhkan agar pemerintahan bisa melakukan evaluasi agar melayani masyarakat ke depannya lebih baik lagi.

    “Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada. Jadi kritik itu bagus menurut saya, tapi kalau suatu program untuk menciptakan suatu kondisi yang tidak rasional, ini harus terus diadakan, istilahnya klarifikasi dan penjelasan,” sambung dia.

    Turut hadir dalam kegiatan Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Kepala Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Ketua Danantara Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.

    Kemudian, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    (cip)

  • Demi Negosiasi, RI Bakal Nambah Impor LPG dari AS

    Demi Negosiasi, RI Bakal Nambah Impor LPG dari AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan menaikkan pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu upaya untuk menurunkan tarif impor resiprokal yang baru diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Airlangga mengatakan, ini merupakan salah satu arahan dari Presiden Prabowo Subianto, untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS.

    Untuk itu, dirinya juga akan berdiskusi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait impor LPG ini.

    “Tapi arahan Pak Presiden Prabowo, kita akan tingkatkan produk dari AS yang untuk agriculture seperti soya dan wheat yang jadi daerah konstituen Republikan. Dan pembelian engineering product dan pembicaraan dengan Menteri ESDM, arahan kita untuk beli LPG dan LNG peningkatan dari AS,” tuturnya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Namun demikian, dia menegaskan, ini bukan berarti menambah total impor LPG RI, melainkan realokasi dari impor negara lainnya.

    “Tapi ini tidak nambah, ini hanya realokasi pembiayaan, switch,” ujarnya.

    “Jadi ini tidak ganggu APBN dan kemudian beri insentif fiskal dan non fiskal supaya impor dari AS masuk dan daya saing ekspor kita meningkat,” imbuhnya.

    “Indonesia dari kedutaan sudah bicara dengan USTR (United States Trade Representative). Kami laporkan, surat dari Indonesia sudah dikirim dan sudah diterima AS melalui Duta Besar Indonesia dan Dubes AS sudah minta waktu pembicaraan lanjutan, jadi mereka sudah terima surat baik ke USTR maupun ke Sekretaris Commerce (AS),” tandasnya.

    (wia)

  • Hadiri sarasehan ekonomi, Prabowo akui komunikasi pemerintah kurang

    Hadiri sarasehan ekonomi, Prabowo akui komunikasi pemerintah kurang

    Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

    Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara sarasehan ekonomi bertajuk Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari ekonom, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media.

    “Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo pada acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa.

    Sarasehan ekonomi tersebut menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan pelaku ekonomi.

    Acara tersebut diselenggarakan, kata Prabowo, atas permintaannya agar tokoh di bidang ekonomi dapat menjelaskan situasi perekonomian nasional dan global saat ini secara riil.

    Menurut Presiden, sudah saatnya pemerintah yang ia pimpin lebih komunikatif dan proaktif dalam memberi keterangan tentang kondisi terkini.

    “Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah memasuki masa 6 bulan bekerjanya pemerintah yang saya pimpin, sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak 20 Oktober 2024, sudah saatnya lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan-keterangan tentang keadaan yang berlaku,” kata Prabowo.

    Dalam acara tersebut, sejumlah menteri dan anggota Kabinet Merah Putih yang turut mendampingi, antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Pelaksana (CEO) Danantara Rosan Roeslani, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Hadir pula Menteri Luar Negeri Sugiyono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Idulfitri 1446 H, Menteri ESDM Pastikan Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Aman

    Libur Idulfitri 1446 H, Menteri ESDM Pastikan Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Aman

    Ambon, Beritasatu.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan kondisi infrastruktur kelistrikan di wilayah Maluku tetap prima selama momen libur Idulfitri 1446 Hijriah, baik dari aspek pasokan listrik maupun layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini disampaikan saat mengunjungi Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku, Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025).

    “Secara keseluruhan dalam hal persiapan energi selama siaga Idulfitri 1446 H semuanya alhamdulillah bagus, lancar, dan aman. Hal ini juga termasuk pasokan listrik, tidak ada masalah. Kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik juga terpenuhi, karena ketersediaan SPKLU yang cukup,” ucap Bahlil.

    Dalam kunjungannya, Bahlil mengapresiasi PLN yang telah menunjukkan kesiapan optimal dalam menghadirkan listrik yang andal selama momen penting seperti Idulfitri saat ini.

    “Dengan siaganya 1.250 personel pada beberapa titik di Maluku dan Maluku Utara, termasuk juga menyediakan pasokan listrik yang cukup dari sisi pembangkitan, ini menunjukkan ada komitmen kuat dari PLN untuk menghadirkan listrik andal selama Ramadan dan Idulfitri. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu dalam merayakan momen Idulfitri,” ujar Bahlil.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (keempat dari kanan) didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati (kiri), Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (ketiga dari kiri), dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara Awat Tuhuloula (kedua dari kanan) saat meninjau Distribution Control Center Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku guna memastikan kondisi kelistrikan di wilayah Maluku aman dan cukup selama periode libur Idulfitri 1446 H.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa PLN menjalankan arahan pemerintah untuk memberikan layanan maksimal selama periode Idulfitri. Seluruh infrastruktur kelistrikan, mulai dari hulu hingga hilir, dipastikan dalam kondisi prima demi menjaga keandalan pasokan listrik.

    “Kami berjuang all-out dalam menjaga keandalan pasokan listrik selama periode siaga Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Kami telah melakukan pengecekan menyeluruh, mulai dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, distribusi, hingga personel,” ucap Darmawan.

    Ia melanjutkan, PLN telah menetapkan periode siaga Ramadan dan Idulfitri dari tanggal 17 Maret sampai dengan 11 April 2025. Momen siaga ini didukung oleh pasokan energi primer yang mumpuni pada pembangkit, antara lain batu bara yang tersedia untuk lebih dari 22 hari operasi (HOP), gas lebih dari 30 HOP, dan BBM lebih dari 20 HOP.

    “Ini saya kira adalah suatu persiapan yang sangat cukup dari sisi pembangkitan. Kami juga terapkan monitoring real-time untuk menjamin pasokan listrik mencukupi dan andal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama momen Idulfitri,” ujar Darmawan.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (ketiga dari kanan) didampingi Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (kiri) saat menyapa petugas pelayanan teknik pada kunjungannya di Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku, Kota Ambon, Sabtu, 5 April 2025.

    Selain itu, PLN juga menyiapkan kelistrikan berupa 1.839 unit genset, 636 uninterruptible power supply (UPS) dan 1.276 unit gardu bergerak (UGB) yang disiagakan di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia. PLN pun telah menerjunkan 69.000 personel siaga khusus yang dibekali dengan peralatan lengkap serta 3.830 posko siaga yang tersebar di se-antero tanah air.

    General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula memaparkan bahwa kondisi kelistrikan di wilayah Maluku dan Maluku Utara berada dalam kondisi aman dan terkendali sepanjang periode siaga Ramadan dan Idulfitri 2025.

    “Kami memiliki daya mampu sebesar 106 MegaWatt (MW) dengan beban puncak 57 MW, juga cadangan daya sebesar 49 MW di Sistem Ambon. Sementara Sistem Ternate, beban puncaknya mencapai 38 MW, sementara kami memiliki daya mampu sebesar 66 MW dengan cadangan sebesar 28 MW,” jelas Awat.

    Selain menyiagakan 1.250 personel di 203 posko yang tersebar di titik-titik strategis Maluku dan Maluku Utara, PLN juga mengerahkan 20 petugas bersertifikasi pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB).

    Dirinya menambahkan, khusus di wilayah Maluku dan Maluku Utara, PLN menambahkan SPKLU hingga 5 kali lipat menjadi 22 unit yang tersebar di berbagai lokasi untuk mendukung pengguna kendaraan listrik. Pada tiap-tiap lokasi ini, PLN juga menyediakan petugas yang siaga 24 jam membantu para pemudik dengan total 132 personel.

    “Berdasarkan data terbaru kami, tren pemudik kendaraan listrik ini nampak naik 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Hal ini turut didukung dengan fasilitas SPKLU yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara sebanyak 22 titik lokasi,” tutup Awat.

  • Bahlil Perintahkan PLN Bangun Pembangkit Panas Bumi 40 MW di Maluku

    Bahlil Perintahkan PLN Bangun Pembangkit Panas Bumi 40 MW di Maluku

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memerintahkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 40 megawatt (MW) di Provinsi Maluku. 

    Instruksi tersebut disampaikan saat kunjungan kerja di Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025). Menurut Bahlil, pembangunan PLTP sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan akses energi bersih yang cukup, merata, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, khususnya di wilayah timur Indonesia.

    “Dalam implementasinya, PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara [BUMN] yang ditunjuk oleh negara dalam melakukan penugasan-penugasan agar semua masyarakat bisa mendapatkan listrik,” ujar Bahlil seperti dikutip dari keterangan resmi.

    Menurut Bahlil, Provinsi Maluku memiliki potensi panas bumi sebesar 40 MW yang perlu segera dibangun. Dia menegaskan, proyek PLTP tersebut telah dimasukkan ke dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2025 – 2034 sebagai langkah strategis menuju transisi energi bersih melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). 

    “Saya sudah masukkan dalam RUPTL, supaya apa? Tidak lagi tergantung pada solar. Tidak lagi tergantung pada batu bara. Jadi begitu ada mesin-mesin pembangkit yang sudah tua, yang diesel, langsung diganti pada EBT, sebagai bentuk dari concern pemerintah untuk menyediakan EBT sebagai konsensus internasional,” jelasnya.

    Adapun proyek PLTP di Provinsi Maluku yang dimaksud mencakup PLTP Wapsalit 20 MW di Pulau Buru dan PLTP Tulehu 2×10 MW di Pulau Ambon. Bahlil menyebut, PLTP Wapsalit 20 MW saat ini masih dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan ditargetkan mulai operasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2028. 

    Sementara itu, PLTP Tulehu 2×10 MW kini tengah dalam tahap pengadaan oleh PLN dan ditargetkan COD pada 2031. Selain itu, terdapat potensi panas bumi di Banda Baru di Pulau Seram yang dapat dikembangkan menjadi PLTP 25 MW sesuai dengan hasil survei oleh Badan Geologi dan akan ditawarkan dalam market sounding oleh Ditjen EBTKE pada April 2025.

    Saat ini, sistem kelistrikan di Provinsi Maluku masih sangat bergantung pada pembangkit berbasis energi fosil. Berdasarkan data Kementerian ESDM 2024, total kapasitas pembangkit listrik di wilayah ini mencapai 409 MW. 

    Dari jumlah tersebut, sekitar 99% atau 406 MW masih berasal dari sumber fosil, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) serta kombinasi pembangkit berbahan bakar gas dan uap (PLTG, PLTGU, dan PLTMG).

    PLTD menjadi penyumbang kapasitas terbesar dengan 249 MW atau sekitar 61% dari total kapasitas, disusul pembangkit berbasis gas dan uap yang menghasilkan 157 MW atau 38%. Sementara itu, kontribusi energi baru terbarukan masih sangat terbatas, hanya sekitar 3 MW atau kurang dari 1%, terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 3 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau Mikrohidro sebesar 0,1 MW.

    Bahlil menambahkan bahwa, dengan masuknya proyek PLTP ke dalam RUPTL PT PLN, pemerintah ingin menggenjot pemanfaatan EBT di wilayah Maluku secara signifikan serta mengurangi dominasi energi fosil yang selama ini mendominasi sistem kelistrikan di wilayah tersebut.

    Sesuai amanat dalam UU 21/2014 tentang Panas Bumi, pengembangan PLTP juga akan memberikan manfaat langsung kepada daerah dalam bentuk PNBP dan Bonus Produksi bagi masyarakat sekitar proyek panas bumi. Pembangunan PLTP mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

  • Tak Perlu Panik! Ketersediaan BBM Dipastikan Aman di Tengah Arus Balik

    Tak Perlu Panik! Ketersediaan BBM Dipastikan Aman di Tengah Arus Balik

    Ambon: Libur Lebaran boleh usai, tapi perjalanan balik ke kota asal masih terus berlangsung. Di tengah padatnya arus balik, satu hal penting yang jadi perhatian utama pemerintah adalah ketersediaan energi dan bahan bakar tetap aman, terutama di wilayah kepulauan seperti Maluku.
     
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turun langsung ke lapangan untuk memastikan kelancaran distribusi energi di wilayah timur Indonesia. 
    Salah satu titik yang dikunjungi adalah SPBU Wayame dan Integrated Terminal Wayame, Ambon pusat distribusi energi yang vital di kawasan Maluku.
     
    “Secara keseluruhan untuk arus mudik pada saat liburan tidak terjadi kendala apapun. Hari ini di Maluku, kami mengecek arus baliknya. Secara kualitas BBM, Alhamdulillah sudah tertib, jadi tidak perlu lagi ada keraguan, baik RON 90 maupun RON 92, itu saya cek semua,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 April 2025.

    Tak hanya memantau kualitas bahan bakar seperti Pertalite dan Pertamax, Bahlil juga memastikan distribusi berjalan tanpa hambatan, serta merespons kebutuhan masyarakat dengan rencana strategis.
     

    Tambah kuota dan bangun SPBU Baru
    Dalam kunjungannya, Bahlil mengumumkan bahwa pemerintah akan menambah kuota minyak tanah sebanyak 3.000 kiloliter untuk wilayah Maluku pada triwulan kedua 2025. 
     
    Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan, terutama di daerah pesisir dan terpencil.
    Distribusi energi di tengah tantangan cuaca dan pulau
    Wilayah Maluku memang tidak mudah dijangkau. Letaknya yang terdiri dari banyak pulau serta kondisi cuaca yang fluktuatif bisa menjadi tantangan serius dalam distribusi energi. 
     
    Menurut Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi mengatakna, pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjamin distribusi BBM tetap lancar selama periode arus balik.
     
    “Kami memastikan stok energi tetap terjaga, dan langkah antisipatif telah dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk atau bencana alam,” jelas Eduward.
    Pengembangan terminal energi jadi kunci
    Salah satu strategi penting adalah memperkuat infrastruktur energi di kawasan Papua dan Maluku. Integrated Terminal Wayame kini menjadi andalan utama untuk mendistribusikan BBM dan LPG ke berbagai titik.
     
    “Kami menyadari regional Papua Maluku yang luas secara geografis, sehingga keandalan suplai energi harus selalu dijaga. Integrated Terminal Wayame menjadi salah satu terminal utama yang akan terus memikul peran penting di kawasan ini. Oleh karena itu, kami juga sedang mengembangkan terminal tambahan, seperti di Biak, agar distribusi energi dapat lebih terdistribusi merata,” jelas Eduward.
     

    Energi aman, ekonomi daerah makin jalan
    Dengan langkah-langkah ini, pemerintah dan Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh menjaga kenyamanan masyarakat dalam perjalanan balik Lebaran—terutama di wilayah-wilayah yang logistik energinya rawan terganggu.
     
    Ketersediaan energi yang stabil tak hanya mendukung arus balik, tapi juga menjaga denyut ekonomi lokal tetap berdetak.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bahlil Minta PLN Segera Bangun PLTP Kapasitas 40 MW di Maluku

    Bahlil Minta PLN Segera Bangun PLTP Kapasitas 40 MW di Maluku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memerintahkan PT PLN (Persero) untuk segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Provinsi Maluku berkapasitas 40 megawatt (MW).

    Instruksi tersebut disampaikan Bahlil saat meninjau Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengaturan Beban (UP3B) di Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu (5/4/2025).

    “PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk oleh negara dalam melakukan penugasan-penugasan agar semua masyarakat bisa mendapatkan listrik,” ujar Bahlil dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).

    Bahlil menilai provinsi Maluku memiliki potensi panas bumi sebesar 40 MW yang perlu segera dibangun. Terlebih proyek PLTP tersebut telah dimasukkan ke dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2025 – 2034.

    Menurut Bahlil, RUPTL tersebut sebagai langkah strategis pemerintah Indonesia menuju transisi energi bersih melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

    “Saya sudah masukkan dalam RUPTL (PLN), supaya apa? Tidak lagi tergantung pada solar. Tidak lagi tergantung pada batu bara. Jadi begitu ada mesin-mesin pembangkit yang sudah tua, yang diesel, langsung diganti pada Energi Baru Terbarukan (EBT),” jelasnya.

    Adapun, proyek PLTP di Provinsi Maluku yang dimaksud mencakup PLTP Wapsalit 20 MW di Pulau Buru dan PLTP Tulehu 2×10 MW di Pulau Ambon. PLTP Wapsalit 20 MW saat ini masih dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan ditargetkan mulai operasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2028.

    Sedangkan PLTP Tulehu 2×10 MW kini tengah dalam tahap pengadaan oleh PLN dan ditargetkan COD pada 2031. Selain itu, terdapat potensi panas bumi di Banda Baru di Pulau Seram yang dapat dikembangkan menjadi PLTP 25 MW sesuai dengan hasil survei oleh Badan Geologi dan akan ditawarkan dalam market sounding oleh Ditjen EBTKE pada bulan April 2025.

    Saat ini, sistem kelistrikan di Provinsi Maluku masih sangat bergantung pada pembangkit berbasis energi fosil. Berdasarkan data tahun 2024, total kapasitas pembangkit listrik di wilayah ini mencapai 409 MW.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 99% atau 406 MW masih berasal dari sumber fosil, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) serta kombinasi pembangkit berbahan bakar gas dan uap (PLTG, PLTGU, dan PLTMG).

    PLTD menjadi penyumbang kapasitas terbesar dengan 249 MW atau sekitar 61% dari total kapasitas, disusul pembangkit berbasis gas dan uap yang menghasilkan 157 MW atau 38%.

    Sementara itu, kontribusi energi baru terbarukan masih sangat terbatas, hanya sekitar 3 MW atau kurang dari 1%, terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 3 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau Mikrohidro sebesar 0,1 MW.

    (ven/mij)

  • Sudah Saatnya Prabowo Copot Menteri Tebar Pesona dan Kemaruk

    Sudah Saatnya Prabowo Copot Menteri Tebar Pesona dan Kemaruk

    GELORA.CO – Perombakan Kabinet Merah Putih sudah layak dilakukan jelang semester pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan mengatakan, pergantian menteri, khususnya di sektor ekonomi penting dilakukan untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin tidak menentu

    “Ini memang waktunya Pak Prabowo bersih-bersih. Kenapa? Banyak ahli memprediksi ke depan, tantangan kita makin besar terutama dari sisi ekonomi,” kata komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, 6 April 2025.

    Selain dari segi tantangan ekonomi, sosok yang akrab disapa Kang Tamil ini menilai ada beberapa menteri Prabowo yang tidak menunjukkan kinerja positif. Bahkan beberapa di antaranya hanya mementingkan popularitas.

    Sejumlah menteri yang layak di-reshuffle adalah Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto; Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, dan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.

    “Saya sangat setuju mereka di-reshuffle. Banyak menteri Pak Prabowo yang mumpuni, tapi banyak juga yang kemaruk mendapat jabatan. Nah, sifat kemaruk ini membuat kehebohan di ruang publik yang bermuara pada kegaduhan,” terang Kang Tamil.

    Akademisi Universitas Dian Nusantara ini melihat, para menteri tersebut lebih mementingkan popularitas pribadi, sehingga narasi yang dibangun sering berujung kegaduhan di masyarakat yang tidak menguntungkan bagi Prabowo.

    “Setelah hampir lima bulan pemerintahan Pak Prabowo, kita bisa melihat cukup jomplang. Ada menteri yang memang bekerja baik, ada menteri yang enggak ada kerjanya dan cuma tebar pesona di media sosial,” pungkasnya. 

  • Menteri Bahlil Pantau Ketersediaan Energi dan Kualitas BBM di Maluku Saat Arus Balik Lebaran – Halaman all

    Menteri Bahlil Pantau Ketersediaan Energi dan Kualitas BBM di Maluku Saat Arus Balik Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengunjungi SPBU 84.971.05 Wayame, Ambon, memantau kualitas produk Pertamax dan Pertalite untuk memastikan bahwa pelayanan berjalan optimal selama periode arus balik Lebaran.

    “Secara keseluruhan untuk arus mudik pada saat liburan tidak terjadi kendala apapun. Hari ini di Maluku, kami mengecek arus baliknya. Secara kualitas BBM, Alhamdulillah sudah tertib, jadi tidak perlu lagi ada keraguan, baik RON 90 maupun RON 92, itu saya cek semua,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).

    Selain SPBU, Bahlil juga meninjau Integrated Terminal Wayame, salah satu pusat distribusi utama energi di Maluku. Di sini, pasokan energi menjadi faktor krusial untuk kelancaran arus balik.

    Bahlil pun menyebutkan rencana penambahan volume kuota minyak tanah sebanyak 3.000 kiloliter untuk Maluku di triwulan 2, serta menyiapkan rencana pembangunan beberapa SPBU Nelayan untuk mendukung ketahanan energi di wilayah pesisir.

    Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Eduward Adolof Kawi, turut melakukan peninjauan di SPBU 84.971.05 Wayame dan Integrated Terminal Wayame, Ambon sebagai titik distribusi energi di kawasan tersebut.

    Eduward menjelaskan dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau serta tantangan cuaca yang dapat memengaruhi distribusi, Pertamina Patra Niaga telah mengambil langkah antisipatif dengan memperkuat stok dan jaringan distribusi, khususnya di daerah wisata yang mengalami peningkatan konsumsi selama periode libur Lebaran.

    “Maluku sangat bergantung pada cuaca untuk kelancaran distribusi energi. Kami memastikan stok energi tetap terjaga, dan langkah antisipatif telah dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk atau bencana alam,” jelas Eduward.

    Sebagai bagian dari upaya tersebut, Eduward menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah Papua Maluku. Hal ini termasuk pengembangan infrastruktur distribusi di kawasan ini.

    “Kami menyadari regional Papua Maluku yang luas secara geografis, sehingga keandalan suplai energi harus selalu dijaga. Integrated Terminal Wayame menjadi salah satu terminal utama yang akan terus memikul peran penting di kawasan ini. Oleh karena itu, kami juga sedang mengembangkan terminal tambahan, seperti di Biak, agar distribusi energi dapat lebih terdistribusi merata,” jelas Eduward.
     
     
     
     
     
     

  • Menteri ESDM dan Pertamina Cek SPBU dan Terminal Wayame di Maluku, Jaga Kelancaran Distribusi Energi – Page 3

    Menteri ESDM dan Pertamina Cek SPBU dan Terminal Wayame di Maluku, Jaga Kelancaran Distribusi Energi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama  melakukan pengecekan ketersediaan dan kualitas bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Ambon. Pengecekan kualitas BBM di SPBU 84.971.05 di Jl Ir. Putuhena, Ambon, Provinsi Maluku pada Sabtu, 5 April 2025.

    Pengecekan untuk memastikan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan Pemerintah, di momen puncak arus balik Lebaran 2025. Pengecekan kualitas BBM dilakukan pada jenis Pertalite dan Pertamax yang menjadi konsumsi utama kendaraan masyarakat. 

    Turut mendampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati dan Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Eduward Adolof Kawi. 

    Eduward menyampaikan kunjungannya bersama Menteri ESDM ke Ambon adalah untuk mengecek kuantitas stok BBM serta kualitas BBM yang disalurkan oleh Pertamina Patra Niaga selama Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025. Hasilnya menunjukkan bahwa stok BBM selama libur lebaran di Ambon terpantau aman serta kualitas BBMnya pun terjaga.

    “Pertama memastikan bahwa Satgas Idulfitri berjalan lancar mulai dari berangkat sampai arus balik. Tadi kita mengecek ketersediaan stok masih aman kemudian termasuk juga pengecekan dalam bentuk kualitas BBM yang ada di SPBU bahwa semua yang disalurkan oleh Patra Niaga sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan oleh kementerian ESDM,” ujar dia.

    Eduward menjelaskan dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau serta tantangan cuaca yang dapat memengaruhi distribusi, Pertamina Patra Niaga telah mengambil langkah antisipatif dengan memperkuat stok dan jaringan distribusi, khususnya di daerah wisata yang mengalami peningkatan konsumsi selama periode libur Lebaran.

    “Maluku sangat bergantung pada cuaca untuk kelancaran distribusi energi. Kami memastikan stok energi tetap terjaga, dan langkah antisipatif telah dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk atau bencana alam,” jelas dia.

    Sebagai bagian dari upaya tersebut, Eduward menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga kelancaran distribusi energi di wilayah Papua Maluku. Hal ini termasuk pengembangan infrastruktur distribusi di kawasan ini.

    “Kami menyadari regional Papua Maluku yang luas secara geografis, sehingga keandalan suplai energi harus selalu dijaga. Integrated Terminal Wayame menjadi salah satu terminal utama yang akan terus memikul peran penting di kawasan ini. Oleh karena itu, kami juga sedang mengembangkan terminal tambahan, seperti di Biak, agar distribusi energi dapat lebih terdistribusi merata,” jelas Eduward.