Tag: Ayub Junaidi

  • Bupati Jember Hendy Sebut Gaji Guru Ngaji Naik Rp2,5 Juta di Tahun 2025, Kini Didesak Minta Maaf

    Bupati Jember Hendy Sebut Gaji Guru Ngaji Naik Rp2,5 Juta di Tahun 2025, Kini Didesak Minta Maaf

    TRIBUNJATIM.COM – Pernyataan Bupati Jember Hendy Siswanto mengenai honor guru ngaji dianggap tidak akurat.

    Hendy menyatakan bahwa honor guru ngaji di Jember pada tahun 2025 akan naik dari Rp1,5 juta menjadi Rp2,5 juta.

    Hal itu disampaikan dalam acara penyerahan honor guru ngaji yang berlangsung di Pendopo Wahyuwibawagraha pada Kamis (12/12/2024).

    Saat itu, Bupati Hendy menyebutkan bahwa honor guru ngaji akan naik dari Rp1,5 juta menjadi Rp2,5 juta.

    Bupati Hendy menyatakan bahwa pemerintah telah memprogramkan kenaikan honorarium untuk guru ngaji menjadi sekitar Rp2,5 juta per tahun pada tahun 2025.

    “Kami sudah memprogramkan tahun 2025 ada kenaikan honor sebesar Rp2,5 juta per tahun,” ungkap dia.

    Namun pernyataan tersebut menuai kritik dari anggota DPRD yang menilai data yang disampaikan tidak akurat.

    Anggota Komisi D DPRD Jember, Alfian Andri Wijaya mengungkapkan bahwa dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Jember yang dibahas di Komisi D, jumlah anggaran untuk guru ngaji adalah Rp33 miliar untuk total 22.000 orang.

    “Artinya, per orang mendapatkan Rp1,5 juta sebagaimana RKA,” kata dia pada Jumat (13/12/2024).

    Alfian menilai, Bupati Hendy salah menyampaikan informasi mengenai honor guru ngaji.

    Hal ini perlu diluruskan.

    “Bupati hanya asal klaim, tidak mendasar karena yang benar adalah anggaran Rp33 miliar, dari 22.000 guru ngaji mendapatkan Rp1,5 juta per orang,” papar Alfian.

    Politisi Gerindra ini juga menambahkan bahwa jika maksud pernyataan Bupati tersebut hendak diterapkan pada Perubahan APBD 2025, maka sudah tidak memiliki kewenangan.

    “Karena PAPBD 2025 sudah menjadi kewenangan bupati baru yang terpilih,” ujarnya.

    Bupati Jember Hendy Siswanto (kiri) serahkan pencairan honor guru ngaji secara simbolis (Diskominfo Jember)

    Sementara itu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember juga meminta Bupati Henddy untuk meminta maaf kepada publik terkait kekeliruan pernyataan.

    Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi mengungkapkan keheranannya atas pernyataan Bupati tersebut.

    “Saya ingin meluruskan, bupati minta maaf lah, mungkin bupati keselip,” ujarnya di Jember, Jumat (13/12/2024), melansir Kompas.com.

    Ayub menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember untuk tahun 2025 telah ditetapkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jember, Imam Hidayat, bersama dengan DPRD.

    Dalam APBD tersebut, anggaran untuk honor guru ngaji tetap sebesar Rp1,5 juta, tanpa adanya kenaikan menjadi Rp2,5 juta.

    “Anggaran untuk guru ngaji Rp33 miliar untuk 22 ribu penerima, jadi tetap Rp1,5 juta,” tutur dia.

    Lebih lanjut Ayub mempertanyakan dasar dari pernyataan Bupati Hendy yang menyebutkan adanya kenaikan honor guru ngaji.

    Ia mengungkapkan bahwa banyak guru ngaji yang merasa bingung dan bertanya-tanya mengenai kebenaran informasi tersebut.

    “Ini informasi yang sensitif, ini akhirnya bikin resah, apa benar naik Rp2,5 juta?” kata dia.

    Ayub juga menyarankan agar Bupati tidak membuat kebingungan di kalangan guru ngaji terkait isu kenaikan honor.

    “Saya minta Bupati minta maaf pada masyarakat terkait hal itu.”

    “Agar tidak meresahkan warga,” pungkas Ayub.

    Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, meminta Bupati Hendy meminta maaf karena dianggap salah menyebut honor guru ngaji yang akan naik menjadi Rp2,5 juta di tahun 2025. (Kompas.com/Bagus Supriadi)

    Diberitakan, Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, resmi mencairkan honor guru ngaji yang sempat tertunda akibat momen Pilkada 2024.

    Acara pencairan dilakukan secara simbolis di Pendopo Wahyawibawagraha, Jember, Kamis (12/12/2024).

    Bupati Jember Hendy Siswanto menjelaskan, pencairan honor ini menjadi penting mengingat polemik yang terjadi.

    “Selama ini memang cukup polemik, di ujung tahun, seharusnya ini bisa diselesaikan di bulan September, bahkan di bulan Agustus, tapi ini mundur,” ungkap Hendy usai acara penyerahan.

    Sebanyak 17.679 guru ngaji akan menerima honor senilai Rp1,5 juta.

    Selain itu, pencairan honor juga diberikan kepada 157 guru kitab non-Muslim dan 286 modin nikah.

    Hendy mengakui, keterlambatan pencairan terjadi karena proses honor tersebut dilakukan melalui Bank Jatim tanpa potongan administrasi.

    “Ini rekening khusus sehingga molor, tapi alhamdulillah bisa terselesaikan,” ucap dia.

    Ia menegaskan, pemberian honor bagi guru ngaji bukan merupakan bentuk bantuan sosial (Bansos), melainkan komitmen Pemkab Jember untuk memberikan dukungan setiap tahun.

    “Kami sudah memprogramkan tahun 2025 ada kenaikan honor sebesar Rp2,5 juta setiap tahun,” tambah dia.

    Hendy menyadari, honor tersebut masih belum sepadan dengan pengabdian para guru ngaji, namun ia berharap hal ini dapat meningkatkan semangat mereka.

    “Harapan kami pencairan pada tahun 2025 bisa diselesaikan lebih awal. Sehingga bulan Maret maupun April 2025 sudah bisa dicairkan,” ungkap dia.

    Bupati juga berharap agar jumlah murid yang belajar mengaji dapat meningkat.

    Tidak hanya dari kalangan anak-anak, tetapi juga orang dewasa hingga orangtua yang belum bisa mengaji.

    Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemkab Jember, Hadi Sasmito, sempat menghentikan pencairan honor guru ngaji selama momen Pilkada 2024.

    “Arahan saya, program berbasis kemasyarakatan itu dihentikan sementara,” ucap Hadi pada Senin (14/10/2024) silam.

    Ia menilai, penghentian sementara Bansos dan hibah tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga netralitas ASN pada saat Pilkada.

    “Arahan saya, program berbasis kemasyarakatan itu dihentikan sementara,” ungkap dia.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • GP Ansor Jember Laporkan Akun Facebook yang Hina NU ke Polisi

    GP Ansor Jember Laporkan Akun Facebook yang Hina NU ke Polisi

    Jember (beritajatim.com) – Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember, Jawa Timur, melaporkan sebuah akun di laman media sosial Facebook yang menghina Nahdlatul Ulama dan organisasi tersebut ke polisi, Sabtu (6/7/2024).

    Akun yang dilaporkan adalah akun Melly Itoe Angie. Rabu, 26 Juni 2024, ia mengunggah foto pemgacara Hotman Paris bersama dua perempuan, dan menulis pernyataan: ‘Penasehat pengurus besar Nahdlatul Ulama, orang2 NU pada bodoh kali ya? pantesan ada tokoh GP Ansor ada yg ketangkepkarena korupsi’.

    Ketua LBH GP Ansor Jember Adil Satria Putra mengatakan, unggahan tersebut mencemarkan nama baik NU dan GP Ansor. “Kalimat yang disampaikan di situ tidak pantas, dan telah kami sertakan dalam laporan ke Polres Jember,” katanya.

    Adil menghargai komitmen Polres Jember untuk menindaklanjuti laporan tersebut dan mencari pemilik akun itu. “Kami sudah lampirkan juga indikasi-indikasi dugaan pemilik akun itu. Indikasinya sudah kuat. Siap-siap bagi akun yang telah menyerang nama baik NU dan GP Ansor untuk dipanggil ke Polres dalam waktu dekat,” katanya.

    Adil mengatakan identitas terduga pemilik akun itu sudah dilacak oleh seorang aktivis Ikatan Pelajar NU. Bahkan sempat ada komunikasi dengan si pemilik akun.

    Bukan sekali ini kalangan NU melaporkan dugaan pencemaran nama baik organisasi tersebut. Kurang lebih empat tahun lalu, Beritajatim.com (Senin, 19 Oktober 2020) memberitakan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Jember Ayub Junaidi yang melaporkan Nur Sugik alias Gus Nur kepada Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, atas dugaan pencemaran nama baik terhadap Nahdlatul Ulama.

    Saat itu, Ayub melaporkan Nur Sugik atas komentarnya di Youtube saat diwawancarai Refly Harun, yang mengumpamakan NU seperti bus umum yang sopirnya mabuk, kondekturnya teler, keneknya ugal-ugalan, dan isi busnya adalah PKI, liberal, dan sekuler. [wir]

  • PKB Bentuk Tim Selidiki Laporan Terhadap Caleg Terpilih DPR RI di Jember

    PKB Bentuk Tim Selidiki Laporan Terhadap Caleg Terpilih DPR RI di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Partai Kebangkitan Bangsa membentuk tim yang menyelidiki laporan terhadap Achmad Gufron Sirodj yang akrab disapa Lora Gopong, calon legislator terpilih DPR RI. Tim ini terdiri atas sembilan orang dan dipimpin langsung Ayub Junaidi, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Ayub mengatakan, pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut aspirasi sejumlah warga nahdliyin dan PKB yang berunjuk rasa di kantor DPC PKB Jember, Jumat (22/3/2024) malam. Dalam aksi itu, pengunjuk rasa menuduh Lora Gopong tidak mengikuti aturan partai. Mereka menyerahkan berkas dokumen bukti dan tuntutan kepada Dewan Pimpinan Pusat PKB melalui Ayub.

    “Alhamdulillah, seminggu lalu, DPC PKB Jember mendapat surat tugas dari Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur. DPW menyerahkan tugas kepada DPC untuk segera membentuk tim yang dipimpin ketua DPC, untuk memverifikasi aduan dari masyarakat,” kata Ayub.

    Tim itu bertugas mengumpulkan bukti terhadap laporan terhadap Gufron Sirodj. “Ini untuk menemukan apakah ada kesesuaian antara laporan dengan fakta sebenarnya. Verifikasi itu juga harus dilakukan secara obyektif tanpa tekanan sedikit pun dari pihak-pihak tertentu,” kata Ayub.

    Tim ini diberi tenggat pada 10 Mei 2024. Menurut Ayub, tim yang terdiri atas sembilan orang itu sudah bergerak selama satu pekan. Mereka membagi diri dalam dua tim. “Kami sudah mendapat bahan tentang apa yang dipermasalahkan,” katanya.

    Mereka turun menemui pihak-pihak yang menandatangani laporan terhadap Gufron Sirodj. Besok tim ini memanggil Sekretaris Dewan Syuro Pengurus Anak Cabang PKB Bangsalsari Maswar sebagai pelapor.

    “Tim ini juga akan memanggil terlapor. Kami juga akan bertanya kepada terlapor, apakah benar laporan-laporan ini,” kata Ayub.

    Gufron Sirodj tidak harus datang ke kantor DPC PKB Jember untuk memberi keterangan, mengingat posisinya ada di luar kota. “Bisa dengan Zoom. Itu hanya masalah teknis,” kata Ayub.

    Ayub mengatakan, investigasi itu merupakan bentuk penegakan disiplin di PKB. “Di situlah nanti tim yang dibentuk DPC merangkum semua fakta. Kami tidak memutuskan, hanya menyerahkan kepada DPW sebagai pihak yang memberikan tugas kepada kami,” katanya. [wir]

  • Sudah Sowan Gus Halim, Fawait Ajak PKB Berkoalisi dalam Pilkada Jember

    Sudah Sowan Gus Halim, Fawait Ajak PKB Berkoalisi dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, kandidat bupati dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), sudah bertemu dengan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Halim.

    Fawait mengajak PKB berkoalisi dengan Gerindra untuk mendukung dirinya dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember tahun ini. “Mudah-mudahan PKB bersama kami berkomitmen membangun Jember lebih baik. Apalagi beberapa hari lalu saya sowan kepada Gus Halim,” katanya, usai mendaftarkan diri menjadi calon bupati di kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (1/5/2024).

    Fawait mengaku mendapat nasihat dari Gus Halim. “Gus, belum pernah ada bupati Jember yang fenomenal kinerjanya. Belum pernah ada bupati Jember yang anak petani. Belum pernah ada bupati Jember yang santri. Maka izinkan, seizin PKB, mudah-mudahan pada 2024, anak petani, anak santri bisa menjadi bupati yang fenomenal untuk membangun Jember ke depan,” katanya menirukan ucapannya saat bertemu Gus Halim.

    Fawait merasa tidak asing dengan PKB. “Saya orang yang berproses di partai. Maka izinkan pada 2024, bupatinya adalah kader dari partai politik,” katanya.

    Selain dengan PKB, Fawait akan berkomunikasi dengan partai-partai lain kendati Gerindra sudah memenuhi syarat untuk memgusung kandidat bupati dan wakil bupati sendiri. “Saya kader partai politik. Komunikasinya jauh lebih gampang mungkin dibanding orang yang tidak pernah berproses di partai politik,” katanya.

    Fawait menekankan intensifnya komunikasi. “Insyaallah Jember ke depan berubah menjadi lebih baik,” katanya.

    Fawait datang untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon bupati melalui PKB dengan ditemani tiga ketua partai di Jember, yakni Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Ahmad Halim, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Garuda Rio Christiawan, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Tulus Mardiyono.

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi menyambut baik kehadiran Fawait ini. “Karena memang komunikasinya sudah lama. Ini formalnya saja. Informalnya sering, kami kirim WA apalagi dengan Mas Ahmad Halim,” katanya. [wir]

  • Bupati Hendy Temui Koalisi Partai Pendukung Amin dan PPP di Excelso Jember

    Bupati Hendy Temui Koalisi Partai Pendukung Amin dan PPP di Excelso Jember

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto menemui petinggi koalisi partai pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dan Partai Persatuan Pembangunan, di Excelso Coffee, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (26/4/2024) malam.

    Hendy tiba di Excelso sekitar pukul 22.15 WIB. Dia langsung disambut Madini Farouq (Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember), dan tiga petinggi partai koalisi pendukung Amin saat pemilihan presiden, yakni Ayub Junaidi (Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember), Sudiyanto (Ketua Dewan Pengurus Daerah PKS Jember), Bambang Haryanto (Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Nasdem Jember).

    “Saya berterima kasih kepada teman-teman. Ini semua karena izin Allah. Tidak ada janjian sama sekali. Tadi saya ada acara salawatan di Sukowono, lalu tiba-tiba ada telepon dari Ra Itqon (Sekretaris DPC PKB Jember Itqon Syauqi, red) yang meminta saya untuk bergabung,” kata Hendy.

    Hendy langsung menyambut gembira tawaran itu. “Saya belum pernah bertemu dengan teman-teman dan bersilaturahim. Ini kesempayan. Oleh karena itu saya merapat ke sini. Tidak tahunya di sini sudah berkumpul teman-teman, ketua-ketua partai, yang memang saya harapkan ingin berjumpa,” katanya.

    Hendy mengaku punya kepentingan untuk bertemu dengan para elite partai itu. “Saya ingin berjumpa. Pilkada akan dimulai. Saya ingin melanjutkan (memimpin Jember) untuk periode kedua,” katanya.

    Pertemuan berlangsung kurang lebih satu jam. Ayub mengatakan, pertemuan dengan Hendy berlangsung mendadak. Empat partai politik yang sepakat membentu Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan (KKP) tersebut sebenarnya bertemu untuk bersilaturahmi dan berhalalbihalal setelah Ramadan. Tidak ada rencana untuk mengundang Bupati Hendy.

    “Ini pertemuan biasa. Kami hanya omong-omongan soal apa yang dilakukan teman-teman partai dalam menyikapi pilkada. Tiga partai yang hadir adalah pengusung Bupati Hendy saat pilkada dulu, yakni PPP, PKS. Lalu kami gojlok-gojlokan (saling ledek, red): bagaimana kalau dites, kira-kira kalau diundang mendadak, incumbent mau datang atau tidak,” kata Ayub, Sabtu (27/4/2024).

    Ayub sudah mendengar jika Bupati Hendy sulit berkomunikasi dengan koalisi partai yang dulu mendukungnya saat pilkada. Ia lantas meminta Sekretaris DPC PKB Jember Itqon Syauqi yang juga Ketua DPRD Jember untuk menelepon Hendy. “Ternyata datang. Kami kaget juga. Ya sudah, kami ngobrol,” katanya.

    Dalam pertemuan itu, para petinggi empat partai tersebut mendengarkan penjelasan Hendy soal sejumlah isu. “Juga ada permohonan maaf kepada partai-partai koalisi Pilkada 2020 yang komunikasinya tidak lancar. Kami memahami dinamika di Jember pada saat Covid kemarin sangat luar biasa,” kata Sudiyanto.

    “Bupati menyampaikan, kemarin waktu beliau terkurangi untuk menangani Covid, sehingga belum maksimal untuk berkomunikasi dan belum tuntas membangun Jember. Perlu dipertimbangkan untuk melanjutkan di periode kedua,” kata Madini.

    PKS sendiri sudah berkomitmen menguatkan Bupati Hendy agar dalam sisa masa jabatannya bisa berbuat lebih baik untuk masyarakat Jember. “Kesepakatannya adalah bagaimana sampai akhir masa jabatan, maksimal untuk Jember. Itu yang diutamakan. Soal pilkada bagaimana, kami akan berkomunikasi terus,” kata Sudiyanto.

    Madini melaporkan pertemuan tersebut ke Dewan Pimpinan Pusat PPP. Apalagi Rofik, anggota DPRD Jatim dari PPP juga hadir dalam pertemuan itu. “Mekanisme di masing-masing partai tetap berjalan. Tapi segala sesuatunya kami tetap laporkan ke DPP sebagai lembaga yang mengeluarkan rekomendasi pemilihan kepala daerah. Foto pertemuan dengan Pak Bupati kami kirim ke DPP,” katanya.

    Sementara itu, Bambang juga menegaskan komitmen Nasdem untuk tetap mengawal pemerintahan Bupati Hendy sampai akhir masa jabatan. “Jika Pak Hendy ingin maju lagi ya tentunya harus lebih baik lagi dari yang kemarin, untuk masyarakat Jember dan lebih intensif lagi berkomunikasi dengan partai pengusung,” katanya. [wir]

  • Partai Pendukung Amin dan PPP Bentuk Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan di Jember

    Partai Pendukung Amin dan PPP Bentuk Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tiga partai pendukung Amin (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar) bersama Partai Persatuan Pembangunan membentuk Koalisi Kebersamaan untuk Perubahan (KKP) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Berdasarkan hasil pemilu legislatif tahun ini, KKP saat ini menguasai 25 kursi di DPRD Jember. Partai Kebangkitan Bangsa menguasai 8 kursi, Partai Keadilan Sejahtera 6 kursi, Partai Nasional Demokrat 6 kursi, dan PPP 5 kursi.

    Tiga ketua partai di Jember, yakni Ayub Junaidi (PKB), Sudiyanto (PKS), dan Madini Farouq (PPP) hadir dalam pertemuan itu. Sementara Nasdem diwakili Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Nasdem Jember Bambang Haryanto dan legislator Dedy Dwi Setiawan.

    Gagasan koalisi ini muncul dalam pertemuan empat partai itu di Excelso Coffee, Jumat (26/4/2024) malam. “Membangun Jember yang lebih baik bisa dimulai dari obrolan di warung kopi. Malam ini kami melakukan itu dalam rangka mewujudkan Jember yang lebih baik,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember Madini Farouq, Sabtu (27/4/2024).

    Menurut Madini, malam itu ada dua koalisi partai yang berkumpul, yakni Koalisi Perubahan dan Koalisi Kebersamaan. Koalisi Perubahan terdiri atas PKB, PKS, dan Nasdem. Koalisi Kebersamaan terdiri atas PPP, PKS, dan Nasdem.

    “Jadi kami bersama untuk melakukan perubahan menuju Jember yang lebih baik. Perubahan itu tidak harus ganti orang, tapi bagaimana kita menata Jember ke depan agar menjadi lebih baik,” kata Madini.

    “Ini baru partai pemilik 25 kursi yang bertemu dan mungkin masih akan bertambah, sehingga kekuatannya bisa menjadi lebih. Kita selesaikan Jember,” kata Madini.

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi sepakat jika jumlah anggota koalisi bisa bertambah. “Tidak menutup untuk yang lainnya. Kami terus berkomunikasi. Lincahnya teman-teman di situ. Mereka kan politisi ulung semua. Gus Mamak (Madini Farouq), Haji Marsuki (Ketua Nasdem Jember Marsuki Abdul Ghafur), teman-teman PKS, sudah top untuk level Jember,” katanya.

    Ayub mengaku berguru kepada pemimpin tiga partai politik lainnya. “Bagaimana caranya menang dalam pilkada. Mereka berpengalaman pernah berhasil (dalam pencalonan bupati). Kalau saya kan belum,” katanya.

    “Komitmen kami dalam kesepakatan semalam adalah kebersamaan ini akan terus berlangsung dalam momen-momen di luar pilkada, tapi bagaimana menjaga (kebersamaan) lima tahun ke depan. Nanti pada saat pilkada, kami akan terus sampaikan hingga level pusat,” kata Ayub.

    Ayub sudah melaporkan pembentukan KKP ini kepada Dewan Pimpinan Pusat PKB. “Barusan saya sudah lapor. Semua dilaporkan ke induk partai masing-masing,” katanya/

    Ayub berharap KKP bisa mencalonkan bupati dan wakil bupati Jember tahun ini. “Perkara siapa nanti yang diputuskan DPP, saya yakin DPP akan berkomunikasi dengan partai-partai lain,” katanya.

    Ketua Dewan Pengurus Daerah PKS Jember Sudiyanto menyebut pertemuan malam itu sebagai momentum awal. “PKS, Nasdem, dan PPP sudah sering bertemu sebelumnya. Alhamdulillah, Ramadan kemarin, PKB, PKS, dan Nasdem di koalisi pilpres juga sudah bertemu. Fokus pembahasan kami adalah Pilkada Jember 2024,” katanya.

    Pertemuan malam itu juga dihadiri anggota DPRD Jawa Timur dari PPP, Rofik. “Kebetulan beliau bersilaturahmi ke rumah saya. Jadi sekalian saja saya ajak dalam pertemuan dengan teman-teman,” kata Madini. [wir]

  • Hendy Pimpin Salawat Saat Daftar Bakal Cabup Pertama di PKB Jember

    Hendy Pimpin Salawat Saat Daftar Bakal Cabup Pertama di PKB Jember

    Jember (beritajatim.com) – Hendy Siswanto yang saat ini menjabat bupati Jember, Jawa Timur, memimpin pembacaan salawat bersama-sama, saat menjadi pendaftar pertama penjaringan bakal calon bupati yang dibuka Partai Kebangkitan Bangsa, Rabu (24/4/2024), untuk pemilihan kepala daerah tahun ini.

    Hendy datang ke kantor Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember di Jalan Danau Toba dengan diiringi sang istri Kasih Fajarini, sejumlah kerabat, dan pendukungnya. Ia sempat ditemui langsung Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi.

    Hendy tak hanya mengambil formulir pendaftaran, tapi langsung melengkapi berkas yang diperlukan. Dua hari sebelumnya dia juga langsung menyerahkan berkas lengkap kepada panitia penjaringan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember.

    “Kami hadir hari ini dalam rangka memenuhi undangan pengumuman, PKB menerima pendaftaran calon bupati untuk pilkada periode 2024 – 2029,” katanya. Dia berjanji akan memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan PKB.

    Hendy pernah melamar PKB untuk pilkada pada 2020. Namun saat itu PKB lebih memilih mencalonkan Abdus Salam. “Kalau pada 2020 tidak diusung, bukan berarti saya tidak diterima. Itu belum saja. Kalau sekarang wes wayahe PKB memberikan rekomendasi kepada kami,” katanya.

    Apalagi, Hendy merasa PKB mendukung pemerintahannya sejak 2021 kendati sering melancarkan kritik keras. “Sampai hari ini saya tiga tahun dua bulan memimpin Jember. Setiap kegiatan kami ada kritik dari PKB yang sangat luar biasa, namun saran pun mengiringi. Ada pendapat-pendapat bagus untuk proses pembangunan,” katanya.

    Sebelum pamit, Hendy mengajak para hadirin di kantor DPC PKB Jember untuk membaca salawat bersama-sama. “Semoga kita semua mendapatkan syafaat Kanjeng Nabi kelak,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Desk Pilkada PKB Jember Fuad Akhsan akan mengecek kelengkapan berkas yang diberikan Hendy. “Setelah itu kami juga akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pengurus DPC PKB Jember. Sampai nantinya berkas ini akan kami sampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat PKB,” katanya. [wir]

  • PKB Mengevaluasi Kinerja Bupati Hendy: Infrastruktur Bagus, Kota Jember Kok Kumuh

    PKB Mengevaluasi Kinerja Bupati Hendy: Infrastruktur Bagus, Kota Jember Kok Kumuh

    Jember (beritajatim.com) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengevaluasi kinerja Bupati Hendy Siswanto dalam memimpin Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada periode 2021-2024. PKB menilai di tengah keberhasilan, ada kelemahan yang harus diperbaiki.

    “Apapun kita harus mengakui, semua pemerintahan ada plus dan minus. Mungkin dalam hal pembangunan infrastruktur seperti jalan, apapun harus kita akui, bahwasanya di era pemerintahan Pak Hendy ada perbaikan. Berbeda dengan pemerintahan dulu. Dirasakan masyarakat,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi, Rabu (24/4/2024).

    “Cuma, pembangunan infrastruktur juga mengorbankan pembangunan yang lain, karena jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember terbatas. Bagai sebuah balon, dipencet di sini, menggelembung di sana,” kata Ayub.

    Beberapa sektor pembangunan yang harus dikorbankan karena Bupati Hendy lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan antara lain banyaknya gedung sekolah rusak yang belum diperbaiki. Bupati Hendy sendiri pernah menyatakan, dari 2.854 lembaga pendidikan, kurang lebih ada 437 lembaga yang kondisi ruang kelasnya rusak atau rusak berat.

    “Ini tetap menjadi konsentrasi untuk prioritas perbaikan di tahun berikutnya disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah,” kata Bupati Hendy Siswanto, diberitakan Beritajatim.com (19/11/2023).

    Ayub juga mencontohkan kumuhnya kota Jember saat ini. “Penataan pedagang kaki lima dan bagaimana kondisi alun-alun. Coba lihat, alun-alun kumuh,” katanya.

    PKB Jember menghargai raihan 94 penghargaan oleh Pemkab Jember sepanjang 2023. “Tapi kita ini kadang melihat sesuatu dengan trofi, tapi tidak dirasakan masyarakat. Tidak usah jauh-jauh. Jember ini lalulintasnya semrawut, Ini butuh perbaikan,” kata Ayub.

    Ayub menyodorkan tim nasional sepak bola Indonesia sebagai analogi. “Pelatih Shin Tae-Yong belum mendapatkan trofi bergengsi. Tapi kita lihat permainan timnas kita semakin baik. Jadi kualitasnya dulu. Trofi dengan sendirinya akan hadir, apabila kualitas diperbaiki,” katanya.

    Saat ini DPRD Jember tengah menyusun rekomendasi untuk menanggapi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Jember Tahun Anggaran 2023. Rencananya, sidang paripurna akan dilangsungkan di gedung parlemen, Kamis (25/4/2024).

    Ayub berpesan agar Bupati Hendy tak terlalu membanggakan penghargaan yang diterimanya. “Mohon maaf, seorang pemimpin jangan bangga dengan penghargaan. Itu kewajiban seorang pemimpin untuk melayani masyarakat. Contoh: opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan, itu kewajiban. Ngapain dibanggakan,” katanya. [wir]

  • Ketua PKB Jember Tantang Wartawan Ikut Pilkada

    Ketua PKB Jember Tantang Wartawan Ikut Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Ayub Junaidi menantang wartawan untuk terjun menjadi calon bupati dan wakil bupati, dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Saya ingin dari teman-teman wartawan onok sing wani (ada yang berani, red). Mosok gak onok sing wani mulai biyen (masa tidak ada yang berani dari dulu, red),” kata Ayub, saat konferensi pers penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di kantor DPC PKB Jember, Senin (22/4/2024).

    “Masa beraninya wartawan hanya memberitakan, tidak ada yang berani. Ayo wis bismillah. Wis wayahe. Jember sudah pernah dipimpin birokrat. Pengusaha sudah pernah memimpin. Pengusaha dan pensiunan sudah pernah. Rekan-rekan wartawan masa tidak berani. Coba wartawan kompak semua, menang,” kata Ayub.

    PKB membuka ruang bagi siapa saja untuk mendaftarkan diri menjadi bakal cabup dan cawabup di Jember, 20 April – 20 Mei 2024, Tidak ada syarat khusus untuk mendaftarkan diri. PKB menyesuaikan dengan syarat undang-undang. “Yang jelas wajib warga negara Indonesia yang hak-hak politiknya masih diakui undang-undang. Yang terpenting calon tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang,” kata Ayub.

    PKB bahkan tidak akan membatasi pelamar yang pernah teridentifikasi menjadi anggota Hizbut Tahrir Indonesia. “Dalam kacamata politik dan hukum, yang namanya eks itu tidak ada. Ketika sebuah organisasi sudah bubar, ya sudah berarti kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. PKB tidak membatasi siapapun untuk mendaftar asal memenuhi syarat peraturan perundang-undangan,” kata Ayub.

    “Perkara siapa yang akan direkomendasi, itu bukan ranah kami sebagai DPC. Itu ranah DPP,” kata Ayub.

    Semua bakal calon yang lolos persyaratan administratif akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Dewan Pimpinan Pusat PKB. “Setelah itu baru DPP menerbitkan surat rekomendasi pertama untuk calon bergerak melalui konstituen PKB dan itu akan jadi penilaian DPP,” kata Ayub. [wir]

  • Ingat! Semua Bakal Cabup-Cawabup PKB Jember Harus Siap Dislepet

    Ingat! Semua Bakal Cabup-Cawabup PKB Jember Harus Siap Dislepet

    Jember (beritajatim.com) – Semua bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang mendaftarkan diri di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) harus siap membeberkan gagasan, sebagaimana konsep ‘Slepet Cak Imin’ yang ditunjukkan Muhaimin Iskandar dan ‘Desak Anies’ yang ditunjukkan Anies Baswedan dalam pemilihan presiden.

    “Tim Desk Pilkada sudah memberikan konsep. Insyallah calon yang sudah mendaftar secara administratif di Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember akan diberi ruang, waktu, dan difasilitasi di tujuh titik daerah pemilihan untuk menyampaikan visi dan misi di hadapan masyarakat,” kata Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi, Senin (22/4/2024).

    Acara ini semacam kampanye internal di hadapan konstituen PKB di setiap daerah pemilihan. “Siapapun dipersilakan hadir. (Gagasan para bakal calon) dikupas. Kami tidak ingin seperti membeli kucing dalam karung. Jadi sejak awal masyarakat Jember sudah tahu, kira-kira siapa yang pantas dan akan didukung dalam pemilihan kepala daerah Jember,” kata Ayub.

    “Nanti di setiap daerah pemilihan, ada seratus, dua ratus orang yang hadir. Di situ nanti (gagasan para kandidat) dikupas. Pemimpin harus begitu. Kalau pemimpin tidak memberikan visi dan misi, terus apa yang mau dijual kepada masyarakat? Tidak mungkin pemimpin jadi (terpilih), visi dan misinya tidak jelas,” kata Ayub.

    Ayub bahkan menantang wartawan untuk mengupas tuntas gagasan, visi, dan misi para kandidat yang mendaftarkan diri di PKB. “Apa yang akan dijual ke masyarakat? Birokrasinya bagaimana? Pembangunannya bagaimana? Terserah. Kalau dulu ‘Desak Anies’, sekarang desak siapa (bakal calon bupati dan wakil bupati),” katanya.

    “Kami ingin mulai membiasakan pemilu betul-betul adu visi. Bukan gede-gedean sound. Tapi bagaimana isi otak seorang calon pemimpin diuji oleh para calon pemilihnya. Memang ruh (Slepet Cak Imin) sudah mulai masuk, dan mulai merevolusi pemikiran kader-kader PKB ke depan,” kata Ayub.

    PKB mulai membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati pada 20 April – 20 Mei 2024. Tidak ada syarat khusus untuk mendaftarkan diri. PKB menyesuaikan dengan syarat undang-undang. “Yang jelas wajib warga negara Indonesia yang hak-hak politiknya masih diakui undang-undang. Yang terpenting calon tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang,” kata Ayub.

    Semua bakal calon yang lolos persyaratan administratif akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Dewan Pimpinan Pusat PKB. “Setelah itu baru DPP menerbitkan surat rekomendasi pertama untuk calon bergerak melalui konstituen PKB dan itu akan jadi penilaian DPP,” kata Ayub. [wir]