Tag: Badai

  • Industri Tekstil Indonesia Sekarat, Vietnam Malah Melesat

    Industri Tekstil Indonesia Sekarat, Vietnam Malah Melesat

    Bisnis.com, JAKARTA- Industri tekstil Indonesia pernah berjaya, mulai dari kehadiran raksasa Sritex di Solo hingga sentra garmen di Majalaya, Jawa Barat. Namun kini, kondisi itu berbalik, sewaktu industri padat karya dalam negeri ini rontok, justru industri tekstil Vietnam tengah berjaya.

    Penutupan operasional Sritex yang disusul Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK ribuan buruh, selayaknya jadi momen pembenahan industri tekstil. Industri padat karya yang jadi salah satu prioritas pengembangan industri, telah lama didera banyak persoalan.

    Salah satu isu yang muncul remuknya industri tekstil adalah banjir impor. Persoalannya, arus deras banjir tersebut tidak lain membuktikan kecenderungan industri tekstil kalah saing, terutama dari produk asal China.

    Di lain sisi, kala industri tekstil Indonesia jumpalitan dihantam impor China, kinerja industri Vietnam malah menunjukkan fakta sebaliknya. Industri tekstil Vietnam justru hidup oleh pasar besar seperti China.

    Dalam laporan Mirae Asset Vietnam, China masih menjadi pasar terbesar untuk serat Vietnam, yang menyumbang 48,2% dari total ekspor. Bahkan, kebangkitan industri tekstil Tiongkok, malah membawa berkah kepada ‘Negeri Paman Ho’.

    Laporan tersebut juga mengungkap, Vietnam berhasil mempertahankan kinerja industri tekstil beberapa periode belakangan. Nilai ekspor serat maupun pakaian produk tekstil, telah mempertahankan pertumbuhan yang tinggi.

    Tidak hanya itu, industri tekstil Vietnam pun melakukan banyak ekspansi pasar ekspor. “Pangsa pasar garmen menunjukkan perkembangan yang beragam di pasar-pasar utama, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan,” tulis Mirae.

    Pangsa pasar Vietnam di AS dan Jepang tetap tinggi, sementara pangsa pasarnya di Korea sedikit menurun. Pada saat yang sama, pangsa pasar garmen China di pasar-pasar ini terus mengalami tren penurunan, meskipun tetap mempertahankan posisi teratas.

    Secara keseluruhan, hingga Oktober tahun lalu, produk tekstil Vietnam mengalami pertumbuhan. Untuk segmen tenun dan pakaian jadi meningkat masing-masing sebesar 12,1% YoY dan 10,3% YoY. Selain itu, indeks ketenagakerjaan tenun dan pakaian jadi keduanya mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Vietnam telah jadi rumah produksi tekstil merek ternama seperti Nike, Inditex, GAP, H&M, dan Puma.

    KEBIJAKAN INDUSTRI TEKSTIL

    Mengutpi wtin.com, dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam telah berubah dengan cepat menjadi salah satu produsen tekstil utama dunia, memperkuat posisinya sebagai eksportir peringkat ketiga di dunia setelah China dan Bangladesh.

    Dengan sejarah yang berakar pada kerajinan tekstil sutra dan saat ini merangkul produksi tekstil modern yang luas, sektor yang berkembang pesat di negara ini menawarkan prospek pertumbuhan yang luar biasa bagi bisnis domestik dan internasional.

    Sektor tekstil dan pakaian jadi Vietnam terdiri dari sekitar 7.000 perusahaan dan mempekerjakan lebih dari tiga juta pekerja, dengan 80% kapasitas produksi digunakan untuk ekspor dan 20% untuk konsumsi dalam negeri.

    Kemajuan dibantu oleh jaringan logistik yang berkembang dengan baik, tenaga kerja terampil, dan lingkungan politik yang stabil. Seiring berkembangnya industri tekstilnya, beberapa tren utama memengaruhi arah masa depannya, yang mencerminkan penekanan yang semakin besar pada keberlanjutan dan kemajuan teknologi, dan mengarah pada peluang baru bagi para peserta pameran dan pembeli di seluruh rantai nilai di pameran tekstil komprehensif Vietnam.

    Semakin banyak perusahaan Vietnam yang mengadopsi bahan ramah lingkungan, termasuk katun organik, poliester daur ulang, dan Tencel, sementara banyak merek global yang memproduksi di Vietnam, dan telah berkomitmen pada “Piagam Industri Mode tentang Aksi Iklim”, yang bertujuan untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050.

    Catatan gemilang industri tekstil Vietnam seakan ratapan bagi industri yang sama di Indonesia. Tidak hanya dilanda badai PHK, kinerja ekspor Vietnam yang kini menembus US$37,6 miliar, sulit dikerjar Indonesia yang hanya menghasilkan ekspor benang pintal dan pakaian produk tekstil senilai US$8,0 miliar pada tahun lalu.

  • Dua Pabrik Sepatu di Tangerang Tutup, 3.500 Pekerja Jadi Korban PHK

    Dua Pabrik Sepatu di Tangerang Tutup, 3.500 Pekerja Jadi Korban PHK

    Jakarta

    Industri alas kaki dihantam badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sebanyak dua pabrik sepatu olahraga di Kabupaten Tangerang dikabarkan melakukan PHK terhadap ribuan pekerjanya.

    Kedua pabrik tersebut adalah PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan, PHK terhadap ribuan karyawan di dua pabrik sepatu itu mayoritas dilakukan kepada anggota KSPSI.

    “Saya sudah mendapatkan laporan dari pimpinan SPSI tingkat perusahaan dan terus melaporkan perkembangan perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan,” kata Andi Gani dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).

    Dia meminta agar pemerintah untuk bergerak cepat menangani masalah badai PHK yang kondisinya semakin mengkhawatirkan di Indonesia. Dia menyarankan agar pemerintah membentuk Satuan Tugas Khusus masalah PHK yang terdiri dari lintas kementerian.

    Andi Gani bilang masalah PHK bukan hanya domain Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan harus diselesaikan secara menyeluruh.

    KSPSI, kata Andi Gani, saat ini tengah berupaya melakukan komunikasi dengan seluruh pimpinan serikat pekerja di tingkat perusahaan yang bergerak di dua pabrik itu untuk memastikan hak-hak buruh yang terkena PHK dapat terpenuhi. Di sisi lain, pihaknya juga akan menyebarkan informasi soal potensi kerja baru di tempat lain.

    Biang Kerok PHK Pabrik Sepatu

    Dalam keterangan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi mengungkapkan PT Adis Dimension Footwear telah melakukan PHK terhadap 1.500 karyawannya. Sementara, PT Victory Ching Luh sedang dalam proses PHK terhadap 2.000 karyawan.

    Menurut penjelasan yang disampaikan, kata Septo, penurunan pesanan dari pemegang merek menjadi faktor utama yang memaksa kedua perusahaan tersebut mengurangi volume produksi. Hal ini diperkuat dengan keterangan bahwa salah satu perusahaan selama ini memasok beberapa seri sepatu untuk merek ternama seperti Nike.

    “Order dari pemegang merek yang kurang sehingga mereka tidak mendapatkan order. Tidak mendapatkan order sehingga kan dari order itu mereka akan melakukan PHK,” ungkap Septo.

    Perlu diketahui, kedua pabrik sepatu tersebut merupakan salah satu eksportir beragam jenis sepatu ternama di dunia, mulai dari Nike hingga Adidas. Dikutip dari laman resminya, PT Adis Dimension Footwear adalah pabrik alas kaki premium dengan pengalaman total lebih dari 35 tahun keahlian teknis untuk menghasilkan produk-produk unggulan bermerek di dunia.

    Pabriknya berlokasi di lahan seluas 23 hektare (ha) di Balaraja, Tangerang, Indonesia. Adis Dimension berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang bereputasi baik dan berkelanjutan dengan berinvestasi pada sumber daya manusia dan teknologi canggih.

    Dalam catatan pemberitaan detikcom, pabrik yang satu ini menjadi salah satu basis produksi sepatu Nike di dunia. Adis Dimension Footwear pada medio 2015 lalu mampu produksi sepatu Nike sebanyak 12 juta pasang per tahun. PT ADF sudah berdiri sejak 1989 mendapatkan lisensi oleh buyer atau pemegang merek Nike untuk memproduksi sepatu berbagai tipe dan varian.

    Pabrik yang kedua melakukan PHK massal adalah PT Victory Ching Luh. Dikutip dari laman resminya, Ching Luh adalah Merupakan perusahaan PMA Taiwan yang bergerak dibidang pembuatan sepatu dengan brand terkenal dan berlokasi di Pasar Kemis Tangerang.

    Grup Ching Luh didirikan pada 1969 oleh Su Ching Luh. Sejak didirikan hampir 50 tahun yang lalu, Ching Luh menjadi salah satu produsen alas kaki olahraga terkemuka di dunia dengan lokasi manufaktur di China, Vietnam, dan Indonesia.

    Hari ini, Ching Luh bekerja dengan beberapa merek besar di dunia. Mulai dari Adidas, FootJoy, Mizuno, Nike, dan Reebok.

    Perusahaan punya dua pabrik di Indonesia, yaitu di bawah PT. Victory Chingluh Indonesia (JV) di Suka Asih dan PT. Victory Chingluh Indonesia (JVBTL) di Sindang Sari. Ching Luh membangun fasilitas produksi pertamanya di Indonesia pada 2007 dan memulai produksi sepatu untuk Adidas dan Reebok.

    (hal/rrd)

  • Produsen Sepatu Nike PT Victory Cingluh Kembali PHK 2.300 Buruh, Kemenperin: Relokasi ke Cirebon – Halaman all

    Produsen Sepatu Nike PT Victory Cingluh Kembali PHK 2.300 Buruh, Kemenperin: Relokasi ke Cirebon – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badai PHK (pemutusan hubungan kerja) terhadap buruh di industri manufaktur kembali terjadi. Perusahaan produsen sepatu Nike PT Victory Chingluh Indonesia kembali mem-PHK 2.393 buruhnya.

    Sebelumnya perusahaan telah melakukan pemecatan terhadap 5.000 buruh di Mei 2020.

    Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan PHK tersebut terjadi sejak Desember 2024 dan penyebab utamanya karena relokasi pabrik.

    “Victory Chingluh Indonesia yang memproduksi sepatu olahraga merek Nike relokasi ke pabrik baru di Cirebon, karena UMR naik di atas 6 persen,” ujarnya.

    Pegawainya ditawari PHK sukarela sebanyak 2.393 orang atau bekerja di pabrik relokasi,” kata Febri kepada Wartawan di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Febri memastikan fasilitas produksi PT Victory Chingluh Indonesia di Tangerang masih tetap beroperasi, dengan jumlah karyawan 900 orang.

    Selain PT Victory Chingluh Indonesia, PHK juga dilakukan pabrik sepatu PT Adis Dimension Footwear.

    Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Banten, Septo Kalnadi bilang, PT Adis Dimension Footwear melakukan PHK atas 1.500 buruh.

     “Ada dua perusahaan di Kabupaten Tangerang yang tutup dan melakukan PHK,” kata Septo di KP3B, Kota Serang, Rabu (5/3/2025).

    Dia menjelaskan proses PHK telah dilakukan kedua perusahaan itu sejak bulan November hingga Januari 2025. 

    Saat ini, perusahaan sedang memproses hak-hak karyawannya yang di PHK. “Sekarang sedang proses pembayaran hak-hak karyawannya. Masih prosesnya,” ucapnya.

    Menurut Septo, penyebab kedua perusahaan tersebut melakukan PHK pada ribuan karyawan bukan karena kenaikan upah minimum kabupaten (UMK).

    Permintaan pesanan produk kedua perusahaan tersebut menurun. Sehingga, perusahaan menurunkan volume produksi yang berdampak pada pengurangan karyawan.

    “Bukan karena UMK, tapi karena order dari pemegang merek berkurang. Sehingga dari berkurang order itu mereka mem- PHK,” katanya.

    Septo menyebut, selama tahun 2024 sebanyak 12.000 orang karyawan di Provinsi Banten di-PHK, hanya beberapa saja yang haknya tidak dibayarkan oleh perusahaan.

    “Setiap hari ada saja perusahaan yang minta izin untuk PHK. Izinnya ada di kabupaten/kota  dan itu sekitar 12.000 karyawan selama 2024,” pungkasnya.

    Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea melaporkan kedua perusahaan sepatu di Tangerang yang telah melakukan PHK terhadap ribuan karyawan itu adalah PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.

    “Saya sudah mendapatkan laporan dari pimpinan SPSI tingkat perusahaan dan terus melaporkan perkembangan perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan,” kata Andi Gani kepada media di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

  • DPR Bakal Panggil Kurator Sritex Bahas THR Pegawai yang Kena PHK

    DPR Bakal Panggil Kurator Sritex Bahas THR Pegawai yang Kena PHK

    loading…

    Anggota Komisi IX DPR Zainul Munasichin dalam program Interupsi bertajuk Badai PHK Pasti Berlalu? yang tayang di iNews pada Kamis (6/3/2025) malam. Foto/iNews

    JAKARTA – Komisi IX DPR bakal memanggil kurator PT Sri Rejeki Iman ( Sritex ) untuk membahas Tunjangan Hari Raya ( THR ) karyawan yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal itu sebagaimana disampaikan Anggota Komisi IX DPR Zainul Munasichin dalam program Interupsi bertajuk Badai PHK Pasti Berlalu? yang tayang di iNews pada Kamis (6/3/2025) malam.

    Zainul mengungkapkan isi pertemuan dengan asosiasi serikat pekerja PT Sritex beberapa waktu lalu. “Yang pertama adalah kepastian soal THR. Kenapa? Karena kurator yang sekarang mengambil alih posisi perusahaan Sritex, itu mem-PHK karyawan Sritex pada tanggal 26 Februari. Dua hari menjelang Ramadan, puasa Ramadan dimulai. Ada indikasi, ini adalah upaya untuk menghindari THR,” kata Zainul.

    Ia menjelaskan, berdasarkan aturan yang berlaku, perusahaan wajib membayar THR karyawannya yang masa kerjanya masih berlangsung 30 hari sebelum Hari Raya Idulfitri. “Mereka menyampaikan kita agar dilakukan upaya-upaya, agar walaupun mereka di-PHK dua hari menjelang puasa pertama Ramadan, mereka tetap merasa punya hak untuk mendapatkan THR,” ungkapnya.

    “Kita setelah ini akan memanggil kurator juga Komisi IX, sedang kita jadwalkan, ya. Bersama dengan Kemenaker juga, belum kita panggil,” pungkasnya.

    (rca)

  • Badai PHK Terjadi di Berbagai Daerah, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat Cegah Anjloknya Ekonomi RI – Halaman all

    Badai PHK Terjadi di Berbagai Daerah, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat Cegah Anjloknya Ekonomi RI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin menyampaikan badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia akan mempengaruhi perekonomian nasional. Pemerintah diminta untuk hadir mengambil kebijakan

    Beberapa perusahaan yang dilaporkan terpaksa menutup operasionalnya dan merumahkan sekitar 3.200 pekerjanya antara lain PT Sanken Indonesia, PT Yamaha Music Product Asia, PT Tokai Kagu, PT Danbi Internasional Garut, dan PT Bapintri.

    “Ini adalah masalah besar yang mempengaruhi tidak hanya pekerja yang dirumahkan, tetapi juga ekonomi lokal dan nasional. Pemerintah harus hadir untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja yang terkena PHK bisa terlindungi dengan baik,” ujar Alifudin di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Bahkan, PT Sritex yang menutup pabriknya pada 1 Maret 2025 juga mengumumkan PHK massal terhadap 10.969 pekerja. Alifudin mengungkapkan bahwa total lebih dari 14.000 pekerja telah dirumahkan akibat penutupan beberapa pabrik tersebut.

    Jumlah ini mencerminkan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama bagi keluarga-keluarga yang bergantung pada pendapatan dari pekerjaan mereka di pabrik-pabrik tersebut.

    Alifudin menyoroti perincian PHK di beberapa perusahaan besar yang menutup operasionalnya, antara lain PT Sanken Indonesia dengan 459 pekerja yang terkena PHK, PT Yamaha Music Product Asia dengan 200 orang, dan PT Tokai Kagu dengan 195 orang.

    Sementara itu, PT Danbi Internasional Garut, yang juga terdampak, mencatatkan PHK sebanyak 2.079 pekerja, dan PT Bapintri di Kota Cimahi sebanyak 267 pekerja. Alifudin menyayangkan bahwa penutupan pabrik-pabrik besar ini terjadi dalam waktu yang berdekatan, meningkatkan kecemasan tentang gelombang PHK yang lebih luas.

    Alifudin mengingatkan bahwa situasi ini bukan hanya berdampak pada pekerja, namun juga berisiko memperburuk kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

    “Jika tidak segera ditangani dengan serius, kondisi ini bisa memicu penurunan daya beli masyarakat dan merugikan perekonomian dalam jangka panjang. Pemerintah harus mampu menciptakan iklim industri yang stabil dan ramah bagi dunia usaha agar tidak terjadi PHK massal yang lebih meluas,” ujar Alifudin.

    Alifudin juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja yang terkena PHK dapat dipenuhi dengan baik dan utuh. Kemenaker diminta segera turun tangan untuk memastikan pekerja yang terdampak memperoleh kompensasi yang sesuai, seperti pesangon dan hak-hak lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Alifudin menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses ini untuk mencegah potensi penyalahgunaan hak-hak pekerja. Alifudin mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah-langkah strategis guna melindungi pekerja dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

    Dia juga mengajak seluruh pihak, termasuk sektor swasta, serikat pekerja, dan lembaga terkait, untuk bekerja sama dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini.

    “Pemerintah perlu mendorong perkembangan sektor industri yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan kepentingan pekerja. Kami tidak bisa membiarkan pabrik-pabrik terus menutup pintunya dan merumahkan ribuan pekerja,” tegas Alifudin.

    Sebagai langkah awal, Alifudin mengusulkan agar pemerintah mengidentifikasi sektor-sektor yang mengalami kesulitan dan memberikan insentif yang tepat untuk mempertahankan operasional pabrik-pabrik tersebut.

  • Aset Sritex Mau Disewakan, Menaker Ungkap Nasib Pekerja yang Di-PHK

    Aset Sritex Mau Disewakan, Menaker Ungkap Nasib Pekerja yang Di-PHK

    Jakarta

    Raksasa tekstil PT Sri Isman Rejeki Tbk atau Sritex telah tutup total, Sabtu (1/3/2025). Lebih dari 10 ribu pekerja Sritex terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK.

    Namun ada angin segar, para buruh Sritex yang terkena PHK akan bisa bekerja kembali dan mendapatkan upah.

    Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan dalam dua minggu ke depan para korban PHK Sritex akan mendapatkan pekerjaannya kembali.

    Hal ini disampaikan Yassierli usai dipanggil Presiden Prabowo Subianto membahas masalah Sritex bersama beberapa menteri, tim kurator, dan serikat pekerja untuk mencari solusi.

    “Seperti yang tadi sudah disampaikan bahwa dalam 2 minggu ke depan, (pekerja yang kena PHK) akan dipekerjakan kembali. Hal ini tentu bisa memberikan ketenangan kepada pekerja yang kena PHK,” kata Yassierli di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).

    Kesempatan kerja itu terjadi karena Tim Kurator aset Sritex akan mencoba ‘menghidupkan’ kembali pabrik. Hal itu dengan cara menyewakan aset Sritex saat ini.

    Perwakilan Tim Kurator Nurma Sadikin mengatakan dalam penyelesaian lelang yang butuh waktu lama, aset Sritex akan disewakan terlebih dahulu untuk menjaga nilainya tetap tinggi. Sudah ada investor yang berminat untuk menyewa aset-aset tersebut.

    Nah dengan aset disewakan maka penyewa bisa melakukan produksi tekstil dengan fasilitas Sritex. Dengan begitu, potensi lapangan kerja untuk para korban PHK pun muncul kembali untuk sementara waktu. Para pekerja yang kena PHK pun bisa kembali bekerja.

    Strategi penyelamatan sementara untuk pekerja Sritex ini terungkap usai Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan beberapa menteri, tim kurator, dan serikat pekerja Sritex di Istana Kepresiden untuk mencari solusi badai PHK yang terjadi usai perusahaan tutup.

    “Dalam 2 minggu ini kurator akan memutuskan investor mana yang akan menyewa terhadap aset Sritex. Yang mana ini juga akan menyerap tenaga kerja, yang mana karyawan yang kena PHK bisa di-hire lagi oleh penyewa yang baru,” beber Nurma.

    Yang jadi pertanyaan adalah apakah para pekerja korban PHK perlu melamar kembali untuk bisa bekerja usai ada penyewa aset baru aset Sritex? Nurma enggan memastikan.

    Menurutnya skema rekrutmen pekerja merupakan wewenang penyewa aset eks Sritex. Kurator tak bisa memastikan apakah semua pekerja yang kena PHK bisa dipekerjakan lagi atau tidak tanpa perlu repot melamar kerja.

    “Terkait nanti rekrutmen nanti akan dibuka oleh penyewa baru. Nah ini tergantung penyewanya nanti, karena yang merekrut bukan kurator tapi penyewa,” tegas Nurma.

    Nurma juga mengaku para pekerja bisa bekerja lagi hanya lah solusi untuk sementara saja. Namun, dia mengatakan setelah masa sewa selesai, bisa saja pemenang lelang aset Sritex apabila mau meneruskan usaha tekstil bisa menggunakan kembali para pekerja eks Sritex.

    “Kalau ada pemenang lelang nanti dikembalikan ke mereka akan melanjutkan atau tidak. Untuk sementara ini pekerja bekerja dengan penyewa,” kata Nurma.

    Lihat Video: 2 Minggu Lagi, Pegawai Sritex yang Kena PHK Bisa Kembali Kerja!

    (hal/hns)

  • Gunung Carstensz Jadi Saksi Perjalanan Terakhir Ratu Pendaki Lilie dan Elsa

    Gunung Carstensz Jadi Saksi Perjalanan Terakhir Ratu Pendaki Lilie dan Elsa

    Jakarta, Beritasatu.com – Tragedi tragis menimpa dua pendaki perempuan, Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60), yang meninggal dunia pada Sabtu (1/3/2025), saat menuruni puncak Gunung Cartensz. Keduanya diduga terserang hipotermia setelah terjebak dalam badai salju dan angin kencang yang melanda pegunungan tertinggi di Indonesia itu.

    Lilie dan Elsa, yang dikenal sebagai “ratu pendaki” atau hiking queen, merupakan sahabat sejati yang berbagi kecintaan terhadap petualangan. Perjalanan mereka ke Puncak Jaya (disebut Piramida Cartensz) bukan sekadar pendakian biasa, melainkan bagian dari misi besar menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia (Seven Summit). 

    Sayangnya, misi terakhir mereka di puncak tertinggi Nusantara ini harus berakhir dengan duka. Lantas, bagaimana sejarah Gunung Cartensz ini? Berikut penjelasan lengkapnya!

    Sejarah dan Penamaan Gunung Cartensz

    Gunung Cartensz, atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya, merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Terletak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, gunung ini menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman dan dikenal dengan keunikannya yang diselimuti salju meskipun berada di wilayah tropis.

    Gunung ini pertama kali dilaporkan keberadaannya oleh seorang pelaut Belanda bernama Jan Cartensz pada tahun 1623. Saat dalam pelayarannya di pantai selatan Papua, ia melihat melalui teropongnya sebuah puncak gunung yang tertutup salju.

    Namun, laporannya mendapat cemoohan dari masyarakat Eropa yang menganggap mustahil adanya salju di wilayah tropis dekat khatulistiwa. Meski demikian, apa yang dikatakannya terbukti benar, dan gunung tersebut kini dikenal dengan nama Puncak Cartensz.

    Seusai Papua menjadi bagian dari Indonesia, pemerintah memberikan nama resmi Puncak Jayakesuma untuk gunung ini, yang kemudian lebih sering disebut sebagai Puncak Jaya.

    Namun, sebelum dikenal dengan nama-nama tersebut, masyarakat asli Papua, khususnya Suku Amungme, telah lama menamainya sebagai Nemangkawi Ninggok, yang berarti “Puncak Anak Panah Berwarna Putih”. Suku Amungme sendiri merupakan pemilik hak ulayat atas tanah tempat gunung ini berdiri.

    Keunikan dan Kondisi Geografis

    Sebagai salah satu dari Seven Summits dunia, Gunung Cartensz memiliki karakteristik yang unik. Selain menjadi puncak tertinggi di Indonesia dan peringkat ke-7 di Asia, gunung ini juga tergolong sebagai pegunungan kars.

    Keistimewaan lainnya adalah keberadaan Gletser Cartensz, satu-satunya gletser tropis yang masih tersisa di Indonesia, meskipun mengalami penyusutan akibat perubahan iklim.

    Gunung ini juga merupakan satu dari lima tempat di sekitar garis khatulistiwa yang memiliki salju abadi. Luas salju di puncaknya diperkirakan mencapai 3.300 hektar, menjadikannya fenomena alam yang langka di wilayah tropis.

    Medan dan Tantangan Pendakian

    Gunung Cartensz berada di wilayah tiga kabupaten di Papua Tengah, yaitu Intan Jaya, Mimika, dan Puncak. Dengan kondisi geografis yang ekstrem, pendakian ke puncak gunung ini bukanlah sesuatu yang mudah.

    Medan yang curam, suhu yang sangat dingin, serta curah hujan yang tinggi membuatnya menjadi salah satu jalur pendakian paling menantang di dunia.

    Pendaki yang ingin mencapai puncaknya harus memiliki keterampilan dan perlengkapan yang memadai untuk menghadapi berbagai risiko, termasuk hipotermia akibat cuaca buruk.

    Baru-baru ini, dua pendaki perempuan, Lilie dan Elsa, dinyatakan meninggal dunia pada 1 Maret 2025 saat perjalanan turun dari Puncak Cartensz akibat serangan hipotermia yang dipicu oleh badai di kawasan tersebut.

    Dengan segala keunikan dan tantangannya, Gunung Cartensz tetap menjadi destinasi impian bagi para pendaki profesional dari seluruh dunia. Namun, persiapan yang matang serta kewaspadaan tinggi tetap menjadi faktor utama bagi siapa pun yang ingin menaklukkan salah satu puncak tertinggi di dunia ini.

  • Menaker Sebut Industri di RI Sedang Lesu, Minta PHK Jadi Langkah Terakhir

    Menaker Sebut Industri di RI Sedang Lesu, Minta PHK Jadi Langkah Terakhir

    Jakarta

    Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantam industri di Indonesia. Sejauh ini sudah ada PT Sri Isman Rejeki atau Sritex yang melakukan PHK besar-besaran hingga 10 ribu pekerja lebih. Selain Sritex, ada juga PT Sanken Indonesia dan PT Yamaha Music Indonesia yang ikut melakukan PHK.

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan beberapa industri di Indonesia memang lesu karena kondisi global membuat kesulitan pasar dan tantangan lainnya. Pemerintah, kata Yassierli, berharap agar PHK adalah langkah terakhir yang harus diambil perusahaan. Selama masih ada opsi lain yang lebih baik, maka harus dilakukan.

    “Kami dari pemerintah kan tetap berharap ya PHK itu adalah langkah terakhir. Kami sedang berkomunikasi sebenarnya yang dengan Yamaha dan Sanken,” sebut Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).

    Kalaupun PHK terpaksa harus dilakukan, maka Yassierli menekankan proses PHK harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

    “Karena ada beberapa hal yang kami ingin pastikan bahwa proses menuju PHK-nya itu sudah sesuai dengan aturan apa belum,” kata Yassierli.

    Khusus untuk buruh Sritex, Yassierli juga menyatakan para pekerja yang terkena PHK hak-haknya harus terpenuhi tanpa kurang suatu apapun. Pihaknya pun saat ini terus memantau ketat pemberian hak-hak pekerja tersebut.

    “Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan sedang mengawal hak-hak pekerja PT Sritex Group berupa hak atas kompensasi PHK dan berbagai hak normatif lainnya agar tetap terpenuhi,” tegas Yassierli.

    Yassierli menekankan hak pekerja bukan hanya pesangon saja, namun juga sederet manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan dalam berbagai bentuk. Mulai dari Jaminan Hari Tua (JHT), hingga Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang diurus oleh BPJS Ketenagakerjaan. Dia memastikan semua hak tersebut dapat didapatkan para pekerja.

    (kil/kil)

  • Aset Eks Sritex Disewakan, Buruh Perlu Lamar Lagi Biar Dapat Kerja?

    Aset Eks Sritex Disewakan, Buruh Perlu Lamar Lagi Biar Dapat Kerja?

    Jakarta

    PT Sri Isman Rejeki (Sritex) telah resmi berhenti operasi karena tak mampu keluar dari jeratan pailit. Otomatis, kini semua aset Sritex akan dilelang oleh tim kurator. Di sisi lain, para pekerja Sritex yang jumlahnya sangat besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Tim Kurator mengatakan dalam penyelesaian lelang yang butuh waktu lama, aset Sritex akan disewakan terlebih dahulu untuk menjaga nilainya tetap tinggi. Sudah ada investor yang berminat untuk menyewa aset-aset tersebut.

    Nah dengan aset disewakan maka penyewa bisa melakukan produksi tekstil dengan fasilitas Sritex. Dengan begitu, potensi lapangan kerja untuk para korban PHK pun muncul kembali untuk sementara waktu. Para pekerja yang kena PHK pun bisa kembali bekerja.

    Strategi penyelamatan sementara untuk pekerja Sritex ini terungkap usai Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan beberapa menteri, tim kurator, dan serikat pekerja Sritex di Istana Kepresiden untuk mencari solusi badai PHK yang terjadi usai perusahaan tutup.

    “Dalam 2 minggu ini kurator akan memutuskan investor mana yang akan menyewa terhadap aset Sritex. Yang mana ini juga akan menyerap tenaga kerja, yang mana karyawan yang kena PHK bisa di-hire lagi oleh penyewa yang baru,” beber Perwakilan Tim Kurator Nurma Sadikin di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).

    Yang jadi pertanyaan adalah apakah para pekerja korban PHK perlu melamar kembali untuk bisa bekerja usai ada penyewa aset baru aset Sritex? Nurma enggan memastikan.

    Menurutnya skema rekrutmen pekerja merupakan wewenang penyewa aset eks Sritex. Kurator tak bisa memastikan apakah semua pekerja yang kena PHK bisa dipekerjakan lagi atau tidak tanpa perlu repot melamar kerja.

    “Terkait nanti rekrutmen nanti akan dibuka oleh penyewa baru. Nah ini tergantung penyewanya nanti, karena yang merekrut bukan kurator tapi penyewa,” tegas Nurma.

    Nurma juga mengaku para pekerja bisa bekerja lagi hanya lah solusi untuk sementara saja. Namun, dia mengatakan setelah masa sewa selesai, bisa saja pemenang lelang aset Sritex apabila mau meneruskan usaha tekstil bisa menggunakan kembali para pekerja eks Sritex.

    “Kalau ada pemenang lelang nanti dikembalikan ke mereka akan melanjutkan atau tidak. Untuk sementara ini pekerja bekerja dengan penyewa,” kata Nurma.

    (kil/kil)

  • Pesangon Buruh Korban PHK Sritex Harus Cair, Menaker Kawal Ketat!

    Pesangon Buruh Korban PHK Sritex Harus Cair, Menaker Kawal Ketat!

    Jakarta

    Raksasa tekstil tanah air PT Sri Isman Rejeki (Sritex) resmi berhenti beroperasi sejak 1 Maret 2025 karena divonis pailit. Hal itu memicu badai PHK yang dirasakan oleh sekitar 10 ribuan pekerja Sritex.

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan para pekerja yang terkena PHK hak-haknya harus terpenuhi tanpa kurang suatu apapun. Pihaknya pun saat ini terus memantau ketat pemberian hak-hak pekerja tersebut.

    “Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan sedang mengawal hak-hak pekerja PT Sritex Group berupa hak atas kompensasi PHK dan berbagai hak normatif lainnya agar tetap terpenuhi,” tegas Yassierli usai melakukan rapat koordinasi soal masalah pekerja Sritex di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).

    Yassierli menekankan hak pekerja bukan hanya pesangon saja, namun juga sederet manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan dalam berbagai bentuk. Mulai dari Jaminan Hari Tua (JHT), hingga Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang diurus oleh BPJS Ketenagakerjaan. Dia memastikan semua hak tersebut dapat didapatkan para pekerja.

    “Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga akan mengawal agar hal PT Sritex group atas manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan, termasuk jaminan hari tua, JHT, dan jaminan kehilangan pekerjaan atau JKP dapat terpenuhi, sehingga, diharapkan JHT dan JKP tersebut bisa segera dimanfaatkan oleh para pekerja,” sebut Yassierli.

    Di sisi lain, perwakilan Tim Kurator Sritex Nurma Sadikin memastikan pihaknya akan membayar semua hak-hak yang didapatkan para buruh Sritex yang terkena PHK sesuai aturan.

    Saat ini semua pembayaran sedang dalam proses pendaftaran tagihan. Nurma menjamin semua pesangon dan hak-hak buruh pasti akan dicairkan.

    “Kurator akan berkomitmen untuk membayarkan hak-hak daripada buruh. Yang mana pada saat ini sedang dalam proses pendaftaran tagihan, yang mana di situ terdapat dari hak-hak buruh, termasuk dengan pesangon dan hak-hak lainnya,” tegas Nurma di tempat yang sama.

    (hal/kil)