Tag: Arifin

  • 2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang Surabaya 13 Oktober 2025

    2 Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Kembali Teridentifikasi, Total Sudah 53 Orang
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 2 jenazah tambahan korban ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo sehingga total korban teridentifikasi mencapai 53 orang dari 67 kantong jenazah.
    “Yang terdiri dari 2 jenazah, 2 kantong jenazah cocok atau match dengan 2 nomor antemortem,” kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Polisi M Khusnan Marzuki di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/10/2025).
    Jenazah yang pertama yaitu kantong jenazah dengan nomor postmortem RSB B025 teridentifikasi melalui DNA dan medis cocok dengan nomor antemortem 003 sebagai Ahmad Haikal Fadil Al Fatih, laki-laki 12 tahun dengan alamat Dusun Timur Leke Sendang Darjah Labang Bangkalan.
    Yang kedua, kantong jenazah dengan nomor PM atau postmortem RSB B047 teridentifikasi melalui DNA, medis dan properti barang kepemilikan cocok dengan nomor antemortem 059 sebagai Syamsul Arifin, laki-laki 18 tahun dengan alamat Dusun Badang, Telaga, Galis, Bangkalan, Jawa Timur.
    Perwira polisi dengan 3 melati emas di pundak itu, mengemukakan sampai saat ini masih ada 11 kantong jenazah yang belum teridentifikasi.
    “Dari 11 kantong jenazah ada body part di dalamnya, cuma jumlahnya berapa kita belum tahu pasti. Kita nunggu hasil DNA,” kata Khusnan.
    Sementara itu, tim forensik juga menyampaikan kendala dalam proses identifikasi lanjutan.
    Pada 11 kantong jenazah tersebut ada beberapa sama body part yang tidak utuh atau lengkap dan tanpa tanda khusus.
    Sehingga tim DVI Polda Jatim hanya bisa bergantung pada DNA.
    “Dari 11 kantong jenazah ini masih proses identifikasi di Jakarta. Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar hasilnya. Memang karena faktor proses alamnya jadi membutuhkan waktu,” ujarnya.
    Ia menambahkan proses identifikasi kali ini membutuhkan waktu lebih lama dibanding hari-hari pertama.
    Khusnan berharap seluruh korban segera teridentifikasi agar keluarga dapat segera mengetahui identitas anggota keluarganya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ASDP Pastikan Layanan Penyeberangan Tetap Aman di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi

    ASDP Pastikan Layanan Penyeberangan Tetap Aman di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi

    JAKARTA  – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan bahwa seluruh layanan penyeberangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap berjalan normal dan aman meski terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

    Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan bahwa seluruh cabang operasional ASDP di kawasan NTT, termasuk Kupang dan Labuan Bajo, terus beroperasi dengan pengawasan ketat terhadap kondisi cuaca laut dan potensi dampak sebaran abu vulkanik.

    “ASDP siap siaga memastikan layanan penyeberangan tetap berjalan aman dan efisien. Dalam situasi bencana sekalipun, kami tetap berkomitmen menjaga konektivitas dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Heru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 11 Oktober.

    Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada Jumat dini hari 10 Oktober, dengan letusan setinggi 600 meter, amplitudo 10,5 mm, dan durasi 140 detik. Meski demikian, ASDP memastikan bahwa jalur penyeberangan strategis tetap beroperasi, termasuk Lintasan Labuan Bajo–Sape (NTB), yang menjadi simpul vital pergerakan logistik dan mobilitas antarprovinsi di wilayah timur Indonesia.

    Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa lintasan Labuan Bajo–Sape tetap melayani penyeberangan harian dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00 WITA, menggunakan armada KMP Cakalang dan KMP Cucut.

    “Kami terus melakukan pemantauan terhadap arah sebaran abu vulkanik dan kondisi cuaca laut, serta berkoordinasi dengan pihak terkait agar seluruh aktivitas penyeberangan berlangsung aman dan tepat waktu,” jelas Shelvy.

    Peran Penting Lintasan Strategis

    Berdasarkan data ASDP periode Januari hingga September 2025, lintasan Labuan Bajo–Sape telah melayani 24.964 penumpang dan 11.555 kendaraan, dengan mayoritas berupa kendaraan roda dua (5.482 unit) dan mobil pribadi (2.968 unit). Angka tersebut menunjukkan peran krusial rute ini dalam mendukung kegiatan ekonomi dan pariwisata di wilayah timur Indonesia.

    Selain lintasan tersebut, ASDP juga mengoperasikan sejumlah rute strategis lainnya dari Pelabuhan Labuan Bajo, yakni Labuan Bajo–Waingapu, Labuan Bajo–Pulau Rinca, dan Labuan Bajo–Jampea.

    “Keberlanjutan layanan ini memperkuat peran kami dalam menjaga stabilitas arus penumpang dan logistik di wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya,” tambah Shelvy.

    ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, dan otoritas pelabuhan setempat untuk memastikan kesiapan kapal serta keamanan navigasi laut di seluruh lintasan operasional. Perusahaan juga telah menyiapkan skenario pengalihan rute bila diperlukan untuk memastikan distribusi logistik dan mobilitas masyarakat tetap lancar.

    “Kami berharap situasi di Flores Timur segera pulih. ASDP akan terus hadir memberikan pelayanan terbaik dan menjadi bagian dari upaya menjaga konektivitas Indonesia, terutama di saat masyarakat membutuhkan akses transportasi yang andal,” tutup Shelvy.

  • Dialog Transformasi Hijau HMI, Kapolres Inhil Tekankan Pentingnya Green Policing

    Dialog Transformasi Hijau HMI, Kapolres Inhil Tekankan Pentingnya Green Policing

    Indragiri Hilir

    Kapolres Inhil Farouk Oktora menekankan pentingnya konsep Green Policing dan peran sentral generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan. Hal itu ia sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam dialog kebangsaan bertema ‘Transformasi Hijau Indragiri Hilir’ yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tembilahan.

    Dialog tersebut berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu (11/10/2025). Turut hadir sebagai keynote speaker, Kepala Dinas Kesbangpol Inhil Muammar Gaddafi, Kepala Seksi PAPBB Kejari Inhil Maiman Limbong, serta Dosen dan Aktivis Lingkungan Zainal Arifin Hussein. Turut hadir pula, Ketua Umum HMI Cabang Tembilahan Muhammad Yusuf, Ketua Pelaksana M Shandito Reynaldy M, serta para kader HMI, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, unsur pemerintahan daerah, dan organisasi kepemudaan.

    Dalam paparannya, Kapolres Inhil menyampaikan materi mengenai Green Policing dan peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. Ia menekankan bahwa alam adalah titipan bagi generasi mendatang, sehingga masyarakat perlu mengubah pola pikir dalam menjaga kelestarian lingkungan.

    “Kapolda Riau telah menginisiasi berbagai program seperti Radar Anti-Cyber Crime, Raga Anti-Anarki, dan Green Policing sebagai bentuk komitmen kepolisian dalam mendukung keberlanjutan lingkungan,” ujar Farouk.

    Farouk menyampaikan tugas polisi bukan sekadar melakukan penegakan hukum, tetapi juga memberikan keadilan yang sama terhadap lingkungan dan alam.

    Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora menjadi keynote speaker dalam dialog kebangsaan yang diselenggarakan HMI Cabang Tembilahan, Sabtu (11/10/2025). Foto: dok. Istimewa

    Sementara itu, Kadis Pendidikan menegaskan pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan gerakan sosial dalam mendorong transformasi hijau yang berkeadilan. Ia juga menekankan perlunya kearifan lokal dan partisipasi generasi muda untuk menjaga keseimbangan ekologi serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Indragiri Hilir.

    Dari sisi pemerintah daerah, Kesbangpol Inhil menyoroti prinsip-prinsip penting seperti konservasi ekosistem, pengelolaan sampah ramah lingkungan, penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal. Diharapkan, kolaborasi lintas sektor dapat menjadikan Inhil sebagai daerah hijau dan berkelanjutan.

    (mea/idh)

  • Masih Ada Warga Belum Punya, BP Taskin Luncurkan Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik di Jakarta Pusat

    Masih Ada Warga Belum Punya, BP Taskin Luncurkan Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik di Jakarta Pusat

    JAKARTA – Akses sanitasi yang layak bukan lagi kemewahan, tapi kebutuhan dasar. Itulah yang mendorong Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di bawah kepemimpinan Budiman Sudjatmiko meresmikan Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik bagi warga Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Oktober.

    Program ini menjadi langkah awal dari tujuh titik kegiatan serupa yang akan digelar secara bertahap di wilayah DKI Jakarta. Tujuannya sederhana tapi penting, yakni meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah lewat fasilitas sanitasi yang bersih, sehat, dan aman.

    Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas Akses BP Taskin, Novrizal Tahar menegaskan bahwa program ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik. “Kami ingin memastikan setiap warga memiliki akses terhadap sanitasi yang bersih dan aman. Pengentasan kemiskinan tidak cukup dengan bantuan ekonomi, tapi juga harus menyentuh aspek dasar kehidupan seperti kesehatan dan lingkungan,” ujarnya.

    Peresmian yang digelar di Jl. Tanah Rendah, RT 002 RW 01, Kampung Bali ini dihadiri Wali Kota Jakarta Pusat Arifin, jajaran pemerintah kota, mitra swasta, serta masyarakat setempat. Suasana hangat terasa ketika rombongan bersepeda bersama dari Plaza Kantor Wali Kota menuju lokasi peresmian, menggambarkan semangat kolaborasi dan gaya hidup sehat.

    Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik ini tidak berdiri sendiri. BP Taskin menggandeng tiga mitra utama yang masing-masing memiliki peran penting dalam mewujudkan sanitasi layak bagi warga. Sato hadir sebagai penyedia solusi sanitasi modern yang fokus memperluas akses toilet sehat di kawasan padat penduduk. Biovisi berkontribusi lewat teknologi ramah lingkungan yang digunakan untuk pengolahan limbah rumah tangga agar tidak mencemari tanah dan air. Sementara Aqualon memastikan keberlanjutan infrastruktur melalui produksi perpipaan air bersih, drainase, dan bahan bangunan berbasis plastik yang ramah lingkungan serta telah bersertifikat halal.

    Ketiganya tidak hanya menyumbang fasilitas, tetapi juga terlibat dalam edukasi masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

    “Kami menyambut baik inisiatif BP Taskin bersama mitra swasta. Program ini memberi contoh konkret bagaimana sinergi lintas sektor dapat memberi dampak sosial besar bagi warga,” kata Wali Kota Arifin.

    Kegiatan ini juga diisi dengan penanaman pohon di Jalan Jati Baru 14 sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan hijau dan sehat.

    Melalui kolaborasi ini, BP Taskin berharap program Bantuan Toilet dan Tangki Septik dapat diperluas ke enam lokasi lain di DKI Jakarta agar semakin banyak warga menikmati manfaatnya—karena pengentasan kemiskinan sejatinya dimulai dari rumah yang sehat dan lingkungan yang bersih.

  • Kasus Langka, RSUD Arifin Achmad Sukses Operasi Pembuatan Liang Vagina pada Wanita 21 Tahun

    Kasus Langka, RSUD Arifin Achmad Sukses Operasi Pembuatan Liang Vagina pada Wanita 21 Tahun

    GELORA.CO – DOKTER spesialis obstetri & ginekologi subspesialis uroginekologi  rekonstruksi & estetika RSUD Arifin Achmad dr Dafnil Akhir Putra SpOG Subsp Orogin RE mengatakan, pasien yang mereka tangani merupakan rujukan dari RSUD Kabupaten Kampar.

    Awalnya pasien mengeluh tidak pernah menstruasi sama sekali hingga usia 21 tahun.  ‘’Karena pasien ingin menikah dan ingin mengetahui memiliki penyakit apa, kemudian dari RSUD Kampar dirujuk ke RSUD Arifin Achmad,” katanya.

    Dari hasil pemeriksaan, memang pasien tidak pernah menstruasi sama sekali. Namun dari pemeriksaan fisik diketahui bahwa pertumbuhan organ kewanitaan yang lain seperti pertumbuhan payudara normal, bulu ketiak normal, dan pinggul bagus. Artinya ada hormon estrogen pada pasien. 

    ‘’Saat dilakukan pemeriksaan USG, tidak ditemukan adanya rahim. Tapi kedua sel telurnya normal. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan kemaluan, ternyata tidak ditemukan adanya liang vagina. Jadi kita diagnosa pasien ini tidak ada rahim, tidak ada liang vagina. Atau mengalami kelainan bawaan sejak lahir akibat tidak berkembangnya organ-organ reproduksi,” jelasnya.

    Lebih lanjut dikatakannya, karena tidak ada rahim dan vagina, hal tersebut membuat pasien tidak menstruasi sama sekali. Karena pasien tresebut akan menikah, maka disarankan untuk membuat liang vagina. Namun pasien sudah diberi tahu bahwa tetap tidak akan bisa hamil karena tidak memiliki rahim.

    “Pembuatan liang vagina ini hanya untuk fungsi seksual. Kalau ingin memiliki anak, bisa dengan metode ibu pengganti. Dengan arti sel telur pasien diambil, kemudian sel sperma suaminya diambil untuk diketemukan jadi embrio. Kemudian embrionya ditanam di wanita lain. Tapi di Indonesia hal ini belum legal karena masih beberapa negara yang melegalkan hal ini,” sebutnya.

    Dijelaskan dr Dafnil, upaya yang pihaknya lakukan yakni membuat liang vagina yang dilapisi selaput ketuban wanita lain dengan tujuan untuk membentuk regenerasi sel pada liang vagina tersebut. Operasi ini sudah dimulainya sejak dua bulan lalu atau pada Agustus.

    Saat ini pasien sedang proses pemulihan sehingga bulan depan sudah bisa menikah.  ‘’Setelah menjalani proses operasi, pasien dirawat selama tujuh hari dan menunjukkan kondisi yang terus membaik. Meskipun liang vagina buatan, namun pasien akan tetap bisa merasakan fungsi seksual seperti wanita pada umumnya,” ujarnya.

    Menurut dr Dafnil, kelainan yang diderita pasien ini cukup langka. Yakni 1 banding 5.000 pasien. Kasus seperti ini merupakan kasus pertama yang ia tangani. “Untuk penanganan kasus seperti ini, peralatan di RSUD Arifin Achmad sudah lengkap dan satu-satunya rumah sakit di Riau yang seluruh biaya penanganannya ditanggung BPJS Kesehatan,” paparnya. 

    Kepada masyarakat, dr Dafnil berpesan ketika anak usia 10-14 tahun tidak mengalami menstruasi, maka hal ini sudah bisa menjadi warning. Jika ditemukan indikasi seperti itu, hendaknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan.

    “Masyarakat yang memiliki anak perempuan usia 12-14 tahun jika belum mengalami menstruasi juga, hendaknya dapat segera memeriksakan ke dokter spesialis kandungan. Hal tersebut untuk memeriksa apakah ada kelainan pada organ reproduksinya. Makin cepat diketahui, makin cepat diedukasi,” sebutnya.***

  • Ketum Pimpinan Pusat GP Ansor: Ini Musibah Berat, Tapi Kita Harus Tetap Bersama

    Ketum Pimpinan Pusat GP Ansor: Ini Musibah Berat, Tapi Kita Harus Tetap Bersama

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, H. Addin Jauharudin, menyampaikan belasungkawa dan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpa Lembaga Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Addin hadir langsung bersama sejumlah pimpinan GP Ansor lainnya dalam acara tahlilan, yasinan, dan doa bersama di lingkungan Lembaga Pesantren Al Khoziny. Dalam suasana haru, doa dipanjatkan untuk para santri dan korban yang meninggal dunia akibat musibah tersebut.

    “Saya sebagai khodimul Ansor, pelayan organisasi, dan seluruh jajaran Pimpinan Pusat menyampaikan belasungkawa dan luka yang mendalam buat para santri dan juga pihak keluarga yang berduka, tentu juga keluarga besar pondok pesantren,” ujar Addin dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).

    Ia berharap, para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. “Mudah-mudahan bagi yang meninggal dunia, Allah berikan tempat mulia beserta keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran,” tambahnya.

    Addin menggambarkan musibah ini sebagai perjalanan takdir yang tak bisa diduga oleh manusia. Karena itu, menurutnya, hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah memperkuat doa dan kebersamaan.

    Selain menyampaikan doa, Addin juga menyoroti perjuangan para relawan dan anggota Banser yang terlibat dalam proses evakuasi korban.

    “Proses evakuasi ini bukan tugas yang ringan. Meskipun tidak dilengkapi kemampuan teknis kebencanaan, tapi keberanian dan keyakinan mereka melampaui kemampuannya. Bahkan mereka bekerja sif-sifan selama 24 jam selama delapan hari,” jelas Addin.

    Ia menginstruksikan seluruh kader Ansor dan Banser untuk terus mengawal proses pemulihan di pondok pesantren hingga benar-benar aman. “Pondok pesantren dan keluarga korban tidak sendirian. Sahabat Ansor dan Banser akan selalu membersamai,” tegasnya.

    Addin juga mengingatkan seluruh pihak untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak memperkeruh suasana dengan informasi yang menyesatkan. “Kita harus berjabat tangan erat, tidak boleh gaduh. Ini adalah musibah, jalan terbaik yang Allah berikan kepada kita,” ujarnya.

    Masih menurut Addin Lembaga Pesantren Al Khoziny memiliki sejarah panjang dalam melahirkan para ulama besar, seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. As’ad Syamsul Arifin. Karena itu, kehormatan pesantren harus dijaga dari serangan opini negatif.

    “Di tengah beragam informasi yang sumir, jihad sosial media sahabat-sahabat diperlukan untuk menyebarkan kabar positif. Ini adalah musibah, tidak ada yang menginginkannya. Mari sebarkan informasi yang benar agar para kiai dan pesantren tidak menjadi sasaran suara sumbang,” pungkas Addin. [isa/suf]

  • BNN dan PP Muhammadiyah perkuat sinergi dakwah antinarkoba

    BNN dan PP Muhammadiyah perkuat sinergi dakwah antinarkoba

    Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah sepakat memperkuat sinergi dakwah antinarkoba dalam audiensi di Jakarta pada pekan lalu.

    Kesepakatan tersebut seiring dengan penguatan kerja sama dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

    “Saya menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan pentingnya peran dai dalam meningkatkan literasi P4GN di masyarakat,” ujar Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Maka dari itu, Suyudi meminta jajarannya untuk segera menindaklanjuti perpanjangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan segala pembaruan literasi narkotika saat ini.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah yang selama ini telah mengintegrasikan pesan-pesan P4GN dalam kegiatan dakwah, terutama kepada generasi muda dan keluarga sebagai garda terdepan.

    Sementara itu, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PP Muhammadiyah Muhammad Arifin menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin antara BNN dan PP Muhammadiyah selama ini.

    Dia menegaskan lembaganya siap untuk mendukung literasi antinarkotika melalui pelatihan dai dengan membawa misi P4GN.

    Arifin menjelaskan PP Muhammadiyah memiliki jaringan dai yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

    Berlandaskan nota kesepahaman antara BNN dan PP Muhammadiyah beberapa waktu silam, jaringan dai PP Muhammadiyah sedang aktif memberikan penyuluhan narkotika di masyarakat maupun di lembaga pemasyarakatan hingga saat ini.

    Berakhirnya nota kesepahaman tersebut pada akhir 2023 lalu mendorong Lembaga Dakwah Komunitas PP Muhammadiyah untuk kembali melakukan pembaruan agar kerja sama strategis tersebut dapat terus berjalan.

    Dalam audiensi, para Deputi BNN turut memberikan masukan, di antaranya terkait persiapan draf perpanjangan MoU, penguatan komunitas dai anti narkoba, pemanfaatan media dakwah Muhammadiyah, serta pengembangan layanan rehabilitasi berbasis keagamaan dan program pemberdayaan masyarakat di kawasan rawan narkoba.

    Pertemuan singkat tersebut ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi dalam upaya P4GN melalui dakwah, pendidikan, pemberdayaan, serta kolaborasi berkelanjutan antara BNN dan PP Muhammadiyah.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apkasi dan China memperkuat kerja sama untuk pembangunan daerah 

    Apkasi dan China memperkuat kerja sama untuk pembangunan daerah 

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) dari Beijing, China, memperkuat kerja sama internasional untuk invoasi pembangunan daerah.

    Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi menyatakan komitmen penuh 416 kabupaten di Indonesia untuk membuka diri terhadap kerja sama.

    “Kami hadir mewakili seluruh kabupaten di Indonesia, menyambut hangat pertemuan silaturahmi ini. Kami membuka diri untuk kerja sama dalam bidang sains dan teknologi, pembangunan pertanian, perkebunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Bursah yang juga menjabat sebagai Bupati Lahat, di Jakarta, Minggu.

    Bursah memetakan secara rinci potensi komoditas unggulan daerah yang siap digarap, mulai dari kopi, kakao, kelapa, durian, bambu, sarang walet, hingga rempah-rempah. Ia juga menyoroti kebutuhan investasi pada sektor yang lebih fundamental.

    “Kami juga membutuhkan investasi pada sektor irigasi pertanian untuk mendukung program strategis nasional bidang ketahanan dan swasembada pangan, serta pengelolaan sampah. Inilah yang bisa dikerjasamakan dalam peringatan hubungan baik antara Indonesia dan China,” paparnya.

    Pada kesempatan yang sama, President IASTIC Beijing Profesor C C Chan, dengan lancar berbahasa Indonesia, membagikan ikatan batinnya dengan Indonesia.

    “Saya senang sekali bisa bertemu dengan para kepala daerah. Ini mengingatkan saya yang lahir di Magelang pada 1930 dan sekarang saya berumur lebih dari 90 tahun. Saya memang berdarah dari orang tua Tiongkok, namun orang Indonesia-lah yang membesarkan saya, jadi saya punya misi merekatkan antara Tiongkok dan Indonesia,” tuturnya, menciptakan keakraban yang langsung menyentuh hati audiens.

    Chan menegaskan komitmen profesionalnya. Ia dan delegasi siap memberikan dukungan penuh bagi kabupaten-kabupaten yang giat membangun.

    “Kami menyambut baik banyak daerah di Indonesia yang ingin memodernisasi sektor agriculture-nya. Kami siap memperkuat dengan pengalaman dan teknologi yang kami miliki,” ujarnya.

    Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah bupati yang menjadi motor penggerak pembangunan di daerahnya, antara lain Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Bupati Sambas Satono, Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah, dan Sekda Kabupaten Kepulauan Seribu Tri Indra.

    Mereka hadir didampingi Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang, dan Tony Aditya selaku inisiator pertemuan bilateral itu.

    Bursah berharap pertemuan ini tidak hanya seremonial, melainkan sebuah langkah awal menjanjikan untuk mentransformasi potensi ekonomi lokal melalui sinergi teknologi dan investasi sehingga membawa angin segar bagi pembangunan yang berkeadilan di seluruh penjuru Nusantara.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ASDP perkuat lintasan Kayangan-Pototano, dorong wisata & logistik NTB

    ASDP perkuat lintasan Kayangan-Pototano, dorong wisata & logistik NTB

    Jakarta (ANTARA) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkuat penyeberangan Kayangan–Pototano di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mendukung kelancaran logistik sekaligus mendorong pengembangan sektor pariwisata melalui peningkatan konektivitas antara Pulau Lombok dan Sumbawa.

    “Jalur laut ini menjadi urat nadi mobilitas masyarakat sekaligus pintu gerbang wisatawan menuju destinasi unggulan kedua pulau tersebut,” kata Direktur Utama PT ASDP Heru Widodo dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (4/10).

    Dia menegaskan pentingnya lintasan Lintasan Kayangan–Pototano di Nusa Tenggara Barat, karena semakin menunjukkan perannya sebagai jalur vital penghubung Pulau Lombok dan Sumbawa, tidak hanya untuk transportasi, tetapi juga pengembangan pariwisata.

    “Lombok dan Sumbawa memiliki potensi besar dengan destinasi kelas dunia. Untuk mewujudkannya, aksesibilitas menjadi kunci, dan ASDP berkomitmen menjaga konektivitas agar wisata terus tumbuh dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

    Heru menambahkan, komitmen ASDP bukan sekadar mengoperasikan kapal. Pihaknya meyakini pariwisata hanya bisa maju dengan dukungan transportasi yang lancar, aman, dan terjangkau.

    Karena itu, katanya, ASDP terus memperkuat armada, meningkatkan kualitas layanan, dan menghadirkan sistem reservasi digital agar penyeberangan semakin mudah diakses masyarakat maupun wisatawan.

    Menurutnya Pulau Lombok dikenal dengan ikon wisata Gunung Rinjani, Gili Trawangan, dan Pantai Senggigi, sementara Sumbawa menawarkan pesona Pantai Maluku dan Gunung Tambora.

    “Sehingga akses penyeberangan Kayangan–Pototano menjadi jalur vital yang membuka peluang wisatawan untuk menjelajahi dua destinasi unggulan tersebut,” bebernya.

    Selain sektor pariwisata, jalur itu juga menopang distribusi logistik. Komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, hingga hasil laut bergerak melalui lintasan ini, memperkuat rantai pasok dan mendukung ketahanan pangan di NTB.

    Data ASDP mencatat, periode Januari–Agustus 2025, lintasan Kayangan–Pototano telah melayani 889.682 penumpang dan 252.973 unit kendaraan.

    Dari jumlah tersebut, sepeda motor mendominasi dengan 117.643 unit, diikuti mobil pribadi sebanyak 72.412 unit. Angka ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap moda penyeberangan.

    Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan pihaknya mendorong kawasan pelabuhan memiliki fungsi tambahan sebagai destinasi wisata.

    “Melalui program waterfront destination, ASDP melakukan transformasi kawasan pelabuhan agar lebih modern dan terpadu, sehingga bisa menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan,” katanya.

    Shelvy mencontohkan pengembangan kawasan Marina Labuan Bajo yang kini menjadi ikon pariwisata terpadu, terhubung dengan Hotel Meruorah Komodo, Plaza Marina, hingga Landmark Phinisi. Kawasan itu bahkan sukses menjadi tuan rumah ajang internasional seperti KTT ASEAN dan rangkaian G20 Side Events.

    Dengan konsep serupa, pengembangan waterfront di Kayangan diharapkan mampu menambah daya tarik kawasan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Ke depan, ASDP menargetkan pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai terminal penyeberangan, tetapi juga sebagai magnet wisata baru.

    Dalam operasionalnya, ASDP terus menekankan aspek keselamatan. Jadwal keberangkatan yang teratur, prosedur keselamatan yang ketat, serta kesiapan kru kapal menjadi bagian penting dari upaya menghadirkan layanan yang andal.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: M Razi Rahman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jurnalis Senior Imung Mulyanto Luncurkan Antologi Puisi ‘Tuhan, Plis Deh…’

    Jurnalis Senior Imung Mulyanto Luncurkan Antologi Puisi ‘Tuhan, Plis Deh…’

    Surabaya (beritajatim.com) – Jurnalis senior Imung Mulyanto meluncurkan Antologi Puisi ‘Tuhan, Plis Deh…’ di Ruang Multi Media Kampus STIKOSA-AWS Surabaya, Jumat (3/10/2025).

    Ini merupakan buku kumpulan puisi solo perdananya. Tetapi sebelumnya puisi-puisinya sudah ikut mengisi 10 buku antologi puisi yang diterbitkan bersama teman-temannya baik di Komunitas Warumas (Wartawan Usia Emas), Sanggar Patriana Surabaya, dan para mantan wartawan Surabaya Post.

    Meskipun relatif banyak karya puisi yang ditulis dan dipublikasikan, Imung mengaku dirinya bukanlah penyair, tetapi jurnalis yang gemar menulis puisi. “Saya tidak berani menyebut diri saya seorang penyair. Tetapi saya berani mendeklarasikan diri bahwa saya adalah seorang penulis, karena saya memang hidup dan menghidupi keluarga saya dari hasil menulis,” katanya.

    Mengapa demikian? “Karena karya tulis saya sebagian besar dalam bentuk laporan jurnalistik sesuai profesi saya sebagai seorang jurnalis. Hampir 15 tahun menjadi wartawan Harian Sore Surabaya Post, sekitar 5 tahun mengawal Jatim Newsroom milik Dinas Kominfo Jatim, dan 12 tahun menjadi jurnalis di Arek TV Surabaya,” jawabnya.

    Apalagi sebelumnya karya tulisnya kebanyakan berbentuk skenario film/tv. Sebelum menjadi jurnalis, profesi awalnya memang seorang penulis skenario tv/film. Dia menjadi penulis untuk program-program tv/film pendidikan di Balai Produksi Media Televisi (BPM TV) Pustekkom Dikbud. Lalu sekitar 8 tahun bersama almarhum Arswendo Atmowiloto menjadi tim penulis skenario Film Seri ACI (Aku Cinta Indonesia), seri terpanjang dalam sejarah pertelevisian Indonesia era 80-an.

    Di luar itu juga menulis skenario untuk TVRI Jawa Timur dan beberapa tv swasta di Jakarta. Lantaran minat dan adanya peluang, dia juga menulis cerpen, novel, esai, artikel, dan buku biografi. Kadang berperan sebagai editor buku karya para sahabatnya. Termasuk menjadi editor untuk buku sahabatnya ‘Wong Katrok Merambah Media’ karya Sasetya Wilutama, novel ‘Halimun Biru di Singosari dan Asmara Cempaka Gading’ karya Hariono Santoso (Dirut TVRI, 2008-2010), Novel ‘Ndara Mantri Guru’ karya Prof Sugimin WW (Guru Besar ITS), dan berbagai buku lainnya.

    Bagaimana dengan puisi? Imung mengaku terinspirasi jurnalis legendaris A. Azis, pendiri Surabaya Post. “Ternyata dalam buku biografi ‘A. Azis Wartawan Kita’ karya Nurinwa, 1985, selain menulis news, beliau juga menulis puisi, cerpen, dan naskah sandiwara. Puisi-puisinya yang dimuat di surat kabar Soeara Asia menggelorakan semangat perjuangan di tahun 1945. Bahkan cerpen dan naskah sandiwaranya mendapat pujian dari Usmar Ismail dan para sastrawan di masa itu. Sebagai anak psikologis A.Azis bawah sadar mungkin saja saya tertular virus dari beliau,” tuturnya.

    Tahun lalu Imung meluncurkan novel perdananya, ‘Simfoni di Ujung Senja.’ Tahun ini segera menyusul kumpulan cerpen dan kumpulan esai.

    Catatan Kegelisahan

    Antologi puisi Imung Mulyanto berisi 50 judul puisi dan dibagi dalam 4 bagian, yakni Puisi Cinta Semesta, Puisi Cinta Pertiwi, Puisi Cinta Sesama, dan Puisi Cinta Tuhan. Uniknya, proses kreatifnya dilakukan sebagaimana kegiatan jurnalistik. Artinya, ada riset, observasi, dan wawancara.

    “Saat menulis puisi, saya benar-benar menemukan kemerdekaan berekspresi. Mengapa? Karena motif saya menulis puisi benar-benar karena ada yang mengusik hati nurani. Ada amanah rasa. Tidak ada titipan pesan macam-macam, tidak dikejar-kejar deadline. Ada cukup waktu untuk sublimasi. Bagi saya, puisi menunjukkan personal identity. Inilah saya. Perasaan saya. Ekspresi saya. Inilah catatan kegelisahan saya,” katanya.

    Zaenal Arifin Emka, dosen STIKOSA-AWS mengatakan, lewat puisi-puisinya, Imung dengan nada riang atau tangis, berupaya berkisah tentang perjalanannya. “Barangkali dia sedang berusaha berbagi makna dan hikmah. Imung sudah tahu, perjalanan panjang mulai dari Alam Ruh, Rahim, Dunia, Barzach, Kiamat, Hari Perhitungan dan Pembalasan Surga atau Neraka, akan dilaluinya. Dalam terminal-terminal perjalanan panjang, tempat sesekali ia berhenti. Ada perenungan. Menghitung tunainya tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah,” katanya.

    Sadar dan tahu diri, kata Zaenal, menggugahnya untuk bermuhasabah, mengaudit diri sendiri, bertanya, apakah lakonnya sudah sempurna? Apakah peran yang dimainkannya sudah tunai apik. Dia tampaknya membutuhkan jawaban yang melegakan, ingin menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanannya. Dia butuh kepastian itu untuk menakar keberhasilannya mencari bekal bagi perjalanan panjang berikutnya.

    “Maka, kebanyakan fakir seperti saya, bahkan sampai saat ajal menjemput, tak pernah cukup waktu untuk menunaikan seabrek tugas sebagai insan,” ujarnya.

    Lebih lanjut Zaenal menyampaikan, kepada Sang Khalik, Imung, rasanya juga kita, tak kan pernah ada pernyataan: “Tuhan, aku sudah selesai!” Selalu ada kegelisahan minta tambahan waktu. Entah berapa panjang lagi. Sedihnya, ajal tak pernah bisa ditarik mundur atau dihela maju. Ya, seperti saya dan banyak orang, Imung sedang dan masih dalam perjalanan mengais bekal perjalanan panjang. Karena hidup pasti memerlukan bekal, supaya kita tidak terlunta-lunta. Imung adalah orang yang cerdas karena selalu gelisah menyiapkan bekal masa depannya. Dan, Imung tak perlu malu pada anak cucu andai mereka tahu rapornya banyak merahnya. Toh Allah Yang Maha Pengasih hanya ingin melihat jerih payahnya,” paparnya.

    Zaenal mengapresiasi sepenuh hati gagasan menghimpun puisi ini. Untuk apa puisi ini dihimpun? “Sederhanya jawaban, agar lelah letihnya perjalanan dalam kurun waktu yang panjang tak dilupakan anak cucu yang semakin jauh dari masa hidupnya. Imung tampaknya bukan hanya ingin berbagi kisah, namun juga berbagi hikmah,” kata jurnalis senior yang sekarang fokus mendidik para calon jurnalis masa depan.

    Impresif, Nakal, dan Blak-blakan

    Adriono, penulis dan editor buku yang sangat produktif mengemukakan, ada pendapat yang sempat muncul di sela obrolan sesama reporter bahwa ‘bila penyair nyemplung jadi wartawan maka karya sastranya bakal rusak. Mungkin argumennya karena jurnalis dalam berkarya sangat mengutamakan fakta, dilarang keras beropini, anti kata bersayap, apalagi persepsi subjektif.

    “Namun setelah menyimak karya-karya Imung Mulyanto, justru karena nyemplung di dunia kewartawanan, karya puisinya jadi berbeda jika dilihat dari segi tema, diksi, angle, maupun kedalamannya. Puisi yang dimuat dalam buku ini menunjukkan betapa bervariasinya tema yang diangkat serta aneka gaya ungkapnya,” ujar Direktur Pendar Asa Komunika ini.

    Adriono terpikat saat membaca puisi-puisi perjalanan Imung seperti Meru Betiri, Telaga Kastoba, Santerra de Laponte, dan Sangkala Buana. “Rasa sastranya masih pekat. Pilihan-pilihan katanya terasa indah tapi tidak sampai kelewat berbunga-bunga,” ujarnya.

    Puisi impresif Telaga Kastoba dari hasil kunjungan ke Pulau Bawean itu ditutup dengan closing yang bernas: Kepintaran kadang memporakporandakan/Biarlah cara purba yang menjaganya//

    Namun Adriono tak dapat memungkiri, gaya wartawannya juga mewarnai puisi-puisi Imung lainnya. “Sah-sah saja. Jiwa jurnalis, sebagai watchdog, senantiasa tergerak untuk melakukan kontrol sosial. Dikritiknya ketimpangan sosial hingga perilaku bejat penguasa. Kalau sudah masuk ke wilayah itu jadi kentara gaya asli orang koran. Blak-blakan. Bahasanya terang benderang, denotatif, padat data, ada referensi berita, dan menohok, sehingga beberapa puisinya terasa seperti pamflet politik,” katanya.

    Adriono mengutip Sajak Gusur-Menggusur: Penguasa menggusur rakyat/ Rakyat jatuh/ Menimpa penguasa! /Tunggulah saatnya: Kebajikan pasti akan menggusur kebathilan!//

    Menurut Adriono, mungkin karena rambutnya sudah mulai memutih, Imung tampaknya juga tergerak untuk menekuni jalur putih, jalan kebaikan. Beberapa puisinya mengarah ke situ. Bahkan tema itu dijadikan satu bagian tersendiri di bab pertama: Puisi Cinta Tuhan.

    “Hal yang khas dari Imung, meskipun puisi religius tetapi ditulis dengan gaya pop dan agak nakal. Betapa tidak, Tuhan dipersonifikasi seolah seorang guru atau dosen. Maka sebagai penyair dirinya minta tolong diberi waktu untuk menyerahkan tugas akhir, diberi kesempatan untuk remidi, syukur-syukur pengayaan. Itu terbaca pada puisi Maaf, Aku Belum Selesai,” tuturnya.

    Menurut Adriono, yang cukup mbeling agaknya puisi yang menjadi judul kumpulan puisi ini, Tuhan, plis deh…/ Ajari lagi aku tertawa dengan tulus/ Jangan dengan tontonan badut-badut berdasi bergaya anti korupsi/ Tidak dengan akrobat-akrobat birokrat penggarong uang rakyat/ Apalagi bangsat berdandan sorban penipu umat/ Berlagak jadi filantrofi membantu sana sini. (tok/ian)