Tag: Ariston Tjendra

  • Analis: Pelemahan rupiah jelang akhir tahun tak terelakkan

    Analis: Pelemahan rupiah jelang akhir tahun tak terelakkan

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang akhir tahun tidak terelakkan.

    “Pergerakan rupiah yang melemah jelang akhir tahun tak terelakkan karena sentimen penguat dolar jelang akhir tahun masih belum hilang dan belum ada sentimen positif yang membalikkan itu,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Berdasarkan faktor dari dalam negeri, pasar disebut cukup skeptis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Hal ini didasari antara lain karena penurunan daya beli kelas menengah, keputusan pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen, dan lainnya.

    Di sisi lain, lanjut dia, ekonomi AS terlihat masih cukup solid sehingga menurunkan peluang pemangkasan suku bunga acuan yang lebih besar.

    Ekspektasi program ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump yang bisa menuai perang dagang dan memantik konflik geopolitik juga mendorong pelaku pasar masuk ke aset dolar AS sebagai aset aman.

    “Hingga akhir tahun, rupiah bisa bertahan di atas Rp16.100 terhadap dolar AS,” ungkap Ariston.

    Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta hingga saat ini menguat 86 poin atau 0,53 persen menjadi Rp16.149 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.235 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Rupiah Lunglai ke Rp16.237 per Dolar AS Pagi Ini

    Rupiah Lunglai ke Rp16.237 per Dolar AS Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.237 per dolar AS pada Jumat (27/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 47 poin atau minus 0,27 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,98 persen, baht Thailand melemah 0,12 persen, ringgit Malaysia minus 0,13 persen, dolar Singapura 0,04 persen, dan yuan China 0,02 persen.

    Di sisi lain, peso Filipina menguat 0,19 persen, yen Jepang plus 0,18 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen.

    Sedangkan mata uang di negara maju kompak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,01 persen, dolar Australia minus 0,06 persen dan euro Eropa 0,09 persen.

    Kemudian dolar Kanada minus 0,03 persen dan franc Swiss melemah 0,03 persen.

    Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra melihat indeks dolar AS pagi ini masih di level tinggi sepanjang 2024.

    Menurutnya, pasar masih mempertimbangkan potensi market mover tahun depan yang bisa mendorong penguatan dolar AS seperti kebijakan Presiden Terpilih AS Donald Trump hingga perang dagang yang melambatkan perekonomian global.

    “Sementara dari internal, pasar mungkin masih pesimis dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan kondisi eksternal tersebut dan kebijakan internal seperti PPN 12 persen, penurunan daya beli kelas menengah,” ujar dia kepada CNNIndonesia.com.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.150 sampai Rp16.200 per dolar AS pada hari ini.

    (del/agt)

  • Rupiah Berseri ke Rp16.138 di Awal Pekan

    Rupiah Berseri ke Rp16.138 di Awal Pekan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp16.138 per dolar AS pada Senin (23/12). Mata uang Garuda menguat 84 poin atau plus 0,51 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Senada, mata uang di kawasan Asia dominan menguat. Tercatat, peso Filipina menguat 0,34 persen, ringgit Malaysia plus 0,47 persen, dolar Singapura 0,17 persen, yuan China 0,01 persen, dan dolar Hong Kong plus 0,05 persen.

    Di sisi lain, won Korea Selatan melemah 0,24 persen, baht Thailand minus 0,04 persen, dan yen Jepang minus 0,03 persen.

    Setali tiga uang, mata uang di negara maju juga terpantau kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, dolar Australia plus 0,12 persen, dan euro Eropa 0,09 persen.

    Kemudian dolar Kanada menguat 0,06 persen dan franc Swiss plus 0,03 persen.

    Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memperkirakan rupiah menguat didorong oleh pelemahan dolar AS usai dirilisnya data indikator inflasi AS yang dirilis Jumat (20/12) silam.

    “Tapi di sisi lain, komentar negatif terhadap kebijakan kenaikan PPN (pajak pertambahan nilai) yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan rupiah hari ini,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.100 sampai Rp16.200 per dolar AS pada hari ini.

    (del/pta)

  • Pengamat: Rupiah bisa melemah lagi seiring sentimen positif dolar AS

    Pengamat: Rupiah bisa melemah lagi seiring sentimen positif dolar AS

    Dolar AS terlihat melakukan konsolidasi terhadap nilai tukar lainnya menjelang pengumuman kebijakan moneter AS pada 19 Desember dini hari

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah masih bisa melemah karena sentimen positif yang diterima oleh dolar Amerika Serikat (AS).

    Pada Selasa pagi ini, indeks dolar AS bergerak sedikit lebih rendah di angka 106,77 dibandingkan pergerakan pagi kemarin yang sebesar 106,85.

    “Dolar AS terlihat melakukan konsolidasi terhadap nilai tukar lainnya menjelang pengumuman kebijakan moneter AS pada 19 Desember dini hari,” ujarnya ketika ditanya ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Di samping itu, Federal Reserve (The Fed) diperkirakan bakal memangkas suku bunga acuan di bulan ini sebesar 25 basis points (bps). Namun ke depan, The Fed mungkin akan memberikan sinyal menahan suku bunga lebih lama karena data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan.

    Misalnya ialah data Purchasing Managers Index (PMI) komposit AS bulan Desember yang semalam dirilis sebesar 56,6, lebih bagus dari sebelumnya, yaitu 54,9.

    Data inflasi AS juga menunjukkan kesulitan untuk bergerak lebih rendah dari sebelumnya.

    “Pergerakan rupiah versus dolar AS mungkin bisa menguat karena harga di sekitar area resisten penting Rp16 ribu dolar AS, tapi karena sentimen terlihat masih positif untuk dolar AS, rupiah masih bisa melemah lagi. Peluang penguatan ke arah Rp15.950 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp16.020 per dolar AS pada hari ini,” ungkap Ariston.

    Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi turun 26 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.028 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.002 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Masih Awal Pekan Rupiah Sudah Loyo

    Masih Awal Pekan Rupiah Sudah Loyo

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin dibuka melemah di tengah ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik.
     
    Pada awal perdagangan Senin, rupiah turun 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.855 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.845 per USD.
     
    “Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan beragam data dan event yang terjadi di akhir pekan kemarin seperti data Non Farm Payrolls AS November menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi, 227 ribu versus 220 ribu,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi Antara, Senin, 9 Desember 2024.
    Ariston mengatakan peluang pelemahan rupiah ke arah Rp15.880 per USD sampai dengan Rp15.900 per USD, dengan potensi support di sekitar Rp15.820 per USD hari ini.
     
     

     

    Faktor eksternal

    Selain itu, Ariston menuturkan tingkat kepercayaan konsumen AS Desember juga menunjukkan hasil yang lebih bagus dari sebelumnya, yakni 74 dibanding sebelumnya 71,8. Hal tersebut menunjukkan ekonomi AS yang membaik.
     
    Beberapa petinggi bank sentral AS atau The Fed yang berbicara di akhir pekan lalu mengomentari peluang The Fed memperlambat laju penurunan suku bunga acuannya.
     
    Di sisi lain, konflik yang memanas di Timur Tengah, dengan jatuhnya Ibu Kota Suriah ke tangan pemberontak bisa memicu kekhawatiran pasar bahwa eskalasi akan berlanjut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Rupiah Diramal Menguat, Ini Faktor Pendukungnya

    Rupiah Diramal Menguat, Ini Faktor Pendukungnya

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini terpantau menguat tipis.
     
    Mangacu data Bloomberg, Kamis, 5 Desember 2024 mencatat rupiah menguat 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.920 per USD.
     
    Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah mengaut 15 poin atua 0,09 persen menjadi Rp15.909 per USD. Pada perdagangan hari ini rupiah ditaksir akan bergerak pada level Rp15.889 hingga Rp15.952 per USD.
    Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan Kamis didukung sinyal pemangkasan lanjutan suku bunga kebijakan Amerika Serikat Fed Funds Rate (FFR).
     
    “Pernyataan Gubernur The Fed semalam yang memberi sinyal pemangkasan lanjutan bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS,” kata Ariston dilansir Antara.
     

    Risiko di pasar keuangan
    Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap risiko di pasar keuangan cukup positif kemarin di mana indeks saham menguat dan pagi ini Nikkei dan Hangseng juga menguat.
     
    Tapi di sisi lain, indeks dolar AS tidak bergerak jauh pagi ini masih di kisaran 106,30-an seperti pagi kemarin. Hal itu menunjukkan pasar masih mewaspadai potensi penguatan dolar AS ke depan.
     
    Menurut Ariston, faktor pendukung penguatan dolar AS masih belum hilang seperti rencana kebijakan tarif Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, kondisi ekonomi AS yang masih bagus dan situasi konflik di beberapa tempat.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rupiah Dibuka Menguat dari Dolar AS, Pasar Optimistis Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed – Page 3

    Rupiah Dibuka Menguat dari Dolar AS, Pasar Optimistis Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan Kamis (7/12/2024), didorong oleh sinyal dari Federal Reserve mengenai kemungkinan pemangkasan lanjutan suku bunga Fed Funds Rate (FFR). Rupiah dibuka naik 21 poin atau 0,13 persen ke level 15.916 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di 15.937 per dolar AS.

    Sinyal Pemangkasan The Fed Jadi Pemicu Utama

    Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa pernyataan Gubernur The Fed pada Rabu malam memberikan dorongan positif bagi rupiah.

    “Pernyataan tersebut memberi sinyal pemangkasan lanjutan, yang menjadi sentimen positif bagi rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ariston dikutip dari ANTARA, Kamis (5/12/2024).

    Penguatan rupiah juga didukung oleh meningkatnya selera risiko di pasar keuangan global. Pada perdagangan sebelumnya, indeks saham utama mencatatkan penguatan, sementara pagi ini indeks Nikkei dan Hang Seng juga bergerak naik, mencerminkan optimisme pasar.

    Indeks Dolar Stabil, Waspada Penguatan di Masa Depan

    Meski demikian, Ariston mencatat bahwa indeks dolar AS masih stabil di kisaran 106,30, sebagaimana pagi kemarin. Hal ini menunjukkan pasar tetap waspada terhadap potensi penguatan dolar AS ke depan.

    “Faktor pendukung dolar AS seperti kebijakan tarif Presiden terpilih AS, kondisi ekonomi yang masih solid, serta situasi geopolitik di beberapa wilayah, masih menjadi ancaman bagi mata uang lain,” jelasnya.

     

  • Rupiah menguat didukung sinyal pemangkasan FFR

    Rupiah menguat didukung sinyal pemangkasan FFR

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan Kamis didukung sinyal pemangkasan lanjutan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR).

    Pada awal perdagangan Kamis, rupiah meningkat 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.916 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.937 per dolar AS.

    “Pernyataan Gubernur The Fed semalam yang memberi sinyal pemangkasan lanjutan bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS,” kata Ariston saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap risiko di pasar keuangan cukup positif kemarin di mana indeks saham menguat dan pagi ini Nikkei dan Hangseng juga menguat.

    Tapi di sisi lain, indeks dolar AS tidak bergerak jauh pagi ini masih di kisaran 106,30-an seperti pagi kemarin. Hal itu menunjukkan bahwa pasar masih mewaspadai potensi penguatan dolar AS ke depan.

    Menurut Ariston, faktor pendukung penguatan dolar AS masih belum hilang seperti rencana kebijakan tarif Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kondisi ekonomi AS yang masih bagus dan situasi konflik di beberapa tempat.

    Hari ini peluang penguatan rupiah terbatas ke area Rp15.900 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp15.950 per dolar AS.

    Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Rupiah melemah di tengah kekhawatiran pasar terkait perang dagang

    Rupiah melemah di tengah kekhawatiran pasar terkait perang dagang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah di tengah kekhawatiran pasar terkait perang dagang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Desember 2024 – 17:53 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin ditutup melemah di tengah kekhawatiran pasar terkait ancaman perang dagang pada masa pemerintahan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dapat berdampak pada perekonomian global.

    Pada akhir perdagangan Senin, rupiah tergelincir 58 poin atau 0,37 persen menjadi Rp15.906 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.848 per dolar AS.

    “Pelaku pasar mewaspadai pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump yang mulai menabuh genderang perang dagang,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

    Ariston menuturkan beberapa pernyataan Trump belakangan ini memberikan ancaman kenaikan tarif ke negara tetangganya dan China, dan belum lama juga memberikan ancaman ke negara-negara BRICS untuk tidak mengeluarkan mata uang baru.

    Menurut dia, pernyataan yang konfrontatif tersebut mendorong kekhawatiran pelaku pasar bahwa perekonomian global bakal bergejolak di masa pemerintahan Trump. Aset dalam dolar AS pun menjadi pilihan di tengah kekhawatiran itu sehingga dolar AS masih kuat.

    Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia bulan November 2024 menjadi sorotan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada November 2024 mencapai sebesar 0,30 persen atau lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024, yang sebesar 0,08 persen.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turun ke level Rp15.905 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.856 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Rupiah Menguat Ikuti Pergerakan Pasar Saham

    Rupiah Menguat Ikuti Pergerakan Pasar Saham

    Jakarta: Nilai tukar rupiah membuka perdagangan awal pekan ini dengan penurunan. Namun bergerak menguat setelah satu jam perdagangan.
     
    Mengacu data Bloomberg, Senin, 25 November 2024, rupiah dibuka melemah 11,5 poin atau 0,7 persen menjadi Rp15.886,5 per USD.
     
    Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.875 persen.
    Namun pada pukul 10.32 WIB mengacu data Bloomberg, rupiah menguat 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.849 per USD.
     
    Begitu juga dengan data Yahoo Finance, rupiah menguat 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.850 persen USD.
     

    Rupiah berpeluang menguat
    Melansir Antara, pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, menguat mengikuti pergerakan indeks saham.
     
    “Rupiah mungkin berpeluang menguat pagi ini terhadap dolar AS mengikuti pergerakan positif yang terjadi di indeks saham Asia pagi ini dan indeks saham AS di akhir pekan kemarin,” kata Ariston.
     
    Ariston menuturkan untuk sementara pasar optimistis terhadap perkembangan ekonomi, terutama di Amerika Serikat (AS) di mana Data ekonomi PMI yang dirilis Jumat malam masih menunjukkan kegiatan ekonomi yang bertumbuh.
     
    PMI composite S&P bulan November menunjukkan angka 55,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 54,1.
     
    Ariston menuturkan penunjukan calon menteri keuangan baru AS juga memberikan sentimen positif ke pasar.
     
    Ia memperkirakan potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.820 per USD, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.900 per USD hari ini.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)