Tag: Bahlil Lahadalia

  • Bertolak ke Aceh, Bahlil Tinjau Pembangunan Kembali Jaringan Listrik dan Akses Energi

    Bertolak ke Aceh, Bahlil Tinjau Pembangunan Kembali Jaringan Listrik dan Akses Energi

    JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau langsung terhadap sejumlah lokasi terdampak banjir di Sumatra Utara, Sumatra Barat hingga Aceh.

    Melalui akun instagram pribadinya, @melangkahdaritimur, Bahlil terlihat mengamati lokasi terdampak banjir melalui helikopter. Dalam kunjungan ini Bahlil didampingi Direktur Utaa PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero)

    “Pagi ini Menteri Bahlil Lahadalia menuju Kota Bireun bersama jajaran KESDM,” tulis caption unggahan tersebut.

    Dalam kunjungan tersebut diketahui Bahlil ingin memastikan percepatan pembangunan kembali sejumlah jaringan listrik dan mengecek ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di wilayah tersebut.

    Sebelum mengunjungi lokasi, Bahlil melakukan pertemuan dengan jajarannya di Kementerian ESDM.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, banyak infrastruktur kelistrikan yang roboh sehingga dibutuhkan perbaikan secepatnya agar kondisi kembali pulih.

    “Ada beberapa tower kita yang bermasalah, itu nanti akan dicek sama pak menteri, besok pak menteri ke lokasi,” ujar Yuliot kepada awak media dikutip Selasa, 2 Desember.

    Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Laode Sulaeman mengatakan sejumlah lokasi di wilayah Sumatera Utara seperti Sibolga merupakan lokasi pusat distribusi BBM untuk wilayah sekitar. 

    Namun, distribusi BBM saat ini terganggu akibat jalan yang putus di daerah tersebut.

    “Harus kita ambilkan dari mana untuk memasok ke wilayah-wilayah seperti Padang Sidempuan seperti itu,” tandas Laode.

  • Jangan Tinggalkan Sejarah Kelam Bagi Anak Cucu

    Jangan Tinggalkan Sejarah Kelam Bagi Anak Cucu

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen untuk memperbaiki tata kelola pertambangan nasional dengan dua pilar, yakni penertiban izin usaha dan mewajibkan penjagaan kelestarian lingkungan.

    “Sebagai Menteri ESDM, kami telah mengubah Undang-Undang Minerba. Banyak tambang yang kemarin saya cabut izin usahanya,” ujar Bahlil dikutip dari Antara, Selasa (2/12/2025).

    Menteri Bahlil memaparkan langkah tegas yang telah diambil kementeriannya dalam menata ulang sektor ini, salah satunya dengan mencabut ratusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dinilai bermasalah atau tidak beroperasi sebagaimana mestinya.

    Ia menyoroti fakta bahwa banyak izin tersebut dikuasai oleh perusahaan yang berkantor di pusat, tanpa memberikan dampak signifikan bagi daerah penghasil.

    “Hampir sebagian besar perusahaan tambang itu kantornya ada di Jakarta,” kata dia.

    Selain penertiban administratif, Bahlil menekankan bahwa perbaikan tata kelola tidak bisa dilepaskan dari aspek keberlanjutan ekologis. Berbekal pengalamannya sebagai mantan pengusaha yang pernah berkecimpung di sektor pertambangan dan perkayuan, ia memahami betul dinamika di lapangan.

    Namun, sebagai pejabat negara, ia mengingatkan agar eksploitasi sumber daya alam tidak mengorbankan alam secara membabi buta.

    “Dalam mengelola pertambangan, kita harus berwawasan lingkungan. Jangan lagi kita meninggalkan sejarah kelam bagi anak cucu kita,” kata dia.

     

  • Cak Imin Ajak Bahlil dan Raja Juli Tobat Nasuha, Golkar Minta Sesama Menteri Fokus Urus Bencana Sumatera

    Cak Imin Ajak Bahlil dan Raja Juli Tobat Nasuha, Golkar Minta Sesama Menteri Fokus Urus Bencana Sumatera

    Liputan6.com, Jakarta – Senior Partai Golkar Firman Soebagyo menyayangkan pernyataan Menko PM Muhaimim Iskandar (Cak Imin) yang mengajak Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk tobat nasuha terkait bencana alam di Sumatera.

    Dia menilai pernyataan tersebut tidak tepat dan tidak bijak, terutama karena disampaikan di depan publik dalam suasana duka.

    “Tobat Nasuha” dan lebih fokus pada upaya membantu masyarakat yang terkena bencana. Ia juga menekankan bahwa kerusakan hutan bukanlah masalah yang terjadi dalam waktu singkat, tetapi merupakan hasil dari kebijakan yang telah berlangsung lama,” kata Firman kepada wartawan, Selasa (2/12/2025).

    Anggota DPR itu mengaku cukup lama mengawal sektor kehutanan. Menurutnya, sesama menteri Kabinet Merah Putih lebih fokus membantu Presiden Prabowo Subianto menangani dampak bencana.

    “Sebagai seorang Menko, Cak Imin memahami tentang kerusakan hutan bukan terjadi sebulan 2 bulan. Bahkan bukan setahun 2 tahun yang lalu, tetapi kerusakan hutan ini sudah sejak 15 -20 tahun lalu akibat kebijakan menteri-menteri sebelumnya,” sambung Anggota Komisi IV DPR ini.

    “Walaupun mungkin ucapan tobat nasuha tersebut mungkin candaan, namun tidak tepat diucapkan di depan publik dan media dalam suasana duka,” ujar Firman.

    Oleh karena itu, Firman menyarankan agar para menteri lebih konsentrasi membantu Presiden Prabowo menyelesaikan masalah korban bencana daripada saling menyalahkan. Dia berharap agar para pejabat lebih bijak dalam menyampaikan pernyataan, terutama dalam situasi duka.

  • Listrik Aceh Mulai Pulih: 153 Penyulang dan 6.844 Gardu Kembali Beroperasi

    Listrik Aceh Mulai Pulih: 153 Penyulang dan 6.844 Gardu Kembali Beroperasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, progres pemulihan ketenagalistrikan di Aceh menunjukkan perkembangan signifikan.

    Hal itu dia sampaikan saat meninjau langsung kondisi infrastruktur ketenagalistrikan yang terdampak banjir dan angin kencang Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh pada Selasa (2/12/2025).

    Dia memerinci dari total 263 penyulang yang padam, sebanyak 153 penyulang atau 58,2% telah kembali normal. Sementara itu, 6.844 dari 9.669 gardu distribusi atau 70,8% telah menyala kembali.

    Sementara itu, beban listrik yang pulih mencapai 173,05 megawatt (MW) atau 69,8%, dengan jumlah pelanggan kembali menikmati listrik sebanyak 727.735 pelanggan atau 69,7%.

    Pada kesempatan ini, Bahlil meninjau salah satu titik tower transmisi pada jalur Bireuen – Arun, yang mengalami kerusakan akibat banjir. Di lokasi tersebut, dia memberikan arahan langsung kepada jajaran teknis PLN agar percepatan perbaikan dapat dilakukan secara menyeluruh dan terukur.

    Apalagi, jalur transmisi tersebut merupakan salah satu suplai utama listrik ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

    “Sekarang waktunya kita kerja untuk Ibu Pertiwi. Saya tahu ini medannya tidak gampang, tetapi anggap saja ini adalah sebuah panggilan kepada kita untuk mengabdi kepada negara dan mengurus rakyat,” ujar Bahlil melalui keterangan resmi.

    Selanjutnya, Bahlil meninjau lokasi material tower emergency (TE) di Bireuen. Di titik ini, dia menyaksikan proses optimasi operasi evakuasi material yang digunakan untuk mempercepat perbaikan tower yang rusak pada jalur transmisi Bireuen – Arun.

    Menurut Bahlil, optimalisasi logistik penanganan kerusakan menjadi salah satu perhatian utama untuk memastikan pemulihan berjalan sesuai target.

    Untuk memulihkan pasokan listrik dari pembangkit di Arun dan Nagan Raya, PT PLN (Persero) akan mulai memasang tower listrik emergency yang dapat dibangun hanya dalam waktu 2 hari, kemudian dilanjutkan penyambungan kabel listrik yang rusak.

    Adapun, pemulihan listrik di Banda Aceh dan Aceh bagian barat ditargetkan selesai paling cepat pada Jumat (4/12/2025) atau Sabtu (5/12/2025) mendatang.

    Berdasarkan data PLN, sebanyak 12 tower transmisi pada beberapa jalur SUTT 150 kV mengalami kerusakan, mencakup jalur Bireuen-Arun, Brandan-Langsa, serta Peusangan-Bireuen.

    Kerusakan ini menyebabkan gangguan pasokan listrik di sejumlah wilayah, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, hingga Aceh Selatan dan Aceh Singkil.

    “Kehadiran saya di sini bersama direktur utama Pertamina, dirut PLN, dirjen ketenagalistrikan itu dalam rangka ingin memastikan secara dekat dan ingin merasakan secara langsung terhadap masalah-masalah yang dihadapi, khususnya di bagian ESDM, supaya kita tahu apa yang kita harus lakukan secara cepat. Memang harus saya akui bahwa listrik, BBM ini persoalan yang paling vital,” kata Bahlil.

    Relaksasi Ketentuan Pembelian BBM

    Lebih lanjut, Bahlil mengatakan, pihaknya akan melakukan relaksasi pada regulasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk daerah terdampak bencana. Hal ini dilakukan demi mengatasi antrean pembelian BBM.

    Menurut Bahlil, dengan relaksasi ini, masyarakat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tidak perlu lagi menggunakan barcode untuk membeli BBM di SPBU.

    Sementara untuk distribusi BBM, karena jalur darat terputus, maka pengiriman BBM dilakukan via laut dan udara menggunakan drum. Kementerian ESDM berkoordinasi juga dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memulihkan jalur darat.

    “Dan urusan BBM, BBM-nya ada, tapi tidak bisa terdistribusi karena banyak jalan yang enggak bisa kita lewati. Kita sudah lewat laut, juga ombak. Nah, perlahan-lahan kita mulai sekarang pakai jerigen. Jadi kita lagi bawa jerigen dan drum dari Jakarta, kita naikkan pesawat kita kirim ke sini supaya kita pikul. Sambil kita bekerjasama dengan kementerian teknis di PU untuk menembus jalan,” tambah Bahlil.

    Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah. Bahlil menyebut, pemerintah berkomitmen mempercepat seluruh proses pemulihan agar aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Aceh dapat kembali normal.

  • Menko Cak Imin Ajak Bahlil dan Raja Juli Tobat Nasuha: Kiamat Sudah Terjadi

    Menko Cak Imin Ajak Bahlil dan Raja Juli Tobat Nasuha: Kiamat Sudah Terjadi

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyakarat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengaku berkirim surat ke koleganya di Kabinet Merah Putih (KMP). Surat itu ditujukan ke Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq.

    Pria yang akrab disapa Cak Imin menuturkan, surat itu berisi ajakan untuk evaluasi total seluruh kebijakan dan langkah yang diambil pemerintah terkait banjir sumatera. Ajakan ini terkait dengan bencana banjir Bandang dan longsor yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.

    “Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya, Tobat Nasuha. Itu kuncinya,” ujar Cak imin dalam sambutannya dalam Workshop Kepala Sekolah SMK untuk Program SMK Go Global di Kota Bandung, Senin 1 Desember 2025. Seperti dilihat dari akun Youtube Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.

    Cak Imin melanjutkan, kunci Tobat Nasuha adalah evaluasi total. Karena itu, pemerintah harus mengevaluasi total seluruh kebijakannya yang berkaitan dengan alam. Supaya bencana alam tidak terjadi lagi di Indonesia.

    “Dari sejak kita berpikir, melangkah dan berbuat. Kiamat bukan sudah dekat. Kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” ucapnya.

    Ketum PKB ini melanjutkan, bencana yang terjadi di siklus akhir tahun tak boleh lagi terulang. 

    “Itu kebijakan-kebijakan dalam tanda petik evaluasi dan tobat, agar kan ini siklus tahunan ya di musim-musim bulan November-Desember ini harus dievaluasi total sehingga November nanti tidak terjadi lagi,” tutupnya.

  • DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerukan segenap kader Partai Golkar untuk turun langsung dan bergotong royong membantu korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Bahlil juga menyerukan agar seluruh kantor Partai Golkar di berbagai daerah dijadikan posko bantuan. Selain menggalang donasi logistik, kantor-kantor partai juga diminta siap mengoordinasikan relawan apabila diperlukan untuk memperkuat penanganan situasi darurat di wilayah masing-masing.

    “Ini saatnya kita hadir untuk rakyat, membantu dengan segala kemampuan yang kita miliki. Ayo kita bangkitkan kembali semangat kegotongroyongan,” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Hal itu disampaikan Bahlil saat menghadiri Musyawarah Daerah XI Partai Golkar Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

    Bahlil menegaskan komitmen DPP Partai Golkar untuk bergotong royong membantu para korban dengan memberikan dana sebesar Rp3 miliar sebagai dukungan awal bagi upaya penanganan kebencanaan di tiga provinsi tersebut.

    Ia menekankan bahwa bantuan ini bersifat cepat, terkoordinasi, dan berfokus pada kebutuhan paling mendesak masyarakat di lapangan.

    Bahlil juga menegaskan bahwa gotong royong adalah nilai dasar Partai Golkar yang harus diwujudkan secara nyata, terutama ketika masyarakat tengah menghadapi kesulitan besar akibat bencana.

    “Dari laporan daerah, Partai Golkar di sekitar daerah terdampak sudah ikut membantu penanganan bencana,” ujar Bahlil.

    Bahlil juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

    “Saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya saudara-saudara kita di beberapa daerah ya, di Sumbar, kemudian di Sumut dan Aceh akibat longsor,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    DPP Golkar serukan kader gotong royong bantu daerah bencana

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerukan segenap kader Partai Golkar untuk turun langsung dan bergotong royong membantu korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Bahlil juga menyerukan agar seluruh kantor Partai Golkar di berbagai daerah dijadikan posko bantuan. Selain menggalang donasi logistik, kantor-kantor partai juga diminta siap mengoordinasikan relawan apabila diperlukan untuk memperkuat penanganan situasi darurat di wilayah masing-masing.

    “Ini saatnya kita hadir untuk rakyat, membantu dengan segala kemampuan yang kita miliki. Ayo kita bangkitkan kembali semangat kegotongroyongan,” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Hal itu disampaikan Bahlil saat menghadiri Musyawarah Daerah XI Partai Golkar Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

    Bahlil menegaskan komitmen DPP Partai Golkar untuk bergotong royong membantu para korban dengan memberikan dana sebesar Rp3 miliar sebagai dukungan awal bagi upaya penanganan kebencanaan di tiga provinsi tersebut.

    Ia menekankan bahwa bantuan ini bersifat cepat, terkoordinasi, dan berfokus pada kebutuhan paling mendesak masyarakat di lapangan.

    Bahlil juga menegaskan bahwa gotong royong adalah nilai dasar Partai Golkar yang harus diwujudkan secara nyata, terutama ketika masyarakat tengah menghadapi kesulitan besar akibat bencana.

    “Dari laporan daerah, Partai Golkar di sekitar daerah terdampak sudah ikut membantu penanganan bencana,” ujar Bahlil.

    Bahlil juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

    “Saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya saudara-saudara kita di beberapa daerah ya, di Sumbar, kemudian di Sumut dan Aceh akibat longsor,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Golkar Kucurkan Rp 3 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Kader Diminta Turun Langsung ke Lapangan

    Golkar Kucurkan Rp 3 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Kader Diminta Turun Langsung ke Lapangan

    Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengatakan, partainya menaruh perhatian terkait musibah yang terjadi di sejumlah wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    Karena itu, menurut dia, DPP Golkar langsung menyalurkan bantuan sebesar Rp 3 Miliar untuk mendukung penanganan darurat, membantu kebutuhan dasar masyarakat, serta mempercepat proses pemulihan di daerah terdampak.

    “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga dan menjadi dorongan semangat untuk bangkit kembali,” kata Bahlil dalam keterangannya, Minggu (30/11/2025).

    Tak hanya itu, Bahlil juga meminta seluruh elemen Golkar, baik di eksekutif maupun legislatif, untuk aktif terlibat dalam penanganan longsor dan banjir Sumatra. 

    Selain itu, dia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, dan memastikan penanganan bencana dilakukan secara cepat dan tepat.

    “Musibah ini adalah ujian kebersamaan kita. Dengan gotong royong, kita pasti mampu melewati masa sulit ini,” kata Bahlil.

    Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR RI, Aprozi Alam mendorong percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi usai bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dia mengatakan, negara hadir bukan hanya soal respons darurat, tapi juga pemulihan jangka panjang.

    “Pemerintah perlu mempercepat proses rehabilitasi infrastruktur publik yang rusak, seperti jembatan, jalan, dan sekolah, serta membantu masyarakat membangun kembali rumahnya,” ujar Aprozi seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (30/11/2025).

  • Tambang Ilegal Penyebab Bencana Sumatera

    Tambang Ilegal Penyebab Bencana Sumatera

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat sejak 22 November 2025, mulai dari banjir bandang hingga longsor. Bencana ini tidak hanya merendam ribuan rumah, merusak infrastruktur, tetapi juga menimbulkan korban jiwa. Bencana kali ini diduga dampak akumulasi krisis ekologis selama dua dekade terakhir.

    Bencana ini diduga merupakan konsekuensi dari ketidakadilan ruang dan lemahnya tata kelola lingkungan oleh pemerintah. Degradasi hutan, lanjutnya, rusaknya daerah aliran sungai, alih fungsi lahan, pertambangan ilegal, hingga pembangunan yang mengabaikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pun buka suara mengenai dugaan tambang ilegal sebagai penyebab banjir bandang hingga longsor di Sumatera.

    Artikel mengenai penyebab bencana banjir dan longsor di Sumatera ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada sejumlah artikel lain yang layak untuk disimak.

    Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu (30/11/2025):

    1. Tambang Ilegal Diduga Penyebab Bencana Sumatera, Ini Kata Bahlil

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara mengenai dugaan tambang ilegal jadi pemicu banjir bandang di Aceh dan Sumatera Utara. Kegiatan tambang, diakuinya sering jadi faktor bencana jika tidak dikelola secara baik.

    Bahlil mengaku masih akan mengecek dugaan aktivitas tambang ilegal jadi pemicu bencana banjir bandang di Aceh dan Sumut. “Nanti kita cek, nanti kita cek ya,” kata Bahlil, di DPP Golkar, Jakarta, dikutip Sabtu (29/11/2025).

    Simak berita selengkapnya di sini

     

  • Bahlil Ungkap 5.700 Desa di Indonesia Belum Punya Listrik, Janji Diselesaikan 5 Tahun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Bahlil Ungkap 5.700 Desa di Indonesia Belum Punya Listrik, Janji Diselesaikan 5 Tahun Regional 30 November 2025

    Bahlil Ungkap 5.700 Desa di Indonesia Belum Punya Listrik, Janji Diselesaikan 5 Tahun
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia mengungkap masih ada 5.700 desa dan 4.400 dusun di Indonesia masih gelap belum teraliri listrik.
    Pihaknya menargetkan persoalan ini akan selesai dalam 5 tahun ke depan, di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
    “Bayangkan negara sudah hadir 80 tahun tapi masih ada desa yang belum ada listrik,” ungkap Bahlil saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golongan Karya (Golkar)
    Kalimantan Tengah
    (Kalteng) di Palangka Raya, Sabtu (29/11/2025).
    Pihaknya berjanji bahwa sebelum 2029 hingga 2030 berakhir, seluruh desa dan dusun tersebut bisa teraliri listrik melalui program
    Listrik Desa
    (Lisdes).
    “Saya berjanji, sudah lapor juga ke Pak Presiden, bahwa sebelum 2029-2030 berakhir, maka seluruh desa akan kami aliri listrik melalui
    program Listrik
    Desa,” tambahnya.
    Dia kemudian menyoroti kondisi sejumlah desa di Provinsi Kalimantan Tengah yang belum punya listrik.
    Hal ini membuat Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran mengirimkan Dinas ESDM menghadap Kementerian ESDM untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
    “Saya tahu Kalimantan Tengah juga banyak, rasio elektrifikasi kita sudah 99 persen, tapi daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) itu baru 89 persen yang berlistrik,” jelasnya.
    Dia kemudian mengenang masa lalunya yang tinggal di kampung dan tidak pernah menikmati listrik sejak sekolah dasar (SD) kelas 1 sampai kelas 6.
    Menurut Bahlil, tidak mungkin bisa memberikan pendidikan yang baik tanpa adanya listrik.
    “Karena tidak mungkin kita bisa memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak didik, mengenalkan mereka dengan teknologi dan IT di sekolah, kalau tidak ada listrik, bagaimana cerita,” ujarnya.
    Bahlil menyebut, ribuan desa dan dusun yang belum berlistrik ini merupakan masalah nyata di lapangan yang harus segera diselesaikan.
    Sehingga, menurutnya, sudah saatnya kebijakan yang diambil pemerintah lebih menyentuh kondisi riil di lapangan, yakni listrik desa.
    Diketahui, program Listrik Desa merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk menyediakan akses listrik yang merata ke seluruh pelosok negeri, khususnya di 3T yang belum terjangkau oleh jaringan listrik nasional.
    Pelaksana utama program ini adalah PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Kementerian ESDM RI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.