Tag: Aryo Meidianto

  • Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Jaringan Terbatas Bikin Adopsi HP 5G di Indonesia Jadi ‘Lemas’

    Bisnis.com, JAKARTA — Analis mengungkap jaringan yang belum siap menjadi penyebab masih adopsi smartphone 5G di Indonesia yang masih stagnan.

    Berdasarkan laporan Counterpoint Research, adopsi smartphone 5G di Indonesia pada kuartal III/2025 tercatat stagnan di level 35% dari total pengiriman, sama dengan capaian kuartal sebelumnya. Meski begitu, angka tersebut meningkat tipis, yakni 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications Aryo Meidianto Aji mengatakan permasalahan utama stagnansi adopsi 5G adalah jaringan yang belum siap. 

    “Cakupan jaringan 5G masih sangat terbatas dan kurang konsisten, bahkan di kota besar,” kata Aryo kepada Bisnis pada Rabu (26/11/2025).

    Dia mengatakan bagi konsumen di luar kota besar, keberadaan fitur 5G pada perangkat belum memberikan manfaat nyata karena jaringan belum tersedia merata. Aryo juga menegaskan infrastruktur 5G hingga saat ini masih belum siap.

    Tidak hanya soal jaringan, dari sisi kegunaan, 5G dinilai belum memberikan solusi baru yang benar-benar dibutuhkan pengguna. Menurutnya kecepatan tinggi hanya jadi angka-angka dalam pemasaran. 

    “Pada kenyataannya, aplikasi sehari-hari yang digunakan pengguna [medsos, streaming] sudah cukup lancar dengan 4G. Tidak ada ‘pain point’ yang dipecahkan 5G bagi rata-rata pengguna,” kata Aryo.

    Selain itu, preferensi konsumen pada kelas harga terjangkau turut menahan penetrasi perangkat 5G. Dia menjelaskan konsumen cenderung lebih mempertimbangkan selisih harga sekitar Rp200–300 ribu dan kekhawatiran terkait konsumsi baterai, ketimbang memilih perangkat dengan fitur 5G yang manfaatnya belum benar-benar terasa.

    “Value for money dan daya tahan masih jadi raja,” ujarnya.

    Aryo juga merujuk hasil survei terbaru dari Growth from Knowledge (GfK), lembaga riset pasar global. Survei tersebut menunjukkan konsumen di Indonesia saat ini lebih mengutamakan durabilitas, kualitas, dan manfaat perangkat yang dapat mereka rasakan secara langsung.

    Sebelumnya, Counterpoint menggambarkan pergerakan pangsa pasar 5G yang fluktuatif dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal IV/2024, pangsa perangkat 5G turun ke 25% dari 31% pada kuartal sebelumnya. Pemulihan minim terjadi di kuartal I/2025 dengan kenaikan hanya satu poin persentase ke 26%. 

    Tren positif baru muncul di kuartal II/2025 yang melonjak ke 35% dan bertahan pada kuartal III/2025. Stabilnya angka ini ditopang oleh meningkatnya ketersediaan perangkat 5G berharga terjangkau dan memperluasnya pilihan di segmen menengah.

    Secara keseluruhan, pasar smartphone domestik menunjukkan pemulihan yang lebih kuat. Counterpoint mencatat bahwa pengapalan smartphone tumbuh 12% secara tahunan pada kuartal III/2025, didorong oleh stabilitas ekonomi nasional, pertumbuhan ekspor, serta penguatan permintaan domestik.

    Segmen entry-level menjadi motor utama pasar. Pengiriman smartphone dengan harga di bawah US$150 (sekitar Rp2,49 juta) melonjak 42% dibandingkan tahun sebelumnya dan kini menguasai 55% pangsa pasar. Kondisi ini menggambarkan strategi agresif produsen dalam menawarkan portofolio perangkat terjangkau guna menyesuaikan daya beli masyarakat.

    Sebaliknya, pasar kelas menengah hingga premium tertekan. Pengapalan pada rentang US$150–349 turun 10%, kelas US$350–699 turun 11%, dan segmen premium di atas US$700 merosot 14%.

    Dari sisi merek, Samsung kembali memimpin pasar smartphone Indonesia dengan pangsa 20%, disusul Xiaomi 17%, OPPO 16%, vivo 14%, dan Infinix 12% yang mencatat pertumbuhan paling agresif dengan lonjakan 45% secara tahunan.

  • iPhone 17 Kuat di Integrasi, Huawei Pura 80 Unggul di Inovasi Teknologi

    iPhone 17 Kuat di Integrasi, Huawei Pura 80 Unggul di Inovasi Teknologi

    Bisnis.com, JAKARTA — Huawei Pura 80 Series dan iPhone 17 Series diramal bakal bertarung ketat memperebutkan pasar flagship Indonesia. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing. 

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications, Aryo Meidianto Aji, mengatakan persaingan produk di kelas atas menghadirkan lebih banyak pilihan bagi pengguna.

    “Menurut saya setiap adanya persaingan di produsen smartphone terutama dalam menghadirkan perangkat flagship yang diuntungkan adalah konsumen,” kata Aryo kepada Bisnis pada Kamis (18/9/2025). 

    Aryo mengatakan setiap produsen smartphone flagship memiliki keunggulan masing-masing, mulai dari desain, performa chipset, pengalaman kamera, hingga inovasi teknologi. Namun, pendekatan yang diambil berbeda, terutama dalam hal ekosistem dan harga.

    Aryo menambahkan, iPhone 17 lebih menonjol pada integrasi ekosistem dan kualitas perangkat lunak, sedangkan Huawei Pura 80 Series mengedepankan inovasi teknologi dengan harga yang lebih kompetitif. 

    “Sekarang pilihan dikembalikan ke konsumen, sebaiknya mereka menyesuaikan dengan ekosistem yang memang sudah ada atau sudah mereka miliki, apakah ekosistem Apple, apakah ekosistem Android atau Harmony OS seperti pada Pura 80 Series,” katanya.

    Sebagai informasi, Huawei merilis dua perangkat flagship terbarunya di Indonesia, yakni Huawei Pura 80 Pro dan Huawei Pura 80 Ultra, dengan peningkatan signifikan di sektor fotografi.

    “Hari ini, kami dengan bangga memperkenalkan Huawei Pura 80 Series. Sebuah smartphone flagship dengan inovasi kamera terbaik dan desain terbaik, menunjukkan legacy Huawei dalam menerbitkan pengalaman luar biasa bagi pengguna,” kata Senior Retail Manager Huawei Device Indonesia, Edy Supartono, dalam acara peluncuran di Jakarta pada 17 September. 

    Sementara itu, Apple meluncurkan iPhone 17 Series secara global pada 9 September 2025. Seri ini terdiri atas empat model, yakni iPhone 17, iPhone 17 Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai jadwal kehadiran resmi perangkat tersebut di Indonesia.

  • Insentif TKDN 25% Dinilai Bisa Pacu Industri Smartphone Lokal

    Insentif TKDN 25% Dinilai Bisa Pacu Industri Smartphone Lokal

    Bisnis.com, JAKARTA— Insentif nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 25% yang otomatis diberikan kepada perusahaan yang berinvestasi di dalam negeri dinilai menjadi langkah positif untuk memperkuat industri smartphone di Indonesia.

    Ketentuan itu tertuang dalam  Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 35/2025.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications Aryo Meidianto Aji menilai kebijakan ini dapat memotivasi vendor untuk lebih serius membangun fasilitas produksi dan merakit ponsel di dalam negeri.

    “Dengan insentif ini, vendor tentu akan lebih termotivasi untuk membangun fasilitas produksi dan merakit ponsel di Indonesia karena ada keuntungan finansial nyata yang bisa mereka dapatkan,” kata Aryo kepada Bisnis pada Sabtu (13/9/2025).

    Menurut Aryo, kebijakan tersebut juga akan mempermudah vendor memenuhi persyaratan angka persentase TKDN yang selama ini menjadi tantangan. Menurutnya, pendirian pabrik baru di Indonesia berpotensi menghadirkan alih teknologi, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru mulai dari operator hingga insinyur.

    Lebih jauh, Aryo mengatakan, dampaknya juga bisa terasa pada harga smartphone, di mana dengan insentif 25% ini, produksi lokal dapat meningkat, biaya impor bisa berkurang dan berakibat kepada harga jual perangkat di pasar akan menjadi lebih kompetitif.  

    Lebih lanjut, dia menilai insentif ini akan mendorong vendor menggunakan lebih banyak komponen produksi lokal, seperti baterai, casing, packaging, bahkan PCB. Dengan begitu, rantai pasok smartphone akan lebih efisien dan responsif terhadap permintaan pasar.

    Terkait produk flagship, Aryo menyoroti potensi percepatan kehadiran iPhone 17 Series di Indonesia. 

    “Mengenai produk flagship seperti iPhone 17 Series, insentif ini bisa menjadi pendorong atau faktor penarik untuk vendor besar seperti Apple untuk mengakselerasi kehadiran produk tersebut di pasar Indonesia,” katanya.

    Dalam jangka panjang, insentif TKDN ini berpotensi mengubah peta persaingan smartphone di Indonesia. Aryo menekankan, perusahaan yang mampu memanfaatkan peluang untuk investasi fasilitas produksi dan inovasi produk akan memiliki posisi lebih kuat.

    Dia mengatakan brand-brand lokal juga punya peluang untuk memanfaatkan insentif ini untuk berkembang lebih besar, atau bahkan menjadi mitra produksi bagi vendor global. 

    “Sementara, vendor yang hanya mengimpor produk jadi tanpa melakukan investasi di Indonesia akan kesulitan bersaing dari sisi harga dan kecepatan distribusi sehingga pangsa pasarnya bisa tergerus,” katanya.

    Aryo menilai strategi yang perlu ditempuh perusahaan saat ini antara lain mempercepat investasi pabrik, bermitra dengan produsen komponen lokal, hingga membangun tim riset kecil yang fokus pada adaptasi produk untuk pasar domestik. 

    “Tidak lupa pentingnya untuk mengomunikasikan ke konsumen bahwa produk mereka ‘Made in Indonesia’ dan telah mendukung penciptaan lapangan kerja, yang bisa menjadi nilai jual dan pembeda positif,” tandasnya. 

    Kebijakan deregulasi TKDN ditetapkan melalui Permenperin No. 35/2025 yang menggantikan Permenperin No. 6/2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi TKDN serta Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).

    Dalam aturan terbaru tersebut, perusahaan yang berinvestasi di dalam negeri secara otomatis memperoleh insentif nilai TKDN minimal 25%. Pada aturan sebelumnya, insentif nilai TKDN ini tidak tersedia.

    Selain itu, pelaku usaha yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) berhak atas tambahan nilai TKDN hingga maksimal 20%. 

    Mereka juga lebih mudah mendapatkan nilai BMP hingga 15% lantaran kini tersedia 15 komponen pembentuk BMP yang dapat dipilih. Kemudahan juga diberikan dalam perhitungan TKDN dari aspek kemampuan intelektual melalui aktivitas litbang.

    Sementara itu, bagi industri kecil dan menengah (IKM), sebelumnya nilai TKDN hanya dapat mencapai maksimal 40% dengan masa berlaku sertifikat 3 tahun. Namun, dengan metode baru, IKM berpeluang memperoleh nilai lebih dari 40% dengan masa berlaku sertifikat hingga 5 tahun.

  • Cara Beli iPhone 17 di Indonesia

    Cara Beli iPhone 17 di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Bagaimana cara beli iPhone 17 di Indonesia adalah pertanyaan beberapa masyarakat Indonesia saat ini.

    Sebagaimana diketahui, perusahaan teknologi Apple meluncurkan produk-produk baru, termasuk seri iPhone 17, ponsel iPhone Air yang super tipis, seri jam tangan pintar Apple Watch 11, dan AirPods Pro 3.

    Perangkat yang mendapat sorotan dalam acara peluncuran tahunan yang diadakan di Apple Park, Cupertino, California, Amerika Serikat, Selasa (9/9), adalah iPhone Air yang tebalnya hanya 0,22 inci dan beratnya 165 gram.

    Kapan iPhone 17 Bisa Dibeli di Indonesia?

    Namun yang perlu diingat, itu adalah peluncuran global. Jadwal kapan iPhone 17 akan sampai di Indonesia sendiri masih belum diketahui.

    Akan tetapi Bisnis sebelumnya melaporkan bahwa Apple berpotensi kehilangan momentum penjualan awal iPhone 17 di Indonesia menyusul belum keluarnya izin jual dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari pemerintah.  

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications, Aryo Meidianto Aji, mengatakan target pasar Apple di Indonesia adalah kalangan menengah ke atas.

    Segmen ini dinilai relatif tidak terlalu terdampak oleh pelemahan daya beli secara umum.

    Dia mengatakan meski demikian tantangan Apple menjual iPhone 17 di Indonesia adalah menjaga momentum penjualan awal iPhone. Izin yang belum diurus menjadi penghambat.

    “Harus dicermati, apakah pemerintah akan melakukan relaksasi perizinan untuk perangkat ini. Jika tidak, maka belum terdaftarnya iPhone 17 bisa memengaruhi penjualan awal,” kata Aryo kepada Bisnis, Senin (8/9/2025).

    Cara Beli Biasanya

    Jika berkaca pada sebelumnya, pembelian awal biasa dilakukan dengan pre-order ke iBox atau datang langsung ke outlet resmi atau bisa juga di distributor.

    Berapa harga iPhone 17 ada di halaman 2…

  • Izin Lambat, Apple Berpotensi Kehilangan Momentum Penjualan Awal iPhone 17

    Izin Lambat, Apple Berpotensi Kehilangan Momentum Penjualan Awal iPhone 17

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple berpotensi kehilangan momentum penjualan awal iPhone 17 di Indonesia menyusul belum keluarnya izin jual dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari pemerintah.  

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone SEQARA Communications, Aryo Meidianto Aji, mengatakan target pasar Apple di Indonesia adalah kalangan menengah ke atas. Segmen ini dinilai relatif tidak terlalu terdampak oleh pelemahan daya beli secara umum.

    Dia mengatakan meski demikian tantangan Apple menjual iPhone 17 di Indonesia adalah menjaga momentum penjualan awal iPhone. Izin yang belum diurus menjadi penghambat.

    “Harus dicermati, apakah pemerintah akan melakukan relaksasi perizinan untuk perangkat ini. Jika tidak, maka belum terdaftarnya iPhone 17 bisa memengaruhi penjualan awal,” kata Aryo kepada Bisnis, Senin (8/9/2025).

    Selain itu, Aryo menyoroti potensi kenaikan harga iPhone secara global akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif tinggi pada produk impor dari sejumlah negara, termasuk China. Pasalnya, hingga kini sebagian perangkat iPhone masih diproduksi di China. 

    Kondisi ini berpotensi membuat harga jual iPhone 17 di Indonesia lebih mahal. Kendati demikian, Aryo optimistis penjualan iPhone 17 tetap berpotensi tinggi. 

    Hal ini ditopang oleh skema cicilan, program trade-in di pasar ritel, serta proyeksi bahwa proses sertifikasi TKDN akan segera rampung.

    “Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia juga membuka ruang bagi pembelian dengan skema cicilan, yang dapat menjaga penjualan produk ini tetap stabil,” tandasnya.

    Sebelumnya, pengamat teknologi meragukan kesepakatan tarif yang terjalin antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) membuat harga smartphone iPhone 17 menjadi murah. 

    Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi memperkirakan harga iPhone 17 tidak akan bisa menyaingi ponsel asal China seperti Oppo, Xiaomi, hingga Huawei, meski ada kebijakan relaksasi tarif impor untuk Amerika Serikat. Heru menjelaskan, sebagian besar produksi iPhone masih dilakukan di China, sehingga aturan relaksasi impor 0% dari AS belum jelas akan berdampak pada harga di Indonesia.

    “Ini yang kita belum jelas aturan mainnya. Karena iPhone banyak diproduksi di China, sementara relaksasi impor 0% itu berlaku dari AS. Jadi masih perlu dipastikan sebenarnya aturannya akan seperti apa,” kata

    Menurut Heru, jika iPhone tetap didatangkan dari China, tidak akan ada perubahan harga yang berarti karena kebijakan relaksasi tidak berlaku. Sebaliknya, jika harus diimpor dari Amerika Serikat, biaya tambahan seperti ongkos kirim justru berpotensi membuat harganya semakin tinggi. Karena itu, menurut Heru, iPhone tetap sulit bersaing dengan smartphone China, khususnya di segmen menengah ke bawah.

    “iPhone tetap tidak akan kompetitif dibanding ponsel-ponsel China yang masuk ke pasar bawah dan menengah,” tegasnya.

    Menurut bocoran laporan JPMorgan, harga hanya akan naik untuk iPhone 17 Pro karena varian ini mulai dari kapasitas 256GB. Diperkirakan harga iPhone 17 akan berada di kisaran US $799 (sekitar Rp 13,1 juta), iPhone 17 Air US $899 (sekitar Rp 14,8 juta), iPhone 17 Pro US $1.099 (sekitar Rp 18,0 juta), dan iPhone 17 Pro Max US $1.299 (sekitar Rp 21,3 juta), dengan asumsi kurs sekitar Rp 16.400 per dollar Amerika Serikat (AS). 

  • TKDN Dilonggarkan, Ketergantungan RI Terhadap Produk Impor Makin Tinggi?

    TKDN Dilonggarkan, Ketergantungan RI Terhadap Produk Impor Makin Tinggi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berpotensi makin bergantung dengan produk impor Amerika Serikat (AS) menyusul rencana pemerintah menjadikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebagai paket untuk negosiasi dengan  AS. 

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto Aji mengatakan ada dampak negatif yang perlu diperhatikan dari relaksasi TKDN. 

    Penurunan ketentuan TKDN dapat meningkatkan ketergantungan pada komponen impor, yang berisiko menghambat pengembangan industri lokal dan inovasi. 

    Aryo menuturkan, kebijakan TKDN yang sebelumnya ada memberikan insentif bagi industri lokal untuk menciptakan komponen-komponen ponsel yang diproduksi di dalam negeri. 

    Dia mempertanyakan sejauh mana pemerintah melonggarkan TKDN karena dampaknya yang besar. 

    “Jangan sampai relaksasi ini berimbas pada perusahaan lokal yang menyumbang bagian dari produksi ponsel di Indonesia,” ujar Aryo kepada Bisnis, Selasa (8/4/2025). 

    Lebih lanjut, Aryo mengingatkan agar relaksasi TKDN tidak hanya diberlakukan untuk perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

    Sebab, produsen ponsel dari negara lain, seperti Korea Selatan dan China, dapat meminta perlakuan serupa berdasarkan prinsip kesetaraan dalam perdagangan internasional.

    “Produsen dari negara-negara tersebut juga akan merasakan dampak dari tarif tinggi dan mungkin berusaha untuk mendapatkan keuntungan kompetitif melalui negosiasi serupa,” ucap Aryo.

    Aryo juga melihat kebijakan ini memberikan fleksibilitas bagi produsen ponsel untuk lebih leluasa menggunakan komponen impor, khususnya yang sudah berbentuk utuh (seperti sparepart yang sudah dirakit), tanpa terhitung sebagai beban TKDN. 

    Senada dengan Aryo, pemerhati pasar gawai Herry SW menuturkan kebijakan TKDN bagi ICT ini tidak boleh hanya diterapkan kepada AS saja.

    Sebab, Herry melihat jika dilakukan relaksasi TKDN hanya untuk AS, yang terjadi adalah industri ponsel tanah air menjadi tidak sehat karena terdapat perlakuan yang tidak adil dan setara. 

    Kalau pun akhirnya jadi, semoga berlaku untuk semua merek. Berlaku untuk semua merek pun sebenarnya tetap tidak sehat untuk industri,” tutur Herry.

  • Sertifikasi iPhone 16 Diprediksi Dorong Persaingan Smartphone Tanah Air

    Sertifikasi iPhone 16 Diprediksi Dorong Persaingan Smartphone Tanah Air

    Bisnis.com, JAKARTA — Diterbitkannya sertifikasi postel bagi iPhone 16 diprediksi mendorong persaingan antar produsen smartphone di Tanah Air.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto Aji mengatakan sertifikasi postel yang sudah terbit berarti mengizinkan perangkat iPhone 16 series untuk beredar di Indonesia. 

    Selain itu, dengan adanya sertifikasi postel ini akan mengurangi peredaran smartphone ilegal terutama untuk iPhone 16 series. 

    “Sertifikasi memastikan bahwa perangkat yang akan beredar telah memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia terkait standar teknis dan juga keamanan,” kata Aryo kepada Bisnis, Senin (17/3/2025).

    Dalam website Sertifikasi Postel Komdigi dalam kanal Sertifikasi, Senin (17/3/2025), terlihat bahwa PT Apple Indonesia mendapatkan lima sertifikasi postel untuk lima produk iPhone yang keluar pada 14 Maret 2025.

    Masing-masing iPhone tersebut memiliki nomor sertifikat 108550/DJID/2025 untuk model A3296.

    Kemudian sertifikasi dengan nomor 108552/DJID/2025 untuk model A3293. Lalu sertifikasi nomor 108553/DJID/2025 untuk model 3290.

    Lebih lanjut, nomor sertifikasi 108574/DJID/2025 untuk model A3287 dan sertifikasi nomor 108575/DJID/2025 untuk model A3409.

    Apabila ditelusuri ke situs resmi Apple Indonesia, A3296 merupakan iPhone 16 Pro Max, A3293 iPhone 16 Pro, A3290 iPhone 16 Plus, A3287 iPhone 16, dan A3409 merupakan iPhone 16e.

    Melihat hal ini, Aryo mengatakan iPhone 16 di Indonesia kemungkinan akan tetap menarik perhatian, meskipun daya beli masyarakat sedang turun.

    Hal ini, kata Aryo didasari basis pengguna Apple yang setia dan citra merek yang sangat kuat di Indonesia.

    “Sehingga produk terbaru seperti iPhone 16 tetap akan diminati, terutama oleh kalangan menengah atas dan penggemar teknologi,” ujarnya.

    Harga Jadi Tantangan

    Di sisi lain, Aryo menilai harga yang mungkin akan dibandrol dengan harga tinggi akan menjadi tantangan utama Apple. Hal ini jelas akan mengecewakan bagi konsumen Apple di Tanah Air.

    Strategi harga yang kurang baik, kata Aryo juga dapat membatasi penetrasi pasar di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

    “Namun, berhasil tidaknya iphone di Indonesia tergantung pada strategi keseluruhan mereka seperti pemasaran, promo, atau skema cicilan bisa menjadi faktor penentu keberhasilan penjualannya,” ucap Aryo.

    Pasar Diprediksi Tidak Banyak

    Di sisi lain, pemerhati pasar gawai Herry SW menuturkan diterbitkannya sertifikasi postel bagi iPhone 16 akan membuat persaingan gawai flagship akan kembali terjadi.

    Namun, jika penjualan iPhone 16 tidak dilakukan secepat mungkin atau dilakukan setelah Lebaran, dirinya khawatir penjualan gawai merk Apple ini tidak terlalu masif.

    “Penjualannya akan bagus, apalagi bila penjualan sudah bisa dimulai sebelum Lebaran. Namun, tetap tak sebesar bila perizinan sudah beres sejak beberapa bulan lalu. Apple sudah kehilangan potensi penjualan yang angkanya lumayan,” tutur Herry.

  • Efek iPhone 16 Dilarang, Warga RI Berburu HP China Murah

    Efek iPhone 16 Dilarang, Warga RI Berburu HP China Murah

    Jakarta CNBC Indonesia – Larangan iPhone 16 di Indonesia ternyata berdampak pada pasar smartphone untuk segmen harga premium. Segmen tersebut mengalami penurunan sepanjang kuartal IV-2024.

    Nasib iPhone 16 belum jelas hingga kini. Apple masih belum memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah. Alhasil, seri yang dirilis pada akhir 2024 itu belum dijual di Tanah Air.

    Janji Apple membangun pabrik Airtag di Batam juga tak membuat iPhone 16 bisa masuk ke Indonesia. Sebab, investasi itu tidak langsung berkaitan dengan ketentuan sertifikasi TKDN yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN.

    Laporan IDC menyebutkan pasar smartphone dengan segmen harga lebih dari US$600 (Rp 9,8 juta) anjlok mencapai 9,2%. Harga jual rata-rata (ASP) juga disebut stabil karena menurun 0,5% year-on-year, mencapai US$195 (Rp 3,1 juta), dikutip dari laman resmi IDC, Rabu (12/2/2025).

    “Smartphone dengan harga mahal di rentang US$600+ mengalami penurunan signifikan sebesar 9,2%, sebagian besar disebabkan pelarangan iPhone 16 di Q4 2024,” tertera dalam laman resmi IDC.

    Dalam laporan sebelumnya, IDC juga mengiyakan larangan itu akan berdampak pada pengapalan (shipment) Apple. Begitu juga untuk posisi raksasa asal Cupertino Amerika Serikat (AS) di Tanah Air.

    Penyebabnya karena seri iPhone terbaru mengambil bagian besar dari capaian Apple pada kuartal IV. Sebagai informasi, perusahaan selalu meluncurkan iPhone terbaru bulan September dan masuk ke Indonesia sekitar satu hingga dua bulan kemudian.

    “Pelarangan ini tetap akan berdampak negatif pada Apple dan mitranya karena mereka akan kehilangan momentum peluncuran iPhone 16,” ujar Vanessa Aurelia Research Analyst IDC Indonesia, kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

    Periode Ramadhan yang kian dekat juga waktu penting untuk Apple menyelesaikan soal masalah iPhone 16. Jika tidak, maka perusahaan berpotensi kehilangan musim terbesar tahun ini di Indonesia.

    Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto mengatakan, posisi Apple makin tertinggal ketika perangkat smartphone flagship dari merek lain sudah banyak meluncur.

    Misalnya seperti Vivo X200 series, Samsung Galaxy S25 series, dan komitmen Honor, merek asal China, yang akan kembali ke Indonesia untuk menyajikan ponsel lipat sebagai flagship yang disebut akan jauh lebih menarik.

    Secara umum, pasar smartphone di Indonesia sepanjang 2024 sebenarnya mengalami pertumbuhan positif 15,5% secara tahun-ke-tahun (YoY). Segmen yang tumbuh paling besar adalah low-end dengan Transsion (Infinix, Itel, Tecno) memimpin dan merajai pasar HP sepanjang 2024. 

    Adapun segmen menengah (mid-range) juga tumbuh 24,9% YoY. Hanya segmen premium yang mengalami kemerosotan.

    (fab/fab)

  • iPhone 16 Masih Dilarang, IDC Ungkap Nasib Apple di RI

    iPhone 16 Masih Dilarang, IDC Ungkap Nasib Apple di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple masih dilarang berjualan seri iPhone 16 di Indonesia karena belum memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang telah ditetapkan Kementerian Perindustrian. Sementara merek lain sudah atau akan merilis seri ponsel baru ke pasar ponsel dalam negeri.

    Firma riset pasar IDC menilai larangan penjualan iPhone 16 pasti akan berdampak pada pengapalan (shipment) dan posisi Apple secara keseluruhan di pasar Indonesia.

    Sebab, jajaran seri iPhone baru biasanya mengambil bagian besar dari pengapalan Q4 Apple.

    Sementara, Apple dan mitranya di pasar di pasar Indonesia akan mencoba untuk menutupi kekurangan tersebut melalui pengiriman model lawas seperti iPhone 15 dan iPhone 13.

    “Pelarangan ini tetap akan berdampak negatif pada Apple dan mitranya karena mereka akan kehilangan momentum peluncuran iPhone 16,” ujar Vanessa Aurelia Research Analyst IDC Indonesia, kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/1/2025).

    Selain itu, karena musim Ramadhan semakin dekat, akan sangat penting bagi Apple untuk segera menyelesaikan persetujuan penjualan iPhone 16, atau Apple berpotensi kehilangan musim terbesar tahun ini untuk Indonesia.

    Apple Tak Paham Regulasi Indonesia

    Apple baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membuat pabrik AirTag di Batam, Indonesia. Hal tersebut mereka sampaikan saat pertemuan perwakilan Apple dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, Selasa (7/1/2025).

    Namun hal tersebut tidak memuluskan produk terbarunya, iPhone 16, untuk masuk ke pasar Tanah Air. Sebab investasi yang digelontorkan Apple tidak berkaitan langsung dengan proses pembuatan handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) dalam ketentuan untuk mendapatkan sertifikasi TKDN yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN.

    Melihat hal ini, Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto, menilai posisi Apple akan sulit untuk hadir di Indonesia. Aryo menilai bahwa Apple tidak paham dengan regulasi yang ada.

    Oleh karena itu di LinkedIn, situs jaringan profesional, Apple mencari orang yang paham peraturan dan fasih menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kemungkinan, kata Aryo, ini menjadi salah satu upaya buat memahami peraturan TKDN.

    Menurutnya, aturan TKDN yang berlaku di Indonesia jelas adalah kandungan lokal yang ada di perangkat handphone yang dipasarkan di Indonesia.

    “Nah pabrik Airtag? Airtag ini kan nggak masuk komponen handphone. Entah dia akal-akalan atau memang tidak paham dengan peraturan,” kata Aryo kepada CNBC Indonesia.

    Ia mengatakan, Apple sudah tertinggal apalagi perangkat smartphone flagship dari merek lain sudah banyak meluncur, seperti Vivo X200 series, Samsung dan komitmen Honor, merek asal China, yang akan kembali ke Indonesia untuk menyajikan ponsel lipat sebagai flagship yang disebut akan jauh lebih menarik.

    (fab/fab)

  • Akal-akalan Apple Jual iPhone 16 di RI, Ini Kata Pakar

    Akal-akalan Apple Jual iPhone 16 di RI, Ini Kata Pakar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple menyatakan komitmennya untuk membuat pabrik AirTag di Batam, Indonesia. Hal tersebut mereka sampaikan saat pertemuan perwakilan Apple dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, Selasa (7/1/2025).

    Namun hal tersebut tidak memuluskan produk terbarunya, iPhone 16, untuk masuk ke pasar Tanah Air. Sebab investasi yang digelontorkan Apple tidak berkaitan langsung dengan proses pembuatan handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) dalam ketentuan untuk mendapatkan sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN.

    Melihat hal ini, Senior Consultant dan Analis Pasar Smartphone dari Reasense, Aryo Meidianto, menilai posisi Apple akan sulit untuk hadir di Indonesia. Aryo menilai bahwa Apple tidak paham dengan regulasi yang ada.

    Oleh karena itu di LinkedIn, situs jaringan profesional, Apple mencari orang yang paham peraturan dan fasih menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kemungkinan, kata Aryo, ini menjadi salah satu upaya buat memahami peraturan TKDN.

    Menurutnya, aturan TKDN yang berlaku di Indonesia jelas adalah kandungan lokal yang ada di perangkat handphone yang dipasarkan di Indonesia.

    “Nah pabrik Airtag? Airtag ini kan nggak masuk komponen handphone. Entah dia akal-akalan atau memang tidak paham dengan peraturan,” kata Aryo kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/1/2025).

    Ia mengatakan, Apple sudah tertinggal apalagi perangkat smartphone flagship dari merek lain sudah banyak meluncur, seperti Vivo X200 series, Samsung dan komitmen Honor, merek asal China, yang akan kembali ke Indonesia untuk menyajikan ponsel lipat sebagai flagship yang disebut akan jauh lebih menarik.

    Kronologi iPhone dilarang dijual di Indonesia

    Pada Oktober tahun lalu, pemerintah Indonesia melarang Apple menjual iPhone 16 di dalam negeri.

    Alasannya karena Apple belum mengantongi sertifikat TKDN yang wajib dimiliki produk yang dipasarkan di dalam negeri. Diketahui, sertifikat TKDN Apple yang didapat telah kadaluarsa dan perlu diperbarui.

    Untuk memperbarui sertifikat, Apple perlu membuat kesepakatan dengan produsen lokal, mengembangkan aplikasi di dalam negeri, atau menyusun skema pengembangan inovasi.

    Apple awalnya dikabarkan akan menggelontorkan investasi US$ 10 juta (Rp 157 miliar) demi mendapatkan restu untuk menjual iPhone 16 di Indonesia.

    Namun, angka investasi ini masih kurang dari kewajiban Apple yang belum dipenuhi ke pemerintah Indonesia.

    Investasi Apple juga masih ada yang belum terpenuhi, dari yang sebelumnya menjanjikan Rp 1,71 triliun. Sejauh ini, Apple baru menginvestasikan Rp 1,48 triliun di Indonesia, yang berarti masih ada kekurangan sekitar Rp 240 miliar.

    Terbaru, komitmen investasi Apple yang akan membangun pabrik aksesori AirTag melalui vendor Luxshare-ICT asal China, yang diklaim bernilai US$ 1 miliar (Rp 16,2 triliun).

    Hal ini sebelumnya disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai bertemu dengan perwakilan Apple di kantornya, Selasa (7/1/2025).

    Namun, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan jika nilai investasi yang diajukan oleh Apple tersebut tidak cukup.

    Meski demikian, ia tak menyebut berapa angka tepat untuk ditawarkan Apple di Indonesia.

    “Pokoknya saya nggak bisa bicara soal angka. Tapi kemarin saya sudah sampaikan bahwa dalam pandangan kami di Kemenperin, US$1 billion (Rp 16 triliun) itu tidak cukup,” kata Agus saat ditemui di Kantor Kemenperin usai pertemuan dengan pihak Apple.

    Agus menegaskan bahwa nilai dari investasi itu hanya dihitung berdasarkan capex suatu perusahaan. Menperin mengisyaratkan nilai investasi pembukaan fasilitas produksi tersebut tidak sebesar yang digaungkan sebelumnya.

    “Yang menjadi catatan kepada kami, investasi pabrik yang sudah dikomitmenkan oleh Apple kepada kita, kepada Indonesia oleh Kementerian Investasi, nilai dari investasinya itu hanya bisa dihitung berdasarkan capex, berdasarkan fixed number,” ujar Agus kepada media di Kantor Kemenperin, Rabu (8/1/2025).

    “Maksudnya begini, jadi jangan ada upaya menghitung nilai investasi di luar capex, misalnya memasukkan proyeksi nilai ekspor di dalam nilai investasi, itu enggak bisa. Kalau itu once itu kita entertain, kita akan sulit lagi, bagaimana dengan perusahaan-perusahaan lain juga akan minta yang sama. Kalau kita masukkan komponen proyeksi nilai ekspor, itu enggak bisa,” imbuhnya.

    Lalu kemudian, perusahaan juga tidak bisa memasukkan komponen atau variabel bahan baku menjadi nilai investasi. Perhitungan nilai investasi hanya bisa diukur lewat belanja modal perusahaan.

    “Nah itu apakah sampai US$ 1 miliar? Silakan dihitung,” kata Menperin. “Jadi menurut pandangan kami, yang kami inginkan itu adalah perhitungan nilai investasi itu hanya berdasarkan Capex, tidak yang lain-lain,” lanjutnya.

    Ia kemudian menjelaskan bahwa Kemenperin ingin agar komitmen Apple di Indonesia memenuhi prinsip keadilan. Prinsip berkeadilan itu adalah nilai investasi Apple di negara lain, investasi produsen-produsen di luar Apple yang ada di Indonesia, nilai tambah pendapatan untuk negara, dan berkeadilan keempat adalah penciptaan tenaga kerja.

    Selain itu, Apple juga meraup pendapatan yang besar di Indonesia. “2023-2024 Rp 59 triliun bayangin saja. Sales Apple ini luar biasa besarnya.” pungkasnya.

    (fab/fab)