Tag: Bagus Alit

  • Wali Kota Kediri Dorong Pelestarian Budaya Lewat Lomba Bertutur 2025

    Wali Kota Kediri Dorong Pelestarian Budaya Lewat Lomba Bertutur 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana ceria memenuhi Kediri Town Square saat Lomba Bertutur Tahun 2025 digelar, Sabtu (29/11/2025). Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati hadir langsung memberikan semangat kepada para peserta yang tampil percaya diri membawakan cerita-cerita bertema kearifan lokal Kediri dan budaya di Jawa Timur. Acara dibuka dengan penampilan peserta yang menceritakan kearifan lokal Kediri dengan bahasa Jawa dan bahasa Inggris.

    “Saat ini di era globalisasi arus informasi serta budaya dari negara lain sangat cepat masuk di Indonesia. Secara tidak langsung ini mempemgaruhi masyarakat kita terutama generasi muda. Oleh karena itu budaya lokal harus kita lestarikan salah satunya melalui kegiatan Lomba Bertutur ini,” ujarnya.

    Perempuan yang akrab disapa Mbak Wali ini mengungkapkan melestarikan budaya lokal merupakan sebuah keharusan bukan pilihan. Lomba Bertutur ini salah satu upaya Pemerintah Kota Kediri untuk melestarikan budaya lokal melalui cerita. Serta menanamkan nilai-nilai baik seperti, gotong- royong, kejujuran, kedisiplinan, cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan yang terkandung dalam setiap cerita rakyat. “Saya yakin budaya lokal kita dan cerita rakyat kita mengajarkan nilai-nilai tersebut. Saya harap melalui kegiatan ini generasi muda mampu meningkatkan kemampuan literasi. Anak-anak juga mampu memahami makna dari cerita-cerita rakyat kita,” ungkapnya.

    Wali kota termuda ini berharap, melalui kegiatan ini generasi muda Kota Kediri bisa membagikan kembali cerita kearifan lokal Kediri kepada lingkungannya. Sehingga generasi ini mengenal budaya sendiri. Lalu generasi muda juga dapat mengaplikasikan nilai-nilai baik yang terkandung dalam setiap cerita.

    Pada kesempatan ini, Mbak Wali juga memberikan apresiasi kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan yang telah menginisiasi Lomba Bertutur ini. Harapannya kegiatan ini tidak berhenti di hari ini saja. Namun terus menjadi acara tahunan. “Saya juga titip pesan kepada anak-anak di sini untuk tidak takut kalah dalam berkompetisi. Terus lah mencoba dan jangan menyerah,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Chevy Ning Suyudi menambahkan kegiatan Lomba Bertutur ini diikuti oleh siswa SD dan MI se-Kota Kediri. Kompetisi ini dimulai sejak bulan Oktober. Dimana peserta mengirimkan format dalam bentuk video yang kemudian diseleksi oleh panitia. Terpilihlah 30 peserta yang hari ini tampil, untuk dipilih menjadi juara I, II, III dan harapan I, II, III. Nanti juara I nya akan mewakili Kota Kediri dalam Lomba Bertutur tingkat Provinsi Jawa Timur. “Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kegemaran membaca pada anak. Serta menumbuhkan rasa percaya diri pada anak melalui bercerita. Lalu juga membentuk mental anak lewat suasana kompetisi, imbuhnya.

    Lalu ada juga lomba menulis dongeng, yang baru pertama kali digelar. Pesertanya tidak hanya terbatas untuk warga Kota Kediri. Serta kategori umum. Kemdian terkumpulah 104 naskah dongeng yang masuk. Dan ada 6 terbaik yang berhak mendapatkan hadiah. “Kami juga akan undang editor. Nanti beberapa naskah dongeng yang masuk akan kita seleksi dan dibukukan,” paparnya.

    Dalam kesempatan ini, Mbak Wali juga menyerahkan hadiah kepada 6 terbaik dalam lomba menulis dongeng. Turut hadir, Asisten Administrasi Umum Bagus Alit, perwakilan Dinas Pendidikan, Ketua K3S SD/MI se-Kota Kediri, Dewan Juri, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • Wali Kota Kediri Dorong Transformasi Posyandu Jadi Pusat Layanan Warga

    Wali Kota Kediri Dorong Transformasi Posyandu Jadi Pusat Layanan Warga

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menegaskan bahwa Posyandu kini tidak lagi sekadar tempat penimbangan balita, tetapi telah bertransformasi menjadi pusat pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Percepatan Transformasi Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Ruang Joyoboyo, Kamis (30/10/2025).

    Dalam arahannya, Mbak Wali menjelaskan bahwa berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Posyandu kini memiliki peran kelembagaan, tugas, dan fungsi yang lebih luas. Selain melayani kesehatan ibu dan anak, Posyandu juga menjalankan tugas dalam enam bidang pelayanan dasar di tingkat kelurahan, yaitu pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum linmas), serta bidang sosial.

    “Pemerintah Kota Kediri saat ini sedang mengejar target agar setiap warganya memperoleh layanan dasar secara optimal. Posyandu 6 SPM adalah salah satu instrumen kunci,” ujar Wali Kota Kediri.

    Vinanda Prameswati yang dikenal sebagai wali kota termuda ini menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan koordinasi di tingkat kelurahan. Ia meminta agar Posyandu di Kota Kediri dibentuk dan dioperasikan sebagai lembaga kemasyarakatan yang terintegrasi dengan kelurahan, dengan struktur kepengurusan, kader, dan tim pembina yang memiliki SK serta nomor registrasi resmi sesuai regulasi.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya implementasi enam bidang SPM melalui Posyandu, yang hanya dapat berhasil jika ada sinergi lintas sektor antara Pemerintah Kota, kecamatan, kelurahan, puskesmas, dan para kader posyandu.

    “Saya mendorong seluruh perangkat daerah dan unit di kelurahan untuk memastikan bahwa posyandu berfungsi optimal sesuai regulasi baru. Posyandu bukan hanya pos timbang tetapi pusat pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, sebagaimana regulasi mengamanatkan. Mari kita percepat pelaksanaan, tingkatkan kualitas, dan pastikan tidak ada warga yang tertinggal,” tegasnya.

    Dalam kesempatan itu, Wali Kota Kediri juga memberikan apresiasi kepada para kader posyandu, tenaga kesehatan, perangkat kelurahan, dan masyarakat yang telah berperan aktif. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk terus memberikan dukungan melalui pembinaan, pelatihan, serta penyediaan sarana dan prasarana agar Posyandu 6 bidang SPM dapat berjalan dengan efektif. “Nanti apabila Bapak Ibu ada pertanyaan monggo ditanyakan dan didiskusikan bersama solusinya,” ujarnya.

    Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Kediri, Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun komitmen bersama antar pemangku kepentingan. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan percepatan implementasi transformasi Posyandu 6 bidang SPM di Kota Kediri dapat berjalan optimal.

    “Tujuannya nanti akan tersusun rencana aksi yang terukur dan realistis untuk percepatan transformasi Posyandu 6 bidang SPM. Nanti akan dipetakan peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan dalam mendukung program ini,” jelasnya.

    Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Asisten Administrasi Umum Bagus Alit, Kepala Bagian Pemerintahan Widiantoro, para kepala OPD, camat, lurah, Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan dan Kelurahan, Koordinator Kader Posyandu se-Kota Kediri, serta tamu undangan lainnya. [nm/but]

  • Wali Kota Kediri Lantik 23 Pejabat Tinggi Pratama, Ini Nama Lengkap

    Wali Kota Kediri Lantik 23 Pejabat Tinggi Pratama, Ini Nama Lengkap

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengambil sumpah dan melantik Pejabat Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri. Pengambilan sumpah dan pelatikan ini dilakukan di Ruang Joyoboyo, Kamis (25/09/2025). Ada 23 pejabat yang dilantik. Bertindak sebagai saksi Wakil Wali Kota Qowimuddin dan Kepala DPM PTSP Edi Darmasto.

    “Mutasi atau rotasi ini adalah hal yang wajar. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja dari Pemkot Kediri, mengahdirkan penyegaran, memenuhi kebutuhan organisasi agar supaya kedepan berjalan efektif dan efisien. Mutasi ini dinilai berdasarkan hasil uji psikolog dan uji kompetensi,” ujarnya.

    Mbak Wali menekankan mutasi atau rotasi ini bukan suatu kegalalan. Melainkan ini merupakan kesempatan untuk belajar hal-hal baru, mengembangkan diri, dan berkontribusi lebih luas bagi masyarakat. Sebagai garda terdepan pelayan publik. Sehingga harus bekerja dengan profesional, adaptif dan memiliki semangat pengabdian.

    “Saya yakin Bapak Ibu punya kompetensi dan kapabilitas. Maka dari itu di tempat yang baru akan lebih cepat adaptasi bekerja dengan baik. Harapannya Bapak Ibu bisa mengembangkan kompetensi yang dimiliki dan terus memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tegasnya.

    Wali kota termuda ini mengajak seluruh jajaran Pemkot Kediri untuk terus berkarya dan menujukkan kemampuan terbaik. Jajaran Pemkot Kediri harus terus kompak, saling mendukung dan kolaborasi.

    Hal ini untuk mewujudkan Kota Kediri lebih sejahtera dan lebih MAPAN. “Kami akan lakukan penilaian terus. Bukan berarti seterusnya Bapak Ibu akan di sini. Kami juga akan evaluasi terus,” ungkapnya.

    Terhadap pejabat yang dilantik hari ini, Mbak Wali memberikan beberapa pesan. Pertama, pelajari seluruh aturan yang merupakan dasar pelaksanaan tugas. Mulai dari, peraturan Wali Kota, peraturan daerah, sampai dengan undang-undang. Harapannya dengan memahami berbagai aturan dapat menghindari permasalahan-permasalahan.

    Kedua, untuk segera melaksanakan konsolidasi dengan pegawai di lingkungan masing-masing. Dengan tetap melakukan konsultasi ke atas dan koordinasi ke samping sehingga terjadi sinergi dalam pelaksanaan tugas kepemimpinan.

    “Meski berada di tempat yang baru saya harapkan Bapak Ibu tetap saling menyayangi dan mendukung rekannya. Kita tidak boleh pelit ilmu terhadap program-program yang telah berjalan selama ini,” pungkasnya.

    Untuk diketahui 23 pejabat tinggi pratama yang dilantik sebagai berikut :
    1. Bagus Alit sebagai Asisten Administrasi Umum
    2. Endang Kartika Sari Kepala Dinas PUPR
    3. Rony Yusianto sebagai Kepala Diskominfo
    4. Mandung Sulaksono sebagai Kepala Dinas Pendidikan
    5. M. Ferry Djatmiko sebagai Kepala Bappeda
    6. Tanto Widjohari sebagai Kepala BKPSDM
    7. Muklis Isnaini sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik
    8. Moh. Ridwan sebagai Kepala Disperdagin
    9. Didik Catur sebagai Kepala Bakesbangpol
    10. Zachrie Achmad sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM
    11. Bambang Priambodo sebagai Kepala Disbudparpora
    12. Arief Cholisudin sebagai Kepala Dinas Perhubungan
    13. Fajri Mubasysyir sebagai Kepala DP3AP2KB
    14. Anang Kurniawan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
    15. Paulus Luhur sebagai Kepala Satpol PP
    16. Imam Muttakin sebagai Kepala Dinas Sosial
    17. Wahyu Kusuma Wardhani sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan
    18. Eko Lukmono sebagai Kepala Dinkop UMTK
    19. Heri Purnomo sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan
    20. Syamsul Bahri sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra
    21. Chevy Ning Suyudi sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
    22. Un Ahmad Nurdin sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
    23. Indun Munawaroh sebagai Kepala DLHKP

    Turut hadir, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

     

  • Mbak Wali Sampaikan Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025

    Mbak Wali Sampaikan Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menjelaskan Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD tahun anggaran 2025. Penjelasan itu disampaikan pada Rapat paripurna DPRD, di Ruang Soekarno Hatta BKPSDM, Kamis (25/9/2025). Rapat paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Firdaus.

    Menurut Wali Kota Kediri perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2025 ini dikarenakan ada beberapa kondisi dan kebijakan sehingga perlu dilakukan perubahan. Antara lain, keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja.

    Adanya sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun anggaran 2024. “Tujuannya meningkatkan capaian kerja dari Pemkot Kediri. Lalu juga meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, dan lain sebagainya. Intinya untuk peningkatan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” ujar wali kota termuda ini.

    Mbak Wali memaparkan rincian APBD tahun anggaran 2025 baik dari sisi pendapatan daerah, sisi belanja daerah maupun sisi pembiayaan daerah. Pertama, pendapatan daerah yang semula direncanakan sebesar Rp 1.520.762.610.181 berkurang sebesar Rp 11.872.867.638,38 sehingga menjadi Rp 1.508.889.742.542,62 mengalami penurunan sebesar 0,78%.

    Untuk penerimaan pendapatan asli daerah mengalami kenaikan yang semula direncanakan sebesar Rp 414.828.604.181 bertambah Rp 16.046.739.832,62 sehingga menjadi Rp 430.875.344.013,62 atau mengalami kenaikan 3,87%. Pendapatan asli daerah ini terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah. Lalu ada juga pendapatan transfer.

    Dalam pos belanja daerah, Mbak Wali juga menjelaskan secara keseluruhan baik dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga maupun belanja transfer, yang semula direncanakan sebesar Rp 1.851.705.607.815 mengalami penurunan sebesar Rp 4.632.487.490,55 sehingga menjadi Rp 1.847.073.120.324,45 atau mengalami penurunan sebesar 0,25%.

    Perubahan sisi belanja ini disebabkan oleh perubahan dari belanja operasi untuk belanja pegawai, belanja barang/jasa, belanja hibah, belanja bantuan sosial. Belanja modal untuk belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal gedung dan bangunan, belanja modal jalan, belanja modal aset tetap lainnya, dan belanja modal aset lainnya. Lalu masih ada belanja tidak terduga.

    Pada pembiayaan, Mbak Wali mengungkapkan pembiayaan merupakan penyeimbang terjadinya defisit pada APBD awal yang direncanakan sebesar Rp 330.942.997.634 bertambah sebesar Rp 7.240.380.147,83 sehingga menjadi Rp 338.183.377.781,83 atau naik sebesar 2,19% yang berasal dari SILPA tahun sebelumnya sesuai dengan hasil audit BPK atas laporan keuangan tahun 2024.

    “Uraian tersebut masih berupa gambaran umum secara garis besar. Untuk pembahasan lebih lanjut saya serahkan sepenuhnya kepada dewan,” pungkasnya.

    Turut Hadir Wakil Wali Kota Qowimuddin, Pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Sekretaris DPRD Kota Kediri Rahmad Hari Basuki, perwakilan Forkopimda, Asisten, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, serta tamu undangan lainnya. [nm/suf]

  • Tingkatkan Literasi Keuangan ASN, Pemkot Kediri dan OJK Selenggarakan Sekolah Pasar Modal

    Tingkatkan Literasi Keuangan ASN, Pemkot Kediri dan OJK Selenggarakan Sekolah Pasar Modal

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai upaya dalam meningkatkan literasi keuangan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Kediri, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal bagi ASN Pemerintah Kota Kediri, Rabu (24/9). Berlangsung di Ruang Joyoboyo, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 110 peserta yang sebelumnya telah mendaftar secara online serta narasumber dari OJK Kediri, Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jawa Timur, dan Maybank Sekuritas.

    Ditemui usai membuka acara, Bagus Alit, Sekretaris Daerah Kota Kediri mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan peserta. “Dengan pengetahuan ini diharapkan ASN kalau ingin investasi dapat memilih platform yang tepat dan dalam pengawasan OJK. Teknik-teknik investasi yang hari ini diajarkan dapat digunakan sebagai dasar kalau ingin terjun ke dunia pasar modal,” ucapnya.

    Tak berhenti di sini, Bagus juga mengutarakan melalui kerja sama dengan OJK, pihaknya berencana akan membuka Galeri Pasar Modal sebagai wadah bagi ASN yang ingin mendalami pasar modal. Dirinya juga memberikan tips kepada peserta yang ingin memulai investasi namun tidak mengganggu tugas utama sebagai ASN. “Investasi merupakan kebutuhan individual, tips harus menerapkan do your own research atau DYOR. Pilih investasi jangka menengah dan jangka panjang agar tidak mengganggu tugas sebagai ASN,” terangnya.

    Di kesempatan yang sama, Dyan Fajar Mahardika, Deputi Kepala Wilayah Jawa Timur Bursa Efek Indonesia menyampaikan tujuannya memberikan materi pengenalan pasar modal yakni untuk mengenalkan kepada masyarakat, agar pasar modal bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat. “Kalau dulu image-nya yang punya saham adalah orang lapisan ekonomi atas, tapi sekarang siapapun bisa membeli saham dengan harga mulai puluhan ribu rupiah. Selain itu agar masyarakat tahu informasi resmi dari OJK langsung agar terhindar dari penipuan berkedok investasi,” jelasnya.

    Dyan juga memberikan edukasi terkait langkah awal memulai investasi. Masyarakat terlebih dahulu harus membuka rekening pada platform yang dipilih untuk menyimpan dana dari investor di Bank Rekening Dana Nasabah (RDN), salah satunya Maybank Sekuritas. Kemudian, calon investor akan dipandu petugas untuk direkomendasikan saham-saham yang potensial sesuai kebutuhan masing-masing. “Pesan untuk ASN action dulu kalau cuma teori tidak dapat manfaat. Karena kalau praktik akan dapat ilmunya dipraktekkan terus menerus dan dimanfaatkan untuk masa depan,” tandasnya.

    Salah seorang peserta, Al Qusnul Zhuhri, ASN BAPPEDA Kota Kediri menuturkan motivasinya mengikuti kegiatan ini ialah ingin menambah wawasan tentang saham, seperti langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk memulai investasi di dunia saham, bagaimana belajar tentang fundamental, dan teknik membaca pergerakan pasar agar tidak mengalami kerugian.

    “Investasi modal dalam perencanaan keuangan ASN menurut saya ini sangat penting dan seharusnya para ASN juga melek investasi agar ke depannya di saat pensiun kita sudah mempunyai investasi yang bisa digunakan saat hari tua nanti,” tutupnya. [nm/aje]

  • Mbak Wali Terima Empat Legal Opinion dari Kejaksaan Negeri, Perkuat Good Governance di Kota Kediri

    Mbak Wali Terima Empat Legal Opinion dari Kejaksaan Negeri, Perkuat Good Governance di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati terus memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di Kota Kediri. Hal itu diwujudkan melalui kegiatan penyerahan empat legal opinion (LO) tanpa permohonan dari Kejaksaan Negeri Kota Kediri kepada Pemerintah Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Selasa (23/9/3025).

    “Penyerahan legal opinion ini bisa menjadi landasan kami dalam mengeluarkan kebijakan. Diharapkan dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan ini jangan sampai ada permasalahan hukum. Sebab kebijakan yang kami buat ini untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.

    Mbak Wali mengungkapkan empat legal opinion yang disampaikan mencakup isu-isu penting. Dimana semua sangat relevan dengan kebutuhan di daerah. Yakni, untuk menghadirkan pemerintahan yang tertib hukum, transparan, serta berpihak pada kepentingan masyarakat. Pembangunan Kota Kediri tidak bisa lepas dari kepastian hukum.

    Oleh karena itu, keberadaan legal opinion ini akan menjadi pedoman dan rujukan dalam pengambilan keputusan, memperbaiki tata kelola pemerintahan, serta memastikan setiap kebijakan yang diambil benar-benar sesuai aturan dan dapat dipertanggung jawabkan.

    “Saya berharap sinergi antar Pemkot Kediri dan Kejaksaan Negeri Kota Kediri akan terus terjalin erat. Mari kita jadikan momentum ini sebagai penguat komitmen bersama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional. Serta berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Andi Mirnawaty menjelaskan hari ini telah diserahkan empat legal opinion. Pertama, pemenuhan hak-hak anak. Kedua, nomenklatur perbaikan peraturan untuk penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU). Ketiga, terkait perjanjian Build Operate Transfer (BOT) lahan eks Pasar Gula Kota Kediri.

    Keempat, perubahan nomenklatur dan status badan hukum Perumda BPR Bank Kota Kediri. Legal opinion yang telah disusun ini juga terdapat saran dan rekomendasi yang bisa ditindak lanjuti oleh Pemkot Kediri.

    “Jadi kita beri saran secara tertulis kepada Pemkot terkait beberapa keadaan yang belum dilaksanakan maksimal. Ada empat legal opinion tanpa permohonan yang tadi kita serahkan,” jelasnya.

    Turut hadir, Ketua DPRD Firdaus, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kepala Kantor Pertanahan ATR/BPN Kota Kediri Asri Surjanti, Asisten, Kepala OPD terkait, Direktur Perumda BPR Bank Kota Kediri Poppy Setyaningrum, jajaran Kejaksaan Negeri Kota Kediri, dan tamu undangan lainnya. [nm/suf]

  • Perkuat Upaya Pencegahan Stunting, Pemkot Kediri Gelar Rakor TPPS dan Sosialisasi GENTING

    Perkuat Upaya Pencegahan Stunting, Pemkot Kediri Gelar Rakor TPPS dan Sosialisasi GENTING

    Kediri (beritajatim.com) – Dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan program-program penurunan stunting yang telah dilakukan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Selasa (23/9/2025) di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.

    Rakor ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

    Sekretaris Daerah Kota Kediri sekaligus Ketua TPPS, Bagus Alit, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kota Kediri berhasil meraih peringkat ke-7 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam penilaian kinerja percepatan penurunan stunting 2025, dengan skor 129. “Pencapaian ini tentu patut kita syukuri, namun juga menjadi pengingat bahwa masih banyak ruang yang harus kita optimalkan,” tegasnya.

    Ia menyoroti beberapa rekomendasi penting dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, antara lain: optimalisasi strategi berbasis data yang valid dan terintegrasi, memastikan konsistensi program PPPS masuk dalam dokumen perencanaan daerah, menguatkan komitmen tata laksana gizi dan perluasan sasaran, mendorong inovasi-inovasi baru.

    Khususnya yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, penguatan sistem informasi yang terintegrasi dan berkelanjutan. “Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Pemerintah saja tidak cukup, tetapi harus menggandeng seluruh elemen mulai dari dunia usaha, akademisi, komunitas, media, hingga peran keluarga sebagai ujung tombak. Saya berharap rakor ini bisa menjadi wadah untuk berdiskusi dan merumuskan langkah konkret untuk meningkatkan kinerja TPPS Kota Kediri,” terang Bagus.

    Kegiatan turut mendatangkan narasumber dari DP3AK Provinsi Jawa Timur yang mereviu paparan hasil penilaian kinerja pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Hasil evaluasi juga menunjukkan sejumlah aspek yang perlu diperkuat, seperti: prevalensi stunting Kota Kediri pada Tahun 2024, cakupan ASI eksklusif bayi usia kurang dari 6 bulan, kehamilan yang tidak diinginkan, Integrasi data valid, inovasi program gizi, konsistensi dalam RPJMD/RKPD dan penguatan kolaborasi lintas sektor.

    “Untuk itu, Kota Kediri sangat mengharapkan pendampingan dan masukan yang berkelanjutan dari DP3AK Provinsi Jawa Timur agar upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kota Kediri semakin terarah, efektif, dan terukur,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, juga digelar sosialisasi program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), yang menghadirkan narasumber dari Perwakilan Kemenduk Bangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur.

    Program GENTING sendiri merupakan inisiatif Kementerian Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga/BKKBN sebagai salah satu quick win dalam percepatan penurunan stunting.

    “GENTING mengedepankan gotong royong masyarakat, di mana pihak-pihak yang memiliki kemampuan lebih berperan sebagai orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting. Saya memandang, GENTING akan menjadi wadah yang strategis untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, akademisi, media, serta keluarga,” jelas Bagus.

    Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin mengatakan melalui program GENTING, pihaknya berupaya menggugah kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi menjadi orang tua asuh dengan berdonasi baik berupa dana maupun kegiatan.

    “Untuk pengumpulan donasi, sementara ini yang sudah ada MoU dengan Kemendukbangga adalah rumah zakat. Jadi untuk pengelolaan dana ada dari pihak luar atau disalurkan ke rekening rumah zakat kemudian diintervensi,” jelasnya.

    Penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas pemerintah, melainkan gerakan bersama seluruh komponen masyarakat. Dengan sinergi dan kerja keras bersama semua pihak Cholis yakin dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kota Kediri, mewujudkan generasi Kota Kediri yang sehat, produktif dan siap menyongsong Indonesia emas 2045. [nm/suf]

  • Wali Kota Kediri Serahkan SK Kenaikan Pangkat dan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya

    Wali Kota Kediri Serahkan SK Kenaikan Pangkat dan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyerahkan Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat dan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya. Penyerahan dilakukan pada apel pagi di Halaman Balai Kota Kediri, Selasa (23/09/2025).

    Terdapat 208 PNS yang menerima SK Kenaikan Pangkat periode 1 Oktober 2025 dan 451 PNS penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya.

    “Saya turut bangga Bapak Ibu menerima SK Kenaikan Pangkat dan Satyalancana Karya Satya. Ini penghargaan atas dedikasi, kinerja, dan kedisiplinan Bapak Ibu sekalian. Tanda kehormatan ini diberikan kepada Bapak Ibu yang sudah mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun,” ujarnya.

    Mbak Wali berharap penyerahan SK Kenaikan Pangkat dan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya ini menjadi suntikan semangat untuk memberikan kinerja serta pelayanan terbaik bagi masyarakat. Momen ini bukanlah akhir dari perjuangan, namun menjadi awal untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik.

    Tentu seluruh elemen di Pemkot Kediri tidak boleh cepat merasa puas. “Jadikan ini motivasi untuk terus produktif, kreatif dan inovatif. Karena itu yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini,” ungkapnya.

    Pada kesempatan ini, wali kota termuda ini menegaskan bahwa ke depan birokrasi harus lincah dan responsif. Sehingga dapat memberikan hasil yang nyata bagi masyarakat. Apa yang telah dikerjakan selama ini, harapannya dapat menjadikan Kota Kediri lebih MAPAN, nyaman dan menjadi contoh bagi daerah lain.

    Turut hadir, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Endang Kartika Sari, Kepala OPD terkait, Camat Kota Bagus Hermawan, Camat Mojoroto Bambang Tri, dan tamu undangan lainnya. [nm/aje]

  • World Cleanup Day 2025 di Kediri, Mbak Wali Tuangkan Eco Enzym ke Sungai Brantas

    World Cleanup Day 2025 di Kediri, Mbak Wali Tuangkan Eco Enzym ke Sungai Brantas

    Kediri (beritajatim.com) – Memperingati World Cleanup Day 2025, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Wakil Wali Kota Qowimuddin dan jajaran menuangkan cairan eco enzym ke Sungai Brantas, Sabtu (20/9/2025). Peringatan tahun ini mengusung tema Bersih Sungaiku, Indah Alamku dan melibatkan perwakilan perguruan tinggi, pelajar, komunitas lingkungan, komunitas hijau daun, komunitas eco enzym, serta bank sampah.

    Eco enzym merupakan cairan organik hasil fermentasi limbah dapur seperti kulit buah dan sayur yang dicampur dengan gula merah dan air. Cairan ini bermanfaat bagi ekosistem sungai karena mampu mengurai polutan, menetralkan bahan kimia berbahaya, serta meningkatkan kadar oksigen dalam air. Dengan begitu, ikan dan biota sungai bisa hidup lebih sehat, sekaligus memperbaiki kualitas air sungai.

    “Saat ini kita memperingati World Cleanup Day dimana kita semua bersih-bersih mulai dari tingkat kelurahan. Kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting. Selain melakukan aksi nyata ini juga membangun kesadaran kita bahwa kebersihan lingkungan ini jadi tanggung jawab bersama,” ujar Vinanda.

    Pada kesempatan itu, Vinanda juga mengajak komunitas peduli lingkungan dan bank sampah untuk mengedukasi masyarakat soal pengelolaan sampah. Komunitas bank sampah di Kediri terbukti berhasil mengolah kulit buah dan sayuran menjadi eco enzym yang bermanfaat. Selain membantu membersihkan sungai, cairan ini juga dapat digunakan sebagai sabun cuci piring maupun pakaian. Tak hanya itu, bank sampah juga mampu memproduksi kompos yang berguna untuk tanaman sekaligus bernilai ekonomi.

    “Hal ini harus disosialisasikan terus kepada masyarakat sehingga mereka paham cara memilah dan mengelola sampah dengan baik. Saya bersyukur ada komunitas bank sampah yang telah berinovasi mengelola sampah sehingga memiliki banyak manfaat. Saya harap pemilahan dan pengelolaan sampah ini semakin masif di tingkat masyarakat,” ungkapnya.

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dan Wakil Wali Kota Qowimuddin beserta jajaran menuangkan cairan eco enzym di Sungai Brantas. [Foto: Nanang/Beritajatim.com]Wali kota termuda di Indonesia ini menegaskan bahwa peringatan World Cleanup Day bukan hanya momentum seremonial. Menurutnya, kebersihan lingkungan harus menjadi gaya hidup sehari-hari bagi seluruh masyarakat Kota Kediri.

    “Momen ini menjadi semangat baru bagi kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mari bersama-sama kita peduli terhadap kebersihan lingkungan kita. Semua kita mulai dari diri kita sendiri,” tegasnya.

    Usai menuangkan eco enzym ke Sungai Brantas, seluruh peserta melanjutkan aksi bersih-bersih di sekitar aliran sungai. Vinanda juga meninjau kerja bakti di RW 1 Kelurahan Mojoroto dan ikut terjun langsung membersihkan lingkungan bersama warga.

    Turut mendampingi kegiatan ini, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kepala DLHKP Imam Muttakin, Kalaksa BPBD Joko Arianto, Camat Mojoroto Bambang Tri, Camat Kota Bagus Hermawan, perwakilan OPD terkait, dan sejumlah tamu undangan. [nm/ian]

  • Wakil Wali Kota Kediri Ajak ASN dan BUMD Melek Teknologi di Era AI

    Wakil Wali Kota Kediri Ajak ASN dan BUMD Melek Teknologi di Era AI

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi. Ajakan tersebut ia sampaikan saat memimpin apel pagi di Halaman Balai Kota Kediri, Senin (15/9/2025).

    Menurut Qowimuddin, perubahan zaman adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Hampir seluruh bidang pekerjaan kini dapat dipermudah dengan teknologi.

    “Kemajuan zaman adalah sebuah keniscayaan dan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, saya mengajak semua, terutama jajaran BUMD Kota Kediri, untuk semakin melek terhadap kemajuan teknologi. Zaman sudah berubah sangat cepat. Hampir tidak ada lagi pekerjaan yang tidak bisa disentuh atau dipermudah dengan bantuan teknologi,” ujarnya.

    Ia mencontohkan perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang kian masif dimanfaatkan. Teknologi ini sudah dipakai untuk mempercepat pekerjaan administrasi, mengolah data, hingga membuat konten promosi dan edukasi bagi masyarakat. Tak hanya itu, AI juga bisa menunjang analisis bisnis maupun kebijakan publik.

    Meski begitu, Gus Qowim menekankan pentingnya penguasaan ilmu sebelum memanfaatkan teknologi. “Namun, perlu kita sadari bersama, teknologi hanya akan bermanfaat jika kita mampu menguasai ilmunya. AI bukan pengganti manusia, tetapi alat yang mempercepat kerja kita. Oleh karena itu, saya mendorong seluruh pegawai Pemkot dan BUMD untuk terus belajar tentang teknologi, memperluas wawasan, dan tidak takut mencoba hal baru,” jelasnya.

    Selain itu, ia mengingatkan agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Di era digital, lanjutnya, batas antara fakta dan hoaks sangat tipis sehingga perlu sikap kritis.

    “Maka, mari kita bijaksana dalam menggunakan teknologi. Jangan mudah percaya, apalagi langsung membagikan informasi, sebelum memastikan kebenarannya. Kemajuan zaman dengan segala kemudahannya justru menuntut kita lebih kritis, bijak, dan adaptif. Mari jadikan teknologi bukan sekadar alat bantu, tetapi juga peluang untuk berinovasi dalam pelayanan publik, pengelolaan BUMD, maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Qowimuddin.

    Apel pagi ini diikuti berbagai unsur, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Sekretariat Daerah dan DPM PTSP, hingga jajaran BUMD Kota Kediri seperti Perumda Pasar Joyoboyo, Perumda BPR Bank Kota Kediri, dan PDAM Tirta Dhaha. Turut hadir pula Sekretaris Daerah Bagus Alit, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Staf Ahli, Kepala OPD, serta Direktur BUMD. [nm/ted]