Tag: Arumi Bachsin

  • Forikan Tuban Dapat Penghargaan Peran Aktif Edukasi Gemarikan Oleh Arumi Bachsin

    Forikan Tuban Dapat Penghargaan Peran Aktif Edukasi Gemarikan Oleh Arumi Bachsin

    Tuban (beritajatim.com) – Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Tuban menerima penghargaan atas pencapaian sebagai Forikan yang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan edukasi Gemarikan.

    Adapaun prestasi yang diraih di tingkat Jawa Timur tersebut diserahkan oleh Ketua Forikan Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Elestianto kepada Ketua Forikan Kabupaten Tuban, Ayuk Krisnawati Joko Sarwono, serta didampingi Kepala DKP2P Kabupaten Tuban Eko Julianto bersama jajaran staf, dan perwakilan pengurus TP PKK Kabupaten Tuban.

    Ketua Forikan Kabupaten Tuban, Ayuk Krisnawati, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas penghargaan yang diterima. Adapun penyerahan penghargaan menjadi rangkaian acara peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) 2025 yang diselenggarakan Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim pada 27 November 2025.

    “Capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama berbagai pihak, termasuk TP PKK, DKP2P, serta dukungan masyarakat Tuban yang semakin sadar akan pentingnya konsumsi ikan sejak usia dini,” ujar Ayuk Krisnawati. Jumat (28/11/2025)

    Lanjut, Ketua TP PKK Kabupaten Tuban ini berharap penghargaan yang diterima menjadi motivasi terus memperluas edukasi Gemarikan hingga ke seluruh kecamatan dan desa di Kabupaten Tuban untuk terus mengkonsumsi ikan bukan hanya tentang gizi, tetapi juga tentang membentuk generasi Tuban yang sehat, kuat, dan cerdas.

    “Dengan diterimanya penghargaan ini, Forikan Tuban akan selalu berkolaborasi bersama Pemkab Tuban dalam mengembangkan terobosan dalam membangun budaya makan ikan di Kabupaten Tuban,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala DKP2P Tuban, Eko Julianto terus melakukan peningkatan konsumsi ikan. Upaya tersebut diwujudkan dengan berbagai kegiatan edukasi, kampanye, serta kemitraan dengan lembaga pendidikan dan masyarakat.

    “Seperti yang dinyatakan oleh Mas Bupati Tuban bahwa Pemkab Tuban terus menggerakkan edukasi tentang Gemarikan dan mengajak seluruh masyarakat agar membiasakan konsumsi ikan yang menjadi sumber protein terbaik,” tutup Eko Julianto. [dya/ted]

  • Arumi Bachsin dan Irish Bella Memukau di SFP 2025, Pakai Hijab Karya Desainer Sumenep
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 November 2025

    Arumi Bachsin dan Irish Bella Memukau di SFP 2025, Pakai Hijab Karya Desainer Sumenep Regional 15 November 2025

    Arumi Bachsin dan Irish Bella Memukau di SFP 2025, Pakai Hijab Karya Desainer Sumenep
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Arumi Bachsin dan Irish Bella, tampil anggun di Panggung Surabaya Fashion Parade (SFP) 2025. Mereka mengenakan hijab dari Arinna Hijab, brand asal Sumenep.
    Keduanya tampil dengan aksesori menyerupai mahkota yang mencuri perhatian. Menghadirkan sentuhan elegan dalam acara yang berlangsung di Tunjungan Plaza 3 Level 6, Jumat (15/11/2025) malam.
    Irish Bella
    , yang turut berjalan di atas catwalk, mengaku busana yang dikenakan memberi kenyamanan penuh.
    “Busananya sangat nyaman, tidak membuat saya gerah. Kami juga inginnya lebih menutup aurat, terus warnanya juga berbeda. Ini lebih bold, sesuai tema Rebellion,” ujar artis berusia 29 tahun itu kepada wartawan.
    “Saat tahu temanya menantang, saya jadi tidak sabar untuk segera tahu busananya seperti apa,” imbuhnya.
    Sementara itu,
    Arumi Bachsin
    menilai antusiasme pengunjung dan desainer tahun ini terasa lebih kuat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
    Menurutnya, banyaknya desainer yang terlibat menunjukkan pertumbuhan positif industri fashion di Jawa Timur.
    “Senang lihat banyak desainer Jawa Timur berpartisipasi dan ini ajangnya. Hari ini brand muslim dan sekarang
    fashion muslim
    memang lagi maju pesat,” ujar istri Wakil Gubernur Jawa Timur itu.
    “Jadwalnya juga pas di akhir tahun karena di awal tahun sudah mendekati puasa. Pasti ada unsur-unsur yang berkembang dan setiap tahun punya keunikannya tersendiri yang masih ada kelanjutannya,” imbuhnya.
    SFP tahun ini diikuti hampir 100 desainer, termasuk desainer anak.
    Ia melihat kekuatan desain lokal terletak pada karakter khas yang dibawa masing-masing kreator.
    “Ini langsung diimpor dari
    Sumenep
    . Fashion muslim makin maju, punya keunikan dan style masing-masing. Aku suka karena modelnya enggak monoton dan benar-benar menunjukkan identitas Sumenep,” kata Arumi Bachsin.
    Sebagai Ketua Dekranasda Jatim, Arumi menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan UMKM daerah.
    “Event seperti ini membuka mata bahwa mereka punya kesempatan yang sama dengan mereka yang di kota lebih besar. Tren fashion 2026 pasti ada keunikan, cuma pasti keberlanjutan,” sambungnya.
    Founder SFP, Dian Apriliana Dewi, mengungkapkan bahwa perubahan terbesar tahun ini tampak pada bentuk runway yang tidak lagi lurus seperti standar pertunjukan mode pada umumnya.
    “Kami mau melakukan tidak standar. Jadi fashion show kali ini kami hadirkan runway yang tidak biasa untuk menjadi suatu hiburan tersendiri dan menampilkan fashion show yang lebih menghibur,” ujarnya.
    Ia berharap para desainer dapat memanfaatkan panggung ini untuk menunjukkan karakter dan kreativitas terbaik mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Istri Bupati Kediri Sebut SIM PKK Bisa Jadi Data Rujukan Program

    Istri Bupati Kediri Sebut SIM PKK Bisa Jadi Data Rujukan Program

    Kediri (beritajatim.com) – Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito menyebutkan Sistem Informasi Managemen (SIM) PKK meningkatkan akurasi data. Dari data yang diambil oleh para kader melalui aplikasi ini diharapkan bisa menjadi rujukan menentukan program yang tepat sasaran.

    Hal ini disampaikan oleh istri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana tersebut saat melaunching SIM PKK bersama Ketua TP PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin di Convention Hall SLG, Selasa (11/11/2025).

    “Semua kegiatan dan hasil kerja kader dapat terpantau dengan lebih baik dan mendukung perencanaan program yang tepat sasaran,” terang ibu dua anak yang akrab disa Mbak Cicha tersebut.

    Peluncuran SIM PKK ini, kata Mbak Cicha, merupakan bentuk komitmen PKK dalam meningkatkan efektifitas dan transparasi data melalui sistem digital. Penggunaan SIM PKK sendiri bisa diakses hingga dasa wisma.

    Dengan kemudahan tersebut, lanjut Mbak Cicha, kader PKK bisa lebih cepat dan efektif dalam melaporkan berbagai kegiatan maupun data serperti angka stunting dan data lain di lapangan. Sebelumnya, para kader ini dengan sistem manual.

    “Kerja keras para kader hebat ini butuh dukungan sistem (SIM PKK) yang lebih baik,” tandasnya.

    Sementara Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin mengatakan SIM PKK ini sudah diinisiasi oleh PKK Pusat, saat ini diimplementasikan di seluruh PKK di wilayah Jawa Timur.

    Menurutnya, sosialisasi terus dilakukan kepada kader agar pelaporan bisa cepat dan tepat.
    Pihaknya menjelaskan sistem ini dibuat dengan user interface yang mudah sehingga kader-kader di berbagai daerah bisa dengan gampang menggunakan aplikasi tersebut.

    “Dimana kita bisa mencatatatkan kewajiban yang kita kerjakan, semua tercatat dan bisa diakses hingga desa-desa,” terangnya. [ADV PKP/nm]

  • Bupati Kediri Dorong Industri Kreatif Tangkap Peluang Beroperasinya Bandara Dhoho

    Bupati Kediri Dorong Industri Kreatif Tangkap Peluang Beroperasinya Bandara Dhoho

    Kediri (beritajatim.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong bagi para pelaku industri kreatif khususnya di Kabupaten Kediri untuk memanfaatkan peluang dari beroperasinya Bandara Internasional Dhoho Kediri.

    Mas Dhito sapaan akrabnya mengungkapkan, beroperasinya kembali Bandara Internasional Dhoho menjadi pintu masuk bagi orang luar daerah datang ke Kabupaten Kediri. Peluang itu sudah semestinya dimanfaatkan para pelaku industri kreatif untuk mengenalkan dan memasarkan produk kerajinan yang dihasilkan.

    “Ini menjadi kesempatan, tidak hanya dari kabupaten Kediri, tapi bisa juga kolaborasi (dengan kabupaten/kota lain),” katanya dalam acara pengukuhan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kediri periode 2025-2030 di Convention Hall, pada Selasa (11/11).

    Mas Dhito mengingatkan kepada pengurus Dekranasda Kabupaten Kediri yang baru dikukuhkan dan khususnya bagi para perajin batik yang hadir pentingnya memperhatikan motif dari batik yang dibuat. Sebab, membatik tidak hanya sekedar menuangkan kreativitas seni dalam bentuk gambar namun juga memperhatikan nilai filosofi dari motif itu sendiri.

    “Sekarang sudah mulai rapi motifnya, dan ini tolong dipertahankan, karena setiap motif itu punya makna, punya filosofi, motif itu pula pasti akan dilihat sama pembeli,” bebernya.

    Sebagaimana diketahui, Dekranasda Kabupaten Kediri periode 2025-2030 kembali dinahkodai Eriani Annisa Hanindhito. Pasca acara pengukuhan, di lokasi yang sama Dekranasda Kabupaten Kediri juga menggelar agenda tahunan, Kediri Fashion Batik Festival (KFBF) 2025 dengan mengusung tema Trinayana Khadiri.

    “Pengurus Dekranasda periode 2025-2030 yang telah dikukuhkan hari ini semoga semakin solid dan bisa memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kediri,” tambah Mas Dhito.

    Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak yang hadir dalam acara tersebut mengakui, keindahan dari keanekaragaman motif batik dari tiap daerah menjadi kekayaan dan kekuatan budaya bangsa Indonesia yang tak ternilai.

    “Dari semua keindahan, dari semua peninggalan dan filosofi yang lahir menjadi tugas kita untuk melestarikan,” ucapnya.

    Arumi mengapresiasi gelaran KFBF 2025 yang diselenggarakan oleh Dekranasda Kabupaten Kediri. Melalui penyuguhan keindahan batik dalam pakaian yang fashionable tersebut dinilai dapat menarik generasi muda untuk lebih bangga menggunakan batik. [ADV PKP/nm]

  • Bupati Sidoarjo Resmi Kukuhkan Pengurus Dekranasda Sidoarjo

    Bupati Sidoarjo Resmi Kukuhkan Pengurus Dekranasda Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo H. Subandi resmi mengukuhkan Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sidoarjo Masa Bakti 2025–2030 dalam acara yang berlangsung di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

    Pengukuhan tersebut turut dihadiri oleh Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian RI dan Sekjen Dekranasda RI Ir. Reni Yanita M.Si, Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kementerian Perindustrian RI Budi Setiawan, S.T., M.M, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Ibu Arumi Bachsin Emil Dardak, S.E., Ketua Dekranasda Sidoarjo dr. Hj. Sriatun Subandi, Kapolresta Sidoarjo, Dandim 0816/Sidoarjo, Sekda Sidoarjo, jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, serta para pelaku UMKM dan perajin lokal.

    Bupati Subandi menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan. Ia menegaskan bahwa pengukuhan ini merupakan penegasan komitmen dan legalitas bagi Dekranasda untuk menjalankan peran strategis dalam memajukan industri kerajinan serta ekonomi kreatif di Kabupaten Sidoarjo.

    Dengan pengukuhan ini, Dekranasda resmi menjadi mitra yang sah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mendorong pertumbuhan sektor kerajinan dan UMKM.

    “Dekranasda memiliki tugas mulia untuk membina, mendampingi, serta membuka akses bagi para perajin, khususnya pelaku UMKM, agar dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produknya. Dengan dukungan pelatihan, permodalan, dan pemasaran, produk-produk lokal Sidoarjo harus mampu menembus pasar nasional hingga internasional,” ujar Bupati Subandi.

    Bupati Subandi mengajak seluruh pengurus yang baru dikukuhkan untuk terus berinovasi dan bersinergi dengan berbagai pihak dalam memperkuat sektor kerajinan daerah. Menurutnya, sinergi antara Dekranasda, pemerintah daerah, pelaku usaha, perajin, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan ekonomi daerah yang tangguh dan berdaya saing.

    “Sidoarjo memiliki potensi luar biasa. Kita punya batik khas Sidoarjo dengan motif unik, bordir yang halus dan bernilai seni tinggi, serta produk kulit Tanggulangin yang telah dikenal luas. Dengan pembinaan berkelanjutan dan dukungan akses pasar, para perajin kita bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua Dekranasda Sidoarjo dr. Hj. Sriatun Subandi yang baru dikukuhkan menyampaikan komitmen untuk menjadikan Dekranasda sebagai wadah yang aktif, inovatif, dan berdaya guna dalam memberdayakan para perajin lokal.

    “Dekranasda akan terus berupaya menjaga ciri khas budaya Sidoarjo dan mengembangkannya melalui karya-karya kreatif yang bernilai jual tinggi. Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendorong UMKM agar lebih maju dan berdaya saing,” terangnya.

    Acara pengukuhan pengurus Dekranasda dan pembukaan Jambore Batik Jatim ke-4 Tahun 2025 berlangsung khidmat dan ditutup dengan peninjauan stan produk-produk unggulan kerajinan lokal Sidoarjo oleh Bupati bersama jajaran Dekranasda. (isa/ted)

  • Khofifah dan Gus Iqdam Ajak Masyarakat Syukuri 80 Tahun Jatim dan Hari Santri Nasional di Grahadi

    Khofifah dan Gus Iqdam Ajak Masyarakat Syukuri 80 Tahun Jatim dan Hari Santri Nasional di Grahadi

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama ulama kharismatik H Muhammad Iqdam Khalid atau Gus Iqdam memimpin Sholawat dan Tabligh Akbar dalam rangka Mensyukuri 80 Tahun Provinsi Jawa Timur dan Memperingati Hari Santri Nasional 2025 di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (22/10/2025) malam.

    Dalam acara yang dihadiri ribuan jamaah tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional memiliki makna historis yang kuat bagi perjuangan bangsa. Ia menuturkan, penetapan Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo tidak lepas dari peristiwa lahirnya Resolusi Jihad yang dicetuskan Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari di Surabaya.

    “Hari ini, 22 Oktober adalah Hari Santri Nasional. Dulu Pak Presiden Jokowi menugasi saya menyiapkan Keppres Hari Santri Nasional. Kenapa kemudian bersamaan dengan saat Hadratusysyekh KH Muhammad Hasyim Asyari melahirkan Resolusi Jihad, karena beliau tidak ingin kemerdekaan itu dihapus oleh datangnya sekutu yang dipimpin Inggris. Maka yang menjaga kemerdekaan Indonesia adalah para ulama, para kiai, para santri, dan masyarakat terutama yang ada di Surabaya,” kata Khofifah.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai wujud rasa syukur dan doa bersama agar Jawa Timur semakin maju dan sejahtera. “Rawuhnya panjenengan semua di sini mudah-mudahan bisa memanen berkahnya Allah SWT. Mohon doa semua, mudah-mudahan Jawa Timur tambah makmur. Mohon doa semua, kami semua yang membawa mandat, mudah-mudahan semua amanah, semua bisa menjalankan tugas dengan baik. Rakyatnya rukun, rakyatnya guyub, rakyatnya persaudaraannya kuat,” ujarnya.

    Sementara itu, Gus Iqdam dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional bukan hanya momentum religius, tetapi juga pengingat bahwa santri merupakan pilar penting dalam menjaga kedaulatan dan membangun bangsa.

    “Alhamdulillah, malam ini kita mensyukuri Hari Santri dengan keadaan sehat wal afiat. Insya Allah Jawa Timur ini dekengan pusat, langsung Allah SWT,” ungkap Gus Iqdam.

    Ia menegaskan, semangat Resolusi Jihad yang menjadi dasar penetapan Hari Santri Nasional menunjukkan bahwa santri memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan bangsa.

    “Ketika Hari Santri Nasional itu merujuk pada Resolusi Jihad, berarti santri itu tidak hanya pilar agama tapi juga pilar bangsa. Insya Allah jika rakyat Indonesia banyak yang menjadi santri, saya yakin la fatahna alaihim barakatim minas samai wal ardl, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dari langit dan menumbuhkan barakah dari bumi-Nya,” ucapnya.

    Gelaran Jatim Bershalawat dan Tabligh Akbar ini juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin, Sekdaprov Adhy Karyono, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudi Saladin, Kabinda Jatim Brigjen TNI Murbianto Adhi Wibowo, Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Ibrahim, sejumlah ulama, kiai, serta Garangan (anggota Jemaah Sabilut Taubah asuhan Gus Iqdam.

    Sementara, terdapat tamu istimewa yang juga hadir yaitu Guru Besar Mazhab Syafii Universitas Al Azhar Kairo Mesir Syekh Abdul Aziz Ahmad Asy-Syahawi Al-Khusaini. [tok/beq]

  • Ini Pesan Menyentuh Wagub Emil kepada Pendemo Anak di Bawah Umur yang Sempat Ditahan

    Ini Pesan Menyentuh Wagub Emil kepada Pendemo Anak di Bawah Umur yang Sempat Ditahan

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mendatangi Mapolrestabes Surabaya untuk menemui orang tua dan puluhan anak di bawah umur yang sempat ditahan usai mengikuti aksi demonstrasi, Minggu (31/8/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, Wagub Emil mengungkapkan, keprihatinannya lantaran lebih dari 50 anak yang diamankan ternyata masih berusia belasan tahun. Bahkan, ada yang baru duduk di bangku SMP.

    “Jadi, dari kejadian di Surabaya ini, ternyata lebih dari 50 anak adalah di bawah umur. Bahkan, ada yang baru masuk SMP, usia 13-14 tahun. Saat didalami, mereka tidak punya motif politik sama sekali, hanya ikut-ikutan. Mereka juga tidak punya kemampuan teknis untuk merakit bom molotov atau hal lain yang membahayakan,” kata Emil.

    Menurut Emil, kondisi ini berbahaya karena anak-anak rentan dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis.

    “Bahaya sekali anak-anak ini ada di luar, dalam situasi yang bisa berhadapan dengan api, lemparan batu. Ini yang harus diwaspadai, karena anak-anak bisa diperalat, dipersenjatai, bahkan ditumbalkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Suami Arumi Bachsin ini juga memberikan semangat dan mengajak para orang tua untuk tidak menyerah serta terus mendidik juga membina anak-anak mereka.

    “Tadi orang tua-orang tua telah kami ajak bicara, mereka semua tentu sedih. Tetapi kami tetap memberikan semangat bahwa orang tua tidak boleh menyerah dalam membina anak-anaknya,” tambahnya.

    Senada dengan Emil, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur, Lis Diana, menegaskan, bahwa negara tetap harus memenuhi hak-hak anak meski mereka terlibat dalam aksi.

    “Karena anak-anak ini masih di bawah 17 tahun, sebanyak 56 anak, mereka perlu didampingi dan diadvokasi. Kesalahan yang sudah dilakukan membawa konsekuensi, tapi kita pastikan mereka kembali ke sekolah masing-masing,” tutur Lis.

    Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, juga meminta orang tua lebih aktif membimbing anak-anaknya untuk lebih bertanggung jawab.

    “Kami berharap orang tua bisa membimbing anak-anak ini agar menjadi anak yang lebih bertanggung jawab,” katanya.

    Mantan Bupati Trenggalek ini mengapresiasi langkah kepolisian yang telah memberikan penanganan khusus terhadap anak-anak tersebut. Ia juga menuturkan keprihatinan terhadap kerusakan yang terjadi, tetapi dirinya menyebut bahwa lebih mengkhawatirkan masa depan dan keselamatan para generasi muda.

    “Kami prihatin atas kerusakan, termasuk di Grahadi, tapi kami lebih khawatir terhadap masa depan anak-anak kita di Jawa Timur dan Indonesia. Sesuai arahan Presiden, kami akan lebih waspada untuk menjaga kemaslahatan dan keselamatan warga di Jawa Timur,” pungkas Emil. (tok/ian)

  • Batik Jombang Tampil di BWBF 2025, Pemkab Dukung UMKM dan Wastra Lokal

    Batik Jombang Tampil di BWBF 2025, Pemkab Dukung UMKM dan Wastra Lokal

    Jombang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Jombang menunjukkan komitmen serius dalam mendukung pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kreatif lokal dengan turut hadir dalam ajang Wastra Batik Bojonegoro Festival (BWBF) 2025 yang berlangsung di Alun-alun Bojonegoro, Rabu (18/6/2025).

    Acara tahunan ini menjadi salah satu pameran batik terbesar di Jawa Timur yang tahun ini menampilkan 105 stan dari berbagai daerah, termasuk delapan daerah dari Jawa Tengah.

    Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Jombang, Hj. Yuliati Nugrahani, hadir bersama Bupati Jombang H. Warsubi, Wakil Bupati H. Salmanudin Yazid beserta istri Ning Ema Erfina, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jombang, Suwignyo.

    Dalam kesempatan tersebut, mereka menegaskan pentingnya peran wastra sebagai bagian dari identitas budaya bangsa dan sebagai penggerak ekonomi kreatif berbasis lokal.

    “Wastra bukan sekadar kain melainkan sebuah identitas dan kebanggaan kita sebagai bangsa. Kami berharap, ke depan Jombang juga bisa membuka lebih banyak peluang kolaborasi antar daerah, sekaligus memperkuat daya saing UMKM dan perajin batik Jombang di kancah regional bahkan nasional,” ujar Hj. Yuliati.

    Menurutnya, BWBF 2025 bukan hanya sekadar pameran karya batik, namun juga menjadi wadah edukasi, promosi, dan pemberdayaan sektor kreatif. Keterlibatan berbagai daerah dalam pameran ini memperkaya ragam wastra yang ditampilkan dan memperluas jangkauan pasar bagi para perajin.

    Selain menghadiri pembukaan acara, Yuliati juga menyempatkan diri untuk berkeliling bersama Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin, mengunjungi sejumlah stan batik. Kegiatan ini menunjukkan dukungan langsung kepada para pelaku usaha batik yang sedang memamerkan hasil karya mereka.

    Bupati Jombang, H. Warsubi, menyampaikan bahwa batik telah menjadi salah satu program prioritas dalam pembangunan ekonomi daerah.

    “Beberapa waktu lalu, di Jombang kami juga telah menggelar pelatihan membatik yang melibatkan generasi muda dan pelaku UMKM pemula. Ini bagian dari program 100 hari kerja, sebagai langkah awal menyiapkan regenerasi perajin batik Jombang sekaligus sebagai upaya mewujudkan 1 dusun, 1 wirausaha,” jelasnya.

    Warsubi juga memperkenalkan wastra khas Jombang bernama Deles yang memiliki filosofi mendalam tentang kesederhanaan, ketekunan, dan nilai-nilai kejawaan. “Ke depan, Wastra Jombang Deles harus naik kelas. Tidak hanya dipakai dalam seremoni pemerintahan, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat,” tambahnya.

    Senada dengan itu, Kepala Disperindag Jombang, Suwignyo, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendampingi pelaku usaha batik agar lebih siap menghadapi pasar yang semakin kompetitif.

    “Melalui event sebesar BWBF, kita bisa melihat potensi besar dari daerah-daerah lain. Dan wastra Jombang sendiri sebenarnya tidak kalah. Kedepan, kami akan terus mengembangkan ekosistem industri kreatif, mulai dari pembinaan motif lokal, pelatihan pewarnaan alam, hingga pemasaran digital,” ujarnya.

    Kehadiran jajaran Pemkab Jombang dalam BWBF 2025 dinilai sebagai langkah nyata dalam mendukung pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan UMKM melalui kolaborasi antar daerah. Momentum ini diharapkan bisa menjadi titik awal bagi kebangkitan kembali batik Jombang sebagai identitas daerah yang berdaya saing. [suf]

  • Gaya Emil Dardak dan Farhan Jadi Reporter Beritasatu TV

    Gaya Emil Dardak dan Farhan Jadi Reporter Beritasatu TV

    Jakarta, Beritasatu.com – Selama ini Emil Dardak dan Muhammad Farhan dikenal sebagai kepala daerah, tetapi siapa yang menyangka dua pejabat Tanah Air itu ternyata bisa bekerja sebagai reporter. Berikut ulasannya.

    Kehadiran Emil Dardak dan Muhammad Farhan itu menjadi reporter bisa dilihat pada program Beritasatu Malam Spesial. Di mana, dua orang pejabat itu bertugas sebagai jurnalis yang melaporkan situasi terkini yang terjadi di lapangan.

    Untuk Emil Dardak sendiri, dirinya didapuk menjadi reporter Beritasatu TV pada kegiatan Konferensi Internasional Infrastruktur yang diadakan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Senayan.

    Saat melaporkan berita secara live itu, ternyata Emil Dardak bukan hanya piawai dalam memimpin Jawa Timur. Namun, Suami Arumi Bachsin itu juga jago dalam mengeluarkan suara untuk melaporkan suasana di Konferensi Internasional Infrastruktur tersebut.

    Bahkan, cara berpakaian Emil Dardak pun patut diacungkan jempol. Pasalnya, pakaian yang digunakan adalah jas hitam, serta kemeja putih di bagian dalam. Pakaian yang dikenakannya pun juga mendukung dari kegiatan Konferensi Internasional Infrastruktur yang bersifat resmi tersebut.

    Hal itu terlihat dari gaya Emil Dardak dalam melaporkan berita tersebut, tidak itu saja terdengar alunan suara serta intonasi setiap kata demi kata diutarakannya dengan baik, Senin (16/6/2025).

    Sementara itu, Muhammad Farhan yang merupakan wali kota Bandung itu juga melaporkan kejadian di lapangan. Kali ini, Farhan melaporkan kegiatan Festival Semesta Berpesta 2025 di Bandung.

    Berbeda dengan Emil Dardak, pada saat melakukan laporan secara live, Farhan lebih memilih menggunakan pakaian casual serta topi di bagian kepalanya itu.

    Tidak itu saja, Farhan juga menyempilkan kebijakan yang dilakukannya di Bandung terkait sampah.

    “Bandung sedang menghadapi permasalahan sampah, ternyata fasilitas pengelolaan sampah di Kota Bandung belum optimal. Kami terus memaksimalkan semua fasilitas pengolahan sampah agar sampah itu tidak 100% dibuang ke tempat pengelolahan akhir,” tutup Farhan.

  • Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 Siap Digelar, Tampilkan Ragam Tradisional hingga Modern

    Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 Siap Digelar, Tampilkan Ragam Tradisional hingga Modern

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) akan menggelar Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025, sebuah ajang promosi budaya dan ekonomi kreatif yang menampilkan beragam batik tradisional hingga modern.

    Festival ini dijadwalkan berlangsung selama enam hari, mulai 16 hingga 21 Juni 2025 di kawasan Alun-Alun Bojonegoro.

    Dengan mengusung tema Batik Melejit, Ekonomi Meningkat, Masyarakat Bahagia, Makmur dan Membanggakan, acara ini akan menjadi magnet wisata budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya sektor industri batik dan UMKM.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Welly Fitrama mengatakan, Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 tidak hanya menghadirkan pameran batik dari berbagai motif dan desain, mulai dari gaya tradisional, etnik, hingga modern, tapi juga dimeriahkan sejumlah kegiatan menarik.

    “Festival ini menjadi ruang bagi para pelaku usaha batik untuk berjejaring, belajar, dan tentu saja memasarkan produknya. Ada dampak ekonomi langsung ke masyarakat karena pengunjung akan datang ke Bojonegoro dan berinteraksi dengan pelaku UMKM,” ujar Welly, Jumat (6/6/2025).

    Welly menegaskan, batik bukan sekadar warisan budaya, namun juga peluang besar untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Lewat acara ini, para pengrajin bisa bertemu dengan komunitas batik dari daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ini bisa memicu kolaborasi dan inovasi dalam dunia batik,” tambahnya.

    Tak hanya sektor fashion, pelaku ekonomi kreatif lainnya juga turut serta, termasuk kuliner khas Bojonegoro. Bahkan, pergerakan ekonomi masyarakat lokal seperti jasa penginapan rumah warga, becak, dan ojek pun diharapkan meningkat seiring tingginya kunjungan selama festival berlangsung.

    “Intinya, Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025 ini bukan hanya untuk mengenalkan batik, tapi juga mengajak masyarakat luar datang, berwisata, dan merasakan sendiri potensi budaya dan ekonomi yang kami miliki,” pungkasnya. [lus/aje]

    Agenda Bojonegoro Wastra Batik Festival 2025:

    – Pemilihan Desain Muda Bojonegoro
    – Lomba Ilustrasi Desain Batik tingkat SMA/SMK se-Jawa Timur
    – Fashion Show Batik
    – Talkshow dan Workshop Batik
    – Lomba Mewarnai dan Menggambar Batik untuk anak
    – Malam Musik dan Grand Final Kange Yune Bojonegoro 2025

    Sejumlah artis nasional dan figur publik seperti Arumi Bachsin, Anaz Khairun, Jessie Gunawan, Masddho, Adinda Cresheilla, dan Ghea Indrawari dijadwalkan turut hadir memeriahkan festival ini.