Tag: Badai

  • Hari Meteorologi Sedunia 23 Maret 2025: Tema dan Cara Merayakan

    Hari Meteorologi Sedunia 23 Maret 2025: Tema dan Cara Merayakan

    Jakarta

    Hari Meteorologi Sedunia (World Meteorological Day) dirayakan pada tanggal 23 Maret 2025. Hari ini untuk memperingati pemberlakuan Konvensi yang membentuk Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) sejak tahun 1950.

    Hari ini menunjukkan kontribusi penting dari Layanan Meteorologi dan Hidrologi Nasional terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dan dirayakan dengan berbagai kegiatan di seluruh dunia. Tema yang dipilih untuk Hari Meteorologi Sedunia mencerminkan isu-isu cuaca, iklim, atau yang berhubungan dengan air.

    Tema Hari Meteorologi Sedunia 2025

    Tema Hari Meteorologi Sedunia 2025 adalah “Closing the early warning gap together“. Tema ini memiliki pesan bahwa perubahan iklim adalah ancaman yang nyata dan tak terbantahkan bagi seluruh peradaban. Dampaknya sudah terlihat dan akan menjadi bencana jika tidak bertindak sekarang.

    WMO baru-baru ini mengonfirmasi bahwa tahun 2024 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat. Perubahan lingkungan mendorong terjadinya lebih banyak peristiwa cuaca ekstrem. Siklon tropis yang semakin kuat, curah hujan yang menghancurkan, gelombang badai, banjir, kekeringan yang mematikan, dan kebakaran hutan semakin meningkat. Permukaan air laut meningkat, membuat daerah pesisir yang padat penduduknya terancam genangan air laut dan dampak gelombang laut. Dampak sosial dari peristiwa-peristiwa ini terus berlanjut lama setelah berita utama memudar.

    Cara Merayakan Hari Meteorologi Sedunia

    Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk merayakan Hari Meteorologi Sedunia:

    Mengikuti seminar atau webinar tentang peringatan dini dan perubahan iklim: Kegiatan ini meningkatkan pemahaman tentang pentingnya sistem peringatan dini dalam menghadapi perubahan iklim.Mengunjungi pameran atau museum meteorologi: Menambah wawasan mengenai sejarah dan perkembangan ilmu meteorologi serta teknologi peringatan dini.Berpartisipasi dalam kampanye penanaman pohon: Membantu mitigasi perubahan iklim dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.Mengadakan diskusi komunitas tentang kesiapsiagaan bencana: Meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana terkait cuaca ekstrem.Menyebarkan informasi melalui media sosial: Membagikan pengetahuan tentang pentingnya peringatan dini dan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim untuk meningkatkan kesadaran publik.

    Dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut, harapannya dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap perubahan iklim serta mendukung tema Hari Meteorologi Sedunia 2025.

    (wia/wia)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kebakaran Hutan di Korsel Tewaskan 4 Orang

    Kebakaran Hutan di Korsel Tewaskan 4 Orang

    Jakarta

    Setidaknya tiga petugas pemadam kebakaran dan seorang pegawai negeri tewas dalam kebakaran hutan di Korea Selatan (Korsel). Kebakaran hutan ini mendorong pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat di wilayah tenggara negeri itu.

    Kebakaran yang dimulai di wilayah Sancheong pada Jumat sore waktu setempat ini, memicu pengerahan 304 personel pemadam kebakaran, bersama dengan 20 helikopter, menurut Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan.

    Lebih dari 200 warga di 15 desa telah diminta untuk mengungsi, tambah kementerian.

    “Empat orang — tiga petugas pemadam kebakaran dan satu pegawai negeri — telah dipastikan tewas,” kata seorang pejabat badan pemadam kebakaran kepada AFP, Sabtu (22/3/2025).

    Kebakaran hutan juga terjadi di beberapa daerah lain di seluruh negeri, dengan 16 kejadian dilaporkan pada hari Sabtu saja, menurut Dinas Kehutanan Korea.

    Kementerian Dalam Negeri kemudian mengumumkan keadaan darurat di Ulsan dan provinsi Gyeongsang Utara dan Gyeongsang Selatan, karena “kerusakan parah yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi bersamaan di seluruh negeri”.

    Badan kehutanan telah mengeluarkan peringatan kebakaran “parah”, tingkat tertingginya, di 12 lokasi, termasuk provinsi Gyeongsang Utara dan Selatan, Busan dan Daejeon.

    Beberapa ruas jalan raya di wilayah tersebut telah ditutup sebagai tindakan pengamanan, menurut laporan setempat.

    Choi Sang-mok, presiden sementara Korea Selatan, memberi tahu badan-badan terkait untuk “memobilisasi semua peralatan dan personel yang tersedia untuk segera memadamkan api,” kata kantornya.

    Beberapa jenis cuaca ekstrem memiliki hubungan yang erat dengan perubahan iklim, seperti gelombang panas atau hujan lebat.

    Fenomena lain seperti kebakaran hutan, kekeringan, badai salju, dan badai tropis dapat terjadi akibat kombinasi faktor-faktor yang kompleks.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gaduh IHSG Amblas, Benarkah Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja?

    Gaduh IHSG Amblas, Benarkah Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja?

    Bisnis.com, JAKARTA – Pasar terus merespons negatif kebijakan pemerintah. Hal itu terbukti dengan runtuhnya sejumlah sektor perekonomian selama beberapa waktu terakhir. Yang terbaru, otoritas bursa sampai harus membekukan sementara perdagangan alias trading halt imbas kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang turun lebih dari 5% pada Selasa lalu.

    Ekonomi Indonesia belakangan ini memang sedang dalam kondisi tidak stabil. Badai pemutusan hubungan kerja (PHK), indikasi penurunan daya beli, rupiah jeblok, tren deindustrialisasi, hingga ruang fiskal yang menyempit telah memicu ketidakpastian. Berbagai persoalan tersebut semakin rumit dengan kebijakan efisiensi anggaran yang sejauh ini belum berimbas secara positif ke perekonomian negara. 

    Di sisi lain, pembentukan Badan Pengelola Investasi alias BPI Danantara, yang digadang-gadang akan mengerek perekonomian dan tetek bengeknya, juga masih memicu ketidakpastian. Investor di pasar saham wait and see. Saham-saham bank milik negara, justru kompak turun. Tidak jelas alasannya. Namun banyak analis menyinggung tentang peran Danantara.

    Pasar sepertinya belum yakin betul Danantara mampu mengelola BUMN-BUMN jumbo yang selama ini menjadi backbone perekonomian. Apalagi komposisi di level elite Danantara, sebagian terafiliasi dengan kelompok politik dan korporasi tertentu.

    Semua kerumitan itu semakin kompleks dengan proyeksi terbaru Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang sampai harus merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hanya di angka 4,9%. Padahal sebelumnya, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 bisa mencapai angka 5,2%.

    Pemangkasan proyeksi ini tentu menjadi ‘peringatan’ bagi pemerintah. Ada indikasi tentang ketidakpastian bahkan ketidakpercayaan terhadap langkah-langkah kebijakan yang ditempuh saat ini. Apalagi, di level global, tantangan begitu besar. Perang tarif yang berkecamuk antara Amerika Serikat di bawah Donald Trump dengan China, dua negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia, bisa kembali memicu pasang surut ekonomi global.

    Publik tentu masih ingat dengan dampak besar perang dagang jilid 1 pada tahun 2018-2019 lalu. Saat itu Trump menjadi presiden Amerika Serikat pada periode pertama. Ekonomi dunia nyaris morat-marit. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global dipangkas oleh hampir semua lembaga. Akibatnya, terjadi banyak goncangan, meski Vietnam bisa menjadi pengecualian.

    Vietnam, yang sistem politiknya masih totaliter, cukup menjanjikan pada waktu itu. Aliran modal mengalir cukup deras. Negeri Paman Ho itu menjadi tujuan relokasi besar-besaran industri dari China. Pada tahun 2018-2019 lalu, ekonomi Vietnam mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup mentereng. Kisarannya di angka 7,4%-7,5%.

    Sementara itu, pada 2018-2019, Indonesia benar-benar harus berjibaku untuk mempertahankan supaya ekonomi tetap stabil. Belum lagi pemerintah harus memutar otak serta harap-harap cemas subsidi jebol karena harga minyak yang meroket. Perang tarif atau perang dagang benar-benar memukul ekonomi dan ancaman itu kemungkinan berulang saat ini. 

    Investor jelas tidak ingin momen tahun 2018-2019 terulang. Mereka berharap besar dengan langkah pemerintah. Mereka menunggu kebijakan-kebijakan yang pro pasar. Kebijakan yang pro dunia usaha. Tidak perlu intervensi langsung. Tetapi kebijakan yang memiliki dampak alias multiplier effect yang besar bagi semua kalangan. Tidak lagi terkonsentrasi ke kelompok-kelompok tertentu, sehingga distribusi pendapatan semakin luas.

    Kalau pendapatan terdistribusi dengan adil, pemerintah akan menikmatinya, karena bisa menarik pajak secara optimal. Pada akhirnya tax ratio akan naik, beban utang berkurang, APBN jauh lebih sehat, tak perlu repot-repot minta BI beli surat berharga negara, dan kalau itu terjadi, upaya pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bisa terealisasi. 

  • Kesaksian Warga Lihat Angin Puting Beliung di Jakut: Kayak Tornado

    Kesaksian Warga Lihat Angin Puting Beliung di Jakut: Kayak Tornado

    Jakarta

    Seorang warga Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara (Jakut) menceritakan kondisi saat terjadinya puting beliung. Rumah masyarakat di Tugu Selatan rusak akibat kejadian tersebut.

    Melalui cerita yang diunggah di akun Instagram, Rios Faturohman merekam video saat angin kencang terjadi di permukiman. Sampah plastik berterbangan dibawa oleh angin kencang, sementara itu orang-orang berteriak telah terjadi badai.

    Rios menceritakan bahwa angin kencang terjadi dua kali. Pada Jumat (21/3) dini hari, dan Sabtu (22/3) dini hari. Angin yang berhembus bercampur dengan debu dan membawa terbang sampah plastik dan kertas.

    “Tapi, yang pagi tadi lebih parah. Angin awal biasa saja, lama-lama kencang. Jadi kaya tornado gitu. Sebelum muter, angin kencang biasa, lama-lama angin muter makin kenceng,” ujarnya saat dihubungi.

    Masyarakat yang mayoritas sedang sahur memilih untuk keluar rumah. Mereka menyaksikan bagaimana angin puting beliung merusak.

    “Pada keluar karena semua angin kencang, berisik,” ujarnya.

    Dalam sebuah video terlihat angin telah merusak gerobak-gerobak dagangan. Beberapa orang terlihat menyapu pecahan kaca yang berserakan di sekitar rumah.

    Sebelumnya, angin puting beliung melanda Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dini hari tadi. Rumah warga dilaporkan rusak.

    “Penyebab angin puting beliung,” kata Yohan dalam keterangannya.

    Rumah warga dan kontrakan rusak akibat angin puting beliung ini. Saat ini kerugian sedang dalam pendataan.

    “Objek rumah tinggal dan kontrakan. Korban nihil, kerugian dalam pendataan,” jelasnya.

    (aik/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 5 Bulan Jabat Menkomdigi, Meutya Ungkap PR yang Segera Diselesaikan

    5 Bulan Jabat Menkomdigi, Meutya Ungkap PR yang Segera Diselesaikan

    Jakarta

    Meutya Hafid baru saja melalui lima bulan pertama menjabat Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024. Berbagai capaian dan tantangan dihadapi olehnya sebagai nakhoda di pemerintahan, tepatnya di sektor teknologi dan digital.

    Restrukturisasi menjadi pekerjaan rumah pertama yang dilakukan Meutya di kementerian yang dipimpinnya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Bahkan, beberapa bulan kemudian, ia langsung terkena badai dengan terungkapnya pegawai Komdigi yang menyalahgunakan kewenangan dengan ‘membina’ situs judi online yang seharusnya diblokir. Terbaru, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus) mengusut dugaan korupsi Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di lingkungan kementeriannya di era menteri sebelumnya yang merugikan negara Rp 958 miliar.

    Kendati begitu, Meutya berkomitmen membasmi judol yang tak hanya di lingkungan Komdigi tapi juga di masyarakat juga. Selain itu, upaya memberikan perlindungan terhadap anak di ruang digital pun terus digalakannya.

    “Kalau puas, pasti belum, PR masih banyak kami akui tapi kami bersama Pak Wamen dan jajaran Komdigi dalam lima bulan terakhir berusaha semaksimal. PR-PR yang ditugaskan di antaranya judi online. Ini bukan prestasi sekali lagi karena pencapaian atau takedown itu meskipun angkanya Alhamdulillah cukup baik sampai enam juta. Namun, demikian kenapa saya bilang ini bukan prestasi karena masalahnya belum selesai,” tutur Meutya saat buka bersama dengan wartawan di Jakarta, Jumat (22/3/2025) malam.

    Disampaikannya, ia terus mengingatkan kepada civitas Komdigi terus memerangi judol. Restrukturisasi yang sudah rampung juga turut menyelesaikan persoalan internal sebelumnya, yakni melakukan penyegaran dengan menempatkan orang yang kompeten di bidangnya. Begitu pun pembentukan Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital sebagai langkah

    “Jadi, perang melawan judi online terus berjalan,” tegasnya.

    Komdigi juga berencana untuk melakukan seleksi tiga spektrum frekuensi secara bersamaan dalam waktu dekat ini, yaitu pita frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz, dan 2,6 GHz. Harapannya spektrum tersebut dapat digunakan penyelenggara telekomunikasi untuk menghadirkan akses internet di berbagai daerah Tanah Air dan pemanfaatan teknologi baru.

    Menkomdigi berupaya menggolkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Anak dalam Penyelenggara Sistem Elektronik (RPP PAPSE). Aturan ini akan untuk menjamin anak di ruang digital.

    “(Diresmikan setelah lebaran?) Kita tunggu ya mudah-mudahan dalam waktu dekat, mohon doanya. Ini sebagai peraturan adalah arahan dari presiden langsung karena concern beliau terhadap perlindungan anak di ruang digital atau raya saya beliau terhadap anak-anak Indonesia. Dan, kita kerjakan melibatkan banyak kementerian, termasuk akademisi, beberapa NGO yang memperhatikan anak. Sekali lagi mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu dekat,” ungkap Meutya.

    (agt/fay)

  • Perang Dagang Makin Panas! ASEAN-Tiongkok Kompak Perkuat Ekonomi

    Perang Dagang Makin Panas! ASEAN-Tiongkok Kompak Perkuat Ekonomi

    Jakarta: Perdagangan global sedang menghadapi ancaman besar. Kebijakan proteksionisme yang diterapkan Amerika Serikat (AS), seperti tarif tinggi dan pembatasan ekspor, memicu ketidakstabilan ekonomi dunia. 
     
    Bagi ASEAN, sebuah kawasan yang pertumbuhannya didorong oleh pasar terbuka, hal ini bukanlah badai yang mengamuk di kejauhan, melainkan krisis yang akan segera terjadi. Kini, Asia Tenggara dan Tiongkok harus kompak bersatu untuk melawan kekuatan-kekuatan perusak kestabilan ini dan memperjuangkan perdagangan bebas sebagai landasan bagi masa
    depan ekonomi bersama.
    Kemitraan dagang ASEAN-Tiongkok 
    Selama bertahun-tahun, ASEAN dan Tiongkok telah menjalin hubungan dagang yang saling menguntungkan. Sejak 2009, Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar bagi ASEAN. Lalu pada 2020, ASEAN berhasil menggeser Uni Eropa sebagai mitra dagang utama Tiongkok. 
     
    Hubungan ini bukan kebetulan semata, melainkan hasil dari keterkaitan ekonomi yang semakin erat. Pasar Tiongkok yang luas menjadi tujuan utama bagi berbagai produk Asia Tenggara, seperti elektronik dari Vietnam, kelapa sawit dari Indonesia, hingga suku cadang otomotif dari Thailand. 

    Sebaliknya, investasi dan teknologi dari Tiongkok membantu membangun infrastruktur dan mendorong inovasi di berbagai negara ASEAN.
     
    Namun, situasi kini berubah. Kebijakan ekonomi AS yang semakin proteksionis mengancam stabilitas perdagangan global. Dengan menerapkan tarif tinggi pada barang-barang impor dan mendorong perusahaan untuk memindahkan produksi kembali ke dalam negeri, Washington telah menciptakan efek domino yang mengguncang rantai pasokan dunia. 
     
    Meskipun ASEAN bukan target utama, kebijakan ini tetap berisiko besar bagi perekonomian di kawasan tersebut. Hampir semua negara anggota ASEAN, kecuali Singapura, mencatatkan surplus perdagangan dengan AS. Ini membuat mereka rentan terhadap perubahan kebijakan ekonomi yang semakin agresif dari Washington.
     

    Perang dagang AS dan dampaknya ke ASEAN
    Dampak dari perang dagang ini terasa hingga ke berbagai sektor industri di ASEAN. Ketika AS menaikkan tarif terhadap barang-barang Tiongkok, pabrik semikonduktor di Malaysia ikut terdampak. 
     
    Pemasok komponen otomotif di Thailand juga mengalami penurunan pesanan, sementara eksportir bahan baku di Indonesia merasakan penurunan permintaan yang signifikan. 
     
    Ketidakpastian ini menyebabkan investasi melambat dan ekspor menurun, menciptakan kondisi ekonomi yang lebih tidak stabil dibanding sebelumnya.
    RCEP & ACFTA 3.0 senjata ASEAN-Tiongkok hadapi ancaman ekonomi
    Di tengah ancaman ini, ASEAN dan Tiongkok tidak bisa hanya diam. Mereka harus mengambil langkah konkret untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan perdagangan di kawasan. 
     
    Salah satu langkah paling strategis adalah dengan mengoptimalkan kerja sama melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), sebuah perjanjian perdagangan terbesar di dunia yang mencakup 30 persen dari PDB global. 
     
    RCEP dapat menjadi alat yang kuat untuk memperkuat perdagangan intra-Asia dan mengurangi ketergantungan ASEAN terhadap pasar Barat.
     
    Selain itu, ASEAN dan Tiongkok juga telah sepakat untuk memperbarui perjanjian perdagangan bebas mereka melalui ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) 3.0. Kesepakatan ini bertujuan untuk memangkas tarif lebih jauh, menyederhanakan regulasi, serta mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan. 
     
    Jika diterapkan dengan baik, ACFTA 3.0 dapat menjadi solusi untuk memperkuat daya saing ekonomi kawasan.
    Kurangi ketergantungan, perkuat kemandirian ekonomi
    Namun, langkah-langkah ini tidak cukup jika ASEAN masih bergantung pada pasar Barat. Diversifikasi perdagangan harus menjadi prioritas utama. 
     
    Dengan meningkatkan kerja sama di bidang logistik, energi hijau, serta eksplorasi mineral penting, ASEAN dan Tiongkok bisa memperkuat rantai pasokan mereka sendiri dan mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara yang semakin proteksionis.
     
    Di tingkat global, ASEAN dan Tiongkok juga perlu lebih aktif dalam memperjuangkan kepentingan perdagangan di forum internasional seperti WTO dan G20. 
     
    Dengan membentuk aliansi yang lebih kuat bersama negara-negara berkembang lainnya, mereka bisa memberikan tekanan pada kebijakan proteksionis yang berpotensi merugikan perekonomian dunia.
     

    Malaysia pegang kendali di ASEAN 2024
    Tahun ini, Malaysia memegang peran penting sebagai ketua ASEAN. Sebagai negara yang memiliki pengalaman panjang dalam diplomasi perdagangan, Malaysia bisa memanfaatkan posisinya untuk mendorong kebijakan ekonomi yang lebih terintegrasi di kawasan. 
     
    Dengan memperkuat kerja sama dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara yang mengedepankan proteksionisme, ASEAN dan Tiongkok dapat memastikan bahwa masa depan ekonomi mereka tetap cerah, tanpa harus terombang-ambing oleh kebijakan negara lain.
    ASEAN-Tiongkok harus tentukan sikap
    ASEAN dan Tiongkok harus memilih kerja sama ketimbang perpecahan,
    memilih visi jangka panjang ketimbang proteksionisme jangka pendek. Jalan menuju kemakmuran yang berkelanjutan tetap terbuka asalkan ASEAN dan Tiongkok berjalan bersama. (Director General Xinhua/Cao Kai)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Top! Ekspor Mobil Toyota Buatan Indonesia Tahun Ini Tembus 3 Juta Unit

    Top! Ekspor Mobil Toyota Buatan Indonesia Tahun Ini Tembus 3 Juta Unit

    Jakarta

    Toyota tak hanya memproduksi dan menjual mobil di Indonesia. Merek asal Jepang itu juga mengekspor mobil-mobil rakitan Indonesia, ke berbagai penjuru dunia. Nah tahun ini, Toyota Indonesia disebut-sebut akan mencapai milestone baru, di mana jumlah ekspor mobil buatan mereka akan menembus angka 3 juta unit.

    “Tahun ini Insya Allah kita akan mencapai 3 juta ekspor. 1 juta ekspor ceremony-nya di pelabuhan Tanjung Priok, 2 juta ekspor dilakukan di Karawang di tengah-tengah badai Covid-19. Dan untuk 3 juta ekspor kita juga berharap bisa ada ceremony-nya lagi,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam di sela-sela acara buka bersama Toyota Indonesia di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam (kanan) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sebagai informasi, Toyota Indonesia telah mengekspor mobil CBU (utuh) sejak tahun 1987. Hingga kini, mobil-mobil rakitan Toyota Indonesia telah diekspor ke 100 negara di seluruh dunia, dari kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, bahkan hingga ke negara-negara di kawasan Amerika Latin.

    Saat ini, secara kumulatif Toyota Indonesia telah mengapalkan sebanyak 2,8 juta unit mobil. Tentunya mengejar angka ekspor 200 ribu unit bukan hal sulit buat Toyota, sebab tahun lalu saja Toyota mengekspor sebanyak 276 ribu unit mobil.

    Tercatat ada beberapa model Toyota Indonesia yang diminati konsumen luar negeri, seperti Fortuner, Rush, Raize, Innova, Innova Zenix, Avanza, Town Ace/Lite Ace, lalu Veloz, Yaris, hingga Agya. Tak hanya itu, model-model hybrid Toyota Indonesia seperti Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid juga mulai diminati pasar luar.

    “Sekarang permintaan di negara tujuan ekspor, kendaraan-kendaraan yang efisien bahan bakar. Itu sudah natural. Dan tidak pusing sama infrastrukturnya. Jadi, memang tren market di luar itu memang ke arah sana. Dan kita sudah baca itu. Apalagi hybrid itu kan biasanya dipasang di mobil-mobil mewah. Nah, sekarang kita sudah mulai ke mobil-mobil yang kelas menengah,” ungkap Bob.

    Tercatat, ekspor Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid mengalami peningkatan. Tahun 2023 lalu angka ekspor keduanya kurang lebih 8.700 unit. Kemudian di tahun 2024 mengalami kenaikan hampir 111% menjadi 18.700 unit.

    (lua/din)

  • Bumi Kian Panas, Aksi Global Masih Lamban?

    Bumi Kian Panas, Aksi Global Masih Lamban?

    Jakarta

    Tahun 2024 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah. Penelitian dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyoroti ada “tanda-tanda jelas perubahan iklim akibat ulah manusia yang mencapai puncaknya pada 2024.”

    Dalam 12 bulan terakhir, suhu rata-rata global tercatat naik menjadi 1,55 derajat Celsius, lebih tinggi dibandingkan periode 1850-1900, masa sebelum manusia mulai membakar bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak dalam skala industri. Rekor ini juga melampaui suhu tertinggi sebelumnya yang dicatat pada 2023.

    Di bawah Perjanjian Iklim Paris, beberapa negara di dunia berkomitmen untuk membatasi pemanasan global agar tetap di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri, serta berupaya menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5°C.

    Karena suhu rata-rata diukur dalam jangka waktu beberapa dekade dan bukan hanya satu tahun, temuan dalam laporan tahunan WMO tentang Status Iklim ini tidak serta-merta berarti target Perjanjian Iklim Paris telah terlampaui. Namun, batas tersebut semakin mendekati.

    Laporan WMO juga menyatakan, pemanasan global jangka panjang saat ini berada di kisaran 1,34 hingga 1,41°C.

    Para peneliti menemukan konsentrasi gas karbon dioksida (CO2), yang menjadi penyebab utama pemanasan global setelah dilepaskan dari pembakaran bahan bakar fosil untuk industri, pemanas rumah, dan kendaraan, saat ini telah mencapai level tertingginya dalam 2 juta tahun terakhir.

    Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, menyebut studi ini sebagai “peringatan keras bahwa kita semakin meningkatkan risiko terhadap kehidupan, ekonomi, dan planet ini.”

    Dalam penelitian terpisah yang diterbitkan akhir tahun lalu, World Weather Attribution (WWA), sebuah inisiatif akademik berbasis di Inggris, menemukan bahwa perubahan iklim telah “berkontribusi pada kematian sedikitnya 3.700 orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi” dalam 26 peristiwa cuaca ekstrem yang mereka analisis pada 2024.

    Namun, karena terdapat hampir 200 peristiwa banjir, kekeringan, atau badai ekstrem lainnya yang tidak mereka teliti, mereka menyimpulkan bahwa jumlah korban sebenarnya bisa mencapai “puluhan ribu, bahkan ratusan ribu jiwa.”

    Jejak bahan bakar fosil di lautan saat ini

    Laporan WMO, yang didasarkan pada kontribusi ilmiah dari berbagai lembaga ahli, juga menyebutkan bahwa peralihan dari fenomena La Niña yang mendinginkan hingga ke El Niño yang menghangat, menjadi salah satu faktor pemecahan rekor suhu global pada 2024.

    Namun, para penulis laporan itu menegaskan, suhu udara global saat ini hanyalah satu bagian dari situasi lain yang lebih besar.

    Dengan 90% panas atmosfer berlebih diserap oleh lautan, tahun 2024 mencatat tingkat pemanasan suhu laut tertinggi dalam 65 tahun terakhir. Pemanasan ini berdampak pada ekosistem laut, menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan berkurangnya kemampuan laut dalam menyerap karbon.

    Selain itu, lautan yang menjadi lebih hangat juga berkontribusi pada meningkatnya potensi badai tropis dan tingkat keasaman laut yang lebih tinggi, di mana pada akhirnya dapat merusak habitat laut dan mengancam industri perikanan.

    Karena air yang lebih hangat itu meluas dan membutuhkan lebih banyak ruang, fenomena ini juga menjadi faktor dalam kenaikan permukaan laut.

    Menurut laporan ini, hal itu “memiliki dampak berantai yang merusak ekosistem pesisir laut dan infrastrukturnya.” Kenaikan air laut juga meningkatkan risiko banjir dan kontaminasi air tanah oleh garam dari laut.

    “Planet kita semakin mengirimkan sinyal bahaya,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam sebuah pernyataan. “Namun, laporan ini menunjukkan bahwa membatasi kenaikan suhu global jangka panjang hingga 1,5 derajat Celsius masih memungkinkan.”

    Ia menekankan, para pemimpin dunia harus “bertindak lebih tegas untuk mewujudkan itu” dengan “memanfaatkan energi terbarukan yang lebih murah dan bersih bagi masyarakat dan perekonomian kita.”

    Apakah dunia mulai beralih ke energi terbarukan?

    Energi terbarukan mencatat rekor baru dengan menghasilkan 30% listrik global pada 2023, yang didorong oleh pertumbuhan tenaga surya, angin, dan panas bumi.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat (AS) berupaya membatalkan regulasi perlindungan iklim demi meningkatkan produksi bahan bakar fosil. Meski begitu, sektor tenaga surya AS juga semakin berkembang.

    Tahun lalu, kapasitas instalasi panel surya dan infrastruktur penyimpanan baterai di AS meningkat pesat, memungkinkan tenaga surya untuk memenuhi lebih dari 7% kebutuhan listrik negara itu.

    Biaya penggunaan energi bersih juga turun drastis dalam satu dekade terakhir.

    Dalam pernyataan yang menyertai analisis biaya yang diterbitkan pada September 2024, Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Francesco La Camera, mengatakan bahwa harga energi terbarukan kini tidak lagi menjadi alasan. “Sebaliknya, biaya rendah justru menjadi keunggulannya,” ungkapnya.

    Namun, meskipun ada momentum kuat dalam transisi dunia menuju energi terbarukan, para ilmuwan tetap menekankan perlunya tindakan yang lebih besar dan lebih cepat.

    Dalam pernyataan menanggapi laporan WMO itu, Stephen Belcher, kepala ilmuwan di badan cuaca dan iklim nasional Inggris, Met Office, mengatakan bahwa “laporan terbaru tentang kesehatan planet ini menunjukkan bahwa Bumi sedang sakit parah.”

    “Tanpa upaya serius untuk mendengarkan peringatan ini, peristiwa cuaca ekstrem, seperti kekeringan, gelombang panas, dan banjir, akan semakin memburuk,” ujarnya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Biaya Mudik Lebaran Naik di Tengah Badai PHK dan Lemahnya Ekonomi

    Biaya Mudik Lebaran Naik di Tengah Badai PHK dan Lemahnya Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Biaya mudik Lebaran 2025 diprediksi akan meningkat hingga 30% seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan melambungnya tarif transportasi. Sementara itu, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perlemahan ekonomi masih membayangi.

    “Diprediksi tahun 2025, rata-rata keluarga mengalokasikan Rp 3-5 juta untuk biaya mudik, padahal di 2024, angka ini hanya sekitar Rp 2,5-4 juta,” ungkap Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat pada Selasa (18/3/2025).

    Menurut Achmad, kenaikan biaya ini akan membuat pekerja dengan penghasilan pas-pasan, terpaksa memilih untuk tidak mudik atau mengurangi anggaran belanja Lebaran.

    “Fenomena ini tidak hanya mengurangi kebahagiaan reuni keluarga, tetapi juga berdampak pada perekonomian daerah. Selama ini, mudik menjadi pendorong utama perputaran uang di daerah tujuan, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera,” katanya terkait biaya mudik Lebaran.

    Dia menilai, berkurangnya arus mudik akan mengancam pendapatan UMKM lokal penjual oleh-oleh dan kuliner. Jika tren ini berlanjut, dampaknya bisa meluas ke sektor lain, seperti transportasi dan pariwisata, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi musiman.

    Di tengah kondisi tersebut, masyarakat juga dihadapi dengan kondisi tekanan ekonomi. Padahal, Ramadan dan Lebaran selalu menjadi puncak siklus konsumsi di Indonesia. Masyarakat perlu memenuhi kebutuhan pangan, busana baru, dan persiapan mudik.

    Achmad mengungkapkan, proyeksi konsumsi selama Ramadan 2025 diperkirakan mencapai Rp 1.188 triliun, tetapi pertumbuhannya hanya sekitar 5-7%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 9-12% pada 2023 dan 2024.

    “Data terbaru menunjukkan, meski konsumsi meningkat secara musiman, pertumbuhannya lebih landai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Achmad.

    Achmad menambahkan, faktor lain yang membayangi biaya mudik Lebaran adalah lonjakan PHK. Sepanjang 2024, tercatat 77.965 kasus PHK, dan di Januari 2025, tambahan 3,325 pekerja kehilangan mata pencaharian di Februari 2025 diprediksi tambahan 60,000 dari 50 perusahaan. 
     

  • Harga Emas Antam Tembus Rp 1,6 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah – Page 3

    Harga Emas Antam Tembus Rp 1,6 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah – Page 3

    Harga emas mencapai rekor tertinggi lainnya di atas USD 3.000 pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta), di mana investor mencari logam tersebut sebagai tempat berlindung dari risiko ketika konflik berkobar di Timur Tengah dan Presiden AS Donald Trump menekan rencana tarif impor.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (19/3/2025), harga emas dunia di pasar spot mencapai puncaknya di level USD 3.028,24 pada awal perdagangan, dan naik 1,2% menjadi USD 3.037,38 per ons. Harga emas naik di atas USD 3.000 untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Maret.

    Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,3% menjadi USD 3.043,40.

    “Ada badai faktor pendukung emas yang sempurna,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank. “Fokus terbaru adalah kekhawatiran Timur Tengah yang muncul di atas kekhawatiran ekonomi tentang arah AS”

    Harga emas batangan, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi, telah naik lebih dari 14% tahun ini dan telah mencapai rekor tertinggi 14 kali tahun ini.

    Serangan udara Israel menghantam Gaza, menewaskan 326 orang, kata otoritas kesehatan Palestina pada hari Selasa, dan menghancurkan gencatan senjata dua bulan dengan Hamas.

    Di tempat lain, Donald Trump telah melontarkan rencana untuk serangkaian tarif AS, termasuk bea masuk tetap sebesar 25% pada baja dan aluminium yang mulai berlaku pada bulan Februari, serta tarif timbal balik dan sektoral yang katanya akan dikenakan pada tanggal 2 April.