Tag: Asmadi

  • Mantan Kadis Bener Meriah Terdakwa Korupsi Tembakau Dituntut 2,5 Tahun Penjara

    Mantan Kadis Bener Meriah Terdakwa Korupsi Tembakau Dituntut 2,5 Tahun Penjara

    BANDA ACEH – Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Bener Meriah, Aceh, menuntut mantan Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bener Meriah yang menjadi terdakwa korupsi pengembangan tembakau dengan hukuman 2,5 tahun atau dua tahun enam bulan penjara.

    Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Asmadi Syam dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Banda Aceh di Banda Aceh, Senin, 22 Desember.

    Persidangan dengan majelis hakim diketuai Saptika Handhini serta didampingi Ani Hartati dan M Arief Hamdani masing-masing sebagai hakim anggota.

    Terdakwa, Ahmad Ready menjabat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bener Meriah pada 2013. Terdakwa juga selaku Kuasa Pengguna Anggaran pada kegiatan pengembangan tembakau pada di dinas tersebut.

    Selain pidana penjara, JPU juga menuntut terdakwa Ahmad Ready bayar denda Rp50 juta dengan ketentuan jika terdakwa tidak membayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama tiga bulan penjara.

    Selain terdakwa Ahmad Ready, JPU juga menuntut terdakwa lainnya dalam perkara yang sama yakni atas nama Usman selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPK) pengembangan tanaman tembakau pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bener Meriah tahun anggaran 2013 dengan hukuman tiga tahun enam bulan penjara.

    Terdakwa Usman dituntut secara in absentia atau tanpa kehadirannya di persidangan karena hingga kini namanya sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) setelah berulang kali dipanggil secara patut.

    JPU juga menuntut terdakwa Usman membayar denda Rp50 juta dengan ketentuan apabila terdakwa tidak membayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama tiga bulan.

    Selain itu, JPU juga menuntut terdakwa Usman membayar uang pengganti kerugian negara Rp139,48 juta dengan ketentuan apabila tidak membayar, maka dipidana selama satu tahun enam bulan penjara.

    JPU menyatakan kedua terdakwa terbukti secara sah bersalah melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

    Berdasarkan fakta di persidangan, kata JPU, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bener Meriah pada 2013 mengelola anggaran untuk pengembangan tembakau bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Rp581,7 juta.

    Anggaran tersebut digunakan untuk sejumlah kegiatan di antaranya pengadaan bibit tembakau, pengadaan pisau rajang tembakau, pengadaan tikar jemur, pengadaan keranjang, sosialisasi dampak merokok, studi banding, dan lainnya.

    Kegiatan, kata JPU, dilaksanakan perusahaan CV Makmur Jaya dan CV Citra Pesangan. Namun, dalam pelaksanaannya, sebagian kegiatan tidak dilaksanakan. Sedangkan anggaran tetap dicairkan.

    “Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh, kegiatan pengembangan tembakau tersebut menyebabkan kerugian negara sebesar Rp443,4 juta,” kata JPU.

    Atas tuntutan tersebut, terdakwa menyatakan mengajukan nota pembelaan. Majelis hakim melanjutkan persidangan pada pekan dengan agenda mendengarkan pembelaan terdakwa.

  • Kemenhut Segel Empat Subjek Hukum Diduga Sebabkan Banjir Sumatra

    Kemenhut Segel Empat Subjek Hukum Diduga Sebabkan Banjir Sumatra

    JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengumumkan pihaknya sudah melakukan penyegelan terhadap empat subjek hukum terindikasi menjadi faktor terjadinya banjir dan longsor di Sumatra, dengan masih terdapat potensi penyegelan terhadap delapan subjek hukum.

    “Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi penegakan hukum dengan penyegelan empat subjek hukum dari sekitar 12 subjek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” ujarnya dalam pernyataan dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.

    Ia memastikan melakukan penindakan hukum secara tegas terkait dengan persoalan tersebut. Ia juga menyebut tidak akan berkompromi dengan perusak hutan.

    “Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada kompromi bagi siapapun yang terbukti merusak hutan Indonesia. Kami berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum secara tegas tanpa pandang bulu,” katanya.

    Sebanyak empat subjek yang telah disegel oleh Kemenhut, yakni ⁠Areal Konsesi TPL Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan dan PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara, serta PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut sedang mendalami dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara.

    Pendalaman dilakukan dengan mengumpulkan bukti sampel kayu hingga meminta keterangan.

    Selain itu, pihaknya telah mengidentifikasi delapan subjek hukum lainnya untuk segera dilakukan penyegelan.

    “Selain empat subjek hukum yang sudah disegel, sebanyak delapan lainnya juga sudah teridentifikasi dan akan segera disegel,” ujar dia.

    Ia memastikan akan terus melakukan penyelidikan secara mendalam yang nantinya dapat berujung pada penetapan pelanggaran pidana maupun denda dalam kasus ini.

  • 4 Subjek Hukum Disegel, Diduga Bertanggung Jawab atas Banjir Bandang Sumatra

    4 Subjek Hukum Disegel, Diduga Bertanggung Jawab atas Banjir Bandang Sumatra

    GELORA.CO  – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyegel empat subjek hukum di Sumatra Utara (Sumut). Keempatnya diduga bertanggung jawab atas banjir bandang dan longsor yang melanda kawasan Sumatra.

    “Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi penegakan hukum dengan penyegelan 4 subyek hukum dari sekitar 12 subyek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” kata Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, dikutip Minggu (7/12/2025). 

    Raja Juli memastikan telah melakukan penindakan hukum secara tegas. Dia menegaskan tidak akan berkompromi dengan perusak hutan.

    “Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada kompromi bagi siapapun yang terbukti merusak hutan Indonesia. Kami berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum secara tegas tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Adapun keempat subjek hukum yang disegel yakni Areal Konsesi TPL Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupatan Tapanuli Selatan; PHAT Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara. 

    Kemudian, PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara; dan PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    Raja Juli menyampaikan pihaknya melalui Gakkum melakukan pendalaman terhadap dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumut. Pendalaman dilakukan dengan mengumpulkan bukti sampel kayu hingga meminta keterangan. 

    Selain itu, Kemenhut juga telah mengidentifikasi 8 subjek hukum lain yang segera disegel. 

    “Selain 4 subjek hukum yang sudah disegel, sebanyak 8 lainnya juga sudah teridentifikasi dan akan segera disegel,”  tuturnya.

    Dia memastikan akan terus melakukan penyelidikan mendalam yang nantinya dapat berujung pada penetapan pelanggaran pidana maupun denda dalam kasus ini

  • 4 Subyek Hukum Terduga Penyebab Banjir Sumatera Disegel, 8 Menyusul

    4 Subyek Hukum Terduga Penyebab Banjir Sumatera Disegel, 8 Menyusul

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengambil langkah tegas menyegel sejumlah subyek hukum yang diduga kuat menjadi pemicu terjadinya bencana banjir dan longsor di Sumatera. Hingga Sabtu (6/12/2025), sebanyak empat subyek hukum telah disegel dari total 12 yang diidentifikasi melakukan pelanggaran kehutanan.

    Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan penindakan ini adalah tindak lanjut dari komitmen pemerintah untuk menindak tegas perusak lingkungan.

    “Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi penegakan hukum dengan penyegelan 4 subyek hukum dari sekitar 12 subyek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” ujar Menhut Raja Juli Antoni kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).

    Daftar Subyek Hukum yang Disegel

    Menhut Antoni menjamin dirinya tidak akan berkompromi dengan pihak mana pun yang terbukti merusak hutan. Penegakan hukum ini dilakukan secara tegas dan tanpa pandang bulu.

    Empat subyek hukum yang telah disegel dan berada di wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, meliputi:

    Areal Konsesi TPL Desa Marisi, Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.PHAT Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan, Simangumban, Tapanuli Utara.PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Simangumban, Tapanuli Utara.PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan.Penyelidikan DAS Batang Toru dan 8 Lokasi Menyusul

    Selain empat lokasi yang telah disegel, Menhut Antoni mengungkapkan bahwa pihaknya melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) terus melakukan pendalaman terhadap dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara.

    Pendalaman dilakukan secara ilmiah dengan mengumpulkan bukti sampel kayu hingga meminta keterangan dari berbagai pihak terkait.

    “Selain 4 subjek hukum yang sudah disegel, sebanyak 8 lainnya juga sudah teridentifikasi dan akan segera disegel,” pungkas Antoni.

    Ia memastikan penyelidikan mendalam ini akan terus berlanjut. Hasil penyelidikan nantinya dapat berujung pada penetapan pelanggaran pidana, pengenaan denda administratif, atau pencabutan izin bagi pihak-pihak yang terbukti merusak hutan dan memicu bencana ekologis.

  • Kemenhut Segel 4 Subyek Hukum Terduga Penyebab Banjir Sumatera, Delapan Lagi Menyusul
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        6 Desember 2025

    Kemenhut Segel 4 Subyek Hukum Terduga Penyebab Banjir Sumatera, Delapan Lagi Menyusul Nasional 6 Desember 2025

    Kemenhut Segel 4 Subyek Hukum Terduga Penyebab Banjir Sumatera, Delapan Lagi Menyusul
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa pihaknya menyegel empat subyek hukum yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir dan longsor di Sumatera.
    Penyegelan ini merupakan tindak lanjut dari operasi yang dilakukan oleh Tim Kementerian Kehutanan (Kemenhut).
    “Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi
    penegakan hukum
    dengan penyegelan 4 subyek hukum dari sekitar 12 subyek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” kata Raja Juli, dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).
    Raja Juli memastikan bahwa dirinya akan melakukan penindakan hukum secara tegas.
    Ia juga menegaskan tidak akan berkompromi dengan
    perusak hutan
    .
    “Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada kompromi bagi siapapun yang terbukti merusak hutan Indonesia. Kami berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum secara tegas tanpa pandang bulu,” ujar dia.
    Adapun empat subyek hukum yang disegel berada di Kabupaten Tapanuli Selatan.
    Pertama, areal konsesi TPL Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur.
    Kedua, PHAT Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan, Kecamatan Simangumban.
    Ketiga, PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Kecamatan Simangumban.
    Keempat, PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Kecamatan Saipar Dolok Hole.
    Pihaknya melalui Gakkum Kehutanan melakukan pendalaman terhadap dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara.
    Pendalaman dilakukan dengan mengumpulkan bukti sampel kayu hingga meminta keterangan.
    Selain itu, ia menyebut pihaknya juga telah mengidentifikasi 8 lainnya untuk segera dilakukan penyegelan.
    Namun, ia belum mengungkapkan delapan subyek hukum itu.
    Ia memastikan akan terus melakukan penyelidikan mendalam yang nantinya dapat berujung pada penetapan pelanggaran pidana maupun denda dalam kasus ini.
    “Selain 4 subyek hukum yang sudah disegel, sebanyak 8 lainnya juga sudah teridentifikasi dan akan segera disegel,” ujar dia.
    Diberitakan sebelumnya, Raja Juli menyebutkan bahwa instansinya tengah menyelidiki subyek hukum terkait
    bencana banjir
    bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    Raja Juli mengungkapkan bahwa tim telah menemukan indikasi pelanggaran di 12 lokasi subyek hukum.
    “Gakkum Kehutanan sedang melakukan subyek hukum yang terindikasi berkontribusi terhadap terjadinya bencana banjir longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar,” kata Raja Juli, dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (4/12/2025) lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya menjaga standar pelayanan

    Denpasar (ANTARA) – Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyatakan kondisi saat ini yaitu banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi masuk dalam kondisi force majeure atau keadaan kahar.

    “Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama seluruh ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya dapat menjaga standar pelayanan,” kata Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Gede Eka Sandi Asmadi di Denpasar, Bali, Rabu.

    Diketahui hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Bali terutama Kota Denpasar selama lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9) pagi kemarin mengakibatkan banjir di hampir seluruh Denpasar dan kabupaten sekitarnya.

    Meski keadaan kahar, beruntung seluruh operasional bandara di Bali Selatan itu hingga kini berjalan normal.

    Namun pengelola bandara bersama pihak terkait tetap melakukan penanganan dan langkah-langkah mitigasi.

    “Antara lain melakukan penambahan fasilitas kursi penumpang, pengaturan personel pelayanan terminal, serta memberikan imbauan kepada calon penumpang untuk tiba di bandara lebih awal,” ujar Eka Sandi.

    Ia mengatakan imbauan yang sama juga telah disampaikan pihak maskapai agar calon penumpang dapat menghitung waktu yang dibutuhkan menuju bandara, mengingat sejumlah titik vital menuju bandara juga lumpuh akibat banjir sehingga calon penumpang harus mencari jalan alternatif.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai untuk mengantisipasi adanya calon penumpang yang mengalami keterlambatan dan membutuhkan penanganan khusus seperti proses penjadwalan ulang (reschedule) atau mekanisme lainnya,” ucap Eka Sandi.

    Selain mendukung calon penumpang keluar Bali, pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai juga berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk menyiapkan kebutuhan armada bagi penumpang yang baru tiba.

    “Untuk memenuhi kebutuhan antarmoda transportasi bagi penumpang yang baru mendarat di Bali, secara intensif telah berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk mengatur ketersediaan unit kendaraan di tengah kemacetan yang terjadi di banyak ruas jalan dari dan menuju bandara,” kata dia.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Bandara Ngurah Rai nyatakan kondisi “force majeure” akibat banjir

    Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya menjaga standar pelayanan

    Denpasar (ANTARA) – Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyatakan kondisi saat ini yaitu banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi masuk dalam kondisi force majeure atau keadaan kahar.

    “Kondisi saat ini termasuk ‘force majeure’, namun kami bersama seluruh ‘stakeholder’ bandara tetap berupaya dapat menjaga standar pelayanan,” kata Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Gede Eka Sandi Asmadi di Denpasar, Bali, Rabu.

    Diketahui hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Bali terutama Kota Denpasar selama lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9) pagi kemarin mengakibatkan banjir di hampir seluruh Denpasar dan kabupaten sekitarnya.

    Meski keadaan kahar, beruntung seluruh operasional bandara di Bali Selatan itu hingga kini berjalan normal.

    Namun pengelola bandara bersama pihak terkait tetap melakukan penanganan dan langkah-langkah mitigasi.

    “Antara lain melakukan penambahan fasilitas kursi penumpang, pengaturan personel pelayanan terminal, serta memberikan imbauan kepada calon penumpang untuk tiba di bandara lebih awal,” ujar Eka Sandi.

    Ia mengatakan imbauan yang sama juga telah disampaikan pihak maskapai agar calon penumpang dapat menghitung waktu yang dibutuhkan menuju bandara, mengingat sejumlah titik vital menuju bandara juga lumpuh akibat banjir sehingga calon penumpang harus mencari jalan alternatif.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai untuk mengantisipasi adanya calon penumpang yang mengalami keterlambatan dan membutuhkan penanganan khusus seperti proses penjadwalan ulang (reschedule) atau mekanisme lainnya,” ucap Eka Sandi.

    Selain mendukung calon penumpang keluar Bali, pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai juga berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk menyiapkan kebutuhan armada bagi penumpang yang baru tiba.

    “Untuk memenuhi kebutuhan antarmoda transportasi bagi penumpang yang baru mendarat di Bali, secara intensif telah berkoordinasi dengan pengelola transportasi darat bandara untuk mengatur ketersediaan unit kendaraan di tengah kemacetan yang terjadi di banyak ruas jalan dari dan menuju bandara,” kata dia.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bandara Bali kembali normal usai banyak pembatalan dampak erupsi

    Bandara Bali kembali normal usai banyak pembatalan dampak erupsi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bandara Bali kembali normal usai banyak pembatalan dampak erupsi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 19 Juni 2025 – 16:18 WIB

    Elshinta.com – Bandara I Gusti Ngurah Rai, di Denpasar, Bali, Kamis, menyatakan seluruh penerbangannya kembali berjalan normal sejak Rabu (18/6) malam tadi.

    “Penerbangan beberapa maskapai yang sebelumnya mengalami pembatalan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berangsur kembali beroperasi,” kata Kepala Divisi Komunikasi dan Legal Bandara I Gusti Ngurah Rai Gede Eka Sandi Asmadi.

    Diketahui sebelumnya pada Rabu (18/6), lebih dari 80 penerbangan kedatangan maupun keberangkatan dari rute internasional dan domestik mengalami pembatalan perjalanan akibat erupsi kembali Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Namun, sejak Rabu malam mulai dari penerbangan rute domestik seperti Cengkareng-Labuan Bajo, dan Semarang telah beroperasi normal.

    Kabar baik itu disusul dengan normalnya penerbangan ke Australia, seperti Perth, Sydney, Adelaide, serta Melbourne, dan penerbangan tujuan Singapura telah diberangkatkan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai pada dini hari tadi.

    “Kami juga menerima konfirmasi penerbangan yang kemarin mengalami pembatalan akan mendarat dan diberangkatkan hari ini,” ujar Eka Sandi.

    Tercatat hingga sore kemarin dari 87 pembatalan penerbangan akibat terdampak erupsi, sebanyak 66 penerbangan internasional dan 21 penerbangan domestik.

    Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki memaksa penumpang rute Adelaide, Auckland, Brisbane, New Delhi, Darwin, Kuala Lumpur, Melbourne, Gold Coast, Perth, Pudong, Singapura, Sydney, dan Ho Chi Minh batal menuju lokasi yang dituju.

    Namun hari ini penerbangan tersebut terlaksana, antara lain dengan Malaysia Airline rute Kuala Lumpur; Virgin Australia tujuan Brisbane, Sydney, serta Melbourne; Jetstar tujuan Melbourne, Sydney, dan Darwin; Vietnam Air tujuan Ho Chi Minh; Singapore Airlines tujuan Singapura; Juneyao Airlines tujuan Pudong; serta Malindo Air tujuan Kuala Lumpur-Denpasar-Perth.

    Eka Sandi memastikan sampai saat ini seluruh operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan dengan tertib dan lancar, baik proses pemberangkatan maupun kedatangan penumpang.

    “Kami imbau kepada calon penumpang untuk memastikan kembali jadwal penerbangannya ke masing-masing maskapai,” ujarnya lagi.

    Sumber : Antara

  • Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Normal Lagi Usai Erupsi Gunung Lewotobi

    Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Normal Lagi Usai Erupsi Gunung Lewotobi

    Jakarta

    Sejumlah penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali yang sempat dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki kini kembali normal. Sejumlah maskapai penerbangan kini sudah mengangkut penumpang untuk rute domestik maupun internasional.

    “Sejak Rabu (18/6) malam penerbangan rute domestik seperti Cengkareng. Labuan Bajo, dan Semarang telah beroperasi normal,” kata Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai Gede Eka Sandi Asmadi dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).

    Selain itu, Gede mengatakan penerbangan ke Australia seperti Perth, Sydney, Adelaide, serta Melbourne, dan penerbangan tujuan Singapura telah diberangkatkan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Kamis dini hari.

    Kemudian, sejumlah penerbangan yang kemarin mengalami pembatalan juga dijadwalkan sudah bisa mendarat dan diberangkatkan hari ini, di antaranya maskapai Malaysia Airline rute Kuala Lumpur, maskapai Virgin Australia tujuan Brisbane, Sydney, serta Melbourne.

    Lalu, maskapai Jetstar tujuan Melbourne, Sydney, dan Darwin, maskapai Vietnam Air tujuan Ho Chi Minh, maskapai Singapore Airlines tujuan Singapura, maskapai Juneyao Airlines tujuan Pudong, serta maskapai Malindo Air tujuan Kuala Lumpur-Denpasar-Perth.

    “Hingga saat ini seluruh operasional berjalan dengan tertib dan lancar, baik proses pemberangkatan maupun kedatangan penumpang, dan kami imbau kepada calon penumpang untuk memastikan kembali jadwal penerbangannya ke masing-masing maskapai,” katanya.

    (ara/ara)

  • Bandara Bali catat 87 penerbangan sehari batal imbas erupsi Lewotobi

    Bandara Bali catat 87 penerbangan sehari batal imbas erupsi Lewotobi

    Denpasar (ANTARA) – Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat dalam sehari ini total 87 penerbangan terpaksa batal imbas dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi.

    “Sampai dengan pukul 16.00 Wita penerbangan yang terkonfirmasi terdampak sebanyak 87 penerbangan,” kata Kepala Divisi Komunikasi dan Legal Bandara I Gusti Ngurah Rai Gede Eka Sandi Asmadi di Denpasar, Rabu.

    Eka Sandi menyebut 87 penerbangan ini terdiri dari 66 penerbangan internasional dan 21 penerbangan domestik.

    Untuk penerbangan rute internasional yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tediri dari 33 kedatangan dan 33 keberangkatan didominasi rute Australia dan Singapura.

    “Rute Adelaide, Auckland, Brisbane, New Delhi, Darwin, Kuala Lumpur, Melbourne, Gold Coast, Perth, Pudong, Singapura, Sydney, dan Ho Chi Minh,” Eka Sandi menyebutkan.

    Untuk rute domestik yang terpaksa batal mengudara terdiri dari 11 penerbangan kedatangan dan 10 keberangkatan, dengan rute Cengkareng, Labuan Bajo, dan Tambolaka.

    “Kami akan terus melakukan koordinasi secara aktif dengan seluruh stakeholder terkait untuk memastikan kondisi pelayanan penumpang maupun penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah berjalan lancar dan berharap kondisi dapat segera normal kembali,” ujarnya.

    Pengelola bandara mengatakan sebenarnya di langit bandara saja hingga pukul 15.00 Wita sore tadi tidak ditemukan abu vulkanik. Sehingga, sampai saat ini operasional penerbangan berjalan normal, ini diperkuat dengan pemberitahuan berupa NOTAMN (notice to airmen) Nomor A1704/25 NOTAMC A1420/25 yang menyatakan Bandara I Gusti Ngurah Rai beroperasi dengan normal (normal operation).

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.