Tag: Atta Halilintar

  • Berkurban di NTT, Atta Halilintar: Makan Daging Sapi 1 Tahun Sekali

    Berkurban di NTT, Atta Halilintar: Makan Daging Sapi 1 Tahun Sekali

    Jakarta, Beritasatu.com – Ada yang berbeda dari selebritas sekaligus YouTuber Atta Halilintar yang memilih untuk berkurban di Nusa Tenggara Timur (NTT). Atta Halilintar pun memberikan alasannya.

    Sebelum memberikan sejumlah hewan kurban, Atta Halilintar terlebih dahulu mendatangi salah satu sekolah di NTT.

    “School for NTT, sekolah ketiga yang kami ikut dalam merenovasi atau membangunnya,” kata Atta Halilintar dikutip dari Instagram miliknya, Kamis (5/6/2025).

    Setelah mendatangi salah satu sekolah di NTT, Atta Halilintar pun juga memberikan hewan kurban.

    “Alasan Atta Halilintar berkurban di NTT karena di pelosok desa yang ada di sana mereka makan daging sapi itu satu tahun sekali,” ujar Atta Halilintar.

    Selain itu Atta Halilintar menyebut, ada pula warga di NTT yang belum pernah merasakan daging sapi.

    “Bahkan, ada pula yang belum makan daging sapi seumur hidup,” lanjutnya.

    Atta Halilintar mengaku, kegiatan berbagi kasih kepada masyarakat NTT mendapat dukungan dari keluarganya.

    “Yang pasti kegiatan ini juga mendapat support dari istri aku tercinta @aurelie.hermansyah dan anak-anak aku @ameenaatta @azuraatta,” tutup Atta Halilintar.

  • Ivan Gunawan: Aku Berangkat Haji Tahun Ini

    Ivan Gunawan: Aku Berangkat Haji Tahun Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas sekaligus desainer Ivan Gunawan memastikan akan menunaikan ibadah haji pada 2025. Kepastian tersebut, diungkap Ivan Gunawan melalui Instagram miliknya.

    Ivan Gunawan membagikan kabar bahagianya terkait keputusannya untuk berangkat ibadah haji pada 2025. Ia mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan bukti pembayaran dari biro perjalanan wisata Maktour yang memastikan akan pergi haji.

    “Bismillah, atas izin Allah maka tahun ini aku berangkat haji,” ujar Ivan Gunawan, Senin (7/4/2025).

    Melihat unggahan dari Ivan Gunawan membuat sejumlah selebritas Tanah Air membanjiri kolom komentarnya tersebut.

    “Masyaallah,” tulis Atta Halilintar.

    “Alhamdulillah,” tulis Eddies Adellia.

    “Masyaallah, alhamdulillah,” tulis Deswita Maharani.

    “Alhamdulillah,” tulis Iis Dahlia.

    “Alhamdulillah, bismillah dilancarkan semuanya ya kak,” tulis Fitri Carlina.

    “Alhamdulillah,” tulis Maia Estianty.

    Sebelum memutuskan untuk berangkat haji, Ivan Gunawan sempat membuat pengakuan mengejutkan. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, setelah 43 tahun, dia baru menjalankan ibadah puasa pada 2025.

    “Alhamdulillah, selama 43 tahun, baru di tahun ini (2025) aku mulai berpuasa. Puasa tahun ini pun alhamdulillah tidak ada yang batal,” ucap Ivan Gunawan dikutip dari YouTube MOP Channel, Senin (1/4/2025).

    Selain itu, Ivan Gunawan mengungkapkan pada 2025 ini, dia mulai melaksanakan salat lima waktu secara teratur.

    “Selain puasa penuh, aku juga baru menjalankan salat lima waktu, ya, selama satu bulan melaksanakan puasa,” tutup Ivan Gunawan yang memastikan akan menjalankan ibadah haji pada 2025.

  • Deretan Artis yang Bagi-Bagi THR Lebaran 2025: Ada yang Beri iPhone hingga Umrah – Page 3

    Deretan Artis yang Bagi-Bagi THR Lebaran 2025: Ada yang Beri iPhone hingga Umrah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Lebaran Idul Fitri 2025 menjadi momen spesial bagi banyak artis Indonesia, tak hanya merayakan kemenangan, namun juga berbagi kebahagiaan dengan berbagi THR (Tunjangan Hari Raya) kepada orang-orang terdekat. Beragam bentuk THR diberikan, mulai dari uang tunai hingga hadiah mewah. Siapa saja artis yang berderma tahun ini? Dirangkum dari beberapa artikel Liputan6.com, Minggu (6/4/2025), simak selengkapnya!

    Beberapa artis papan atas diketahui membagikan THR kepada karyawan dan keluarga mereka. Pemberian THR ini beragam bentuknya, mulai dari uang tunai hingga hadiah-hadiah menarik. Momen berbagi ini semakin memperkuat tali silaturahmi dan menambah semarak suasana Lebaran.

    Tak hanya artis senior, artis muda pun turut serta dalam berbagi THR. Hal ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama dan semangat berbagi di momen Lebaran. Pemberian THR artis ini juga menjadi bentuk apresiasi kepada mereka yang telah bekerja keras sepanjang tahun.

    Nagita Slavina, dikenal dengan kedermawanannya, memberikan THR kepada karyawannya dengan tambahan bonus berupa iPhone dan motor. Kejutan ini tentu membuat karyawannya sangat senang.

    Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

    Pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah juga tak ketinggalan. Mereka memberikan THR kepada karyawan, salah satunya bahkan mendapatkan bonus umrah! Sebuah hadiah yang sangat berkesan.

    Haldi Sabri dan Irish Bella

    Haldi Sabri dan Irish Bella, melalui HAS Group, juga membagikan THR dan bonus kepada karyawannya, ditambah bonus tambahan saat buka puasa bersama. Keakraban antara bos dan karyawan terlihat jelas.

    Maia Estianty menambahkan sedikit tantangan seru. Karyawan Kayaru Mest dan Al El Dul TV harus berjoget terlebih dahulu untuk mendapatkan THR. Cara unik ini menambah keceriaan suasana.

     

  • Atta Halilintar dkk. Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Atta Halilintar dkk. Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia media sosial sekarang sudah tidak secuan dulu. Kini, industri yang membesarkan banyak nama influencer, seperti Atta Halilintar, dinilai semakin sesak dan memunculkan persaingan sengit untuk mendapat cuan.

    Laporan The Wall Street Journal menyebutkan bahwa platform tak seroyal dulu dalam memberikan komisi ke para kreator konten. Para jenama kawakan juga lebih pilih-pilih untuk bekerja sama dengan influencer.

    Salah satu contohnya adalah Clint Brantley yang merupakan kreator konten full-time sejak tiga tahun lalu. Brantley membagikan konten ke TikTok, YouTube, dan Twitch. Kebanyakan kontennya seputar tren yang berkaitan dengan game mobile Fortnite.

    Meski memiliki lebih dari 400.000 follower dengan rata-rata view pada kontennya lebih dari 100.000, penghasilan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji median tahunan pekerja full-time di AS pada 2023 sebesar US$ 58.084 atau Rp 950 jutaan.

    Pria berusia 29 tahun itu tak siap berkomitmen untuk menyewa apartemen karena penghasilannya yang tak tetap. Saat ini, Brantley masih tinggal dengan ibunya di Washington. “Saya sangat rentan,” ujarnya seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Minggu (30/3/2025).

    The Wall Street Journal menuliskan bahwa meraih penghasilan yang layak dan dapat diandalkan sebagai kreator konten adalah hal yang sulit, dan akan semakin sulit.

    Platform makin lama makin kecil membagikan uang untuk postingan populer. Di sisi lain, para brand lebih spesifik memilih kesepakatan dengan influencer.

    Kondisi ini diperparah dengan ancaman TikTok diblokir di AS. Banyak kreator konten yang waswas apakah masih bisa meraup penghasilan dari media sosial jika salah satu channel sumber uangnya dihapus.

    Industri Influencer Makin Sesak
    Menurut laporan Goldman Sachs pada 2023, ratusan juta orang di seluruh dunia mengunggah konten yang menghibur dan mengedukasi di media sosial. Sekitar 50 juta orang mengumpulkan uang dari sana.

    Bank investasi tersebut memperkirakan jumlah kreator yang menghasilkan pendapatan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 10% hingga 20% pada tahun 2028. Hal ini berkontribusi pada penambahan jumlah pencari nafkah, meski Departemen Tenaga Kerja tidak melacak gaji para influencer.

    Secara rata-rata, kreator konten butuh waktu bulanan bahkan tahunan untuk mengumpulkan pendapatan dari platform media sosial, kerja sama brand, hingga link affiliate. Namun, makin banyak yang mencari rezeki dari industri ini, makin kecil pula ‘kue’ yang harus dibagi-bagi.

    Menurut NeoReach, pada 2023, sebanyak 48% influencer mengumpulkan kurang dari US$ 15.000 atau Rp 245 jutaan. Hanya 14% yang mengumpulkan uang lebih dari US$ 100.000 atau Rp 1,6 miliar.

    Ketimpangan pemasukan influencer ini ditentukan beberapa faktor. Misalnya apakah influencer bekerja secara full-time atau part-time, tipe konten yang dibagikan, hingga durasi mereka berkarir sebagai influencer.

    Beberapa orang yang terkenal saat pandemi Covid-19 dan fokus pada topik yang populer seperti fesyen, investasi, dan lifestyle hack, mengaku sangat terbantu karena momentumnya pas.

    Namun, di balik itu semua, kreator konten mengaku pekerjaan ini sangat menguras energi dan mental. Mereka harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai audiens dan mengambil momentum yang tepat.

    Influencer menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan konten, memproduksi, hingga melalui proses edit untuk diunggah ke media sosial. Mereka juga harus selalu berinteraksi dengan para fans untuk menjaga popularitas.

    “Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan apa yang dikira kebanyakan orang,” kata analis Emarketer, Jasmine Enberg.

    “Kreator yang bisa hidup dengan menjadi influencer telah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Kebanyakan tak jadi besar dalam waktu singkat,” kata analis tersebut.

    Terlebih lagi, para influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran. Mereka tak mendapatkan jaminan kesehatan, uang pensiun, serta bonus tahunan.

    Di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang kian sulit untuk mengamankan keuangan mereka.

    Penghasilan dari Platform Makin Kecil
    Pada 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan untuk kreator hingga US$ 1 miliar. YouTube melalui fitur Shorts juga memungkinkan kreator menghimpun uang sekitar US$ 100-10.000 per bulan dengan program pendanaan sementara.

    Lalu, Instagram Reels memberikan penghargaan ke kreator dalam jumlah yang fluktuatif. Bonus besar itu menjadi taktik agar makin banyak orang membuat konten di platform mereka.

    Namun, kini platform mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk kreator konten. Ketentuan untuk penghasilan TikToker kini diperbanyak. Setidaknya harus memiliki 10.000 follower dengan view minimum 100.000 dalam sebulan.

    Instagram juga sedang menguji coba program ‘invitation-only’ yang memberikan penghargaan uang bagi kreator yang membagikan Reels dan foto.

    YouTube memperkenalkan program pembagian uang iklan pada tahun lalu untuk kreator Shorts yang memiliki setidaknya 1.000 subscriber dan 10 juta view dalam 90 hari. Mereka akan diberikan pembagian pendapatan iklan 45% untuk konten yang mereka bagikan.

    Makin lama, TikToker mengaku makin susah cari duit. Salah satunya Ben-Hyun yang mengatakan pada Maret lalu mendapatkan US$ 200-400 per satu juta view. Namun, kini pendapatannya kian menurun meski followernya bertambah banyak hingga 2,9 juta.

    Ben-Hyun mengaku kini hanya mendapat US$ 120 untuk video yang menghimpun 10 juta view. Hal ini menunjukkan, meski influencer memiliki audiens banyak, tetap sulit untuk memonetisasinya jika hanya berharap pada pendapatan dari platform.

    Danisha Carter juga membagikan keresahan serupa. Ia mengatakan TikTok-nya memiliki 1,9 juta pengikut.

    Menurutnya, para konten kreator berhasil membuat audiens ‘ketagihan’ di platform daring dan mendatangkan pendapatan miliaran dolar AS ke TikTok dan sejenisnya.

    Tapi, bayaran untuk influencer tak setimpal. Ia mengaku mendapatkan pendapatan dari TikTok dengan total US$ 12.000. Untuk menambah pendapatan, ia memutuskan membuat merchandise dan mampu menghasilkan uang US$ 5.000 pada tahun lalu.

    “Kreator harus dibayar adil dengan persentase yang sesuai dengan pendapatan yang diraih aplikasi,” kata Carter.

    “Harus ada transparansi soal bagaimana kami dibayar, dan kebijakannya harus konsisten,” ia menyarankan.

    (miq/miq)

  • Tanggapan Hotman Paris Disebut akan Mualaf: No Comment! 

    Tanggapan Hotman Paris Disebut akan Mualaf: No Comment! 

    Tanggapan Hotman Paris Disebut akan Mualaf: No Comment! 

    TRIBUNJATENG.COM – Isu mengenai rencana Hotman Paris untuk memeluk agama Islam belakangan ini menjadi sorotan publik. 

    Hal ini berawal dari pengungkapan Ustaz Derry Sulaiman yang menyebutkan bahwa Hotman Paris berencana menjadi mualaf. 

    Menanggapi isu tersebut, Hotman Paris memilih untuk tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

    Hotman Paris yang diketahui beragama Kristen menegaskan bahwa dirinya tidak ingin membahas soal agama di hadapan publik. 

    “No comment, no comment,” ungkap Hotman Paris dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Mantra News, pada Minggu (23/3/2025). 

    “Gue enggak mau bicara soal agama,” lanjut Hotman.

    Sebelumnya, Ustaz Derry Sulaiman mengungkapkan bahwa banyak artis yang datang kepadanya dan meminta bantuan untuk memeluk agama Islam. 

    Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Atta Halilintar, Ustaz Derry mengungkapkan banyak orang yang mau masuk Islam.

    “Enggak tahu kenapa, ya, orang kalau ketemu aku itu enggak minta jadi kepengin (masuk Islam).”

    Selain itu, Ustaz Derry juga menyebutkan bahwa Hotman Paris sendiri pernah menyatakan bahwa ia berencana untuk memeluk agama Islam dalam waktu dekat. 
    “Kemarin Hotman Paris juga bilang, ‘Lama-lama masuk Islam gue’, kayaknya bentar lagi tuh,” ungkap Ustaz Derry.

    Hotman Paris Bangun Masjid

    Lebih lanjut, Ustaz Derry mengungkapkan bahwa selain rencana untuk menjadi mualaf, Hotman Paris juga sedang mempersiapkan pembangunan sebuah masjid. 

    “Kan, mau bangun masjid dia, doakan, ya, guys, ya,” tambah Ustaz Derry. 

    Meskipun demikian, Hotman Paris belum memberikan pernyataan resmi mengenai rencana ini.

     

  • Wartawan Tempo Diteror Kepala Babi, Kepala PCO Hasan Nasbi: Dimasak Saja – Page 3

    Wartawan Tempo Diteror Kepala Babi, Kepala PCO Hasan Nasbi: Dimasak Saja – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons soal teror pengiriman paket berisi kepala babi yang ditujukan kepada wartawan Tempo Francisca Christy Rosana (Cica) pada Rabu, 20 Maret 2025. Hasan pun berkelakar jika kepala babi tersebut dimasak saja.

    “Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja,” kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Lebih lanjut, Hasan pun menilai, jika teror yang diterima jurnalis tempo bukanlah sebuah ancaman. Sebab, sikap jurnalis Tempo yang diunggah di mesia sosial santai atas teror tersebut.

    “Enggaklah (sebagai ancaman), saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu. Dia justru minta dikirimin daging babi,” ucap Hasan.

    “Ya sama artinya, dia enggak terancam kan. buktinya dia bisa bercanda. Kirimin daging babi,” sambung dia.

    Lebih lanjut, Hasan Nasbi meminta untuk tidak melebih-lebihkan permasalahan ini. Dia menilai teror tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.

    “Apakah itu benaran seperti itu? Atau cuma jokes, karena saya lihat juga mereka menanggapinya dengan jokes. Jadi menurut saya enggak usah dibesarkan,” ucap Hasan Nasbi.

    Pemerintah Junjung Kebebasan Pers

    Hasan kembali menegaskan bahwa pemerintah menjunjung tinggi kebebasan pers. “Ada yang dihalang-halangi bikin berita? Kalau enggak ada yang dihalang-halangi bikin berita, itu artinya kebebasan pers kita bagus,” tutur Hasan.

    “Ada yang disetop buat bikin berita dan wawancara? Enggak ada. Itu artinya kebebasan pers kita bagus. Ada yang takut enggak sekarang bikin berita? Ada yang dihalang-halangi enggak untuk liputan di Istana? Kan enggak. Itu artinya enggak ada kebebasan pers yang dikekang,” tambahnya.

    Hasan kembali menekankan, pemerintah tidak akan ikut campur mengenai kebebasan pers.

    “Pemerintah enggak ikut campur sama sekali, enggak ganggu sama sekali. Pemerintah itu hanya berusaha meluruskan kalau medianya salah paham, kita luruskan. Kalau salah menulis statement, kita luruskan. Sisanya enggak. Enggak ada tindakan apa-apa,” ucap Hasan.

     

    Aliansi Jurnalis Video melaporkan pengawal Atta Halilintar ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (5/9/2024) malam, setelah diduga mengancam akan menculik wartawan yang sedang meliput proses pelaporan pencemaran nama baik terhadap kreator konten …

  • Art Therapy dan Obrolan Tentang kesehatan Mental Sedot Perhatian Pengunjung Love Second Chance 2025 – Halaman all

    Art Therapy dan Obrolan Tentang kesehatan Mental Sedot Perhatian Pengunjung Love Second Chance 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sesi talkshow “Berdamai dengan Trauma Masa Lalu” dengan pembicara Dimas Prayoga selaku psikolog, menyedot perhatian, di ajang Love Second Chance 2025, yang digelar di Chillax, Sudirman, Jakarta. 

    Di sesi tersebut, peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai dampak trauma terhadap kehidupan sehari-hari, serta strategi untuk mengatasinya. 

    Dimas Prayoga menegaskan, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental harus terus ditingkatkan agar masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan lebih produktif.

    “Talkshow ini sangat menarik, banyak peserta yang antusias bertanya dan berkonsultasi langsung.”

    “Semoga diskusi semacam ini bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental agar kita bisa terus produktif menjalani kehidupan,” kata Dimas. 

    Kemudian ada pula sesi Art Therapy yang dipandu oleh Daud Antonius, seorang counselor sekaligus personal therapist.

    Di sesi tersebut para peserta diajak mengekspresikan emosi mereka melalui seni sebagai metode terapi.

    Banyak peserta mengaku merasakan manfaatnya, dengan beberapa di antaranya menyampaikan bahwa mereka merasa lebih tenang dan lega setelah mengikuti kegiatan ini.

    Tak hanya itu, sesi podcast ‘Cahaya untuk Indonesia’, yang menghadirkan pembicara Habib Rofiq, Alkaff, dan Boah menjadi perhatian pengunjung.

    Diskusi ini mengangkat tema seputar perjalanan hidup, arti cinta, serta bagaimana menghadapi tantangan hidup dengan sikap positif. 

    Aktris Nagita Slavina tak ketinggalan. Ia memandu acara Love Second Chance 2025 yang diinisiasi oleh Thariq Halilintar.

    Bersama Wanda Harahap, kehadiran Nagita disambut meriah oleh pengunjung. Mereka memandu acara lelang barang preloved eksklusif milik para artis dan selebriti.

    Barang-barang tersebut tentu saja merupakan barang yang memorable bagi artis tersebut, sehingga menarik perhatian pengunjung yang bisa jadi fans salah satunya.

    Barang lelang ini berhasil terjual dengan harga yang kompetitif.

    “Mereka bisa mendapatkan barang istimewa para artis dan memilikinya,” kata Nagita.

    Sebagai informasi, acara Love Second Chance 2025 didukung selebriti Tanah Air, antara lain Nagita Slavina, Raffi Ahmad, Rizky Febian, Mahalini, Atta Halilintar, Aurel. Vidi Aldiano, Syifa Hadju, Jeje dan Syahnaz.

    Acara tersebut masih berlangsung selama dua hari ke depan. 

  • Reaksi Hotman Paris yang Disebut Ustaz Derry Sulaiman Bakal Mualaf

    Reaksi Hotman Paris yang Disebut Ustaz Derry Sulaiman Bakal Mualaf

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara kondang Hotman Paris buka suara dugaan bakal menjadi mualaf seperti yang disebutkan ustaz Derry Sulaiman kepada Atta Halilintar. Inilah reaksi dari Hotman Paris.

    “Gue kalau soal itu (kabar mualaf) gue no comment,” kata Hotman Paris dikutip dari channel YouTube, Jumat (21/3/2025).

    Hotman Paris memilih bungkam termasuk soal kabar dirinya disebut akan membangun sebuah masjid.

    “Termasuk yang gue disebut akan bikin masjid gue juga no comment,” lanjutnya.

    Hotman Paris menjelaskan mengapa dirinya memilih untuk bungkam apabila membicarakan agama.

    “Kenapa gue memilih no comment? Karena gue tidak mau membicarakan soal agama,” tutup Hotman Paris.

    Sebelumnya, ustaz Derry Sulaiman menyebut, pengacara Hotman Paris sudah memiliki niatan untuk berpindah keyakinan menjadi seorang muslim.

    “Kemarin Hotman Paris juga bilang ‘wah lama-lama masuk Islam gue nih’,” kata ustaz Derry Sulaiman kepada Atta Halilintar dikutip dari podcast AH, Selasa (18/3/2025).

    Ustaz Derry Sulaiman juga mengatakan, Hotman Paris telah memiliki niatan untuk membangun masjid yang merupakan tempat ibadah bagi agama Islam.

    “Dia (Hotman Paris) kan mau membangun masjid, jadi kita doakan saja ya guys,” tutup ustaz Derry Sulaiman yang menyebut Hotman Paris bakal menjadi mualaf.

  • Hotman Paris dan Denny Sumargo Bakal Mualaf? Ini Kata Ustaz Derry

    Hotman Paris dan Denny Sumargo Bakal Mualaf? Ini Kata Ustaz Derry

    Jakarta, Beritasatu.com – Ustaz Derry Sulaiman kembali menjadi sorotan setelah mengungkap kemungkinan Hotman Paris dan Denny Sumargo menjadi mualaf. Pernyataan ini muncul saat Ustaz Derry berbincang dengan Atta Halilintar di kanal YouTube milik suami Aurel Hermansyah itu.

    Dalam perbincangan tersebut, Atta Halilintar menyinggung banyaknya figur publik yang memutuskan menjadi mualaf setelah dekat dengan Ustaz Derry Sulaiman. Beberapa di antaranya adalah Richard Lee dan Bobon Santoso.

    “Ustaz Derry akhir-akhir ini lagi ramai banget dibahas karena katanya semua yang ketemu ustaz masuk Islam,” ujar Atta Halilintar di kanal YouTube miliknya yang dikutip Beritasatu.com, Rabu (12/3/2025).

    Menanggapi hal itu, ustaz Derry Sulaiman mengaku tidak tahu pasti mengapa banyak orang yang tertarik mempelajari Islam setelah bertemu dengannya.

    “Enggak tahu kenapa orang yang ketemu aku itu (awalnya) enggak minat jadi pengin,” ungkap Ustaz Derry.

    Dalam kesempatan itu, ustaz Derry Sulaiman langsung mengungkap bahwa Hotman Paris dan Denny Sumargo kemungkinan akan mengikuti jejak Richard Lee menjadi mualaf.

    “Kemarin Hotman Paris bilang, ‘Wah lama-lama masuk Islam nih gue. Kayaknya bentar lagi tuh. Kan dia ngomongin soal masjid, doakan ya, guys,” kata Ustaz Derry.

    Ia bahkan menyoroti kegiatan yang identik dengan Islam yang justru sering dilakukan oleh Hotman Paris. Contohnya membangun masjid, memberangkatkan banyak orang umrah, dan berkurban tiap tahun.

    “Pokoknya, amalnya dia itu sudah Islam,” jelas ustaz Derry Sulaiman.

    Selain Hotman Paris dan Denny Sumargo, ustaz Derry juga menyebut dua nama lain yang diduga tertarik dengan Islam, yaitu Willie Salim dan Denny Sumargo. Ia mengatakan hal tersebut sebenarnya sudah dipastikan akan terjadi.

    Bahkan hal itu sudah ditunjukkan dalam Al-Qur’an. “Di mana semua orang akan berbondong-bondong masuk Islam,” jelasnya.

    Dengan pernyataan ustaz Derry ini, publik semakin penasaran apakah benar Hotman Paris dan Denny Sumargo akan menjadi mualaf dalam waktu dekat.

  • Atta Halilintar Dkk Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Atta Halilintar Dkk Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri yang membesarkan nama influencer dinilai semakin sesak dan memunculkan persaingan sengit untuk mendapat cuan. Gemerlapnya dunia kreator konten tak seindah yang terlihat di layar smartphone.

    Laporan The Wall Street Journal menyebutkan bahwa platform tak seroyal dulu dalam memberikan komisi ke para kreator konten. Para brand kawakan juga lebih pilih-pilih untuk bekerja sama dengan influencer.

    Salah satu contohnya adalah Clint Brantley yang merupakan kreator konten full-time sejak tiga tahun lalu. Brantley membagikan konten ke TikTok, YouTube, dan Twitch. Kebanyakan kontennya seputar tren yang berkaitan dengan game mobile Fortnite.

    Meski memiliki lebih dari 400.000 follower dengan rata-rata view pada kontennya lebih dari 100.000, penghasilan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji median tahunan pekerja full-time di AS pada 2023 sebesar US$ 58.084 atau Rp 950 jutaan.

    Pria berusia 29 tahun itu tak siap berkomitmen untuk menyewa apartemen karena penghasilannya yang tak tetap. Saat ini, Brantley masih tinggal dengan ibunya di Washington. “Saya sangat rentan,” ujarnya, dikutip dari The Wall Street Journal, Minggu (9/3/2025).

    The Wall Street Journal menuliskan bahwa meraih penghasilan yang layak dan dapat diandalkan sebagai kreator konten adalah hal yang sulit, dan akan semakin sulit.

    Platform makin lama makin kecil membagikan uang untuk postingan populer. Di sisi lain, para brand lebih spesifik memilih kesepakatan dengan influencer.

    Kondisi ini diperparah dengan ancaman TikTok diblokir di AS. Banyak kreator konten yang waswas apakah masih bisa meraup penghasilan dari media sosial jika salah satu channel sumber uangnya dihapus.

    Industri Influencer Makin Sesak

    Menurut laporan Goldman Sachs pada 2023, ratusan juta orang di seluruh dunia mem-posting konten yang menghibur dan mengedukasi di media sosial. Sekitar 50 juta orang mengumpulkan uang dari sana.

    Bank investasi tersebut memperkirakan jumlah kreator yang menghasilkan pendapatan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 10% hingga 20% pada tahun 2028. Hal ini berkontribusi pada penambahan jumlah pencari nafkah, meski Departemen Tenaga Kerja tidak melacak gaji para influencer.

    Secara rata-rata, kreator konten butuh waktu bulanan bahkan tahunan untuk mengumpulkan pendapatan dari platform media sosial, kerja sama brand, hingga link affiliate. Namun, makin banyak yang mencari rezeki dari industri ini, makin kecil pula ‘kue’ yang harus dibagi-bagi.

    Menurut NeoReach, pada 2023, sebanyak 48% influencer mengumpulkan kurang dari US$ 15.000 atau Rp 245 jutaan. Hanya 14% yang mengumpulkan uang lebih dari US$ 100.000 atau Rp 1,6 miliar.

    Ketimpangan pemasukan influencer ini ditentukan beberapa faktor. Misalnya apakah influencer bekerja secara full-time atau part-time, tipe konten yang dibagikan, hingga durasi mereka berkarir sebagai influencer.

    Beberapa orang yang terkenal saat pandemi Covid-19 dan fokus pada topik yang populer seperti fesyen, investasi, dan hack gaya hidup, mengaku sangat terbantu karena momentumnya pas.

    Namun, di balik itu semua, kreator konten mengaku pekerjaan ini sangat menguras energi dan mental. Mereka harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai audiens dan mengambil momentum yang tepat.

    Influencer menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan konten, memproduksi, hingga melalui proses edit untuk diunggah ke media sosial. Mereka juga harus selalu berinteraksi dengan para fans untuk menjaga popularitas.

    “Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan apa yang dikira kebanyakan orang,” kata analis Emarketer, Jasmine Enberg.

    “Kreator yang bisa hidup dengan menjadi influencer telah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Kebanyakan tak jadi besar dalam waktu singkat,” kata analis tersebut.

    Terlebih lagi, para influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran. Mereka tak mendapatkan jaminan kesehatan, uang pensiun, serta bonus tahunan.

    Di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang kian sulit untuk mengamankan keuangan mereka.

    Penghasilan dari Platform Makin Kecil

    Pada 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan untuk kreator hingga US$ 1 miliar. YouTube melalui fitur Shorts juga memungkinkan kreator menghimpun uang sekitar US$ 100-10.000 per bulan dengan program pendanaan sementara.

    Lalu, Instagram Reels memberikan penghargaan ke kreator dalam jumlah yang fluktuatif. Bonus besar itu menjadi taktik agar makin banyak orang membuat konten di platform mereka.

    Namun, kini platform mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk kreator konten. Ketentuan untuk penghasilan TikToker kini diperbanyak. Setidaknya harus memiliki 10.000 follower dengan view minimum 100.000 dalam sebulan.

    Instagram juga tengah menguji coba program ‘invitation-only’ yang memberikan penghargaan uang bagi kreator yang membagikan Reels dan foto.

    YouTube memperkenalkan program pembagian uang iklan pada tahun lalu untuk kreator Shorts yang memiliki setidaknya 1.000 subscriber dan 10 juta view dalam 90 hari. Mereka akan diberikan pembagian pendapatan iklan 45% untuk konten yang mereka bagikan.

    Makin lama, TikToker mengaku makin susah cari duit. Salah satunya Ben-Hyun yang mengatakan pada Maret lalu mendapatkan US$ 200-400 per satu juta view. Namun, kini pendapatannya kian menurun meski followernya bertambah banyak hingga 2,9 juta.

    Ben-Hyun mengaku kini hanya mendapat US$ 120 untuk video yang menghimpun 10 juta view. Hal ini menunjukkan, meski influencer memiliki audiens banyak, tetap sulit untuk memonetisasinya jika hanya berharap pada pendapatan dari platform.

    Danisha Carter juga membagikan keresahan serupa. Ia mengatakan TikTok-nya memiliki 1,9 juta pengikut.

    Menurutnya, para konten kreator berhasil membuat audiens ‘ketagihan’ di platform online dan mendatangkan pendapatan miliaran dolar AS ke TikTok dan sejenisnya.

    Namun, bayaran untuk influencer tak setimpal. Ia mengaku mendapatkan pendapatan dari TikTok dengan total US$ 12.000. Untuk menambah pendapatan, ia memutuskan membuat merchandise dan mampu menghasilkan uang US$ 5.000 pada tahun lalu.

    “Kreator harus dibayar adil dengan persentase yang sesuai dengan pendapatan yang diraih aplikasi,” kata Carter.

    “Harus ada transparansi soal bagaimana kami dibayar, dan kebijakannya harus konsisten,” ia menyarankan.

    (fsd/fsd)