Tag: Audrey Petriny

  • Ini Penyebab Gagal Top Up GoPay dan Cara Mengatasinya – Page 3

    Ini Penyebab Gagal Top Up GoPay dan Cara Mengatasinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah pengguna mengeluh gagal melakukan top up GoPay, Senin (4/8/2025) kemarin. Saat melakukan top up, nominal yang dikirim tidak masuk ke GoPay, padahal saldo rekening sudah berkurang.

    Masalah ini dibenerkan GoTo Financial selaku induk perusahaan dari GoPay. Saat itu, perusahaan menyebut bahwa aplikasi GoPay sedang terjadi gangguan.

    “Kami menginformasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan, di mana beberapa pengguna mengalami saldo tidak terupdate setelah melakukan top up atau transfer,” ujar Head of Corporate Communications GoTo Financial, Audrey Petriny.

    Untuk diketahui, aplikasi GoPay kini sudah kembali normal dan kendala saldo tak terupdate berhasil di atasi.

    “Kami menginformasikan bahwa kendala saldo tidak terupdate setelah melakukan transaksi top-up dan transfer, kini telah berhasil diatasi dan layanan telah kembali normal,” Audrey menjelaskan.

    Di luar dari masalah tersebut, jika kamu mengalami gagal top up GoPay bukan karena gangguan dari sistem aplikasi, bisa jadi hal berikut ini menjadi penyebabnya.

    Penyebab Gagal Top Up GoPay

    Mengutip Halaman Bantuan GoPay, Rabu (6/8/202), saat mengalami kendala tidak bisa top up GoPay, ada beberapa kemungkinan penyebabnya:

    Jumlah top up melebihi batas limit transaksi bulanan aplikasi GoPay.
    Nomor handphone yang dimasukkan tidak terdaftar di Gojek
    Jaringan internet tidak stabil

     

  • GoTo Akui Top Up GoPay Error: Saldo Pengguna Dijamin Aman dan Tidak Hilang! – Page 3

    GoTo Akui Top Up GoPay Error: Saldo Pengguna Dijamin Aman dan Tidak Hilang! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah pengguna mengeluh gagal melakukan top up Gopay pada Senin (4/8/2025). Pantauan Tekno Liputan6.com, keluhan ini berlangsung sejak jam makan siang atau sekitar 12.00 WIB.

    Terkait kendala Gopay yang masih berlangsung hingga saat ini, GoTo Financial membenarkan bahwa dompet digital tersebut sedang mengalami gangguan.

    “Kami menginformasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan, di mana beberapa pengguna mengalami saldo tidak ter-update setelah melakukan top up atau transfer,” ujar Head of Corporate Communications GoTo Financial, Audrey Petriny, kepada Tekno Liputan6.com.

    Namun demikian, ia memastikan bahwa saldo pengguna dijamin aman dan tidak akan hilang.

    “Kami pastikan saldo pengguna aman dan tidak hilang. Tim kami tengah bekerja untuk segera mengatasi masalah ini dan memulihkan layanan secepat mungkin,” Audrey menjelaskan.

    Jika pengguna membutuhkan bantuan lebih lanjut, ia menambahkan, pengguna dapat menghubungi layanan pelanggan di Halaman Bantuan aplikasi GoPay, atau email melalui customerservice@gopay.co.id.

    “Hati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan GoPay dan hanya hubungi kami melalui kanal aduan resmi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” Audrey memungkaskan.

     

  • Ovo-Grab Klaim Jumlah Transaksi Judi Online di Platform Turun

    Ovo-Grab Klaim Jumlah Transaksi Judi Online di Platform Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Dompet digital Ovo dan platform ride hailing Grab Indonesia mengeklaim jumlah transaksi judi online di platform mengalami penurunan cukup signifikan menjelang tutup tahun 2024. 

    Diketahui, menurut data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada Oktober 2024, jumlah transaksi judi online di Ovo mencapai 836.095 kali dengan total nilai mencapai Rp216 miliar. 

    Ovo diduga menjadi dompet digital nomor dua yang paling sering digunakan untuk transaksi judi online di bawah DANA. 

    Kemudian pada November 2024, Komdigi kembali merilis data mengenai dompet digital yang digunakan untuk judi online. Dalam laporan tersebut, diketahui sebanyak 21,26% dari total akun di Ovo disebut digunakan untuk transaksi judol. 

    Sementara itu Dana menempati urutan pertama dengan 25,68%, Gopay sebesar 24,84%, dan LinkAja sebesar 21,47%. 

    President Director Ovo Karaniya Dharmasaputra menjelaskan bahwa Ovo secara aktif melakukan berbagai langkah tegas sesuai arahan Menkomdigi Meutya Hafid.  

    Karaniya menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan monitoring ketat, identifikasi, serta pemblokiran terhadap transaksi dan akun yang terindikasi judi online.  

    Ovo mengklaim sejak Januari hingga Desember 2024, nilai transaksi judi online yang berhasil Ovo deteksi dan blokir menurun signifikan. Sayangnya, Ovo tidak menyebutkan jumlah akun yang berhasil diblokir. 

    Sebagai perbandingan, Dana menyampaikan dalam laporannya telah memblokir 30.000 akun yang terindikasi judi online, termasuk 500 akun mitra. 

    “Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung arahan Menkomdigi untuk menciptakan ekosistem digital yang aman,” ucap Karaniya, dikutip Selasa (24/12/2024).

    Ilustrasi logo OVOPerbesar

    Sementara itu, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menegaskan bahwa Grab terus mendukung kebijakan pemerintah untuk menciptakan ruang digital yang sehat.  

    “Kami percaya kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran masyarakat dan memberantas aktivitas ilegal seperti judi online di platform digital,” jelas Neneng.  

    Sebelumnya, Meutya Hafid meminta kepada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) untuk lebih aktif dalam memerangi konten-konten judi online yang berkeliaran di TikTok dan Tokopedia. 

    Meutya menegaskan pentingnya langkah konkret pemberantasan judi online di Indonesia untuk membasmi praktik ilegal tersebut.

    Dalam pertemuan dengan CEO Gojek Tokopedia (GoTo Group), Patrick Walujo, di Kantor Kementerian Komdigi, Menkomdigi meminta komitmen penuh dari GoTo, selaku pihak yang mewakili TikTok dan Tokopedia, untuk berperan aktif melalui moderasi konten dan literasi digital dalam upaya memberantas judi online.  

    Siasat Gopay

    Sementara itu, Head of Corporate Communications GoTo Financial Audrey Petriny mengatakan GoPay berkomitmen penuh mendukung upaya pemerintah dalam memberantas aktivitas judi online. 

    Saat ini GoPay memiliki program untuk mencegah dan memberantas aktivitas judi online yang dijalankan dengan operasional dan prosedur yang sangat ketat.

    Pengguna transaksi dengan GopayPerbesar

    “Kami melakukan pengecekan untuk mendeteksi penyalahgunaan akun sehubungan dengan aktivitas judi online, lalu menghentikan layanan GoPay terhadap akun yang terindikasi melakukan aktivitas judi online serta melakukan pelaporan kepada regulator,” kata Audrey kepada Bisnis. 

    Sama seperti Ovo, Audrey juga tidak menyebutkan jumlah akun diblokir. 

    Adapun Gopay, menurut laporan PPATK, menempati urutan kedua sebagai platform dompet digital yang kerap digunakan judi Online pada Oktober 2024.