Tag: Ayatollah Ali Khamenei

  • Pesan Penasihat Utama Khamenei Bantah Langsung Isu Tewas Kena Rudal Israel

    Pesan Penasihat Utama Khamenei Bantah Langsung Isu Tewas Kena Rudal Israel

    Jakarta

    Penasihat utama Ali Khamenei, Ali Shamkhani, dikabarkan tewas akibat serangan rudal Israel di Teheran, Iran pekan lalu. Shamkhani membantah langsung kabar tersebut.

    Konfirmasi masih hidup disampaikan langsung oleh Shamkhani. Dia mengirimkan pesan bahwa dirinya masih hidup kemudian dipublikasikan oleh media pemerintah Iran.

    “Saya masih hidup dan siap mengorbankan diri saya,” kata Shamkhani dilansir CNN, Jumat (20/6/2025).

    Pesan dirinya masih hidup juga ia sampaikan kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Shamkhani menyerukan kemenangan Iran sudah dekat.

    “Kemenangan sudah dekat. Nama Iran akan bersinar dalam sejarah seperti biasa,” katanya.

    Kematian Shamkhani sempat dilaporkan oleh berbagai sumber informasi dari Teheran, dan dikonfirmasi oleh jaringan televisi pemerintah Iran, IRINN. Namun, saat itu belum ada pernyataan resmi dari otoritas Iran soal kematian Shamkhani.

    Dilansir Anadolu Agency, Shamkhani memang terluka akibat serangan Israel di Teheran pada Jumat (13/6) pekan lalu. Pejabat tinggi Iran itu sempat mengalami luka parah, namun kini kondisinya stabil.

    “Spekulasi tentang kondisi Shamkhani berakhir ketika ia secara pribadi mengonfirmasi pemulihannya dalam sebuah pesan kepada Pemimpin Tertinggi,” menurut Press TV.

    Shamkhani sebelumnya menjabat sebagai pejabat tinggi keamanan nasional Iran dan memegang peran senior di Korps Garda Revolusi Islam dan Kementerian Pertahanan.

    Dikenal luas di kalangan kebijakan luar negeri di Washington dan Eropa, ia baru-baru ini bertindak sebagai penasihat utama bagi Iran dalam perundingan nuklir baru-baru ini dengan AS, namun terhenti setelah serangan Israel.

    (dek/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • SBY Sebut Perdamaian Palestina & Israel Hanya Ilusi, Ini Alasannya

    SBY Sebut Perdamaian Palestina & Israel Hanya Ilusi, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai bahwa perdamaian antara Palestina dan Israel hanya sebuah ilusi.

    SBY mengatakan bahwa kedua negara itu bakal kesulitan untuk berdamai dan mencari solusi atas masalah yang sudah mengakar. Di sisi lain, sambungnya, para pejuang dari fraksi Hamas dan Fatah pun tidak pernah akur dan selalu berbeda sikap terhadap negara Israel.

    SBY mengatakan bahwa faksi Hamas ingin Israel angkat kaki dari jalur Gaza yang kini sudah porak-poranda, berbeda dengan faksi Fatah.

    “Selama Hamas dan Fatah tidak akur dan tidak bisa bersatu, tidak mungkin bisa damai ya. Fatah ingin ada dua negara, tapi Hamas tidak mau. Hamas hanya ingin ada satu negara yaitu Palestina dan Israel pergi dari Gaza,” tutur SBY di kanal Youtube Gita Wirjawan yang diakses Jumat (20/6/2025).

    SBY menjelaskan bahwa faksi Hamas kini lebih populer di negara Palestina dibanding fraksi Fatah. Pasalnya, kata SBY, Hamas kini didukung oleh Iran, lebih populer dan dominan di Palestina jika dibandingkan dengan Fatah.

    “Maka akan jadi ilusi solusi ada dua negara berdamai,” katanya.

    Ditambah lagi, kata SBY, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga bersikeras untuk tetap mencaplok negara Palestina. Maka dari itu, SBY berpandangan bahwa perdamaian kedua negara antara Israel dan Palestina akan buntu.

    “Jadi ini akan buntu, karena di pihak Israel juga ada garis keras yang tidak mungkin setuju dengan two state solution yaitu Benjamin Netanyahu,” ujarnya.

    Sebelumnya, SBY menegaskan bahwa masa depan dunia dari sisi perdamaian dan keamanan akan ditentukan oleh lima orang terkuat saat ini yakni Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping.

    “Saat ini, situasi di Timur Tengah semakin berbahaya. Jika Perang Iran-Israel menjadi out of control, dunia benar-benar di ambang malapetaka,” tulisnya dalam unggahan X @SBYudhoyono pada Kamis (19/6/2025).

    Untuk itu, ayah dari Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini berharap kelima pemimpin tersebut diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran oleh Tuhan dalam mengambil keputusan serta tindakan.

    “Jangan ada salah keputusan dan miscalculation. Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara,” terangnya.

  • Respons SBY saat RI Ditawari Bangun Hubungan Diplomatik dengan Israel

    Respons SBY saat RI Ditawari Bangun Hubungan Diplomatik dengan Israel

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku pernah ditawari agar Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel demi kebaikan negara Palestina.

    SBY mengatakan bahwa tawaran tersebut ditawarkan seseorang melalui sambungan telepon langsung kepada dirinya. Namun SBY menegaskan dirinya langsung menolak tawaran menjalin diplomasi dengan Israel mengingat perbuatannya terhadap negara Palestina.

    “Selama Palestina belum menjadi negara yang merdeka dan berdaulat, tidak mungkin bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel,” tutur SBY di kanal Youtube Gita Wirjawan yang diakses Jumat (20/6/2025).

    SBY mengatakan bahwa tawaran tersebut terjadi sewaktu dirinya masih jadi Presiden ke-6. Menurut SBY, jika dirinya menerima tawaran tersebut, maka bakal terjadi kontra produktif di Indonesia.

    “Nanti bisa tambah rumit di dalam negeri dan bisa terjadi benturan pendapat yang luar biasa,” katanya.

    Selain itu, menurut SBY negara lain yang mayoritas muslim di luar Indonesia pasti juga akan salah paham jika SBY terima tawaran tersebut.

    “Mungkin negara Islam bisa salah paham. Jadi kita tetap berpikir positif, jadi jangan sampai ada perang baru di Timur Tengah,” ujarnya.

    Masa Depan Dunia di Tangan 5 Pemimpin Negara

    Secara terpisah, SBY turut menyuarakan pendapatnya terkait kondisi global saat ini. Menurutnya, masa depan dunia dari sisi perdamaian dan keamanan akan ditentukan oleh lima orang terkuat saat ini.

    Mengutip unggahan X @SBYudhoyono pada Kamis (19/6/2025), SBY menyebut kelima orang ini adalah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

    Selanjutnya, imbuhnya, tiga orang yang lebih kuat lagi adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden China Xi Jinping.

    “Saat ini, situasi di Timur Tengah semakin berbahaya. Jika Perang Iran-Israel menjadi out of control, dunia benar-benar di ambang malapetaka,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

    Sebab itu, ayah dari Menko Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini berharap kelima pemimpin tersebut diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran oleh Tuhan dalam mengambil keputusan serta tindakan.

    “Jangan ada salah keputusan dan miscalculation. Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara,” terangnya.

    SBY menyoroti bahwa sejarah mencatat, banyak peperangan yang terjadi karena ego dan ambisi para pemegang kekuasaan (power holders). 

    Meskipun dia juga menyebut bahwa dari abad ke abad pasti selalu ada pemimpin yang sangat gemar berperang atau warlike leaders. Padahal, menurutnya sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian dan perdamaian.

    “Perang besar, apalagi Perang Dunia ke-3, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada,” tutupnya.

  • Fakta di Balik Ucapan Prabowo Diviralkan Prediksi Serangan ke Iran

    Fakta di Balik Ucapan Prabowo Diviralkan Prediksi Serangan ke Iran

    Jakarta

    Pada bulan April lalu, Presiden Prabowo Subianto sempat berbicara tentang potensi penyerangan ke Iran dan bisa pemicu perang dunia III. Pernyataan Prabowo itu kini viral usai Iran dan Israel saling berbalas serangan.

    Dilihat pada Jumat (20/6/2025), dalam potongan video itu, Prabowo menyebut serangan terhadap Iran bakal memicu reaksi dari Rusia. Prabowo menyebut situasi ini sangat berbahaya.

    “Yang sangat berbahaya yang bisa memicu orang dunia ketiga. Ini tidak main-main, benar-benar. Saya pelajari tiap malam, saya lihat, this is very dangerous time, very dangerous time. Amerika siap mau nyerang Iran, Rusia mengatakan, jangan menyerang Iran. Kalau menyerang Iran, berhadapan dengan saya, Rusia. What is that mean? Masalah Iran nanti perang dunia ketiga. Dan kita sudah non-blok, kita sudah benar,” kata Prabowo.

    Potongan video Prabowo itu adalah wawancara Prabowo bersama bersama 7 pemimpin redaksi di kediamannya, Hambalang, Jawa Barat, Minggu, 6 April 2025, atau 2 bulan lalu sebelum Israel memulai serangan terhadap Iran.

    Berikut ini pernyataannya pada April lalu soal serangan terhadap Iran yang bisa memicu perang dunia ketiga:

    Saya lihat dan saya yakini dalam 5, 6, 8 bulan ke depan kita akan membuat langkah-langkah fundamental, terobosan yang akan memperkokoh ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Perang, persaingan hegemoni.

    Yang sangat berbahaya yang bisa memicu orang dunia ketiga. Ini tidak main-main, benar-benar. Saya pelajari tiap malam, saya lihat, this is very dangerous time, very dangerous time. Amerika siap mau nyerang Iran, Rusia mengatakan, jangan menyerang Iran. Kalau menyerang Iran, berhadapan dengan saya, Rusia.

    What is that mean? Masalah Iran nanti perang dunia ketiga. Dan kita sudah non-blok, kita sudah benar.

    Tapi kalau terjadi perang nuklir, kita non-blok saja, kita akan kena. Mungkin yang negara-negara yang punya nuklir, ya, dia matinya lebih cepat. Kita mungkin mati juga, tapi lama kita matinya, ya, kan.

    Jadi, dangerous time. Kita harus hati-hati. Dan untuk itulah, saya selalu mengajak, mari kita rukun, mari kita mengatasi persoalan ini bersama.

    Israel dan Iran Berbalas Serangan

    Serangan rudal Iran menghantam wilayah Ramat Gan, Israel, Kamis (19/6). Tim penyelamat bekerja cepat menangani kerusakan dan korban terdampak. (Foto: REUTERS/Ammar Awad)

    Perang Israel dan Iran dimulai sejak akhir pekan lalu. Pada Jumat (16/6) Israel melancarkan serangan rudal ke Ibu Kota Teheran dan wilayah Iran lainnya.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kemudian mengonfirmasi penyerangan terhadap Iran. Netanyahu mengatakan serangan terhadap Iran akan terus berlanjut.

    “Operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, yang diberi nama operasi ‘Rising Lion’ sebagaimana dilansir AFP, Jumat (13/6).

    Netanyahu mengatakan serangan militernya menghantam pembuatan nuklir Iran. Tak hanya itu, tempat rudal Iran juga diserangnya.

    “Kami menyerang jantung program pengayaan nuklir Iran. Kami menargetkan fasilitas pengayaan utama Iran di Natanz… Kami juga menyerang jantung program rudal balistik Iran,” katanya.

    Iran kemudian merespons, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan serangan balasan kepada Israel usai sejumlah fasilitas nuklir dan militernya diserang. Khamenei mewanti-wanti Israel akan menghadapi nasib yang menyakitkan.

    Dilansir Aljazeera, Jumat (13/6), kantor berita resmi Iran atau IRNA, telah menerbitkan pernyataan dari Khamenei. Israel diperingatkan kana menerima hukuman berat.

    “Rezim Zionis, pada dini hari ini, membuka tangannya yang kotor dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman,” kata Khamenei.

    Angkatan Iran, kata Khamenei, tidak akan tinggal diam dengan serangan Israel. Sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran tewas dalam serangan Israel.

    “Dengan kejahatan ini, rezim Zionis mempersiapkan diri untuk dirinya sendiri nasib yang pahit dan menyakitkan, dan itu pasti akan menerimanya,” ujarnya.

    Iran pada malam Jumat malam harinya membalas serangan Israel. Rudal diluncurkan ke Tel Aviv hingga Yerusalem. Serangan terus berlanjut hingga hari ini.

    Hingga Jumat (20/6), menurut Kementerian Kesehatan Iran, lebih dari 220 orang tewas akibat serangan Israel. Sementara itu, Israel mengatakan serangan Iran telah menewaskan 24 orang.

    Serangan Israel ke Iran ini, telah menewaskan beberapa petinggi militer Iran, termasuk Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Hossein Salami.

    Ada pula beberapa ilmuwan nuklir Iran yang tewas, termasuk mantan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi.

    Iran mengatakan warga sipil, termasuk anak-anak, berada di antara korban tewas.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pascabombardir Israel, Iran Tuntut Ganti Rugi dan Bersumpah Lanjutkan Pembalasan

    Pascabombardir Israel, Iran Tuntut Ganti Rugi dan Bersumpah Lanjutkan Pembalasan

    PIKIRAN RAKYAT – Pada 29 Juni 2025 lalu, pihak Iran mengatakan bahwa mereka akan terus menyerang Israel sampai mereka membayar ganti rugi. Hal tersebut dikatakan langsung oleh oleh Dewan Keamanan Nasional tertinggi Iran.

    Pembalasan (terhadap Israel) akan terus dilakukan sampai musuh kita dihukum dan ganti rugi (kepada Iran) dibayar,” ucapnya.

    Diketahui, sebelumnya Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat, 13 Juni 2025 dini hari dengan tuduhan Iran sedang menjalankan program nuklir militer secara rahasia.

    Serangan tersebut mengatakan sejumlah wilayah di Iran, termasuk ibu kota Teheran dan menewaskan beberapa pejabat tinggi militer dan sejumlah ilmuwan nuklir Iran.

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan itu sebagai kejahatan dan mengancam Israel dengan “nasib yang pahit dan mengerikan.”

    Iran membalas serangan Israel itu dengan meluncurkan “Operasi True Promise 3” pada Jumat malam yang menyerang target-target militer Israel.

    Iran menyangkal program nuklir memiliki tujuan militer, Direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyatakan badan tersebut belum menemukan bukti kuat bahwa Iran sedang Mengembangkan senjata nuklir.

    Laporan intelijen AS juga menunjukan kesimpulan serupa bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.

    Mantan Duta Besar Inggris dan Uzbekistan dan aktivis HAM Craig Murray mengatakan Iran telah menunjukkan tanggung jawab dan kesabaran luar biasa selama beberapa tahun terakhir meskipun menghadapi berbagai tindakan dari Israel.

    Lalu, kabar terbaru datang dari kelompok Hizbullah di Lebanon yang menegaskan bahwa mereka tidak netral dan berpihak pada Iran dalam konflik melawan Israel.

    Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan bahwa kelompok mendukung hak dan kemerdekaan Iran yang sah.

    Amerika Serikat bersama Israel yang disebutnya sebagai tumor kanker melakukan kebohongan dan tindakan agresif terhadap iran.

    “Kami berdiri bersama Iran untuk menghadapi ketidakadilan global ini, karena kami juga memperjuangkan kemerdekaan, pembebasan tanah kami, serta kebebasan membuat keputusan dan pilihan kami sendiri,” ucapnya.

    Ia juga menegaskan bahwa Hizbullah bertindak sesuai penilaian mereka untuk membalas agresi brutal Israel dan AS. ***

  • Waspada Serbuan Iran, AS Kosongkan Pangkalan Militer di Qatar

    Waspada Serbuan Iran, AS Kosongkan Pangkalan Militer di Qatar

    GELORA.CO – Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai mengosongkan pangkalan militer mereka di Timur Tengah. Hal ini seiring ancaman Iran akan menyerang pangkalan-pangkalan itu jika AS bersikeras membantu Israel melakukan serangan.

    Puluhan pesawat militer Amerika tidak lagi berada di landasan pangkalan utama Amerika di Qatar, menurut gambar satelit. Antara tanggal 5 dan 19 Juni, hampir semua pesawat yang terlihat di pangkalan Al Udeid tidak lagi terlihat, menurut gambar yang diterbitkan oleh Planet Labs PBC dan dianalisis oleh AFP.

    Hampir 40 pesawat militer – termasuk pesawat angkut seperti Hercules C-130 dan pesawat pengintai – diparkir di landasan pada tanggal 5 Juni. Dalam gambar yang diambil pada tanggal 19 Juni, hanya tiga pesawat yang terlihat.

    Kedutaan Besar AS di Qatar mengumumkan pada hari Kamis bahwa akses ke pangkalan tersebut akan dibatasi “demi kehati-hatian dan mengingat konflik regional yang sedang berlangsung,” dan mendesak personel untuk “meningkatkan kewaspadaan.”

    The Times of Israel melansir, Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee pada Rabu mengatakan kedutaannya sedang “mengerjakan penerbangan evakuasi dan keberangkatan kapal pesiar” bagi warga Amerika yang ingin meninggalkan Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Iran.

    Huckabee mengunggah  tautan bagi orang Amerika yang tertarik untuk mendaftar di Smart Traveler Enrollment Program (STEP) sehingga mereka dapat menerima informasi terbaru.

    Sesaat sebelum pengumuman Huckabee, dua pejabat AS mengatakan sebuah pesawat pemerintah mengevakuasi sejumlah diplomat dan anggota keluarga yang meminta untuk meninggalkan Israel. Para pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama untuk menggambarkan gerakan diplomatik yang sensitif.

    Negara-negara lain telah mulai mengoperasikan penerbangan untuk mengevakuasi warganya dari Israel sejak Iran mulai meluncurkan serangan rudal ke negara Yahudi tersebut pada hari Jumat.

    Penerbangan pertama yang membawa pengungsi dari Israel tiba di Slovakia dan Republik Ceko pada Senin malam, kata pihak berwenang pada Selasa.

    Pihak berwenang Slovakia mengatakan penerbangan evakuasi pertama dengan 73 orang, termasuk 25 turis Slovakia dan lima anggota keluarga diplomat Slovakia yang bekerja di Tel Aviv, tiba di ibu kota, Bratislava.

    Presiden AS Donald Trump dilaporkan baru akan memutuskan apakah akan bergabung atau tidak dalam kampanye udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dalam dua minggu ke depan. Hal ini sambil menunggu hasil upaya diplomatik antara Teheran dan Washington, kata Gedung Putih pada Kamis.

    Pengumuman tersebut, yang dibacakan dengan lantang oleh Sekretaris Pers Karoline Leavitt, tampaknya menandakan perubahan terbaru pemerintah AS mengenai pertanyaan apakah akan mengerahkan pasukan Amerika setelah seminggu ia terombang-ambing secara tajam antara dukungan untuk solusi damai dan ancaman untuk membunuh Ayatollah Ali Khamenei.

    “Berdasarkan fakta bahwa ada peluang untuk perundingan besar yang mungkin atau mungkin tidak terjadi dengan Iran dalam waktu dekat – saya akan membuat keputusan apakah akan melakukan perundingan atau tidak dalam dua minggu ke depan,” kata Leavitt pada konferensi pers di Gedung Putih.

    Dia membenarkan bahwa negosiasi terus berlangsung antara AS dan Iran mengenai masalah nuklir meskipun ada serangan Israel, setelah laporan Reuters mengungkapkan bahwa utusan khusus Trump Steve Witkoff telah mengadakan sejumlah panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

    Leavitt mengatakan kesepakatan apa pun harus melarang pengayaan uranium oleh Teheran dan menghilangkan kemampuan Iran untuk membuat senjata nuklir.

    “Presiden selalu tertarik pada solusi diplomatik… jika ada peluang untuk diplomasi, presiden akan selalu memanfaatkannya,” katanya. “Tapi dia juga tidak takut menggunakan kekuatan, saya akan menambahkan.”

    Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan setelah pembicaraan di Gedung Putih dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio bahwa masih ada waktu untuk mencapai solusi diplomatik dengan Iran mengenai program nuklirnya, untuk mencegah konflik yang lebih luas.

    “Situasi di Timur Tengah masih berbahaya. Kami bertekad bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Lammy dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Inggris di Washington.

    “Kami membahas bagaimana Iran harus membuat kesepakatan untuk menghindari konflik yang semakin dalam. Sekarang ada peluang dalam dua minggu ke depan untuk mencapai solusi diplomatik,” kata Lammy tentang pembicaraannya dengan Rubio dan utusan khusus AS Steve Witkoff.

  • Ali Khamenei Tidak Boleh Lagi Dibiarkan Hidup

    Ali Khamenei Tidak Boleh Lagi Dibiarkan Hidup

    GELORA.CO  – Israel meradang usai rumah sakit Soroka di Israel Selatan terkena serangan rudal Iran, pada Kamis (19/6/2025).

    Oleh karenanya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei pantas untuk dihabisi.

    “Khamenei secara terbuka menyatakan bahwa ia ingin Israel dihancurkan – ia secara pribadi memberikan perintah untuk menembaki rumah sakit.”

    “Ia menganggap penghancuran negara Israel sebagai tujuan, orang seperti itu tidak boleh lagi dibiarkan hidup,” katanya, dikutip dari The Guardian, Jumat (20/6/2025).

    Berbicara di rumah sakit Soroka di Beersheba, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ditanyai tentang niat Donald Trump di perang Iran vs Israel.

    Terutama soal apakah Israel mengharapkan Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut untuk bergabung dalam aksi penyerangan terhadap Iran.

    Netanyahu menegaskan, langkah AS membantu Israel hal mutlak yang harus dilakukan. 

    “Itu keputusan yang harus diambil presiden, tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa mereka sudah banyak membantu, karena mereka berpartisipasi dalam perlindungan langit di atas Israel dan kota-kotanya,” jawabnya.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump masih belum memberikan kepastian akankah turun membantu sekutunya itu.

    “Saya mungkin akan melakukannya, saya mungkin tidak akan melakukannya. Maksud saya, tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari hindustantimes.com.

    Trump menyebut keputusannya nanti sangat tergantung dengan kondisi di lapangan.

    Ia menilai situasi bisa berubah kapan saja tanpa bisa diprediksi sebelumnya.

    “Saya punya ide tentang apa yang harus dilakukan. Saya ingin membuat keputusan akhir sedetik sebelum waktunya karena banyak hal yang berubah, terutama dengan adanya perang,” tambah dia.

    Rumah Sakit Terkena Rudal

    Pada Kamis (19/6/2025), dini hari, sebuah rudal yang diluncurkan oleh Iran menghantam rumah sakit utama di Israel bagian selatan, Rumah Sakit Soroka.

    Media Israel menayangkan rekaman jendela yang pecah dan asap hitam pekat mengepul dari lokasi.

    Serangan rudal Iran tidak hanya menyasar rumah sakit, tetapi juga menyerang gedung bertingkat tinggi dan sejumlah bangunan tempat tinggal di dua lokasi berbeda dekat Tel Aviv.

    Wartawan dari kantor berita Prancis, AFP, melaporkan suara ledakan yang hebat dan berkelanjutan terdengar di Tel Aviv dan Yerusalem. 

    Total sekitar 65 orang terluka dalam serangan tersebut, dua di antaranya dalam kondisi serius, dikutip dari CBS News.

    Komandan polisi setempat, Haim Bublil menyatakan bahwa beberapa korban luka ringan berasal dari serangan di rumah sakit itu.

    Ia juga menjelaskan adanya kebakaran di sebuah gedung enam lantai yang sulit dijangkau, sementara tim penyelamat terus melakukan pencarian dan memindahkan pasien ke bagian rumah sakit yang lebih aman. 

    Pihak rumah sakit meminta masyarakat untuk tidak datang berobat agar proses evakuasi dan penanganan korban dapat berjalan lancar. 

    Sebelum serangan, bagian rumah sakit yang terkena langsung sudah dievakuasi demi keselamatan pasien dan staf medis.

    Menteri Kesehatan Israel, Uriel Bosso, mengecam keras serangan tersebut.

    Ia menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Iran terhadap warga sipil tak berdosa dan tenaga medis yang bertugas menyelamatkan nyawa. 

    Rumah Sakit Soroka, memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur dan melayani sekitar satu juta penduduk di Israel selatan. 

    theguardian.com melaporkan, sebuah rudal menghantam dasar gedung pencakar langit di jalan Jabotinsky di Ramat Gan, dekat pusat kota Tel Aviv dan sekitar 200 meter dari bursa berlian kota itu. 

    Penduduk setempat mengatakan bahwa sebuah bisnis pizza siap saji terkena dampak penuh dari serangan itu.

    Beberapa blok apartemen tua di seberang jalan juga hancur akibat kekuatan ledakan itu, yang telah memecahkan jendela-jendela di seluruh distrik itu.

    Associated Press (AP) melaporkan bahwa sedikitnya 240 orang terluka akibat serangan rudal Iran pada Kamis pagi. 

    Kantor berita itu mengatakan bahwa empat orang terluka parah, menurut Kementerian Kesehatan Israel.

    Militer Israel juga menyebut,  bahwa Iran menggunakan rudal dengan beberapa hulu ledak dalam serangannya, sehingga menimbulkan tantangan baru bagi pertahanannya, Associated Press (AP) melaporkan. 

    Alih-alih harus melacak satu hulu ledak, rudal dengan beberapa hulu ledak dapat menimbulkan tantangan yang lebih sulit bagi sistem pertahanan udara, seperti Iron Dome milik Israel.

  • IAEA Peringatkan Serangan ke PLTN Iran Picu Bencana Pencemaran Radioaktif

    IAEA Peringatkan Serangan ke PLTN Iran Picu Bencana Pencemaran Radioaktif

    PIKIRAN RAKYAT – Serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr, Iran bisa picu pencemaran radioaktif yang jauh lebih banyak dari ledakan nuklir meskipun di dalamnya tidak bisa meledak.

    Hal tersebut dikatakan langsung oleh Wakil Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Mikhail Chudakov.

    “Berdasarkan pengalaman dan akan sehat saya, tidak ada satu pun pembangkit listrik di dunia yang terlindungi dari perang. Jika Anda menembakkan rudal reaktor, Anda akan melihat pencemaran di wilayah itu. Anda tidak akan melihat ledakan,” kata Chudakov.

    Ia menegaskan insiden terkait reaktivitas nuklir telah diantisipasi oleh teknologi reaktor modern. Insiden tersebut terakhir kali terjadi di PLTN Chernobyl pada 1986.

    Menurutnya, PLTN tidak bisa meledak seperti bom nuklir, tetapi bisa rusak dan menyebarkan radiasi ke wilayah sekitar.

    “Sayangnya, akan ada lebih banyak pencemaran (radioaktif) dalam peristiwa seperti itu daripada ledakan nuklir,” ujarnya menambahkan.

    Data IAEA menunjukkan bahwa Iran saat ini memiliki sebuah reaktor tenaga nuklir di PTLN Busherh (BNPP)-unit 1 yang mulai beroperasi secara komersial pada 2013 dan menyumbang hampir 1,7 persen dari total produksi listrik nasional pada 2023.

    Diketahui, PLTN Bushehr berada di sekira 1.200 kilometer di sebelah selatan ibu kota Iran, Teheran. Pembangunannya dimulai pada 1975 oleh perusahaan Jerman, tetapi proyek itu dihentikan setelah Revolusi Iran meletus pada 1979.

    PLTN itu pun ada beberapa kali dihantam bom selama perang Iran-Irak pada 1980-1988.

    Sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan komentar konflik Iran-Israel dan kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat di dalamnya. Pada komentarnya ia menegaskan bahwa Teheran tetap akan menang.

    “Tuhan yang Mahakuasa pasti akan membuat rakyat Iran benar-benar menang,” ucapnya.

    Serangan Israel terjadi saat Teheran sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan tidak tengah melakukan tindakan militer yang drastis.

    Khamenei menegaskan bahwa Israel membuat kesalahan besar dengan menyerang Iran, seraya menambahkan Teheran memiliki rencana untuk pembalasan lebih lanjut.***

  • 10 Update Perang Israel-Iran: Khamenei Tantang AS, Buka Gerbang Neraka

    10 Update Perang Israel-Iran: Khamenei Tantang AS, Buka Gerbang Neraka

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel dan Iran kembali saling tembak pada Kamis (19/6/2025). Ini merupakan hari ketujuh dalam rangkaian serangan paling intens kedua negara dalam sejarah, yang memicu kekhawatiran akan konflik berlarut-larut yang dapat melanda Timur Tengah (Timteng).

    Konflik ini pun berpotensi menyeret sejumlah negara yang telah memosisikan diri di belakang masing-masing pihak.

    Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dikutip berbagai sumber.

    1. Serangan Baru

    Militer Israel mengatakan sedang melakukan serangan baru di Teheran dan wilayah lain di Iran pada Kamis (19/6/2025). Mereka memerintahkan dua desa, Arak dan Khondab, untuk mengungsi.

    Sementara itu, sirene serangan udara berbunyi di Israel Utara. Militer mengatakan tak lama setelah itu mereka telah mencegat pesawat nirawak yang diluncurkan dari Iran.

    Saling tembak baru itu terjadi sehari setelah Iran mengatakan telah menembakkan rudal hipersonik Fattah ke Israel. Militer Israel mengatakan mereka “terbang di atas lokasi peluncuran dan penyimpanan rudal permukaan-ke-permukaan Iran (dan) menyerang pihak yang mencoba mengaktifkan kembali lokasi yang telah diserang”.

    Sistem pertahanan udara Israel tampaknya sebagian besar berhasil dalam mencegat rentetan rudal dan pesawat nirawak Iran setiap hari. Seorang pejabat militer Israel, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal balistik dan 1.000 pesawat nirawak sejak Jumat.

    “Sekitar 20 rudal telah menghantam wilayah sipil di Israel,” pejabat itu menambahkan.

    2. Internet Mati Total

    Iran mengalami “pemadaman internet nasional hampir total”. Hal ini disampaikan pengawas digital yang berkantor pusat di London, NetBlocks, di X.

    Iran mengumumkan minggu lalu bahwa mereka memberlakukan pembatasan sementara pada internet, dengan kementerian komunikasi mengatakan pada hari Rabu bahwa pembatasan yang lebih ketat diberlakukan karena “penyalahgunaan jaringan komunikasi negara untuk tujuan militer” oleh Israel.

    Media Iran kemudian melaporkan bahwa Israel sempat meretas siaran televisi negara. Tehran juga menayangkan rekaman protes perempuan yang diserang dan mendesak orang-orang untuk turun ke jalan.

    Banyak situs dan aplikasi yang setidaknya sebagian tidak dapat diakses. Televisi negara mengimbau warga Iran pada hari Selasa untuk menghapus WhatsApp dari ponsel mereka, menuduh bahwa aplikasi pengiriman pesan tersebut mengumpulkan lokasi dan data pribadi pengguna dan “mengkomunikasikannya kepada musuh Zionis”.

    3. Manuver Trump

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan serangan Israel. Ia menyebut bahwa Iran telah menghubungi untuk mencari negosiasi guna mengakhiri konflik.

    “Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya,” kata Trump kepada wartawan. “Saya dapat memberi tahu Anda ini, bahwa Iran memiliki banyak masalah, dan mereka ingin bernegosiasi.”

    Trump mengatakan Iran bahkan telah menyarankan untuk mengirim pejabat ke Gedung Putih untuk melakukan pembicaraan. Namun pernyataan ini dibantah oleh pejabat Iran.

    4. Khamenei Warning AS

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dalam pidato yang dibacakan di televisi pemerintah bahwa “Bangsa Iran tidak akan pernah menyerah.”

    “Amerika harus tahu bahwa intervensi militer apa pun niscaya akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki,” katanya.

    Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa AS tahu di mana Khamenei berada. Namun ia tidak akan membunuhnya “untuk saat ini”.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya berkomitmen pada “diplomasi” dan bertindak dalam “pembelaan diri” terhadap serangan Israel.

    5. Israel Serbu Markas Keamanan Iran

    Jurnalis AFP mendengar ledakan di seluruh Tehran sepanjang hari pada Rabu. Dilaporkan bahwa asap mengepul di beberapa bagian kota. Tak lama berselang, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan jet angkatan udara telah “menghancurkan markas besar keamanan internal rezim Iran, lengan utama penindasan diktator Iran”.

    6. Kerugian Perang

    Serangan Israel telah menghantam fasilitas nuklir dan militer di sekitar Iran, serta kawasan permukiman. Di sisi lain, permukiman di Israel juga telah terkena dampak.

    Perdana Menteri Israel Netanyahu mengakui “kerugian yang menyakitkan”, tetapi menambahkan bahwa “Front dalam negeri solid, rakyatnya kuat.”

    Kantor perdana menteri mengatakan pada hari Senin bahwa sedikitnya 24 orang telah tewas di Israel dan ratusan lainnya terluka sejak serangan balasan Iran dimulai pada hari Jumat.

    Di sisi lain, Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Iran belum memperbarui jumlah korban sejak saat itu.

    7. Putin Cari Solusi

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang itu mungkin saja terjadi. Ia juga mengklaim serangan Israel terhadap Iran telah menyebabkan “konsolidasi” dukungan di masyarakat Iran terhadap para pemimpinnya.

    “Ini masalah yang pelik, dan tentu saja kita harus sangat berhati-hati di sini, tetapi menurut pendapat saya, solusinya dapat ditemukan,” kata Putin kepada wartawan asing.

    Ia sebelumnya mengusulkan untuk bertindak sebagai mediator, yang mendorong Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mempertanyakan kesesuaiannya mengingat perang Rusia di Ukraina.

    8. Rumah Sakit Israel Hancur

    Rumah sakit utama di wilayah selatan dan dua kota di dekat Tel Aviv menjadi sasaran langsung, menyebabkan sedikitnya 47 orang terluka dan mendorong pemerintah Israel untuk mengancam balasan besar-besaran.

    Soroka Medical Center, rumah sakit utama di kota Beersheba, mengalami kerusakan akibat hantaman rudal, menurut laporan resmi dari pihak rumah sakit. Sementara itu, kota-kota Ramat Gan dan Holon yang berada di dekat jantung metropolitan Tel Aviv juga turut terdampak, dengan gedung-gedung dilaporkan rusak.

    9. Irak Teriak

    Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Ayatollah Agung Ali Sistani, mengingatkan agar komunitas internasional tidak menargetkan pemimpin tertinggi Iran. Ia memperingatkan bahwa langkah tersebut bisa memicu kekacauan luas dan memperburuk situasi di Timur Tengah.

    “Setiap penargetan terhadap kepemimpinan agama dan politik tertinggi Iran akan membawa konsekuensi mengerikan bagi kawasan,” tegas Sistani dalam pernyataan resminya.

    Peringatan ini muncul di tengah memanasnya konflik Iran-Israel setelah serangan mendadak Israel pekan lalu yang menargetkan situs militer dan nuklir Iran serta menewaskan sejumlah komandan dan ilmuwan tinggi. Iran membalas dengan rentetan rudal ke wilayah Israel, memicu ketegangan regional yang lebih luas.

    Sistani, yang merupakan warga negara Iran namun dikenal menentang dominasi Teheran di Irak, menyerukan penyelesaian damai.

    10. Iran Luncurkan Rudal Sejjil

    Iran resmi menggunakan rudal balistik Sejjil, senjata jarak jauh berbahan bakar padat dengan daya hancur tinggi, dalam gelombang serangan terbarunya terhadap Israel.

    Serangan yang disebut sebagai bagian dari Operasi True Promise 3 itu diklaim berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, memicu ketegangan regional yang kian memanas.

    “Langit wilayah pendudukan kini terbuka untuk rudal dan drone kami,” demikian pernyataan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang dikutip kantor berita Tasnim.

    Mereka mengeklaim telah menghancurkan sejumlah fasilitas vital Israel, termasuk pangkalan udara dan kantor intelijen.

     

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ulama Irak Teriak, Serangan ke Khamenei Picu Petaka di Timur Tengah

    Ulama Irak Teriak, Serangan ke Khamenei Picu Petaka di Timur Tengah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Ayatollah Agung Ali Sistani, mengingatkan agar komunitas internasional tidak menargetkan pemimpin tertinggi Iran. Ia memperingatkan bahwa langkah tersebut bisa memicu kekacauan luas dan memperburuk situasi di Timur Tengah.

    “Setiap penargetan terhadap kepemimpinan agama dan politik tertinggi Iran akan membawa konsekuensi mengerikan bagi kawasan,” tegas Sistani dalam pernyataan resminya, seperti dikutip AFP, Kamis (19/6/2025).

    Peringatan ini muncul di tengah memanasnya konflik Iran-Israel setelah serangan mendadak Israel pekan lalu yang menargetkan situs militer dan nuklir Iran serta menewaskan sejumlah komandan dan ilmuwan tinggi. Iran membalas dengan rentetan rudal ke wilayah Israel, memicu ketegangan regional yang lebih luas.

    Sistani, yang merupakan warga negara Iran namun dikenal menentang dominasi Teheran di Irak, menyerukan penyelesaian damai.

    “Masyarakat internasional harus melakukan segala upaya untuk mengakhiri perang yang tidak adil ini dan menemukan solusi damai terkait program nuklir Iran,” ujarnya.

    Kekhawatiran akan eskalasi makin meningkat setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menutup kemungkinan menyerang atau bahkan membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. “Itu bisa mengakhiri konflik,” klaim Netanyahu awal pekan ini.

    Presiden AS Donald Trump juga menekan Iran agar menyerah tanpa syarat, meski menegaskan belum akan menyerang Khamenei “untuk saat ini”.

    Sementara itu, aksi solidaritas bermunculan di Irak dan Lebanon. Di Irak selatan, ulama Syiah turun ke jalan dengan mengenakan seragam militer, membawa bendera Irak dan Iran, serta meneriakkan slogan anti-Israel.

    Sementara di Lebanon, kelompok Hizbullah memperingatkan Israel agar tidak mengancam Khamenei, menyebutnya sebagai tindakan “sembrono dan bodoh” yang akan menimbulkan “konsekuensi serius”.

    “Ancaman terhadap Khamenei adalah penghinaan terhadap ratusan juta orang beriman,” kata pernyataan resmi Hizbullah.

    Sejak 12 Juni lalu, Iran dan Israel telah terlibat dalam eskalasi paling parah hingga saat ini. Iran telah meluncurkan sekitar 400 misil balistik dan 1.000 drone ke wilayah Israel, termasuk serangan ke Soroka Hospital di Beersheba dan kawasan sipil seperti Tel Aviv dan Haifa, yang menyebabkan puluhan kematian dan ratusan luka, serta kerusakan besar pada bangunan dan infrastruktur penting.

    Sebagai balasan, Israel menggempur hampir seluruh fasilitas nuklir dan militer Iran, mencakup reaktor Arak, Natanz, Isfahan, dan pangkalan IRGC, menghancurkan 35-40% stok misil Iran. Serangan ini menewaskan antara ratusan orang di Iran, termasuk ratusan warga sipil.

    Konflik ini kian meluas dengan meningkatnya ketegangan sipil, evakuasi skala internasional, dan ancaman militer lebih lanjut dari AS dan Rusia di tengah upaya diplomasi internasional.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]