Tag: Badai

  • Topan Gamane Terjang Madagaskar, 11 Orang Tewas

    Topan Gamane Terjang Madagaskar, 11 Orang Tewas

    Jakarta

    Topan yang bergerak lambat dan tiba-tiba mengarah ke Madagaskar telah menewaskan 11 orang di negara kepulauan itu. Angin kencang merobohkan pepohonan dan luapan banjir menghantam desa-desa, menghanyutkan rumah-rumah, kata para pejabat.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/3/2024), Topan Gamane diperkirakan akan menyapu pulau yang terletak di Samudera Hindia di sebelah timur Afrika bagian selatan. Namun, topan berubah arah dan menghantam bagian utara pada hari Rabu, kata kantor manajemen bencana nasional BNGRC pada Kamis pagi waktu setempat.

    Enam orang tewas tenggelam dan lima orang lainnya tewas akibat rumah roboh atau pohon tumbang, kata pihak berwenang. Disebutkan bahwa sekitar 7.000 orang di pulau itu terkena dampak badai tersebut.

    Topan tersebut bergerak perlahan, memperkuat dampak destruktifnya.

    Gambar-gambar video menunjukkan aliran air deras mengalir melalui desa-desa. Banyak jalur dan jembatan terendam banjir dan terputus.

    “Jarang sekali terjadi topan seperti ini. Pergerakannya hampir tidak bergerak,” kata Jenderal Elack Andriakaja, direktur jenderal BNRGC, kepada AFP.

    “Ketika sistem berhenti di satu tempat, maka seluruh infrastruktur akan hancur. Dan itu berdampak serius bagi penduduk. Dan banjir besar,” imbuhnya.

    Gamane telah diklasifikasikan ulang sebagai badai tropis dan diperkirakan akan meninggalkan pulau itu pada Jumat sore waktu setempat, menurut ahli meteorologi.

    Musim topan di barat daya Samudera Hindia biasanya berlangsung dari bulan November hingga April, dan terjadi sekitar selusin badai setiap tahunnya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jitupasna, Upaya BPBD Mojokerto Tingkatkan SDM Tanggani Bencana

    Jitupasna, Upaya BPBD Mojokerto Tingkatkan SDM Tanggani Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) di aula salah satu hotel di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk menangani kebencanaan khususnya pasca bencana.

    Pelatihan yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto tersebut diikuti sedikitnya 40 peserta dari unsur berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pada pelaksanaan pelatihan ini, BPBD Kabupaten Mojokerto juga mengundang narasumber dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Timur.

    Kegiatan dibuka langsung Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida. Bupati perempuan pertama dk Kabupaten Mojokerto ini menyerahkan secara simbolis pompa Alkon (Sedot Banjir) kepada tujuh desa di Kabupaten Mojokerto.

    Yaitu Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro, Desa banyulegi Kecamatan Dawarblandong, Desa Kebondalem dan Jotangan kecamatan Mojosari, Desa Pekuwon Dan Salen kecamatan Bangsal, Serta Wonorejo Kecamatan Trowulan. Selain penyerahan pompa alkon Bupati juga menandatangani dokumen RPKP bersama Kalaksa BPBD kabupaten.

    Dalam arahannya, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini meminta agar dilakukan simulasi atau pelatihan terhadap alat alkon yang baru saja diserahkan. Hal tersebut agar ketika terjadi bencana banjir ataupun kebakaran dapat teratasi dengan baik.

    “Saya minta adanya simulasi untuk bagaimana cara penggunaan alat alkon ini digunakan untuk memompa air ke sungai begitu pula memompa air untuk memadamkan kebakaran supaya bisa bekerja dengan efektif dalam mengatasi bencana di daerahnya,” ujarnya.

    Ikfina mengatakan, penyebab terjadinya banjir akhir-akhir ini yang melanda beberapa wilayah di Bumi Majapahit disebabkan tingginya curah hujan akibat badai El Nino yang berkepanjangan. Debit air yang tinggi tidak mampu ditampung dengan baik oleh sungai dan tanggul sehingga ia menilai dibutuhkan lahan resapan.

    “Kita butuh lahan untuk resapan air yang baik, dengan pohon-pohon yang mampu mengurangi derasnya arus saat air hujan, jadi tidak hanya sekedar lahan yang luas, kemiringan lahannya pun harus 40 derajat, agar resapannya bisa bagus,” jelasnya.

    Bupati juga membahas masalah terkait kebakaran hutan (Karhutla) di daerah pegunungan yang disebabkan oleh kemarau yang berkepanjangan. Bupati yang berprofesi sebagai dokter ini meminta untuk fokus dan serius pada permasalahan banjir dan kekeringan agar bisa diselesaikan secara bersamaan.

    “Banjir dan kekeringan ini adalah dua hal yang serius jadi perlu kita selesaikan sekaligus, tidak bisa satu persatu, tidak bisa kekeringannya dulu, baru kemudian banjirnya, karena keduanya saling mempengaruhi,” pungkasnya. [tin/beq]

  • BMKG: Cuaca Ekstrem di Jawa Timur Hingga Minggu Depan

    BMKG: Cuaca Ekstrem di Jawa Timur Hingga Minggu Depan

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur (Jatim) memprediksi, cuaca ekstrim akan terjadi hingga Minggu depan.

    Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

    “Di antaranya angin kencang, tanah longsor dan banjir,” kata Staf Analis BMKG Stasiun Meteorologi Jatim, Firda Amalia Maslahah, Rabu (13/3/2024).

    Firda menjelaskan, cuaca ekstrem tersebut terjadi karena terdapat fenomena atmosfer yang disebut dengan Madden Julian Oscillation (MJO). Yang mana, hal itu dapat menyebabkan peningkatan potensi hujan di wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Malang.

    MJO ini yakni gelombang atau osilasi non seasonal yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari Barat ke Timur dengan periode osilasi antara 30-60 hari. Fenomena tersebut sangat berdampak terhadap anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.

    Menurut Firda, saat ini sedang memantau adanya bibit siklon di Samudera Hindia yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi, hujan disertai petir, maupun hujan disertai angin kencang.

    Sekedar diketahui, bibit siklon tersebut yakni kumpulan embusan awan dari berbagai daerah di area garis khatulistiwa. Awan tersebut berputar dengan cepat. Sehingga berpotensi badai.

    “Saat ini kecepatan angin mencapai sekitar 30 meter per jam. Cuaca ekstrim ini kira-kira akan berlangsung satu Minggu kedepan,” tegasnya.

    Firda menambahkan, kawasan yang perlu diwaspada yakni daerah pegunungan atau perbukitan. Sebab, ketika terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama, dapat berdampak bencana alam.

    “Kabupaten Malang kan banyak perbukitan, jadi harus berhati-hati kedepan,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Perahu Terbalik Dihantam Ombak, 5 Nelayan Ambunten Sumenep Berenang Pakai Gabus

    Perahu Terbalik Dihantam Ombak, 5 Nelayan Ambunten Sumenep Berenang Pakai Gabus

    Sumenep (beritajatim.com) – Sebanyak 5 nelayan asal Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep ditemukan terombang-ambing di perairan Pulau Kangean. Mereka berenang menggunakan gabus.

    Lima nelayan itu masing-masing bernama H. Sini, pemilik perahu, kemudian H Aminullah, Imam Sanusi, Sakdi, dan Saniman.

    “Mereka ditemukan dalam keadaan selamat, namun satu diantara mereka yakni Sakdi, harus dirawat di Puskesmas Pembantu Timur Jang Jang karena kondisinya lemah akibat kelelahan,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Senin (11/03/2024).

    Kelima nelayan tersebut berangkat dari Pelabuhan Ambunten Tengah pada Kamis (07/03/2024) sekitar jam 13.00 WIB. Mereka berlayar menggunakan perahu menuju Perairan Kangean untuk mencari ikan cakalan.

    Namun setiba di Perairan Raas pada Sabtu (09/03/2024) perahu dihantam badai dan terbalik. Tapi kelima nelayan itu tetap menaiki perahu mereka hingga sampai ke perairan Kangean tepatnya di wilayah Desa Jukong jukong hari ini.

    “Sampai di Jukong-jukong, perahu sudah tidak bisa lagi ditumpangi. Kelima nelayan ini pun melepas perahu dan berenang menggunakan gabus. Kemudian setiap orang di ikat dengan jarak 3 meter,” papar Widiarti.

    Kelima nelayan itu pun terombang-ambing di laut, hingga melintas sebuah perahu nelayan setempat. Kelima nelayan ini pun melambaikan tangan meminta tolong. “Nelayan yang melintas itu namanya Abd. Rahim dan Yanto. Mereka langsung menolong 5 nelayan Ambunten dan dibawa ke rumah mereka di Desa Jukong-jukong,” terang Widiarti. (tem/kun)

  • Rekomendasi Karakter dan Senjata Free Fire dari Juara FFWS ID 2024 Spring

    Rekomendasi Karakter dan Senjata Free Fire dari Juara FFWS ID 2024 Spring

    Surabaya

    Main Free Fire nggak cuma asal tembak-tembakan doang. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan karakter dan penggunaan senjatanya.

    Kebetulan salah satu pemain dari tim yang menjuarai FFWS ID 2024 Spring memberikan tips, untuk mendulang kemenangan di dalam permainan. Tegar Wardana alias Garee, Kapten Onic Olympus, punya saran berdasarkan meta saat ini.

    Berbicara kepada detikINET usai babak grand final FFWS ID 2024 Spring di Surabaya Convention Center, Garee merekomendasikan beberapa karakter yang cocok untuk rusher, support, dan bomber.

    “Kalau meta sekarang Andrew udah pasti dipakai. Andrew terus Nairi, terus satu lagi mungkin bisa Hayato itu untuk rusher. Nah untuk support, bisa pakai Moco sama Nairi,” kata

    Garee menambahkan, untuk bomber bisa juga memakai Andrew, Alvaro, dan Nairi. Lanjut, dirinya menyarankan untuk skill aktifnya pilih yang silence.

    Menurutnya, kombinasi yang bagus itu Andrew dengan Nairi. Alasannya karena Andrew disampaikan Garee punya vest yang susah hancur, dan kemampuan Nairi dapat menambah darah terus-menerus.

    Untuk senjata, Garee mengungkapkan bahwa Woodpecker bisa menjadi pilihan pemain. Sebab alat tempur ini dikatakan punya damage yang sakit.

    “Udah gitu kalau kena headshot satu hit juga,” tambahnya.

    Sang Kapten bilang kalau Woodpecker dapat digunakan dari early sampai late game. Apalagi untuk bisa memiliki senjata ini cukup mudah, karena pemain bisa membelinya di kulkas seharga 200 poin.

    “Jadi lebih worth it Woodpecker,” tegasnya.

    Tapi di sini dirinya mengingatkan, Woodpecker cocok apabila pemain mengisi role rusher atau bomber. Lalu untuk support, menurutnya lebih baik memanfaatkan M82B.

    “Ada lagi sih bang (rekomendasi senjata kedua), XM8 juga bagus sih bang. Dia rate of fire nya kencang, damage juga lumayan, cuma kurangnya kalau headshot damagenya kecil,” ujar Garee.

    Sedangkan kata Garee, Woodpecker damage headshot paling kecil 170 saja. Dari penjelasannya, senjata ini hampir tidak ada kurangnya, karena rate of fire juga lumayan dan damage sakit.

    Berikut sedikit penjelasan dari masing-masing karakter dan senjata yang tadi sudah disebutkan Garee:

    1. Karakter Free FireAndrew: Karakter ini dikisahkan sebagai seorang polisi. Kemampuan khususnya ada pada armor. Dirinya dapat mengurangi kerapuhan vest.Nairi: Karakter yang satu ini cukup unik. Dirinya mengembangkan teknologi iklim mikromanipulasi, untuk memungkinkannya bertahan hidup di lingkungan paling ekstrem. Sekarang Nairi menghabiskan waktunya dengan panjat tebing dan mengejar badai, untuk memprediksi iklim. Kemampuan khususnya ialah Ice Iron. Setiap penggunaan gloowall, akan memulihkan sejumlah daya tahannya setiap satu detik, dan damage akan meingkat saat menggunakan AR ke gloo walls.Hayato: Karakter ini berasal dari keluarga samurai yang legendaris. Kemampuan khususnya bernama Bushido. Apabila gamer menggunakan Hayato, ketika darahnya semakin rendah, maka penetrasi armor menjadi lebih tinggi.Moco: Karakter ini merupakan legenda dunia maya. Ia memiliki keterampilan dan kecerdasan luar biasa dalam meretas komputer mana pun. Kemampuan khususnya ialah mata hacket. Skill yang dimilikinya dapat menandai musuh yang ditembaknya selama beberapa detik.Alvaro: Karakter ini tumbuh dalam keluarga militer. Dirinya memiliki kemampuan khusus art of demolition. Alvaro bisa meningkatkan damage senjata explosive dan jarak serangan meningkat.2. Senjata Free FireWoodpecker: Senjata ini menggunakan amunisi AR, dan memiliki penetrasi armor tinggi serta akurat. Woodpecker menyediakan 12 peluru di dalamnya.M82B: Senjata ini punya damage besar untuk kendaraan dan gloo wall. Pelurunya bisa menembus gloo wall. M82B punya delapan peluru.XM8: Senjata ini datang dengan 2x scope dan stabil untuk mid-range. XM8 mampu menampung 30 peluru.

    (hps/afr)

  • Mengenal Drake Passage, Jalur Laut Paling Mengerikan di Dunia

    Mengenal Drake Passage, Jalur Laut Paling Mengerikan di Dunia

    Jakarta

    Drake Passage atau Selat Drake, adalah perairan terkenal antara Cape Horn di Amerika Selatan dan Kepulauan Shetland Selatan di Antartika. Arusnya yang deras, air yang membekukan, angin kencang, dan ombak yang sangat besar membuat jalur ini terkenal sebagai salah satu jalur paling berbahaya dan mengerikan di dunia.

    Apa itu Drake Passage?

    Berukuran lebar sekitar 800 kilometer dan panjang 1.000 kilometer, Drake Passage atau Jalur Drake adalah jarak terpendek dari benua Antartika ke daratan lainnya. Perairannya yang sangat keras adalah salah satu alasan mengapa manusia baru menginjakkan kaki di Antartika pada abad ke-19.

    Nama jalur ini diambil dari nama penjelajah Inggris abad ke-16 Sir Francis Drake, yang dikenal karena mengelilingi dunia antara tahun 1577 dan 1580.

    Untuk mencapai prestasi ini, seperti dikutip dari IFL Science, ia dan armadanya melewati Selat Magellan, sebuah jalur melintasi pulau-pulau terjal dan gunung es di ujung Amerika Selatan.

    Meskipun Drake sendiri tidak pernah mengarungi jalur tersebut, ekspedisinya mengajarkan kepada Inggris bahwa terdapat perairan terbuka di selatan Amerika Selatan, sehingga pelayaran keliling dunia dapat dilakukan dengan perahu.

    Namun dalam bahasa Spanyol, jalur ini dikenal sebagai Mar de Hoces, diambil dari nama navigator Spanyol Francisco de Hoces, yang menemukan perairan tersebut pada tahun 1525 saat berlayar melalui Selat Magellan.

    Baru pada tahun 1616, Willem Schouten dari Dutch East India Company memimpin kru pertama berlayar mengelilingi Cape Horn dan melewati Selat Drake.

    Drake Passage. Foto: IFL ScienceMengapa Drake Passage berbahaya?

    Beberapa arus laut terkuat di dunia mengalir melalui Selat Drake karena tidak menemui hambatan dari daratan mana pun, sehingga memungkinkan aliran air ‘melepaskan’ dan menghasilkan kekuatan yang sangat besar.

    Demikian pula, angin kencang dibiarkan mengalir bebas sejauh ribuan kilometer tanpa menghantam daratan pada garis lintang ini, sehingga menimbulkan badai hebat dan gelombang besar.
    Beberapa laporan saat melewati Drake Passage melaporkan gelombang mencapai 25 meter, kira-kira setinggi gedung delapan lantai.

    Bagaimana rasanya berlayar melintasi Drake Passage?

    Pada Hari Natal 2019, enam kru penjelajah yang gagah berani menjadi orang pertama yang mendayung melintasi jalur tersebut dalam pertempuran selama 13 hari melawan cuaca.

    “Itu cukup mengerikan. Pada akhirnya, berat badan kami turun cukup banyak dan mengigau karena kurang tidur,” kata Colin O’Brady, salah satu dari enam pria di kapal tersebut, setelah menyelesaikan perjalanan.

    Saat ini, banyak sekali orang yang melakukan perjalanan penuh petualangan melintasi Jalur Drake, terutama saat bepergian ke Antartika. Kapal-kapal besar dan modern membuat perjalanan jauh lebih lancar dibandingkan berabad-abad yang lalu.

    “Menyeberangi Jalur Drake adalah harga masuk untuk pergi ke Antartika. Kedamaian dan ketenangan Antartika diimbangi dengan turbulensi dan drama Drake. Keduanya adalah dua sisi dari mata uang yang sama: Anda tidak akan mendapatkan yang satu tanpa yang lainnya. Kondisi Drake berada di antara buruk dan menakutkan, tergantung pada dewa cuaca, tetapi setiap momennya berharga,” kata Lyndon File, manajer perusahaan tur G Adventures yang menawarkan perjalanan ke Antartika.

    “Saya merasa seperti pakaian kotor di mesin cuci dengan siklus putaran 36 jam. Saya belum pernah jatuh sakit karena mabuk perjalanan. Namun perjalanan ini menjadi ujian sesungguhnya,” tambah manajer divisi media G Adventures Kyle Jordan.

    (rns/rns)

  • Pondok Petir Ada di Depok, Peneliti Jelaskan Alasan Ilmiahnya

    Pondok Petir Ada di Depok, Peneliti Jelaskan Alasan Ilmiahnya

    Jakarta

    Indonesia merupakan salah satu wilayah yang menjadi penghasil awan hujan terbesar di dunia. Dengan faktor ini, beberapa potensi lain seperti badai dan petir juga sering terjadi bahkan sampai menjadi nama suatu wilayah.

    Salah satu wilayah yang dinamai dengan nama ‘petir’ adalah Pondok Petir, Depok, Jawa Barat. Hal ini bukan tanpa alasan, bahkan setahun lalu Depok sempat mendapat predikat sebagai kota dengan petir terganas oleh Guinness Book of World Record.

    Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi intensitas petir di Depok. Salah satu faktornya adalah posisi topografi Depok yang berada di antara dataran tinggi dan dataran rendah.

    Nah, untuk alasan lebih lengkapnya, simak penjelasan Dr. Erma Yulihastin Ahli Klimatologi dan Perubahan Iklim BRIN di video berikut ini.

    (rnu/rnu)

  • 3 Awan Pertanda Cuaca Ekstrem, Bisa Dicek Setiap Pagi

    3 Awan Pertanda Cuaca Ekstrem, Bisa Dicek Setiap Pagi

    Jakarta

    Membiasakan diri untuk mengecek awan di pagi hari bisa membuat kamu lebih waspada dengan potensi cuaca ekstrem. Setidaknya, ada tiga jenis awan yang menjadi pertanda cuaca ekstrem. Hal ini dipaparkan oleh Dr Erma Yulihastin Pakar Klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN dalam talkshow ‘Eureka!: Waspada Cuaca Ekstrem’, Senin (12/2/2024).

    Awan-awan tersebut adalah altocumulus, nimbostratus dan cumulonimbus. Untuk, nimbostratus sebenarnya sudah cukup akrab dengan orang-orang sebagai awan mendung.

    “Nimbustratus orang-orang sudah sangat dikenali sih. Pokoknya yang dinamakan awan mendung,” ujar Dr Erma.

    “Yang saya ingin katakan adalah altocumulus, karena jarang orang bisa meng-capture di langit ada yang abu-abu banget terus sebelahnya kok terang banget. Nah, itu patut curiga itu altocumulus,” sambung pemilik akun X @EYulihanti.

    Altocumulus disebut juga sebagai thunderstorm atau awan badai petir. Altocumulus dapat menimbulkan badai, sehingga ketika kamu menemukan altocumulus di pagi hari, kamu harus waspada.

    Selain itu, ada juga cumulonimbus. Cumulonimbus terbentuk dari gabungan kumulus-kumulus sehingga sulit untuk mendeteksinya di pagi hari.

    “Kalau di pagi hari juga sudah banyak kumulus-kumulus, kita juga khawatir nih, kumulus yang mana yang bisa tinggi banget menembus di lapisan-lapisan menengah sampai menjadi angin menara?” kata Dr Erma.

    “Jadi, pagi hari itu usahakan lihat langit, kalau dia cerah banget aman Insya Allah sampai siang. Tapi kalau sudah ada serpihan-serpihan kumulus, atau serpihan-serpihan yang kayak itu tadi, saya katakan merata banget, itu adalah tanda. Tanda bahwa kemungkinan minimal banget siang atau sore nanti hujan deh,” tandasnya.

    Untuk jelasnya, kamu bisa melihat contoh awan pertanda cuaca ekstrem itu di bawah ini.

    3 Awan Pertanda Cuaca Ekstrem, Cek Setiap Pagi. Foto: Erma Yulihastin/BRIN

    (ask/fay)

  • Ini Bedanya Cuaca Ekstrem dan Cuaca Hari Biasa, Harus Waspada!

    Ini Bedanya Cuaca Ekstrem dan Cuaca Hari Biasa, Harus Waspada!

    Jakarta

    Cuaca ekstrem berbeda dengan cuaca pada hari-hari biasanya. Fenomena alam ini tidak lazim dan kerap ditandai oleh kondisi curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, serta kelembapan udara tidak normal.

    “Cuaca ekstrem ada perbedaan dalam skala ruang dan waktu. Jadi kita mendefinisikan cuaca itu ekstrem itu pertama dilihat dari aspek peluang terjadinya, sangat langka peluangnya. Dalam statistik dia kurang dari 10% peluangnya,” kata Dr Erma Yulihastin, Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam live Eureka! Waspada Cuaca Ekstrem, Senin (12/2/2024) malam.

    Selain sifatnya yang tidak biasa dan tidak tergantung musim, lanjut Erma, cuaca dikatakan ekstrem jika dampaknya besar, luas, bahkan parah.

    “Kita menyebutnya bisa juga katastropik terhadap lingkungan yang di dalamnya ada infrastruktur juga yang rusak termasuk juga bisa menghilangkan nyawa, makhluk hidup, dan lain sebagainya,” tuturnya.

    Selain itu, Erma menyebutkan bahwa cuaca ekstrem ditandai dengan skala ruang dan waktu serta bentuk-bentuknya. “Skala ruang meliputi meso hingga sinoptik dan skala waktu meliputi jam hingga mingguan. Sedangkan bentuknya ada seperti bow echo, squall line, dan mesoscale convective complex,” urainya.

    Cuaca ekstrem terjadi ketika terjadi curah hujan lebih banyak dari biasanya, disertai angin kencang, petir, badai, bahkan terjadi puting beliung.

    Erma dan rekan-rekan peneliti cuaca lainnya di BRIN, berupaya agar masyarakat bisa membedakan cuaca ekstrem dengan mengenali tanda-tandanya sehingga bisa waspada.

    “Kalau masyarakat waspada dan diedukasi untuk punya kemampuan melakukan mitigasi mandiri, kita bisa lebih prepare,” ujarnya.

    (rns/fay)

  • 2 Kapal Tenggelam di Laut Filipina, 7 Orang Hilang

    2 Kapal Tenggelam di Laut Filipina, 7 Orang Hilang

    Manila

    Dua kapal penumpang berukuran kecil terbalik dan tenggelam akibat cuaca buruk di lepas pantai Pulau Palawan, Filipina. Empat orang berhasil diselamatkan, sedangkan tujuh orang lainnya dinyatakan hilang.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (26/1/2024), kedua kapal itu mengangkut penduduk lokal dari pulau-pulau kecil di sekitar area Araceli di Laut Sulu ketika insiden ini terjadi.

    Masing-masing kapal, secara terpisah, menghadapi angin kencang di area yang sama saat berlayar pada Rabu (24/1) waktu setempat.

    Kepala Kepolisian Araceli, Kapten Orland Sagaro, menuturkan kepada AFP bahwa empat orang yang ada di atas salah satu kapal berhasil diselamatkan tanpa cedera pada Kamis (25/1) waktu setempat.

    Namun tujuh penumpang dan awak yang ada di kapal kedua masih hilang usai diterjang angin kencang.

    “Tidak ada badai tetapi angin monsun timur laut cukup kuat di area ini. Kemungkinan besar kapal-kapal itu kemasukan air sebelum terbalik,” sebutnya.

    Operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan dengan melibatkan para personel Angkatan Laut, Otoritas Penjaga Pantai, dan para petugas penyelamat dari pemerintah kota setempat.

    Kecelakaan laut sering terjadi di perairan Filipina, negara kepulauan Asia yang memiliki lebih dari 7.000 pulau yang kerap dilanda badai dengan pelayaran domestik yang tidak diregulasi dengan baik.

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini