Tag: Bahlil Lahadalia

  • Dulu Dijanji Bahlil Tawaran Menarik, Kini Investor Asal Korsel Mengeluh: Kita Seperti Ditodong

    Dulu Dijanji Bahlil Tawaran Menarik, Kini Investor Asal Korsel Mengeluh: Kita Seperti Ditodong

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan asal Korea Selatan, PT KCC Glass Indonesia mengeluh. Terkait harga gas dan kesiapan industri pendukung di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

    Keluhan itu diutarakan Direktur Government and Public Affairs KCC Glass Indonesia, Arintoko Utomo. Ia mengungkapkan pihaknya diundang berinvestasi pada 2020 sat Menteri Investasi dijabat Bahlil Lahadalia. 

    Kala itu, pemerintah RI menjanjikan sewa lahan 80 tahun dengan fasilitas lengkap. Serta harga gas industri sebesar 6 dolar AS per MMBTU.

    “Kami tanda tangan MOU tahun 2020, tapi sampai 2024 belum dapat kepastian harga gas. Ketika akhirnya tanda tangan dengan PGN, harganya 9,5 solar AS per MMBTU, 50 persen lebih tinggi dari janji awal,” kata Arintoko dalam acara Himpunan Kawasan Industri Indonesia, di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

    Mulanya, selama dua  bulan pihaknya mendapat Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Namun berubah setela diperpanjang lima tahun di Kementerian Investasi, Perindustrian, dan ESDM.

    Menurutnya, itu merupakan kejutan. Ia bahkan mengaku pihaknya seperti ditodong.

    “Untuk investor ini adalah sesuatu kejutan. Kejutan, karena dijanjikannya menarik, tapi ketika tanda tangan kita seperti ditodong,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, ia juga mengatakan pihaknya terkendala dalam pengiriman barang. Itu karena pekerjaan Pelabuhan Batang. 

    Pelabuhan itu dijanjikan selesai Desember 2023. Namun, hingga kini pelabuhan tersebut belum rampung. 

    Akibatnya, perusahaan terpaksa mengimpor bahan baku melalui Pelabuhan Tanjung Mas (Semarang) yang berjarak 70 km. Jauh jaraknya jika pelabuhan Batang beroperasi, yakni 2 km. 

  • Menuju Musda Golkar Sulsel, Nurdin Halid: Jangan Transaksional dan DPD II Jangan Buru-buru Berikan Dukungan

    Menuju Musda Golkar Sulsel, Nurdin Halid: Jangan Transaksional dan DPD II Jangan Buru-buru Berikan Dukungan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin Halid, angkat bicara terkait rencana pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan yang diperkirakan akan digelar pada Agustus mendatang.

    Menurut Nurdin, Ketua Umum Partai Golkar telah memberi ruang kepada seluruh bakal calon untuk melakukan sosialisasi. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Ketua Umum, Bahlil Lahadalia dengan pertimbangan utama yakni figur yang mampu mengembalikan kejayaan Partai Golkar.

    “Target kita menambah kursi di tingkat nasional, dan Sulsel harus kembali menjadi nomor satu. Jadi dinamika Musda ini terus dipantau,” ujar Nurdin Halid, Sabtu (21/6/2025).

    Sebagai kader senior dan anggota DPR RI, Nurdin berharap pelaksanaan Musda tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

    “Persaingan itu boleh, tapi jangan sampai menjadi perseteruan. Kita ingin Musda ini menjadi contoh demokrasi yang sehat di tubuh partai,” tegasnya.

    Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada seluruh pengurus DPD II Partai Golkar agar tidak gegabah dalam memberikan dukungan kepada calon sebelum memahami betul visi dan komitmen para kandidat.

    “Panitia Musda saja belum terbentuk, jadi jangan terburu-buru mengambil sikap. Kita harus mendalami dulu kapasitas dan integritas para calon,” tegasnya.

    Nurdin juga mengimbau seluruh bakal calon ketua DPD I Golkar Sulsel untuk menghindari praktik transaksional dalam proses pencalonan.

    “Kalau kita ingin demokrasi yang bermoral, maka calon pemimpin partai harus menjauh dari politik uang. Jangan jadikan Musda sebagai ajang jual-beli dukungan,” pungkasnya.

  • Musda Golkar Sulsel, Nurdin Halid: Keputusan Akhir di Tangan Ketum Bahlil

    Musda Golkar Sulsel, Nurdin Halid: Keputusan Akhir di Tangan Ketum Bahlil

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Senior Partai Golkar dan anggota DPR RI, Nurdin Halid, angkat bicara terkait dinamika jelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) yang direncanakan berlangsung pada Agustus 2025.

    Nurdin menyampaikan bahwa Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia telah memberi ruang kepada semua bakal calon untuk melakukan sosialisasi sebelum Musda digelar. Meski demikian, ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan ketua umum.

    “Prinsipnya, siapa pun figur yang mencalonkan diri harus mampu mengembalikan kejayaan partai. Target kita menambah kursi secara nasional, dan Sulsel harus kembali menjadi nomor satu,” ujar Nurdin, Sabtu (21/6/2025).

    Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi dalam proses pemilihan, sekaligus mengingatkan agar tidak terjadi gesekan yang dapat memecah belah kader.

    “Saya sebagai anggota DPR RI mengharapkan demokrasi berjalan. Silakan bersaing, tapi jangan sampai jadi perseteruan,” imbaunya.

    Kepada pengurus DPD II, Nurdin mengingatkan agar tidak terburu-buru memberikan dukungan kepada kandidat manapun sebelum memahami dinamika secara utuh, terlebih panitia Musda pun belum terbentuk secara resmi.

    “Jangan tergesa-gesa beri dukungan. Dalami dulu semua calon, dan tunggu panitia resmi terbentuk,” katanya.

    Menutup pernyataannya, Nurdin juga mengimbau agar semua calon menghindari praktik politik transaksional demi menjaga moralitas dan integritas dalam berdemokrasi.

    “Saya mengimbau semua calon untuk tidak transaksional. Demokrasi kita harus bermoral,” pungkasnya.

  • Rusia Bakal Bantu Modernisasi Infrastruktur Ladang Tua Migas RI

    Rusia Bakal Bantu Modernisasi Infrastruktur Ladang Tua Migas RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap inisiatif pemerintah Rusia yang akan membantu Indonesia untuk modernisasi infrastruktur ladang tua migas guna mendongkrak lifting. 

    Hal ini menjadi salah satu buah tangan dari lawatan Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke kota Saint Petersburg, Rusia untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Rusia pada Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Rusia dan Indonesia juga berminat untuk kolaborasi dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) hingga pasokan minyak.

    “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil dalam keterangan resminya, Sabtu (21/6/2025). 

    Upaya kerja sama ini diharapkan dapat menguntungkan kedua pihak, khususnya dalam rangka meningkatkan lifting minyak dan gas nasional sesuai target yang dicanangkan Presiden Prabowo terkait swasembada energi. 

    Dalam hal ini, pemerintah Rusia menginisiasi langkah modernisasi infrastruktur migas. Adapun, modernisasi yang dimaksud mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur yang selama ini dianggap kurang produktif.

    “Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Putin saat konferensi pers.

    Relasi Rusia – Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari di migas, batubara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi. Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

    Model kolaborasi ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional.

    Di samping itu, sebelumnya pemerintah Indonesia juga telah mengupayakan optimalisasi sumur minyak tua yang menjadi stimulus serius dari pemerintah bagi para investor migas. 

    Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah memiliki Wilayah Kerja (WK) Migas dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi mitra secara business to business (B2B). 

    Adapun, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 14/2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    Beleid tersebut mengakomodir sumur-sumur minyak masyarakat menjadi badan usaha seperti koperasi atau badan usaha milik daerah (BUMD), dengan menerapkan praktik pertambangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

    “Ini terobosan baru dari pemerintah agar bisa meningkatkan produksi migas nasional sekaligus memperbaiki tata kelola sumber daya migas, termasuk penanganan sumur minyak masyarakat yang ilegal dan dampak negatif yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan,” tambahnya. 

  • Gebrakan Baru Bahlil, Jajaki Rusia Garap Proyek Migas

    Gebrakan Baru Bahlil, Jajaki Rusia Garap Proyek Migas

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan langkah strategis dengan menjajaki kerja sama proyek minyak dan gas bumi (migas) bersama Rusia.

    Inisiatif ini berlangsung saat Bahlil mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Saint Petersburg, Rusia.

    Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Bahlil menyampaikan harapan agar Rusia dapat terlibat langsung dalam eksplorasi migas di Indonesia.

    “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil dalam keterangannya yang dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.

    Sektor energi menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan kerja sama kedua negara, terutama dalam pengembangan gas alam cair (LNG) dan pasokan minyak.

    Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung target ambisius pemerintahan Prabowo dalam mencapai swasembada energi.

    Rusia Tawarkan Modernisasi Infrastruktur Migas RI

    Sebagai bentuk komitmen, Rusia menawarkan modernisasi infrastruktur migas Indonesia. Upaya ini akan difokuskan pada penerapan teknologi canggih untuk mengoptimalkan produksi dari ladang minyak tua yang selama ini kurang produktif.

    “Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers,

    Rencana kolaborasi ini membuka peluang untuk meningkatkan lifting minyak dan gas nasional, sekaligus menarik investasi teknologi tinggi ke sektor energi Indonesia.

    Selain proyek migas, Indonesia dan Rusia juga telah menjalin kerja sama di berbagai bidang energi lainnya, mulai dari batu bara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), hingga efisiensi energi.

    Salah satu proyek besar yang tengah dipersiapkan adalah pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur, sebagai simbol kolaborasi jangka panjang kedua negara.

    Dengan model kolaborasi ini, Pemerintah Indonesia berharap dapat menciptakan fondasi kuat untuk pengembangan proyek migas di masa depan, sekaligus mengakselerasi pertumbuhan industri energi nasional. ****

  • Bahlil Siapkan Karpet Merah buat Rusia Garap Sumur Tua di RI

    Bahlil Siapkan Karpet Merah buat Rusia Garap Sumur Tua di RI

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan Indonesia siap menjajaki pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) hingga pasokan minyak dengan Rusia.

    Hal ini merupakan salah poin pembahasan dalam lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia. Prabowo melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada Kamis waktu setempat.

    “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).

    Penjajakan kerja sama ini, diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam mendongkrak lifting minyak dan gas nasional sesuai target yang ditetapkan Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi.

    Bahlil mengatakan pemerintah Rusia menawarkan modernisasi infrastruktur migas. Modernisasi ini mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur tua yang selama ini dianggap kurang produktif.

    Upaya optimalisasi sumur minyak tua menjadi stimulus serius dari pemerintah bagi para investor migas. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah memiliki Wilayah Kerja (WK) Migas dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi mitra secara business to business (B2B).

    Pihak Bahlil telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

    Beleid tersebut mengakomodir sumur-sumur minyak masyarakat menjadi badan usaha seperti koperasi atau badan usaha milik daerah (BUMD), dengan menerapkan praktik pertambangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

    “Ini terobosan baru dari pemerintah agar bisa meningkatkan produksi migas nasional sekaligus memperbaiki tata kelola sumber daya migas, termasuk penanganan sumur minyak masyarakat yang ilegal dan dampak negatif yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan,” tegas Bahlil.

    Sebagai informasi, relasi Rusia dan Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari di migas, batubara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi. Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

    Model kolaborasi ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional.

    Tonton juga “Pertamina Dukung Penuh Pembangunan di Kawasan Rebana dari Sektor Migas” di sini:

    (hal/fdl)

  • KKP Bongkar Penataan Lingkungan di Tambang Nikel Pulau Gag, Apa Hasilnya? – Page 3

    KKP Bongkar Penataan Lingkungan di Tambang Nikel Pulau Gag, Apa Hasilnya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, memberikan informasi terkini soal evaluasi dari pemberian izin kegiatan tambang nikel untuk PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

    Yuliot mengatakan, proses evaluasi di lapangan seharusnya sudah dilakukan oleh tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    “Seharusnya evaluasi kemarin itu ada turun tim dari Kementerian Kelautan Perikanan untuk mengecek kondisi lapangan. Jadi berdasarkan rekomendasi terpadu dari kementerian/lembaga, nanti kita akan sampaikan bagaimana untuk pemenuhan persyaratan di PT Gag,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/6/2025).

    Menurut informasi yang didapatnya dari KKP, Yuliot menyebut jika penataan lingkungan di sekitar tambang nikel di Pulau Gag sejauh ini masih cukup bagus.

    “Dari Kelautan Perikanan itu menyampaikan ini dari sisi penata lingkungan cukup bagus,” ungkapnya.

    Tambang Tak Dicabut Izinnya

    Tambang nikel di Pulau Gag milik PT Gag Nikel sendiri jadi satu-satunya izin tambang di kawasan Raja Ampat yang lolos dari pencabutan.

    Kementerian Energi dan ESDM sendiri telah melakukan pencabutan empat izin usaha pertambangan (IUP) di kawasan geopark Raja Ampat, Papua Barat Daya.

    Secara administratif, Pulau Gag masih berlokasi di Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Meskipun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklaim jika lokasinya masih lebih dekat dengan Maluku Utara.

     

  • Menteri Bahlil jajaki Rusia untuk garap proyek migas RI

    Menteri Bahlil jajaki Rusia untuk garap proyek migas RI

    Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjajaki Rusia untuk menggarap proyek minyak dan gas bumi (migas), ketika mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam lawatan ke Kota Saint Petersburg, Rusia.

    “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Jumat.

    Sektor energi menjadi salah satu poin pembahasan pada pertemuan tersebut.

    Kedua negara berminat terlibat dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (liquefied natural gas/LNG) hingga pasokan minyak.

    Penjajakan kerja sama ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam mendongkrak lifting minyak dan gas nasional sesuai target yang ditetapkan Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi.

    Guna memenuhi target tersebut, Pemerintah Rusia menawarkan modernisasi infrastruktur migas.

    Modernisasi ini mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur yang selama ini dianggap kurang produktif.

    “Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers.

    Bahlil mendampingi Prabowo ke Rusia untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Rusia pada Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

    Relasi Rusia-Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari di migas, batu bara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi.

    Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

    Model kolaborasi ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ESDM Buka Peluang Pakai Teknologi China dan Rusia buat Kembangkan PLTN

    ESDM Buka Peluang Pakai Teknologi China dan Rusia buat Kembangkan PLTN

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) mengungkapkan teknologi dari Rusia dan China menjadi opsi paling kuat untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pasalnya kedua negara tersebut menawarkan teknologi Small Modular Reactor (SMR) yang sebelumnya sudah dipelajari oleh pemerintah.

    “Jadi untuk teknologi yang ditawarkan katanya itu ada dari China atau dari Rusia, ini mungkin dari kunjungan Pak Menteri kemarin, mungkin ada pembahasan. Kita tunggu penjelasan dari Pak Menteri,” ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025).

    Meski begitu, Yuliot belum bisa memastikan teknologi dari negara mana yang akan digunakan dalam rencana pengembangan PLTN. Ia mengatakan, ada sejumlah hal yang perlu dikaji lebih dahulu, salah satu yang dipertimbangkan adalah lokal konten.

    “Ini kan kita mempertimbangkan teknologi terlebih dulu. Jadi, kalau teknologinya itu sesuai dan juga persyaratan TKDN, kita kan mempersyaratkan untuk TKDN-nya sekitar 40%,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah akan segera membangun PLTN pada 2027 dan ditargetkan pada 2032 mulai beroperasi.

    Bahlil mengatakan, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (Ditjen EBTKE) tengah mempersiapkan berbagai regulasi terkait rencana pengembangan PLTN. Rencana pembangunan PLTN tersebut telah masuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034.

    “Dan rencana kita di 2030-an, 2032 sudah selesai. Jadi mungkin pembangunannya itu lagi 4-5 tahun. Jadi mungkin 2027 sudah mulai on kerjanya,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Bahlil mengatakan, PLTN akan dibangun di Sumatera dan Kalimantan dengan kapasitas 250 Megawatt (MW). “Tapi kita mulai dengan kecil-kecil dulu. 250 MW, 250 MW dulu. Kalau ini sudah bagus, baru kita mainkan,” katanya.

    Tonton juga “Putin Kunjungi PLTN di Kursk setelah Rusia Pukul Balik Militer Ukraina” di sini:

    (ara/ara)

  • Kementerian ESDM sebut hasil penelitian lingkungan PT GAG Nikel bagus

    Kementerian ESDM sebut hasil penelitian lingkungan PT GAG Nikel bagus

    Dari Kelautan Perikanan, kami menyampaikan ini dari sisi penelitian lingkungan cukup bagus.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan penelitian lingkungan soal PT GAG Nikel, di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, menunjukkan hasil yang cukup bagus.

    “Dari Kelautan Perikanan, kami menyampaikan ini dari sisi penelitian lingkungan cukup bagus,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

    Akan tetapi, Yuliot belum memastikan apakah izin GAG Nikel untuk beroperasi kembali sudah diberikan. Ia masih harus memeriksa kembali di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba).

    Pemberian izin GAG Nikel untuk kembali beroperasi nantinya akan berlandaskan kepada rekomendasi terpadu dari kementerian dan lembaga yang terlibat.

    “Jadi, berdasarkan rekomendasi terpadu dari kementerian/lembaga, kami akan sampaikan bagaimana pemenuhan persyaratan di PT GAG,” kata Yuliot.

    Presiden Prabowo Subianto memutuskan mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

    Adapun empat perusahaan yang IUP-nya dicabut itu, yakni PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

    Sebanyak tiga dari empat perusahaan tersebut memperoleh izin pertambangan dari pemerintah daerah (Bupati Raja Ampat), yaitu PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) dengan IUP diterbitkan pada tahun 2013, PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) dengan IUP diterbitkan pada tahun 2013, dan PT Nurham dengan IUP diterbitkan pada tahun 2025.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa izin untuk GAG Nikel tidak dicabut, namun operasional perusahaan tersebut akan diawasi secara ketat.

    Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa operasional PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, masih dihentikan untuk sementara, meskipun pemerintah tidak menghentikan kontrak karyanya.

    Pemberhentian operasional tersebut, kata Dadan, akan terus berlanjut hingga investigasi terkait aspek lingkungan atas kegiatan pertambangan PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, selesai dilaksanakan.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.