Tag: Badai

  • BPS Prediksi Luas Panen Padi-Jagung di Jabar Tahun 2025 Naik, tapi Waspadai La Nina 3 Bulan ke Depan

    BPS Prediksi Luas Panen Padi-Jagung di Jabar Tahun 2025 Naik, tapi Waspadai La Nina 3 Bulan ke Depan

    BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat memprediksi luas panen padi dan jagung di Jawa Barat (Jabar) pada 2025 diprediksi meningkat signifikan, namun butuh kewaspadaan dari pihak terkait pada tiga bulan terakhir tahun ini.

    Luas panen di Jabar untuk padi diprediksi naik 19,16 persen dibandingkan 2024, sementara luas panen jagung diprediksi meningkat 47,34 persen dibanding 2024.

    “Diprediksi naik. Tapi ada tiga bulan dari potensi itu, yakni Oktober, November, Desember, di sinilah harus hati-hati, jangan senang dulu, karena ada badai La Nina,” kata Statistisi Ahli Madya Didin Tajudin sebagai Ketua Tim Statistik Pertanian dilansir ANTARA, Senin, 3 November.

    La Nina merupakan badai basah yang berpotensi memberikan dampak banjir pada lahan pertanian, yang efeknya berpengaruh terhadap hasil produksi.

    “Jadi, apakah bisa diatasi atau tidak terlalu parah? Kalau sudah terjadi banjir, ya, tentunya akan menurunkan jumlah produksinya,” ucap Didin.

    BPS Jawa Barat mencatat total luas panen padi pada 2025 diperkirakan mencapai 1,76 juta hektare atau naik 19,16 persen dibandingkan 2024.

    Pengamatan yang dilakukan BPS itu berdasarkan kegiatan survei kerangka sampel area (KSA) pada luas baku sawah seluas 916.798 Ha, yang bersumber dari Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.446.1/SK-PG.03.03/V/2024 tanggal 31 Mei 2024 tentang penetapan luas lahan baku sawah nasional tahun 2024.

    Luas panen subround I (Januari-April) 2025 mengalami peningkatan sebesar 0,16 juta hektare, diikuti kenaikan pada subround II dan subround III masing-masing sebesar 0,06 juta hektare.

    Sementara itu, total produksi padi 2025 diperkirakan mencapai 10,23 juta ton atau naik 18,64 persen dibandingkan 2024.

    Jika dirinci, kenaikan produksi padi itu terjadi pada subround I sebesar 0,90 juta ton, subround II sebesar 0,38 juta ton dan subround III sebesar 0,32 juta ton.

    “Dari amatan BPS, total produksi beras pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 5,91 juta ton atau meningkat 0,93 juta ton. Angka ini meningkat 18,64 persen dibandingkan tahun 2024,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus.

    Selain padi, BPS juga merilis luas panen jagung pipilan pada Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 114,92 ribu hektar atau meningkat 47,34 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

    Sedangkan produksi jagung pada Januari-Desember 2025 diperkirakan mencapai 835,11 ribu ton atau naik 47,99 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. 

  • Cuaca Menggila, Puluhan Orang Tewas Akibat Banjir-Muncul Topan Baru

    Cuaca Menggila, Puluhan Orang Tewas Akibat Banjir-Muncul Topan Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya penyelamatan di Vietnam tengah berpacu dengan waktu ketika tim SAR dan relawan berjuang menembus daerah-daerah yang terisolasi akibat banjir dan longsor yang menewaskan sedikitnya 37 orang. Di tengah kekacauan itu, pemerintah memperingatkan datangnya topan baru yang diperkirakan akan menghantam wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.

    Dilansir The Associated Press, Selasa (4/11/2025), hujan lebat yang turun tanpa henti sejak akhir Oktober memicu banjir bandang dan longsor di sejumlah provinsi. Rumah-rumah tersapu air, ribuan penduduk mengungsi, dan sebagian besar wilayah masih lumpuh akibat aliran listrik dan jaringan data yang terputus.

    Sejumlah kawasan di Da Nang bahkan masih terendam dan terisolasi hingga awal pekan ini. Saluran irigasi, bantaran sungai, dan garis pantai mengalami erosi parah, sementara beberapa jalan nasional dilaporkan masih tertutup lumpur dan puing.

    Badan Meteorologi Vietnam memperingatkan bahwa Topan Kalmaegi tengah bergerak cepat menuju pesisir tengah negara itu setelah melintasi Filipina. Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional memperkirakan kecepatan angin dapat mencapai 166 kilometer per jam ketika topan itu memasuki Laut China Selatan pada Rabu mendatang.

    Kondisi di lapangan memburuk kembali setelah sempat membaik akhir pekan lalu. Petugas penyelamat yang berhasil mengevakuasi sejumlah warga pada saat air surut kini menghadapi tantangan baru karena permukaan sungai kembali naik.

    Di Kota Hue, dua sungai utama, Huong dan Bo, telah mencapai level bahaya, sementara hujan deras masih terus mengguyur wilayah itu, menurut laporan media pemerintah.

    Otoritas Vietnam telah mengerahkan bantuan darurat berupa makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat penampungan bagi korban. Relawan dan aparat militer dikerahkan untuk membersihkan puing-puing, memperbaiki aliran listrik, jaringan air, serta membuka kembali akses transportasi.

    Upaya pencegahan wabah penyakit juga menjadi prioritas, sementara pemerintah mulai memperbaiki sistem irigasi dan membantu petani memulihkan lahan pertanian serta peternakan mereka yang rusak.

    Data terbaru pada Senin menunjukkan bahwa jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor mencapai 37 orang, dengan lima orang masih hilang dan 78 lainnya luka-luka. Pemerintah memperingatkan bahwa angka tersebut kemungkinan masih akan meningkat karena banyak wilayah belum dapat dijangkau tim penyelamat.

    Vietnam tahun ini menghadapi rangkaian badai yang nyaris tanpa jeda. Sebelumnya, Topan Ragasa pada akhir September menumpahkan hujan deras di kawasan tengah, disusul Topan Bualoi yang menghantam pesisir, dan Topan Matmo yang menyebabkan banjir besar di bagian utara.

    Gabungan tiga badai tersebut telah menyebabkan lebih dari 85 orang tewas atau hilang dalam dua minggu, dengan kerugian ekonomi mencapai sekitar US$1,36 miliar.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fenomena Ekstrem: Ribuan Petir Sambar Bojonegoro, BMKG Rilis Panduan Darurat

    Fenomena Ekstrem: Ribuan Petir Sambar Bojonegoro, BMKG Rilis Panduan Darurat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Dalam sepekan pada minggu keempat Oktober 2025, Bojonegoro menjadi panggung fenomena alam menegangkan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban mencatat 6.131 sambaran petir terjadi di wilayah setempat.

    “Kondisi peralihan musim seperti ini sering ditandai dengan cuaca ekstrem dan sulit diprediksi, termasuk hujan lebat disertai kilat dan angin kencang,” tulis BMKG dalam unggahan resmi media sosialnya.

    BMKG juga membagikan panduan keselamatan yang wajib diperhatikan masyarakat untuk menghindari risiko fatal akibat sambaran petir. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

    1. Segera cari bangunan kokoh
    Saat mendengar guntur, segera berlindung di gedung atau mobil.

    2. Tinggalkan kolam renang
    Air merupakan penghantar listrik kuat—segeralah keluar dari kolam.

    3. Hindari berteduh di bawah pohon
    Pohon yang tersambar dapat menghantarkan listrik ke tubuh.

    4. Jauhi struktur tinggi
    Seperti tiang listrik, menara, dan lampu jalan.

    5. Hindari area terbuka
    Seperti sawah dan lapangan. Cari tempat yang lebih rendah dan aman.

    6. Pengendara motor berhenti dan berlindung
    Menepi dan masuk bangunan terdekat, jangan terus berkendara.

    7. Jaga jarak saat berteduh berkelompok
    Mengurangi risiko arus listrik merambat jika ada yang tersambar.

    8. Gunakan posisi “petir” saat darurat
    Berdiri dengan kedua kaki rapat atau satu kaki terangkat untuk meminimalkan aliran listrik jika petir menyambar tanah sekitar.

    BMKG juga mengingatkan agar mematikan perangkat komunikasi saat terjadi badai petir, karena sinyal dapat menarik muatan listrik. [lus/kun]

  • Badai PHK Menggila di 2025, Cek Daftar Terbarunya

    Badai PHK Menggila di 2025, Cek Daftar Terbarunya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2025 tak berbeda dengan sebelumnya, karena badai PHK masih menyerang banyak perusahaan. Termasuk sejumlah perusahaan teknologi dan banyak sektor lain yang harus merumahkan banyak pekerjanya.

    Tarif impor baru yang diumumkan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pergeseran kebiasaan belanja konsumen beberapa waktu lalu jadi penyebab PHK ini. Sejumlah perusahaan harus meningkatkan biaya operasional karena kebijakan itu.

    Selain itu ada juga terkait restrukturisasi di dalam perusahaan dan pengalihan dana untuk investasi Artificial Intelligence (AI).

    Survei dari perusahaan penggajian ADP melaporkan 32 ribu pekerjaan hilang di sektor swasta hanya pada bulan September saja.

    Berikut daftar perusahaan yang memangkas pekerjanya, dirangkum dari AP News, Senin (3/11/2025):

    General Motors

    Sekitar 1.700 pekerja terdampak kebijakan PHK perusahaan untuk seluruh lokasi pabrik di Michigan dan Ohio. Dilaporkan juga ratusan karyawan tambahan akan mengalami ‘PHK sementara’.

    Kabar terakhir termasuk 200 orang, yang sebagian besar para insinyur di Detroir. Pusat Inovasi TI Georgio akan ditutup dan membuat 300 orang terkena PHK.

    Paramount

    Paramount yang bekerja di bidang media dan hiburan, dikabarkan akan memberhentikan 2.000 karyawan atau 10% dari seluruh pekerjanya. Seorang sumber mengatakan perusahaan bakal memecat sekitar 1.000 pegawai lebih dulu pada Rabu, dan sisanya bakal dilakukan pada beberapa hari.

    PHK ini terjadi setelah merger dengan Skydance beberapa waktu lalu. Merger kedua perusahaan senilai US$8 miliar.

    Amazon

    Amazon mengumumkan rencananya memangkas 14 ribu pekerjanya atau 4% dari total seluruh pegawai. PHK dilakukan saat perusahaan berfokus pada AI dan meningkatkan belanjanya untuk sektor itu.

    CEO Andy Jassy juga pernah mengatakan soal AI generatif yang bakal mengurangi jumlah tenaga kerja korporat Amazon.

    UPS

    Tahun ini, UPS akan merumahkan 48 ribu orang pegawainya atau lebih besar dari yang dilakukan awal 2025 sebanyak 20 ribu orang.

    Alasannya sebagai upaya pemulihan, saat adanya pergeseran pada pengiriman. Sejauh ini, UPS telah memecat 34 ribu dan akan mengurangi 14 ribu yang sebagian besar adalah level manajemen.

    Target

    Target juga akan merumahkan 1.800 posisi perusahaan atau 8% dari total secara keseluruhan. Pemangkasan terjadi dalam upaya perampingan.

    “Terlalu banyak lapisan dan pekerjaan yang tumpang tindih membuat pengambilan keputusan lambat,” kata Chief Operating Officer Michael Fiddelke.

    Nestle

    Perusahaan mengungkapkan akan memecat 16 ribu pekerja di seluruh dunia, karena adanya pemangkasan biaya lebih luas untuk memulihkan kinerja keuangan. PHK akan dilakukan selama dua tahun ke depan.

    Nestle menghadapi tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan tarif dari AS.

    Lufthansa Group

    PHK dalam jangka waktu panjang akan dilakukan Lufthansa. Sebanyak 4.000 pekerja bakal dipecat pada 2030, sebagian besar berasal dari kantor Herman dan peran administratif.

    Pengurangan ribuan pekerja itu karena penerapan AI, digitalisasi dan konsolidasi pekerjaan.

    Novo Nordisk

    Perusahaan farmasi asal Denmark mengumumkan akan memecat 9.000 pekerja atau 11% dari total semua pekerjanya. PHK terjadi jadi bagian restrukturisasi, karena perusahaan menjual lebih banyak obat obesitas dan diabetes di tengah persaingan.

    ConocoPhillips

    Raksasa minyak mengatakan bakal memberhentikan seperempat tenaga kerjanya. Juru bicara perusahaan mengonfirmasi 20-25% karyawan dan kontraktor terdampak di seluruh dunia, atau sekitar 2.600-3.250 orang dari 13 ribu total pekerjanya.

    PHK ini dilakukan sebagai upaya ConocoPhillips untuk memangkas biaya.

    Intel

    Intel juga akan melakukan hal serupa. CEO Lip-Bu Tan mengatakan perusahaan akan menutup tahun dengan 75 ribu pekerja inti saja, tidak termasuk anak perusahaan.

    Artinya bakal ada sekitar 22 ribu karyawan yang kehilangan pekerjaan. Sebab jumlah pegawai yang diumumkan tahun lalu sebanyak 99.500 orang.

    Microsoft

    Total 15 ribu karyawan Microsoft kehilangan pekerjaan. Pada Mei, 6.000 orang telah di-PHK dan baru-baru ini diumumkan 9.000 posisi terancam dipecat.

    PHK terbaru menimpa sejumlah divisi, termasuk bisnis gim video Xbox Microsoft. Banyak eksekutif yang menganggap pemecatan sebagian upaya memangkas lapisan manajemen.

    Procter & Gamble (P&G)

    Perusahaan berencana memangkas hingga 7.000 pekerjaan dalam dua tahun ke depan atau 6% dari tenaga kerja seluruhnya.

    PHK itu terjadi karena bagian dari restrukturisasi dan di tengah tekanan tarif. Sebelumnya produsen deterjen Tide dan popok Pampers juga mengatakan bakal menaikkan seperempat produknya karena pajak impor baru.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siklon Tropis Tiba di Indonesia, BMKG Peringatkan Dampaknya

    Siklon Tropis Tiba di Indonesia, BMKG Peringatkan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya siklon tropis di Indonesia. Aktivitas ini terjadi di wilayah pesisir selatan, yakni Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga Maluku bagian selatan.

    Siklon tropis akan terjadi pada bulan November hingga Februari. Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan periode itu bisa terjadi lebih panjang hingga Maret atau April 2026 mendatang.

    “Mulai bulan November, wilayah selatan Indonesia telah memasuki periode aktifnya siklon tropis yang berpotensi mempengaruhi pola cuaca nasional dan meningkatkan risiko cuaca ekstrim di berbagai daerah,” jelasnya dikutip Senin (3/11/2025).

    “Aktifitas siklon tropis dari arah selatan dapat membawa angin kencang, hujan deras, dan badai besar, terutama di wilayah pesisir selatan Indonesia seperti di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Maluku bagian selatan,” dia menambahkan.

    Dwikorita menjelaskan siklin tropis berpotensi meningkatkan curah hujan secara signifikan. Termasuk dapat memicu banjir besar, banjir bandang, longsor, bencana hidrometeorologi, kerusakaan, hingga angin kencang.

    “Jadi ini mohon untuk disiagakan bagaimana kita semua siaga untuk menghadapi berbagai potensi bencana hidrometeorologi yang akan semakin meningkat di masa-masa puncak musim hujan di bulan November hingga Februari nanti,” kata Dwikorita.

    Dia menambahkan jika fenomena badai seroja juga akan meningkat frekuensinya pada periode yang sama nanti. Badai tersebut sebelumnya juga pernah terjadi pada sekitar tahun 2021 lalu.

    Pada kesempatan yang sama, Dwikorita mengatakan BMKG telah mendeteksi adanya La Nina lemah. Fenomena tersebut terjadi sejak November ini hingga Februari mendatang.

    La Nina lemah, dia menjelaskan dipengaruhi adanya perbedaan suhu pada Samudera Pasifik dengan kepulaua Indonesia. Indeksnya mencapai -0,61 atau lebih tinggi dari batasannya -0,5.

    “Nah, pemantauan BMKG terhadap suhu muka laut di Samudera Pasifik menunjukkan bahwa dalam 2 bulan terakhir, yaitu tadi September, Oktober mulai terdeteksi adanya La Nina lemah tersebut,” ungkapnya.

    Namun La Nina lemah ini tidak membuat curah hujan meningkat. Peningkatan itu terjadi karena semakin hangatnya suhu muka air laut.

    “Memang di sebagian wilayah Indonesia telah diprediksi curah hujannya akan berada di atas rata-rata normal, namun menurut para ahli klimatologi di BMKG, peningkatan itu bukan karena La Nina lemah ini, namun lebih disebabkan karena semakin hangatnya suhu muka air laut tadi,” dia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hujan Lebat 24 Jam & Banjir Parah, 35 Orang Tewas di Wilayah Ini

    Hujan Lebat 24 Jam & Banjir Parah, 35 Orang Tewas di Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat dan banjir di wilayah tengah Vietnam pada pekan ini telah menewaskan 35 orang. Adapun lima orang lainnya masih hilang dalam banjir tersebut.

    Mengutip AFP, hujan deras yang melanda provinsi-provinsi pesisir Vietnam sejak akhir pekan lalu, mencapai rekor curah tiggi hujan hingga 1,7 meter (5 kaki 6 inci) dalam 24 jam antara Minggu dan Senin lalu.

    Menurut laporan Otoritas Pengelolaan Bencana dan Tanggul Vietnam (VDDMA) Ke-35 korban tewas terjadi di provinsi Hue, Da Nang, Lam Dong, dan Quang Tri.

    Kota tua Hoi An, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, terendam air setinggi pinggang, dengan warga menavigasi kota menggunakan perahu kayu setelah sungai lokal meluap hingga level tertinggi dalam 60 tahun.

    “Semua orang terkejut setelah banjir. Orang-orang sudah bersiap menghadapi banjir, tapi mereka tidak menyangka air akan naik setinggi ini,” kata Chuong Nguyen, warga Hoi An, kepada AFP pada Minggu, (2/11/2025).

    “Banyak rumah tidak sempat bersiap-siap tepat waktu, sehingga banyak barang-barang rusak,” kata pria berusia 43 tahun itu saat hujan terus mengguyur pada Minggu. “Semua orang merasa putus asa akibat kerusakan yang parah.”

    Foto: Seorang pengendara berjalan melewati jalan yang banjir di Hoi An, menyusul banjir mematikan di Vietnam tengah, 31 Oktober 2025. (REUTERS/Thinh Nguyen)
    Seorang pengendara berjalan melewati jalan yang banjir di Hoi An, menyusul banjir mematikan di Vietnam tengah, 31 Oktober 2025. (REUTERS/Thinh Nguyen)

    Lebih mematikan dan merusak

    Lebih dari 16.500 rumah saat ini terendam banjir, menurut VDDMA, sementara lebih dari 40.000 unggas dan ternak hanyut dan lebih dari 5.300 hektar (13.000 acre) lahan pertanian terendam.

    Pada awal pekan ini, Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam mengatakan total lebih dari 100.000 rumah terendam banjir dan lebih dari 150 longsor dilaporkan.

    Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam sebelumnya pada awal pekan ini memperkirakan jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 100.000 dan melaporkan lebih dari 150 longsor.

    Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia membuat peristiwa cuaca ekstrem seperti badai dan banjir menjadi lebih mematikan dan merusak.

    Vietnam berada di salah satu wilayah tropis yang paling aktif di Bumi dan rentan terhadap hujan lebat antara Juni dan September.

    Sepuluh topan atau badai tropis biasanya mempengaruhi Vietnam, baik secara langsung maupun di lepas pantai, dalam setahun, tetapi Vietnam telah mengalami 12 topan atau badai tropis pada tahun 2025.

    Bencana alam, terutama badai, banjir, dan longsor, menewaskan atau membuat 187 orang hilang di Vietnam pada sembilan bulan pertama tahun ini.

    Kerugian ekonomi total diperkirakan mencapai lebih dari $610 juta, menurut data pemerintah.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Raja Surakarta Paku Buwono XIII Wafat, Akhiri Perjalanan Panjang Dinasti Mataram Modern

    Raja Surakarta Paku Buwono XIII Wafat, Akhiri Perjalanan Panjang Dinasti Mataram Modern

    Surakarta (beritajatim.com) — Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII, raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, berpulang pada Minggu Pon (2 November 2025) dini hari setelah beberapa waktu menjalani perawatan akibat sakit. Raja yang akrab disapa Sinuhun PB XIII ini wafat di Rumah Sakit Indrayanti, Surakarta.

    Kabar duka tersebut dikonfirmasi salah satu adiknya, GKR Koes Moertiyah Wandansari, yang menyebut sang kakak memang sudah lama mengalami penurunan kondisi kesehatan.

    “Terakhir, waktu prosesi Adang Dandang Kiai Duda dalam rangka Maulud Nabi di Tahun Dal, beliau sudah tampak sangat lemah. Namun karena itu tradisi penting delapan tahunan, beliau tetap hadir,” ujar Koes Moertiyah, Sabtu malam (1/11) yang disebutkan oleh sumber beritajatim Minggu pagi (2/11).

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian waktu pemakaman, namun tradisi mengisyaratkan jenazah akan dimakamkan di Astana Pajimatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, makam para raja Mataram Islam.

    Sejak pagi, suasana di Keraton Surakarta mulai tampak berbeda. Sejumlah prajurit dan abdi dalem berdatangan mengenakan busana adat lengkap, sementara masyarakat mulai berdiri di sekitar alun-alun utara untuk memberi penghormatan terakhir.

    “Benar, Sinuhun wafat. Saya mendapat dhawuh untuk ke Keraton, tapi belum tahu kabar lebih lanjut,” ujar seorang abdi dalem yang enggan disebut namanya.

    Dari Masa Kecil Sederhana hingga Sopir Pribadi Raja

    Lahir pada 28 Juni 1948 atau 21 Ruwah tahun Dal 1879 Jawa, PB XIII memiliki nama kecil Gusti Raden Mas Suryadi, putra dari PB XII dan KRAy Pradapaningrum. Nama itu kemudian diganti menjadi Suryo Partono oleh neneknya, GKR Pakoe Boewono, yang juga permaisuri PB XI.

    Kehidupan masa kecil Suryo Partono jauh dari kemewahan bangsawan. Ia tumbuh dalam kesederhanaan di lingkungan keraton. Dalam buku Mas Behi, Angger-angger dan Perubahan Zaman karya KP Eddy Wirabhumi, diceritakan bahwa putra-putri PB XII harus bersekolah dengan sandal karena tak mampu membeli sepatu.

    “Sepatu? Memimpikannya saja kami tidak berani,” tutur PB XIII dalam kesaksian yang ditulis Eddy.

    Dewasa, Suryo Partono hidup mandiri. Ia pernah bekerja sebagai sopir pribadi di Jakarta dan kemudian menjadi ajudan sekaligus sopir bagi ayahandanya sendiri.

    “Kalau Sinuhun makan di restoran, saya makan di mobil. Kadang saya mengutip uang bensin untuk kebutuhan keluarga,” kenangnya suatu kali.

    Meski hidup sederhana, ia aktif di komunitas radio amatir ORARI Surakarta bersama tokoh masyarakat Sumartono Hadinoto. Aktivitas sosialnya terlihat saat banjir besar melanda Solo; keduanya berkeliling membagikan lampu petromaks untuk warga pengungsi.

    Dari Pelatihan Migas hingga Penyelamat Pusaka Keraton

    Suryo Partono juga sempat mengikuti pelatihan kerja di PT Caltex di Rumbai, Riau. Pengetahuan yang diperolehnya terbukti berguna saat Keraton Surakarta terbakar pada Januari 1985. Berkat keahliannya, ia berhasil menghambat kobaran api di Bangsal Prabasuyasa, menyelamatkan sejumlah pusaka penting kerajaan.
    Atas jasanya, PB XII menganugerahinya Bintang Sri Kabadya Tingkat I, penghargaan tertinggi di lingkungan Keraton.

    Naik Tahta di Tengah Badai Dualisme

    Pada 10 September 2004 (25 Rejeb 1937 Jawa), KGPH Hangabehi — gelar bagi putra sulung raja Mataram — resmi dinobatkan menjadi Paku Buwono XIII. Namun perjalanan menuju tahta tidak mudah.

    Penobatan itu diiringi dinamika internal karena salah satu saudaranya, KGPH Tedjo Wulan, juga menobatkan diri sebagai raja, menciptakan dualisme “PB XIII kembar”. Konflik tersebut sempat mereda, namun kembali mencuat pada 2017 ketika Sinuhun PB XIII menutup akses adik-adiknya ke Keraton selama tiga tahun.
    Ketegangan mulai mencair setelah Mahkamah Agung mengeluarkan putusan Nomor 1950/2020, yang menjadi dasar rekonsiliasi antar keluarga besar PB XII.

    “Putusan ini membawa pencerahan. Ini bukan soal kalah atau menang, melainkan bagaimana seluruh anak cucu PB XII bisa kembali bersatu membangun Keraton,” kata Eddy Wirabhumi, Ketua Bidang Hukum Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta.

    Warisan Seorang Raja

    PB XIII dikenal sebagai sosok yang tekun menjaga tradisi di tengah perubahan zaman. Meski hidup dalam kesederhanaan dan menghadapi berbagai cobaan, ia tetap menempatkan kehormatan Keraton sebagai panggilan hidup.
    Kini, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Keraton Surakarta dan masyarakat yang selama ini memandangnya sebagai simbol keluhuran budaya Jawa. [aje]

  • RI Siaga 1! BMKG Ingatkan Ancaman Badai Mirip Seroja, La Nina OTW

    RI Siaga 1! BMKG Ingatkan Ancaman Badai Mirip Seroja, La Nina OTW

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia bersiap menghadapi aktivitas La Nina dan aktivitas badai Seroja dalam beberapa tahun ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi aktivitas tersebut bakal terjadi selama periode November 2025 hingga Maret 2026 mendatang.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan pihaknya mendeteksi adanya potensi La Nina lemah. Aktivitas ini dipengaruhi karena adanya perbedaan suhu di Samudera Pasifik dan wilayah kepulauan Indonesia.

    Suhu La Nina juga telah melewati ambang batas, dan juga adanya kondisi atmosfer penguatan angin timuran.

    Meski begitu, La Nina lemah ini tak berdampak signifikan pada curah hujan di tanah air. Kondisi musim hujan nantinya masih dalam kategori normal.

    “Bukan berarti curah hujan akan meningkat signifikan. Memang di sebagian Indonesia curah hujannya di atas rata-rata normal. Namun menurut ahli klimatologi BMKG, peningkatan bukan karena La Nina lemah. Namun disebabkan karena semakin hangatnya suhu muka air laut tadi,” jelasnya, dalam konferensi pers, Sabtu (1/11/2025).

    Potensi Badai Meningkat dan Semakin Sering

    Aktivitas lain yang perlu diwaspadai adalah adanya siklon tropis di wilayah selatan tanah air mulai bulan November ini. Siklon tropis akan meningkatkan risiko cuaca ekstrem di berbagai daerah Indonesia, dari angin kencang, hujan deras, hingga banjir bandang.

    Ini akan terjadi di sejumlah wilayah pesisir selatan Indonesia, termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga sebagian Maluku bagian selatan.

    “Jadi ini mohon disiagakan bagaimana kita semua siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang akan semakin meningkat di masa-masa puncak musim hujan bulan November-Februari,” dia menambahkan.

    Fase siklon tropis ini akan terjadi November 2025 hingga Februari 2026, namun tak menutup kemungkinan akan berlanjut hingga Maret atau April 2026 mendatang.

    Dwikorita juga menyebutkan bakal ada fenomena seperti Badai Seroja. Frekuensinya akan makin meningkat dalam periode yang sama.

    “Fenomena semacam Badai Seroja itu pun akan makin meningkat frekuensi kejadiannya di fase bulan November hingga Februari atau bahkan Maret dan April,” ungkapnya.

    Seperti diketahui, Badai Seroja menghantam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia pada April 2021 lampau. Bencana ini menyebabkan setidaknya 181 orang meninggal dunia.

    Kepala BMKG Minta Siaga

    Dwikorita mengatakan, dengan potensi peningkatan curah hujan yang akan melanda wilayah Indonesia di bulan-bulan musim hujan 2025/2026 ini, semua pihak, masyarakat dan pemerintah diminta siap siaga.

    “Mohon untuk disiagakan bagaimana kita semua siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang akan semakin meningkat di masa-masa puncak musim hujan, bulan November (2025) hingga Februari nanti (2026,” katanya.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia kerap kena dampak Siklon Tropis. Kewaspadaan dan kesiap-siagaan perlu terus ditingkatkan. Jadi ingat, fasenya itu mulai bulan November sampai Februari nanti, juga bisa berlanjut Maret hingga April (2026). Seperti tahun 2021 lalu, kejadiannya terakhir itu bulan April, Badai Seroja,” tegas Dwikorita.

    Dia pun meminta masyarakat aktif memantau peringatan dini dari BMKG.

    Foto: Materi paparan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan 2025/2026 pada Sabtu (1/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
    Materi paparan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan 2025/2026 pada Sabtu (1/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Uji Coba Rahasia Bom Dahsyat Lampaui Nuklir Hiroshima, Ini Saksinya

    AS Uji Coba Rahasia Bom Dahsyat Lampaui Nuklir Hiroshima, Ini Saksinya

    Naskah ini bagian dari CNBC Insight, menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu.

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan memerintahkan Departemen Perang untuk kembali melakukan uji coba senjata nuklir. Perintah itu sontak mengguncang dunia.

    “Karena negara-negara lain sedang menguji programnya, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara,” tulis Trump di platform Truth Social, dikutip AFP, Sabtu (1/11/2025).

    Tindakan Trump tersebut kembali mengulang sejarah kelam uji coba atom yang pernah mengguncang bumi, seperti terjadi pada 1 November 1952, tepat hari ini 73 tahun lalu. Waktu itu, AS melakukan uji coba bom hidrogen pertamanya di Samudra Pasifik. Langkah ini ditempuh karena AS merasa kalah saing dari Uni Soviet yang sudah meledakkan bom atom pertamanya.

    Mengutip situs History, Presiden Harry S. Truman kemudian mengumumkan proyek baru untuk mengembangkan senjata yang jauh lebih kuat. Alias melebihi bom atom Hiroshima-Nagasaki dan bom atom buatan Soviet. Bom ide ilmuwan Edward Teller dan Stanislaw Ulam ini menggunakan reaksi fusi nuklir.

    Prosesnya mirip dengan yang terjadi di dalam matahari, menghasilkan energi ribuan kali lipat dibandingkan bom atom konvensional. Proyek itu diberi kode Ivy Mike, dengan lokasi uji di Atol Enewetak, Kepulauan Marshall. Wilayah terpencil ini dianggap aman dari permukiman besar. 

    Pemerintah memutuskan untuk melakukan uji coba secara rahasia atau diam-diam. Namun tanpa disadari, ada sekelompok orang sipil yang justru menyaksikan peristiwa tersebut dari dekat. Kesaksian mereka kemudian membuka mata dunia akan dahsyatnya kekuatan bom hidrogen AS.

    Langit yang Menyala

    Salah satu saksi itu adalah Alan Jones, seorang ahli oseanografi. Pada 1 November 1952, Jones dan krunya sedang memasang kabel di dasar laguna serta memantau ekosistem laut di Kepulauan Marshall. Saat tengah bertugas, radio kapal mereka tiba-tiba berbunyi.

    Kepada Los Angeles Times, Jones mengenang bagaimana suara radio memerintahkan agar siapa pun tidak merekam situasi di sekitar lokasi. Dalam kebingungan, dia hendak membalas pesan itu. Namun sekejap kemudian, langit berubah. Dari biru menjadi merah, lalu muncul awan cendawan raksasa.

    “Perubahannya seperti bola api raksasa,” kenang Jones.

    Beberapa detik kemudian, datanglah suara yang tak akan pernah mereka lupakan.

    “Seperti seratus badai guntur datang dari segala arah,” ujarnya.

    Gelombang kejut membuat perairan bergolak, kapal bergetar hebat, dan udara dipenuhi debu radioaktif. Dalam kekaguman bercampur ketakutan, para awak kapal baru menyadari apa yang mereka saksikan bukan sekadar eksperimen ilmiah,melainkan awal dari bencana panjang.

    Dahsyatnya gelombang itu bukan petaka pertama. Setelahnya, awan besar berbentuk jamur terbentuk di langit dan perlahan bergerak seakan memenuhi bumi. Langit langsung gelap.

    Jones dan krunya buru-buru masuk ke bawah dek, menutup ventilasi, dan mematikan sistem udara. Namun semuanya sudah terlambat. Kapal mereka telah diselimuti hujan radioaktif.

    “Meteran radiasi kami berbunyi kencang tanda radiasi tinggi,” kenang Jones.

    Dia kemudian baru diselamatkan beberapa jam kemudian oleh tentara. Itu pun setelah dilakukan pembersihan ketat. Meski awalnya terlihat baik-baik saja, beberapa hari kemudian, tubuh Jones mulai menunjukkan gejala. Trombosit darahnya anjlok drastis.

    Dia harus menerima suntikan zat besi dan vitamin B12 setiap bulan selama dua tahun berikutnya. Pria asal AS itu memang selamat dan hidup panjang. Namun, banyak juga temannya yang meninggal.

    Meski begitu, hidup panjang Jones juga disertai penderitaan. Radiasi berhasil mengacak-acak tubuhnya. Dia menduga penyebab istrinya sering keguguran dan anaknya mengalami cacar imbas ledakan nuklir. 

    Meski waktu telah berlalu, kisah Alan Jones menjadi pengingat bahwa setiap percobaan nuklir bukan sekadar ujian teknologi, melainkan juga ujian kemanusiaan. Kini, jika benar terlaksana, maka sejarah akan mengulangi peristiwa serupa.

    (mfa/mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penampakan Makhluk Misterius di Antartika, Berani Lihat?

    Penampakan Makhluk Misterius di Antartika, Berani Lihat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penampakan aneh di Antartika kembali membuat warganet heboh. Sosok besar berwarna putih muncul dari balik gumpalan es dan disebut menyerupai manusia raksasa.

    Banyak yang mengaitkannya dengan legenda “Ningen” makhluk misterius yang dipercaya berkelana di perairan kutub selatan. Hingga kini, belum ada penjelasan ilmiah yang pasti tentang keberadaannya, namun kisahnya terus memicu rasa penasaran dan ketakutan bagi siapa pun yang berani menelusurinya.

    Kisah tentang Ningen pertama kali terdengar pada 1992. Saat itu, kapal nelayan Cile tengah melintas di Selat Drake, kawasan di ujung selatan Argentina yang berdekatan dengan Antartika.

    Seorang pelaut muda yang sedang merokok di sisi kapal melihat bayangan gelap di bawah air yang perlahan naik ke permukaan. Dalam hitungan detik, sosok itu mendekat dan memiliki kulit putih pucat, dua sirip besar, dan kepala menyerupai manusia. Ketakutan, pelaut itu berteriak menyebutnya sebagai monster laut, namun makhluk itu langsung menyelam kembali ke kedalaman samudra.

    Kru kapal lain menganggap pelaut itu berhalusinasi dan mengatakan kemungkinan besar ia hanya melihat paus pembunuh yang muncul untuk bernapas. Sepuluh tahun kemudian, pada 2002, kisah serupa muncul dari tim ekspedisi Jepang yang tengah meneliti wilayah es di Antartika.

    Foto: Ningen (Tangkapan Layar/Ist)
    Ningen (Tangkapan Layar/Ist)

    Ketika badai salju menerjang, para peneliti terpaksa bertahan di dalam kamp. Tiba-tiba, mereka merasakan getaran kuat dari bawah lapisan es, seolah sesuatu berukuran raksasa tengah bergerak mendekat.

    “Saya melihat sosok besar samar di antara kabut dan salju. Bentuknya mirip manusia, dengan tinggi lebih dari 30 meter,” ungkap salah satu anggota tim ekspedisi.

    Makhluk itu tampak tertarik pada cahaya dari kamp, lalu perlahan bergerak mengitarinya. Para peneliti panik dan segera mematikan semua sumber cahaya. Dalam gelap gulita, sosok humanoid itu terus berputar seakan mencari sesuatu, sebelum akhirnya menghilang setelah sepuluh menit.

    Setibanya di Jepang, tim menyerahkan foto dan video yang diduga merekam keberadaan makhluk aneh itu. Sebagian besar data disimpan sebagai dokumen rahasia, namun beberapa potongan gambar sempat bocor ke internet.

    Fenomena ini kemudian dilaporkan oleh majalah MU Jepang pada November 2007. Artikel tersebut membahas kemungkinan adanya makhluk tak dikenal hidup di Antartika.

    Beberapa orang bahkan mengklaim menemukan bentuk Ningen lewat citra satelit di Google Maps, meski sebagian ahli menyebutnya hanya ilusi optik dari formasi es atau lumba-lumba yang salah dikenali. Hingga kini, Ningen tetap menjadi salah satu misteri paling menakutkan dari benua es.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]