Tag: Arifin

  • Sidang Kasus Prada Lucky, Danki Lettu Ahmad Faisal Beri Pengakuan Mengejutkan

    Sidang Kasus Prada Lucky, Danki Lettu Ahmad Faisal Beri Pengakuan Mengejutkan

    Liputan6.com, Jakarta Komandan Kompi (Danki) A Batalyon Infanteri (Yonif) Teritorial Pembangunan (TP) 834/Wakanga Mere Lettu Inf Ahmad Faisal mengaku empat kali mencambuk Prada Lucky Namo. Pengakuan Faisal ini sekaligus membuka fakta baru, bahwa dia yang pertama kali mencambuk Prada Lucky, kemudian diikuti tentara lain hingga korban tewas.

    “Saya, empat kali,” kata Lettu Ahmad Faisal saat ditanya Oditur Militer tentang siapa yang pertama mencambuk Prada Lucky dan berapa kali mencambuk, dalam sidang lanjutan kasus tewasnya Prada Lucky Namo, Pengadilan Militer III-15 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (24/11/2025.

    Sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan seorang terdakwa ini dipimpin Mayor Chk Subiyanto selaku ketua majelis hakim, yang didampingi dua orang hakim anggota masing-masing Kapten Chk Denis C. Napitupulu, dan Kapten Chk Zainal Arifin A. yulianto.

    Dari pihak Oditur Militer, dihadiri Letkol Chk Alex Pandjaitan, dan Letkol Chk Yudis Harto, dan juga dihadiri penasehat hukum terdakwa masing-masing Mayor Chk Gatot Subur, dan Letda Chk Benny Suhendra Las Baun.

    Pihak Oditur Militer lebih dulu bertanya kepada terdakwa yang merupakan atasan langsung Prada Lucky di Kompi A Yonif TP 834/Wakanga Mere itu.

    Oditur banyak bertanya soal keberadaan terdakwa saat Prada Lucky mengalami tindak kekerasan oleh seniornya pada tanggal 28 Juli 2025, dan terdakwa mengaku berada di lokasi kejadian penganiayaan tersebut.

    Bahkan, terdakwa lebih dulu mencambuk hingga diikuti oleh anak buahnya yang merupakan senior korban, menggunakan selang warna biru.

    Saat terdakwa mencambuk korban yang merupakan prajurit TNI AD yang belum lama berdinas itu, lebih dulu disuruh merayap lalu dicambuk di bokong dan punggungnya sebanyak empat kali.

    Oditur Militer kemudian menyimpulkan tindakan Danki A terhadap anak buahnya yang berpangkat terendah dalam dunia militer di Indonesia itu memotivasi tentara lainnya untuk ikut menganiaya Prada Lucky, baik menggunakan alat (selang) maupun tangan kosong.

    “Anda melihat sendiri bawahan melakukan tindak kekerasan, anda punya kemampuan, kewenangan untuk mencegah. Mengapa tidak menggunakan kewenangan itu?,” tanya Oditur Militer kepada terdakwa, dan hanya dijawab siap pertanda mengakui kesalahan itu.

    Pihak Majelis Hakim juga mencecar terdakwa terkait tugas dan wewenang seorang komandan kompi dalam membina bawahannya, dan diakui terdakwa tindakan kekerasan senior terhadap junior itu diketahui secara jelas, meski tidak mencegah hingga berujung kematian korban.

    Sidang lanjutan untuk terdakwa Lettu Ahmad Faisal itu diagendkaan Kamis (4/12/2025) pukul 10.00 Wita, dengan agenda pembacaan tuntutan.

    Perkara dugaan penganiayaan berat yang berujung tewasnya Prada Lucky Namo itu melibatkan 22 orang terdakwa yang dikemas dalam tiga Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yakni BAP seorang terdakwa (Danki A), BAP 17 orang terdakwa, dan BAP empat orang terdakwa.

    Sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan 17 orang terdakwa akan digelar pada Selasa (25/11), dan sidang pemeriksaan 4 terdakwa diagendakan Rabu (26/11).

    Setelah sidang pemeriksaan terdakwa akan dilanjutkan dengan sidang pembacaan tuntutan untuk 17 terdakwa dan 4 terdakwa, namun jadwalnya sangat tergantung situasi persidangan.

    Prada Lucky dianiaya seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere di Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia sempat dirawat di puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit hingga menghembuskan nafas terakhir pada 6 Agustus 2025.

    Sedangkan pola pembinaan keras yang berujung korban tewas itu disebut-sebut berkaitan dengan dugaan penyimpangan seksual (LGBT) yang melibatkan Prada Lucky dan Prada Richard, namun belum didukung bukti otentik.

  • FAM Desak Pemkab Sampang Segera Tetapkan Jadwal Pilkades 2026

    FAM Desak Pemkab Sampang Segera Tetapkan Jadwal Pilkades 2026

    Sampang (beritajatim.com) — Forum Aktivis Madura (FAM) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang untuk segera menetapkan jadwal Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2026. Desakan ini muncul karena sejak 2015 hingga 2025, rata-rata desa di Sampang tidak memiliki kepala desa (kades) definitif dan hanya dipimpin penjabat (Pj) dari kalangan ASN.

    “Kami akan kawal terus agar Pilkades segera digelar,” tegas Ketua FAM, Samsul Arifin, Minggu (23/11/2025).

    Samsul mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat pemberitahuan aksi demonstrasi kepada Polda Jawa Timur. Aksi tersebut rencananya digelar pada Selasa mendatang sebagai bentuk tekanan agar pemerintah daerah mempercepat proses penjadwalan Pilkades.

    “Kita juga akan demo ke Gubernur Jawa Timur untuk menuntut agar Pilkades di Sampang segera digelar,” ujarnya.

    FAM juga menyampaikan kekecewaan terhadap Wakil Bupati Sampang, Mahfud. Menurut Samsul, saat aksi demo sebelumnya, Mahfud sempat menyatakan dukungan, namun sampai saat ini belum menunjukkan langkah konkret.

    “Kami kecewa karena Wabup mendukung saat demo beberapa waktu lalu, tetapi sampai sekarang belum ada langkah nyata,” keluhnya.

    Samsul menegaskan bahwa pihaknya siap menggelar aksi lanjutan dengan massa yang lebih besar jika Pemkab Sampang tidak segera memberikan kepastian penyelenggaraan Pilkades. Ia juga menyoroti besarnya anggaran Pilkades di Sampang dibandingkan daerah lain di Madura.

    “Di Bangkalan hanya Rp 80 juta per desa. Sementara di Sampang Rp 120 juta per desa, padahal kultur kedua kabupaten sama. Karena itu kami akan melakukan aksi lebih besar agar Pilkades secepatnya digelar,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Aksi FAM, Mausul, meminta eksekutif dan legislatif Kabupaten Sampang segera memastikan alokasi anggaran Pilkades dan menetapkan jadwal resmi pelaksanaannya pada tahun 2026.

    “Kalau ini tidak diindahkan, kami akan terus berjuang dengan aksi lima kali lipat dari sebelumnya,” tegas Mausul. [sar/but]

     

     

  • Puluhan Pelanggar Terekam ETLE Incar Mobile Satlantas Polres Gresik

    Puluhan Pelanggar Terekam ETLE Incar Mobile Satlantas Polres Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 masih berlangsung. Untuk membantu pelaksanaan tugas penertiban maupun penegakan hukum di jalan raya.

    Satlantas Polres Gresik memanfaatkan Eletronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Incar mobil yang bergerak secara mobilitas. Hasilnya, 75 pelanggar terdeteksi. Pelanggaran paling banyak didominasi tidak menggunakan helm SNI, melanggar marka jalan, dan tidak melengkapi surat-surat kendaraan.

    Angka pelanggaran itu diprediksi bakal melonjak seiring masih berlangsungnya Operasi Zebra Semeru dan berlanjutnya patroli elektronik di lapangan.

    Kasatlantas Polres Gresik AKP Nur Arifin mengatakan, nantinya ETLE Incar Mobile ditempatkan di sejumlah titik rawan. Misalnya, di kawasan Kecamatan Manyar serta Kecamatan Bungah.

    “Dua wilayah tersebut dikenal memiliki tingkat mobilitas yang tinggi serta kerap menjadi lokasi terjadinya pelanggaran, sehingga menjadi fokus utama dalam operasi hari ini,” katanya, Jumat (21/11/2025).

    Selain melakukan penindakan berbasis teknologi lanjut dia, personel yang bertugas juga memberikan himbauan simpatik kepada para pengendara. Edukasi terus digalakkan agar masyarakat memahami pentingnya kepatuhan dalam berkendara.

    “Kami terus mengedukasi masyarakat. Keselamatan adalah yang utama, dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas adalah kuncinya,” ungkapnya.

    Pama Polri ini menambahkan, tingginya kontribusi ETLE pada sistem penindakan menunjukkan bahwa tilang berbasis elektronik semakin memberikan efek jera kepada pelanggar.

    “Kepatuhan bukan semata untuk menghindari sanksi, namun demi keamanan diri sendiri dan keselamatan bersama,” urainya.

    Sejak digelar pada 17 hingga 20 November 2025, efektivitas Operasi Zebra Semeru 2025 di wilayah hukum Polres Gresik masih tinggi. Baik itu sistem tilang elektronik, baik statis maupun mobile. dny

    Rekapitulasi Penindakan:
    1. Tilang ETLE Statis: 239
    2. Tilang ETLE Mobile: 539
    3. Tilang Manual. : 7
    4. Teguran Simpatik. : 665

    Total: 1.450 penindakan

    Pelanggaran paling banyak didominasi oleh pengendara roda dua, dengan rincian jenis kendaraan:

    1. Sepeda motor : 1.234
    2. Mobil Sedan : 138
    3. Minibus : 55
    4. Truk : 10
    5. Mobil jip : 1
    6. Mobil pickup : 1

  • Wuling Darion Sudah Tembus 1.500 SPK, Harga Naik Jadi Segini

    Wuling Darion Sudah Tembus 1.500 SPK, Harga Naik Jadi Segini

    Jakarta

    Wuling Motors Indonesia mengumumkan MPV ramah lingkungan, Darion EV dan Plug in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) sudah menyentuh 1.500 unit.

    “Angkanya sudah lebih 1.500 per hari ini, masih terus bertambah,” kata Product Communication Manager of Wuling Motors, Danang Wiratmoko, di ICE BSD City, Tangerang, Jumat (21/11/2025).

    Wuling Darion sebelumnya dijual dengan harga spesial OTR Jakarta khusus buat 1.500 pembeli pertama. Termurahnya, untuk tipe EV, dijual seharga Rp 356 juta. Sedangkan tipe PHEV dibanderol termurah Rp 439 juta.

    Namun lantaran SPK sudah mencapai 1.500 unit maka harga Wuling Darion mengalami kenaikan harga.

    “Harganya Darion EV mulai dari Rp 359 juta, kalau PHEV mulai Rp 442 juta. Ya (harga berlaku) setelah SPK-nya selesai 1.500,” kata Brand Communication Senior Manager Wuling Motors, Brian Gomgom.

    Dari jumlah pemesanan tersebut, Darion EV rupanya lebih banyak diburu ketimbang versi PHEV. Bagi Wuling, hal itu lumrah sebab pabrikan berjuluk lima berlian itu sudah lebih dikenal sebagai produsen mobil listrik.

    Wuling Darion sudah mencapai 1.500 SPK. Diumumkan pada ajang GJAW 2025, harganya akan naik. Foto: Ridwan Arifin/detikoto

    “Porsinya dominasi masih EV,” kata Brian.

    “PHEV juga baru di Indonesia, baru tahun lalu, Wuling juga pertama bikin PHEV untuk MPV, perlu waktu untuk mendapatkan pengalaman dan knowledge-knowledge PHEV.”

    “Kalau EVnya kenapa dominasi bisa lebih besar? Karena Wuling sendiri melekat dengan brand mobil listrik, jadi konsumen akan lebih cepat aware,” jelas dia.

    Dari sisi desain, sebenarnya antara varian EV dan PHEV hampir mirip. Hanya ada perbedaan di bagian grille di mana varian PHEV menggunakan desain diamond cut grille, sementara pada varian EV tidak dibekali grille selayaknya mobil listrik pada umumnya.

    Perbedaan lain tentunya terletak pada powertrain-nya. Varian Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan melalui roda depan dengan transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC).

    Sementara Darion PHEV menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga puncak 105 dk dan torsi 130 Nm. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 dk) dan torsi 230 Nm.

    Darion PHEV mengusung Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan baterai 20,5 kWh memberi jarak jelajah 125 km dalam mode EV. Sementara tangki bensin 52 liter menjaga efisiensi jarak jauh hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian bahan bakar.

    (riar/din)

  • Truk Muat Cat Terguling, Jalan Raya Duduksampeyan Gresik Sempat Macet Parah

    Truk Muat Cat Terguling, Jalan Raya Duduksampeyan Gresik Sempat Macet Parah

    Gresik (beritajatim.com) – Arus lalu lintas di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, sempat macet hingga sekitar satu kilometer akibat sebuah truk bermuatan cat terguling di ruas jalan nasional tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (21/11/2025) itu.

    Kasat Lantas Polres Gresik, AKP Nur Arifin, menjelaskan bahwa truk dengan nomor polisi B 9663 PEH tersebut melaju dari arah barat menuju utara sebelum tiba-tiba oleng, menabrak pembatas jalan, dan terguling hingga menutup separuh badan jalan.

    “Diduga pengemudinya mengantuk. Saat terguling, posisi truk menutup separuh jalan sehingga memicu kemacetan panjang,” ujar Nur Arifin.

    Ketika antrean kendaraan mulai mengular, petugas lalu lintas langsung menerapkan sistem buka-tutup untuk menjaga arus tetap bergerak. Setelah truk berhasil dievakuasi menggunakan crane dan dipindahkan ke sisi jalan, situasi lalu lintas kembali berangsur normal.

    “Arus lalu lintas di Pantura Duduksampeyan sempat tersendat. Saat ini sudah sedikit normal kembali setelah proses evakuasi selesai,” tambahnya.

    Seorang warga Desa Ambeng-Ambeng Watangrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Taminin, mengatakan sempat mendengar suara keras pada saat kejadian.

    “Saya kira suara ledakan. Ternyata bunyi keras itu berasal dari truk tronton yang terguling dan menutup jalan,” ungkapnya. [dny/but]

     

     

     

  • Dishub Jombang Tingkatkan Kualitas Layanan Parkir Melalui Pembinaan Petugas

    Dishub Jombang Tingkatkan Kualitas Layanan Parkir Melalui Pembinaan Petugas

    Jombang (beritajatim.com) – Dishub (Dinas Perhubungan) Kabupaten Jombang menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan parkir di tepi jalan umum melalui pembinaan rutin bagi juru parkir.

    Pembinaan yang dilakukan pada triwulan IV ini merupakan bagian dari upaya memperkuat profesionalisme petugas parkir dan menjaga ketertiban ruang jalan, yang kerap menjadi sorotan masyarakat.

    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang, Sugianto, mengungkapkan bahwa pembinaan ini adalah langkah strategis untuk membenahi sektor perparkiran secara menyeluruh. “Kami melaksanakan pembinaan petugas parkir sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan parkir di tepi jalan umum,” ujar Sugianto, Jumat (21/11/2025).

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa petugas parkir yang profesional tidak hanya bertugas untuk menata kendaraan dengan baik, tetapi juga memastikan kelancaran arus lalu lintas dan menjaga ruang jalan yang aman bagi masyarakat.

    “Evaluasi rutin dan pelatihan berkelanjutan sudah kami tetapkan sebagai bagian dari program kerja, agar seluruh petugas memahami standar operasional, etika pelayanan, dan tugasnya dalam menjaga ketertiban ruang jalan,” tegasnya.

    Pembinaan ini juga melibatkan sejumlah unsur pendukung, termasuk perwakilan dari Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) dan Satlantas Polres Jombang yang turut memberikan penguatan materi.

    Ketua FRMJ sekaligus tim pengawas parkir, Joko Fatah Rochim, menilai bahwa forum pembinaan ini sangat penting agar penataan parkir di Jombang berjalan secara sistematis dan terintegrasi. “Kami mengapresiasi kegiatan pembinaan ini. Menurut kami, forum seperti ini sangat penting agar penataan kawasan parkir tidak berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.

    Joko Fatah menambahkan bahwa seluruh urusan parkir yang memanfaatkan bahu jalan seharusnya dipimpin oleh satu pintu, yakni Dinas Perhubungan. “Dengan pembinaan ini, petugas parkir bukan hanya ‘menarik biaya’, tetapi juga melakukan pelayanan yang tertib, profesional, dan akuntabel,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Iptu Samsul Arifin, KBO Satlantas Polres Jombang, memberikan sosialisasi mengenai Operasi Zebra Semeru 2025 yang saat ini sedang digelar. Ia menekankan bahwa ketertiban parkir sangat berkaitan dengan keselamatan lalu lintas.

    “Kegiatan ini kami lakukan secara preventif dan edukatif. Petugas parkir dan semua pihak yang terkait harus memahami bahwa ketertiban parkir adalah bagian dari kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan,” jelas Samsul.

    Samsul berharap sinergi antara Dinas Perhubungan dan Satlantas dapat mencegah penggunaan ruang jalan secara sembarangan untuk parkir yang mengganggu. “Dengan begitu, petugas parkir justru bisa menjadi garda terdepan dalam layanan yang aman dan tertib,” tambahnya. [suf]

  • Pemahaman tugas PPID kelurahan di Jakarta diakui masih rendah

    Pemahaman tugas PPID kelurahan di Jakarta diakui masih rendah

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta mengakui hingga saat ini, pemahaman sebagian badan publik terutama level kelurahan terkait tugas dan kewenangan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) masih rendah.

    “Sosialisasi keterbukaan informasi publik (KIP) perlu dilakukan baik internal maupun eksternal agar PPID memahami kewenangan dan masyarakat dapat merasakan manfaat keterbukaan informasi,” kata Wakil Ketua KI DKI Jakarta Luqman Hakim Arifin di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada hari kedelapan electronic monitoring and evaluation (E-Monev) telah diikuti oleh kelurahan, puskesmas, serta sejumlah suku dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) dengan paparan tentang capaian dan strategi dalam meningkatkan layanan keterbukaan informasi publik.

    E-Monev adalah sistem informasi berbasis digital yang dirancang untuk melaksanakan fungsi pengawasan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) terhadap pelaksanaan suatu rencana, program, kegiatan, atau proyek secara lebih efisien, transparan dan akuntabel.

    Berdasarkan paparan itu, Lugman menilai, sampai saat ini pemahaman sebagian badan publik, terutama kelurahan, terkait tugas dan kewenangan PPID masih perlu dikuatkan.

    Oleh karena itu, ia menegaskan, perlunya sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) secara berkala.

    Luqman juga meminta badan publik untuk menentukan target sosialisasi hingga ke masyarakat tingkat bawah serta menyatakan kesiapan KI DKI untuk berkolaborasi dalam peningkatan kualitas PPID itu.

    Ia memberikan contoh, Kelurahan Pinang Ranti yang belum memiliki centang biru pada akun media sosial resminya. Aktivitas kanal informasi juga dinilai masih minim dan tidak dikelola secara konsisten.

    “Media sosial kini menjadi wajah keterbukaan informasi. Banyak kanal dibuat, tetapi tidak aktif, ibarat papan tulis tanpa isi. Badan publik perlu fokus pada satu kanal yang benar-benar aktif dan dikelola dengan baik,” ujarnya.

    Wajib spanduk

    Sementara itu, Ketua Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Agus Wijayanto menekankan kewajiban pemasangan spanduk tentang alur permohonan informasi di kelurahan, khususnya Tugu Selatan, Tengah dan Pinang Ranti, agar masyarakat memahami mekanisme permintaan informasi.

    Agus juga menyoroti tantangan PPID ketika menghadapi permohonan informasi dengan alasan pengawasan publik (social control).

    “Seluruh informasi pada prinsipnya terbuka. Ketika pemohon meminta banyak data, PPID dapat memilah informasi yang paling relevan sesuai kebutuhan,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa sengketa informasi bukanlah aib bagi badan publik, melainkan bagian dari proses layanan informasi.

    Data pribadi

    Pada kesempatan tersebut, Agus juga mengingatkan puskesmas untuk memperhatikan aspek perlindungan data pribadi, terutama terkait rekam medis sebagai dokumen yang dikecualikan.

    Sesi selanjutnya, Luqman sebagai tim penilai memberikan apresiasi kepada Puskesmas Matraman yang telah memiliki tanda centang biru pada akun media sosialnya, menandakan otoritas resmi badan publik.

    Namun demikian, ia menilai puskesmas perlu menambah fasilitas seperti “linktree” untuk memudahkan akses informasi, termasuk layanan PPID, pusat layanan (hotline) dan kanal pelayanan publik lainnya.

    Linktree adalah alat digital yang berfungsi sebagai “pohon tautan” atau halaman arahan (landing page) yang dikustomisasi secara ringkas sehingga memungkinkan pengguna dapat menampung banyak tautan (links) dalam satu URL tunggal yang mudah dibagikan.

    Luqman juga mendorong pemanfaatan platform Instagram dan TikTok sebagai kanal sosialisasi keterbukaan informasi, mengingat jumlah pengikutnya yang besar dan efektif untuk menjangkau masyarakat.

    Luqman juga mengingatkan pentingnya ketersediaan ruang PPID yang representatif di Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil), lengkap dengan SOP dan publikasi resmi PPID.

    Berikut sejumlah peserta presentasi E-Monev Badan Publik Tahun 2025 yakni Kelurahan Tengah, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kelurahan Tugu Selatan, Kelurahan Utan Panjang, Kelurahan Ujung Menteng, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Puskesmas Cempaka Putih, Puskesmas Kelapa Gading dan Sudin Dukcapil Jakarta Pusat serta Sudin Kesehatan Kota Jakarta Timur.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wali Kota Bontang Resmi Buka Erau Pelas Benua, Tekankan Pentingnya Harmoni dan Warisan Budaya 

    Wali Kota Bontang Resmi Buka Erau Pelas Benua, Tekankan Pentingnya Harmoni dan Warisan Budaya 

    Liputan6.com, Bontang – Pemerintah Kota Bontang kembali menggelar festival budaya tahunan Erau Pelas Benua Guntung yang dibuka secara resmi pada Selasa (18/11/2025) pagi. Bertempat di Kampong Adat Guntung, prosesi pembukaan berlangsung khidmat dan semarak, menandai dimulainya rangkaian kegiatan adat yang akan berlangsung hingga 23 November mendatang.

    Simbol dimulainya festival budaya ini ditandai dengan penyalaan obor sakral oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, bersama Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI, Aji Muhammad Arifin. Penyalaan obor brong menjadi ciri khas awal dari seluruh prosesi Erau dan merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur.

    Tradisi Sebagai Perekat Identitas Kota 

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkot Bontang)… Selengkapnya

    Dalam sambutannya, Wali Kota Neni menegaskan pentingnya menjaga tradisi sebagai bagian dari identitas masyarakat sekaligus memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah keragaman warga Bontang.

    “Selain sebagai perekat persatuan, kegiatan ini juga menjadi ajang promosi pariwisata budaya lokal dan UMKM. Erau Pelas Benua menunjukkan keberagaman budaya serta potensi kuliner khas Bontang,” ujarnya.

    Ia menyebutkan bahwa Bontang merupakan kota yang tumbuh di atas keberagaman. Multikulturalisme masyarakat menjadi kekuatan yang tercermin dalam moto daerah “Bessai Berinta”, yang berarti mendayung bersama.

    Serangkaian Agenda Adat dan UMKM Meriahkan Acara 

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkot Bontang)… Selengkapnya

    Erau Pelas Benua tahun ini menghadirkan berbagai pertunjukan kesenian dan adat khas Kutai, seperti festival tari, pertunjukan musik, hingga prosesi Naik Ayun yang menjadi daya tarik tersendiri. Rangkaian ini juga disertai dengan pameran UMKM dan produk lokal yang turut menggerakkan ekonomi warga sekitar.

    Selama enam hari pelaksanaan, kawasan Kampong Adat Guntung akan menjadi pusat budaya yang ramai dikunjungi masyarakat dan wisatawan. Momentum ini diharapkan menjadi ruang apresiasi budaya sekaligus menghidupkan potensi ekonomi lokal.

    Prosesi Belimbur Jadi Penutup Spektakuler 

    Acara puncak akan berlangsung pada Minggu (23/11/2025) melalui ritual Belimbur, yaitu tradisi siram air khas Kutai yang selama ini menjadi magnet utama wisatawan dan simbol penutupan Erau Pelas Benua. Dengan makin beragamnya rangkaian acara, Pemkot Bontang berharap Erau terus berkembang dan menjadi event budaya unggulan di tingkat nasional.

  • Simbol Budaya Bontang Menggema, Wali Kota Neni Ingin Erau Guntung Masuk Event Nasional 

    Simbol Budaya Bontang Menggema, Wali Kota Neni Ingin Erau Guntung Masuk Event Nasional 

    Liputan6.com, Bontang – Tradisi budaya di Kota Bontang kembali menjadi sorotan. Selasa (18/11/2025), suasana penuh semangat memenuhi Rumah Adat Guntung saat pelaksanaan pembukaan Erau Pelas Benua Guntung 2025 dimulai. Gelaran tahunan ini disambut hangat oleh masyarakat dan tamu undangan lewat sajian tari-tarian khas, menandai dimulainya rangkaian prosesi adat yang akan berlangsung hingga Minggu, 23 November 2025.

    Tahun ini, penyalaan obor brong menjadi simbol sakral pembukaan acara, dilakukan langsung oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Sultan Kutai Kartanegara ke-21, Aji Muhammad Arifin. Prosesi ini menjadi pembuka dari serangkaian upacara adat yang selama ini menjadi ciri khas pelestarian budaya di kawasan Guntung, dan akan ditutup dengan ritual berlimbur.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkot Bontang)… Selengkapnya

    Dari pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Pangeran Notonegoro mengapresiasi penuh pelestarian budaya oleh pemerintah dan masyarakat Bontang.

    “Pemerintah Kota Bontang mau menghargai simbol adat dan budaya kesultanan yang berada di tanah Bontang. Semoga terus dikembangkan dan dilaksanakan,” ujarnya.

    Sementara itu, Wali Kota Neni Moerniaeni menegaskan komitmennya untuk membawa Erau Pelas Benua Guntung ke panggung yang lebih tinggi, yakni sebagai bagian dari Kalender Event Nasional.

    “Momen ini tentunya menjadi satu kebanggaan buat kita semua dan saya minta kepada Dispopar, DPRD, untuk mendukung Erau Pelas Benua Guntung ini kita ajukan ke pemerintah pusat sebagai event nasional,” tegas Neni.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Pemkot Bontang)… Selengkapnya

    Menurutnya, pengakuan nasional terhadap Erau akan memperkuat posisi Bontang sebagai destinasi wisata budaya unggulan. Terlebih, potensi pariwisata Bontang kini tak hanya terbatas pada kampung adat, tetapi juga menjangkau wilayah pesisir hingga kuliner lokal yang khas.

    “Branding ini perlu dilakukan agar banyak yang tertarik berkunjung ke Kota Bontang. Tentu ini bisa mengangkat Kota Bontang menjadi kota pariwisata, tidak tingkat lokal saja, tetapi menjadi nasional,” pungkasnya.

    Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah kota, DPRD, dan Kesultanan Kutai, Erau Pelas Benua Guntung tak hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga simbol kekuatan identitas dan daya tarik wisata Kota Bontang yang siap melangkah ke level nasional.

  • Polres Gresik Rotasi Pejabat, Kapolres Harap Energi Baru Perkuat Keamanan

    Polres Gresik Rotasi Pejabat, Kapolres Harap Energi Baru Perkuat Keamanan

    Gresik (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Gresik melakukan pergantian sejumlah pejabat perwira menengah (pamen) dan perwira pertama (pama) dalam upacara serah terima jabatan (sertijab) yang digelar di Aula Rumatama, Rabu (19/11/2025). Upacara dipimpin langsung Kapolres AKBP Rovan Richard Mahenu serta dihadiri pejabat utama Polres, para kapolsek jajaran, dan seluruh personel terkait.

    Rotasi jabatan ini berdasar Surat Keputusan Kapolda Jatim Nomor ST/1277/X/KEP./2025 serta SPRIN Kapolres Gresik Nomor SPRIN/1261/X/KEP./2025 mengenai pengukuhan, pemberhentian, dan pengangkatan jabatan di lingkungan Polda Jawa Timur.

    Sejumlah posisi strategis turut mengalami pergantian. Wakapolres Gresik Kompol Shabda Purusha Putra kini menggantikan Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro.
    Kasatlantas AKP Nur Arifin menggantikan AKP Rizki Julianda Putera Buna.
    Kasatreskrim AKP Arya Widjaya menggantikan AKP Abid Uais Al-Qarni.
    Kasat Samapta AKP Satriyono menggantikan AKP Heri Nugroho.
    Kasat Polairud AKP I Nyoman Ardita menggantikan Iptu Arifin.

    Mutasi juga dilakukan di enam polsek wilayah Gresik:

    – Kapolsek Manyar: Iptu Muhammad Gifari Syarifuddin menggantikan AKP Dante Anan Irawanto.
    – Kapolsek Panceng: AKP Khoirul Alam menggantikan Iptu Nasuka.
    – Kapolsek Sidayu: Iptu Suharto menggantikan AKP Khoirul Alam.
    – Kapolsek Gresik Kota: Iptu Muhammad Kevin Ramadhan menggantikan Iptu Suharto.
    – Kapolsek Menganti: AKP Arif Rahman menggantikan AKP Moch Dawud.
    – Kapolsek Wringinanom: Iptu Ahmad Fahri menggantikan Iptu Sutamat.

    AKBP Rovan Richard Mahenu menyampaikan bahwa penyegaran jabatan ini diharapkan mampu memberikan energi baru serta memperkuat stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Gresik.

    “Penyegaran ini diharapkan mampu menghadirkan energi baru serta memperkuat stabilitas keamanan dan ketertiban di masing-masing wilayah hukum Polres Gresik,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa mutasi merupakan bagian dari dinamika organisasi untuk mengembangkan kompetensi personel sekaligus memperkuat kinerja institusi. “Ini hal yang biasa dari dinamika organisasi, dengan semangat pengabdian. Setiap pejabat memiliki peran penting dalam menguatkan kinerja Polres Gresik ke depan,” imbuhnya.

    Setelah sertijab, AKBP Rovan meminta para pejabat baru segera melakukan penyesuaian di wilayah tugas masing-masing, memahami karakteristik masyarakat, dan memperkuat komunikasi dengan berbagai pihak. Ia juga memberikan apresiasi kepada pejabat lama atas dedikasi selama bertugas.

    “Semoga pengalaman di Gresik menjadi bekal berharga untuk penugasan selanjutnya,” pungkasnya. (dny/but)